Anda di halaman 1dari 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN BERPINDAH

KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang


Listing Di BEI TAHUN 2010-2012)

Oleh
Syarifah Dalila Rahmani Djamalilleil
Pembimbing : Ria Nelly Sari dan Susilatri

Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


Email : syarifahdalila@gmail.com

The Factors Influence Of Auditor Switching


(study is manufacturing companies listed in BEI on 2010-2012)

ABSTRACT

This research is aims to get empirical evidence about the effect of audit opinion, ROA
changes, financial distress, firm size, management of change, and accounting firm size on
auditor switching. Population of this study is manufacturing companies listed in BEI on 2010-
2012. The purposive sampling method was used to determine the sample. The data of 25 firms
were then analyzed to test the hypoteses by using statistical product services solution (spss)
version 17. The results of this study indicated that audit opinion, financial distress, and
management of change have effect on audit switching while the other variable haven’t effect on
auditor switching.
Keywords: Auditor Switching, Audit Opinion, ROA changes, Financial Distress, Firm Size,
Management of change, And Accounting Firm Size.

PENDAHULUAN dengan klien atau manajemen perusahaan


1.1 Latar Belakang tersebut.
Pada umumnya perkembangan profesi Hubungan kerja yang panjang antara
akuntan publik dipengaruhi oleh auditor dan klien akan menimbulkan
perkembangan perusahaan publik. keakraban yang lebih sehingga mengancam
Banyaknya kebutuhan akan jasa akuntan independensi auditor tersebut. Karena
publik disebabkan oleh keinginan alasan itulah muncul gagasan adanya rotasi
perusahaan publik untuk menyajikan audit secara mandatory. Namun tidak
laporan keuangan secara wajar. Keandalan semua pihak menyetujui adanya rotasi
laporan keuangan sangat dibutuhkan oleh audit, seperti yang dianjurkan oleh AICPA
pihak stakeholder karena berpengaruh karena mereka menganggap bahwa biaya
terhadap pengambilan keputusan (Hana, yang dikeluarkan akan lebih besar daripada
2012). Laporan keuangan yang disusun manfaat yang diperoleh melalui rotasi
oleh manajemen perusahaan berpotensi auditor. Indonesia adalah salah satu negara
dipengaruhi oleh kepentingan pribadi, yang mewajibkan pergantian kantor
sementara pihak diluar entitas akuntan dan mitra audit diberlakukan
membutuhkan informasi keuangan yang secara periodik. Pemerintah telah mengatur
dapat diandalkan. Auditor sebagai pihak kewajiban rotasi auditor dengan
yang menyediakan fungsi audit diharapkan dikeluarkannya Keputusan Menteri
mampu menjembatani kepentingan dari Keuangan Republik Indonesia Nomor
pihak manajemen maupun pihak 359/KMK.06/2003 pasal 2 tentang “Jasa
stakeholder. Hal ini akan memungkinkan Akuntan Publik” (perubahan atas
seorang auditor lebih sering berhubungan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
423/KMK.06/2002). Peraturan ini

JOM FEKON Vol 2 No. 1 Februari 2015 1


menyatakan bahwa pemberian jasa audit pada tahun 2001. Menteri Keuangan pun
umum atas laporan keuangan dari suatu memberi sanksi pembekuan. Menteri
entitas dapat dilakukan oleh Kantor Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati
Akuntan Publik (selanjutkan disebut KAP) membekukan izin Akuntan Publik (AP)
paling lama untuk 5 (lima) tahun buku Drs. Petrus Mitra Winata dari Kantor
bertururt-turut dan oleh seorang akuntan Akuntan Publik (KAP) Drs. Mitra Winata
publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun dan Rekan selama dua tahun, terhitung
buku berturut-turut. Peraturan tersebut sejak 15 Maret 2007. Sanksi pembekuan
kemudian diperbaharui dengan dikeluarkan izin diberikan karena akuntan publik
Peraturan Menteri Keuangan Republik tersebut melakukan pelanggaran terhadap
Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Standar Profesional Akuntan Publik
“jasa Akuntan Publik”. Perubahan yang (SPAP). Selama izinnya dibekukan, Petrus
dilakukan diantaranya adalah, pertama, dilarang memberikan jasa atestasi termasuk
pemberian jasa audit umum menjadi enam audit umum, review, audit kinerja dan audit
tahun berturut-turut oleh kantor akuntan khusus, yang bersangkutan juga dilarang
dan tiga tahun berturut-turut oleh akuntan menjadi pemimpin rekan atau pemimpin
publik kepada satu klien yang sama (pasal cabang KAP, namun dia tetap
3 ayat 1). Kedua, akuntan publik dan kantor bertanggungjawab atas jasa-jasa yang telah
akuntan boleh menerima kembali diberikan, serta wajib memenuhi ketentuan
penugasan setelah satu tahun buku tidak mengikuti Pendidikan Profesional
memberikan jasa audit kepada klien yang di Berkelanjutan (PPL). Pembekuan izin oleh
atas (pasal 3 ayat 2). Menkeu tersebut sesuai dengan Keputusan
Jika perusahaan mengganti KAPnya Menkeu Nomor 423/KMK.06/2002 tentang
yang telah mengaudit selama lima tahun, Jasa Akuntan Publik sebagaimana telah
hal itu tidak akan menimbulkan pertanyaan diubah dengan Peraturan Menkeu Nomor
karena bersifat mandatory. Tapi yang 359/KMK.06/2003 (Samsuar Said, 2013).
menjadi masalah adalah jika pergantian Beberapa peneliti telah menguji faktor-
KAP bersifat voluntary (di luar KMK faktor yang mempengaruhi auditor
359/KMK.06/2003 dan PMK switching dan memiliki hasil empiris yang
17/PMK.01/2008). Pergantian kantor berbeda-beda. Kawijaya dan Juniarti (2002)
akuntan publik secara voluntary ini terjadi melakukan penelitian tentang perpindahan
karena adanya dua hal yaitu auditor auditor pada perusahaan-perusahaan di
mengundurkan diri atau auditor dipecat Surabaya dan Sidoarjo yang pernah diaudit
oleh klien (Febrianto, 2009). Dalam kasus oleh Kantor Akuntan Publik. Hasilnya
ini yang menjadi fokus utama peneliti menunjukkan bahwa tidak ada bukti yang
adalah pada klien dalam keadaan normal signifikan bahwa qualified audit opinion,
tidak mungkin klien melakukan pergantian merger, management changes, dan
KAP. expansion merupakan variabel yang
Fenomena mengenai pergantian memprediksi perpindahan auditor.
auditor atau Kantor Akuntan Publik (KAP) Perusahaan tentunya menginginkan
memang sangat menarik untuk dikaji, hal auditor memberikan opini wajar tanpa
ini dikarenakan banyak faktor yang dapat pengecualian atas laporan keuangannya.
mempengaruhi keputusan perusahaan untuk Jenis opini diluar itu biasanya kurang
melakukan pergantian auditor atau KAP. disukai oleh manajemen klien dan tidak
Pada kasus PT Muzatek Jaya, dimana pada begitu bermanfaat bagi pengguna laporan
perusahan tersebut telah terjadi pelanggaran keuangan (Kawijaya dan Juniarti,2002).
pembatasan penugasan audit dengan Manajemen perusahaan berusaha
melakukan audit umum atas laporan menghindari opini wajar dengan
keuangan tahun buku berakhir 31 pengecualian karena bisa mempengaruhi
Desember 2004 yang dilakukan oleh harga pasar saham perusahaan dan
Akuntan Publik (AP) Drs. Petrus Mitra kompensasi yang diperoleh manajer
Winata sedangkan AP Drs.Petrus Mitra (Chow dan Rice,1982). Jika auditor tidak
Winata mulai mengaudit PT Muzatek Jaya dapat memberikan opini wajar tanpa

