SKRIPSI SARJANA
OLEH :
DIKI ZANOFRI ZULDI
No. BP : 2010003510035
pasar, maka semakin banyak pula proses produksi yang akan dilakukan oleh
sering terjadi. Salah satunya yaitu kasus yang terjadi consumer good di
Indonesia yaitu PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA). Ditemukannya
persediaan , dan aset tetap grup AISA dan temuan dugaan penggelembungan
dana senilai Rp.662 miliar pada pendapatan serta Rp. 329 miliar pada pos
EBITDA (laba sebelum bunga pajak, depresiasi dan amortisasi) entitas bisnis
makanan dari emiten tersebut. Ditemukan pula aliran dana Rp.1,78 triliun
melalui berbagai skema dari grup AISA kepada pihak-pihak yang diduga
1
terafiliasi dengan manajemen lama. Investigasi dalam laporan keuangan grup
perusahaan tiga pilar sejahtera food tbk tahun 2017 telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik (KAP) Amir Jusuf, Aryanto, Mawar dan Rekan. KAP
Aryanto , Amir Jusuf, Mawar dan Saptoto telah mengaudit laporan keuangan
tiga pilar sejahtera sejak 2004, meski sudah berganti nama berkali- kali.
(www.cnbcindonesia.com)
adanya fraud yang terjadi pada perusahaan PT. Tiga Pilar Sejahtera Food,Tbk
dengan KAP sejak tahun 2004 hingga tahun 2017. Pada dasarnya perusahaan
menentukan resiko audit, hak tersebut akan membutuhkan biaya start up yang
2
Nomor 17/PMK.01/2008 tentang “Jasa Akuntan Publik” yang memiliki dua
audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh
kantor akuntan publik paling lama 6 (enam) tahun buku berturut-turut (pasaal
3 ayat 1) dan oleh seorang auditor paling lama 3 ( tiga) tahun buku berturut-
turut. Perubahan kedua yaitu auditor atau kantor akuntan publik boleh
memberikan jasa audit umum atas laporan keuangan klien setelah 1 (satu)
tahun buku tidak memberikan jasa audit umum kepada klien tersebut (pasal 3
ayat 2).
sesuai ketentuan yang ada pada peraturan menteri keuangan yang sudah
dilakukan karena adanya konflik dari sisi klien maupun dari sisi auditor.
skala dimana menentukan besar atau kecilnya suatu perusahaan yang dapat
3
dilihat dari total aktiva, jumlah penjualan, nilai saham yang dimiliki oleh
perusahaan (Putu Ayu dan Gerianta, 2018). Perusahaan besar akan cenderung
dikarena perusahaan yang memiliki asset yang besar dapat membayar auditor
kredibilitas tinggi hal tersebut sebagai salah satu bentuk tanggung jawab
dengan penelitian yangdilakukan oleh (Jayanti., Bayu. K., & Utami, 2020)
Faktor selanjutnya yaitu Audit tenure. Menurut Junaidi (2016: 40) Audit
tenure adalah lamanya hubungan antara patner dari kantor akuntan public
pengetahuan klien yang luas, yang sudah berkembang dari waktu kewaktu.
Disisi lain tenure yang panjang dapat merusak independensi audit. Dari hal ini
hubungan antara klien dan auditor yang sangat lama akan menyebabkan
finansial auditor terhadap klien yang semakin besar. Maka dari itu audit tenure
4
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Elisa Fajar Rohmah , dkk,2018)
switching, hal ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh (
auditor switching.
switching yaitu financial distress. Menurut Khaliq et.al, (2014) dalam Sutra
(2019) Financial distress adalah suatu kondisi dimana suatu perusahaan tidak
distress lebih mencari auditor dengan independensi yang tinggi dengan tujuan
saham dan juga kreditur. Dengan kata lain perusahaan juga harus bisa
switching.
dimana adanya tolak belakang antar peneliti satu dengan penelitian lainnya
5
dimana terdapat pro dan kontra dari peneliti tersebut.Selain itu penelitian ini
tahun 2019-2021.
2021”.
sebelumnya maka peneliti ingin menguji kembali faktor- faktor apa saja yang
adalah :
6
4. Apakah ukuran perusahaan, audit tenure, dan financial distress,
2019-2021?
Berdasarkan rumusan masalah yang telah tertera, tujuan penulisan ini yaitu :
periode 2019-2021
2021.
