Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, AUDIT TENURE

DAN JENIS OPINI AUDIT TERHADAP AUDIT REPORT LAG


PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE
YANG TERDAFTARDI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2013–2016

Pratiwi
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
e-mail: pratiwiguo97@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
profitabilitas, solvabilitas, audit tenure, dan jenis opini audit terhadap audit report lag pada
perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi
penelitian ini sebanyak 50 perusahaan property dan real estate. Metode pengambilan
sampel yang digunakan adalah purposive sampling, sehingga diperoleh 32 perusahaan
sampel untuk 4 tahun pengamatan (2013-2016) dengan 128 unit analisis. Data penelitian
diperoleh dari laporan keuangan yang telah diaudit, laporan auditor independen serta
laporan tahunan dari perusahaan sampel yang diunduh dari wesite BEI yaitu
www.idx.co.id. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan
analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap audit report lag. Solvabilitas, audit tenure,
dan jenis opini audit tidak berpengaruh terhadap audit report lag.

Kata kunci : profitabilitas, solvabilitas, audit tenure, jenis opini audit, dan audit
report lag

ABSTRACT
This study aimed to determine and analyze the effect of profitability, solvability,
audit tenure, and type of audit opinion on audit report lag of property and real estate
company that listed in Indonesian Stock Exchange. The study population by 50 property
and real estate companies. The sampling method used is purposive sampling, in order to
obtain a sample of 32 companies for 4 years of observation (2013-2016) with 128 units of
analysis. Data were obtained from audited financial statements, the independent auditor's
report and the annual report of the company samples downloaded from the website of the
Stock Exchange that www.idx.co.id. Data analysis technique used is descriptive statistical
analysis and linear regression statistical analysis. The results of this study indicate that
profitability have a negative effect and a significant influence on audit report lag.
Solvability, audit tenure, and type of audit opinion did not have a significant influence on
audit report lag.

Keywords: profitability, solvability, audit tenure, type of audit opinion, and audit
report lag

PENDAHULUAN perkembangan yang cukup signifikan.


Pasar modal yang semakin berkembang
Dalam beberapa tahun ini, pasar ditandai dengan berkembangnya
modal di Indonesia mengalami perusahaan yang go public. Setiap

1
perusahaan publik diwajibkan untuk menghasilkan keuntungan. Perusahaan
menyampaikan laporan keuangan yang yang memiliki tingkat profitabilitas yang
disusun sesui dengan Standar Akuntansi lebih tinggi membutuhkan waktu dalam
Keuangan dan telah diaudit oleh akuntan pengauditan laporan keuangan lebih cepat
publik. Hal ini juga telah diatur dalam dikarenakan keharusan untuk
BAPEPAM-LK Nomor : KEP- menyampaikan kabar baik secepatnya
346/BL/2011 yang menyatakan secara kepada publik. Penelitian Subekti dan
jelas bahwa perusahaan publik wajib Widiyanti (2004) menunjukkan bahwa
menyampaikan laporan keuangan tahunan profitabilitas berpengaruh terhadap audit
disertai dengan laporan auditor independen report lag. Hal ini berbeda dengan hasil
kepada BAPEPAM-LK (Badan Pengawas penelitian yang dilakukan oleh Susanto
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) (2013) yang menyatakan bahwa
paling lama 3 bulan (90 hari) setelah profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
tanggal laporan keuangan tahunan. audit report lag.
Adanya peraturan dan sanksi yang Solvabilitas menunjukkan
mengikat, menuntut auditor untuk kemampuan perusahaan menyelesaikan
melaporkan laporan keuangan auditan seluruh kewajibannya pada saat
dengan tepat waktu. Sanksi yang perusahaan dilikuidasi. Perusahaan yang
ditetapkan tidak menutup kemungkinan memiliki tingkat solvabilitas yang tinggi
perusahaan untuk terlambat dalam menandakan sulitnya melunasi
menyampaikan laporan keuangan auditan. kewajibannya jika pada saat itu juga
Pada kenyataannya, masih banyak perusahaan dilikuidasi. Proporsi yang
perusahaan yang melakukan besar dari liabilitas terhadap total aset akan
keterlambatan. meningkatkan kecenderungan kerugian
Keterlambatan publikasi laporan dan dapat meningkatkan kehati-hatian
keuangan dapat menjadi indikasi auditor terhadap laporan keuangan yang
bahwasannya terdapat masalah dalam akan diaudit. Perusahaan yang memiliki
laporan keuangan perusahaan tersebut. tingkat solvabilitas yang tinggi cenderung
Keterlambatan informasi akan mengalami audit report lag yang lebih
menimbulkan reaksi negatif dari pelaku lama. Hasil penelitian Lianto dan Kusuma
pasar modal dan investor. Oleh karena itu (2010) menyatakan bahwa solvabilitas
publikasi laporan keuangan yang telah berpengaruh terhadap audit report lag. Hal
diaudit sangat bermanfaat bagi para pelaku ini berbeda dengan hasil penelitian
bisnis di pasar modal dan rentang waktu menurut Sumartini dan Widhiyani (2014)
penyelesaian audit laporan keuangan turut yang menyatakan bahwa solvabilitas tidak
mempengaruhi manfaat dari informasi berpengaruh terhadap audit report lag.
keuangan yang telah diaudit. Rentang Lamanya masa perikatan (audit
waktu penyelesaian audit laporan tenure) auditor dengan kliennya dapat
keuangan yang dipublikasikan serta faktor- membantu auditor dalam memperoleh
faktor yang mempengaruhi audit report lag kecermatan, ketepatan dan keahlian audit.
menjadi objek signifikan untuk diteliti Saat auditor dan klien menjalin hubungan
lebih lanjut. Pada penelitian ini, faktor- kerja sama dalam jangka waktu yang relatif
faktor yang akan diteliti ialah profitabilitas, lama, hal ini akan memberikan manfaat
solvabilitas, audit tenure, dan jenis opini bagi klien maupun auditor karena dapat
audit. Faktor-faktor ini dipilih karena mempersingkat jangka waktu penyelesaian
adanya ketidakkonsistenan dari hasil-hasil laporan audit. Penelitian yang
penelitian sebelumnya terhadap audit menganalisis pengaruh audit tenure
report lag. terhadap audit report lag juga telah
Profitabilitas menunjukkan dilakukan oleh beberapa peneliti baik di
keberhasilan perusahaan dalam luar negeri maupun di Indonesia. Akan