JOM FEKON Vol 2 No. 1 Februari 2015 2


pengecualian, maka perusahaan akan Kantor Akuntan Publik (KAP). Penelitian
berpindah KAP yang mungkin dapat ini akan mencoba melihat kembali variabel
memberikan opini sesuai dengan yang perubahan ROA dikarenakan, semakin
diharapkan perusahaan tinggi nilai ROA maka semakin baik pula
(Tandirerung,2006). prospek bisnis yang dikelola suatu
Perusahaan akan mencari KAP yang perusahaan. Sehingga perusahaan
kredibilitasnya tinggi untuk meningkatkan berkemungkinan mengganti auditor ketika
kredibilitas laporan keuangan dimata kodisi perusahaan memburuk ketika
pemakai laporan keuangan itu auditor lama tidak bisa bekerjasama untuk
(Halim,1997:79). Oleh karena itu menutupi keadaan perusahaan. Hal ini bisa
perusahaan akan mengganti auditornya mengancam independensi ketika auditor
dengan auditor yang bereputasi tinggi, mau melakukan apa yang diinginkan
maka reputasi perusahaan juga akan perusahaan supaya auditor tetap
terangkat dimata investor khususnya dan mengaudit perusahaan tersebut.
publik pada umumnya (Kawijaya dan Selain mempertimbangkan variabel
Juniarti,2002). Selain itu, hanya auditor ROA penelitian ini juga akan menguji
yang berkualitas yang dapat menjamin kembali variabel-variabel penelitian yang
bahwa laporan (informasi) yang dihasilkan sudah diteliti oleh peneliti terdahulu
reliable (Praptitorini dan Januarti,2007). seperti opini akuntan, kesulitan keuangan,
Beberapa penelitian sebelumnya yang ukuran KAP, ukuran perusahaan, dan
berhasil membuktikan bahwa qualified pergantian manajemen. Hal ini disebabkan
opinion merupakan salah satu determinan karena masih terdapat ketidakkonsistenan
yang memicu perpindahan auditor yang hasil penelitian terdahulu yang menguji
dilakukan klien berhasil pengujian hubungan variabel opini akuntan, kesulitan
terhadap variabel opini audit telah keuangan, ukuran KAP, ukuran
dilakukan oleh Hudaib dan Cooke (2005), perusahaan, perubahan ROA, dan
Shen dan Wang (2006) yang membuktikan pergantian manajemen.
bukti empiris bahwa opini audit Kesulitan keuangan perusahaan yang
merupakan variabel yang berpengaruh terjadi merupakan bad news dalam laporan
signifikan terhadap auditor switching. keuangan perusahaan. Hal ini membuat
Penelitian ini didukung oleh Chow dan manajemen menyembunyikan keadaan
Rice (1992), Lubis (2000) yang perusahaan dimata publik, dengan cara
menyatakan bahwa perusahaan cenderung mencari auditor yang mau
untuk berpindah auditor setelah menerima menyembuyikan keadaan perusahaan
opini qualified. Sedangkan Wijayanti tersebut. Seperti yang dikatakan Mardiyah
(2011) membuktikan bahwa opini audit (2006) bahwa manajemen yang gagal,
tidak berpengaruh terhadap auditor cenderung mencari auditor yang bisa
switching. menyembunyikan keadaan perusahaan
Penelitian mengenai pengaruh tersebut. Shulamite dan Made (2008)
variabel perubahan ROA terhadap menemukan bahwa kesulitan keuangan
pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) perusahaan tidak menjadi penyebab
masih jarang dilakukan dan Variabel yang auditor switching.
baru ini menarik untuk diteliti. Perubahan Faktor lain yang mempengaruhi
ROA merupakan salah satu proksi atas perpindahan KAP yaitu ukuran
reputasi klien (Mardiyah, 2002). Penelitian perusahaan. Auditee yang lebih besar,
demikian didukung dari hasil penelitian karena kompleksitas operasi mereka dan
Kartika (2006) yang menyimpulkan bahwa peningkatan pemisahan antara manajemen
Return On Asset berpengaruh signifikan dan kepemilikan, sangat memerlukan KAP
terhadap keinginan perusahaan berpindah yang dapat mengurangi agency cost dan
KAP. Namun penelitian Damayanti dan ancaman kepentingan pribadi auditor.
Sudarma (2008) dan Agiva (2011) Ketidak konsistenan hasil juga terjadi pada
membuktikan bahwa perubahan ROA variabel ukuran perusahaan, yang mana
tidak berpengaruh terhadap pergantian penelitian yang telah dilakukan oleh

JOM FEKON Vol 2 No. 1 Februari 2015 3


Nasser et al. (2006), Suparlan dan berpindah KAP. Hudaibe dan Cooke
Andayani (2010) berhasil membuktikan (2005), Sinarwati (2010) telah melakukan
bahwa ukuran perusahaan yang penelitian yang berhasil membuktikan
mengalami peningkatan akan berpengaruh adanya pengaruh pergantian manajemen
untuk melakukan pergantian KAP. terhadap Auditor switching.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Mardiyah (2002) melakukan
Shen dan Wang (2006), dan Wijayanti penelitian dan menemukan bahwa ukuran
(2011) tidak berhasil membuktikan adanya KAP berpengaruh signifikan terhadap
pengaruh ukuran perusahaan terhadap pergantian KAP yang berarti bahwa
pergantian KAP. Berdasarkan ketidak perusahaan akan lebih cenderung
konsistenan hasil penelitian ini, maka melakukan pergantian KAP dari KAP
dibutuhkan penelitian ulang terhadap kecil ke KAP yang berukuran besar untuk
variabel kesulitan keuangan dan ukuran menambah nilai perusahaan di mata
perusahaan untuk membuktikan apakah investor. Penemuan ini konsisten dengan
variabel-variabel tersebut berpengaruh hasil penelitian Damayanti dan Sudarma
terhadap pergantian KAP. (2007), dan Wijayanti (2011). Sementara
Pergantian manajemen merupakan hal ini berbeda dengan hasil penelitian
salah satu faktor yang dapat Ana Arna (2009) yang menemukan bahwa
mempengaruhi perusahaan berpindah ukuran KAP dan tidak mempengaruhi
Kantor Akuntan Publik menurut penelitian pergantian KAP yang berarti bahwa
Burton dan Robert (1967), Mardiyah ukuran KAP tidak sebagai faktor untuk
(2002), dan Kadir (1994). Pergantian menambah nilai perusahaan di mata
manajemen perusahaan dapat diikuti oleh investor. Dari beberapa penelitian ini
perubahan kebijakan dalam bidang nampak bahwa ukuran KAP masih belum
akuntansi, keuangan, dan pemilihan KAP. konsisten sebagai penyebab pergantian
Perusahaan akan mencari KAP yang KAP, oleh sebab itu masih perlu dilakukan
selaras dengan kebijakan dan pelaporan penelitian ulang agar hasilnya bisa lebih
akuntansinya (Nagy, 2005). Untuk dipercaya oleh pihak-pihak yang
menghindari manipulasi pelaporan berkepentingan.
keuangan oleh manajer, kebutuhan auditor Dalam penelitian ini penulis mengambil
muncul. Namun, pergantian manajemen variabel opini akuntan, perubahan ROA,
dalam penelitian Kawijaya dan Juniarti kesulitan keuangan, ukuran perusahaan,
(2002) tentang perpindahan auditor pada pergantian manajemen, ukuran KAP.
perusahaan-perusahaan di Surabaya dan Penelitian ini menggunakan sampel
Sidoarjo yang pernah di audit oleh KAP perusahaan manufaktur yang terdaftar di
menyimpulkan bahwa tidak terbukti Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-
pergantian manajemen menyebabkan 2012.
perpindahan KAP. Hal ini disebabkan
pergantian manajemen merupakan TELAAH PUSTAKA
perubahan yang terletak di dalam dan 2.1 Auditor Switching
dikendalikan oleh organisasi (Kawijaya Auditor switching merupakan
dan Juniarti, 2002) yang meliputi perpindahan auditor (KAP) yang
perubahan dalam hal teknologi, visi misi dilakukan oleh perusahaan klien. Bukti
perusahaan, restrukturisasi tenaga kerja, teoritis didasarkan pada teori agensi dan
kerjsama dengan perusahaan lain, atau informasi ekonomi. Dalam teori agensi,
mengadakan program baru. Sama hal nya audit independen berfungsi untuk
dengan penelitian yang dilakukan Chow mengurangi biaya agensi yang timbul dari
dan Rice (1982), Schwartz dan Menon perilaku mementingkan diri sendiri oleh
(1985), Damayanti dan Sudarma (2008), agen (manajer).
Suparlan dan Andayani (2010), Wijayanti Ketika klien mengganti auditornya
(2011) menemukan bahwa adanya ketika tidak ada aturan yang
pergantian manajemen tidak mengharuskan pergantian dilakukan, yang
mempengaruhi perusahaan untuk terjadi adalah salah satu dari dua hal:

JOM FEKON Vol 2 No. 1 Februari 2015 4


auditor mengundurkan diri atau auditor Tax) dengan total aset (Average Total
diberhentikan oleh klien. Assets) dapat dirumuskan sebagai berikut:
Mardiyah (2002) menyatakan dua
faktor yang mempengaruhi perusahaan
berpindah KAP adalah faktor klien ( )
(Client-related Factors), yaitu: kesulitan ( )
keuangan, manajemen yang gagal,
perubahan ownership, Initial Public 2.2.3 Kesulitan Keuangan Perusahaan
Offering (IPO) dan faktor auditor Kesulitan keuangan perusahaan
(Auditor-related Factors), yaitu: fee audit merupakan keadaan dimana perusahaan
dan kualitas audit. diprediksi akan mengalami kebangkrutan.
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Penyebab terjadinya kesulitan keuangan
Auditor Switching sangat bervariasi. Kesulitan keuangan
2.2.1 Opini akuntan (financial distress) yang dialami
Menurut Mulyadi (2010) opini audit perusahaan cenderung menyebabkan
adalah pernyataan pendapat mengenai adanya pergantian auditor maupun kantor
kewajaran laporan keuangan auditan yang akuntan publik, hal tersebut disebabkan
didalamnya semua hal material didasarkan oleh menurunnya kemampuan keuangan
atas kesesuaian penyusunan laporan perusahaan sehingga sudah tidak lagi
keuangan tersebut sesuai dengan Standar memiliki kemampuan untuk membayar
Akuntansi Keuangan (SAK). biaya audit yang dibebankan oleh KAP.
Menurut Institut Akuntan Publik Potensi kebangkrutan merupakan kesulitan
Indonesia per 31 maret 2011, ada lima solvabilitas, yaitu kesulitan yang terjadi
tipe pendapat auditor, yaitu : pada saat kewajiban perusahaan sudah
a. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian melebihi aset atau kekayaan.
b. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Kesulitan keuangan perusahaan
Dengan Tambahan Bahasa Penjelasan ditunjukkan oleh Damayanti dan Sudarma
c. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian (2008) salah satunya adalah dengan
d. Pendapat Tidak Wajar menggunakan solvabilitas. Solvabilitas
e. Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat ditunjukkan dengan membandingkan total
aktiva dengan total kewajiban.
2.2.2 Perubahan Return On Asset DEBT = TL / TA
(ROA)
Menurut Damayanti dan Sudarma 2.2.4 Ukuran Perusahaan
(2008) perubahan ROA (Return On Salah satu tolak ukur yang
Assets) merupakan salah satu indikator menunjukkan besar kecilnya perusahaan
keuangan perusahaan untuk melihat adalah ukuran perusahaan. Penentuan
prospek bisnis perusahaan tersebut. ukuran perusahaan dapat dinyatakan
Ketika ROA meningkat, maka dalam total aktiva penjualan dan kapasitas
perusahaan memutuskan untuk mengganti besar, untuk mengukurnya semakin besar
KAP yang lebih ternama. ROA juga total aktiva, penjualan, kapitalisasi pasar
merupakan indikator keuangan untuk maka semakin besar pula ukuran
melihat prospek bisnis dari perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian ini
tersebut. Semakin tinggi nilai ROA berarti menggunakan ukuran perusahaan diukur
semakin efektif pula pengelolaan aset dari total asset yang mana semakin besar
perusahaan dan semakin baik pula prospek total asset maka ukuran perusahaan besar,
bisnisnya, sehingga dengan mengganti dan semakin kecil total asset maka ukuran
KAP ternama akan menimbulkan reaksi perusahaan semakin kecil.
pasar yang sangat baik. Ukuran perusahaan merupakan
ROA merupakan pembagian antara skala di mana dapat diklasifikasikan besar
laba bersih setelah pajak (Net Income After atau kecilnya perusahaan. Penelitian
Nasser et.al (2006) menunjukkan bahwa

JOM FEKON Vol 2 No. 1 Februari 2015 5


adanya hubungan ukuran perusahaan prestisius memberikan reaksi pasar yang
dengan pemilihan perusahaan audit yang negatif. Lain halnya dengan Hanafi dan
memiliki kualitas tinggi. Perusahaan yang Halim (2007) yang mengemukakan bahwa
besar cenderung membutuhkan layanan perusahaan akan mencari KAP yang
jasa-jasa atestasi juga sehingga perusahaan kredibilitasnya tinggi untuk meningkatkan
akan mencari kantor akuntan yang lebih kredibilitas laporan keuangan dimata
besar untuk memberikan layanan tersebut. pemakai laporan keuangan itu.
Ketidak sesuaian ukuran perusahaan
dengan besar kantor akuntan publik yang 2.3 Kerangka Pemikiran Dan
mengaudit dapat menyebabkan Pengembangan Hipotesis
berakhirnya keterlibatan audit yaitu 2.3.1 Pengaruh Opini Akuntan
melakukan pergantian kantor akuntan terhadap perpindahan KAP
publik (Hudaib dan Cooke, 2005). Menurut Mulyadi (2010), opini audit
adalah pernyataan pendapat mengenai
2.2.5 Pergantian Manajemen kewajaran laporan keuangan auditan, dalam
Pergantian manajemen adalah semua hal yang material, yang didasarkan
pergantian salah satu atau beberapa atas kesesuaian penyusunan laporan
anggota di dalam suatu manajemen keuangan tersebut dengan prinsip akuntansi
perusahaan. Pergantian manajemen dapat berterima umum. Perusahaan tentunya
diikuti oleh perubahan kebijakan dalam menginginkan auditor memberikan opini
bidang akuntasi, keuangan, dan pemilihan wajar tanpa pengecualian atas laporan
KAP (Agiva, 2011). Manajemen keuangannya. Jika auditor tidak dapat
memerlukan auditor yang lebih berkualitas memberikan opini wajar tanpa pengecualian
dan mampu memenuhi tuntutan perubahan (tidak sesuai dengan harapan perusahaan),
yang cepat. Manajemen yang baru perusahaan akan berpindah kepada KAP
mungkin juga mengganti auditornya yang mungkin dapat memberikan opini
dengan auditor yang baru. sesuai dengan dengan yang diharapkan
perusahaan (Tandirerung,2006).
2.2.6 Ukuran KAP Kawijaya dan Juniarti (2002)
Ukuran KAP adalah Kantor menyatakan bahwa opini qualified memang
Akuntan Publik yang dipengaruhi oleh cenderung kurang disukai oleh klien. Chow
besar atau kecilnya Kantor Akuntan Publik dan Rice (1982) mendapatkan bukti empiris
(KAP) yang dalam penelitian ini termasuk bahwa perusahaan cenderung berpindah
kedalam KAP Big Four. Bila laporan KAP setelah menerima qualified opinion
keuangan perusahaan diaudit oleh KAP atas laporan keuangannya.
berkualitas dalam hal ini adalah KAP Hipotesis 1 : Opini akuntan berpengaruh
berukuran besar maka informasi tersebut terhadap perpindahan KAP pada perusahaan
diharapkan menjadi lebih kredibel, karena manufaktur di Indonesia.
KAP besar memiliki sumber daya dan
motivasi untuk mempertahankan reputasi 2.3.2 Pengaruh Perubahan ROA
sehingga melakukan audit dengan lebih (Return OnAssets) terhadap
berhati-hati. Perpindahan KAP
Hubungan antara ukuran KAP Return On Asset (ROA)
dengan proses perpindahan KAP yang didefenisikan sebagai rasio antara Net
dilakukan pada umumnya perusahaan Income After Tax terhadap aset secara
yang berkembang menjadi lebih besar keseluruhan menunjukkan ukuran
cenderung untuk menggunakan jasa KAP produktivitas aktiva dalam memberikan
yang mempunyai nama dan auditor yang pengembalian pada penanamam modal
berkualitas. Penelitian Kawijaya dan (Sawir, 2004). Rasio imbalan aktiva
Juniarti (2002), menjelaskan perpindahan (ROA) merupakan suatu ukuran
ke KAP yang lebih prestisius keseluruhan profitabilitas perusahaan.
menghasilkan reaksi pasar yang positif, Perubahan ROA juga dapat digunakan
sementara pergantian KAP yang kurang sebagai indikator kondisi keuangan untuk