7
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
8
1.4 Sistematika Pembahasan
materi yang tercakup dalam skripsi ini , maka penulisan skripsi ini disusun
menjadi lima bab dimana bab akan terbagi lagi menjadi sub bab yang saling
BAB I PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
9
tersebut yang ada pada voluntaryauditor switchingdengan
Bab ini berisikan bab I sampai bab IV dari hasil penelitain yang
Tabel 1.1
Time Schedule
1. Pengajuan Judul
2. Penulisan Proposal
3. Bimbingan proposal
4. Seminar proposal
5. Penelitian skripsi
6. Penulisan skripsi
7. Bimbingan skripsi
8. Ujian komperensif
1.6 BiayaPenelitian
10
Yang terdiri dari biaya :
1. Biaya administrasi sebanyak Rp. 300.000 ,-
2. Biaya kertas, tintan printer, sebanyak Rp. 450.000 ,-
3. Biaya ujian / sidang proposal penelitian, sebanyak Rp. 300.000 ,-
4. Biaya penerbitan dalam jurnal , sebanyak Rp. 350.000 ,-
5. Biaya ujian komprehensif / skripsi , sebanyak Rp. 850.000 ,-
6. Biaya penggandaan dan penjilidan , sebanyak Rp. 400.000 ,-
7. Biaya lain- lain , sebanyak Rp.400.000 ,-
11
Jumlah Rp. 3.050.000BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
atau lebih pihak principal dan agen lain untuk memberikan layanan
penengah untuk meminimalkan biaya agensi yang akan timbul dari dua
12
Jensen dan Meckling (1976) berpendapat masalah agensi disebabkan
saham dan manajemen. Konflik ini terjadi karena kemungkinan agen tidak
dapat terjadi dari dua belah pihak baik dari perusahaan / klien atau dari
13
mengundurkan diri dari perusahan atau auditor diberhentikan oleh
perusahaan.
pemerintah.
dibedakan atas dasar pihak mana yang menjadi fokus perhatian dari isu
secara wajib maka perhatian utama beralih pada sisi auditor. Ketika
pergantian dilakukan, yang terjadi adalah salah satu dari dari hal :
peristiwa itu terjadi dan kemana klien tersebut akan berpindah. Jika
14
akuntansi tertentu, mau diekspetasi klien akan berpindah ke auditor
(2019).
15
menangani perusahaan yang sama paling lama tiga tahun. Sedangkan
KAP dibatasi paling lama lima tahun. Peraturan ini berlaku sejak
pemberian jasa audit umum oleh KAP paling lama untuk 6 tahun
berturut-turut dan oleh akuntan publik paling lama untuk 3 tahun buku
berturut-turut pada satu klien yang sama (pasal 3 ayat 1), serta 6 KAP
tahun buku tidak memberikan jasa audit umum kepada klien tersebut
16
kepentingan manajemen perusahaan, sehingga perusahaan melakukan
menyebabkan praktik ini terjadi dapat berasal dari klien maupun auditor
publik yang beroperasi, maka akan semakin banyak pula jasa akuntan
dan klien yang terlalu panjang dapat memiliki pengaruh yang merugikan
17
Ketika klien mengganti auditornya pada saat tidak ada aturan yang
dua hal: auditor mengundurkan diri atau auditor dipecat oleh klien. Karena
pengamatan)
atau dinilai oleh total aset, total penjualan, jumlah laba, dan beban pajak
18
dan lain- lain. Ukuran perusahaan dinyatakan sebagai determinan dari
(kekayaan) adalah badan hukum yang mempunyai total aktiva tidak lebih
20, tahun 2008 pasal 1 (satu) dibagi kedalam 4 (empat) kategori yaitu:
19
perusahaan yang di miliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
yaitu:
a. Usaha mikro
usaha; atau
20
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak
b. Usaha kecil
c. Usaha menengah
(dua milyar lima ratus ribu rupiah) sampai dengan paling banyak
21
1. Perusahaan besar. Perusahaan besar adalah perusahaan yang
50 Milyar/tahun.
penjualan, modal, laba dan yang lainnya. Dari nilai tersebut dapat
Aset adalah harta kekayaan atau sumber daya yang dimiliki oleh
22
produk. Hal ini semakin memperluas pangsa pasar yang dicapai dan
keluar pada saat proses produksi. Hal ini laba perusahaan akan
perusahaan.
