Anda di halaman 1dari 17

RESUME SKRIPSI

Oleh :
Kelompok 4
1. Fajriyani Nur Rohmah 121.2017.049
2. Fauziyah Erwika Octoviana 121.2017.052
3. Indah Arganeta 121.2017.063
4. Maryani Widyastuti 121.2017.073

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Yarsi
2020
PENGARUH UKURAN KAP, UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT
PERTUMBUHAN PERUSAHAAN KLIEN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN
KLIEN DAN AUDIT TENURE TERHADAP AUDITOR SWITCHING SERTA
TINJAUANNYA DARI SUDUT PANGANG ISLAM (STUDI PENELITIAN PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PADA TAHUN 2011-2015)
Devina Darmawanti
121.2013.023

Abstract
To maintain the reliability of the financial statements and the
auditor's independence, the company is required to conduct an
audit rotation is set in KMK No. 359 / KMK / .06 / 2003 has been
revised by the Finance Minister Regulation No. 17 / PMK.01 /
2008 Due to regulations regarding the auditor rotation , then the
resulting behavior of the company to perform switching auditor
This research is conducted in order to analyse the relationship
between on manufacturing firm in Indonesia Stock Exchange
during 2010 - 2015. Secondary data, Manufacturing firm which
listed in the stock market during 2010 - 2015, are mainly used for
this research. In addition, Methods used in this research is logictic
regression with level of significance5%.
The study shows that KAP size has significant impact to the auditor
switching, and the other of variebles independent such as size of
companies, the rate of growth of company, company’s financial
condition, and audit tenure have not significanses impact to the
auditor switching.

Copyright JEBA 2018., All rights reserved

ABSTRAK
Untuk mempertahankan keandalan suatu laporan keuangan dan independensi auditor
maka perusahaan diwajibkan untuk melakukan rotasi audit yang diatur dalam KMK Nomor
359/KMK/.06/2003 yang telah direvisi dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
17/PMK.01/2008 Karena peraturan mengenai rotasi auditor tersebut, maka timbul perilaku
perusahaan untuk melakukan auditorswitching.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ukuran KAP, ukuran perusahaan, tingkat
pertumbuhan perusahaan, kondisi keuangan perusahaan, dan audit tenure terhadap auditor
switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada periode
2011-2015. Penelitian menggunakan data sekunder yaitu perusahaan manufaktur yang listing
dari tahun 2011-2015. Metode analisis yang digunakan adalah regresi logistik dengan tingkat
signifikan5%.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa variabel ukuran KAP berpengaruh
signifikan terhadap auditor switching dan variabel bebsa lain seperti ukuran perusahaan,
tingkat pertumbuhan perusahaan, kondisi keuangan perusahaan, dan audit tenure tidak
berpengaruh signifikan terhadap auditor switching.
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang memiliki potensi ekonomi yang tinggi, potensi yang mulai
diperhatikan dunia internasional. Indonesia merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara
dan memiliki sejumlah karakteristik yang menempatkan negara ini dalam posisi yang bagus
untuk mengalami perkembangan ekonomi yang pesat.
Pertama dari sisi klien yaitu ukuran perusahaan. Menurut Juliantari dan Rasmini (2013,
13) ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pergantian kantor akuntan public, Kedua dari
sisi klien yaitu tingkat pertumbuhan perusahaan, Ketiga dari sisi klien yaitu kondisi keuangan
perusahaan dan selanjutnya dari sisi auditor yang pertama adalah ukuran KAP, Menurut
Wibowo dan Hilda (2009) dalam Netti (2014, 35) KAP besar mempunyai kemampuan yang
lebih baik dalam melakukan audit dibanding KAP kecil, sehingga mampu menghasilkan
kualitas audit yang lebih tinggi.
Dari sisi auditor yang kedua adalah Audit Tenure. Audit tenure adalah pengumpulan dan
penilaian bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian
antara informasi dan kriteria yang ditetapkan.
Berdasarkan sudut pandang Islam, Dewan pengawas syariah merupakan suatu badan
yang diberi wewenang untuk melakukan pengawasan dan melihat secara dekat aktivitas
lembaga keuangan syariah agar lembaga tersebut senantiasa mengikuti aturan dan prinsip-
prinsip syariah.
Dalam Islam, fungsi Auditing ini disebut "tabayyun" sebagaimana yang dijelaskan dalam
Surah Al-Hujuraat ayat 6
Kemudian, sesuai dengan perintah Allah dalam Al Quran, kita harus menyempurnakan
pengukuran di atas dalam bentuk pos-pos yang disajikan dalam Neraca, sebagaimana
digambarkan dalam Surah Al-Israa' ayat 35

