Anda di halaman 1dari 22

Activity Based Costing

Ari Fahimatussyam Putra Nusantara, S.E., M.Ak.


Activity Based Costing
Suatu pendekatan perhitungan biaya yang membebankan biaya
sumber daya ke dalam objek biaya, seperti produk, jasa atau
konsumen berdasarkan aktivitas yang dilakukan untuk objek biaya
Biaya Produk
• Berdasarkan kepentingan pelaporan eksternal, Biaya produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga
komponen: Biaya bahan baku, Biaya tenaga kerja langsung dan Biaya overhead pabrik.
• Biaya bahan baku: penggunaan bahan-bahan yang dapat dilacak secara langsung ke dalam
produk atau jasa yang dihasilkan. (kayu di pabrik mebel, baja di pabrik mobil, terigu di pabrik
roti, dll)
• Biaya tenaga kerja langsung: tenaga kerja yang dapat dilacak secara langsung ke dalam produk
atau jasa yang dihasilkan. (tukang kayu di pabrik mebel, tukang las di pabrik mobil, dll)
• Biaya overhead: semua Biaya produksi selain bahan baku dan tenaga kerja langsung. (gaji
mandor pabrik, gaji teknisi perawatan mesin pabrik, Biaya penggunaan bahan bakar mesin
pabrik, dll)
Biaya per unit
Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan tiap satu unit produk.
Dihitung dari pembebanan Biaya ke objek Biaya seperti produk, konsumen, pemasok dan
bahan mentah.

Biaya per unit = Biaya total


Jumlah unit produksi
Pentingnya Penentuan Biaya
Produk
• Dasar penentuan Harga. (tidak menimbulkan kerugian
bagi perusahaan)
• Dasar pembuatan keputusan. ( compare dengan harga
jual pesaing)
Biaya Sesungguhnya

• Perhitungan Biaya produk menggunakan Biaya yang sebenarnya terjadi untuk bahan baku,
tenaga kerja langsung dan overhead pabrik. Hasilnya akurat karena menghitung semua
Biaya dalam tahapan produksi.
• Kelemahan: Biaya baru akan diketahui jika semua tahapan produk selesai. Sedangkan
tahapan produksi pada suatu industri bersifat kontinyu.
Biaya Normal
Perhitungan Biaya produk menggunakan Biaya
yang sebenarnya terjadi untuk bahan baku dan
tenaga kerja langsung, sedangkan untuk Biaya
overhead, menggunakan pembebanan yang
berdasar pada estimasi produk satu periode.

Tarif Overhead = Anggaran Biaya Overhead


Anggaran Penggunaan Aktivitas
Metode
Penentuan
Biaya Produk

Tarif
Tarif Tunggal
Departemental

Penentuan tarif
Pembebanan Pembebanan
pembebanan
Biaya overhead Biaya overhead
overhead
Tarif Tunggal

Penentual tarif pembebanan overhead:

• Biaya diakumulasikan sederhana dengan cara langsung


menambah semua Biaya yang diharapkan akan terjadi
selama 1 periode

• Menghitung tarif pembebanan berdasarkan pemicu Biaya.

Tarif Overhead = Anggaran Biaya Overhead


Anggaran Penggunaan Aktivitas
Tarif Tunggal

Pembebanan Biaya overhead:

• Biaya overhead dibebankan ke dalam produk


menggunakan dasar tarif yang telah ditentukan.

Overhead dibebankan total = Tarif overhead x Aktivitas sesungguhnya


Contoh Tarif Tunggal
2021 sbb:

Tarif Overhead = Anggaran Biaya Overhead


Anggaran Penggunaan Aktivitas

Tarif Overhead = Rp 720.000.000


200.000
= Rp 3.600/jam kerja langsung

Overhead dibebankan total = Tarif overhead x Aktivitas sesungguhnya


= Rp 3.600 x 200.000 jam kerja langsung
= Rp 720.000.000
Keterangan Premium Solar
Biaya Utama 156.000.000 1.476.000.000
Unit Produksi 20.000 200.000
Jam Kerja Langsung 20.000 180.000

Perhitungan Biaya Tarif Tunggal


Keterangan Premium Solar
Biaya utama 156.000.000 1.476.000.000
Biaya Overhead dibebankan
3.600 x 20.000 72.000.000 -
3600 x 180.000 - 648.000.000
Biaya Manufaktur total 228.000.000 2.124.000.000
Dibagi: unit produksi 20.000 200.000
Biaya per unit 11.400 10.620
Tarif Departemental

Penentuan tarif departemental:

• Biaya overhead diseluruh pabrik dibagi dan dimasukkan ke dalam


kelompok 2 departemen. Setelah itu dihitung tarif pembebanannya
dengan rumus sebagai berikut:
Tarif Overhead = Anggaran Biaya Overhead
Anggaran Penggunaan Aktivitas
• Biaya overhead dibebankan ke produk dengan cara mengalikan
antara tarif Biaya overhead departemen dengan jumlah pemicu Biaya
produksi
Contoh

Perusahaan Petrogas menggunakan 2 departemen yaitu departemen


pembentukan dan perakitan.
Departemen pembentukan -> komponen dicetak.
Departemen perakitan -> produk jadi

Sehingga, depart. Pembentukan -> berdasarkan jam kerja mesin


Dept. perakitan -> berdasar jam tenaga kerja langsung
Keterangan Pembentukan Perakitan
Anggaran Overhead Rp 504.000.000 Rp 216.000.000
Aktivitas yg diharapkan dan sesungguhnya
Jam kerja Langsung:
Premium 14.000……. 6.000……
Solar 26.000 + 154.000 +
40.000…... 160.000….
Jam Mesin:
Premium 8.000……. 2.000……
Solar 72.000 + 18.000 +
80.000…... 20.000….

Tarif Overhead Dept. Pembentukan = Anggaran Overhead Dept Pembentukan


Anggaran diharapkan dept. pembentukan

Tarif Overhead Dept. Pembentukan = Rp 504.000.000


80.000
= Rp 6.300/jam mesin
Keterangan Pembentukan Perakitan
Anggaran Overhead Rp 504.000.000 Rp 216.000.000
Aktivitas yg diharapkan dan sesungguhnya
Jam kerja Langsung:
Premium 14.000……. 6.000……
Solar 26.000 + 154.000 +
40.000…... 160.000….
Jam Mesin:
Premium 8.000……. 2.000……
Solar 72.000 + 18.000 +
80.000…... 20.000….

Tarif Overhead Dept. Perakitan = Anggaran Overhead Dept Perakitan


Anggaran diharapkan dept. perakitan

Tarif Overhead Dept. Perakitan = Rp 216.000.000


160.000
= Rp 1.350/jam kerja langsung
Perhitungan Biaya Tarif Tunggal
Keterangan Premium Solar
Biaya utama 156.000.000 1.476.000.000
Biaya Overhead dibebankan
Departemen Pembentukan
6.300 x 8.000 50.400.000 -
6.300 x 72.000 - 453.600.000
Departemen Perakitan
1.350 x 6.000 8.100.000 -
1.350 x 154.000 - 207.900.000
Biaya Manufaktur total 214.500.000 2.138.100.000
Dibagi: unit produksi 20.000 200.000
Biaya per unit 10.725 10.690,50
Activity Based Costing

Langkah2 Sistem ABC:


1. Mengidentifikasi Biaya sumber daya aktivitas
2. Mengalokasikan Biaya ke dalam objek Biaya
3. Mengalokasikan Biaya aktivitas ke dalam objek biaya
Rasio Konsumsi

Aktivitas Pemicu Premium Rasio Solar Rasio

Kelistrikan Jam mesin 10.000 : 100.000 0,10 90.000 : 100.000 0,90

Pengujian Jam kerja langsung 20.000 : 200.000 0,10 180.000 : 200.000 0,90

Pengesetan Productin run 40 : 60 0,67 20 : 60 0,33

Penanganan bahan Pemindah bahan 120 : 180 0,67 60 : 80 0,33

Keterangan Aktivitas Biaya Biaya per Kelompok Total

Kelompok 1 Kelistrikan Rp 240.000.000


Pengujian 120.000.000 Rp 360.000.000
Kelompok 2 Pengesetan Rp 200.000.000
Penanganan bahan 160.000.000 Rp 360.000.000
Tarif overhead dibebankan = Anggaran Biaya overhead per pool aktivitas/ Aktivitas diestimasi per pool
tarif kelompok 1 = Rp 360.000.000 : 200.000 jam kerja langsung = Rp 1.800/ jam kerja langsung
Tarif kelompok 2 = Rp 360.000.000 : 180 pemindahan bahan = Rp 2.000.000 / pemindahan bahan
Perhitungan Biaya ABC
Keterangan Premium Solar
Biaya Utama Rp 156.000.000 Rp 1.476.000.000
Biaya Overhead dibebankan
Kelompok 1( Jam Kerja Langsung)
1.800 x 20.000 32.000.000 -
1.800 x 180.000 - 324.000.000
Kelompok 2 (Pemindahan Barang)
2.00.000 x 120 240.000.000 -
2.000.000 x 60 - 120.000.000
Biaya Manufaktur total Rp 432.000.000 Rp 1.920.000
Dibagi: unit produksi 20.000 200.000
Biaya per unit Rp 21.600 Rp 9.600

Anda mungkin juga menyukai