Anda di halaman 1dari 13

JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN METHODIST eISSN : 2599-1175

Volume 2, Nomor 1, 2018, 1- 13 ISSN : 2599-0136

UKURAN PERUSAHAAN MEMODERASI PENGARUH PROFITABILITAS,


LEVERAGE, KOMITE AUDIT, DAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP
AUDIT DELAY

Desi Setiana Pratiwi


Magister Akuntansi FEB, Universitas Trisakti
desi.setiana07@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh profitabilitas, leverage, komite audit,
dan komisaris independen terhadap audit delay dengan ukuran peusahaan sebagai variabel
moderasi. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2013-2017. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 21 perusahaan
selama lima tahun, sehingga diperoleh 105 tahun-perusahaan dengan metode purposive
sampling. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan
perusahaan pertambangan. Teknis analisis data yang digunakan yaitu Moderated Regression
Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas dan leverage berpengaruh
signifikan negatif terhadap audit delay, sedangkan komite audit dan komisaris independen
tidak berpengaruh terhadap audit delay. Perusahaan yang profit akan menganggap hal tersebut
sebagai good news sehingga laporan keuangan akan cepat diplublikasikan,begitupun ketika
perusahaan memiliki tingkat leverage yang tinggi maka perusahaan akan tepat waktu dalam
menyampaikan laporan keuangan karena ada beberapa investor yang beranggapan jika
perusahaan memilki utang yang tinggi menunjukkan kesanggupan perusahaan tersebut untuk
melunasi seluruh utangnya. Ukuran perusahaan memperkuat pengaruh profitabiltas dan
leverage terhadap audit delay, hal ini dikarenakan perusahaan yang mengalami profit maka
akan mengalami kenaikan juga pada total asset, begitupun juga ketika perusahaan mempunyai
tingkat leverage yang tinggi akan mengalami kenaikan pula pada total asset perusahaan. Oleh
karena itu semakin luasnya ukuran perusahaan maka akan memperpanjang proses audit.
Kata Kunci: Profitabilitas, Leverage, Komite Audit, Komisaris Independen, Audit Delay

PENDAHULUAN Keuangan Nomor: kep-431/BL/2012,


Audit delay dapat diartikan sebagai Peraturan No X.K.6 menyebutkan bahwa
lamanya waktu penyelesaian proses audit emiten atau perusahaan publik yang
diukur dari tanggal penutupan tahun buku pernyataan pendaftarannya telah mejadi
sampai diselesaikannya laporan auditan efektif wajib menyampaikan laporan
oleh auditor. Keterlambatan audit tahunan kepada Bapepam dan LK paling
merupakan salah satu hal yang penting lama empat bulan setelah tahun buku
bagi investor yang akan menanamkan berakhir.
sahamnya pada perusahaan tertentu, dan Berdasarkan data yang diterima dari
hal ini berdampak pada kualitas suatu Bursa Efek Indonesia (BEI) perusahaan
perusahaan. sektor pertambangan masih sering telat
Perusahaan- perusahaan yang go menyampaikan laporan keuangannya
public dan terdaftar di Bursa Efek sepanjang tahun 2013-2017, sehingga
Indonesia (BEI) berkewajiban untuk dikenakan suspensi penghentian sementara
menyampaikan laporan keuangan yang perdagangan efek maupun sekuritas.
disusun sesuai standar akuntansi keuangan Perusahaan tersebut diantaranya, PT.
dan laporan keuangan tersebut telah Garda Tujuh Buana, Bumi Resources Tbk,
diaudit oleh akuntan publik independen. PT. Berau Coal Energy, PT. Borneo
Menurut Keputusan Ketua Badan Lumbung Energy, PT. Ratu Prabu Energy
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Tbk, PT. Barajaya Internasional, SMR
Oktober 2018 Pratiwi

