Anda di halaman 1dari 18

Pemilihan Auditor Eksternal

PENGARUH KEPEMILIKAN ASING, KOMISARIS INDEPENDEN, EFEKTIVITAS


KOMITE AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE
TERHADAP PEMILIHAN AUDITOR EKSTERNAL
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Terdaftar di BEI Tahun 2010-2015)

Full paper

Laila Rosita Novita WeningTyas Respati


Universitas Lambung Mangkurat Universitas Lambung Mangkurat
lailarosita95@gmail.com novifeunlam@yahoo.com

Antonius Grivaldi Sondakh


Universitas Lambung Mangkurat
sondakh.anton@gmail.com

Abstract: This research examines the influence of foreign ownership, independent


commissioner, audit committee’s effectiveness, firm size and leverage on external auditor
choice. This research use Big 4 and Non Big 4 auditor classification as a proxy of audit quality
that will be chosen by the company. The population in this research are manufacture
companies listed on Indonesian Stock Exchange (IDX) from 2010 to 2015. The sampling
technique is a purposive sampling method, result for 40 samples companies. The data analysis
method uses descriptive statistic analysis and logistic regression analysis. The result of this
research shows that the variable foreign ownership and firm size have positive effect on
external auditor choice. Independent commissioner, audit committee’s effectiveness and
leverage do not have effect on external auditor choice.

Keywords: auditor choice, corporate governance, firm size, foreign ownership, leverage

1. Pendahuluan

Pelaporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pemakai

laporan keuangan dalam mengambil keputusan ekonomi. Berkaitan dengan pelaporan keuangan,

karakteristik kualitatif informasi merupakan satu elemen dari laporan keuangan. Salah satu karakteristik

kualitatif dari informasi akuntansi adalah keandalan. SFAC (Statement of Financial Accounting

Concepts) No.2 menyatakan bahwa informasi dapat dikatakan andal apabila informasi tersebut

menggambarkan keadaaan secara sesuai dengan perisitiwa yang sebenarnya (representational

faithfulness), dapat diuji kebenarannya (verifiability), dan netral (Ikhsan, Lesmana, & Hayat, 2015).

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017 1


Pemilihan Auditor Eksternal

Cara untuk mempertahankan tingkat keandalan dari laporan keuangan adalah dengan menggunakan

jasa audit atas laporan keuangan (Maharani, 2012).

Auditor eksternal sebagai pihak yang independen merupakan bagian dari mekanisme corporate

governance yang berperan sebagai fungsi pengawasan serta menguji kredibilitas dari informasi

akuntansi yang disajikan oleh manajemen (Abdel-khalik, 2002; Ashbaugh & Warfield, 2003). Adanya

skandal akuntansi yang terjadi di Indonesia seperti pada PT Kimia Farma dan KAP Hans Tuanakotta

dan Mustofa selaku auditor yang tidak mampu mendeteksi adanya penggelebungan laba pada laporan

keuangan pada tahun 2001 lalu. Menurut data Biro Hubungan Masyarakat Departemen Keuangan dari

tahun 2004 sampai dengan 2009 telah terjadi 52 kasus pelanggaran yang dilakukan oleh akuntan publik

(Agoes, 2014). Banyaknya kasus yang melibatkan para auditor membuat peran auditor banyak

mendapat kritikan dan menyebabkan kualitas seorang auditor dipertanyakan, sehingga timbul alasan

permintaan pada auditor berkualitas tinggi (Liftiani, 2014).

Auditor sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam pelaporan informasi keuangan harus memiliki

kompetensi yang memadai, menjunjung tinggi independensi serta berperilaku profesional dan etis

sehingga hasil pekerjaannya dapat dipercaya relevansi dan keandalannya. Informasi akuntansi yang

tersaji akan diragukan tingkat keandalannya oleh para pengguna laporan keuangan apabila mereka

kurang mempercayai kredibilitas auditor dalam mengaudit (Harini, Wahyudin, & Anisykurlillah, 2010).

Hal tersebut menjadikan auditor eksternal memegang peranan yang penting di dalam menentukan

kredibilitas suatu informasi laporan keuangan, sehingga pemilihan auditor yang akan melaksanakan

audit atas laporan keuangan menjadi suatu keputusan penting yang harus dipertimbangkan oleh

perusahaan.

Menurut data Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK), pada tahun 2016 terdapat 403 kantor

akuntan publik terdaftar di Indonesia. Berdasarkan jumlah KAP yang banyak tersebut, maka kualitas

audit yang disediakan oleh tiap KAP sangat bervariasi. DeAngelo (1981) menyatakan kualitas audit

merupakan probabilitas auditor untuk menemukan kesalahan-kesalahan pada laporan keuangan klien

dan melaporkan kepada pemakai laporan keuangan.

Kualitas audit merupakan faktor yang sangat sulit untuk di ukur secara langsung, sehingga beberapa

peneliti menggunakan ukuran-ukuran tertentu sebagai alat ukur, salah satunya adalah ukuran kantor

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017 2


Pemilihan Auditor Eksternal

akuntan publik. Pemilihan auditor eksternal dalam penelitian ini dibedakan berdasarkan ukuran KAP,

yaitu KAP Big 4 dan KAP Non Big Ukuran KAP yang besar menjelaskan kemampuan auditor untuk

bersikap independen dan profesional terhadap klien, dan klien kurang dapat memengaruhi opini yang

akan diberikan oleh auditor (Giri, 2010). DeFond (1992), Reed, Trombley, dan Dhaliwal (2002) dalam

Maharani (2012) menyatakan bahwa kantor akuntan publik besar pada umumnya memiliki tingkat

independensi yang lebih tinggi, keahlian industri yang lebih baik serta memiliki kemampuan yang lebih

baik pula dalam menemukan serta melaporkan adanya ketidakwajaran dan salah saji pada pelaporan

keuangan perusahaan.