JOM FEKON Vol 2 No. 1 Februari 2015 6


melihat prospek bisnis dari perusahaan dan kepemilikan, sangat memerlukan KAP
tersebut (Mardiyah, 2002). Menurut yang dapat mengurangi agency cost dan
Kartika (2006) perubahan ROA ancaman kepentingan pribadi auditor
berpengaruh positif terhadap perpindahan (Hudaib dan Cooke, 2005).
KAP. Hipotesis 4 : Ukuran Perusahaan
Semakin tinggi nilai ROA berarti berpengaruh terhadap Perpindahan KAP
semakin efektif pula pengelolaan aktiva pada perusahaan manufaktur di Indonesia.
perusahaan dan semakin baik pula prospek
bisnisnya. Perusahaan dengan prospek 2.3.5 Pengaruh Pergantian Manajemen
bisnis yang baik, cenderung akan Perusahaan Terhadap
berpindah KAP yang mempunyai Perpindahan KAP.
kredibilitas untuk menaikkan kredibilitas Pergantian manajemen perusahaan
laporan keuangan mereka. dapat diikuti oleh perubahan kebijakan
Hipotesis 2 : Perubahan ROA berpengaruh dalam bidang akuntansi, keuangan, dan
terhadap perpindahan KAP pada pemilihan KAP (Damayanti dan Sudarma,
perusahaan manufaktur di Indonesia. 2008). Setiap manajemen memerlukan
auditor yang lebih berkualitas dan mampu
2.3.3 Pengaruh Kesulitan Keuangan memenuhi tuntutan pertumbuhan perusahaan
Perusahaan terhadap yang cepat. Jika hal tersebut tidak terpenuhi
Perpindahan KAP maka kemungkinan besar perusahaan akan
Posisi keuangan perusahaan klien mengganti auditornya.
mungkin mempunyai pengaruh penting Hudaib dan Cooke (2005), Sinarwati
pada keputusan untuk mempertahankan (2010) telah melakukan penelitian yang
atau mengganti KAP. Kondisi perusahaan berhasil membuktikan adanya pengaruh
klien terancam bangkrut cenderung pergantian manajemen terhadap auditor
meningkatkan evaluasi subjektivitas dan switching.
kehati-hatian auditor. Dalam kondisi Hipotesis 5 : Pergantian Manajemen
seperti ini suatu perusahaan akan berpengaruh terhadap perpindahan KAP
cenderung melakukan auditor switching. pada perusahaan manufaktur di Indonesia.
Auditor switching juga bisa disebabkan
karena perusahaan sudah tidak lagi 2.3.6 Pengaruh Ukuran KAP
memiliki kemampuan untuk membayar terhadap Perpindahan KAP
biaya audit yang dibebankan oleh KAP Perusahaan akan mencari KAP
yang di akibatkan penurunan kemampuan yang kredibilitasnya tinggi untuk
keuangan perusahaan (Wijayanti, 2010). meningkatkan kredibilitas laporan
perusahaan yang terancam bangkrut keuangan di mata pemakai laporan
lebih sering berpindah KAP dari pada keuangan itu. Adanya faktor expertise
perusahaan yang tidak terancam bangkrut akan menentukan perubahan auditor oleh
(Damayanti dan Sudarma, 2008). perusahaan sehingga perusahaan lebih
Hipotesis 3 : Kesulitan Keuangan memilih KAP besar. Kartika (2006)
Perusahaan berpengaruh terhadap mengemukakan fenomena bahwa persepsi
Perpindahan KAP pada perusahaan expensive/mahalnya kantor akuntan akan
manufaktur di Indonesia. menentukan kesuksesan klien.
Menurut penelitian Kawijaya dan
2.3.4 Pengaruh Ukuran perusahaan Juniarti (2002), perpindahan KAP yang
terhadap Perpindahan KAP lebih prestisius menghasilkan reaksi pasar
Efek kemungkinan jenis KAP pada yang positif, sementara perpindahan ke
panjangnya audit tenure, pilihan KAP yang kurang prestisius memberikan
perusahaan audit dapat dikaitkan dengan reaksi pasar yang negatif. Kantor Akuntan
ukuran auditee dan jenis layanan yang Publik yang lebih besar biasanya dianggap
diperlukan. Auditee yang lebih besar, lebih mampu mempertahankan tingkat
karena kompleksitas operasi mereka dan independensi yang memadai daripada
peningkatan pemisahan antara manajemen

JOM FEKON Vol 2 No. 1 Februari 2015 7


rekan-rekan mereka yang lebih kecil sebelumnya ke tahun berikutnya dan “0”
karena jika perusahaan tidak melakukan
Hipotesis 6 : Ukuran KAP berpengaruh pergantian auditor dari tahun sebelumnya
terhadap perpindahan KAP pada ke tahun berikutnya.
perusahaan manufaktur di Indonesia. 3.3.2 Variabel Independen
Variabel independen atau bebas dalam
METODE PENELITIAN penelitian ini terdiri dari:
Populasi dalam penelitian ini adalah 3.3.2.1 Opini Akuntan
seluruh perusahaan manufaktur go public Menurut Mulyadi (2010) opini audit
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah pernyataan pendapat mengenai
kecuali perusahaan perbankan, keuangan, kewajaran laporan keuangan auditan yang
dan asuransi pada tahun 2010 sampai didalamnya semua hal material didasarkan
dengan 2012. Sampai akhir 2012 yang atas kesesuaian penyusunan laporan
terdapat sebanyak 131 perusahaan keuangan tersebut sesuai dengan Prinsip
manufaktur go publik yang aktif di BEI dan Akuntansi Berlaku Umum (PABU).
menerbitkan laporan keuangan dan hanya 25 Perusahaan tentunya menginginkan auditor
perusahaan saja yang memenuhi kriteria memberikan opini wajar tanpa pengecualian
untuk dapat dijadikan sampel dalam atas laporan keuangannya. Jenis opini diluar
penelitian ini.. itu biasanya kurang diinginkan oleh
Selanjutnya pemilihan sampel manajemen klien dan tidak begitu
dilakukan dengan metode nonprobabilitas bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan
atau secara tidak acak. Adapun teknik (Kawijaya dan Juniarti (2002). Jika auditor
penarikan sampel dilakukan dengan tidak dapat memberikan opini wajar tanpa
menggunakan purposive sampling. Metode pengecualian (tidak sesuai dengan harapan
purposive sampling adalah metode perusahaan), perusahaan akan berpindah
pengumpulan anggota sampel dimana KAP yang mungkin akan memberikan opini
peneliti memiliki tujuan atau target tertentu sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.
berdasarkan pertimbangan dan kriteria Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap
tertentu (Sugiyono, 2012). opini audit menggunakan variabel dummy.
Untuk opini audit unqualified diberi nilai 1
3.3 Defenisi Operasionalisasi Variabel, dan opini audit lainnya diberi nilai 0 (
dan Pengukurannya Damayanti dan Sudarma, 2007).
3.3.1. Variabel Dependen 3.3.2.2 Perubahan ROA
Variabel dependen yang digunakan ROA (Return On Assets) adalah rasio
dalam penelitian ini adalah Auditor keuntungan bersih setelah pajak untuk
switching dimana Auditor switching menilai seberapa besar tingkat pengembalian
merupakan keinginan perusahaan untuk dari total asset yang dimiliki oleh suatu
berpindah dari satu auditor ke auditor yang perusahaan. Perubahan ROA (Return On
lain. Ketika klien mengganti auditornya Assets) merupakan salah satu proksi atas
ketika tidak ada aturan yang reputasi klien (Damayanti dan Sudarma,
mengharuskan pergantian dilakukan, yang 2008). Selain itu perubahan ROA juga dapat
terjadi adalah salah satu dari dua hal: digunakan sebagai indikator kondisi
auditor mengundurkan diri atau auditor keuangan perusahaan. ROA merupakan
diberhentikan oleh klien. Jika alasan indikator keuangan untuk melihat prospek
pergantian tersebut adalah karena ketidak bisnis dari perusahaan tersebut. Semakin
sepakatan atas praktik akuntansi tertentu, tinggi nilai ROA berarti semakin efektif pula
maka diekspetasi klien akan pindah ke pengelolaan aktiva perusahaan dan semakin
auditor yang dapat bersepakat dengan baik pula prospek bisnisnya. Perubahan
klien. Jadi, fokus perhatian peneliti adalah ROA dihitung dengan membagi selisih
pada klien. Variabel ini diukur dengan antara ROA tahun tertentu dan tahun
menggunakan variabel dummy, dimana sebelumnya dengan ROA tahun sebelumnya
angka “1” diberikan jika perusahaan itu kemudian mengalikannya dengan 100%.
melakukan pergantian auditor dari tahun

JOM FEKON Vol 2 No. 1 Februari 2015 8


hetereskadisitas sehingga perlu
( ) ditransformasikan ke log natural.
( ) 3.3.2.5.Pergantian Manajemen
Variabel perubahan ROA diukur dengan Perusahaan (CEO)
statistik deskriptif dengan menggunakan Pergantian manajemen merupakan
metode pooled data. (Damayanti dan pergantian direksi perusahaan yang
Sudarma, 2007) terutama disebabkan oleh keputusan rapat
3.3.2.3 Kesulitan Keuangan ( Financial umum pemegang saham dan direksi
Distress) berhenti karena kemauan sendiri.
Kesulitan keuangan perusahaan Pergantian manajemen adalah pergantian
merupakan keadaan dimana perusahaan salah satu atau beberapa anggota di dalam
diprediksi akan mengalami kebangkrutan. suatu manajemen perusahaan yang dapat
Kesulitan keuangan dapat bermula ketika diikuti oleh perubahan kebijakan dalam
suatu perusahaan tidak mampu memenuhi bidang akuntasi, keuangan, dan pemilihan
jadwal pembayaran atau ketika proyeksi arus KAP. Pertumbuhan usaha yang cepat,
kas menunjukkan bahwa dalam waktu dekat terjadinya perubahan manajemen mungkin
pembayaran itu tidak akan dapat dipenuhi. tidak diikuti oleh “expertise” auditor.
Ada dorongan yang kuat untuk berpindah Manajemen memerlukan auditor yang
auditor pada perusahaan yang terancam lebih berkualitas dan mampu memenuhi
bangkrut. Damayanti dan Sudarma (2008) tuntutan pertumbuhan perusahaan yang
menyatakan bahwa perusahaan yang cepat. Jika hal ini tidak bisa dipenuhi
bangkrut lebih sering berpindah auditor kemungkinan besar perusahaan akan
daripada perusahaan yang tidak bangkrut. mengganti auditor yang ada saat ini (Joher
Kesulitan keuangan perusahaan et al. 2000).
ditunjukkan oleh Damayanti dan Sudarma Variabel pergantian manajemen
(2008) salah satunya adalah dengan menggunakan variabel dummy. Jika terdapat
menggunakan solvabilitas. Solvabilitas pergantian direksi dalam perusahaan maka
ditunjukkan dengan membandingkan total diberikan nilai 1. Sedangkan jika tidak
kewajiban dengan total aktiva (Setyorini dan terdapat pergantian direksi dalam
Ardiyati, 2006) perusahaan, maka diberikan nilai 0
DEBT = Total Liabilities / Total Aktiva (Damayanti dan Sudarma, 2007).
3.3.2.5 Ukuran KAP
3.3.2.4 Ukuran Perusahaan Pada umumnya perusahaan yang
Ukuran perusahaan merupakan berkembang menjadi besar lebih memilih
besarnya ukuran sebuah perusahaan. Ukuran untuk mengganti auditornya dengan auditor
perusahaan diukur berdasarkan total aset. yang punya nama. Rasionalisasi dari
Semakin besar total aset sebuah perusahaan tindakan menganti KAP dengan memilih
mengindikasikan bahwa ukuran perusahaan KAP yang lebih punya nama disebabkan
tersebut semakin besar. Sebaliknya jika karena perusahaan yang tumbuh menjadi
semakin kecil total asset maka semakin kecil semakin besar akan mendapat keuntungan
pula ukuran perusahaan tersebut. Menurut dengan menggunakan auditor yang memiliki
Wijayanti (2011) ukuran klien merupakan reputasi yang baik dan hal itu umumnya
besarnya ukuran sebuah perusahaan yang dimiliki oleh KAP yang tergolong besar
dapat dinyatakan dalam total aktiva, (Agiva, 2011).
penjualan dan kapitalisasi pasar. Oleh Ukuran KAP pada penelitian ini
karena itu dalam penelitian ini ukuran diukur dengan menggunakan variabel
perusahaan klien diukur dari total aset. dummy. Auditor yang termasuk dalam KAP
Penelitian ini menggunakan proksi ukuran skala besar (The Big Four) diberi nilai 1 dan
perusahaan menggunakan natural log asset auditor yang termasuk dalam skala kecil
karena variabel total aktiva memiliki satuan (Non The Big Four) diberi nilai 0.
angka paling besar dan berpotensi terjadinya