Utama Tbk, dan PT. Energi Mega Persada stakeholders, sehingga audit yang
Tbk. dilaksanakan akan memakan banyak waktu
Selah satu faktor yang menjadi dan pada akhirnya mengalami audit delay.
penyebab keterlambatan audit (audit delay) Penelitian ini menggunakan variabel
adalah profitabilitas. Laba merupakan moderasi ukuran perusahaan. Profitabilitas,
good news dan rugi merupakan bad news levergae, komite audit, dan komisaris
bagi para investor. Perusahaan yang independen berkaitan dengan ukuran
menghasilkan laba biasanya akan segera perusahaan itu sendiri. Semakin besar
memberitahunya kepada publik, sehingga ukuran suatu perusahaan maka kegiatan
kemungkinan proses audit yang operasionalnya pun akan semakin
berlangsung juga akan semakin cepat. kompleks dan audit akan berlangsung lama
Sebaliknya jika perusahaan mengalami karena semakin luasnya lingkup pengujian
rugi, kemungkinan proses audit akan audit.
berlangsung lama karena perusahaan Penelitian yang dilakukan oleh
cenderung menutupi berita tersebut kepada Arifuddin, Hanafi, dan Usman (2017)
publik. dapat disimpulkan bahwa company size,
Faktor selanjutnya ada leverage yang profitability, and auditor opinion
mempengaruhi keterlambatan waktu audit. berpengaruh positif terhadap audit report
leverage itu sendiri adalah rasio lag. Sedangkan penelitian yang dilakukan
perbandingan antara hutang dan modal. oleh Wiryakriyana dan Sari (2017) dapat
Semakin kecil leverage suatu perusahaan disimpulkan bahwa ukuran perusahaan
maka semakin bagus, karena struktur tidak berpengaruh pada audit delay,
permodalan perusahaan lebih banyak leverage berpengaruh positif signifikan
didanai oleh modal pemilik daripada dana pada audit delay. Auditor switching
yang diperoleh dari hutang. Semakin kecil berpengaruh negatif dan signifikan
leverage berarti semakin pendek pula terhadap audit delay, dan sistem
waktu audit yang diperlukan karena tidak pengendalian internal tidak berpengaruh
memerlukan banyak pengujian, sebaliknya pada audit delay.
semakin tinggi leverage maka semakin Perbedaan penelitian ini dengan
panjang pula waktu penyelesaian audit penelitian terdahulu adalah penelitian ini
yang diperlukan. hanya memfokuskan pada faktor internal
Selain itu, faktor yang dapat yang mempengaruhi audit delay, karena
mempengaruhi keterlambatan waktu audit peneliti ingin mengetahui apakah faktor
adalah anggota komite audit. Komite audit internal merupakan penyebab utama audit
bertanggungjawab kepada dewan delay. Faktor internal disini merupakan
komisaris, sehingga komite audit akan faktor dari dalam perusahaan itu sendiri,
berusaha menampilkan kinerja terbaiknya. yaitu profitabilitas, leverage, komite Audit,
Untuk mencapai kinerja terbaiknya, komite dan komisaris independen. Penelitian ini
audit akan lebih fokus lagi terhadap segala juga menambahkan ukuran perusahaan
keputusan yang akan mempengaruhi sebagai variable moderasi.
laporan keuangan perusahaan, sehingga
laporan audit bagus dan waktu TINJAUAN PUSTAKA
penyelesaian audit juga memakan waktu Teori Agensi (Agency Theory)
yang tidak sebentar. Hubungan keagenan adalah suatu
Faktor terakhir yang dapat kontrak dimana satu atau beberapa orang
mempengaruhi audit delay adalah (pemberi kerja atau principal)
komisaris independen. Peusahaan yang memperkerjakan orang lain (agen) untuk
mempunyai banyak komisaris independen melaksanakan sejumlah jasa
cenderung untuk menyampaikan laporan mendelegasikan wewenang untuk
keuangan yang mencerminkan keadaan mengambil keputusan kepada agen itu
yang sebenarnya untuk kebutuhan para (Jensen dan Meckling, 1976).

2
Oktober 2018 Pratiwi

Teori keagenan menjelaskan bahwa Istilah audit delay dan audit report lag
kepentingan manajemen dan kepentingan mengandung arti yang sama, yaitu
pemegang saham sering kali bertentangan. mengukur jangka waktu diterbitkannya
Jensen (1976) mengemukakan ada dua laporan auditor. Menurut Tuanakkota
potensi konfllik dalam agency cost yaitu (2011), audit report lag adalah jarak waktu
konflik antara pemegang saham dengan antara tanggal neraca dan tanggal laporan
pihak kreditur dan konflik antara audit.
pemegang saham dengan pihak manjemen. Audit delay akan berpengaruh
Hubungan antara principal dan agen terhadap ketepatan waktu pelaporan
dapat mengarah pada kondisi keuangan. Audit delay yang semakin
ketidakseimbangan informasi, karena agen panjang akan berdampak negatif, karena
memiliki informasi lebih banyak tentang akan mengurangi nilai manfaat informasi
perusahaan dibandingkan dengan principal. yang terkandung dalam laporan keuangan
Kondisi inilah yang menyebabkan lamanya tersebut dan tidak relevan bagi pengguna
proses audit yang berlangsung, karena informasi keuangan. Audit delay dapat
auditor harus memastikan apakah laporan mencerminkan ketepatwaktuan
keuangan manajemen bebas dari salah saji. penyampaian informasi keuangan.
Ketepatwaktuan penyampaian informasi
Teori Kepatuhan (Compliance Theory) mengandung arti bahwa infromasi tersedia
Kepatuhan dapat berarti bersifat sebelum kehilangan kemampuannya untuk
patuh, ketaatan, tunduk, patuh pada ajaran mempengaruhi atau membuat perbedaan
atau aturan. Teori kepatuhan dapat dalam keputusan (Juliarsa, 2016).
mendorong individu untuk lebih mematuhi
peraturan yang berlaku, sama halnya Pengembangan Hipotesis
dengan suatu perusahaan yang berusaha 1. Pengaruh Profitabilitas Terhadap
untuk menyampaikan laporan keuangan Audit Delay
secara tepat waktu karena selain Profitabilitas dapat dikatakan juga
merupakan kewajiban perusahaan untuk sebagai keuntungan yang di dapat
menyampaikan laporan keuangan tepat perusahaan pada periode tertentu.
waktu, juga akan lebih bermanfaat bagi Profitabilitas juga berdampak pada audit
para pengguna laporan keuangan. delay, hal ini dikarenakan auditor harus
Pemenuhan standar audit oleh memastikan kebenaran tentang profit
auditor berdampak pada lamanya perusahaan dan memastikan kebenaran
penyelesaian laporan audit, tetapi juga angka-angka yang tercantum dalam
berdampak pada peningkatan kualitas hasil laporan keuangan tersebut. Oleh karena itu
auditnya. Pelaksanaan audit yang semakin semakin lama proses audit yang akan
sesuai dengan standar membutuhkan waktu berlangsung. Hasil yang sama juga didapat
yang semakin lama. Sebaliknya, semakin dari penelitian Vuko dan Cular (2014)
tidak sesuai dengan standar pekerjaan yang menyebutkan bahwa profitabilitas
audit, maka semakin pendek waktu yang berpengaruh positif terhadap audit delay.
diperlukan. H1: Profitabilitas berpengaruh positif
terhadap audit delay
Audit Delay 2. Pengaruh Leverage Terhadap Audit
Audit delay didefinisikan sebagai Delay
lamanya waktu yang dibutuhkan auditor Leverage diukur menggunakan
untuk menyelesaikan proses auditnya perbandingan antara total hutang dan
sampai laporan audit tersebut modal yang dimiliki perusahaan. Hutang
diplubikasikan. Dihitung berdasarkan dan modal tersebut merupakan sumber
jumlah hari sejak tanggal tutup buku pendanaan bagi suatu perusahaan. Apabila
perusahaan yaitu 31 Desember, sampai pendanaan perusahaan lebih banyak
tanggal ditandatanganinya laporan audit. bersumber dari utang, maka semakin lama

