Anda di halaman 1dari 15

Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Oleh
Ahmad Prayudi, SE, MM
Unsur-unsur biaya dalam perusahaan manufaktur
adalah :
1. Biaya bahan langsung (direct material costs)
2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost)
3. Biaya Overhead Pabrik (Factory overhead cost)
Biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja disebut
biaya utama (prime cost), semuanya berperilaku
sebagai biaya variabel, oleh sebab itu juga disebut
biaya biaya langsung (direct costs) karena perilaku
mudah ditelusuri terhadap aktivitas produksi.
Biaya overhead pabrik disebut biaya tidak langsung
(indirect cost) karena perilakunya sulit ditelusuri
terhadap aktivitas produksi; sifat biaya ini adalah
semi variabel cost atau sebagian biaya variabel dan
sebagian yang lainnya biaya tetap.
Bahan langsung (direct materials) dan bahan
tak langsung (indirect materials)
Bahan langsung (direct material) adalah Semua bahan yang
membentuk bagian integral dari barang jadi dan yang dapat dimasukan
langsung dalam kalkulasi biaya produk
Contoh
Kayu untuk membuat peralatan mebel dan minyak mentah untuk
membuat bensin.
Pertimbangan utama dalam pengelompokan bahan kedalam bahan
langsung adalah kemudahan penelusuran proses pengubahan bahan
sampai menjadi barang jadi.
Contoh
Paku untuk membuat peralatan mebel tak pelak lagi merupakan bagian
dari barang jadi, namun agar perhitungan membel bisa dilakukan secara
cepat , bahan ini dapat diklasifikasikan sebagai bahan tidak langsung
Bahan tidak langsung (indirect materials) adalah
bahan bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan
suatu produk, tetapi pemakaiannya sedemikian kecil
dan sedemikian rumit sehingga tidak dapat dianggap
sebagai bahan langsung.
Bahan-bahan seperti minyak pelumas, minyak gemuk,
lap pembersih, dan sikat termasuk dalam perbekalan
pabrik (factory suplies) yang merupakan bahan tidak
langsung dalam perbekalan pabrik (factory suplies)
dan merupakan bahan tidak langsung yang diperlukan
untuk menjaga agar lokasi kerja dan mesin-mesin
tetap dalam kondisi siap pakai dan aman
Tenaga kerja langsung (direct labor) dan
tenaga kerja tak langsung (indirect labor)
Tenaga kerja langsung (direct labor) adalah tenaga kerja yang
dikerahkan untuk mengubah bahan langsung menjadi barang
jadi.
Biaya untuk ini meliputi gaji para karyawan yang dapat
dibebankan kepada produk tertentu.
Tenaga kerja tak langsung (indirect labor) adalah sebagai
tenaga kerja yang dikerahkan dan tidak secara langsung
mempengaruhi pembuatan atau pembentukan barang jadi.
Meliputi :
Penyelia (supervisor), klerk gudang, dan pekerja lain yang
bertugas dalam kerja pemeliharaan yang tidak secara langsung
berkaitan dengan produksi
Tarif Biaya Overhead Pabrik
Dalam kalkulasi biaya normal (normal costing), biaya overhead
pabrik dialokasikan ke proses produksi berdasarkan tarif yang
ditentukan terlebih dahulu dikalikan dengan kapasitas pabrik yang
nyata (actual capatity)
Kapasitas pabrik didasarkan pada lima unsur :
1. Biaya bahan langsung
2. Biaya tenaga kerja langsung
3. Jam tenaga kerja langsung
4. Jam mesin
5. Unit output yang dihasilkan
Tarif biaya overhead pabrik dihitung berdasarkan anggaran
overhead pabrik dibagi kapasitas pabrik normal.
Misalnya data kondisi pabrik sebagai berikut :

Keterangan Jumlah tarif


Biaya bahan baku langsung normal Rp. 3000
Biaya tenaga kerja langsung normal Rp. 2.000
Biaya overhead pabrik dianggarkan Rp. 1000
Jumlah biaya pabrik Rp. 6.000
Kapasitas pabrik normal :
Biaya bahan langsung 33,33 %
Biaya tenaga kerja langsung 50.00 %
Jam tenaga kerja langsung 4.000 jam Rp. 0,25
jam mesin 2.000 jam Rp. 0,50
Unt output 1.000 unit Rp. 1,00