JOM FEKON Vol 2 No. 1 Februari 2015 9


3.4 Metode Analisis Data 3.4.3.1 Hosmer and Lemeshow’s Goodness
3.4.1 Model Analisis Regresi Logistik of Fit Test
Alat analisis yang digunakan dalam Kelayakan model regresi yang
penelitian ini adalah analisis regresi logistik digunakan diuji dengan menggunakan
(logistic regression). Alasan penggunaan Hosmer and Lemeshow’s goodness of Fit
alat analisis regresi logistik (logistic Test yang diukur dengan nilai Chi Square.
regression) adalah karena variabel dependen Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s
bersifat dikotomi (melakukan auditor Goodness of Fit> 0,05 maka H0 tidak dapat
switching dan tidak melakukan auditor ditolak dan berarti model regesi yang
switching).Asumsi normal distribution tidak digunakan mampu memprediksi nilai
dapat dipenuhi karena variabel bebas observasi atau dapat dikatakan model regresi
merupakan campuran antara variabel yang digunakan dapat diterima dalam
kontinyu (metrik) dan kategorial (non- analisis selanjutnya karena cocok dengan
metrik). Dalam hal ini dapat dianalisis data observasinya (Ghozali, 2006).
dengan regresi logistik (logistic regression) 3.4.3.2 Nagelkreke R Square
karena tidak perlu asumsi normalitas data
pada variabel bebasnya. Persamaan umum Nagelkreke R Square digunakan untuk
analisis regresi logistik dinyatakan sebagai menilai variabilitas variabel dependen yang
berikut : dapat dijelaskan oleh variabel independen.
Y = α + b1x1 + b2x2 +b3x3 +b4x4 + b5x5 Nagelkreke R Square dapat
+ b6x6… + bnxn diinterprestasikan seperti R2 multiple
regression ( Ghozali, 2006 ). R Square tidak
3.4.2 Statistik Deskriptif boleh digunakan pada regresi logistik karena
tidak dimungkinkan untuk mengamati nilai 0
Analisis data dengan menggunakan atau 1 (variabel dummy) pada variabel
statistik deskriptif terhadap seluruh variabel terikat.
penelitian berupa nilai rata-rata (mean) dan 3.4.3.3 Uji Likelihood
deviasi standard, baik untuk masing-masing
tahun maupun periode pengamatan (Ghozali, Uji ini digunakan untuk menilai
2006). probabilitas bahwa model yang
dihipotesisikan menggambarkan data input
3.4.3 Menilai keseluruhan model (overall (Ghozali, 2006) .uji ini ditentukan dengan
model fit) membandingkan nilai -2Log Likelihood
Overall model fit adalah pengukuran awal dengan -2Log Likehood pada langkah
untuk menentukan keseluruhan model, berikutnya. Adanya penurunan pada nilai
apakah model yang dihipotesiskan fit Log Likelihood menunjukkan bahwa model
dengan data. Hipotesis yang digunakan regresi yang digunakan semakin baik.
untuk melihat model fit adalah sebagai
berikut : 3.4.3.4 Correlation Matrix dan
H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan Classifiction Table
data.
Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit Langkah selanjutnya untuk menilai
dengan data. overall model fit adalah dengan menentukan
Dari hipotesis ini supaya model fit Correlation Matrix dan Classifiction Table.
dengan data maka H0harus diterima atau Ha Correlation Matrix digunakan untuk
harus ditolak. Berberapa tes statistik menguji multikolineritas antara variabel
digunakan untuk menilai Overall Model Fit, independen, sedangkan Classifiction Table
yaitu nilai Hosmer and Lemenshow’s digunakan untuk melihat kekuatan prediksi
Goodness of Fit Test, Log Likelihood, dari model regresi yang digunakan dalam
Nagelkerke R Square, Correlation Matrix, memprediksi variabel dependen.
dan Classification Table.

JOM FEKON Vol 2 No. 1 Februari 2015 10


Variabel Pergantian KAP menunjukkan
HASIL PENELITIAN nilai minimum sebesar 0 dan nilai
1. Statistik Deskriptif maksimum sebesar 1. Selanjutnya nilai rata-
Statistik deskriptif bertujuan untuk rata (mean) 0,40 dengan standar deviasi
menggambarkan distribusi dari variabel 0,493. Hasil ini menunjukkan bahwa 40%
yang digunakan dalam penelitian. Jenis data perusahaan manufaktur yang terdaftar di
dalam penelitian ini terbagi menjadi dua Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-
kategori yaitu data nominal dan data rasio. 2012 melakukan pergantian KAP,
Data nominalnya terdiri dari perpindahan sedangkan 60% tidak melakukan pergantian
KAP, opini audit, pergantian manajemen, KAP. Variabel pergantian KAP
ukuran perusahaan, dan ukuran KAP menggunakan dummy yang membagi
sedangkan data rasionya yaitu kesulitan variabel dikotomi yaitu nilai “0” untuk
keuangan dan perubahan ROA. Berdasarkan perusahaan yang melakukan pergantian
hasil data statistik deskriptif dengan metode KAP dan nilai “1” untuk perusahaan yang
pooled data diperoleh sebanyak 75 data melakukan pergantian KAP.
observasi yang berasal yang berasal dari 3 Pada variabel opini audit sebanyak 75
tahun periode penelitian yaitu 2010-2012 perusahaan manufaktur memiliki nilai rata-
dengan jumlah sampel sebanyak 25 rata sebesar 0,61 artinya sebanyak 61%
perusahaan manufaktur yang sesuai dengan perusahaan mendapat opini unqualified
kriteria penelitian. Statistik data penelitian sedangkan 39% tidak mendapatkan
dapat dilihat pada tabel IV.2 berikut ini : unqualified pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI tahun penelitian 2010-
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic

auditor switching 75 0 1 .40 .057 .493

opini audit 75 0 1 .61 .057 .490

perubahan ROA 75 -25.80 9.00 -.2677 .39688 3.43705

kesulitan keuangan 72 .26 6.08 .6836 .08915 .75650

ukuran perusahaan 75 5.50 12.60 10.5063 .25283 2.18957

pergantian manajemen 75 0 1 .31 .054 .464

ukuran KAP 75 0 1 .24 .050 .430

Valid N (listwise) 72
2012 dengan nilai minimum 0 dan
Variabel Pergantian KAP menunjukkan maksimum 1 karena merupakan variabel
jumlah data (n) sebanyak 75, rata-rata dan dummy. Deviasi standar untuk variabel ini
standar deviasi dari setiap variabel. Rata-rata sebesar 0,490, hal ini berarti peningkatan
mencerminkan sebaran data penelitian, rata-rata variabel ini paling tinggi sebesar
sedangkan standar deviasi mencerminkan 0,490.
penyimpangan dari data. Data yang baik Untuk variabel perubahan ROA yang
ketika data standar deviasinya kecil atau nol. diteiliti dari sebanyak 75 perusahaan
Standar deviasi kecil atau nol memberikan manufaktur memiliki nilai rata-rata sebesar -
arti bahwa penyimpangan data penelitian 0,267 artinya sebanyak 26% prospek bisnis
nilainya kecil atau tidak terjadi perusahaaan kedepannya sedangkan 74%
penyimpangan data. tidak menunjukkan prospek bisnis pada