3
Oktober 2018 Pratiwi

juga proses audit yang berlangsung, rasio total asset perusahaan, sehingga
leverage yang besar juga merupakan bad menyebabkan proses audit yang
news bagi publik karena berdampak pada berlangsung akan semakin lama karena
penilaian investor kepada perusahaan semakin luasnya pengujian yang
tersebut. Vuko dan Cular (2014), Lestari dilakukan. Ukuran perusahaan digunakan
dan Nuryatno (2018) menyebutkan bahwa sebagai variabel moderasi karena dapat
leverage berpengaruh terhadap audit delay memperkuat atau memperlemah hubungan
H2: Leverage berpengaruh positif profitabilitas dengan audit delay.
terhadap audit delay Penelitian mengenai pengaruh
3. Pengaruh Komite Audit Terhadap ukuran perusahaan terhadap audit delay
Audit Delay dengan ukuran perusahaan sebagai
Keberadaan komite audit dalam moderasi telah dilakukan oleh Miradhi dan
suatu perusahaan dapat mengurangi Juliarsa (2016) yang mengatakan bahwa
masalah keagenan yang disebabkan adanya ukuran perusahaan memperkuat pengaruh
asimetri informasi. Perusahaan yang profitabilitas terhadap audit delay.
memiliki komite audit dapat mengurangi H5: Ukuran perusahaan memperkuat
audit delay karena operasional perusahaan pengaruh profitabilitas terhadap audit
berjalan efektif, tetapi sebaliknya jika delay.
perusahaan tidak memiliki komite audit 6. Pengaruh Leverage Terhadap Audit
akan menyebabkan audit delay karena Delay Dengan Ukuran Perusahaan
operasional perusahaan tidak berjalan Sebagai Moderasi
efektif. Penelitian Putra, Sutrisno, Mardiati Ukuran perusahaan dalam penelitian
(2017), Vuko dan Cular (2014) ini diukur berdasarkan total aset yang
menyatakan bahwa komite audit dimiliki perusahaan. Total aset yang
berpengaruh terhadap audit delay. dimiliki perusahaan dapat berasal dari
H3: Komite audit berpengaruh positif pendanaan yang didapat perusahaan.
terhadap audit delay Pendanaan tersebut dapat berasal dari
4. Pengaruh Komisaris Independen hutang maupun modal. Perusahaan yang
Terhadap Audit Delay memilih pendanaan dalam bentuk hutang
Dalam meninjau kebijakan dan akan mengalami kenaikan pula pada total
praktik pelaporan keuangan suatu asset. Oleh karena itu, ukuran perusahaan
perusahaan, diperlukan adanya dewan dapat memperkuat atau memperlemah
komisaris independen. Apabila perusahaan hubungan leverage terhadap audit delay.
tidak memilki komisaris independen maka Penelitian mengenai pengaruh
proses audit yang ada akan berlangsung leverage terhadap audit delay dengan
lama, karena tidak ada pihak independen ukuran perusahaan sebagai moderasi telah
yang memastikan keakuratan laporan dilakukan oleh Dewi dan Wiratmaja
keuangan perusahaan. Dalam penelitian (2017) yang mangatakan bahwa ukuran
yang dilakukan oleh Joened dan perusahaan memperkuat pengaruh
Damayanthi (2018) ditemukan bahwa leverage terhadap audit delay.
komisaris independen berpengaruh H6: Ukuran perusahaan memperkuat
terhadap audit delay. pengaruh leverage terhadap audit
H4: Komisaris independen berpengaruh delay.
positif terhadap audit delay 7. Pengaruh Komite Audit Terhadap
5. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit Delay Dengan Ukuran
Audit Delay Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Moderasi
Perusahaan Sebagai Moderasi Jumlah minimal komite audit yang
Profit yang didapat suatu perusahaan harus dimiliki suatu perusahaan adalah tiga
dapat berdampak pada total asset orang. Perusahaan besar cenderung
perusahaan. Perusahaan yang memiliki memiliki komite audit yang banyak
profit maka akan memiliki kenaikan dalam disbanding perusahaan kecil. Perusahaan