Berdasarkan penelitian terdahulu ditemukan beberapa faktor yang diduga dapat memengaruhi

pemilihan auditor eksternal oleh perusahaan. Beberapa faktor tersebut yaitu struktur kepemilikan di

perusahaan seperti kepemilikan asing, mekanisme corporate governance melalui peran komisaris

independen dan efektivitas komite audit serta dari karakteristik perusahaan seperti ukuran perusahaan

dan leverage. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu menunjukkan hasil yang beragam

dan tidak konsisten sehingga peneliti tertarik untuk menguji kembali variabel-variabel tersebut. Tujuan

penelitian ini adalah menguji pengaruh kepemilikan asing, komisaris independen, efektivitas komite

audit, ukuran perusahaan dan leverage terhadap pemilihan auditor eksternal pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2015.

Penelitian ini akan menguji kembali penelitian Setiawan, Karsan, Budi, & Armon (2015). Setiawan,

Karsan, Budi, & Armon (2015) melakukan penelitian di Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia tahun 2011-2014. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Setiawan, Karsan, Budi,

& Armon (2015) yaitu pada penelitian ini akan menambahkan satu variabel, yaitu efektivitas komite

audit. Penambahan variabel berdasarkan saran dari Setiawan, Karsan, Budi, & Armon (2015) serta

berdasarkan penelitian terdahulu yaitu Putra (2014), Putra, Puspa, & Herawati (2014) dan Maharani

(2012) yang menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Selain itu salah satu peran komite audit yaitu

memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukkan auditor di perusahaan.

Peran komite audit yang efektif yang berdasarkan independensi, aktivitas, dan kompetensi diduga juga

akan memengaruhi perusahaan untuk memilih auditor eksternal yang berkualitas.

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017 3


Pemilihan Auditor Eksternal

Perbedaan lainnya adalah pada waktu pengamatan. Setiawan, Karsan, Budi, & Armon (2015)

meneliti pada tahun 2011-2014, sedangkan penelitian ini adalah pada tahun 2010-2015. Penggunaan

rentang waktu yang lebih lama supaya data yang digunakan bervariasi serta lebih mampu untuk

mendapatkan hasil yang lebih refresentatif terhadap keadaan yang sebenarnya.

Penelitian ini dilakukan di perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur di pilih karena

perusahaan manufaktur relatif banyak dan bisa mewakili perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Selain itu perusahaan manufaktur juga merupakan perusahaan yang menjual produknya yang

dimulai dari proses produksi mulai dari membeli bahan baku, proses pengolahan hingga menjadi produk

yang siap dijual di mana hal tersebut akan membutuhkan dana relatif besar. Perusahaan manufaktur

harus menyediakan laporan keuangan yang dapat diandalkan dimana laporan keuangan merupakan

suatu informasi yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi para investor

dan kreditur sebelum melakukan investasi maupun memberikan pinjaman kepada perusahaan. Alat

analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik dimana data yang digunakan merupakan data

nominal yang hanya ada dua kategori yaitu 1 untuk yang memilih auditor Big 4 dan 0 untuk yang

memilih auditor non Big 4.

2. Landasan Teori Dan Pengembangan Hipotesis

Bagian ini membahas mengenai teori dan pengembangan hipotesis yang digunakan sebagai dasar

pemikiran dalam penelitan ini.

2.1. Teori Agency

Jensen & Meckling (1976) mendefinisikan hubungan keagenan sebagai suatu kontrak antara satu

orang atau lebih pemilik (principal) yang menyewa orang lain (agent) untuk melakukan beberapa jasa

atas nama pemilik yang meliputi pendelegasian wewenang pengambilan keputusan kepada agent. Teori

agensi menggunakan tiga asumsi sifat manusia, yaitu selalu mementingkan diri sendiri (self interest),

memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationality) dan selalu

menghindari risiko (risk averse). Berdasarkan sifat dasar manusia tersebut maka akan memicu

terjadinya konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham (Ikhsan, Lesmana, & Hayat, 2015).

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017 4


Pemilihan Auditor Eksternal

Masalah keagenan juga dapat terjadi karena adanya asimetri informasi antara principal dan agent.

Asimetri informasi dapat menimbulkan permasalahan yang disebabkan adanya kesulitan principal

untuk memonitor dan melakukan kontrol terhadap tindakan-tindakan agent. Salah satu cara untuk

mengatasi masalah asimetri informasi adalah dengan memberikan informasi yang dimiliki mengenai

perusahaan kepada seluruh pemangku kepentingan dalam bentuk laporan keuangan dengan keandalan

yang dapat dipercaya (Maharani, 2012). Auditor sebagai pihak independen memegang peran yang

penting dalam menilai keandalan laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen.

Auditor eksternal adalah auditor yang berasal dari luar perusahaan yang diaudit. Auditor eksternal

disebut juga auditor independen. Tanggungjawab utama auditor eksternal adalah melakukan fungsi

pengauditan atas laporan keuangan yang diterbitkan entitas (perusahaan dan organisasi lainnya). Audit

yang dilakukan oleh auditor harus sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).