KAJIAN TEORI
Auditing
Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan
dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan.
Menurut Arens (2012, 36) ada tiga jenis audit, yaitu: Audit Operasional (Performance Audit),
Audit Ketaatan (Compliance audit), Audit Laporan Keuangan (Financial statement audit).
Auditor dapat dikelompokan menjadi tiga golongan, antara lainAuditor Independen,
Auditor Pemerintah
Opini Audit
Menurut Standar Profesional Akuntan SA Seksi 508 (PSA 29), opini audit terdiri atas 5
jenis yakni: Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion), Opini Wajar Tanpa
Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan (Modified UnqualifiedOpinion) , Opini Wajar
Dengan Pengecualian, Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion) , Opini Tidak Memberikan
Pendapat (Disclaimer of Opinion)
Auditor Switching
Menurut Asih (2015, 18) Auditor switching adalah pergantian auditor atau pergantian
kantor akuntan publik yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Menurut Dwiyanti (2014, 11)
Auditor switching dapat dilakukan dengan adanya peraturan (atau bersifat mandatory) atau
dengan sukarela diluar peraturan yang ada (voluntary).
Rotasi Audit
kebijakan rotasi Kantor Akuntan Publik dan rotasi Akuntan Publik (Partner Auditor)
dengan mengeluarkan KMK Nomor 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik tanggal
30 September 2002 yang mengatur bahwa rotasi akuntan publik harus dilakukan setiap 3
tahun dan rotasi KAP setiap 5 tahun.
Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP)
Menurut Pratini dan Astika (2013, 7) bahwa ukuran KAP juga mempengaruhi kualitas
audit yang berdampak pada terjadinya pergantian auditor. Ukuran dari KAP di golongkan
dalam big-4 dan non big-4.
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah besar kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilai
ekuitas, nilai penjualan atau nilai aktiva Riyanto (2008, 323). Semakin besar aset perusahaan
biasanya perusahaan semakin besar (Prasetyantoko, 2008, 257)
Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor
eksternal, internal dan pengaruh iklim industri lokal.
Kondisi Keuangan Perusahaan
KAP Schwartz dan Soo (1995) dalam Nabila (2011, 26) menyatakan bahwa
perusahaan yang bangkrut lebih sering berpindah KAP daripada perusahaan yang tidak
bangkrut.
Audit tenure
Audit tenure adalah pengumpulan dan penilaian bukti mengenai informasi untuk
menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi dan kriteria yang ditetapkan.
Kerangka Konsep
Hubungan Ukuran KAP Terhadap Auditor Switching
Perusahaan yang telah menggunakan jasa audit KAP yang berafiliasi dengan Big Four
mempunyai kemungkinan yang lebih kecil untuk melakukan Auditor Switching.
Hubungan Ukuran Perusahaan Terhadap Auditor Switching
Auditee yang lebih besar mempunyai operasional yang kompleks, adanya pemisahan
antara manajemen dan kepemilikan sangat memerlukan KAP yang dapat mengurangi agency
cost (Watts dan Zimmerman, 1986 dalam Chadegani et al, 2011).
Hubungan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Auditor Switching
Menurut Netti (2014, 37), Pertumbuhan perusahaan dinilai dapat mempengaruhi auditor
switching karena perusahaan yang mengalami pertumbuhan cenderung tidak melakukan
perpindahan auditor.
Hubungan Kondisi Keuangan Perusahaan Terhadap Auditor Switching
Kondisi keuangan perusahaan merupakan gambaran atas kinerja dari perusahaan.
Hubungan Audit Tenure Terhadap Auditor Switching
Audit tenure adalah masa perikatan audit dari Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam
memberikan jasa audit terhadap kliennya. Semakin lama masa perikatan audit (audit tenure)
maka semakin besar perusahaan untuk melakukan auditor switching.
hipotesis yang dapat diambil adalah :
a. Ukuran KAP Terhadap Auditor Switching
H1= Ukuran KAP Berpengaruh Negatif Terhadap Auditor Switching
H0= Ukuran KAP Tidak Berpengaruh Negatif Terhadap Auditor Switching b. Ukuran
perusahaan terhadap Auditor switching
H2= Ukuran Perusahaan Berpengaruh Positif Terhadap Auditor Switching.
H0= Ukuran Perusahaan Berpengaruh Positif Terhadap Auditor Switching
c. Tingkat Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Auditor Switching
H3= Tingkat Pertumbuhan Perusahaan Berpengaruh Positif Terhadap Auditor Switching
H0= Tingkat Pertumbuhan Perusahaan Tidak Berpengaruh Positif Terhadap Auditor
Switching..
d. Kondisi Keuangan Perusahaan Terhadap Auditor Switching
H4= Kondisi keuangan perusahaan Berpengaruh Positif Terhadap Auditor Switching
H0= Kondisi Keuangan Perusahaan Tidak Berpengaruh Positif Terhadap Auditor
Switching
e. Audit Tenure Terhadap Auditor Switching
H5= Audit tenure Berpengaruh Positif Terhadap Auditor Switching
H0= Audit tenure Tidak Berpengaruh Positif Terhadap AuditorSwitching
f. Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan Perusahaan, Kondisi
Keuangan Perusahaan, Audit Tenure Secara Simultan Terhadap Auditor Switching
H6= Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan, Tingkat PertumbuhanPerusahaan, Kondisi
Keuangan Perusahaan, Audit TenureBerpengaruh Terhadap Auditor Switching
H0= Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan Perusahaan, Kondisi
Keuangan Perusahaan, Audit Tenure Tidak Berpengaruh Terhadap Auditor Switching