2
tetapi, penelitian-penelitian tersebut penelitian ini adalah(1) Apakah
menyimpulkan hasil penelitian yang profitabilitas berpengaruh terhadap audit
berbeda-beda. Penelitian Lee et al. (2009) report lag pada perusahaan property dan
menunjukkan bahwa antara audit tenure real estate yang terdaftar di Bursa Efek
dengan audit report lag tidak berpengaruh. Indonesia tahun 2013-2016? (2) Apakah
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh solvabilitas berpengaruh terhadap audit
Wiguna (2012) menunjukkan bahwa report lag pada perusahaan property dan
adanya pengaruh positif audit tenure real estate yang terdaftar di Bursa Efek
terhadap audit report lag. Indonesia tahun 2013-2016? (3) Apakah
Opini audit merupakan tanggung audit tenure berpengaruh terhadap audit
jawab auditor dengan menilai dan report lag pada perusahaan property dan
mengumpulkan bukti yang mendasari real estate yang terdaftar di Bursa Efek
laporan keuangan. Opini audit juga Indonesia tahun 2013-2016? (4) Apakah
digunakan sebagai dasar pertimbangan jenis opini audit berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan oleh pihak audit report lag pada perusahaan property
pengguna laporan keuangan baik pihak dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
eksternal maupun pihak internal. Lestari Indonesia tahun 2013-2016? (5) Apakah
(2010) menyatakan bahwa opini audit profitabilitas, solvabilitas, audit tenure dan
berpengaruh terhadap audit report lag. Hal jenis opini audit secara simultan
tersebut berbeda dengan hasil penelitian berpengaruh terhadap audit report lag pada
yang dilakukan oleh Susanto (2013) yang perusahaan property dan real estate yang
menunjukkan bahwa opini audit tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
berpengaruh terhadap audit report lag. 2013-2016?
Objek pada penelitian ini adalah TINJAUAN TEORITIS
perusahaan property dan real estate yang Teori Keagenan
memiliki peran cukup penting bagi Jensen dan Meckling (1976)
perekonomian suatu negara. Dengan menjelaskan hubungan agensi sebagai
bertumbuhnya perusahaan property dan “agency relationship as a contract under
real estate menandakan adanya which one or more person (the principals)
pertumbuhan ekonomi di masyarakat serta engage another person (the agent) to
memiliki pangsa pasar yang sangat besar di perform some service on their behalf which
Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia involves delegating some decision making
yang banyak dan terus bertambah membuat authority to the agent”.
permintaan akan bisnis property dan real
estate juga meningkat. Hal tersebut dapat Dalam teori ini, dijelaskan bahwa
menjadi salah satu alasan para investor ada konflik atau perbedaan kepentingan
baik dari dalam negeri maupun luar negeri antara prinsipal dengan agen yang
untuk menanamkan modalnya di sektor berpotensi merugikan kedua belah pihak.
perusahaan ini, sehingga akan Prinsipal berkehendak agar agen bertindak
mempengaruhi cara perusahaan untuk sepenuhnya untuk memaksimalkan nilai
mengungkapkan laporan keuangannya dan perusahaan, sementara agen secara moral
peneliti ingin meneliti tentang bagaimana bertanggung jawab untuk mengoptimalkan
ketepatan waktu perusahaan-perusahaan di keuntungan prinsipal, namun disisi yang
sektor ini dalam mempublikasikan laporan lain agen juga mempunyai kepentingan
keuangannya. memaksimumkan kesejahteraan mereka.
Sehingga ada kemungkinan besar agen
PERUMUSAN MASALAH tidak selalu bertindak demi kepentingan
terbaik prinsipal (Jensen dan Meckling,
Berdasarkan latar belakang yang 1976).
telah diuraikan, rumusan masalah
3
Audit Report Lag perbedaan perlakuan laporan keuangan
oleh manajemen ketika perusahaan
Pengertian audit report lag mendapatkan tingkat profitabilitas yang
menurut Petronila (2007) adalah “jangka tinggi dan rendah. Rumus untuk
waktu antara tanggal tahun buku menghitung return on assets adalah:
perusahaan berakhir sampai dengan
tanggal laporan audit.” Laba Bersih
ROA =
Audit report lag mempengaruhi Total Aset
ketepatan informasi yang dipublikasikan,
sehingga akan berpengaruh terhadap Solvabilitas
tingkat ketidakpastian keputusan yang
Pendanaan perusahaan bersumber
berdasarkan informasi yang
dari dua pendanaan yaitu dari kreditor
dipublikasikan. Salah satu faktor untuk
menghindari lamanya audit report lag, jangka pendek seperti pemasok dan
adalah menyediakan informasi yang handal kreditor jangka panjang seperti pemegang
dan relevan bagi stakeholder. Ikatan saham. Rasio solvabilitas menunjukkan
Akuntan Indonesia (2012) menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
bahwa informasi mungkin relevan tetapi kewajiban jangka panjangnya
jika tidak dapat diandalkan maka (Subramanyam dan Wild, 2010:46).
penggunaan informasi tersebut secara
Indikator rasio solvabilitas yang
potensial dapat menyesatkan. Hal ini dapat
digunakan dalam penelitian ini adalah
disimpulkan informasi andal dan relavan
DAR (debt to asset ratio). Debt to asset
saling berkesinambungan, sehingga dalam
ratio (DAR) dapat dihitung dengan rumus:
mencapai informasi yang relevan dan andal
maka pentingnya fokus pada penyampaian Total Utang
publikasi laporan keuangan secara tepat DAR =
Total Aset
waktu.
Audit Tenure
Profitabilitas
Johnson et al. (2002) berpendapat
Menurut Brigham dan Houston
bahwa “audit tenure adalah jumlah tahun
(2006:107) pengertian profitabilitas adalah
dimana kap atau auditor melakukan
sebagai berikut :
perikatan audit dengan klien yang sama”.
Profitabilitas adalah hasil bersih dari