Pemilihan auditor eksternal adalah proses seleksi yang dilakukan oleh perusahaan untuk memilih

Kantor Akuntan Publik (KAP) diantara banyaknya jumlah yang ada dengan kualitas audit yang berbeda

(Fitriyani & Erawati, 2016). Pemilihan auditor dilakukan untuk menentukan siapa auditor yang

dianggap relevan untuk memberikan penilaian atas kondisi keuangan dan operasi menyeluruh

perusahaan. Audit yang berkualitas telah menjadi sebuah tuntutan bagi investor dan kreditor serta para

pengguna laporan keuangan lainnya (Setiawan, Karsan, Budi, & Armon, 2015). Kualitas audit sulit

untuk diukur secara langsung sehingga beberapa peneliti menggunakan ukuran-ukuran tertentu sebagai

alat ukur, seperti ukuran kantor akuntan publik. DeFond (1992), Reed, Trombley, dan Dhaliwal (2002)

dalam Maharani (2012) menyatakan bahwa kantor akuntan publik besar pada umumnya memiliki

tingkat independensi yang lebih tinggi, keahlian industri yang lebih baik serta memiliki kemampuan

yang lebih baik pula dalam menemukan serta melaporkan adanya ketidakwajaran dan salah saji pada

pelaporan keuangan perusahaan.

2.2. Pengaruh Kepemilikan Asing terhadap Pemilihan Auditor Eksternal

Kepemilikan asing merupakan jumlah saham yang dimiliki oleh pihak asing yang melakukan

penanaman modal di perusahaan Indonesia. Asimetri informasi yang tinggi diduga terjadi pada para

investor asing, hal ini disebabkan karena adanya hambatan geografis dan bahasa antara mereka dengan

perusahaan tempat mereka berinvestasi, sehingga kualitas informasi keuangan yang disajikan oleh

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017 5


Pemilihan Auditor Eksternal

perusahaan akan menjadi kebutuhan penting bagi mereka. Setiawan, Karsan, Budi, & Armon (2015)

menyatakan bahwa semakin tinggi asimetri informasi, semakin dibutuhkan auditor yang memiliki

keahlian tinggi untuk dapat memberikan jaminan atas kualitas laporan keuangan yang disajikan oleh

perusahaan.

Kebutuhan investor asing mengenai proteksi terhadap saham yang telah mereka investasikan serta

pengungkapan laporan keuangan membuat investor asing diduga mampu mendorong manajemen untuk

lebih transparan dalam mengungkapkan laporan keuangan. Pemegang saham dari pihak asing yang

mempunyai kepemilikan saham yang besar serta memiliki kendali yang kuat terhadap pengawasan

kinerja perusahaan juga dapat memengaruhi perusahaan untuk memilih auditor yang memiliki keahlian

tinggi untuk melakukan audit terhadap laporan keuangan perusahaaan (Liftiani, 2014).

Hasil penelitian Pratama dan Syafruddin (2013) menunjukkan bahwa kepemilikan asing

berpengaruh positif terhadap penggunaan jasa audit dari KAP Big 4. Setiawan, Karsan, Budi, & Armon,

(2015) dan Trisnawati (2015) juga menemukan bahwa dengan tingginya kepemilikan asing maka

semakin besar kecenderungan perusahaan menggunakan auditor besar yaitu KAP Big 4. Berdasarkan

uraian tersebut, diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1. Kepemilikan asing berpengaruh positif terhadap pemilihan auditor eksternal.

2.3. Pengaruh Komisaris Independen terhadap Pemilihan Auditor Eksternal

Komisaris independen mempunyai peran penting dalam mekanisme tata kelola perusahaan yang

bertindak sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap pengawasan perusahaan oleh pemilik,

sehingga komisaris independen berkepentingan untuk memastikan bahwa manajemen melaksanakan

tugasnya sesuai dengan amanah yang diberikan oleh para pemegang saham (Setiawan, Karsan, Budi, &

Armon, 2015). Km, Nofsinger, dan Mohr (2010) dalam Markali dan Rudiawarni (2012) menyatakan

semakin tinggi jumlah komisaris independen maka akan meningkatkan pengawasan dari kualitas

pelaporan keuangan dan mengurangi keuntungan dari informasi yang tersembunyi.

Proporsi komisaris independen di perusahaan yan semakin besar diharapkan semakin efektif

fungsi komisaris independen terhadap implementasi mekanisme tata kelola perusahaan. Ketika

komisaris independen memiliki fungsi pengawasan bagi perusahaan, maka mereka memiliki ekspektasi

yang tinggi bagi manajemen agar memberikan informasi yang andal bagi investor. Komisaris

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017 6


Pemilihan Auditor Eksternal

independen akan menghendaki adanya pengawasan yang lebih baik yang berasal dari pihak independen,

yang diwujudkan dengan pemilihan auditor eksternal yang berkualitas (Setiawan, Karsan, Budi, &

Armon, 2015).

Hasil penelitian oleh Setiawan, Karsan, Budi, & Armon, (2015) dan Putra, Puspa, & Herawati

(2014), menunjukkan bahwa komisaris independen berpengaruh positif terhadap pemilihan auditor

eksternal. Berdasarkan uraian tersebut, diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H2. Komisaris independen berpengaruh positif terhadap Pemilihan Auditor Eksternal

2.4. Pengaruh Efektivitas Komite Audit terhadap Pemilihan Auditor Eksternal

Komite audit merupakan komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu dan

memperkuat fungsi pengawasan, salah satunya dalam menjalankan proses pengawasan atas proses

pelaporan keuangan (Effendi, 2009). Komite audit berperan penting dalam hal menjaga kredibilitas

proses penyusunan laporan keuangan (Rahmawati, 2012). Salah satu tugas komite audit adalah

memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan auditor eksternal kepada Dewan Komisaris, untuk

kemudian dipertimbangkan dan disetujui melalui RUPS. Efektivitas komite audit dipengaruhi oleh

beberapa karakteristik yaitu aktivitas, ukuran dan kompetensi. Ketika perusahaan memiliki skor

efektivitas komite audit yang tinggi maka mereka diduga akan merekomendasikan auditor yang

menyediakan jasa audit dengan kualitas yang tinggi kepada dewan Komisaris untuk meningkatkan

kualitas laporan keuangan perusahaan (Maharani, 2012).