METODE PENELITIAN
Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian korelasional bertujuan untuk
mengetahui keeratan hubungan antara ukuran KAP, ukuran perusahaan, tingkat
pertumbuhan perusahaan, kondisi keuangan perusahaan, dan audit tenure dengan auditor
switching dan pendekatan kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis pada penelitian
ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini termasuk ke dalam data sekunder.
Teknik Pengambilan Data
Dalam memperoleh data-data penelitian ini, penelitian menggunakan teknik
pengumpulan data, ada dua acara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama perode 2011-2015. Dasar penentuan pemilihan
sampel adalah sampel yang memenuhi kelengkapan data. Jumlah perusahaan yang tidak
termasuk sampel adalah 60. Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria sampel adalah 83.
Definisi Operasional
Tabel 2
Definisi Operasional Variabel
N Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
o Pengu
kuran
1 Ukuran Ukuran KAP mempengaruhi kualitas audit. KAP 1= KAP Big Four Nomin
. KAP big-4 dianggap lebih mampu meningkatkan 0= KAP Non Big al
independensi dibandingkan KAP non big-4 Four
dianggap memiliki tingkat independensi lebih
rendah dari pada KAP big-4 (Pratini dan Astika,
2013)
2 Ukuran Ukuran perusahaan merupakan suatu Logaritma Natural Rasio
. Perusaha pengklasifikasian sebuah perusahaan berdasarkan Total Aset
an jumlah aset yang dimiliki dan diproksikan
dengan logaritma natural dari total aktiva
(Sartono,
2010, 249)
3 Tingkat Pertumbuhan perusahaan adalah kemampuan Rasio
. Pertumb perusahaan dalam Growth=
uhan meningkatkan size dan dapat diukur dengan
Perusaha perbandingan selisih penjualan tahun berjalan ( )
an dan penjualan tahun sebelumnya
( -1) (Suharyono,
2011, 45)

4 Kondisi Kondisi keuangan perusahaan klien mungkin Rasio


. Keuanga memiliki implikasi penting terhadap
n pengambilan keputusan dalam mempertahankan
perusahaan audit. Tekanan financial pada klien Z=
memungkinkan untuk mengganti perusahaan
audit mereka dibandingkan dengan klien yang
sehat (Schwartz dan Menon, 1985; Hudaib dan
Cooke, 2005).

5 Audit Audit Tenure adalah lamanya hubungan auditor Untuk mengukur Nomin
. Tenure dengan klien diukur dengan jumlah tahun atas variabel ini, al
laporan keuangan klien hanya dapat dilakukan peneliti
oleh Kantor Akuntan menggunakan
Publik paling lama 6 (enam) tahun buku berturut- skala nominal
turut dan oleh seorang Akuntan paling lama 3 sesuai dengan
(tiga) tahun berturut-turut (Geigher, 2009; lama hubungan
Bapepam, 2011) KAP dengan
perusahaan.

6 Auditor Auditor Switching bisa dibedakan menjadi 2 Variabel dummy, Nomin


. Switchin jenis, yaitu pergantian yang bersifat peraturan nilai 1 diberikan al
g (mandatory) dan pergantian yang bersifat jika perusahaan
sukarela (voluntary) mengganti KAP,
(Sinarwati, 2010) dan 0 untuk
perusahaan yang
tidak mengganti
KAP

Teknik Analisis Data


Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis
kuantitatif. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik
(logistic regression) dengan bantuan SPSS Ver. 22.
 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata
(mean), standar deviasi (standard deviation), dan maksimum dan minimum dari masing-
masing variabel (Ghozali, 2011, 19). Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata
populasi yang diperkirakan dari sampel
 Uji Regresi Logistik
Data yang dikumpulkan dalam penelitian diolah kemudian dianalisis untuk pengujian
hipotesis dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menilai keseluruhan model (Overall Model Fit)
H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data
Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data
Dari hipotesis ini kita tidak akan menolak hipotesis nol agar model fit dengan data. Statistik
yang digunakan berdasarkan pada fungsi likelihood.
b. Menguji Kelayakan Model regresi
Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and
Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test menguji
hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara
model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit).
Pengujian Hipotesis
 Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Cox dan Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R2 pada multiple
regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang
dari 1 (satu) sehingga sulit diinterpretasikan. Nagelkerke’s R square merupakan modifikasi
dari koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai
1
(satu). Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan Snell’s R2 dengan nilai
maksimumnya. Nilai Nagelkerke’s R2 dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple
regression. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabelvariabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
 Matriks Klarifikasi

