Kelompok 5:
● Rafika Anandita Putri (11870322108)
● Putri Adisha (11970324408)
● Nuraini Syaputri (11970323000)
● Andika Putra Salinas Tasaum (11970314320)
● Nurardiansyah (11970313009)
● Ghozali Gonzales (11970312933 )
1
Baik oleh pihak eksternal maaupun oleh pihak internal. Akuntan
publik adalah suatu profesi yang menyediakan jasa kepada masyarakat
umum terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat
oleh kliennya. Selain jasa audit, akuntan publik juga dapat memberikan jasa
konsultasi pajak, konsultasi manajemen serta jasa non atestasi lainnya
(Antle, 1984).
Laporan keuangan perusahaan perlu diperiksa oleh akuntan publik
untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa laporan keuangan telah
bebas dari salah saji yang material. Pengguna laporan audit mengharapkan
bahwa laporan keuangan yang diaudit oleh akuntan publik dapat dipercaya
untuk berfungsi sebagai dasar pengambilan keputusan dan sesuai dengan
standar akuntansi. Banyak kasus perusahaan yang "jatuh" karena
kegagalan bisnis yang dikaitkan dengan kegagalan auditor, misalnya,
akuntansi pelanggaran yang terjadi di dunia pada perusahaan besar seperti
Enron dan Worldcom. Pelanggaran akuntansi tersebut dilakukan oleh
manajemen dengan melibatkan akuntan publik (Harjanto, 2014).
De Angelo (1981) mendefinisikan kualitas audit sebagai
probabilitas bersama di mana auditor akan menemukan dan melaporkan
pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi kliennya. Kemungkinan
dimana auditor akan menemukan salah saji tergantung pada kualitas
pemahaman (kompetensi) auditor, dan juga saat melaporkan tindakan
salah saji tergantung pada independensi auditor. Di Indonesia, dalam
melaksanakan tugasnya, auditor dipandu oleh standar audit yang telah
ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) demi menjaga
kualitas audit. Standar audit terdiri dari
2
standar umum, standar kerja lapangan, dan standar pelaporan. Selain itu,
akuntan publik juga harus mematuhinya kode etik yang ditetapkan oleh
IAPI. Prinsip dasar etika profesional terdiri dari independensi, integritas,
dan objektivitas.
Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan publik.
Dari profesi akuntan publik ini masyarakat mengharapkan penilaian yang
bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan pihak
manajemen perusahaan dalam laporan keuangan. Kepercayaan yang besar
dari para pengguna laporan keuangan ini yang akhirnya mengharuskan
akuntan publik untuk memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya.
Auditor independen harus menjamin bahwa kualitas audit yang mereka
lakukan benar-benar berkualitas supaya menghasilkan laporan auditan
yang berkualitas pula. Kualitas audit ini penting karena dengan kualitas
audit yang tinggi maka akan dihasilkan laporan keuangan yang dapat
dipercaya sebagai dasar dalam pengambilan keputusan (Aziz, 2018).
Namun, akhir-akhir ini kualitas audit yang dihasilkan akuntan
publik kembali mendapat sorotan oleh masyarakat menyusul banyak kasus
yang melibatkan auditor independen. Beberapa diantaranya ialah kasus
SNP Finance yang melibatkan dua Akuntan Publik (AP) yakni Marlinna
dan Merliyana Syamsul dan satu kantor akuntan publik, KAP Satrio Bing,
Eny, dan Rekan atas keterlibatannya dalam memanipulasi opini dari
kondisi yang sebenarnya dalam laporan audit keuangan tahunan milik PT
Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjatuhkan sanksi administratif,
kepada AP Marlinna dan AP Merliyana Syamsul serta KAP Satrio, Bing,
Eny (SBE) dan Rekan yang dinilai tidak memberikan opini yang sesuai
dengan kondisi sebenarnya dalam laporan keuangan tahunan audit milik
PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance). Sanksi yang diterima
dua AP dan satu KAP itu berupa pembatalan pendaftaran terkait hasil
pemeriksaan laporan keuangan SNP Finance. Kedua AP dan satu KAP itu
memberikan opini ‘Wajar Tanpa Pengecualian’ dalam hasil audit terhadap
laporan keuangan tahunan SNP Finance. Padahal, hasil pemeriksaan OJK
mengindikasikan SNP Finance menyajikan laporan keuangan yang tidak
sesuai dengan kondisi keuangan yang sebenarnya secara signifikan.