Hasil penelitian Maharani (2014) dan Putra (2014) menunjukkan bahwa efektivitas komite audit

berpengaruh positif terhadap pemilihan auditor eksternal. Berdasarkan uraian tersebut, diajukan

hopotesis penelitian sebagai berikut:

H3. Efektivitas komite audit berpengaruh positif terhadap pemilihan auditor eksternal.

2.5. Ukuran Perusahaan terhadap Pemilihan Auditor Eksternal

Ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya skala perusahaan. Besar kecilnya perusahaan

akan berdampak pada kebutuhan audit. Masalah keagenanan akan meningkat sebanding dengan ukuran

dan kompleksitas perusahaan yang semakin besar karena dapat meningkatkan risiko terjadinya moral

hazard di perusahaan (Trisnawati, 2015). Moral hazard merupakan masalah yang muncul ketika

manajer tidak melaksanakan hal-hal yang telah disepakati bersama dengan pemegang saham.

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017 7


Pemilihan Auditor Eksternal

Pada perusahaan besar yang dapat dilihat berdasarkan banyaknya jumlah aset yang dimiliki oleh

perusahaan, menunjukkan bahwa manajer telah dibebani tanggung jawab untuk mengelola sumber daya

di perusahaan dengan baik. Akan tetapi, manajer diduga akan bertindak tidak sesuai dengan

kepentingan pemegang saham dalam hal pengelolaan aset perusahaan. Oleh karena itu, ketika

perusahaan semakin besar pemilik perusahaan akan semakin sulit untuk mengendalikan perusahaannya,

sehingga perusahaan akan membutuhkan fungsi pengawasan melalui auditor eksternal yang memiliki

keahlian yang tinggi untuk mengurangi risiko terjadinya kecurangan dalam hal penyajian laporan

keuangan oleh perusahaan (Trisnawati, 2015). Penelitian Fitriyani dan Erawati (2016), Setiawan,

Karsan, Budi, & Armon (2015), Trisnawati (2015), Maharani (2012) dan Markali & Rudiawarni (2012)

menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pemilihan auditor eksternal.

Berdasarkan uraian tersebut, diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H4. Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pemilihan auditor eksternal.

2.6. Pengaruh Leverage terhadap Pemilihan Auditor Eksternal

Leverage menggambarkan seberapa besar aset perusahaan dibiayai dari utang. Perusahaan yang

memiliki pinjaman kepada kreditor dapat menimbulkan masalah keagenan antara pemegang saham

saham dan kreditor yang disebabkan oleh kemungkinan terjadinya pelanggaran perjanjian utang

(Trisnawati, 2015). Perusahaan yang memiliki leverage tinggi memilih auditor yang dapat memberikan

jasa audit yang berkualitas untuk memberikan jaminan kualitas informasi bahwa informasi keuangan

dapat diandalkan sehingga akan meningkatkan kepercayaan para kreditor (Setiawan, Karsan, Budi, &

Armon, 2015). Perusahaan yang memiliki leverage tinggi ingin memitigasi kecurigaan pasar terhadap

performa mereka sehingga perusahaan akan memilih auditor yang berkualitas (Maharani, 2012).

Penelitian yang dilakukan Suparlan (2015) dan Maharani (2012) menunjukkan bahwa leverage

berpengaruh positif pada pemilihan auditor eksternal. Berdasarkan uraian tersebut, diajukan hipotesis

penelitian sebagai berikut:

H5. Leverage berpengaruh positif terhadap pemilihan auditor eksternal.

Berdasarkan argumentansi penurunan hipotesis maka model penelitian yang akan dianalisis dapat

dilihat pada Gambar 1.

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017 8


Pemilihan Auditor Eksternal

Komisaris Independen (X2)

Pemilihan Auditor
Efektivitas Komite Audit (X3)
Eksternal (Y)

Ukuran Perusahaan (X4)

Leverage (X5)
Gambar 1
Model Penelitian
Sumber : Diolah Peneliti (2016)
2.7.

3. Metode Penelitian

Bagin ini membahas mengenai pengumpulan dan pemilihan data, definisi operasional dan

pengukuran variabel, dan teknik analisis data.

3.1. Pengumpulan Dan Pemilihan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi. Jenis penelitian

ini merupakan penelitian asosiatif. Menurut Ulum & Juanda (2016:78) “penelitian asosiatif adalah jenis

penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara suatu variabel dengan variabel lain”.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia dari tahun 2010 sampai tahun 2015. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan

metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan mempertimbangkan kriteria

tertentu. Perusahaan manufaktur yang terpilih sebagai sampel sebanyak 40 perusahaan.

Tabel 1
Penentuan Sampel Penelitian
No Kriteria Jumlah
Perusahaan Manufaktur di BEI selama 2010-2015 151
Perusahaan Manufaktur yang tidak terdaftar berturut-turut di BEI
1 (37)
selama 2010-2015
Perusahaan tidak mempublikasikan laporan tahunan dan laporan
2 (31)
keuangan yang telah diaudit selama 2010-2015
Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan menggunakan
3 (21)
mata uang selain rupiah.
Perusahaan yang saham beredarnya tidak dimiliki oleh investor
4 (22)
asing
Jumlah Sampel 40
Periode Penelitian (tahun) 6
Total Sampel Selama Periode Penelitian 240
Sumber : Diolah Peneliti (2017)

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017 9


Pemilihan Auditor Eksternal

3.2. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional dan pengukuran variabel dalam penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut:

a. Pemilihan Auditor Eksternal

Pemilihan auditor eksternal dalam penelitian ini menggunakan proksi kualitas audit. Kualitas audit

pada penelitian ini diukur berdasarkan ukuran KAP mengikuti penelitian Setiawan, Karsan, Budi

& Armon (2015). Pemilihan auditor eksternal memisahkan antara auditor eksternal yang berafiliasi

dengan KAP Big 4 dan yang KAP Non Big 4.