Matriks klasifikasi menunjukan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi
kemungkinan pergantian KAP yang dilakukan oleh
 Estimasi Parameter dan Interpretasi

Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai probabilitas (sig)
dengan tingkat signifikasi (α) sebesar 0,05. Jika variabel independen signifikan terhadap
probabilitas (sig) lebih besar dari 0,05 yang berarti variabel independen tidak memiliki
pengaruh terhadap variabel dependen. Adapun jika probabilitas (sig) lebih kecil dari 0,05
maka dapat dikatakan bahwa variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel
dependen.
 Pengujian Simultan
Pengujian simultan dilakukan untuk menguji apakah variabel-variabel independen yang
terdiri dari pergantian manajemen dan financial distress secara simultan berpengaruh terhadap
variabel dependen yaitu auditor switching. Pengujian simultan pada model regresi logistik
ditunjukan dengan nilai Omnibus
Test of Model Coefficients dengan cara membandingkan antara nilai probabilitas
(sig) dengan tingkat signifikansi (α) 5%. Jika tingkat signifikansi > 0,05 maka Ho diterima
dan Ha ditolak. Hal ini berarti variabel independen secara simultan tidak memiliki pengaruh
terhadap variabel dependen.
Penelitian Terdahulu
Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
Nama
N Judul
Peneliti Variabel Hasil Penelitian
o Penelitian
& Tahun
1 R. Faktor- Variabel  Pergantian manajemen terbukti
. Meike Faktor bebas: terdapat pengaruh signifikan
Erika Yang 1. Pergantian terhadap auditor switching
Dwiya Mempenga manajemen  opini wajar dengan pengecualian
nti, ruhi 2. opini wajar terbukti terdapat pengaruh
(2014) Auditor dengan signifikan terhadap auditor
Switching pengecualian switching
Secara 3. ukuran klien  ukuran klien terbukti terdapat
Voluntary 4. kualitas audit pengaruh signifikan terhadap
(Studi 5. financial distress auditor switching
Empiris 6. fee audit  kualitas audit terbukti terdapat
Pada pengaruh signifikan terhadap
Perusahaa Variabel Terikat: auditor switching
n Yang Auditor  financial distress terbukti terdapat
Terdaftar Switching pengaruh signifikan terhadap
Di Bursa auditor switching
Efek  Fee audit terbukti tidak terdapat
Indonesia pengaruh signifikan terhadap
Tahun auditor switching
2008-
2012)
2 Yulia Analisa Variabel Bebas:  Opini audit qualified tidak
. Netti, Faktor- Faktor 1. Opini audit berpengaruh signifikan terhadap
(2014) Yang qualified auditor switching
Mempengaruh 2. Perubahan  Perubahan fee audit tidak
i Auditor fee audit berpengaruh signifikan terhadap
Switching 3. Ukuran KAP auditor switching
Pada 4. Pergantian  Ukuran KAP berpengaruh negatif
Perusahaan manajemen dan signifikan terhadap auditor
Yang 5. Ukuran klien switching
Terdaftar Di 6. Financial Distress  Pergantian manajemen berpengaruh
Bursa Efek 7. Pertumbuhan positif dan signifikan terhadap
Indonesia perusahaan auditor switching
 Ukuran klien berpengaruh negatif
Variabel Terikat: dan signifikan terhadap pergantian
Auditor KAP
Switching  Financial distress tidak berpengaruh
signifikan terhadap auditor
switching
 Pertumbuhan perusahaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap
auditor switching
3 Olivia, Analisis Variabel  Opini going concern tidak
. (2014) Faktor- Faktor Bebas: berpengaruh terhadap auditor
Yang 1. Opini going switching
Mempengaruh concern  Reputasi auditor berpengaruh
i Auditor 2. Reputasi terhadap auditor switching
Switching auditor  Financial distress tidak berpengaruh
Pada 3. Financial terhadap auditor switching
Perusahaan distress  Pergantian manajemen berpengaruh
Manufaktur 4. Pergantian terhadap auditor switching
Yang terdaftar manajemen
di BEI
Variabel Terikat:
Auditor
switching
4 Luki Pengaruh Variabel  Opini going concern tidak
. Arsih, opini going Bebas: berpengaruh terhadap auditor
(2015 concern, switching
) ukuran 1. Opini going
 Ukuran KAP tidak berpengaruh
KAP, dan concern
terhadap auditor switching
Profitabilita 2. Ukuran KAP
3. Profitabilitas  Profitabilitas tidak berpengaruh
s terhadap terhadap auditor switching
Auditor
Switching Variabel Terikat:
Auditor
Switching
5 Jarita Analisis Variabel  Opini audit berpengaruh terhadap
. Inez Faktor- Bebas: terjadinya pergantian KAP
Basuk Faktor 1. Opini audit  Ukuran KAP tidak berpengaruh
i, yang 2. Ukuran KAP terhadap terjadinya pergantian
(2016 Mempenga 3. Kesulitan KAP
) ruhi keuangan  Kesulitan keuangan perusahaan
Pergantian perusahaan tidak berpengaruh terhadap
Kantor 4. Persentase terjadinya pergantian KAP
Akuntan perubahan  Persentase perubahan ROA tidak
Publik ROA berpengaruh terhadap terjadinya
5. Pergantian pergantian KAP
manajemen