4
Oktober 2018 Pratiwi

yang memiliki komite audit banyak


menyebabkan terjadinya audit delay, hal Definisi Operasional variabel dan
ini dikarenakan proses pengambilan Pengukuran
keputusan perusahaan melibatkan banyak Dalam penelitian ini, variabel-
orang. variabel yang diteliti dikelompokkan
H7: Ukuran perusahaan memperkuat menjadi 3, yaitu:
pengaruh komite audit terhadap audit 1. Independent Variable/ Variabel Bebas
delay. Variabel bebas dalam penelitian ini,
8. Pengaruh Komisaris Independen yaitu:
Terhadap Audit Delay Dengan a. Profitabilitas / ROA
Ukuran Perusahaan Sebagai Profitabilitas merupakan suatu
Moderasi penilaian tentang kemampuan
Perusahaan yang besar lebih banyak perusahaaan dalam mencapai laba yang
memiliki komisaris independen dibanding telah ditentukan sebelumnya.
perusahaan kecil. Karena perusahaan harus Profitabilitas diukur dengan rasio ROA:
bisa bertanggungjawab atas segala
informasi yang diberikan kepada seluruh
stakeholders. Oleh karena itu, perusahaan b. Leverage / DER
membutuhkan pihak independen untuk Leverage merupakan komposisi
membantu mengawasi operasional pembiayaan yang digunakan suatu
perusahaan. Perusahaan besar mempunyai perusahaan. Leverage diukur dengan rasio
jumlah komisaris independen yang besar DER:
karena besarnya tanggungjawab X 100%
perusahaan kepada para stakeholders, c. Komite Audit / KA
sehingga jumlah komisaris independen Ukuran komite audit menunjukkan
tersebut dapat mempengaruhi audit delay. besar tidaknya komite audit yang ada di
H8: Ukuran perusahaan memperkuat suatu perusahaan. Ukuran komite audit
pengaruh komisaris independen diukur dengan cara :
tehadap audit delay.
X
METODE PENELITIAN 100%
Rancangan Penelitian d. Komisaris Independen / KI
Penelitian ini merupakan penelitian Komisaris independen menunjukkan
kausal komparatif ex past facto yaitu tipe besarnya komposisi komisaris independen
penelitian terhadap data yang dikumpulkan dari seluruh komisaris yang ada didalam
setelah terjadinya suatu fakta atau perusahaan. Komisaris independen dalam
peristiwa tersebut sebagai variabel yang penelitianini diukur dengan cara:
dipengaruhi (variabel dependen) dan
melakukan penyelidikan terhadap variabel X 100%
yang mempengaruhi (variabel independen)
dengan ditambah adanya variabel 2. Modeated Variabes / Variabel Moderasi
moderasi. (ComSize)
Populasi dalam penelitian ini adalah Variabel moderasi dalam penelitian ini
Perusahaan pertambangan yang terdaftar di adalah ukuran perusahaan. Ukuran
Bursa Efek Indonesia (BEI), sedangkan perusahaan merupakan suatu ukuran yang
penentuan pengambilan sampel menunjukkan besar kecilnya suatu
menggunakan teknik purposive sampling perusahaan. Ukuran perusahaan yang
yaitu teknik pengambilan sampel dengan digunakan dalam penelitian ini adalah dari
kriteia tertentu. Sampel yang terpilih total asset yang dimiliki perusahaan.
sebanyak 21 perusahaan selama lima tahun
sehingga diperoleh 105 tahun-perusahaan.