JOM FEKON Vol 2 No. 1 Februari 2015 11


perusahaan manufaktur yang terdaftar di Variabel ukuran KAP pada
BEI tahun penelitian 2010-2012 dengan nilai perusahaan manufaktur yang berjumlah 75
minimum -25,8 dan maksimum 9 karena tahun penelitian 2010-2012 memiliki rata-
semakin tinggi nilai ROA berarti semakin rata sebesar 0,24 dengan nilai minimum 0
efektif pula pengelolaan aktiva perusahaan dan nilai maksimum 1 karena variabel ini
dan semakin baik pula prospek bisnisnya. juga menggunakan variabel dummy. Rata-
Deviasi standar untuk variabel ini sebesar rata ini menunjukkan sebesar 24%
3,43, hal ini berarti peningkatan rata-rata perusahaan melakukan pergantian KAP
variabel ini paling tinggi sebesar 3.43. dengan mengganti pada KAP yng termasuk
Kesulitan keuangan yang terdapat pada big four sedangkan 76% perusahaan tetap
perusahaan manufaktur yang terdaftar di mempertahankan auditor atau KAP yang
BEI memiliki nilai minimum 0,26 pada PT. ditunjuk walaupun Kap tersebut bukan
MARTINA BERTO Tbk (MBTO) dan termasuk big four. Standar deviasi variabel
maksimum pada perusahaan PT. ukuran KAP adalah sebesar 0,430 yang
KARWELL INDONESIA Tbk (KARW). berarti peningkatan rata-rata tertinggi adalah
Deviasi standar untuk kesulitan keuangan ini sebesar 0,430.
sebesar 0,75650. Standar deviasi disini 1.1.1. Analisis Regresi Logistik
menunjukkan tidak adanya penyimpangan Pada penelitian ini menggunakan
oleh perusahaan manufaktur pada tahun regresi logistik (logistic regresion). Regresi
penelitian 2010-2012. logistik berguna untuk mengukur hubungan
Pada variabel ukuran perusahaan fungsi antar satu variabel dependen yang
sebanyak 75 perusahaan manufaktur berjenis kualitatif dikotomi dengan variabel-
memiliki nilai rata-rata sebesar 10,5063 variabel independen. Variabel independen
artinya sebanyak 10% perusahaan dalam penelitian ini menggunakan data
merupakan perusahaan besar yang diukur kualitatif maupun kuantitatif. Data dapat
dari total aset sedangkan 90% bukan berupa ordinal maupun interval. Model
merupakan perusahaan besar pada parameter diduga menggunakan kaedah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di maksimum likelihood methode.
BEI tahun penelitian 2010-2012 dengan nilai Regresi logistik merupakan model
minimum 5,5 dan maksimum 12,6 dengan yang tepat digunakan untuk menganalisis
variabel pengukuran menggunakan log data dependen kualitatif atau klasifikasi
natural asset karena variabel total aktiva (Ghozali, 2006). Dari hasil pengujian
memiliki satuan angka paling besar dan hipotesis dengan menggunakan bantuan
berpotensi terjadinya hetereskesdatisitas software Statistic Package for Social
sehingga perlu ditransformasikan ke log Sciences (SPSS) ver. 17 didapatkan hasil
natural. Deviasi standar untuk variabel ini pengujian sebagai berikut :
sebesar 2,18957, hal ini berarti peningkatan a. Menilai Keseluruhan Model
rata-rata variabel ini paling tinggi sebesar (overall Model Fit)
2,18957. Langkah selanjutnya dalam
Variabel pergantian manajemen penelitian ini adalah menguji keseluruhan
sebanyak 75 perusahaan manufaktur model (overall model fit) untuk melihat
memiliki nilai minimum 0 dan nilai model yang di hipotesiskan fit dengan data
maksimum 1 karena merupakan variabel yang dapat dilihat dari nilai Hosmer and
dummy. Pada variabel ini nilai rata-ratanya Lemeshow’s Goodness of fit test, Negelkreke
sebesar 0,31 artinya sebanyak 31% R Square, Uji Likelihood, Correlation
perusahaan melakukan pergantian Matrix dan Classification Table.
manajemen dalam periode waktu penelitian
2010-2012 sedangkan 69% tidak melakukan a.1. Hosmer and Lemeshow’s Goodness of
pergantian manajemen. Standar deviasi Fit Test
untuk variabel pergantian manajemen ini Model kelayakan regresi
adalah sebesar 0,464 yang berarti menggunakan Hosmer and Lemeshow’s
peningkatan rata-rata variabel ini paling Goodness of fit test yang diukur oleh Chi
tinggi sebesar 0,464.

JOM FEKON Vol 2 No. 1 Februari 2015 12


Square. Hosmer and Lemeshow’s Goodness manajemen, ukuran KAP, sisanya 87,7%
of fit test < 0,05 maka hipotesis ditolak, yang dijelaskan oleh variabel lain diluar model
berarti terdapat perbedaan yang signifikan penelitian ini.
antara model dengan nilai observasinya a.3. Uji Likelihood
sehingga Hosmer and Lemeshow’s
Goodness of fit test tidak baik karena model Tabel IV.6 uji likelihood
tidak dapat memprediksi nilai observasi. -2log likelihood awal 97.074
Sebaliknya, jika nilai Hosmer and (block methode 0)
Lemeshow’s Goodness of fit test > 0,05
-2log likelihood akhir 90.193
maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan (block methode 1)
berarti model dapat memprediksi nilai
observasinya. Hasil uji fit model dapat Penurunan 6.881
dilihat pada tabel berikut ini :

Hosmer and
Uji likelihood digunakan untuk
menilai bahwa model yang dihipotesiskan
Lemeshow Test menggambarkan data input (Ghozali,2006).
Chi- Tabel IV.6 menunjukkan bahwa nilai -2log
L, yaitu satu model yang hanya
Step square Df Sig.
memasukkan konstanta (block number = 0)
1 9.363 8 .313 sebesar 97,074, setelah keseluruhan variabel
independennya yaitu opini audit, pergantian
manajemen, kesulitan keuangan dan opinion
Nilai Hosmer and Lemeshow’s shopping (block number = 1) mengalami
Goodness of fit, menunjukkan hasil penurunan menjadi 90,193 (Ghozali,2006).
perhitungan chi square sebesar 0,313 atau Hal ini menyatakan bahwa nilai -2log L
lebih besar dari 0,05 maka disimpulkan yang mengalami penurunan pada model
hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti regresi yang digunakan lebih baik atau
model dapat memprediksi nilai observasi model tersebut dihipotesiskan fit dengan
atau dapat dikatakan model dapat diterima data.
karena cocok dengan data observasi.

a.2. Nagelkerke R Square

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square


a
1 90.193 .091 .123

Nagelkerke R Square digunakan a.4. Correlation Matrix


untuk menilai variabilitas variabel dependen Uji Correlation Matrix yang baik
yang dapat dijelaskan oleh variabel tidak dengan tidak adanya gejala korelasi
independen. Nagelkerke R Square untuk yang kuat diantara variabel bebasnya.
mengukur seberapa jauh kemampuan model Pengujian ini menggunakan matrik korelasi
dalam menerangkan variabel dependen. Cox antara variabel bebas untuk menilai besarnya
& Snell R Square dan Nagelkerke R Square korelasi antar variabel independen.
memiliki analog yang sama dengan nilai R
Square pada regresi linier. Berdasarkan tabel
diatas diketahui bahwa nilai Nagelkerke R
Square sebesar 0,123. Hal tersebut berarti
12,3% perubahan pergantian KAP dijelaskan
oleh opini audit, perubahan ROA, kesulitan
keuangan, ukuran perusahaan, pergantian

JOM FEKON Vol 2 No. 1 Februari 2015 13


Correlation Matrix

Constant OA Per.ROA FD Uper PM UKap

Step 1 Constant 1.000 -.246 -.035 -.372 -.939 -.159 -.647

OA -.246 1.000 .123 .243 .018 -.164 .128

PER.ROA -.035 .123 1.000 -.060 .015 .090 .147

FD -.372 .243 -.060 1.000 .129 .064 .098

Uper -.939 .018 .015 .129 1.000 .117 .629

PM -.159 -.164 .090 .064 .117 1.000 -.192

UKap -.647 .128 .147 .098 .629 -.192 1.000


menggunakan model regresi yang dipakai,
Berdasarkan tabel di atas, matrik terdapat 20 perusahaan yang melakukan
korelasi menunjukkan tidak adanya gejala pergantian KAP. Kekuatan prediksi model
multikolineritas yang serius antara variabel regresi yang tidak melakukan pergantian
bebas. KAP adalah 68,1% yang berarti bahwa
b. Classification Tabel dengan menggunakan model regresi terdapat
Classification tabel digunakan untuk 40 perusahaan yang tidak melakukan
melihat kekuatan prediksi dari model regresi pergantian KAP.
yang digunakan dalam memprediksi variabel
dependen (Ghozali,2006). Dengan Variables in the Equation
menggunakan Classification table penelitian
ini akan menggambarkan kekuatan prediksi Exp
kemungkinan pergantian KAP yang B S.E. Wald Df Sig. (B)
dilakukan oleh perusahaan.
Step OA
.284 .572 3.246 1 .020 1.328
a
a 1
Classification Table
Per.R
-.085 .118 .520 1 .471 .919
Predicted OA

auditor FD 1.159 .698 2.759 1 .040 3.187


Percent
switching Uper .067 .162 .171 1 .679 1.069
age
Observed tidak Ya Correct PM .593 .586 3.024 1 .012 1.809