Variabel
Terikat:
Auditor
Switching
6 Rahay Pengaruh Variabel  Audit fee berpengaruh secara
u audit fee, Bebas: signifikan terhadap auditor
Susant ukuran 1. Audit fee switching selama 6 tahun
i, KAP, 2. Ukuran KAP pengamatan
(2016) Financial 3. Financial  Ukuran KAP tidak berpengaruh
Distress, distress secara signifikan terhadap auditor
Ukuran 4. Ukuran switching selama 6 tahun
Perusahaa perusahaan pengamatan
n dan 5. Pergantian  financial distress berpengaruh
Pergantian manajemen secara signifikan terhadap auditor
Manajeme switching selama 6 tahun
n Variabel Terikat: pengamatan
Terhadap Auditor Switching  Ukuran perusahaan berpengaruh
Auditor secara signifikan terhadap auditor
Switching switching selama 6 tahun
pengamatan
 Pergantian manajemen tidak
berpengaruh secara signifikan
terhadap auditor switching selama
6 tahun pengamatan
7 Farid Pengaruh Variabel  Pergantian manajemen
a Pergantian Bebas: berpengaruh positif dan signifikan
Mas Manajemen, 1. pergantian terhadap auditor switching
Ruro Kesulitan manajemen  Kesulitan keuangan berpengaruh
h, keuangan, 2. kesulitan negatif dan signifikan terhadap
(201 Ukuran keuangan auditor
6) KAP, dan 3. Ukuran KAP  Ukuran KAP berpengaruh negatif
Audit Delay 4. Audit delay dan signifikan terhadap auditor
terhadap switching
Auditor Variabel Terikat:  Audit delay berpengaruh positif dan
Switching Auditor signifikan terhadap auditor
Switching switching
 Pergantian manajemen, kesulitan
keuangan, ukuran KAP, dan audit
delay berpengaruh dan signifikan
terhadap auditor switching.
Sumber : Berbagai Literatur dan Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak 415 data observasi yang
berasal dari perkalian antara periode penelitian 5 tahun (dari tahun 2011-2015) dengan jumlah
perusahaan sampel (83 perusahaan).
Tabel 4. 1
Statistik deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KAP 415 ,00 1,00 ,3783 ,48555


SIZE 415 12,00 32,08 26,2541 3,92325
GROWTH 415 -,73 1368,45 3,4221 67,16971
KONDISI_KEU 415 -13,16 16195,36 40,6150 794,92988
TENURE 415 1,00 5,00 2,5687 1,39512
SWITCHING 415 ,00 1,00 ,1133 ,31728
Valid N (listwise) 415
Sumber : Output SPSS
Nilai mean ukuran KAP sebesar 0,3783 dengan standar deviasi sebesar 0,48555. Hal ini
menunjukan bahwa data pada variabel ukuran KAP memiliki sebaran yang besar, karena standar
deviasi lebih besar dari mean-nya.
Nilai mean tingkat pertumbuhan klien sebesar 3,4221 dengan nilai standar deviasi sebesar
67,16971. Hal ini menunjukan bahwa data pada variabel tingkat pertumbuhan klien memiliki
sebaran yang besar, karena standar deviasi lebih besar dari mean-nya.
Nilai mean kondisi keuangan klien sebesar 40,6150 dengan nilai standar deviasi sebesar
794,92988. Hal ini menunjukan bahwa data pada variabel tingkat pertumbuhan klien memiliki
sebaran yang besar, karena standar deviasi lebih besar dari mean-nya.
Nilai mean audit tenure sebesar 2,5687 dengan standar deviasi sebesar 1,39512. Hal ini
menunjukan bahwa data pada variabel audit tenure memiliki sebaran yang kecil, karena standar
deviasi lebih kecil dari mean-nya.
Uji Regresi Logistik
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi logistik (logistic
regression).
Pengujian Model Fit Dan Keseluruhan Model (Overall Model Fit)
Analisis pertama yang dilakukan adalah menilai overall fit model terhadap data. Pengujian ini
dilakukan untuk mengetahui apakah model fit dengan data baik sebelum maupun sesudah
variabel bebas dimasukan kedalam model. Hipotesis untuk menilai model fit adalah sebagai
berikut:
H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data
Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data
Tabel 4. 2
Iteration history pertama