Isu mengenai audit tenure biasanya
serangkaian kebijakan dan
dikaitkan dengan pengaruhnya terhadap
keputusan. Profitabilitas dapat
independensi auditor.
ditetapkan dengan menghitung
berbagai tolak ukur yang relevan. Hamid (2013) berpendapat bahwa
Salah satu tolak ukur tersebut adalah “audit tenure yang singkat dimana saat
dengan rasio keuangan sebagai salah auditor mendapatkan klien baru,
satu analisa dalam menganalisa membutuhkan tambahan waktu bagi
kondisi keuangan, hasil operasi dan auditor dalam memahami klien dan
tingkat profitabilitas suatu lingkungan bisnisnya”.
perusahaan. Dalam konteks yang berlaku di
Tingkat profitabilitas perusahaan Indonesia, masalah audit tenure atau masa
dapat diukur melalui rasio profitabilitas. kerja auditor dengan klien sudah diatur
Rasio profitabilitas yang digunakan adalah dalam Peraturan Pemerintah Republik
ROA (Return on Assets). Semakin tinggi Indonesia Nomor 20 Tahun 2015 tentang
rasio profitabilitas maka laba yang jasa akuntan publik. Keputusan Menteri
dihasilkan akan semakin besar. Ada tersebut membatasi masa kerja akuntan
publik paling lama 5 (lima) tahun buku
4
berturut-turut untuk klien yang sama. penelitian ini faktor tersebut adalah
Akuntan publik dapat memberikan kembali profitabilitas, solvabilitas, audit tenure,
jasa audit atas informasi keuangan historis dan jenis opini audit.
terhadap entitas setelah 2 (dua) tahun buku
berturut-turut tidak memberikan jasa Profitabilitas berkaitan erat dengan
tersebut. teori agensi. Dalam teori agensi dijelaskan
bahwa prinsipal berkehendak agar agen
Jenis Opini Audit bertindak sepenuhnya untuk
memaksimalkan profitabilitas perusahaan
Menurut Arens et al. (2008) opini agar selalu meningkat. Sehingga jika
audit adalah “pernyataan standar dari perusahaan mengalami profitabilitas yang
kesimpulan auditor yang didapatkan tinggi maka agen sebagai manajer
berdasarkan kesimpulan dari proses audit”. cenderung segera mempercepat pelaporan
Dalam hal pemberian opini, keuangannya untuk memberikan kabar
Standar Pelaporan keempat dalam SPAP baik kepada prinsipal. Sebaliknya jika
(IAI, 2001) memaparkan Laporan auditor perusahaan mengalami profitabilitas yang
harus memuat suatu pernyataan pendapat rendah maka agen cenderung akan
mengenai laporan keuangan secara mengulur waktu dalam pelaporan
keseluruhan atau suatu asersi bahwa keuangannya karena merupakan kabar
pernyataan demikian tidak dapat diberikan. buruk bagi prinsipal sehingga dapat
Jika pendapat secara keseluruhan tidak memperpanjang masa audit report lag.
dapat diberikan, maka alasannya harus
Solvabilitas berkaitan dengan teori
dinyatakan.
agensi. Rasio solvabilitas yang tinggi
tersebut merupakan bad news bagi
KERANGKA KONSEPTUAL prinsipal. Sehingga apabila perusahaan
memiliki rasio solvabilitas yang tinggi
Profitabilitas H1 maka agen cenderung menunda publikasi
( X1) laporan keuangannya karena akan
mengakibatkan pembayaran bunga yang
Solvabilitas H2 tinggi yang pada akhirnya akan
( X2) mengurangi pembayaran dividen bagi para
Audit Report
Lag pemegang saham (prinsipal). Hal tersebut
Audit Tenure H3 mengakibatkan perusahaan mengalami
(Y)
( X3) audit report lag yang panjang. Sebaliknya
jika perusahaan mengalami rasio
Jenis Opini solvabilitas yang rendah maka agen akan
H4
Audit segera mempublikasikan laporan
( X4) keuangannya karena merupakan good news
bagi prinsipal.
Gambar 1. Kerangka Konseptual
Audit tenure berkaitan dengan teori
Audit report lag merupakan agensi. Teori agensi menjelaskan
perbedaan waktu antara tanggal laporan hubungan prinsipal dan agen, dimana agen
keuangan dengan tanggal laporan audit. memiliki informasi yang lebih banyak
Publikasi laporan keuangan yang dibandingkan dengan prinsipal sehingga
mengalami keterlambatan dapat menjadi terjadi asimetri informasi. Untuk
indikasi bahwasannya terdapat masalah mengatasi hal tersebut diperlukan publikasi
dalam laporan keuangan perusahaan laporan keuangan yang tepat waktu. Oleh
tersebut. Keterlambatan dalam karena itu, audit tenure yang baru terjalin
penyelesaian laporan audit dapat dapat memperpanjang masa audit report
disebabkan oleh berbagai faktor. Dalam
5
lag. Audit tenure yang terjalin lama dapat Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016
menghindari terjadinya audit report lag, sebanyak 50 perusahaan. Jumlah
karena membantu auditor dalam perusahaan yang menjadi sampel
memahami operasional bisnis kliennya dan penelitaian sebanyak 32 perusahaan
memperoleh informasi berupa data-data dengan jumlah pengamatan adalah
perusahaan. sebanyak 32 x 4 = 128 pengamatan.
Opini audit juga berkaitan dengan Variabel terikat dalam penelitian ini
teori agensi. Dalam teori agensi dikatakan adalah audit report lag. Tanggal laporan
bahwa terjadi perbedaan kepentingan auditor independen – tanggal laporan
antara agen dengan prinsipal. Auditor keuangan tahunan perusahaan. Terdapat
adalah pihak yang dianggap mampu empat variabel bebas dalam penelitian ini,
menjembatani kepentingan pihak prinsipal yaitu profitabilitas, solvabilitas, audit
dengan agen. Tugas auditor adalah tenure, dan jenis opini audit. Profitabilitas
memberikan opini atas kewajaran laporan diukur dengan return on assets (ROA).
keuangan berdasarkan standar akuntansi ROA merupakan rasio yang mengukur
yang berlaku umum, di samping itu opini seberapa jauh kemampuan total aset yang
yang diberikan oleh auditor juga akan dimiliki perusahaan dalam menghasilkan
mempengaruhi cepat atau lambatnya laba bersih.