5
Oktober 2018 Pratiwi

3. Dependent Variabel / Variabel Terikat (sebelumnya). Untuk menentukan apakah


(Delay) terdapat autokorelasi, maka perlu diketahui
Variabel dependen dalam penelitian ini nilai Durbin Watson. Nilai Durbin Watson
yaitu audit delay. nantinya akan dibandingkan dengan nilai
Audit Delay = Tgl Lap Audit–Tgl Tutup korelasi (R).
Buku
Regresi Linier Berganda
Metode Analisis data Di dalam penelitian ini
Statistik Deskriptif menggunakan uji regresi linier berganda,
Statistik deskriptif memberikan yaitu pengujian yang dilakukan untuk
gambaran atas deskripsi umum dari melihat pengaruh tiga variabel independen
variabel penelitian mengenai nilai rata-rata terhadap variabel dependen dengan satu
(mean), nilai maksimum, nilai minimum, variabel moderasi. Adapun rumus yang
dan standar deviasi. digunakan dalam penelitian:
Delay = a + β1ROA + β2DER + β3KA +
Uji Asumsi Klasik β4KI + β5ComSize + β6ROA *
1. Uji Normalitas ComSize + β7DER * ComSize +
Uji normalitas digunakan untuk β8KA * ComSize + β9KI * ComSize
menguji apakah nilai didalam model +e
regresi variabel independen dan variable Keterangan:
dependen keduanya mempunyai distribusi Delay = Audit Delay
normal atau mendekati normal. Uji a = Konstanta
normalitas dapat dilakukan dengan uji b1…b9 = Koefisien regresi
One-Sample Kolmogrove-Smirnov Test ROA = Profitabilitas
yang bertujuan untuk menguji hipotesis DER = Leverage
bahwa tidak ada beda antara kedua buah KA = Komite Audit
distribusi. KI = Komisaris Independen
2. Uji Multikolinearitas ComSize = Ukuran Perusahaan
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya ROA * ComSize =
multikolinearitas dalam penelitian ini Profitabilitas * Ukuran Perusahaan
adalah dengan melihat VIF (Varians DER * ComSize =
Inflation Factor). Semakin tinggi VIF Leverage * Ukuran Perusahaan
mengindikasikan bahwa multikolinearitas KA * ComSize =
diantara variabel independen semakin Komite Audit * Ukuran Perusahaan
tinggi dimana standar nilai VIF adalah 10, KI * ComSize =
multikolinearitas terjadi jika VIF melebihi Komisaris Independen * Ukuran
10. Perusahaan
3. Uji Heteroskedastisitas e = Error Term
Uji Heteroskedasitas adalah untuk
menguji apakah ada ketidaksamaan Pengujian Hipotesis
variabel dari satu pengamatan ke 1. Uji T –Parsial
pengamatan lain, jika sama maka disebut Uji t pada dasarnya menunjukkan
homoskedasitas dan sebaliknya jika tidak seberapa jauh pengaruh satu variabel
sama disebut heteroskedasitas. Uji regresi penjelas/independen secara individu dalam
yang baik apabila tidak terdapat menerangkan variasi variabel dependen.
heteroskedasitas (varians yang berbeda). Atau seberapa jauh pengaruh satu variabel
4. Uji Autokorelasi independen terhadap variabel dependen.
Uji autokorelasi bertujuan untuk Pengujian dilakukan dengan menggunakan
menguji apakah terdapat korelasi antara significance level 0,05 (α = 5%).
kesalahan pengganggu periode t dengan 2. Uji F (Pengujian Simultan)
kesalahan pengganggu periode t-1

6
Oktober 2018 Pratiwi

Uji F digunakan untuk menilai nilai maximum 25,25. Sedangkan nilai


apakah model regresi penelitian layak rata-rata 22,44 dan standar deviasi sebesar
digunakan atau tidak. 1,37692.
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R²) mengukur Pengujian Asumsi Klasik
seberapa jauh kemampuan model dalam 1. Uji Normalitas
menerangkan variasi variabel dependen. Tabel 2
Hasil Uji Normalitas
HASIL DAN PEMBAHASAN Unstandardized
Deskriptif Statistik Residual
Hasil deskriptif statistik dari N 105
variabel-variabel yang digunakan dalam Normal Mean ,0000000
penelitian adalah sebagai berikut: Parametersa,b Std. 13,83113015
Deviation
Tabel 1 Most Absolute ,079
Statistik Deskriftif Extreme Positive ,064
Std
Differences Negative -,079
Audit Delay
N
105
Minimum Maximum
39,00 141,00
Mean
71,1905
Deviation
18,39006
Test Statistic ,079
Profitabilitas 105 -27,23 16,56 3,8359 6,72002 Asymp. Sig. (2-tailed) ,105c
Leverage 105 ,01 5,48 1,0419 1,02096
Komite Audit 105 ,33 1,00 ,9209 ,13747 Sumber: Data diolah dengan SPSS
Komisaris 105 ,20 ,67 ,3899 ,10071
Independen
Ukuran 105 19,61 23,25 22,4448 1,37692 Berdasarkan hasil uji normalitas
Perusahaan
Valid N 105
diatas, nilai kolmogrov-smirnov hasil
(listwise) pengujian tersebut menunjukkan bahwa
Sumber: Data diolah dengan SPSS nilai Asymp.Sig (2-tailed) 0,105 yaitu
lebih besar dari level of significant 5
Audit delay (Delay) memiliki nilai persen (0,05) sehingga data yang diuji
minimum sebesar 39 hari, nilai maximum berdistribusi normal.
sebesar 141 hari. Sedangkan nilai rata-rata
sebesar 71 hari dan standar deviasi sebesar 2. Uji Multikolinearitas
18,39006. Profitabilitas (ROA) yang Tabel 3
diproksikan dengan ROA memiliki nilai Hasil Pengujian Multikolinearitas
minimum sebesar -27,23, nilai maximum
16,56. Sedangkan nilai rata-rata 3,83 dan Collinearity
Statistics
standar deviasi sebesar 6,72002. Model Tolerance VIF
1 (Constant)
leverage (DER) yang diproksikan Profitabilitas ,904 1,107
dengan DER memiliki nilai minimum Leverage ,861 1,161
Komite Audit ,866 1,154
sebesar 0,01, nilai maximum 5,48. Komisaris
Sedangkan nilai rata-rata 1,04 dan standar Independen ,830 1,205
Profitabilitas *
deviasi sebesar 1,02096. Komite audit Ukuran Perusahaan ,961 1,091
(KA) memiliki nilai minimum sebesar Levergae * Ukuran
Perusahaan ,865 1,156
0,33, nilai maximum 1,00. Sedangkan nilai Komite Audit *
Ukuran Perusahaan ,907 1,103
rata-rata 0,92 dan standar deviasi sebesar Komisaris
0,13747. komisaris independen (KI) Independen *
Ukuran Perusahaan ,883 1,133
memiliki nilai minimum sebesar 0,20, nilai
maximum 0,67. Sedangkan nilai rata-rata
0,38 dan standar deviasi sebesar 0,10071. Sumber: Data diolah dengan SPSS
Ukuran perusahaan (ComSize) yang Berdasarkan tabel diatas,
diproksikan dengan Ln = Total Asset menunjukkan bahwa ketiga variabel
memiliki nilai minimum sebesar 19,61, memiliki VIF kurang dari 10. Dengan