Data Kantor Akuntan Publik yang berafiliasi dengan Big 4: 1) Pricewaterhouse Coopers (PwC)

berafiliasi dengan KAP berafiliasi dengan KAP Tanudireja, Wibisana, Rintis & Rekan; 2) Deloitte

Touche Tohmatsu (Deloitte) yang berafiliasi dengan KAP Osman Bing Satrio & Eny; 3) Erns &

Young (EY) yang berafiliasi dengan KAP KAP Purwantono, Sungkoro & Surja; 4) Klynveld Peat

Marwick Goerdeler (KPMG) yang berafiliasi dengan KAP Siddharta & Widjaja. Pengukuran

variabel pemilihan auditor menggunakan dummy 1 untuk perusahaan yang memilih auditor Big 4

dan 0 untuk auditor Non Big 4.

b. Kepemilikan Asing

Kepemilikan asing diukur dengan menggunakan skala rasio yaitu kepemilikan saham oleh pihak

asing terhadap total saham yang beredar.

c. Komisaris Independen

Variabel Komisaris independen diukur dengan menggunakan skala rasio yaitu jumlah komisaris

independen terhadap jumlah komisaris di perusahaan.

d. Efektivitas Komite Audit

Variabel efektivitas komite audit di ukur menggunakan checklist yang dikembangkan oleh

Hermawan (2009) yang meliputi faktor-faktor aktivitas, jumlah anggota, dan kompetensi komite

audit.

e. Ukuran Perusahaan

Variabel ukuran perusahaan diproksikan dengan nilai logaritma dari total aset.

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017 10


Pemilihan Auditor Eksternal

f. Leverage

Leverage dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala rasio yaitu debt to asset ratio,

yaitu total utang dibagi total aset.

3.3. Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik (logistic

regression). Model regresi yang akan terbentuk dalam penelitian ini berdasarkan analisis regresi logistik

adalah:
𝑃
𝐿𝑛 = Β0+β1FOREIGN+ β2COMIND+ β3AUDCOM+ β4SIZE + β5LEV + e
1−𝑃

Keterangan:

𝑃 : Pemilihan auditor eksternal oleh perusahaan, 1 untuk pemilihan KAP Big


𝐿𝑛
1−𝑃 4, 0 untuk pemilihan KAP Non Big 4
Β0 : Konstanta
FOREIGN : Kepemilikan Asing
COMIND : Komisaris Independen
AUDCOM : Efektivitas Komite Audit
SIZE : Ukuran perusahaan
LEV : Leverage
e : error

4. Hasil Penelitian

Bagian ini membahas mengenai deskripsi data variabel penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan

hasil penelitan.

4.1. Deskripsi Data Variabel Penelitian

Analisis statistik deskriptif menunjukkan nilai minimum, nilai maksimum dan rata-rata (mean)

masing-masing variabel pada sampel penelitian. Tabel 2 berikut menunjukkan hasil statistik frekuensi

dari variabel pemilihan auditor eksternal.

Tabel 2
Statistik Frekuensi Variabel Pemilihan Auditor Eksternal
Pemilihan Auditor Jumlah Persentase
Non Big 4 141 58,75
Big 4 99 41,25
Total 240 100
Sumber: Data Diolah (2017)

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017 11


Pemilihan Auditor Eksternal

Berdasarkan Tabel 2, selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2015, jumlah perusahaan sampel

yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang berafiliasi dengan Big 4 adalah sebanyak 99 perusahaan

atau 41,25 % dari jumlah seluruh data sampel. Sisanya, yaitu 141 perusahaan atau 58,75%

menggunakan jasa audit dari Kantor Akuntan Publik Non Big 4.

Tabel 3
Statistik Deskriptif
Variabel Minimum Maximum Mean
Kepemilikan Asing 0,011054 0,991403 0,56083964
Komisaris Independen 0,250000 0,800000 0,42496287
Efektivitas Komite Audit 11 28 22,37
Ukuran Perusahaan (dalam jutaan rupiah) 78.200 245.435.000 7.648.616,94
Leverage 0,037232 1,292094 0,43302884
Sumber : Data Diolah (2017)

Pengujian menunjukkan nilai -2 Log Likelihood (block number=0) sebesar 325,323. Nilai 325,323

merupakan nilai sebelum dimasukkan variabel independen. Penambahan lima variabel independen

mengakibatkan nilai -2 Log Likelihood (block number = 1) menurun menjadi sebesar 117,604.

Penurunan nilai -2 Log Likelihood menunjukkan bahwa regresi sudah baik atau dengan kata lain model

yang dihipotesiskan fit dengan data.

Berdasarkan hasil uji Hosmer and Lemeshow menunjukkan nilai chi-square sebesar 13,275 dengan

taraf signifikansi sebesar 0,103. Nilai tersebut menunjukkan bahwa model mampu untuk memprediksi

nilai observasinya atau model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya.