publikasi laporan keuangan tersebut. Solvabilitas diukur dengan debt to asset
Perusahaan yang menerima pendapat ratio (DAR). DAR merupakan rasio yang
unqualified opinion lebih menarik minat mengukur seberapa besar aset perusahaan
investor sehingga pihak manajer cenderung dibiayai oleh utang. Audit tenure diukur
segera menyampaikan laporan keuangan dengan menghitung jumlah tahun dimana
audit dan dapat mempersingkat masa audit auditor yang sama telah melakukan
report lag. perikatan dengan klien yang sama. Jenis
opini audit diukur dengan menggunakan
variabel dummy, yaitu 1 = Perusahaan yang
Hipotesis
menerima pendapat unqualified opinion
H1 : Pengaruh Profitabilitas terhadap
dan 0 = Perusahaan yang menerima
Audit Report Lag
pendapat selain unqualified opinion.
H2 : Pengaruh Profitabilitas terhadap
Audit Report Lag Uji Asumsi Klasik
H3 : Pengaruh Profitabilitas terhadap
Audit Report Lag Uji normalitas bertujuan untuk
H4 : Pengaruh Profitabilitas terhadap menguji apakah dalam model regresi,
Audit Report Lag variabel pengganggu atau residual
H5 : Profitabilitas, solvabilitas, audit memiliki distribusi normal. Dasar
tenure dan jenis opini audit secara pengambilan keputusan menurut Ghozali
simultan berpengaruh terhadap (2006:112) dalam melihat normalitas
profitabilitas residual melalui grafik histogram dan
normal probability plot adalah jika data
METODE PENELITIAN menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau grafik
Jenis penelitian ini adalah penelitian
histogramnya menunjukkan pola distribusi
asosiatif klausal. Data yang digunakan
normal, maka model regresi memenuhi
dalam penelitian ini diperoleh dari laporan
asumsi normalitas. Namun, jika data
keuangan perusahaan property dan real
menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak
estate yang terdaftar di Bursa Efek
mengikuti arah garis diagonal atau grafik
Indonesia tahun 2013-2016 melalui
histogram tidak menunjukkan pola
website www.idx.co.id. Populasi dalam
distribusi normal, maka model regresi tidak
penelitian ini adalah semua perusahaan
property dan real estate yang terdaftar di memenuhi asumsi normalitas. Menurut
6
Ghozali (2006:114), uji statistik yang dapat rendah dari pada batas bawah atau Lower
digunakan dalam pengujian normalitas Bound (DL), maka koefisien autokorelasi
residual model regresi adalah uji lebih besar dari nol, berarti ada
Kolmogorov-Smirnov. Kriteria autokorelasi positif. Jika nilai DW lebih
pengambilan keputusannya yaitu jika nilai besar dari pada (4 – DL), maka koefisien
signifikansi < α (0.05) berarti data autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada
berdistribusi tidak normal. Namun, jika autokorelasi negatif. Jika nilai DW terletak
nilai signifikansi > α (0.05) berarti data diantara batas atas (DU) dan batas bawah
berdistribusi normal. (DL) atau DW terletak antara (4-DU) dan
Uji multikolinearitas menguji (4-DL), maka hasilnya tidak dapat
korelasi antar variabel bebas dalam sebuah disimpulkan.
model regresi. Model regresi yang baik
Analisis Regresi Berganda
adalah yang tidak terjadi korelasi antar
variabel bebas (Ghozali, 2006:91). Untuk Regresi berganda digunakan untuk
mendekteksi apakah terjadi masalah mengetahui pengaruh satu atau lebih
multikolinearitas dalam suatu model variabel bebas (independent) terhadap satu
regresi dapat dilakukan dengan melihat variabel tak bebas (dependent). Analisis
nilai VIF (variance inflation factor) dan regresi digunakan untuk membangun
nilai tolerance. Jika nilai VIF < 10 dan nilai persamaan dan menggunakan persamaan
tolerance > 0.1 berarti bebas dari masalah tersebut untuk membuat perkiraan
multikolinearitas. (prediction). Model persaaman yang
Uji heteroskedastisitas bertujuan dibangun dalam penelitian ini adalah:
menguji apakah dalam model regresi Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
terjadi ketidaksamaan variance dari
Keterangan:
residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Model regresi yang baik adalah Y = profitabilitas
yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara a = konstanta
mendeteksi masalah heteroskedastisitas b1, b2, b3 = koefisien regresi masing-
adalah dengan melihat grafik scaterplot. masing variabel bebas
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik X1 = likuiditas
yang ada membentuk pola tertentu yang X2 = solvabilitas
teratur (bergelombang, melebar kemudian X3 = aktivitas
menyempit), maka mengindikasikan telah X4 = ukuran perusahaan
terjadi heteroskedastisitas. Namun, jika e = error
tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi Uji Hipotesis
heteroskedastisitas. Uji Statistik F
Uji autokorelasi bertujuan menguji
Uji statistik F bertujuan untuk
apakah dalam model regresi linear ada
menunjukkan apakah semua variabel bebas
korelasi antara kesalahan pengganggu pada
yang dimasukkan ke dalam model regresi
periode t dengan kesalahan pengganggu
secara simultan berpengaruh terhadap
pada periode t-1 (sebelumnya). Salah satu
variabel terikat (Ghozali, 2006:84). Dasar
cara untuk mendeteksi masalah
pengambilan keputusan hasil uji statistik F
autokorelasi adalah dengan uji Durbin
dalam penelitian ini adalah hipotesis
Watson (Erlina, 2008:107). Jika nilai
diterima jika F-hitung > F tabel atau
Durbin-Watson (DW) terletak antara batas
signifikansi (Sig.) ≤ 0.05. Namun,
atas atau Upper Bound (DU) dan 4 – DU,
hipotesis ditolak jika F-hitung ≤ F-tabel
maka koefisien sama dengan nol, berarti
atau signifikansi (Sig.) > 0.05.
tidak autokorelasi. Jika nilai DW lebih