7
Oktober 2018 Pratiwi

demikian dapat disimpulkan bahwa model Hasil Pengujian Uji t (Pengujian


regresi berganda yang digunakan terhindar Parsial)
dari masalah multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas Model B t Sig


Gambar 1 1 (Constant)
Profitabilitas
490,578
-11,430
2,054
-2,627
.043
.010
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Leverage -86,975 -3,417 .001
Komite Audit -149,058 -,639 .525
Komisaris Independen -182,803 -,565 .573
Ukuran Perusahaan -19,357 -1,839 ,069
Profitabilita* Ukuran ,479 2,441
Perusahaan .016
Leverage* Ukuran 4,072 3,556
Perusahaan .001
Komite Audit* Ukuran 6,983 ,679
Perusahaan ,499
Komisaris Independen* 8,849 ,600
Ukuran Perusahaan .550

Sumber: Data diolah dengan SPSS

Berdasarkan hasil diatas maka


disimpulkan:
1. Variabel profitabilitas (ROA) memiliki
t hitung sebesar -2,627 dengan nilai
signifikansi 0,010. Nilai signifikansi
Sumber: Data diolah dengan SPSS sebesar 0,010 lebih kecil dari tingkat
signifikansi 0,05, sehingga dapat
Dari grafik scatterplot di atas terlihat diartikan bahwa profitabilitas (ROA)
bahwa titik-titik membentuk pola yang secara parsial berpengaruh negatif
tidak jelas, dan titik-titik tersebut secara signifikan terhadap audit delay.
acak tersebar baik di atas maupun di 2. Variabel leverage (DER) memiliki t
bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini hitung sebesar -3,417 dengan nilai
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi signifikansi 0,001. Nilai signifikansi
heteroskedastisitas pada model regresi, sebesar 0,001 lebih kecil dari tingkat
sehingga model regresi layak dipakai. signifikansi 0,05, sehingga dapat
diartikan bahwa leverage (DER) secara
4. Uji Autokorelasi parsial berpengaruh negatif signifikan
Tabel 4 terhadap audit delay.
Hasil Pengujian Autokorelasi 3. Variabel komite audit (KA) memiliki t
Model Summaryc,d hitung sebesar -0,639 dengan nilai
Durbin- signifikansi 0,525. Nilai signifikansi
Model R Watson sebesar 0,525 lebih besar dari tingkat
1 .659a 1.083 signifikansi 0,05, sehingga dapat
Sumber: Data diolah dengan SPSS diartikan bahwa komite audit (KA)
Dari tabel tersebut diketahui nilai secara parsial tidak berpengaruh audit
koefisien korelasi (R) = 0,659 dan nilai delay.
Durbin-Watson = 1,083. Dari nilai 4. Variabel komisaris independen (KI)
tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak memiliki t hitung sebesar -0,565 dengan
terjadi autokorelasi dalam penelitian ini, nilai signifikansi 0,573. Nilai
karena nilai korelasi (R) < nilai Durbin- signifikansi sebesar 0,573 lebih besar
Watson. dari tingkat signifikansi 0,05, sehingga
dapat diartikan bahwa komisaris
Uji Hipotesis independen (KI) secara parsial tidak
1. Uji t (Pengujian Parsial) berpengaruh audit delay.
Tabel 5 5. Variabel interaksi profitabilitas (ROA)
dengan ukuran perusahaan (ComSize)