Coefficients

Iteration -2 Log likelihood Constant

Step 0 1 305,611 -1,547


2 293,485 -1,977

3 293,209 -2,056

4 293,208 -2,058

5 293,208 -2,058

a. Constant is included in the model.


b. Initial -2 Log Likelihood: 293,208
c. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates
changed by less than ,001.
Sumber: hasil pengolahan data dengan SPSS 22.0

Hasil output pengolahan SPSS pada tabel di atas menunjukan nilai -2 Log likelihood
pertama sebesar 293,208, angka ini secara matematik signifikan pada alpha (a) 5% dan
hipotesis nol (0) ditolak. Hal ini berarti bahwa konstanta saja yang tidak fit dengan data
(sebelum variabel bebas dimasukan ke dalam model regresi).
Pengujian Kelayakan Model Regresi
Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lomeshow’s
Goodness of Fit Test lebih besar daripada 0,05 maka hipotesis nol diterima. Artinya,
model dapat mempresiksikan nilai observasinya dan model dapat diterima.
Tabel 4. 4
Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.


1 1,761 8 ,987
Sumber: hasil pengolahan data dengan SPSS 22.0
Dari hasil pengujian pada tabel di atas diperoleh Chi-square sebesar 1,761 dengan nilai
profotabilitas signifikansi sebesar 0,987 dan df 8. Dari hasil tersebut terlihat bahwa nilai
signifikan lebih besar dari 0,05 sehingga hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada perbedaan
antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pada model regresi logistik yang digunakan telah memenuhi kecukupan data (fit).
Hasil Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model regresi logistik. Regresi
logistik digunakan untuk untuk menguji pengaruh ukuran KAP, ukuran perusahaan, tingkat
pertumbuhan klien, kondisi keungan klien, dan audit tenure terhadap auditor switching.
Pengujian dilakukan pada tingkat signifikansi 5%. Teknik ini tidak memerlukan lagi uji
normalitas, heteroskedastisitas, dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya.
Koefisiensi Determinansi
Koefisien determinansi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabilitas variabel
independen yang mampu memperjelas atau mempengaruhi variabel dependen.
Tabel 4. 5
Model summary
-2 Log Cox & Snell Nagelkerke R
Step likelihood R Square Square
1 153,197a ,286 ,565
a. Estimation terminated at iteration number 20 because
maximum iterations has been reached. Final solution
cannot be found.
Sumber: hasil pengolahan data dengan SPSS 22.0
Dari hasil olah data diperoleh uji model -2Log Likelihood menghasilkan 153,197 dari koefisien
determinasi yang dilihat dari Nagelkerke R Square adalah 0,565 (56,5 %) dan nilai Cox & Snell
R Square 0,286 (28,6%). Artinya variabel independen ukuran KAP, ukuran perusahaan, tingkat
pertumbuhan klien, kondisi keuangan klien dan audit tenure mampu menjelaskan variasi dari
variabel dependen Auditor Switching sebesar 56,5%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 43,5%
dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini.
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan pengujian regresi logistik (logistic regression) sebagaimana telah dijelaskan pada
bagian sebelumnya, interpretasi hasil disajikan dalam 5 bagian. Bagian pertama membahas
pengaruh ukuran KAP terhadap auditor switching (H1). Bagian kedua membahas pengaruh
ukuran perusahaan terhadap auditor switching (H2). Bagian ketiga membahas pengaruh tingkat
pertumbuhan klien terhadap auditor switching (H3). Bagian keempat membahas pengaruh
kondisi keuangan klien terhadap auditor switching (H4). Bagian kelima membahas pengaruh
audit tenure terhadap auditor switching (H5). Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Pengaruh ukuran KAP terhadap auditor switching
Variabel ukuran KAP menunjukan koefisien regresi sebesar -1,981 dengan tingkat signifikansi
(p) sebesar 0,002 lebih kecil dari a = 5%. Karena tingkat signifikansi (p) lebih kecil dari a = 5%
maka hipotesis pertama berhasil didukung, dimana hipotesis pertama yaitu, ukuran KAP
berpengaruh negatif terhadap auditor switching.
b. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap auditor switching
Variabel LnTA menunjukan koefisiensi regresi sebesar 0,037 dengan tingkat signifikansi (p)
sebesar 0,684, lebih besar dari a = 5% maka hipotesis ke-2 tidak berhasil didukung, dimana
hipotesis ke-2 yaitu, ukuran perusahaan klien berpengaruh positif terhadap auditor switching.
c. Pengaruh tingkat pertumbuhan perusahaan terhadap auditor switching
Variabel tingkat pertumbuhan perusahaan (S) menunjukan koefisiensi regresi sebesar 0,004
dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,883, lebih besar dari a = 5% maka hipotesis ke-3 tidak