7
Uji Statistik t kolmogorov smirnov yang terlihat pada
tabel 3 menunjukkan data residual
Uji statistik t bertujuan untuk
terdistribusi normal dimana nilai
menunjukkan seberapa jauh suatu variabel
probabilitas atau Asymp.Sig (2-tailed)
bebas yang dimaksukkan ke dalam model sebesar 0.059 > 0.05.
regresi secara parsial berpengaruh terhadap
variabel terikat (Ghozali, 2006:84). Dasar Tabel 3.Uji Kolmogorov Smirnov Setelah
pengambilan keputusan hasil uji statistik t Transfromasi
dalam penelitian ini adalah Hipotesis One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
diterima jika t-hitung > t-tabel atau Unstandardiz
signifikansi (Sig.) ≤ 0.05. Namun, ed Residual
hipotesis ditolak jika t-hitung ≤ t-tabel N 128
atau signifikansi (Sig.) > 0.05. Normal Mean 0E-7
Parametersa,b Std. 1.29609451
Uji Koefisien Determinasi (R2) Deviation
Most Extreme Absolute .118
Koefisien determinasi (R2) pada Differences Positive .118
intinya mengukur seberapa jauh Negative -.074
kemampuan model dalam menerangkan Kolmogorov-Smirnov Z 1.328
Asymp. Sig. (2-tailed) .059
variasi variabel dependen.
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
HASIL PEMBAHASAN Sumber: data diolah Penulis, 2018
Uji Normalitas
Tabel 2.Uji Kolmogorov Smirnov Uji Multikolinearitas
Sebelum Transfromasi Tabel 4. Uji Multikolinearitas Sebelum
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Transfromasi
Unstandardiz Model Collinearity
ed Residual Statistics
N 128 Tolera VIF
Normal Mean 0E-7 nce
Parametersa,b Std. 13.42755575 1 (Constant)
Deviation Likuiditas (X1) .963 1.039
Most Extreme Absolute .180 Solvabilitas (X2) .974 1.027
Differences Positive .093 Aktivitas (X3) .980 1.021
Negative -.180 Ukuran .957 1.045
Kolmogorov-Smirnov Z 2.033 Perusahaan (X4)
Asymp. Sig. (2-tailed) .001 Sumber: data diolah Penulis, 2018
a. Test distribution is Normal. Tabel 5. Uji Multikolinearitas Setelah
b. Calculated from data. Transfromasi
Sumber: data diolah Penulis, 2018
Model Collinearity
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat Statistics
Tole VIF
bahwa nilai probabilitas atau Asymp.Sig (2-
ranc
tailed) sebesar 0.001. Nilai probabilitas e
0.001 < 0.05 yang berarti data residual 1 (Constant)
terdistribusi tidak normal. Salah satu cara LnLikuiditas (X1) .949 1.054
untuk mengobati masalah normalitas yaitu LnSolvabilitas (X2) .969 1.032
dengan mentransformasi variabel LnAktivitas (X3) .982 1.019
LnUkuran .944 1.059
penelitian. Bentuk transformasi yang Perusahaan (X4)
dipakai dalam penelitian ini adalah Sumber: data diolah Penulis, 2018
transformasi square root. Setelah
transformasi ke square root, hasil uji
8
Tabel 4 dan 5 menunjukkan bahwa Uji Autokorelasi
nilai VIF setiap variabel bebas baik
sebelum maupun setelah transformasi ke Pada tingkat signifikansi 5%, jumlah
logaritma natural memiliki nilai yang < 10 pengamatan (N) 128, dan jumlah variabel
dan nilai tolerance setiap variabel bebas bebas (k) 4, pada tabel Durbin Watson nilai
baik sebelum maupun setelah transformasi dl=1.6476 dan du=1.7763.
ke logaritma natural memiliki nilai yang > Tabel 6. Uji Durbin Watson Sebelum
0.1. Hal ini berarti tidak terjadi masalah Transfromasi
multikolinearitas baik sebelum maupun
setelah transformasi ke logaritma natural. Model Durbin-Watson
1 .888
Uji Heteroskedastisitas Sumber: data diolah Penulis, 2018
Tabel 6 menunjukkan nilai DW sebelum
ditransformasi ke square root sebesar .888
lebih rendah dari DL, yaitu .888 < 1.6476
yang berarti hasilnya terjadi autokorelasi
positif.
Tabel 7. Uji Durbin Watson Setelah
Transfromasi
Model Durbin-Watson
1 1.782
Sumber: data diolah Penulis, 2018

