Disusun oleh:
Anas Tasya Pramadani / 190425016
PENDAHULUAN
Persaingam bisnis yang semakin sulit dari waktu ke waktu belakangan ini
maka semakin banyak pula perusahaan yang membutuhkan jasa akuntan publik
akuntan pubik sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk menilai apakah suatu
Undang-Undang No.5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik Bab I Ps.1 ayat 1
Kantor Akuntan Publik atau yang selanjutnya disingkat KAP adalah badan usaha
1
2
Auditor juga memiliki hak untuk menilai apakah suatu laporan keuangan yang
yang telah ditentukan, oleh karena itu seorang auditor harus dituntut secara
Kedua KAP yang terlibat dalam kasus tersebut adalah KAP Purwanto,
Sungkoro, dan Surja yang terbukti melanggar Undang-Undang Pasar Modal dan
kode etik profesi akuntan publik. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai KAP
tersebut melakukan pelanggaran karena tidak cermat dan teliti dalam mengaudit
laporan keuangan tahun PT Hanson International Tbk (MYRX) untuk tahun buku
selama satu tahun diberikan kepada Sherly Jakom dari KAP Purwanto, Sungkoro,
https://www.cnbcindonesia.com/market/20210726191301-17-263827/deretan-
skandal-lapkeu-di-pasar-saham-ri-indofarma-hanson/3
seorang auditor memiliki tanggung jawab yang tinggi. Kinerja auditor akan sangat
semakin baik.
yang berbeda-beda. Perbedaan kinerja antar auditor satu dengan auditor lainnya
3
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam
perusahaan (internal) dan faktor yang berasal dari luar perusahaan (eksternal).
Faktor internal yang dapat mempengaruhi kinerja auditor salah satunya adalah
melakukan profesi tertentu. (Halim, 2003). Seorang auditor dituntut untuk lebih
profesional dalam melaksanakan tugasnya sehingga hasil yang didapat juga dapat
dipercaya. Auditor tidak hanya harus bersikap profesional tetapi juga harus
dengan menjunjung tinggi kehati-hatian dan kode etik profesi yang telah
ditetapkan. Dengan adanya kasus yang disebabkan oleh kurangnya ketelitian dan
ketidak hati-hatian auditor maka hal tersebut akan dapat menimbulkan turunnya
kepercayaan publik terhadap kualitas jasa yang diberikan oleh auditor karena
integritas. Integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang memiliki kesatuan yang
sikap individu yang penting. Ketiadaan integritas pada diri auditor akan memicu
kepada perilaku permisif terhadap aturan atau kode etik auditor yang menjadi
dengan bertindak jujur, konsisten, bijaksana, tegas dalam memberikan opini, dan
tinggi mampu bertahan dari berbagai tekanan, sehingga fakta-fakta yang tersaji
Kinerja auditor juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu gaya
pimpinan untuk mencapai tujuan organisasi meskipun secara pribadi hal tersebut
namun juga memberikan kebebasan yang lenih luas bagi auditor dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Hal tersebut diakibatkan karena gaya
Variabel dependen dari penelitian ini yairu kinerja auditor, sedangkan variabel
dan budaya organisasi. Penelitian ini mengambil subyek penelitian pada Kantor
terhadap kinerja auditor pada Kantor Akuntan Publik di Pekan Baru sedangkan
kinerja auditor sedangkan variabel independen dari penelitian ini adalah integritas
dilakukanpada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan. Hasil dari penelitian ini
Selain itu penelitian juga telah dilakukan oleh Evivany dan Lapoliwa
kinerja auditor. Subyek dari penelitian ini yaitu KAP di Jakarta dan Tengerang.
berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja auditor pada KAP di Jakarta dan
Tangerang.
Kantor Akuntan Publik di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini
siginifikan positif terhadap kinerja auditor pada Kantor Akuntan Publik di Daerah
Yogyakarta.
subyek pada Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta dan Solo dengan variabel
dependen yaitu kinerja auditor. Variabel independen dari penelitian ini antara lain
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji kembali hasil dari penelitian
DKI Jakarta?
Jakarta?
di DKI Jakarta?
integritas, dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja auditor KAP di DKI Jakarta
dan memberikan solusi atas masalah terkait kinerja auditor yang terjadi pada
1. Manfaat Kontribusi
8
2. Manfaat Praktik
2.1. Audit
pernyataan dengan kriteria yang telah ditetapkan (Mulyadi & Kanaka, 1998).
Sedangkan menurut Arens, dkk (2008), audit adalah pengumpulan data dan
Menurut PSAK (2006) audit adalah suatu proses sistematis yang secara
ekonomi untuk lebih meyakinkan tingkat keterkaitan hubungan antara asersi atau
sistematis yang dilakukan oleh seorang auditor yang kompeten dan independen
Mengingat ruang lingkup audit sangat luas, audit dibagi menjadi tiga jenis yaitu
9
10
1. Auditor Eksternal
2. Auditor Internal
3. Auditor Pajak
4. Auditor Pemerintah
Pembangunan (BPKP).
performance atau actual performance yaitu hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
tanggung jawab yang telah diberikan. Kinerja dibagi menjadi dua yaitu kinerja
individu dan kinerja organisasi. Kinerja individu adalah hasil kerja karyawan
Gibson, dkk (1996) kinerja karyawan merupakan suatu ukuran yang dapat
tanggung jawab organisasi pada periode tertentu dan dapat digunakan untuk
mengukur prestasi kerja atau kinerja. Oleh sebab itu, kinerja auditor merupakan
instrumen penting dalam menentukan rasa tanggung jawab atas tugas-tugas yang
telah diberikan.
waktu. Agar dapat mencapai kinerja auditor yang baik maka diperlukan suatu
mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor dapat
menghasilkan opini yang terbebas dari salah saji material sehingga dapat
macam cara agar laporan keuangan dapat menghasilkan opini yang bebas dari
salah saji material walaupun dengan cara yang salah seperti dengan memberikan
1. Kemampuan
2. Komitmen profesional
auditor.
3. Motivasi
14
4. Kepuasan kerja
2.3. Profesionalisme
memnuhi rtika profesi yang telah ditetapkan (Tunnisa, 2020). Di dalam Standar
auditor juga disebut sebagai suatu profesi karena memenuhi lima prinsip
dan memiliki kode etik dalam berhubungan dengan kliennya baik sesama
profesionalisme, yaitu :
2. Kewajiban sosial
3. Kemandirian
bukan orang luar yang tidak mempunyai kompetensi dalam bidang ilmu
2.4. Integritas
integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang memiliki kesatuan yang utuh
Integritas diperlukan agar auditor dapat bertindak jujur dan tegas dalam
serta ruang lingkup dan sifat jasa. Ariani dan Badera (2015) mengatakan
integritas artinya dapat menerima kesalahan yang tidak sengaja dan juga dapat
untuk menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Bila unsur tersebut dapat
17
dipenuhi dan dilaksanakan dengan baik oleh auditor akan dapat menimbulkan
2. Keberanian auditor
4. Tanggungjawab auditor
18
tugas dengan sebaik-baiknya, memiliki dedikasi yang tinggi, dan wajib merasa
secara menyeluruh.
terbuka.
Teori agensi atau teori keagenan menurut Jensen & Meckling (1976)
adalah suatu kontrak dibawah satu atau lebih yang melibatkan agen untuk
agensi menjelaskan bahwa hubungan agensi muncul ketika satu orang atau
sedangkan agent dalam penelitian ini adalah auditor KAP DKI Jakarta. Teori
melakukan kinerjanya dengan baik yaitu tidak cermat dan teliti dalam
untuk tahun buku 31 Desember 2016. Kasus tersebut berpotensi membuat citra
kinerja auditor yang semula dapat dipercaya oleh masyarakat menjadi buruk.
auditor, masyarakat dan pihak-pihak terkait juga akan semakin percaya dengan
kinerja auditor, oleh sebab itu integritas yang tinggi juga perlu ditanamkan
pada diri seorang auditor yang meliputi sikap jujur, berani, bijaksana, dan
publik bahwa auditor telah memberikan keputusan yang andal dalam setiap
juga dibutuhkan karena dengan adanya gaya kepemimpinan yang baik akan
auditor haruslah berpedoman pada standar audit yang berlaku yaitu yang telah
bahwa profesional seorang auditor yang dimaksudkan yaitu sikap dan tindakan
memberikan pengaruh yang baik bagi kinerjanya, sehingga hasil audit laporan
keuangan yang telah dilaksanakan akan lebih dapat dipercaya oleh para
seseorang untuk selalu berterus terang dan bersikap jujur demi mendapatkan
22
dalam penelitian ini adalah kinerja auditor, sedangkan variabel independen dari
Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Eviyany dan Lapoliwa (2014).
Penelitian ini menguji tiga variabel independen yaitu independensi, integritas, dan
auditor. Penelitian dilaksanakan pada Kantor Akuntan Publik daerah Jakarta dan
pada Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta dan Solo dengan variabel dependen
yaitu kinerja auditor. Variabel independen dari penelitian ini antara lain adalah
independensi, gaya kepemimpinan, dan budaya organisasi. Hasil yang didapat dari
Tabel 2.1.
Profesionalisme 2. Profesionalisme
4. Budaya organisasi
berpengaruh signifikan
auditor.
berpengaruh signifikan
auditor.
Kerja 2. Integritas
berpengaruh signifikan
auditor.
26
Peran 3. Profesionalisme
4. Ambiguitas
berpengaruh signifikan
auditor.
Variabel auditor.
signifikan terhadap
kinerja auditor.
melakukan tugas audit sesuai dengan prosedur dan standar yang berlaku. Auditor
yang berkualitas dan terpercaya di mata publik. Oleh sebab itu, profesionalisme
terhadap kinerja auditor. Kemudian penelitian serupa juga dilakukan oleh Devi
auditor sehingga hasil audit dapat lebih dipercaya oleh para pengambil
kinerja auditor.
integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang memiliki kesatuan yang utuh
diyakini benar.
serupa juga dilakukan oleh Yulianti, dkk (2020) yang menghasilkan penelitian
29
tinggi integritas yang dimiliki seorang auditor, maka akan semakin tinggi pula
kinerja yang dihasilkan. Integritas merupakan sikap yang harus dimiliki seorang
auditor.
secara pribadi hal tersebut tidak disenangi. Seorang manajer dapat memotivasi
tujuan organisasi.
Sementara Sidik dan Safitri (2020) dalam penelitiannya menyatakan bahwa gaya
dapat diartikan bahwa semakin baik gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh
memuaskan.
auditor.
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
dengan uji hipotesis. Menurut Hartono (2017) penelitian empiris adalah penelitian
lain.
(Hartono, 2017). Objek penelitian ini adalah kinerja auditor pada KAP di DKI
Jakarta.
data atau sumber informasi peneliti (Hartono, 2017). Penelitian ini menggunakan
Populasi adalah keseluruhan, inti, atau individu yang berada pada luar
lingkup atau objek yang akan diteliti (Hartono, 2017). Hal ini dapat mencakup
segala hal yang ada pada objek. Populasi penelitian ini adalah para pegawai yang
31
32
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti akibat ditemukannya
sebuah keterbatasan. Sampel yang baik adalah sampel yang memenuhi dua
kriteria yaitu akurat dan presisi (Hartono, 2017). Sampel yang tidak akurat dan
tidak tepat akan memberikan kesimpulan yang tidak diharapkan. Menurut Hartono
(2017), terdapat dua jenis metode yang digunakan dalam pengambilan sampel,
sampling ini dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan pada
Jakarta.
Variabel adalah suatu simbol yang berisikan suatu nilai (Hartono, 2017).
variable). Peneliti menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel dependen dan
33
1. Profesionalisme (X1)
2. Integritas (X2)
Tabel 3.1.
Operasional Variabel
Data
variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat melalui gambar berikut
ini:
Profesionalisme (X1)
Data penelitian dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data arsip
(Hartono, 2017). Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara
langsung, sedangkan data arsip adalah data yang diperoleh peneliti melalui pihak
lain. Penelitian ini menggunakan data arsip primer yang diperoleh melalui
penyebaran kuesioner pada pegawai yang menjabat sebagai auditor pada Kantor
yaitu melalui pengamatan langsung, wawancara, observasi, studi waktu dan gerak,
teknik survei, delphi, analisis isi, basis data, atau model matematik. Penelitian ini
kepada auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta.
Kuesioner dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian pertama berisi petujuk
pengisian kuesioner, bagian kedua berisi identitas responden, dan bagian ketiga
akan dilakukan pada 1 Januari 2023 sampai dengan 31 Januari 2023. Waktu
37
menyelesaikan proses audit laporan keuangan pada kuartal pertama bulan April.
Uji alat dilakukan untuk menilai validitas dan reliabilitas data primer
kuesioner.
1. Uji Validitas
Moment:
a. Jika r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka butir pertanyaan
b. Jika r hitung < r tabel dan bernilai positif, maka butir pertanyaan
2. Uji Reliablitas
a. Jika nilai dari Cronbach Alpha (α) > 0,70 maka pertanyaan
reliabel.
b. Jika nilai dari Cronbach Alpha (α) < 0,70 maka pertanyaan
tidak reliabel.
digunakan untuk memberikan deskripsi data yang dapat dilihat dari nilai rata-
statistik dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata (mean), dan
standar deviasi.
memiliki nilai residual yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Uji
Jika asumsi dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah
sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.
secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh
karena itu peneliti menggunakan uji statistik. Uji statistik yang dapat
2. Jika nilai signifikansi < α (5%), maka data tidak terdistribusi normal.
1. Uji Multikolonieritas
a. Jika nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10, berarti
terdapat multikolonieritas.
b. Jika nilai tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10, berarti
2. Uji Heteroskedastisitas
telah diperoleh dan membuat kesimpulan dari hasil analisis data yang
variabel dependen (terikat), dengan kata lain bertujuan untuk menguji apakah
hipotesis atas penelitian ini diterima atau tidak. Dalam penelitian ini, bentuk
kinerja auditor.
H0 : X1 ≤ 0
HA : X1 > 0
kinerja auditor.
H0 : X2 ≤ 0
HA : X2 > 0
kinerja auditor.
H0 : X3 ≤ 0
HA : X3 > 0
Keterangan:
H0 = Hipotesis nol
HA = Hipotesis alternatif
X1 = Pengalaman Kerja
X2 = Profesionalisme
X3 = Integritas
kesalahan dalam penelitian ini adalah 5%, sehingga tingkat keyakinan (1-α)
yang tinggi.
Gambar 3.2. Pengujian Satu Sisi (Positif) dengan α = 5%, untuk HA1,
HA2, HA3
Keterangan:
KA : Kinerja Auditor
44
α : Konstanta
X1 : Profesionalisme
X2 : Integritas
X3 : Gaya Kepemimpinan
variabel dependen. Salah satu cara melakukan uji nilai t adalah dengan
adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil menunjukkan bahwa
dapat tercapai apabila hasil dari uji statistik sesuai dengan hipotesis
Arens, & Alvin, A., dkk (2008). Auditing dan Jasa Assurance (Edisi 12). Jakarta:
Erlangga.
Ariani, K.G., & I. Badera. (2015). Pengaruh Integritas, Obyektifitas, Kerahasiaan,
Dan Kompetensi Pada Kinerja Auditor Inspektorat Kota Denpasar, E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 10(1), 182–198.
Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Medan),
Jurnal Universitas Prima Indonesia.
Candradewi, N.K.A., & Putra, I.P.D.S., (2022). Pengaruh Integritas Auditor,
Pemahaman Good Governance, dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Di Provinsi Bali. Jurnal Universitas
Hindu Indonesia.
Daulay, R.U. (2020). Pengaruh Integritas Auditor, Independensi Auditor, dan
Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor (Studi Kasus Pada Kantor
Akuntan Publik di Kota Medan). Skripsi, Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara.
Devi, N.P.H.C., & Putra, I.M.P.D. (2019). Pengaruh Profesionalisme,
Independensi dan Pelatihan Auditor Terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor
Akuntan Publik Provinsi Bali. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
Vol.27.2, 1472-1497.
Eviyany, G., & Lapoliwa, B. (2015). Pengaruh Independensi, Integritas, dan
Kompetensi Terhadap Kinerja Auditor. E-Jurnal Ultima Accounting.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisi Multivariat dengan Program IBM SPSS 25
(Edisi 9). Semarang, Indonesia: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gibson, J.L., Ivancevich, J.M., & Donnely, J.H. (1996). Organisasi: Perilaku,
Struktur dan Proses. Jakarta, Indonesia: Binarupa Aksara.
Halim, A. (2003). Auditing (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan). Yogyakarta,
Indonesia: UPP AMP YKPN.
Hartono, J. (2017). Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman-
Pengalaman (Edisi 6). Yogyakarta, Indonesia: BPFE.
Herawaty, A., & Susanto, Y.K. (2009). Pengaruh Profesionalisme, Pengetahuan
Mendeteksi Kekeliruan, dan Etika Profesi Terhadap Pertimbangan Tingkat
Materialitas Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.
Jensen, M.C., & Meckling, W.H. (1976). Theory of The Firm: Managerial
Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial
Economics 3(4), 305–360.
Mangkunegara, A.P. (2005). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung, Indonesia: PT.
Refika Aditama.
46
47
LAMPIRAN KUESIONER
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Saudara(i) Responden
Di tempat
Dengan Hormat,
NPM : 190425016
Konsentrasi : Pengauditan
Pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta ”. Data yang diperoleh dari kuesioner
kerahasiaan identitas responden akan dijamin peneliti. Oleh karena itu, kami
kasih.
Hormat saya,
KUESIONER PENELITIAN
1. Petunjuk Pengisian
Jakarta
3 = Setuju (S)
(O) tanda checklist yang salah tersebut dan berikan tanda checklist
2. Identitas Responden
Nama : ...........................................................
Lama Bekerja : .... bulan/ tahun (Isi dan lingkari yang sesuai)
Pendidikan Terakhir :
Diploma Pascasarjana
3. Daftar Pertanyaan
1. Profesionalisme
No Pernyataan STS TS S SS
melaksanakan proses
pengauditan.
ditetapkan.
diberikan.
apapun.
2. Integritas
No Pernyataan STS TS S SS
yang ada.
perlu dilakukan.
3 Auditor tidak
mempertimbangkan keadaan
seseorang/kelompok orang
peratauran perundang-
3. Gaya kepemimpinan
54
No Pernyataan STS TS S SS
staf lainnya.
hasil.