hubungan antara partner dari KAP dengan klien. Tenure audit yang
23
luas, yang sudah berkembang dari waktu kewaktu. Disisi lain tenure
tahun 2017. Hal tersebut untuk menghindari masa perikatan yang terlalu
karena lamanya hubungan antara auditor dengan klien tersebut. Maka hal
24
memberikan kembalijasa yang sama setelah 2 (dua) tahun buku. Menurut
sebagaimana dimaksdu pada ayat (1) dan ayat (2) bahwa hal ini juga
emosional.
klien
25
Audit tenure merupakan lamanya masa perikatan auditor dengan
dan mengalami kerugian. Bagi kreditor , keadaan ini merupakan gejala awal
mencukupi kewajiban saat ini (misalnya transaksi kredit atau beban bunga),
26
keuangan (financial distress) menurut Fahmi (2017:105) sebagai berikut :
lancar perusahaan.
maupun pemegang saham. Tingkat rasio DAR yang aman adalah 50%,
27
A. Faktor Internal
yang timbul dari dalam perusahaan, yang biasanya bersifat mikro. Faktor
rendah dalam hal ini yaitu bakat, kompetensi, pengalaman, daya tanggap
kesulitan keuangan.
28
tindakan kecurangan yang menciptakan iklim kerja yang tidak sehat dan
B. Faktor Eksternal
Faktor eksternal faktor yang muncul dari luar perusahaan dari yang
dihasilkan
a. Almant Z-Score
Z-score :
Z=1 ,2 ( T 1 ) +1 , 4 ( T 2 ) +3 , 3 ( T 3 ) +0 , 6 ( T 4 ) +0 ,99 (T 5)
Keterangan :
29
T1 = modal kerja / total asset
kebangkrutan
b. Springate :
Keterangan:
30
A : Modal Kerja Bersih terhadap Total Aktiva
berikut:
sehat.
financial distress
c. Model Zmijewski
Keterangan :
31
Kriteria penilaian dengan hasil nilai X yang negative maka
d. Grove
2017:133):
Keterangan :
aktiva
dimasa lalu seperti yang dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini :
32
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Penelitian
dan Tahun
Osvaldo Romi
, Financial Distress,
Wijaya (2021)
Opini Audit,
Terhadap Auditor
Switching.
(2020) Manajemen
Terhadap Auditor
Switching.
33
Nofriyanti Kantor Akuntan secara signifikan terhadap auditor
Audit Tenure
Terhadap Auditor
Switching .
Hartati Perusahaan,
Ukuran Perusahaan
Dan Financial
Distressterhadap
Auditor Switching
Terhadap Auditor
Switching
34
Rohmah, dkk auditor , berpengaruh positif dan signifikan
publik, audit
delay terhadap
auditor switching
KAP Terhadap
Auditor Switching
Secara Voluntary
Ukuran Perusahaan
Terhadap
Pergantian Auditor
35
9 Susanti dan Analisis Faktor- Pada penelitian ini ,financial
Auditor Switching
Switchingdi
Indonesia
Audit Tenure
terhadap Auditor
Switching.
Perusahaan Klien
terhadap Auditor
Switching.
36
Maemunah, Manajemen Auditor Switching Panjangnya
Auditor Switching
kebangkrutan
Pada Perusahaan
Manufaktur Yang
37
Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia
Periode 2011-2013
15 Lee dan Fee Audit Sebagai Audit tenure yang panjang dapat
kualitas audit
Gambar 2.1
38
Kerangka Konseptual
Ukuran Perusahaan
(X1) H
H Voluntary Audit
Financial Distress
Switching (Y)
(X3)
H
Switching
39
membutuhkan auditordengan reputasi yang lebih baik sesuai dengan
40
tentang Praktik Akuntan Publik yang menyatakan bahwa Pemberian jasa
audit atas informasi keuangan historis terhadap suatu entitas oleh seorang
auditor switching
Switching
41
kondisi yang ini perusahaan memiliki dorongan untuk melakukan
Hal ini diperkuat dari hasil penelitian (Faradila & Yahya, 2016)
42
2.4.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan , Audit Tenure dan Financial
43
H4 :Diduga bahwa secara simultan ukuran perusahaan, audit tenuredan financial distres
berpengaruh terhadap voluntary auditor switching.
44