Gambar 2. Scatter Plot Sebelum Tabel 7 menunjukkan nilai DW


Transfromasi setelah transformasi ke square root sebesar
1.782 berada di antara DU dan 4-DU, yaitu
Berdasarkan gambar 2 dan 3, dapat 1.7763 < 1.782 < 2.2237 yang berarti tidak
dilihat bahwa baik sebelum maupun terjadi autokorelasi.
setelah transformasi ke logaritma natural, Setelah ditransformasi, semua uji
tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik asumsi klasik terpenuhi, maka data dengan
menyebar di atas dan di bawah angka 0 variabel yang telah ditranformasi ke dalam
pada sumbu Y, berarti tidak terjadi bentuk square root dapat diteruskan ke
heteroskedastisitas. pengujian selanjutnya.
Persamaan Model Regresi
Tabel 11. Koefisien Regresi Sqrt_ROA,
Sqrt_DAR, Sqrt_Tenure, dan Sqrt_Opini
Model Unstandardized
Coefficients
B Std. Error

(Constant) 14.497 2.056

Sqrt_ROA -8.047 2.228

1 Sqrt_DAR 1.254 .939

Sqrt_Tenure -.640 .327


Gambar 3. Scatter Plot Setelah
Transfromasi Sqrt_Opini -.100 .297

a. Dependent Variable: sqrt_ARL

9
Sumber: data diolah Penulis, 2018 Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
Model persamaan yang dibangun 1 Regression 14.062 4 3.516 4.880 .001b
Residual 88.616 123 .720
berdasarkan tabel 11 adalah sebagai
Total 102.679 127
berikut: a. Dependent Variable: Sqrt_ARL (Y)
Y = 14.497 - 8.047X1 + 1.254X2 - b. Predictors: (Constant), Sqrt_Opini, Sqrt_Tenure,
0.640X3 - 0.100X4 + e Sqrt_DAR, Sqrt_ROA
Berdasarkan persamaan di atas dapat Sumber: data diolah Penulis, 2018
dilihat bahwa: Dari tabel 9 dapat dilihat bahwa nilai
1. Nilai koefisien Sqrt_ROA (X1) signifikansi sebesar 0.001 yang berarti
sebesar -8.047 pada variabel lebih kecil dari 0.05 dan dapat diketahui
profitabilitas mengindikasikan adanya nilai F hitung sebesar 4.880 dan nilai F
hubungan negatif dengan audit report tabel adalah 2.445, hal tersebut
lag. Hal ini menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa nilai F hitung > F
apabila terjadi peningkatan variabel tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa
profitabilitas sebesar 1%, maka akan H5 yang menyatakan profitabilitas,
mengurangi audit report lag sebesar solvabilitas, audit tenure, dan jenis opini
8.047 hari. audit secara simultan berpengaruh terhadap
2. Nilai koefisien Sqrt_DAR (X2) profitabilitas diterima dan berpengaruh
sebesar 1.254 pada variabel secara signifikan.
solvabilitas mengindikasikan adanya
hubungan positif. Hal ini Uji Statistik t
menunjukkan bahwa apabila terjadi
peningkatan variabel solvabilitas Tabel 10. Uji Signifikansi Parsial (Uji
sebesar 1%, maka akan menaikkan Statistik t)
audit report lag sebesar 1.254 hari.
3. Nilai koefisien Sqrt_Tenure (X3) Model t Sig.
sebesar -0.640 pada variabel audit
tenure mengindikasikan adanya (Constant) 7.051 .000
hubungan negatif dengan audit report
Sqrt_ROA -3.611 .000
lag. Hal ini menunjukkan bahwa
apabila perusahaan berganti 1 Sqrt_DAR 1.336 .184
auditornya akan mengurangi audit
Sqrt_Tenure -1.956 .053
report lag sebesar 0.640 hari.
4. Nilai koefisien Sqrt_Opini (X4) Sqrt_Opini -.337 .737
sebesar -0.100 pada variabel jenis a. Dependent Variable: Sqrt_ARL
opini audit mengindikasikan adanya Sumber: data diolah Penulis, 2018
hubungan negatif dengan audit report
lag. Hal ini menunjukkan bahwa Nilai t hitung dan nilai signifikansi
apabila perusahaan memperoleh dapat dilihat pada tabel 10 dengan
pendapat wajar tanpa pengecualian, penjelasan sebagai berikut:
maka akan mengurangi audit report 1. Nilai signifikansi profitabilitas