berhasil didukung, dimana hipotesis ke-3 yaitu, tingkat pertumbuhan perusahaan berpengaruh
positif terhadap auditor switching. Penelitian ini tidak berhasil membuktikan adanya pengaruh
tingkat pertumbuhan perusahaan terhadap auditor switching.
d. Pengaruh kondisi keuangan klien terhadap auditor switching
Variabel kondisi keuangan perusahaan dalam penelitian ini menekankan pada financial distress
(Z) menunjukan koefisiensi regresi sebesar 0,000 dengan tingkat signifikansi (p) sebesar 0,888,
lebih besar dari a = 5% maka hipotesis ke-4 tidak berhasil didukung, dimana hipotesis ke-4 yaitu,
Kondisi keuangan perusahaan berpengaruh positif terhadap auditor switching.
e. Pengaruh audit tenure terhadap auditor switching
Variabel audit tenure menunjukan koefisiensi regresi sebesar -18,035 dengan tingkat signifikansi
(p) sebesar 0,988, lebih besar dari a = 5% maka hipotesis ke-5 tidak berhasil didukung, dimana
hipotesis ke-5 yaitu, audit tenure berpengaruh positif terhadap auditor switching.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ukuran KAP, ukuran perusahaan,
tingkat pertumbuhan klien, kondisi keuangan klien, dan audit tenure terhadap auditor switching.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
a. Ukuran KAP berpengaruh negative dan signifikan terhadap auditor switching . hal ini berarti
bahwa ukuran KAP memiliki pengaruh yang signifikan terhadap probabilitas penggantian
auditor.
b. Ukuran perusahaan klien berpengaruh positif dan tidak signfikan terhadap auditor switching.
c. Tingkat pertumbuhan perusahaan berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap auditor
switching.
d. Kondisi keuangan perusahaan dalam hal ini financial distress berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap auditor switching.
e. Audit tenure berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap auditor switching.
f. Ukuran KAP, ukuran perusahaan, tingkat pertumbuhan, kondisi keuangan perusahaan dan
audit tenure secara simultan berpengaruh terhadap auditor switching.
g. Menurut sudut pandang islam, ukuran KAP didasari kepada independensi seorang auditor,
tidak melakukan kecurangan karena semata-mata takut kepada Allah dan apa yang diperbuat
akan dipertanggungjawabkan di duniamaupun di akhirat.
Saran
Didalam penyusunan penelitian ini masih terdapat keterbatasan didalamnya. Untuk itu
terdapat beberapa saran yang dapat digunakan untuk semua pihak teruma untui yang akan
melalukan penelitian dengan topik ini, adapun saran tersebut adalah :
a. Bagi perusahaan, sebaiknya dalam mengambil keputusan untuk mengganti auditor (KAP)
sebaiknya perusahaan mempertimbangkan keputusan tersebut lebih matang lagi.
b. Penelitian selanjutnya mungkin dapat memperluas sampel penelitian dengan
mempertimbangkan penggunaan industry lain.
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Titis Boning, dan Arifin Sabeni. 2013. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pergantian KAP”. Jurnal akuntansi. Vol 02. Hal 1-12.
Adi. 2015. “Teori Asimetri Informasi”. Melalui
https://superkurnia.wordpress.com/2015/09/11/teori-asimetri-informasi/ 21 Jan 2017
Pukul 22:00
Adittiaguna, Kiki. 2009. “Pengaruh Praktik Manajemen Laba Terhadap Volume Perdagangan
Saham (Trading Volume Activity, TVA) (Penelitian Pada Saham LQ45 Bursa Efek
Indonesia)”. Skripsi fakultas ekonomi universitas widyatama
Agoes, soekrisno, 2013. Auditing petunjuk praktis pemeriksaan oleh akuntan publik buku 2
edisi ke 4, Jakarta, Salemba Empat
Alip, Muhammad Prananda. 2016. “Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Pertumbuhan
Perusahaan Terhadap Efektivitas Pengendalian Internal Dan Tinjauannya Dari Sudut
Pandang Islam”. Skripsi fakultas ekonomi universitas YARSI Jakarta.
Al-Thuneibat, Ibrahim Al Issadan Ata Baker, 2011. “Do Audit Tenure And Firm Size
Contribute To Audit Quality”, Empirical Evidence From Jordan, Managerial Auditing
Journal Vol. 26, No. 4, Hal. 317-334.
Amalia, Tiara Bella. 2016. “Pengaruh Kondisi Keuangan Perusahaan Terhadap Opini Going
Concern dan Tinjauannya dari Sudut Pandang Islam”. Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas YARSI.
Aniqoh, Tauliatul. 2016. “Analisa Pengaruh Good Corporate Governance. Kualitas Audit dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Integritas Laporan Keuangan Serta Tinjauannya dari
Sudut Pandang Islam”. Skripsi fakultas ekonomi universitas YARSI.
Aprillia, Ekka. 2013. “Pengaruh Pergantian Manajemen, Kepemilikan Publik, Financial
Distress Dan Ukuran Kap Terhadap Auditor Switching”. Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Negri Semarang.