Keterangan :
Perhitungan tarif overhead pabrik berdasarkan kapasitas normal = (biaya overhead pabrik dianggarkan dibagi kapasitas
normal)
1. Tarif biaya overhead pabrik berdasar biaya bahan langsung (Rp.1000/Rp.3000=33,33 %)
2. Tarif biaya overhead pabrik berdasar biaya tenaga kerja langsung (Rp. 1000/Rp.2.000=50.00%)
3. Tarif biaya overhead pabrik berdasarkan jam tenaga kerja langsung ( Rp. 1.000/4.000 jam)= Rp. 0,25
4. Tarif biaya overhead pabrik berdasarkan jam mesin (Rp. 1000/2.000 jam)= Rp. 0,50
5. Tarif biaya overhead pabrik berdasarkan unit output diproduksi (Rp. 1.000/1000 unit- Rp. 1,00)
Manajemen akan memilih satu dari lima tarif diatas
untuk mengalokasikan (membebankan) biaya overhead
pabrik kepada proses produksi .
Contoh :
Biaya bahan langsung nyata Rp. 3.100, biaya tenaga
kerja langsung Rp. 2.200, jam tenaga kerja langsung
nyata 4.100 jam, maka pembebanan biaya overhead
pabrik 4.100 jam dikalikan Rp. 0,25 = Rp. 1.025. total
biaya pabrik (total manufacturing cost) dapat dikalkulasi
sebagai berikut.
Keterangan (Rp)
Biaya bahan langsung Rp. 3.100
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 2.200
Pembebanan biaya overhead pabrik Rp. 1.025
Total biaya pabrik Rp. 6.325
Anggaran biaya overhead
pabrik
Anggaran biaya overhead
pabrik adalah rencana kerja
yang disajikan dalam bentuk
uang dan untuk biaya tidak
langsung
Contoh
Dasar kegiatan : jam tenaga kerja langsung pada
kapasitas normal 4.000 jam atau 80 % dari
kapasitas terpasang; anggaran fleksibel biaya
overhead pabrik dapat disajikan dan sebelum
dibuat anggaran biaya overhead pabrik harus
disusun beban tetapnya dan tarif variabel per
unitnya (jamnya) seperti disajikan pada tabel
berikut yang didasarkan pada kapasitas normal.
(kapastitas nomal adalah acuan dasar penentuan
tarif biaya overhead pabrik.
Biaya overhead pabrik pada kapasitas
Keterangan
normal Beban tetap Tarif Variabel
Per jam (Rp)
Tenaga kerja tak langsung 5.000 1,00
Bahan tidak langsung 4.000 0,90
Penanganan bahan 3.000 0,80
Perbekalan pabrik 2.000 0,70
Inspeksi 1.000
Pengawasan 500
Total biaya terkendali oleh departemen 15.500 3,40
Asuransi kebakaran 2.000
Pajak bumi dan bangunan 2.000
Penyusutan peralatan pabrik 1.000
Total biaya tak terkendali 5.000
Pemeliharaan gedung dan peralatan 4.000 0,50
Air, telepon dan listrik 3.000 0,40
Beban umum pabrik 2.500 0,70
Total beban departemen jasa 9.500 1,60
Total 30.000 5.00
Anggaran Fleksibel Biaya
Keterangan Overhead Kapasitas 3500 Kapasitas 4000 Kapasitas 4.500
JKTL (70%) JKTL (80%) JKTL (90%)
(Rp) (Rp) (Rp)
Tenaga kerja tak langsung
Bahan tidak langsung
Penanganan bahan
Perbekalan pabrik
Inspeksi
Pengawasan
Total biaya terkendali oleh departemen

Asuransi kebakaran
Pajak bumi dan bangunan
Penyusutan peralatan pabrik
Total biaya tak terkendali

Pemeliharaan gedung dan peralatan


Air, telepon dan listrik
Beban umum pabrik
Total beban departemen jasa
Total
Anggaran Fleksibel Biaya
Keterangan Overhead Kapasitas 3500 Kapasitas 4000 Kapasitas 4.500
JKTL (70%) JKTL (80%) JKTL (90%)
(Rp) (Rp) (Rp)
Tenaga kerja tak langsung 8.500 9.000 9.500
Bahan tidak langsung 7.150 7.600 8.050
Penanganan bahan 5.800 6.200 6.600
Perbekalan pabrik 4.450 4.800 5.150
Inspeksi 1.000 1.000 1.000
Pengawasan 500 500 500
Total biaya terkendali oleh departemen 27.400 29.100 30.800

Asuransi kebakaran 2.000 2.000 2.000


Pajak bumi dan bangunan 2.000 2.000 2.000
Penyusutan peralatan pabrik 1.000 1.000 1.000
Total biaya tak terkendali 5.000 5.000 5.000

Pemeliharaan gedung dan peralatan 5.750 6.000 6.250


Air, telepon dan listrik 4.400 4.600 4.800
Beban umum pabrik 4.950 5.300 5.650
Total beban departemen jasa 15.100 15.900 16.700
Total 47.500 50.000 52.500
Ihtisar kapsitas 80% (4.000 JKTL)
Beban tetap = Rp 30.000
Beban Variabel 4.000 jam x Rp. 5,00 = Rp 20.000
Total = Rp 50.000
Tarif per jam tenaga kerja langsung (Rp.50.000/4.000) = Rp 12,50

Ihtisar kapsitas 70% (3.500 JKTL)


Beban tetap = Rp 30.000
Beban Variabel 3.500 jam x Rp. 5,00 = Rp 17.500
Total = Rp 47.500
Tarif per jam tenaga kerja langsung (Rp. 47.500/3.500) = Rp 13,57

Ihtisar kapsitas 90% (4.500 JKTL)


Beban tetap = Rp 30.000
Beban Variabel 4.500 jam x Rp. 5,00 = Rp 22.500
Total = Rp 52.500
Tarif per jam tenaga kerja langsung = Rp 11,67

Anda mungkin juga menyukai