lag sebesar 0.100 hari. (Sqrt_ROA) sebesar 0.000 lebih kecil
dari 0.05. Diperoleh nilai t hitung
sebesar -3.611 dan t tabel sebesar
Uji Statistif F 1.979, yang berarti t hitung lebih besar
Tabel 9. Uji Signifikansi Simultan (Uji dari t tabel. Maka dapat disimpulkan
Statistik F) bahwa profitabilitas berpengaruh
signifikan terhadap audit report lag
ANOVAa dan H1 yang menyatakan profitabilitas
berpengaruh terhadap audit report lag
10
diterima. Nilai negatif pada t hitung M R Adjuste Std. Error of
menandakan adanya hubungan od Squa dR the
berlawanan arah dengan audit report el R re Square Estimate
lag. 1 .395a .156 .128 1.31717
2. Nilai signifikansi solvabilitas a. Predictors: (Constant), Sqrt_Opini,
(Sqrt_DAR) sebesar 0.184 lebih besar Sqrt_Tenure, Sqrt_DAR, Sqrt_ROA
dari 0.05. Diperoleh nilai t hitung b. Dependent Variable: Sqrt_ARL
sebesar 1.336 dan t tabel sebesar Sumber: data diolah Penulis, 2018
1.979, yang berarti t hitung lebih kecil
Tabel 8 dapat dilihat bahwa angka
dari t tabel. Maka dapat disimpulkan
koefisien determinasi (Adjusted R square)
bahwa solvabilitas tidak berpengaruh
signifikan terhadap audit report lag bernilai 0,128. Angka ini mengindikasikan
dan H2 yang menyatakan solvabilitas bahwa 12.8% variasi atau perubahan dalam
berpengaruh terhadap audit report lag audit report lag mampu dijelaskan oleh
ditolak. profitabilitas, solvabilitas, audit tenure,
3. Nilai signifikansi audit tenure dan jenis opini audit. Dan sisanya 87.2%
(Sqrt_Tenure) sebesar 0.053 lebih dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang
besar dari 0.05. Diperoleh nilai t tidak dimasukkan dalam model penelitian
hitung sebesar -1.956 dan t tabel ini.
sebesar 1.979, yang berarti t hitung
lebih kecil dari t tabel. Maka dapat KESIMPULAN
disimpulkan bahwa audit tenure tidak 1. Profitabilitas berpengaruh negatif
berpengaruh signifikan terhadap audit signifikan terhadap audit report lag.
report lag dan H3 yang menyatakan 2. Solvabilitas tidak berpengaruh
audit tenure berpengaruh terhadap signifikan terhadap audit report lag.
audit report lag ditolak. Nilai negatif 3. Audit tenure tidak berpengaruh
pada t hitung menandakan adanya signifikan terhadap audit report lag.
hubungan berlawanan arah dengan 4. Jenis opini audit tidak berpengaruh
audit report lag. signifikan terhadap audit report lag.
4. Nilai signifikansi jenis opini audit 5. Profitabilitas, solvabilitas, audit
(Sqrt_Opini) sebesar 0.737 lebih besar tenure, dan jenis opini audit secara
dari 0.05. Diperoleh nilai t hitung simultan berpengaruh signifikan
sebesar -.337 dan t tabel sebesar terhadap audit report lag.
1.979, yang berarti t hitung lebih kecil 6. Audit report lag dipengaruhi oleh
dari t tabel. Maka dapat disimpulkan profitabilitas sebesar 12.8% dan
bahwa jenis opini audit tidak sisanya sebesar 87.2% dipengaruhi
berpengaruh signifikan terhadap audit oleh faktor-faktor lainnya.
report lag dan H4 yang menyatakan
jenis opini audit berpengaruh terhadap DAFTAR PUSTAKA
audit report lag ditolak. Nilai negatif
pada t hitung menandakan adanya Ahmed, M. I., & Ahmad, A., 2016. ‘Effects
hubungan berlawanan arah dengan of Corporate Governance
audit report lag. Characteristic on Audit Report Lag’,
International Journal of Economics
Uji Koefisien Determinasi and Financial Issues, Vol.6 No.7.
Tabel 8. Uji Koefisien Determinasi Arens, A. A., Elder, R. J., & Beasley, M.
S., 2008. Auditing dan Jasa Assurance
Model Summaryb Pendekatan Terintegrasi Jilid I. Edisi
12. Erlangga. Jakarta.