Arens, Alvin A, Elder J Randal, dan Mark S. Beasley, Amir Abadi Jusuf, 2010. “Auditing and
Jasa Assurance”. Jakarta. Salemba Empat.
Arens, Alvin A. dan James L. Loebbecke. 2012. Auditing Pendekatan Terpadu, Terjemahan
oleh Amir Abadi Yusuf, Buku Satu, Edisa Indonesia, Salemba Empat. Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.
Jakarta: rineka cipta.
Arsih, Luki. 2015. “Pengaruh Opini Going Concern, Ukuran KAP dan Profitabilitas Terhadap
Auditor Switching”. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negri Semarang.
Asnawi, Said Kelena dan Chandra Wijaya. 2005. Riset Keuangan: Pengujian- Pengujian
Empiris. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Basuki, Jarita Inez. 2016. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor
Akuntan Publik”. Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Bringham, Eugene F dan Joel F Houston. 2011. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Edisi Ke
11, Ali Akbar Yulianto, Jakarta, Salemba Empat.
Doyle, J., Ge, Weili, McVay, S. 2010. Determinant Of Weaknesses In Internal Control Over
Financial Reporting. Journal of accounting and economics.
Dwiyanti, R. Meike Erika. 2014. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Switching
Secara Voluntary”. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro
Semarang.
Firyana, rachma aulia. (2014. “Analisis Faktor-Fdaktor Yang Mempengaruhi Pergantian
Kantor Akuntan Publik Secara Voluntary”. Skripsi Fakultas Ekonomika Dan Bisnis
Universitas Diponegoro Semarang.
Geigher, Raghunandan, 2009. “Auditor Tenure and Audit reporting failures” A Journal Of
Practice And Theory Vol. 21, No. 1, hal.2.
Ghozali, imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
edisi ke 5, Semarang, Universitas Diponegoro.
Harahap, Sofyan Syafri. 2012. Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers. Hangoluan. 2014.
“Pengaruh Kondisi Keuangan Perusahaan, Ukuran
Perusahaan, Opinion Shopping, dan Audit Client Tenure Terhadap Penerimaan Opini
Audit Going Concern”. Skripsi Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro
Semarang
Indonesia-Investment. 2017. “Ekonomi Indonesia”. Melalui http://www.indonesia-
investments.com/id/budaya/ekonomi/item177 21 Jan 2017 Pukul 21:19
Juliantri, Ni Wayan Ari dan Ni ketut Rasmini. 2013.“Auditor Switching dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhinya”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3-3. Hal 231-246.
Jogiyanto . 2007. Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE. Machowitz. 2010.
Fundamentals of Financial Management. Thirteenth Edition.
Pearson Education Limited. Gosport.
Mulyadi. 2002. Auditing. Buku 1 Edisi 6. Jakarta. Salemba Empat.
Nabila. 2011. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching”. Jurnal Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
Nasser, A.T, dan E.A. Wahid. 2006. “Auditor-Client Relationship The Case Of Audit Tenur
And Auditor Switching In Malaysia”, Managerial Accounting Journal. Vol 21. No 7.
Netti, Yulia. 2014. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Switching Pada
Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.
Ni Kadek Sinarwati. (2010). “Mengapa Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
BEI Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik?’. Simposium Nasional Akuntansi XIII.
Olivia. 2014. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Switching Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin Makassar.
Prahartari. 2013. Melalui http://vinakurniadi.blogspot.co.id/2009/12/studi-kasus- pergantian-
auditor-sebagai.html. 30 jan 2017
Prasetyantoko. 2008. Bencana financial Stabilitas Sebagai Barang publik.
Jakarta: Kompas.

Anda mungkin juga menyukai