8
Oktober 2018 Pratiwi

memiliki t hitung sebesar 2,441 dengan penelitian sebesar 8,105 dengan


nilai signifikansi 0,016. Nilai signifikansi uji F sebesar 0,000 < 0,05
signifikansi sebesar 0,016 lebih kecil yang artinya model regresi dalam
dari tingkat signifikansi 0,05, sehingga penelitian ini layak untuk digunakan.
dapat diartikan bahwa ukuran
perusahaan (ComSize) mampu 7. Uji R2 (Koefisien Determinasi)
memperkuat pengaruh profitabilitas Tabel 7
(ROA) terhadap audit delay. Hasil Uji Koefisien Determinasi
6. Variabel interaksi leverage (DER) Model Summary
dengan ukuran perusahaan (ComSize) Model Adjusted R Square
memiliki t hitung sebesar 3,556 dengan 1 .381
nilai signifikansi 0,016. Nilai Sumber: Data diolah dengan SPSS
signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil Dari hasil pengolahan regresi
dari tingkat signifikansi 0,05, sehingga berganda, dapat diketahui bahwa koefisien
dapat diartikan bahwa ukuran determinasi R2 = 0,381. Artinya secara
perusahaan (ComSize) mampu bersama-sama profesionalisme, keahlian,
memperkuat pengaruh leverage (DER) dan situasi audit mampu menjelaskna
terhadap audit delay. variasi variabel ketepatan pemberian opini
7. Variabel interaksi komite audit (KA) audit sebesar 38,1% sedangkan sisanya
dengan ukuran perusahaan (ComSize) 61,9% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor
memiliki t hitung sebesar 0,679 dengan lain yang tidak dimasukkan ke dalam
nilai signifikansi 0,499. Nilai model penelitian ini.
signifikansi sebesar 0,499 lebih besar
dari tingkat signifikansi 0,05, sehingga Pembahasan Hasil Penelitian
dapat diartikan bahwa ukuran Pembahasan masing-masing variabel
perusahaan (ComSize) tidak mampu yang terkait:
memoderasi pengaruh komite audit 1. Pengaruh Profitabilitas Terhadap
(KA) terhadap audit delay. Audit Delay
8. Variabel interaksi komisaris independen Pengujian hipotesis pertama
(KI) dengan ukuran perusahaan menunjukkan adanya pengaruh negatif
(ComSize) memiliki t hitung sebesar signifikan variabel profitabilitas terhadap
0,600 dengan nilai signifikansi 0,550. audit delay, hal ini berarti perusahaan
Nilai signifikansi sebesar 0,550 0lebih menganggap profitabilitas sebagai good
besar dari tingkat signifikansi 0,05, news. Perusahaan yang mengalami profit
sehingga dapat diartikan bahwa ukuran cenderung lebih cepat mempublikasikan
perusahaan (ComSize) tidak mampu laporan keuangannya, karena hal ini
memoderasi pengaruh komisaris merupakan good news bagi para calon
independen (KI) terhadap audit delay. investor. Para investor biasanya akan
memilih menanamkan modalnya pada
2. Uji F (Pengujian Simultan) perusahaan yang profit, karena mereka
Tabel 6 berharap mendapatkan pengembalian yang
Hasil Uji F tinggi pula atas modal yang mereka
tanamkan. Hasil penelitian ini sejalan
ANOVAa
Sum of Mean
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Model Squares df Square F Sig. Karang, Yadnyana, dan Ramantha (2015),
1 Regression 15276,974 9 1697,442 8,105 .000b Ovan dan Putra (2016) yang mengatakan
Residual 19895,217 95 209,423 bahwa profitabilitas memiliki pengaruh
Total 35172,190 104
yang negatif signifikan terhadap audit
Sumber: Data diolah dengan SPSS delay.
Berdasarkan hasil perhitungan uji F, 2. Pengaruh Leverage Terhadap Audit
menunjukkan nilai dari uji F dalam Delay