Step 1 UKap -.129 .826 .025 1 .875 .879


40 3 93.0
auditor Tidak
Const -
switching 2.061 3.167 1 .028 .108
Ya 20 9 31.0 ant 2.226

Overall Percentage 68.1


Dari hasil Pengujian hipotesis dengan
a. The cut value is ,500 menggunakan regresi logistik dengan
Tabel menunjukkan kekuatan variabel dependen pergantian KAP
prediksi dari model regresi untuk diperoleh persamaan berikut ini :
memprediksi kemungkinan perusahaan Pergantian KAP = -2,226 + 0,284OP -
melakukan pergantian KAP adalah 31%. Hal 0,085ROA + 1,159FD – 0,067Uper +
ini menunjukkan bahwa dengan 0,593PM – 0,129UKAP

JOM FEKON Vol 2 No. 1 Februari 2015 14


1.2. Pembahasan dan Hasil Pengujian mengalami kesulitan keuangan dapat
Hipotesis mempengaruhi perusahaan untuk melakuakn
1.2.1. Pengaruh Opini Audit terhadap pergantian KAP.
pergantian KAP
Hasil pengujian terhadap opini audit 1.2.4. Pengaruh Ukuran Perusahaan
menunjukkan nilai koefisien positif sebesar terhadap pergantian KAP
0,284 dengan tingkat signifikan 0,020 lebih Hasil pengujian yang dilakukan
kecil dari 0,05. Karena tingkat signifikansi terhadap variabel ukuran perusahaan dengan
lebih kecil dari 0,05 maka hal ini menggunakan variabel pengukurannya
menunjukkan bahwa H1: opini audit menggunakan log natural asset memiliki
berpengaruh terhadap pergantian KAP koefisien regresi 0,067 dengan tingkat
diterima. Hasil ini mendukung penelitian signifikansi sebesar 0,679 lebih besar dari
Wijayanti (2011). Dari analisis yang 0,05. Pengujian ini memberikan hasil tidak
dilakukan dapat disimpulkan bahwa opini signifikan dengan demikian penelitian ini
audit dapat mempengaruhi suatu perusahaan tidak mendukung hipotesis penelitian yaitu
untuk mengganti auditornya. H4: ukuran perusahaan berpengaruh
1.2.2. Pengaruh Perubahan ROA terhadap pergantian KAP. Penelitian ini
terhadap pergantian KAP gagal membuktikan adanya pengaruh ukuran
Hasil pengujian yang dilakukan perusahaan dengan pergantian KAP. Hasil
terhadap variabel perubahan ROA ini mendukung penelitian Suparlan dan
perusahaan dengan menggunakan variabel Andayani (2010). Dari analisis yang
ratio memiliki koefisien regresi -0,085 dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,471 besar atau kecilnya suatu perusahaan tidak
lebih besar dari 0,05. Pengujian ini mempengaruhi perusahaan untuk melakukan
memberikan hasil tidak signifikan dengan pergantian KAP.
demikian penelitian ini tidak mendukung 1.2.5 Pengaruh Pergantian Manajemen
hipotesis penelitian yaitu H2: perubahan terhadap pergantian KAP
ROA berpengaruh terhadap pergantian KAP. Hasil pengujian yang dilakukan
Penelitian ini gagal membuktikan adanya terhadap variabel pergantian manajemen
pengaruh perubahan ROA dengan perusahaan dengan menggunakan variabel
pergantian KAP. Hasil ini mendukung dummy memiliki koefisien regresi 0,593
penelitian Agiva (2011). Dari analisis yang dengan tingkat signifikansi sebesar 0,012
dilakukan dapat disimpulkan bahwa berubah lebih kecil dari 0,05. Pengujian ini
atau tidaknya ROA dalam suatu perusahaan memberikan hasil signifikan dengan
tidak mempengaruhi perusahaan unuk demikian penelitian ini mendukung hipotesis
melakukan pergantian KAP. penelitian yaitu H5: pergantian manajemen
1.2.3. Pengaruh kesulitan keuangan berpengaruh terhadap pergantian KAP.
(financial distress) terhadap Penelitian ini berhasil membuktikan adanya
pergantian KAP pengaruh manajemen perusahaan dengan
Hasil pengujian pada variabel kesulitan pergantian KAP. Hasil ini mendukung
keuangan menggunakan rasio solvabilitas penelitian Sinarwati (2010). Dari analisis
dimana didapat dari pembagian kewajiban yang dilakukan maka dapat disimpulkan
terhadap total aset suatu perusahaan. Dalam bahwa bergantinya manajemen suatu
pengujian ini menunjukkan bahwa koefisien perusahaan dapat mempengaruhi perusahaan
regresi kesulitan keuangan sebesar 1,159 untuk melakukan pergantian KAP.
dengan tingkat signifikan 0,040 lebih kecil 1.2.6 Pengaruh Ukuran KAP terhadap
dari 0,05. Hal ini berarti bahwa hipotesis nol pergantian KAP
ditolak dan hipotesis penelitian yaitu H3:
kesulitan keuangan berpengaruh terhadap Hasil pengujian yang dilakukan
pergantian KAP diterima. Hasil ini terhadap variabel ukuran KAP perusahaan
mendukung penelitian Sinarwati (2010)). dengan menggunakan variabel dummy
Dari analisis yang dilakukan dapat memiliki koefisien regresi -0,129 dengan
disimpulkan bahwa apabila suatu perusahan tingkat signifikansi sebesar 0,875 lebih besar

JOM FEKON Vol 2 No. 1 Februari 2015 15


dari 0,05. Pengujian ini memberikan hasil switching selama tiga tahun pengamatan
tidak signifikan dengan demikian penelitian (2010-2012). Hasil penelitian
ini tidak mendukung hipotesis penelitian menunjukkan bahwa kesulitan keuangan
yaitu H2 : ukuran KAP berpengaruh menjadi faktor penyebab perusahaan
terhadap pergantian KAP. Penelitian ini untuk melakukan auditor switching. Hal
gagal membuktikan adanya pengaruh ukuran tersebut disebabkan karena sebagian
KAP dengan pergantian KAP. Hasil ini besar perusahaan yang dijadikan sampel
mendukung penelitian Agiva Tisia Shinta menggunakan jasa KAP Big Four.
Uli (2011). Dari analisis yang dilakukan 4. Hasil pengujian analisis regresi logistik
dapat disimpulkan bahwa tergolong atau (logistic regression) menunjukkan bahwa
tidak nya suatu KAP ke dalam Big Four secara statistik tidak terbukti terdapat
tidak mempengaruhi suatu perusahaan untuk pengaruh ukuran perusahaan terhadap
melakukan pergantian KAP. auditor switching selama tiga tahun
pengamatan (2010-2012). Perusahaan-
PENUTUP perusahaan dengan total aset kecil
5.1 Kesimpulan cenderung berpindah ke KAP yang bukan
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh tergolong Big Four, sedangkan emiten
opini akuntan, perubahan ROA, kesulitan dengan total aset besar tetap memilih
keuangan, ukuran perusahaan, pergantian KAP Big Four sebagai auditornya, yang
manajemen, dan ukuran KAP terhadap mencerminkan kesesuaian ukuran antara
auditor switching. Variabel penelitian yang KAP dengan kliennya.
digunakan adalah variabel dependen, yaitu 5. Hasil pengujian analisis regresi logistik
auditor switching. Sedangkan variabel (logistic regression) menunjukkan bahwa
independen yang digunakan adalah opini secara statistik terbukti terdapat pengaruh
akuntan, perubahan ROA, kesulitan pergantian manajemen terhadap auditor
keuangan, ukuran perusahaan, pergantian switching selama tiga tahun pengamatan
manajemen, dan ukuran KAP. Analisis (2010-2012).
dilakukan dengan menggunakan analisis 6. Hasil pengujian analisis regresi logistik
regresi logistik (logistic regression) dengan (logistic regression) menunjukkan bahwa
program Statistical Packages for Social secara statistik tidak terbukti terdapat
Sciences (SPSS) ver. 17. Data sampel pengaruh ukuran KAP terhadap auditor
perusahaan sebanyak 75 pengamatan switching selama tiga tahun pengamatan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di (2010-2012).
BEI pada tahun 2010-2012.
Hasil pengujian dan pembahasan pada 5.2 Keterbatasan
bagian sebelumnya dapat diringkas sebagai Sebagaimana lazimnya suatu penelitian
berikut : empiris, hasil penelitian ini juga
1. Hasil pengujian analisis regresi logistik mengandung beberapa keterbatasan, antara
(logistic regression) menunjukkan bahwa lain :
secara statistik terbukti terdapat pengaruh 1. Pemilihan objek penelitian hanya
opini akuntan terhadap auditor switching menggunakan perusahaan manufaktur
selama tiga tahun pengamatan (2010- yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-
2012). 2012 saja.
2. Hasil pengujian analisis regresi logistik 2. Penelitian ini hanya menguji pengaruh
(logistic regression) menunjukkan bahwa variabel-variabel opini akuntan,
secara statistik tidak terbukti terdapat perubahan ROA, kesulitan keuangan,
pengaruh perubahan ROA terhadap ukuran perusahaan, pergantian
auditor switching selama tiga tahun manajemen, dan ukuran KAP terhadap
pengamatan (2010-2012). audit switching. Variabel-variabel lain
3. Hasil pengujian analisis regresi logistik yang mungkin berpengaruh juga terhadap
(logistic regression) menunjukkan bahwa auditor switching tidak diuji dalam
secara statistik terbukti terdapat pengaruh penelitian ini. Misalnya, sejumlah
kesulitan keuangan terhadap auditor variabel penting seperti karakteristik