Sehingga, menyebabkan kerugian banyak pihak termasuk perbankan
(Tirto.id, 2018).
OJK menilai AP Marlinna dan AP Merliyana Syamsul telah
melakukan pelanggaran berat sehingga melanggar POJK Nomor
13/POJK.03/2017 Tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor
Akuntan Publik. Ini sebagaimana tertera dalam penjelasan Pasal 39 huruf
b POJK Nomor 13/POJK.03/2017, bahwa pelanggaran berat yang
dimaksud antara lain AP dan KAP melakukan manipulasi, membantu
melakukan manipulasi, dan atau memalsukan data yang berkaitan dengan
jasa yang diberikan (Tirto.id, 2018)
Kasus lain yakni yang terjadi pada akuntan publik Drs. Thomas
Iguna, Menteri Keuangan membekukan izin akuntan publik Drs. Thomas
Iguna, auditor yang melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan PT
Bank Global
International Tbk. Pencabutan izin tersebut tertuang di dalam Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 132/KM.1/2008 tanggal 26 Februari 2008
selama
12 (dua belas) bulan. Kepala Biro Hubungan Masyarakat Departemen
Keuangan Samsuar Said mengungkapkan, auditor itu dibekukan izinnya
karena dinilai melanggar Standar Auditing (SA) dan Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP) dalam pelaksanaan auditnya di Bank Global itu.
Pembekuan merupakan buntut dari kasus Bank Global dimana sebelumnya
Bank Indonesia membekukan usaha Bank Global pada 13 Desember 2004
(Tempo.co, 2008).
Saat itu, Bank Global terbukti melakukan pidana perbankan dengan
memanipulasi data rasio kecukupan modal (CAR). Sejak awal, ada dugaan
kuat auditor Bank Global ikut terlibat karena mengesankan laporan
keuangan yang dipublikasikan disusun sedemikian rupa bagusnya. Selama
masa pembekuan izin, kata Samsuar, akuntan ini dilarang memberikan jasa
audit apapun, meliputi jasa atestasi termasuk audit umum atas laporan
keuangan, jasa pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif, jasa
pemeriksaan atas pelaporan informasi keuangan proforma, review atas
laporan keuangan, serta jasa atestasi lainnya sebagaimana tercantum dalam
SPAP (Tempo.co, 2008).
Dari peristiwa-peristiwa dan indikasi tersebut menyebabkan
timbulnya keraguan atas akuntabilitas, kompetensi, independensi, serta
etika seorang auditor. Dari contoh kasus di atas memperlihatkan, bahwa
sikap independensi, akuntabilitas dan kepatuhan terhadap etika profesi
sangat dibutuhkan auditor dalam melaksanakan tugasnya. Jika auditor
dapat menyelesaikan
pekerjaannya secara professional dan bertanggung jawab, maka kualitas
audit akan terjamin (Ayharuddin, 2012). Karena kualitas audit yang baik
akan dihasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar
pengambilan keputusan (Elfarini, 2007).
Singgih dan Icuk (2010) mengungkapkan bahwa kualitas audit
dipengaruhi oleh independensi dan pengalaman. Independensi berarti
sikap mental yang tidak mudah dipengaruhi. Sebagai seorang akuntan
publik tidak dibenarkan untuk terpengaruh oleh kepentingan siapapun,
baik manajemen maupun pemilik perusahaan dalam menjalankan
tugasnya. Elfarini (2007), menjelaskan bahwa akuntan publik harus bebas
intervensi utamanya dari kepentingan-kepentingan yang menginginkan
tidak ada hasil audit yang merugikan pihak yang berkepentingan.
Akuntabilitas merupakan dorongan psikologi sosial yang dimiliki
seseorang untuk menyelesaikan kewajibannya yang akan
dipertanggungjawabkan kepada lingkungannya.
Auditor independen dituntut untuk bertanggung jawab terhadap
profesinya, mengutamakan kepentingan masyarakat, mempunyai tanggung
jawab profesional, integritas yang tinggi, obyektif dalam bekerja, tidak
memihak kepada kepentingan siapapun dan selalu mengembangkan
kemampuannya untuk meningkatkan keahlian dan mutu jasa yang
diberikan (Mediawati, 2001).
Faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas audit yaitu etika.
Menurut Sukanto (1991) dalam Lenni Delli (2015), etika didefinisikan
sebagai seperangkat nilai-nilai tingkah laku atau aturan tingkah laku yang
diterima dan digunakan oleh suatu golongan tertentu atau individu.
Pengertian etika yang berkaitan dengan profesi akuntan publik adalah
seperangkat prinsip dan sistem nilai yang dianut oleh auditor dalam
menjalankan profesinya.
Akuntan publik dalam menjalankan profesinya, dibatasi oleh
seperangkat aturan dan standar berupa kode etik. Kode etik sangat
dibutuhkan auditor dalam menjalankan profesinya karena kode etik akan
memberikan batasan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan,
pantas atau tidak pantasnya serta benar atau salah suatu hal dilakukan oleh
auditor. Dengan berpedoman pada prinsip etika dalam menjalankan
profesinya, maka diharapkan kualitas audit yang dihasilkan akuntan publik
menjadi lebih baik. (Halim, 2008).
Berdasarkan paparan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk
meneliti “Pengaruh Akuntabilitas, dan Independensi Auditor terhadap
Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variable Moderating “. KAP
yang dituju pada penelitian ini ialah KAP yang berlokasi di Provinsi DKI
Jakarta. Penelitian ini merupakan replikasi yang mengkombinasikan
penelitian yang dilakukan oleh Ichwanti (2015), Junata & Badera (2016),
serta Aziz (2018). Perbedaan penelitian ini dengan terdahulu ialah pada
penelitian ini menambahkan etika auditor sebagai variabel yang
memoderasi. Perbedaan lainnya ialah lokasi KAP yang dituju. Penelitian
terdahulu menempatkan penelitiannya pada KAP di Provinsi Yogyakarta ,
Kepulauan Riau, Bali, dan Surabaya. Sehingga, peneliti tertarik untuk
meneliti di KAP yang berlokasi di kota Pekanbaru karena beberapa alasan
yaitu, biaya yang relatif lebih
murah dan lokasi KAP mudah dijangkau. Adapun tujuan dari
dilakukannya penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris
pengaruh akuntabilitasi, independensi terhadap kualitas audit dengan etika
auditor sebagai variable moderating.
C. Permasalahan/Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1) Bagaimana pengaruh akuntabilitas terhadap kualitas audit di Kantor Akuntan
Publik Kota Pekanbaru pada tahun 2021?
2) Bagaimana pengaruh idependensi berpengaruh terhadap kualitas audit di Kantor
Akuntan Publiki Kota Pekanbaru pada tahun 2021?
3) Bagaimana etika auditor mampu memoderasi pengaruh akuntabilitas terhadap
kualitas audit di Kantor Akuntan Publik Kota Pekanbaru pada tahun 2021?
4) Bagaimana etika auditor mampu memoderasi pengaruh independensi terhadap
kualitas audit di Kantor Akuntan Publik Kota Pekanbaru pada tahun 2021?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
1) Untuk menguji dan menganalisis pengaruh akuntabilitas terhadap kualitas audit di
Kantor Akuntan Publik Kota Pekanbaru pada tahun 2021
2) Untuk menguji dan menganalisis pengaruh idependensi berpengaruh terhadap
kualitas audit di Kantor Akuntan Publiki Kota Pekanbaru pada tahun 2021
3) Untuk menguji dan menganalisis pengaruh etika auditor dalam memoderasi
pengaruh akuntabilitas terhadap kualitas audit di Kantor Akuntan Publik Kota
Pekanbaru pada tahun 2021
4) Untuk menguji dan menganalisis pengaruh etika auditor dalam memoderasi
pengaruh independensi terhadap kualitas audit di Kantor Akuntan Publik Kota
Pekanbaru pada tahun 2021
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Kontribusi Teoritis
.
a. Mahasiswa Jurusan Akuntansi, sebagai bahan referensi untuk menambah
ilmu pengetahuan terkait dengan akuntabilitas, independensi, kualitas
audit dan etika auditor.
b. Peneliti selanjutnya, dapat dijadikan bahan referensi untuk melakukan
penelitian selanjutnya.
c. Penulis, sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai faktor-faktor yang menyebabkan penyimpangan perilaku
auditor dan kualitas audit.