Hasil uji koefisien determinasi memberikan informasi bahwa nilai Nagelkerke R Square sebesar

78%. Hal ini berarti variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar

78%, sedangkan sisanya 22% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian. Hasil uji pengaruh

hipotesis ada pada Tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4
Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis
Variabel Koefisien Sig. Keputusan
Kepemilikan Asing 6,866 0,000 H1 diterima
Komisaris Independen -,244 0,914 H2 ditolak
Efektivitas Komite Audit 0,108 0,158 H3 ditolak
Ukuran Perusahaan 3,178 0,000 H4 diterima
Leverage -5,516 0,000 H5 ditolak
Sumber : Data Diolah (2017)

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017 12


Pemilihan Auditor Eksternal

4.2. Pengaruh Kepemilikan Asing Terhadap Pemilihan Auditor Eksternal

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel kepemilikan asing mempunyai koefisien

regresi positif sebesar 6,866 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hasil pengujian menunjukkan

bahwa hipotesis pertama (H1) diterima. Artinya, semakin besar jumlah saham yang dimiliki oleh

investor asing di perusahaan, maka perusahaan tersebut akan memiliki kemungkinan yang lebih besar

untuk memilih auditor Big 4. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Setiawan, Karsan, Budi, & Armon (2015), Trisnawati (2015) dan Pratama & Syafruddin

(2013) yang menunjukkan hasil bahwa kepemilikan asing berpengaruh positif terhadap pemilihan

auditor eksternal.

Investor asing memiliki asimetri informasi yang tinggi yang dikarenakan oleh perbedaan geografis

dan bahasa. Menurut Setiawan, Karsan, Budi, & Armon (2015) ketika asimetri informasi yang terjadi

di perusahaan semakin besar maka akan semakin dibutuhkan auditor yang menyediakan jasa audit yang

berkualitas untuk memberikan jaminan atas kualitas laporan keuangan. Berdasarkan data dalam

penelitian ini rata-rata kepemilikan saham oleh pihak asing pada perusahaan yang menjadi sampel

dalam penelitian ini adalah sebesar 56,08%. Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan saham asing

mempunyai prosentase yang cukup besar dalam struktur kepemilikan di perusahaan. Hal ini tentu saja

dapat membuat pemegang saham dari pihak asing mempunyai kendali yang kuat untuk memengaruhi

perusahaan khususnya dalam keputusan untuk memilih auditor eksternal yang dapat memberikan

kualitas audit yang tinggi yaitu KAP Big 4.

4.3. Pengaruh Komisaris Independen Terhadap Pemilihan Auditor Eksternal

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel komisaris independen yang diukur dengan

menggunakan jumlah komisaris independen dibandingkan jumlah dewan komisaris mempunyai

koefisien regresi negatif -0,244 dengan tingkat signifikansi variabel ini adalah 0,914, lebih besar dari α

= 0,05. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hipotesis pertama (H2) ditolak. Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian Markali & Rudiawarni (2012) yang menyatakan bahwa komisaris

independen tidak berpengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal.

Varibel komisaris independen yang tidak berpengaruh dalam penelitian ini diduga karena dalam

pengambilan keputusan penting seperti pemilihan auditor eksternal untuk perusahaan, bukan hanya

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017 13


Pemilihan Auditor Eksternal

berdasarkan pertimbangan dari proporsi komisaris independen saja. Menurut Strandberg (2005), faktor

lain seperti kemampuan (skill), pengetahuan, latar belakang dan kompetensi dari komisaris independen

juga penting. Faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan pada tingkat

komisaris seperti keputusan terkait auditor yang akan dipilih untuk melakukan audit atas laporan

keuangan perusahaan.

Begitu juga menurut Carson (2007) dalam Restuningdiah (2011), kualitas dan latar belakang

pendidikan anggota dewan komisaris lebih bisa menentukan kualitas fungsi pengawasan dewan

dibandingkan komposisi dan independensinya. Hal ini berarti besar kecilnya proporsi komisaris

independen tidak dapat mengukur seberapa efektif fungsi pengawasan komisaris independen terhadap

kualitas pelaporan keuangan perusahaan, sehingga mereka diduga tidak dapat memengaruhi keputusan

untuk melibatkan auditor yang mempunyai keahlian dan kualitas audit yang tinggi yaitu KAP Big 4

sebagai auditor perusahaan.

4.4. Pengaruh Efektivitas Komite Audit terhadap Pemilihan Auditor Eksternal

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel efektivitas komite audit mempunyai

koefisien regresi positif sebesar 0,108 dengan tingkat signifikansi variabel ini adalah 0,158 dan lebih

besar dari α = 0,05, maka hipotesis 3 tidak berhasil didukung. Artinya variabel efektivitas komite audit

yang diukur berdasarkan checklist yang dikembangkan oleh Hermawan (2009) tidak berpengaruh

terhadap pemilihan auditor eksternal yang berafiliasi dengan KAP Big 4. Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian Putra, Puspa, & Herawati (2014) yang menunjukkan hasil bahwa efektivitas

komite audit tidak berpengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal.

Hasil penelitian menunjukkan peran efektivitas komite audit tidak menjadi faktor penyebab

perusahaan memilih auditor eksternal dari KAP Big 4. Menurut Maharani (2012) semakin efektif peran

komite audit yang dilihat dari karakteristik aktivitas, ukuran, dan kompetensinya maka komite audit

akan menunjuk auditor eksternal yang semakin berkualitas. Namun demikian, hasil penelitian

menunjukkan efektivitas komite audit tidak memengaruhi perusahaan untuk memilih auditor dari KAP

Big 4. Komite audit dalam melaksanakan tugasnya mengawasi proses pelaporan keuangan dan

mengajukan auditor eksternal tidak hanya berfokus pada KAP Big 4 saja. Hal ini menunjukkan bahwa

komite audit tetap ingin melaksanakan tanggung jawabnya dalam memberi rekomendasi penunjukan

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017 14


Pemilihan Auditor Eksternal

auditor kepada Dewan Komisaris. Selain itu, berdasarkan data pada perusahaan sampel, banyak

perusahaan yang tidak melakukan pergantian KAP, sehingga hal ini membuat komite audit tidak

melakukan pengajuan auditor eksternal baru.