JOM FEKON Vol 2 No. 1 Februari 2015 16


corporate governance yang dapat The Accounting Review. Vol. LVII
meningkatkan pengetahuan mengenai No.2 April 1982, 326-335.
audit tenure dan auditor switching di Damayanti, S., Made, S. 2008. “Faktor-
Indonesia, tidak dimasukkan ke dalam faktor yang Mempengaruhi Perusahaan
model regresi. Berpindah Kantor Akuntan Publik”.
3. Periode penelitian yang digunakan hanya Simposium Nasional Akuntansi XI,
terbatas tiga tahun. Periode waktu yang Pontianak.
terbatas tersebut tentunya mempengaruhi Febrianto, R. 2009. “Pergantian Auditor dan
hasil penelitian ini. Kantor Akuntan
4. Auditor switching dalam penelitian ini Publik”.http://rfebrianto.blogspot.com/
hanya memperhatikan pergantian pada 2009/05/pergantian-auditor-dan-
tingkat KAP, tidak memperhatikan pada kantor-akuntan.html, diakses 12
tingkat akuntan publik. Oktober 2013.
5.3 Saran Ghozali, I, 2006, Aplikasi Analisis
Saran yang didasarkan pada beberapa Multivariate dengan Program SPSS.
keterbatasan sebagaimana telah disebutkan Universitas Diponegoro, Semarang.
sebelumnya adalah sebagai berikut : Hanafi, Mamduh dan Halim, dkk. 2007.
1. Penelitian selanjutnya mungkin dapat Analisis Laporan Keuangan.
mempertimbangkan untuk menggunakan Yogyakarta: YPKN
objek penelitian seluruh perusahaan yang http://rfebrianto.blogspot.com/2009/05/
terdaftar di BEI, sehingga dapat dilihat pergantian-auditor-dan-kantor-
generalisasi teori secara valid. akuntan.html,diakses 12 Oktober 2013.
2. Penelitian selanjutnya hendaknya Hudaib, Mohammad dan T.E Cooke.2005.
mempertimbangkan beberapa variabel Qualified Audit Opinion and Auditor
lain yang mungkin mempengaruhi Switching. Departement of Accounting
auditor switching untuk meningkatkan and Finance Scholl of Bussiness and
pengetahuan mengenai audit tenure dan Economics University of Exeter
auditor switching di Indonesia. Streatham Court. UK.
3. Periode penelitian selanjutnya sebaiknya Joher, H.S.M., Ali, M.,, dan Annuar, M.N.,
lebih dari tiga tahun karena periode yang 2000, The Auditor Switch Decision of
lebih panjang diharapkan dapat Malaysian Listed.
memungkinkan klasifikasi berdasarkan Kadir, M,N, 1994.Faktor-faktor yang
audit tenure. Mempengaruhi Perusahaan Berpindah
4. Penelitian selanjutnya hendaknya juga KAP.Tesis Fakultas Ekonomi
memperhatikan pergantian pada tingkat Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.
akuntan publik. Kartika, R.D, 2006,Analisis Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Keputusan Klien
DAFTAR PUSTAKA Melakukan Pergantian Kantor Akuntan
Arna, Ana. 2009. Analisis Faktor-faktor Publik (Auditor Changes), Skripsi
yang Mempengaruhi Perusahaan Fakultas Ekonomi Universitas
Melakukan Auditor Changes (Studi Brawijaya. Malang.
Empiris pada Perusahaan Go Public Kawijaya, N. dan Juniarti. 2002. Faktor -
yang Terdaftar di BEI Tahun 2004- faktor Yang Mendorong Perpindahan
2006). Skripsi Universitas Auditor (Auditor Switch) Pada
Riau.Pekanbaru. Perusahaan -perusahaan di Surabaya
Boyton, W.C, Johnson, R.N,dan Kell, W.G, dan Sidoarjo. Jurnal Akuntansi &
2006,Modern Auditing. United States of Keuangan. Vol. 4, No. 2, Nopember
America : Heritage Publishing Services 2002: 93 -105.
Burton, John C. dan William Roberts. 1967. Lee, C.J., C. Liu, dan T. Wang. 2006. “The
A Study of Auditor Changes. Journal 150-hour Rule”.Journal of Accounting
of Accountancy. April: 31 -35. and Economics.27 (2). pp. 203-228
Chow, C.W. dan Rice, S.J. 1982, Qualified Mardiyah, A.A, 2002, “Pengaruh Faktor
Audit Opinions and Auditor Switching. Klien dan Faktor Auditor Terhadap

JOM FEKON Vol 2 No. 1 Februari 2015 17


Auditor Changes: Sebuah Pendekatan Concern”. Simposium Nasional
dengan Model Kontijensi RPA Akuntansi 9, Padang.
(Recursive Model Algorithm)”, Media Sinarwati, Ni Kadek. 2010. Mengapa
Riset Akuntansi, Auditing, dan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
Informasi, Vol.3, No.2, pp.133-154. di BEI Melakukan Pergantian Kantor
Martina, Putri Wijayan. 2011. “Analisis Akuntan Publik? . Simposium Nasional
Hubungan Auditor-Klien : Faktor- Akuntansi 13, Purwokerto.
Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis.
Switching Di Indonesia”. Skripsi Bandung : Alphabeta.
Fakultas Ekonomi Universitas Suparlan dan Wuryan Andyani
Diponegoro, Semarang. 2010,Analisis Empiris Pergantian
Mulyadi. 2010.” Auditing”. Buku 2. Jakarta Kantor Akuntan Publik Setelah Ada
: Salemba Empat. Kewajiban Rotasi Audit. Simposium
Nagy, A. 2005. Mandatory Audt Firm Nasional Akuntansi ke-13 Purwokerto.
Turnover, Financial Reporting Quality, Tandirerung, Y.T., 2006. Kajian tentang
and Client Bargaining Power: The Case Independensi Auditor dari Aspek
of Arthur Andersen. Accounting Sistem Penunjukan KAP dan
Horizons 19: 51-68. Pembayaran Fee Audit Secara
Nasser, Abu Thahir Abdul dkk. 2006. Langsung oleh Klien. Tesis Fakultas
“Auditor-Client Relationship : Case of Ekonomi Universitas Brawijaya:
Audit Tenure and Auditor Switching In Malang.
Malaysia”. Managerial Auditing Tisia Shinta Uli, Agiva. 2011. Analisis
Journal, Vol. 21, No.7,724-737 faktor-faktor yang mempengaruhi
Emerald Group Publishing Limite. perusahaan berpindah Kantor
Praptitorini, Mirna Dyah dan Indira Akuntan Publik. Skripsi Universitas
Januarti.2007. Analisis Pengaruh Riau, Pekanbaru.
Kualitas Audit, Debt Default dan Bursa Efek Indonesia. N.d. Indonesian
Opinion Shopping Terhadap Capital Market Directory 2008-1012.
Penerimaan Opini Going Concern. Jakarta: Bursa Efek Indonesia.
Naskah Lengkap Simposium Nasional Departemen Keuangan Republik Indonesia.
Akuntansi Ke-X Makasar. 2003. Keputusan Menteri Keuangan
Sawir, Agnes. 2004. Analisis kinerja Nomor 359/KMK.06/2003 tentang
keuangan dan perencanaan keuangan Perubahan Atas KMK Nomor
perusahaan, Jakarta : Penerbit 423/KMK06/2002.
PT.Gramedia Pustaka Utama. Departemen Keuangan Republik Indonesia.
Schwartz, K.B. dan K. Menon. 1985. 2008. Keputusan Menteri Keuangan
“Auditor Switches by Failing Firm”. Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa
The Accounting Review, Vol. LX, No. 2, Akuntan Publik.
pp. 248-261. IAI, 2009.Standar Profesional Akuntan
Setyarno, E.B., I. Januarti, dan Faisal. 2006. Publik. PT Salemba Empat : Jakarta.
“Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi www.idx.co.id
Keuangan Perusahaan, Opini Audit
Tahun Sebelumnya, Perumbuhan
Perusahaan terhadap Opini Audit Going

JOM FEKON Vol 2 No. 1 Februari 2015 18

Anda mungkin juga menyukai