2. Kontribusi Praktis
2. Teori Atribusi
22
Merupakan suatu keyakinan bahwa yang berwenang untuk
menilai pekerjaan profesional adalah rekan sesama profesi, dan
bukan pihak luar yang tidak mempunyai kompetensi dalam
bidang ilmu dan pekerjaan mereka.
5) Hubungan dengan sesama profesi (professional community affiliation)
JUDUL
N NAMA PENELITI PENELITIAN HASIL PENELITIAN
O DAN TAHUN
1. Aziz (2018) Pengaruh ● Terdapat pengaruh positif dan
Akuntabilitas, signifikan Akuntabilitas
Kompetensi dan Auditor terhadap Kualitas
Independensi Auditor Audit pada KAP di Surabaya.
terhadap Kualitas ● Terdapat pengaruh positif dan
Audit padaKantor signifikan Kompetensi
Akuntan Publik di Auditor terhadap Kualitas
Surabaya Audit pada KAP di Surabaya
● Terdapat pengaruh positif
dansignifikan Independensi
Auditor terhadap Kualitas
Audit pada KAP di Surabaya
● Terdapat pengaruh positif dan
23
signifikan Akuntabilitas
Auditor, Kompetensi Auditor,
dan Independensi Auditor
terhadap Kualitas Audit secara
simultan
2. Zahmatkesha, S dan The effect of audit ● Kompetensi profesional,
Rezazadeh, J (2017) features on audit akuntabilitas, dan obyektifitas
quality auditor seberapa besar
pengaruhnya terhadap kualitas
audit.
● Mempekerjakan orang dengan
pengalaman tinggi
meningkatkan kualitas audit
dengan meningkatkan
kompetensi profesional auditor;
auditor memperoleh
pengetahuan yang lebih dalam
dan penilaian yang lebih baik
untuk mencapai kualitas audit.
Akuntabilitas meningkatkan
kinerja auditor dan objektivitas
auditor memungkinkan mereka
untuk beroperasi tanpa
pengaruh orang lain.
3. Triana ( 2017) Pengaruh Penelitian ini menunjukkan hasil
independensi, etika bahwa independensi dan etika
auditor, kompetensi, auditor juga tidak berpengaruh
dan standar audit terhadap kualitas audit. Hal ini
terhadap kualitas menunjukkan bahwa independensi
audit. ( Studi empiris dan etika auditor tidak dapat
pada KAP Jawa memengaruhi baik atau buruknya
Tengah dan kualitas audit yang dihasilkan oleh
Yogyakarta auditor. Sedangkan kompetensi dan
standar audit juga berpengaruh
24
terhadap kualitas audit. Hal ini
menunjukkan bahwa kompetensi
dan standar audit dapat
memengaruhi baik atau buruknya
kualitas audit yang dihasilkan oleh
auditor di KAP Jawa Tengah dan
Yogyakarta.
4. Junanta dan Badera Disiplin kerja auditor Berdasarkan hasil analisis, diketahui
(2016) memoderasi bahwa independensi dan akuntabilitas
pengaruh berpengaruh positif pada kualitas audit.
independensi dan Disiplin kerja auditor tidak mampu
akuntabilitas auditor memoderasi pengaruh independensi
pada kualitas audit pada kualitas audit, akan tetapi disiplin
kerja auditor mampu memoderasi
pengaruh akuntabilitas auditor pada
kualitas audit
5. Furiadi danKurmia. “The effect of work Kompetensi, motivasi, akuntabilitas,
(2015) experience, objektivitas berpengaruh signifikan
competence, terhadap kualitas audit
motivation,
accountability,
objectivity towards
audit quality”
6. Ichwanti (2015) Pengaruh Kompetensi, kemandirian, perawatan
kompetensi, profesional, akuntabilitas, dan etika
independensi, due berpengaruh signifikan terhadap
professional care, kualitas audit.
akuntabilitas, dan
etika terhadap
kualitas audit (Studi
empiris pada KAP
Provinsi Riau dan
Kepulauan Riau)
7. Delli, dkk (2015) Faktor- faktor yang Hasil penelitian menunjukkan bahwa
25
mempengaruhi secara simultan ada pengaruh positif
kualitas audit dengan dan signifikan pada kompetensi,
etika auditor sebagai independensi dan pengalaman kerja
variabel moderating dengan kualitas audit. Selain itu,
secara parsial atau berdasarkan uji t
berpengaruh positif dan signifikan
ditemukan antara kompetensi dan
independensi terhadap kualitas audit.
Tetapi, pengalaman kerja negatif tidak
signifikan terhadap kualitas audit.
Penelitian ini juga menemukan bahwa
etika auditor tidak dapat memoderasi
pengaruh kompetensi,
independensi, dan kualitas audit untuk
pengalaman kerja.
8 Kamisa (2015) Pengaruh Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Kompetensi dan hanya kompetensi yang mempengaruhi
Independensi kualitas audit. Sementara independensi
Terhadap Kualitas tidak berpengaruh signifikan terhadap
Auditdengan kualitas audit. Selain itu, audit
Motivasi dan Etika motivasi dan etika tidak memoderasi
Auditor sebagai hubungan kompetensi dan kualitas
Variabel audit serta hubungan independensi dan
Moderasi(Studi kualitas audit
Empiris Pada Kantor
Akuntan Publik di
Jakarta
9 Rahmina dan Agoes “Influence of auditor Secara umum independensi auditor,
(2014) independence, audit masa kerja audit, dan biaya audit
tenure, and audit fee memiliki pengaruh positif terhadap
on audit quality of kualitas audit.
members of capital
market accountant
forum in Indonesia”
26
10 Sarwokodan An Empirical Spesialisasi industri auditor dan
Agoes(2014) Analysis of Auditor's independensi auditor memiliki
Industry pengaruh signifikan pada penerapan
Specialization, prosedur audit untuk mendeteksi
Auditor's kecurangan, memiliki pengaruh
Independence and signifikan terhadap kualitas audit
Audit Procedures on
Audit Quality:
Evidence from
Indonesia
8. Kerangka Berpikir
Menurut Sugiyono (2017:60) Kerangka pemikiran adalah model Konseptual Tentang
Bagaimana Teori Berhubungan Dengan Berbagai Faktor Yang Telah Diidentifikasi Sebagai
Masalah Yang Penting. Berikut Ini Disajikan Kerangka Berpikir Mengenai Pengaruh
Akuntabilitas Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor
Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Kota
Pekanbaru Tahun 2021
27
G. Hipotesis
Penyusunan hipotesis adalah langkah logis selanjutnya setelah perumusan teori (Uma
Sekaran, 2011). Berdasarkan teori yang ada dan penelitian terdahulu dapat disimpulkan
hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
28
(2018), independensi auditor berpengaruh signifikan dan positif
terhadap kualitas audit. Auditor yang memiliki tingkat
independensi yang tinggi akan mengakibatkan kualitas audit yang
dihasilkan semakin baik, sebaliknya apabila tingkat independensi
auditor rendah, maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin
mneurun (Ichwanti, 2015).
Berdasarkan uraian yang dijelaskan diatas, dapat dibuat
hipotesis bahwa:
H2: Diduga Independensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit
29
auditor terhadap hubungan antara akuntabilitas dan kualitas audit.
Menurut Hardiningsih (2010), etika profesi berkaitan erat dengan
masalah prinsip yang dipegang akuntan publik untuk menjaga,
menjunjung serta menjalankan nilai-nilai kebenaran dan moralitas,
seperti tanggung jawab profesi dan perilaku profesional. Dengan
dipegang teguhnya kode etik profesi akuntan publik tersebut,
diharapkan auditor dapat menjunjung tinggi akuntabilitas seorang
auditor dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga, hasil auditnya
nanti akan memiliki kualitas yang bagus.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dibuat hipotesis
penelitian ini bahwa, dapat dirumuskan hipotesis:
30
H. Metode Penelitian
a. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang menjadi pedoman dalam
melakukan proses penelitian. Desain penelitian bertujuan memberikan pegangan yang
jelas dan terstuktur kepada peneliti dalam melakukan penelitian. Menurut Uma Sekaran
dan Roger Bougie (2017:112) Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan
termasuk studi kausal (causal study). Dalam studi kausal peneliti tertarik untuk
menjelaskan satu atau lebih banyak faktor yang menyebabkan masalah. Desain kausal
bertujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan yang terjadi antara satu variabel
dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.
Penelitian ini menguji mengenai Pengaruh Akuntabilitas Dan Independensi Auditor
Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris
Pada Kantor Akuntan Publik Di Kota Pekanbaru Tahun 2021
b. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dapat digolongkan sebagai data
primer, yaitu data quesioner atas Akuntabilitas dan Independensi Auditor Terhadap
Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada
Kantor Akuntan Publik Di Kota Pekanbaru Tahun 2021. Quesioner ini akan di isi oleh tiap-
tiap auditor yang berada pada kantor akuntan publik yang menjadi sasaran penyebaran
quesioner.
1. Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah akuntan yang bekerja pada kantor akuntan
publik yang berada di wilayah Kota Pekanbaru yang terdaftar pada directory Ikatan
Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dimana jumlah kantor akuntan publik di wilayah Kota
Pekanbaru ada sebanyak 20 kantor.
Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal yang ingin
peneliti invetigasi (sekaran, 2009). Sampel adalah sebagian dari populasi yang
kerakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseuruhan populasi
(jumlah lebih sedikit dari pada jumlah populasinya) (sekaran, 2009).
Daftar Kantor Akuntan Publik (KAP) di Pekanbaru
7. KAP Drs. Hardi & Jl. Ikhlas No.1 F Labuh Baru Timur, 7 Orang
Rekan Payung Sekaki Pekanbaru 28291.
Telp: (0761) 63879
Fax: (0761) 22072
2. Sampel
Pernyata
an
Pilihan Favorable Unfavorab
le
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Netral 3 3
Tidak Setuju 2 4
Sangat Tidak 1 5
Setuju
d. Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini mengenai integritas, obejektifitas dan profesionalisme
Auditor terhadap kualitas Audit di Kota Pekanbaru. Variabel dependen (Y) adalah Kualitas
Audit, sedangkan variabel independen adalah Akuntabilitas (X 1), Independensi (X2), dan
Etika Auditor (X3).
1. Kualitas Audit
Segala kemungkinan dimana auditor pada saat mengaudit
laporan keuangan klien dapat menemukan pelanggaran yang terjadi
dalam system akuntansi klien dan melaporkannya dalam laporan
keuangan auditan, dimana dalam melaksanakan tugasnya tersebut
auditor berpedoman pada standar auditing dan kode etik akuntan
public yang relevan (Harjanto, 2014).
Instrumen pengukuran kualitas audit dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Harjanto (2014)
yang digunakan dalam penelitian Burhanudin (2016) serta telah
disesuaikan dengan topik penelitian.
3. Akuntabilitas
b. Uji Realibilitas
a. Uji Multikolinearitas
Y1 = α + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan :
Y1 : Kualitas Audit
α : Konstanta
b : Koefisien regresi
X1 : Akuntabilitas
X2 : Independensi
2 2
1) Uji Koefisien Determinasi (Uji R /Adjusted R )
Keterangan :
Y1 = Kualitas
Audit α= Konstanta
b = Koefisien Regresi
X1 = Akuntabilitas
X2 = Independensi
X3 = Etika Auditor
J. Daftar Pustaka
(Edisi 12). Jakarta: Erlangga.
Christiawan, Y. J.. (2002). Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil
Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 4(2), 79-92.
Darise, N. (2008). Akuntansi Keuangan Daerah (Akuntansi Sektor Publik). PT. Indeks,
Jakarta.
De Angelo, D, L.E.. (1981). Auditor Independence,. “Low Balling”, and Disclosure
Regulation. Journal of Accounting and Economics, 33(2), 113-127.
Delli, L., & Syarif, A. F. F. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit
dengan Etika Auditor sebagai Moderating Variabel. JRAB: Jurnal Riset Akuntansi &
Bisnis, 15(1).
Elfarini, E. C. (2007). Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap
Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi UNNES.
Fridati, Winda. (2005). Analisis Antara Profesionalisme Auditor Dengan Pertimbangan
Tingkat Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan. Skripsi
Universitas Islam Indonesia.
Furiady, O., & Kurnia, R. (2015). The Effect of Work Experiences, Competency,
Motivation, Accountability and Objectivity towards Audit Quality. Procedia -
Social and Behavioral Sciences, 211, 328–335.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25 (Edisi 9).
Semrang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.