11
Arifin, A., Cahya, B. T., Puspatama, A., & Ikatan Akuntansi Indonesia, 2001. Standar
Saputri, V. W., 2015. ‘Audit report lag Profesional Akuntan Publik. Salemba
ditinjau dari karakteristik perusahaan Empat. Jakarta.
go public’, Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Ikatan Akuntan Indonesia, 2012.
Ashton, R. H., Willingham, J. J., & Elliot, Pernyataan Standar Akuntansi
R. K., 1987. ‘An Empirical Analysis of Keuangan (PSAK). Salemba Empat.
Audit Delay’, Journal of Accounting Jakarta.
Research, Vol.25 No.2, hh. 275-292. Ilaboya, O. J., & Christian, I., 2014.
Badan Pengurus Pasar Modal dan ‘Corporate Governance and Audit
Lembaga Keuangan, 2011. Keputusan Report Lag in Nigeria’, International
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Journal of Humanities and Social
dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP- Science, Vol.4 No.13.
346/BL/2011 tentang Penyampaian Jensen, M. C., & Meckling, W. H., 1976.
Laporan Keuangan Berkala Emiten ‘Theory Of The Firm, Managerial
atau Perusahaan Publik. Available at : Behaviour, Agency Costs &
www.bapepam.go.id. Ownership Structure’, Journal of
Brigham, E. F., & Houston, 2006. Financial Economics, Vol.3, hh. 305-
Fundamental of Financial 360.
Management: Dasar-Dasar Johnson, V. E., Khurana, I. K., &
Manajemen Keuangan. Edisi 10. Reynolds, K., 2002. ‘Audit Firm
Salemba Empat. Jakarta. Tenure and the Quality of Financial
Carslaw, C. P. N., & Kaplan, S. E., 1991. Reports’, Contemporary Accounting
“An Examination of Audit Delay: Research, Vol.19 No.4, hh. 637-660.
Further Evidence from New Zealand”, Kasmir, 2010. Analisis Laporan Keuangan.
Accounting and Business Research, PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Vol.22 No.85, hh. 21-32. Kementrian Keuangan RI, 2008. Peraturan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Keuangan Republik
2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, No. 17/PMK.01/2008
Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. Tentang Jasa Akuntan Publik.
Dyer, J. C., & McHugh, A. J., 1975. ‘The Lee, H. Y., & Jahng, Geum J., 2008.
Timeliness of The Australian Annual ‘Determinants of Audit Report Lag :
Report’, Journal of Accounting Evidence from Korea – An
Research, Vol.13 No.2, hh. 204-219. Examination of Auditor-related
Eisenhardt, K. M., 1989. ‘Agency Theory: Factors’, Journal of Applied Business
An Assesment and Review’. Academy Research, Vol.24 No.2, hh. 27-44.
of management Review, 14, hh. 57-74. Lee, H. Y., Mande, V., & Son, M., 2009.
Erlina, 2011. Metodologi Penelitian, USU ‘Do Lengthy Auditor Tenure and the
Press, Medan. Provision of Non-Audit Services by
the External Auditor Reduce Audit
Ghozali, I., 2006. Aplikasi Analisis Report Lags?’, International Journal
Multivariate dengan Program SPSS. of Auditing, Vol.13, hh. 87-104.
Edisi Keempat. Badan Penerbit Lestari, D., 2010. Analisis Faktor-Faktor
Universitas Diponegoro. Semarang. yang Mempengaruhi Audit Delay:
Hamid, A., 2013. ‘Pengaruh Tenur KAP Studi Empiris pada Perusahaan
Dan Ukuran KAP Terhadap Kualitas Consumer Goods yang Terdaftar di
Audit (Studi Empiris pada Perusahaan Bursa Efek Indonesia. Skripsi.
Manufaktur yang Terdaftar di BEI)’, Fakultas Ekonomi Universitas
Jurnal Universitas Negeri Padang, Diponegoro. Semarang.
Padang. Lianto, N., & Kusuma, B. H., 2010.
‘Faktor-Faktor Yang Berpengaruh

12
Terhadap Audit Report Lag’, Jurnal Subramanyam & Wild, J. J., 2013. Analisis
Bisnis dan Akuntansi, Vol.12 No.2, hh. Laporan Keuangan. Buku Dua.
97-106. Salemba Empat. Jakarta.
Mukhtaruddin, Oktarina, R., Relasari, & Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Bisnis.
Abukosim, 2015. ‘Firm and Auditor CV Alfabeta. Bandung.
Characteristics, and Audit Report Lag Sumartini, N. K. A., dan Widhiyani, N. L.
in Manufacturing Companies Listed on S., 2014. ‘Pengaruh Opini Audit,
Indonesia Stock Exchange during Solvabilitas, Ukuran Kap dan Laba
2008-2012’, Expert Journal of Rugi pada Audit Report Lag’, Jurnal
Business and Management, Vol.3, Akuntansi Universitas Udayana, hh.
Issue 1, hh. 13-26. 392-409.
Okolie, A. O., 2014. ‘Auditor Tenure, Susanto, R., 2013. Faktor-Faktor Yang
Auditor Independence and Accrual- Mempengaruhi Audit Report Lag Pada
Based Earnings Management Of Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek
Quoted Companies In Nigeria’, Indonesia. Skripsi. Jurusan Akuntansi
European Journal of Accounting Trisakti School of Management.
Auditing and Finance Research, Vol.2 Jakarta.
No.2, hh. 63-90. Walker, A., & Hay, D., 2006. ‘An
Pemerintah Republik Indonesia, 2015. Empirical Investigation of the Audit
Peraturan Pemerintah Republik Report Lag: The Effect of Non-Audit
Indonesia No. 20 Tahun 2015 tentang Services’, University of Auckland,
Praktik Akuntan Publik. Jakarta. Selandia Baru.
Petronila, T. A., 2007. ‘Analisis Skala Wiguna, K. R., 2012. Pengaruh Tenure
Perusahaan, Opini Audit, dan Umur Audit terhadap Audit Report Lag
Perusahaan atas Audit Report Lag’, dengan Spesialisasi Industri Auditor
Akuntabilitas, Maret 2007, hh. 129- sebagai Variabel Pemoderasi: Studi
141. pada Bank Umum Konvensional di
Rahayu, S. K., & Suhayati, E., 2009. Indonesia Tahun 2008-2010. Skripsi.
Auditing Konsep dasar dan Pedoman Universitas Indonesia. Depok.
Pemeriksaan Akuntan Publik. Graha
Ilmu. Yogyakarta.
Sari, R. R., & Ghozali, I., 2014. ‘Faktor-
faktor Pengaruh Audit Report Lag’,
Diponegoro Journal of Accounting,
Vol.3 No.2, hh. 1-7.
Sekaran, U., 2006. Research Methods For
Business. Buku 1. Salemba Empat.
Jakarta.

Siregar, S., 2013. Statistik Parametrik


untuk Penelitian Kuantitatif. Bumi
Aksara. Jakarta.
Subekti, I., & Widiyanti, N. W., 2004.
‘Faktor-faktor yang Berpengaruh
Terhadap Audit Delay di Indonesia’,
Simposium Nasional Akuntansi VII,
hh. 991-1002.
Subramanyam & Wild, J. J., 2010. Analisis
Laporan Keuangan. Buku Satu.
Salemba Empat. Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai