Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, SOLVABILITAS,

UKURAN DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT REPORT LAG


PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

Ni Komang Tri Ismayanti1, Gde Herry Sugiarto Asana 2, Tiara Kusuma Dewi 3
Fakultas Bisnis dan Pariwisata Universitas Triatma Mulya Badung
Email:

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh likuiditas,
profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan terhadap audit
report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2019-2021. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 219
perusahaan. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan metode purposive
sampling, sehingga memperoleh 162 sampel. Teknik Pengumpulan data
menggunakan dokumentasi dengan melakukan analisis data keuangan yang tersaji
pada laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2019-
2021. Pengujian dilakukan dengan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa likuiditas, solvabilitas, ukuran perusahaan, dan umur
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit report lag sedangkan
profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap audit report lag pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2021.

Kata kunci: audit report lag, likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, ukuran dan
umur perusahaan.

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of liquidity,
profitability, solvency, company size, and company age on audit report lag in
manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2019-2021
period. The population used in this study were 219 companies. The research sample
was taken using purposive sampling method, so that 162 samples were obtained.
Data collection techniques use documentation by analyzing financial data presented
in the financial reports of manufacturing companies listed on the IDX for 2019-
2021. Testing is done with multiple linear regression analysis. The results of the
study show that liquidity, solvency, company size, and company age have a positive
and significant effect on audit report lag, while profitability has a negative and
significant effect on audit report lag in manufacturing companies listed on the
Indonesia Stock Exchange in 2019-2021.

Keywords: audit report lag, liquidity, profitability, solvency, company size and
company age.

1
I. PENDAHULUAN
Ketepatan waktu dalam penyusunan maupun penyajian laporan keuangan dapat
mempengaruhi nilai informasi pada laporan keuangan tersebut, dimana perusahaan
yang sudah go public diwajibkan mampu memberikan laporan keuangan yang disusun
sesuai dengan standar akuntansi dan telah diaudit oleh akuntan publik yang sudah
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jarak waktu antara akhir periode akuntansi
dengan tanggal ditandatanganinya laporan audit dapat mempengaruhi ketepatan waktu
informasi yang dipublikasikan, dengan demikian ketepatan waktu pelapor merupakan
catatan pokok laporan keuangan yang memadai. Afify (2009) menyatakan rentang
waktu penyelesaian audit dari tanggal tutup buku perusahaan sampai dengan tanggal
yang tercantum dalam laporan audit disebut dengan audit report lag.
Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan merupakan hal yang penting
untuk mengungkapkan informasi baik bersifat wajib maupun sukarela, dimana
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan merupakan suatu karakteristik yang
penting bagi informasi akuntansi karena jika informasi yang sudah lewat nilai
relevansinya dianggap sudah berkurang atau hilang untuk dijadikan bahan analisis
oleh partisipan pasar dalam proses pembuatan keputusan investasi. Oleh karena itu,
keterlambatan penyampaian laporan keuangan dapat menyebabkan kepercayaan
investor menurun. Adapun faktor-faktor yang mampu mempengaruhi audit report lag
antara lain: likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, dan umur
perusahaan.
Likuiditas adalah bentuk dari kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajibannya membayar utang jangka pendeknya, seperti hutang usaha, hutang
dividen, hutang pajak dan sebagainya. Berdasarkan Tannuka (2018), Likuiditas
memberikan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Dalam
penelitian Alisha dan Muis (2018) serta Juliani (2020) menyatakan bahwa likuditas
berkolerasi positif dan berpengaruh signifikan terhadap audit report lag, sedangkan
dalam penelitian Firdaus (2021) dan Priantoko dan Herawaty (2019), likuiditas
berpengaruh negatif terhadap audit report lag.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
perusahaan dalam periode tertentu. Dura (2017), mengindikasikan bahwa perusahaan
yang mendapatkan profit yang besar cenderung melakukan proses audit lebih singkat
dibanding perusahaan yang mengalami profit yang kecil. Octa (2017) menyatakan
bahwa bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap audit report lag karena perusahaan
yang mengalami tingkat profitabilitas tinggi cenderung mengharapkan penyelesaian
audit secepat mungkin dan tidak akan menunda penerbitan laporan keuangan mereka.
Oleh karena itu, perusahaan yang mampu menghasilkan laba akan cenderung
mengalami audit report lag yang lebih pendek, sehingga kabar baik tersebut dapat
segera disampaikan kepada investor dan pihak – pihak yang berkepentingan lainnya.
Firdaus (2021) dan Istiqomah (2020) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh
positif dan signifikan terhadap audit report lag. Namun berbeda dengan hasil dari
penelitian yang dilakukan oleh Kalinggajaya (2018) dan penelitian Widiastuti serta
Kartika (2018) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit
report lag.
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala kewajiban
keuangannya pada saat perusahaan dilikuidasi. Menurut Hanafi dan Halim (2007:81),
solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
panjang. Presentase yang tinggi dari hutang terhadap total aset akan membawa
pengaruh solvabilitas yang terkait dengan masalah kelangsungan hidup sebuah
perusahaan, sehingga perlu adanya kecermatan yang lebih dalam melakukan

2
pengauditan. Semakin tingginya jumlah hutang yang dimiliki oleh perusahaan maka
akan menyebabkan proses audit report lag yang relatif lebih panjang. Adapun di dalam
penelitian yang dilakukan oleh Gaol dan Mariana (2020), Kalinggajaya (2018), serta
penelitian Sastrawan dan Latrini (2016) menunjukkan bahwa solvabilitas berpengaruh
positif terhadap audit report lag. Sedangkan Firdaus (2021) menyatakan bahwa
solvabilitas berpengaruh negatif terhadap audit report lag.
Ukuran perusahaan merupakan suatu gambaran besar kecilnya sebuah
perusahaan yang dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yaitu total nilai aset, total
penjualan, jumlah tenaga kerja, intensitas perusahaan dan sebagainya , perusahaan
besar cenderung akan menyelesaikan proses auditnya lebih cepat dan tepat waktu
dibandingkan perusahaan yang levelnya kecil atau menengah. Penelitian Kalinggajaya
(2018) dan Firdaus (2021) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif
terhadap audit report lag, sedangkan hasil dari penelitian Widiastuti dan Kartika
(2018), serta Alisha dan Muis (2018) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh negatif terhadap audit report lag.
Umur perusahaan adalah lama berdirinya suatu perusahaan atau saat awal
perusahaan melakukan kegiatan atau aktivitas operasionalnya dan dapat
mempertahankan eksitensinya dalam dunia bisnis. Menurut penelitian Indriani (2013),
umur perusahaan ditinjau dari umur listing perusahaan, dimana umur listing
perusahaan merupakan seberapa lama perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) sebagai perusahaan go public. Pernyataan yang dikemukakan oleh Indriani
tersebut menunjukkan bahwa perusahaan juga dapat diukur dari tahun pencatatan
umur listing perusahaan, semakin lamanya umur listing perusahaan maka jangka
waktu pelaporan auditnya akan semakin cepat, demikian pula jika umur listing
perusahaan tersebut masih baru maka jangka waktu pelaporan auditnya akan semakin
lama. Hasil penelitian dari Istiqomah (2020), serta Istiqomah dan Khusnah (2022)
menyatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit
report lag, sedangkan menurut Gaol dan Mariana (2020) umur perusahaan secara
parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap audit report lag.
Berdasarkan permasalahan dan research gap yang dipaparkan tersebut, terlihat
bahwa audit report lag sangat penting bagi kualitas laporan keuangan sehingga perlu
dipelajari faktor-faktor penentunya. Hasil penelitian sebelumnya di sisi lain juga masih
berbeda dan belum konsisten. Oleh karena itu, judul atau tema yang diambil dalam
penelitian ini adalah "pengaruh likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, ukuran
perusahaan, dan umur perusahaan terhadap audit report lag pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2019-2021".

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Signalling Theory (Teori Sinyal)
Teori sinyal adalah teori yang menyebut suatu pihak (agent) menyampaikan
informasi tentang dirinya sendiri kepada pihak lain (principal) (Connelly, 2012).
Perusahaan yang laporan keuangannya tepat waktu akan mendapat pandangan positif
dari masyarakat, para investor akan menilai bahwa perusahaan memiliki kinerja yang
baik. Sebaliknya, perusahaan dengan audit report lag yang panjang akan memberikan
sinyal buruk, investor akan berfikir bahwa perusahaan tersebut memiliki masalah
dalam kinerjanya.
Shabrina (2014) menyatakan informasi yang diberikan oleh perusahaan akan
direspon langsung oleh pasar sebagai sinyal good news atau bad news, sehingga sinyal
yang diberikan oleh perusahaan dapat diterima dan diharapkan pasar dapat
membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan buruk. Teori sinyal bermanfaat

3
sebagai akurasi dan ketepatan waktu dalam melakukan pelaporan keuangan ke publik.
Semakin lama audit report lag menyebabkan kurang bergunanya informasi dalam
mengambil keputusan karena informasi kehilangan sifat relevan.
2.2 Likuiditas
Menurut Harahap (2007:301), likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek. Likuiditas merupakan kemampuan untuk
mengubah aktiva menjadi kas atau kemampuan untuk memperoleh kas. Perusahaan
dapat dikatakan likuid apabila mampu melunasi utang lancarnya. Hubungan antara
likuiditas dengan audit report lag termasuk hubungan yang linear. Perusahaan yang
berada pada kondisi likuid membutuhkan analisis yang semakin kompleks dari auditor,
sehingga ada kemungkinan waktu yang dibutuhkan semakin panjang.
2.3 Profitabilitas
Menurut Harahap (2007:304), rasio profitabilitas merupakan kemampuan
perusahaan dalam memperoleh keuntungan atau laba selama periode tertentu. Rasio
profitabilitas digunakan sebagai penilaian kinerja suatu perusahaan dalam
memanfaatkan aktiva untuk memperoleh laba. Apabila nilai profitabilitas tinggi
menandakan kinerja dari manajemen baik karena hal tersebut mempengaruhi cepat
atau lambatnya manajemen melaporkan kinerjanya.
2.4 Solvabilitas
Kasmir (2010:151) menyatakan solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk
menunjukkan sejauh mana aktiva suatu perusahaan yang dibiayai dengan utang
perusahaan. Proporsi hutang yang terlalu tinggi akan berdampak pada masa depan
perusahaan dikarenakan perusahaan dapat terjebak dalam hutang yang tinggi dan sulit
untuk dilunasi. Perusahaan yang mengalami kondisi dimana keadaan keuangan yang
tidak stabil atau kurang sehat cenderung dapat melakukan tindakan mismanagement
dan fraud, sehingga bisa menjadi penyebab lambatnya pelaporan audit.
2.5 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan suatu gambaran besar kecilnya sebuah
perusahaan yang dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yaitu total nilai asset, total
penjualan, jumlah tenaga kerja, intensitas perusahaan dan sebagainya. Ukuran
perusahaan pada dasarnya terbagi menjadi tiga kategori, yaitu perusahaan besar,
menengah dan kecil. Menurut penelitian Octa (2017) yang menggunakan total aktiva
dalam penentuan ukuran perusahaan, ukuran aktiva tersebut diukur sebagai logaritma
dari total aktiva. perusahaan besar cenderung akan menyelesaikan proses auditnya
lebih cepat dan tepat waktu dibandingkan perusahaan yang levelnya kecil atau
menengah.
2.6 Umut Perusahaan
Menurut Gaol dan Mariana (2020), umur perusahaan adalah lamanya waktu
hidup suatu perusahaan yang menunjukkan bahwa perusahaan tetap eksis, mampu
bersaing dalam dunia usaha dan mampu mempertahankan kesinambungan usahanya
serta merupakan bagian dari dokumentasi yang menunjukan tujuan dari perusahaan
tersebut. Adapun menurut penelitian Indriani (2013), umur perusahaan ditinjau dari
umur listing perusahaan, dimana umur listing perusahaan merupakan seberapa lama
perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai perusahaan go public.
Perusahaan yang sudah listing dalam waktu lama dinilai sudah paham akan mekanisme
pelaporan keuangan, sehingga audit report lag dapat diminimalisir.

4
2.7 Audit Report Lag
Menurut Kartika (2011), audit report lag adalah lamanya waktu penyelesaian
pelaksanaan audit yang diihat dari tanggal penutupan tahun buku sampai dengan
tanggal diterbitkannya laporan audit. Panjangnya waktu tunda audit akan
mengakibatkan terjadinya keterlambatan waktu laporan keuangan auditan yang
disampaikan oleh auditor kepada perusahaan sehingga dapat mempengaruhi kualitas
informasi dari laporan tersebut yang menunjukkan bahwa informasi yang diberikan
tidak out of date dan kualitas dari laporan keuangan auditan tersebut buruk. Lamanya
proses penyelesaian audit dapat mempengaruhi audit report lag dalam menyampaikan
laporan keuangan auditan kepada publik sehingga dapat berdampak buruk terhadap
reaksi pasar (Sari, 2011) serta menyebabkan ketidakpastian dalam hal pengambilan
keputusan ekonomi khususnya bagi pengguna laporan keuangan.
2.8 Hipotesis
Adapun model atau rancangan penelitian dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

Gambar 1
Rancangan Penelitian
Sumber: Data Diolah, 2022

Hipotesis
H1 : Likuiditas berpengaruh positif terhadap audit report lag.
H2 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap audit report lag.
H3 : Solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit report lag.
H4 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap audit report lag.
H5 : Umur perusahaan berpengaruh positif terhadap audit report lag.

III. METODE PENELITIAN


Desain penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif bersifat
asosiatif/relasi, yaitu penelitian untuk mengetahui keberadaan hubungan suatu
variabel penelitian dan kaitannya dengan variabel lainnya. Penelitian ini dilakukan
pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2019-2021 dengan jumlah 219 perusahaan. Pengambilan
sampel penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu metode

5
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2018:85), sehingga
ditentukan jumlah sampel sebanyak 54 perusahaan yang diamati selama 3 tahun
terakhir dan jumlahnya menjadi 162 total amatan. Teknik pengumpulan data
menggunakan metode dokumentasi yaitu berupa sumber data tertulis dari perusahaan
manufaktur yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia dalam websitenya
www.idx.co.id. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif yaitu analisis statistik inferensial, yang terdiri dari: uji asumsi klasik,
analisis regresi linier berganda, analisis koefisien determinasi, uji simultan (F-test) dan
uji parsial (t-test). Persamaan regresi linier berganda pada model penelitian ini adalah
sebagai berikut.
Y= ɑ + b1X1 + b₂X₂ + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e………………………………………(1)
Dimana:
Y = Audit report lag
ɑ = Nilai konstanta
b1, b2, b3, b4, b5 = koefisien regresi
X₁ = Likuiditas
X2 = Profitabilitas
X3 = Solvabilitas
X4 = Ukuran Perusahaan
X5 = Umur Perusahaan
e = Error

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 162
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. 24.25744072
Deviation
Most Extreme Absolute .113
Differences Positive .113
Negative -.056
Test Statistic .113
Asymp. Sig. (2-tailed) .131c
Sumber: Data Olahan Hasil Kuesioner, 2022
Hasil uji normalitas menunjukkan nilai asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,131 >
0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

6
2. Uji Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2
Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Variabel
Tolerance VIF
Likuiditas 0,994 1,006
Profitabilitas 0,985 1,016
Solvabilitas 0,964 1,038
Ukuran Perusahaan 0,896 1,116
Umur Perusahaan 0,910 1,099
Sumber: Data Olahan Hasil Kuesioner, 2022
Berdasarkan Tabel 2 tersebut, diketahui bahwa nilai tolerance dari setiap
variabel bebas lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF ≤ 10, maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.
Tabel 3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig.
Likuiditas 0,135
Profitabilitas 0,332
Solvabilitas 0,619
Ukuran Perusahaan 0,442
Umur Perusahaan 0,061
Sumber: Data Olahan Hasil Kuesioner, 2022
Tabel 3 memperlihatkan seluruh variabel penelitian memiliki nilai signifikansi
lebih besar dari 0,05 atau tidak ada variabel bebas yang berpengaruh signifikan
terhadap absolute residual-nya, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat gejala
heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4
Hasil Uji Autokorelasi
Coefficientsa
Std. Error
Adjusted of the Durbin-
Model R R Square R Square Estimate Watson
a
1 .883 .780 .718 24.656 1.930
a. Predictors: (Constant), Umur Perusahaan, Likuiditas, Profitabilitas,
Solvabilitas, Ukuran Perusahaan
b. Dependent Variable: Audit report lag
Sumber: Data Olahan Hasil Kuesioner, 2022
Berdasarkan hasil uji autokorelasi diketahui nilai durbin Watson (dW) 1,930.
Nilai sample sebesar 162 dan nilai k (variabel) = 5, nilai dU = 1,807, nilai 4 – dU (4 –
1,807 = 2,193), dengan persamaan uji durbin Wwatson dU < dW < 4 – dU yaitu, 1,807
< 1,930< 2,193, sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian terbebas dari
autokorelasi.

7
4.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Hasil analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh antara
likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan
terhadap audit report lag dapat dilihat pada Tabel 5berikut.
Tabel 5
Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Variabel Koefisien t Sig.
Regresi
(Constant) 4,999 6,934 0,000
Likuiditas 0,048 2,235 0,027
Profitabilitas -0,272 -2,248 0,023
Solvabilitas 0,551 2,487 0,014
Ukuran Perusahaan 0,577 3,406 0,000
Umur Perusahaan 0,291 2,787 0,026
R Square 0,780
Adjusted R Square 0,718
F Statistic 85,431
Signifikansi F 0,000b
Sumber: Data Olahan Hasil Kuesioner, 2022
Berdasarkan Tabel 5 tersebut, maka diperoleh persamaan regresi linear berganda
sebagai berikut:
Y = 4,999 + 0,048X1 - 0,272X2 + 0,551X3 + 0,577X4 + 0,291X5 + e
Persamaan tersebut dapat diartikan sebagai berikut:
1) Dilihat dari nilai a = 4,999; berarti apabila nilai dari likuiditas (X1), profitabilitas
(X2), solvabilitas (X3), ukuran perusahaan (X4) dan umur perusahaan (X5) sama-
sama nol (0) atau tidak meningkat, maka audit report lag (Y) akan tetap atau
konstan sebesar 4,999.
2) Dilihat dari nilai b1= 0,048; berarti apabila likuiditas (X1) meningkat sebesar 1
satuan, maka audit report lag (Y) akan meningkat sebesar 0.048 dengan asumsi
faktor atau variabel lain dianggap konstan.
3) Dilihat dari nilai b2= -0,272; berarti apabila profitabilitas (X2) meningkat sebesar 1
satuan, maka audit report lag (Y) akan menurun sebesar -0,272 dengan asumsi
faktor atau variabel lain dianggap konstan.
4) Dilihat dari nilai b3= 0,551; berarti apabila solvabilitas (X3) meningkat sebesar 1
satuan, maka audit report lag (Y) akan meningkat sebesar 0.551 dengan asumsi
faktor atau variabel lain dianggap konstan.
5) Dilihat dari nilai b4= 0,577; berarti apabila ukuran perusahaan (X4) meningkat
sebesar 1 satuan, maka audit report lag (Y) akan meningkat sebesar 0.577 dengan
asumsi faktor atau variabel lain dianggap konstan.
6) Dilihat dari nilai b5= 0,291; berarti apabila umur perusahaan (X5) meningkat sebesar
1 satuan, maka audit report lag (Y) akan meningkat sebesar 0.291 dengan asumsi
faktor atau variabel lain dianggap konstan.
4.3 Analisis Koefisien Determinasi
Berdasarkan Tabel 5, diperoleh nilai koefisien determinasi (adjusted R Square)
sebesar 0,718. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya kontribusi pengaruh variabel
likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan
terhadap audit report lag sebesar 71,8%. sedangkan sisanya sebesar 28,2%
dipengaruhi oleh faktor ayau variabel lain di luar model yang dianalisis.

8
4.4 Uji Simultan / Kelayakan Model (F-test)
Berdasarkan hasil Tabel 5 sebelumnya, dapat dilihat nilai sig sebesar 0,000 yang
lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti model yang digunakan pada penelitian ini adalah
layak (fit) digunakan untuk memprediksi audit report lag.
4.5 Uji Parsial (t-test)
Hasil uji t pengaruh likuiditas (X1), profitabilitas (X2), solvabilitas (X3), ukuran
perusahaan (X4) dan umur perusahaan (X5) terhadap audit report lag (Y) pada perusaaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2019-2021 yang terlihat pada Tabel 4
sebelumnya, memiliki penjelasan sebagai berikut.
1) Hasil pengujian menunjukkan tingkat signifikansi t sebesar 0,027 yang lebih kecil
dari 0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar 0.048 yang memiliki nilai positif
sehingga H1 diterima. Hal ini berarti likuiditas memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap audit report lag.
2) Hasil pengujian menunjukkan tingkat signifikansi t sebesar 0,023 yang lebih kecil
dari 0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar -0,272 yang memiliki nilai negatif
sehingga H2 ditolak. Hal ini berarti profitabilitas memiliki pengaruh negatif dan
signifikan terhadap audit report lag.
3) Hasil pengujian menunjukkan tingkat signifikansi t sebesar 0,014 yang lebih kecil
dari 0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,551 yang memiliki nilai positif
sehingga H3 diterima. Hal ini berarti solvabilitas memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap audit report lag.
4) Hasil pengujian menunjukkan tingkat signifikansi t sebesar 0,000 yang lebih kecil
dari 0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,577 yang memiliki nilai positif
sehingga H4 diterima. Hal ini berarti ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap audit report lag.
5) Hasil pengujian menunjukkan tingkat signifikansi t sebesar 0,026 yang lebih kecil
dari 0,05 dan nilai koefisien regresi sebesar 0,291 yang memiliki nilai positif
sehingga H5 diterima. Hal ini berarti umur perusahaan memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap audit report lag.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian berdasarkan analisis yang telah dilakukan adalah
sebagai berikut.
1) Pengaruh Likuiditas terhadap Audit Report Lag
Berdasarkan hasil analisis pada pembahasan sebelumnya, diketahui bahwa
likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit report lag. Hal tersebut
berarti jika nilai likuiditas perusahaan semakin meningkat, maka audit report lag
akan meningkat yang dikarenakan perusahaan yang berada pada kondisi likuid
membutuhkan analisis yang semakin kompleks dari auditor. Likuiditas adalah rasio
yang bisa menggambarkan bagaimana kondisi aktiva lancar yang menjadi jaminan
utang lancar perusahaan, apakah dapat meyakinkan bahwa aktiva lancar dapat
menutup utang lancar yang dimiliknya, sebab aktiva lancar dalam kaitannya dengan
likuiditas merupakan sumber ekonomi yang diharapkan oleh perusahaan karena
bisa dicairkan sewaktu-waktu atau memiliki jangka waktu kurang dari 1 (satu)
tahun. Atas pertimbangan-pertimbangan yang seperti inilah yang dapat berdampak
pada lamanya waktu penyelesaian audit atau audit report lag akan semakin panjang.
Tamuan ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Juliani (2020),
Utami (2020) dan penelitian Alisha serta Muis (2018) yang menyatakan bahwa
likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit report lag.

9
2) Pengaruh Profitabilitas terhadap Audit Report Lag
Berdasarkan hasil analisis pada pembahasan sebelumnya, diketahui bahwa
profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap audit report lag. Hal
tersebut berarti jika nilai profitabilitas perusahaan semakin meningkat, maka audit
report lag akan menurun yang dikarenakan perusahaan yang berada pada kondisi
profit sehingga ingin dengan cepat menyebarkan sinyal tentang keadaan
perusahaannya yang dituangkan dalam laporan keuangan audit. Apabila tingkat
profitabilitas tinggi perusahaan akan cenderung mengharapkan penyelesaian audit
secepat mungkin dan tidak akan menunda penerbitan laporan keuangan mereka.
Oleh karena itu, perusahaan yang mampu menghasilkan laba akan cenderung
mengalami audit report lag yang lebih pendek, sehingga kabar baik tersebut dapat
segera disampaikan kepada investor dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Sastrawan dan Latrini (2016),
Artaningrum, Budiartha dan Wirakusuma (2017), serta Listiana dan Susilo (2010)
menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit report lag.
3) Pengaruh Solvabilitas terhadap Audit Report Lag
Berdasarkan hasil analisis pada pembahasan sebelumnya, diketahui bahwa
solvabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit report lag. Hal ini
berarti solvabilitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap audit report
lag. Hasil penelitian ini menunjukan jika nilai solvabilitas perusahaan semakin
meningkat, maka audit report lag juga akan meningkat. Solvabilitas dapat
menggambarkan tingkat hutang perusahaan. Proporsi hutang terhadap total aktiva
yang tinggi membuat auditor harus meningkatkan kehati-hatian dan kecermatan
dalam pengauditan terkait dengan masalah kelangsungan perusahaan. Tentu hal ini
akan mengakibatkan proses audit akan lebih membutuhkan waktu yang panjang.
Hal ini didukung oleh hasil penelitian Gaol dan Mariana (2020), Sastrawan dan
Latrini (2016) serta Kalinggajaya (2018) yang menunjukkan bahwa solvabilitas
berpengaruh positif terhadap audit report lag.
4) Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Report Lag
Berdasarkan hasil analisis pada pembahasan sebelumnya, diketahui bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit report lag. Hasil
penelitian ini menunjukan jika nilai ukuran perusahaan semakin meningkat, maka
audit report lag akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena semakin besar
jumlah total asset yang dimiliki oleh suatu perusahaan, maka waktu penyelesaian
proses audit lebih lama dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai total
asset lebih kecil, dikarenakan jumlah sampel yang harus diambil semakin besar dan
semakin banyak prosedur audit yang harus ditempuh, selain itu banyaknya juga pos-
pos yang harus disesuaikan. Hasil dari penelitian ini diperkuat dengan penelitian
Kalinggajaya (2018), Firdaus (2021), dan penelitian Lisa (2020) yang menunjukkan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap audit report lag.
5) Pengaruh Umur Perusahaan terhadap Audit Report Lag
Berdasarkan hasil analisis pada pembahasan sebelumnya, diketahui bahwa umur
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit report lag. Hasil
penelitian ini menunjukan jika nilai umur perusahaan semakin meningkat, maka
audit report lag juga akan semakin meningkat. Pada umumnya, perusahaan yang
sudah lama berdiri telah memiliki banyak cabang atau unit usaha baru, tidak hanya
di beberapa daerah namun juga sampai ke luar negeri. Tentu Banyaknya
pemeriksaan yang harus dikaji oleh auditor serta berbagai transaksi dengan tingkat
kompleksitas yang tinggi sehingga dapat memperpanjang proses audit ditunjukkan

10
dengan besarnya skala operasi tersebut. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian dari Istiqomah (2020), Istiqomah dan Khusnah (2022) serta Fortuna dan
Syofyan (2020) menyatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap audit report lag.

V. PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat
ditarik simpulan sebagai berikut.
1) Likuiditas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap audit report lag. Hasil
penelitian ini menunjukan jika nilai likuiditas perusahaan semakin meningkat, maka
audit report lag juga akan semakin meningkat.
2) Profitabilitas memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap audit report lag.
Hasil penelitian ini menunjukan jika nilai profitabilitas perusahaan semakin
meningkat, maka audit report lag akan semakin pendek.
3) Solvabilitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap audit report lag.
Hasil penelitian ini menunjukan jika nilai solvabilitas perusahaan semakin
meningkat, maka audit report lag juga meningkat.
4) Ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap audit report
lag. Hasil penelitian ini menunjukan jika nilai ukuran perusahaan semakin
meningkat, maka audit report lag akan semakin meningkat.
5) Umur perusahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap audit report
lag. Hasil penelitian ini menunjukan jika nilai umur perusahaan semakin
meningkat, maka audit report lag juga akan semakin meningkat.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta simpulan yang diperoleh,
maka saran yang dapat diajukan yaitu sebagai berikut.
1) Bagi investor, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam
mengambil keputusan berinvestasi dengan laporan audit yang digunakan sebagai
aspek penilaian kinerja perusahaan.
2) Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk memperpanjang periode pengamatan
sehingga memperoleh sampel yang lebih besar sehingga dapat mengambarkan hasil
yang sesuai serta menambahkan variabel-variabel lain yang erat kaitannya dengan
audit report lag seperti ukuran KAP, opini audit, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA
Artaningrum, RG., Budiartha, I.K. dan Wirakusuma, M.G. (2017) Pengaruh
Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Pergantian
Manajemen terhadap Audit Report Lag. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana, 6(3), pp: 1079-1108.
Alisha, I.C. dan Muis, M.D. (2018) Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas,
dan Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di BEI Periode 2015-2020. Accounting And Financial Review,
1(1), pp: 46:51.
Afify, H. (2009) Determinants of Audit Report Lag. Journal of Applied Accounting
Research, 10(1), pp: 56-86.
Connelly, B.L. (2012) Signalling Theory: A Reviewand Assessment. Citation Report.
Dura, J. (2017) Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas, dan Ukuran
Perusahaan terhadap Audit report lag pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI
(Studi Kasus pada Sektor Manufaktur). JIBEKA, 11(1), pp: 64-70.

11
Fortuna, R.D. dan Efrizal, S. (2020) Pengaruh Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan,
Reputasi Auditor, dan Pergantian Auditor. Jurnal Eksplorasi Akuntansi, 2(3),
pp: 291.
Firdaus, O.R. (2021) Pengaruh Solvabilitas, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Likuiditas, dan Perputaran Persediaan Terhadap Audit report lag (Studi
Empiris pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode Tahun 2017 – 2020). Unpublished Undergraduate Thesis.
Universitas Muhammadiyah. Yogyakarta.
Gaol, R.L. dan Mariana, S. (2020) Pengaruh Pergantian Auditor, Ukuran KAP,
Solvabilitas dan Umur Perusahaan terhadap Audit Report Lag. JRAK. 6(2).
Hanafi, M.M. dan Halim, A. (2007) Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
Harahap, S.S. (2007) Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Istiqomah, L. (2020) Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Umur
Perusahaan, Opini Audit, Reputasi Kap Terhadap Audit report lag (Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang
Terdaftar Di (Bei) Periode 2014-2019). University of Nahdlatul Ulama
Surabaya Repository. Universitas Nahdlatul Ulama. Surabaya.
Istiqomah, L. dan Khusnah, H. (2022) Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Umur Perusahaan, Opini Audit dan Reputasi KAP terhadap Audit Report Lag
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia
yang Terdaftar di BEI Periode 2014-2019). Prosiding Seminar Nasional
Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (SNP2M), 1(1), pp: 236–243.
Indriani, E.W. (2013) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan
Sukarela dan Implikasinya terhadap Asimetri Informasi. Accounting Analysis
Journal, 2(2).
Juliani, A.D. (2020) Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Likuiditas terhadap
Audit Delay (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI). Undergraduate
Thesis. Universitas Satya Negara Indonesia. Jakarta.
Kalinggajaya, D.A. (2018) Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran Kap, Opini
Audit dan Ukuran Perusahaan terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan
Manufaktur. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.
Yogyakarta.
Kartika, A. (2011) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Dinamika Keuangan dan Perbankan, 3(2),
pp:152-171
Kasmir (2010) Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ke-3. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada.
Listiana, L. dan Tri, P.S. (2010) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Reporting Lag
Perusahaan. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie, ISNN 2088-
2106.
Lisa, N.N. (2020) Pengaruh Auditor Switching, Audit Tenure, Profitabilitas dan
Ukuran Perusahaan terhadap Audit Report Lag (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Selama
Periode 2017-2019). Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia. Jakarta.
Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik : http://www.idx.co.id.

12
Octa, D.D. (2017) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, dan
Jenis Industri terhadap Audit Report Lag (Studi Empiris pada Perusahaan LQ-
45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015). Skripsi.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan. Bandung.
Priantoko, N. dan Herawaty, V. (2019) Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas,
Likuiditas, Opini Audit terhadap Audit Report Lag dengan Kualitas Audit
sebagai Variabel Moderasi (Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEI Periode
2015-2018). Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan.
Shabrina, A.V. (2014) Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan terhadap
Audit Report Lag.
Sari, H.C. (2011) Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Jangka Waktu
Penyelesaian Audit (Kajian Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2009). Unpublished
Undergaduate Thesis, Universitas Diponegoro. Semarang.
Sastrawan, I. P. dan Latrini, M. Y. (2016) Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan
Ukuran Perusahaan terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Manufaktur. E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
Tannuka, S. (2018) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas,
Likuiditas, dan Ukuran KAP terhadap Audit Report Lag (Studi Empiris pada
Perusahaan Properti, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015). Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan
Bisnis. 2(2), pp: 354-361.
Utami, V.P. (2020) Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, Jangka Waktu Perikatan, dan
Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay pada Perushaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Unpublished Undergraduate Thesis. Institut
Agama Islam Negeri. Tulungagung.
Widiastuti, I. dan Kartika, A. (2018) Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Umur
Perusahaan, Solvabilitas, dan Ukuran KAP terhadap Audit Report Lag.
Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan, 7(1), pp: 20-34.

13

Anda mungkin juga menyukai