4.5. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Pemilihan Auditor Eksternal

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai koefisien regresi

positif sebesar 3,178 dengan tingkat signifikansi variabel ini adalah 0,000. Karena tingkat

signifikansinya lebih kecil dari α = 0,05, maka hipotesis 4 berhasil didukung. Artinya Penelitian ini

berhasil membuktikan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pemilihan auditor

eksternal. Semakin besar ukuran perusahaan yang diukur berdasarkan total aset yang dimiliki, maka

perusahaan tersebut akan memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk memilih auditor Big 4. Hasil

penelitian ini mendukung hasil penelitian Maharani (2012), Markali & Rudiawarni (2012), Setiawan,

Karsan, Budi, & Armon (2015) dan Trisnawati (2015), yang menunjukkan hasil bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh positif terhadap pemilihan auditor eksternal.

Perusahaan yang semakin besar juga akan berdampak pada kebutuhan audit yang semakin baik.

Menurut Maharani (2012) perusahaan yang besar biasanya akan memiliki operasi yang lebih rumit dan

kompleks, sehingga perusahaan membutuhkan auditor dengan tingkat keahlian yang tinggi, yang

biasanya disediakan oleh kantor akuntan publik besar seperti KAP Big 4. Berdasarkan teori agensi

semakin besar perusahaan maka masalah keagenan yang terjadi juga akan semakin meningkat seperti

manajer yang tidak melaksanakan tugasnya sesuai dengan kontrak yang telah disepakati bersama

dengan pemilik perusahaan. Ketika suatu perusahaan semakin besar maka semakin dibutuhkan

pengawasan yang semakin baik kepada manajer yang telah dibebani tanggungjawab untuk mengelola

sumber daya perusahaan (Dewi & Ratnadi, 2014). Hal tersebut akan berimplikasi pada kebutuhan akan

pengawasan melalui auditor eksternal yang memiliki keahlian dan menyediakan jasa audit yang

berkualitas agar dapat mengurangi risiko terjadinya kecurangan dalam penyajian laporan keuangan

yang dilakukan oleh manajemen (Trisnawati, 2015).

4.6. Pengaruh Leverage Terhadap Pemilihan Auditor Eksternal

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa leverage mempunyai koefisien regresi negatif -

5,516 dengan tingkat signifikansi variabel ini adalah 0,000 Arah hubungan yang ditunjukkan adalah

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017 15


Pemilihan Auditor Eksternal

hubungan negatif dan berbeda dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa leverage diduga

berpengaruh positif. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa leverage memiliki pengaruh yang

positif terhadap pemilihan auditor eksternal. Hasil pengujian membuktikan bahwa leverage yang

semakin tinggi tidak memengaruhi perusahaan untuk memilih auditor dari KAP Big 4 (H5 ditolak).

Perusahaan yang memiliki rasio leverage yang tinggi maka diduga perusahaan cenderung akan

memilih auditor dari KAP Big 4. Hal ini dilakukan perusahaan untuk dapat memberikan jaminan

kualitas informasi keuangan dapat diandalkan sehingga akan meningkatkan kepercayaan para kreditor.

Namun hasil penelitian menunjukkan leverage yang tinggi tidak mendorong perusahaan untuk memilih

auditor eksternal dari KAP Big 4. Menurut Setiawan, Karsan, Budi, & Armon (2015) tuntutan para

kreditor di Indonesia diduga tidak terlalu besar terhadap perusahaan dalam melibatkan auditor dari KAP

Big 4 dalam memberikan jaminan terhadap kualitas informasi keuangan. Hal ini berarti ketika leverage

perusahaan tinggi meskipun bukan diaudit oleh KAP Big 4, kreditor tetap memercayai laporan

keuangan auditan perusahaan. Selain itu, pihak kreditor sebelum mengambil keputusan untuk

memberikan pinjaman kepada perusahaan, terlebih dahulu melihat kemampuan perusahaan untuk

membayarnya. Kreditor tidak ingin perusahaan mengalami kegagalan dalam hal pembayaran kembali

pinjaman dan bunganya. Kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban yang segera jatuh tempo

dapat terlihat dari rasio likuiditasnya (Kasmir, 2015).

5. Kesimpulan, Implikasi, dan Keterbatasan Penelitian

Berikut ini akan diuraikan mengenai kesimpulan, implikasi penelitian, keterbatasan penelitian dan

saran untuk peneliti selanjutnya.

5.1. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepemilikan asing dan ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap pemilihan auditor eksternal (KAP Big 4). Hal ini berarti ketika
semakin tinggi kepemilikan saham dari pihak asing pada perusahaan dan semakin besar suatu
perusahaan, maka perusahaan cenderung akan memilih auditor eksternal dari KAP Big 4.
Sementara itu, komisaris independen, efektivitas komite audit dan leverage tidak terbukti
mendorong perusahaan untuk cenderung memilih auditor eksternal dari KAP Big 4.
5.2. Implikasi Penelitian

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017 16


Pemilihan Auditor Eksternal

Beberapa implikasi yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: dapat menambah ilmu

pengetahuan tentang auditing, khususnya mengenai faktor-faktor yang menyebabkan

perusahaan memilih auditor eksternal dari KAP Big 4. Bagi investor, hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pemilihan auditor eksternal yang dilakukan

oleh perusahaan sehingga dapat membantu keputusan investasi. Bagi kantor akuntan publik,

hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang

mendorong perusahaan dalam melakukan pemilihan kantor akuntan publik, sehingga dapat

menjadi pertimbangan bagi kantor akuntan publik dalam menjalankan usahanya.

5.3. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang mungkin dapat melemahkan hasil
penelitian. Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu: Pengukuran variabel komisaris independen
hanya diukur berdasarkan proporsi dari jumlah komisaris independen dibandingkan dengan
jumlah dewan komisaris, sehingga fungsi pengawasan dari komisaris independen belum dapat
di ukur efektivitasnya. Pengukuran variabel efektivitas komite audit dilakukan berdasarkan
scoring yang sangat tergantung pada adanya informasi dalam pengungkapan laporan tahunan
yang disajikan perusahaan. Saran bagi penelitian selanjutnya yang menggunakan mekanisme
Good Corporate Governance (GCG) sebagai variabel penelitian sebaiknya menggunakan skor
pemeringkatan penerapan GCG (Corporate Governance Perception Index) perusahaan yang
diselenggarakan oleh IICG (The Indonesian Institute of Corporate Governance), supaya
pengukuran variabelnya lebih akurat dan terpercaya.
Penelitian selanjutnya juga disarankan untuk memperluas objek penelitian dan
menggunakan variabel independen lain seperti kepemilikan kepemilikan manajerial,
kepemilikan institusional, kebutuhan pendanaan eksternal, fee audit maupun profitabilitas.
Proksi untuk kualitas audit juga disarankan berdasarkan jumlah partner yang dimiliki KAP
serta spesialisasi auditor.
DAFTAR PUSTAKA
Abdel-khalik, A. R. (2002). Reforming Corporate Governance after Enron: Shareholders' Board of Trustees
and the Auditor. Journal of Accounting Public Policy, 97-103.
Agoes, S. (2014). Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Ashbaugh, H., & Warfield, T. D. (2003). Audits as a Corporate Governance Mechnism: Evidence from German
Market. Journal of International Accounting Research Vol 2, 1-21.
DeAngelo, L. E. (1981). Auditor Size and Audit Quality. Journal of Accounting and Economics 3, 183-199.
Dewi, C. R., & Ratnadi, N. D. (2014). Faktor-Fator yang Mempengaruhi Pemilihan Kantor Akuntan Publik pada
Industri Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Universitas Udayana 8.1, 187-199.

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017 17


Pemilihan Auditor Eksternal

Effendi, M. A. (2009). The Power of Good Corporate Governance:Teori dan Implementasi. Jakarta: Salemba
Empat.
Fitriyani, N. D., & Erawati, N. A. (2016). Good Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan pada
Pemilihan Auditor Eksternal. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 229-256.
Giri, E. F. (2010). Pengaruh Tenur Kantor Akuntan Publik dan Reputasi KAP terhadap Kualitas Audit: Kasus
Rotasi Wajib Auditor di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.
Hanggraeni, D. (2015). Manajemen Risiko Perusahaan Terintegrasi (Enterprise Risk Management) dan Good
Corporate Governance:Pengujian Pentingnya Penerapan Enterprise Risk Management Terhadap
Peningkatan Praktik GCG dan Kinerja Perusahaan. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).
Harini, D., Wahyudin, A., & Anisykurlillah, I. (2010). Analisis Penerimaan Auditor atas Dysfunctional Audit
Behavior: Sebuah Pendekatan Karakteristik Personal Auditor. Simposium Nasional Akuntansi XIII
Purwokerto.
Ikatan Akuntan Publik Indonesia. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Ikhsan, A., Lesmana, S., & Hayat, A. (2015). Teori Akuntansi. Bandung: Citapustaka Media.
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory of Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership
Structure. Journal of Financial Economics V.3 No.4, 305-360.
Kasmir. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers
Liftiani, M. (2014). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Asing dan Kepemilikan Institusional
terhadap Kecenderungan Pemilihan Auditor Berkualitas. Skripsi Univesitas Diponegoro.
Maharani, D. (2012). Analisis Mekanisme Corporate Governance Perusahaan pada Pemilihan Auditor Eksternal.
Simposium Nasional Akuntansi XV.
Markali, O. E., & Rudiawarni, F. A. (2012). Hubungan Mekanisme Corporate Governance dengan Pemilihan
Auditor pada Badan Usaha Sektor Keuangan yang Go Public. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya Vol 1 No. 1.
Pratama, B., & Syafruddin, M. (2013). Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan terhadap Kualitas Audit.
Diponegoro Journal of Accounting Volume 2 No 2, 1-13.
Putra, D. (2014). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Pemilihan Auditor Eksternal. Proseding
Seminar Binis dan Teknologi.
Putra, T., Puspa, D. F., & Herawati. (2014). Analisis Mekanisme Corporate Governance dan Karakteristik
Kepemilikan Perusahaan terhadap Pemilihan Auditor Eksternal. Ejurnal Bung Hatta Vol 4 No 1.
Restuningdiah, N. (2011). Komisaris Independen, Komite Audit, Internal Audit dan Risk Management Committe
terhadap Manajemen Laba. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol 15 No.3, 351-362.
Setiawan, A. S., Karsan, Y. W., Budi, I. S., & Armon, D. (2015). Pengaruh Kepemilikan Asing, Komisaris
Independen dan Leverage terhadap Pemilihan Auditor di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi
XVIII.
Strandberg, C. (2005). The Convergence of Corporate Governance and Corporate Social Responsibilty: Though-
Leader Study. www.corostranberg.com
Suparlan. (2015). Analisis Good Corporate Governance, ROE, Leverage terhadap Kualitas Audit dan Pergantian
Kantor Akuntan Publik. GaneC Swara Vol.9 No.2.
Trisnawati, I. (2015). Faktor Determinan Pemilihan Auditor Eksternal yang Berkualitas. Jurnal Bisnis dan
Akuntansi Vol.17 No.2, 112-124.
Ulum, I., & Juanda, A. (2016). Metodologi Penelitian Akuntansi. Malang: Aditya Media Publishing.

Simposium Nasional Akuntansi XX, Jember, 2017 18

Anda mungkin juga menyukai