9
Oktober 2018 Pratiwi

Pengujian hipotesis yang kedua independen tidak berpengaruh terhadap


menunjukkan adanya pengaruh negatif audit delay.
signifikan variabel leverage terhadap audit 5. Pengaruh Profitabilitas Terhadap
delay. Perusahaan yang memiliki tingkat Audit Delay dengan Ukuran
leverage tinggi bearti memiliki jumlah Perusahaan Sebagai Moderasi
hutang yang lebih besar daripada jumlah Pengujian hipotesis kelima
ekuitasnya. Walaupun memiliki proporsi menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
hutang yang lebih tinggi, perusahaan harus mampu memperkuat pengaruh
tetap menyampaikan laporan keuangan profitabilitas terhadap audit delay.
tepat waktu. Hal ini dikarenakan laporan Perusahaan yang profit tentunya akan
keuangan tersebut akan digunakan mengalami kenaikan pula dengan total
beberapa pihak, seperti kreditur dan calon asset yang dimilikinya. Hal ini
investor. Hasil penelitian ini sesuai dengan mengakibatkan semakin luasnya pengujian
penelitian yang dilakukan oleh Sanjaya, audit yang harus dilakukan oleh auditor
dan Wirawati (2016) yang mengatakan untuk memastikan keakuratan dan
bahwa leverage berpengaruh signifikan kewajaran angka yang disajikan dalam
negatif tehadap audit delay. laporan keuangan. Hal ini sesuai dengan
3. Pengaruh Komite Audit Terhadap penelitian yang dilakukan oleh Miradhi
Audit Delay dan Juliarsa (2016) yang mengatakan
Pengujian ketiga menunjukkan tidak bahwa ukuran perusahaan memperkuat
adanya pengaruh komite audit terhadap pengaruh profitabilitas terhadap audit
audit delay. Rata-rata jumlah komite audit delay.
yang dimiliki suatu perusahaan berjumlah 6. Pengaruh Leverage Terhadap Audit
tiga orang, dimana jumlah tersebut sudah Delay dengan Ukuran Perusahaan
sesuai dengan jumlah minimal komite Sebagai Moderasi
audit yang harus dimiliki perusahaan Pengujian hipotesis keenam
berdasarkan peraturan Bapepam. Tetapi menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
hal tersebut hanya sebatas mematuhi mampu memperkuat pengaruh leverage
peraturan saja, sedangkan kinerja komite terhadap audit delay. Perusahaan yang
audit itu sendiri belum maksimal dalam memiliki total asset yang tinggi bisa
menjalankan tugasnya. Hasil peneltiian ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah
sesuai dengan penelitian yang dilakukan satunya karena adanya pendanaan dalam
oleh Faisal dan Hadiprajitno (2015), bentuk hutang. Jika pendanaan dilakukan
Verawati dan Wirakusuma (2016) yang dalam bentuk hutang, maka akan membuat
mengatakan bahwa komite audit tidak proses audit berlangsung lama, hal ini
berpengaruh terhadap audit delay. dikarenakan perusahaan harus melakukan
4. Pengaruh Komisaris Independen konfirmasi dan prosedur audit yang
Terhadap Audit Delay lainnya. Hasil penelitian ini sesuai dengan
Pengujian hipotesis keempat penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan
menunjukkan tidak adanya pengaruh Wiratmaja (2017) yang mangatakan bahwa
komisaris independen terhadap audit ukuran perusahaan memperkuat pengaruh
delay. Ada atau tidak adanya komisaris leverage terhadap audit delay.
independen dalam suatu perusahaan tidak 7. Pengaruh Komite Audit Terhadap
akan mempengaruhi proses audit yang Audit Delay dengan Ukuran
sedang berlangsung. Hal ini dikarenakan Perusahaan Sebagai Moderasi
selama proses audit berlangsung, auditor Pengujian hipotesis ketujuh
lebih banyak berkomunikasi dengan pihak menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
manajemen perusahaan. Hasil penelitian tidak mampu memoderasi pengaruh
ini sejalan dengan penelitian yang komite audit terhadap audit delay. Banyak
dilakukan oleh Sidharta dan Nurdina atau tidaknya jumlah komite audit yang
(2017) yang mengatakan bahwa komisaris dimiliki suatu perusahaan tidak dilihat dari

10
Oktober 2018 Pratiwi

ukuran perusahaan itu sendiri. Hal ini 8. Ukuran perusahaan tidak dapat
dikarenakan belum efektifnya tugas komite memperkuat pengaruh komisaris
audit dalam suatu perusahaan sehingga independen terhadap audit delay.
komite auidt tidak dapat mempengaruhi
audit delay. Hasil penelitian ini sesuai Keterbatasan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ketebatasan dalam penelitian ini
Arofah, Astuti, dan Harimurti (2017) yang adalah dalam jenis sektor yang dipilih.
mengatakan bahwa ukuran perusahaan Sektor yang dipilih dalam penelitian ini
tidak mampu memoderasi pengaruh adalah sektor pertambangan, tetapi karena
komite audit terhadap audit delay. sektor pertambangan lebih sering
8. Komisaris Independen Terhadap mengalami audit delay sehingga data yang
Audit Delay dengan Ukuran tersedia dan masuk dalam peilihan sampel
Perusahaan Sebagai Moderasi hanya sedikit.
Pengujian hipotesis kedelapan
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan Implikasi
tidak mampu memoderasi pengaruh 1) Bagi manajerial
komisaris independen terhadap audit Pihak manajerial dapat mengetahui
delay. Rata-rata jumlah komisaris faktor-faktor apa saja yang dapat
independen jika dilihat dari besar kecilnya menyebabkan audit delay. Jika perusahaan
suatu perusahaan hanya memiliki 0,3 dari telat menyampaikan laporan keuangan
total komisaris yang ada. Komisaris sesuai batas waktu yang telah ditentukan
independen yang ada belum mampu maka perusahaan akan dikenakan sanksi
menjalankan tugasnya secara maksimal denda hingga suspensi. Oleh karena itu
dan belum mampu mencegah serta dengan mengetahui faktor-faktor apa saja
mendeteksi perilaku opotunistik manajer, yang dapat mempengaruhi audit delay,
sehingga tidak bisa mempengaruhi audit maka pihak manajerial dapat
delay. meminimalisir semakin lamanya audit
delay.
SIMPULAN, KETERBATASAN DAN 2) Bagi pengambil keputusan
IMPLIKASI Laporan keuangan auditan digunakan
Simpulan bagi banyak pihak dalam pengambilan
Berdasarkan hasil analisis dan keputusan, seperti digunakan untuk
pengujian hipotesis serta pembahasan, kreditur dan calon investor. Perusahaan
maka dapat disimpulkan sebagai berikut: yang mempunyai rentang audit delay yang
1. Profitabilitas berpengaruh signifikan lama mengindikasikan adanya masalah di
negatif terhadap audit delay. dalam perusahaan tersebut, maka audit
2. Leverage berpengaruh signifikan delay dapat dijadikan sebagai salah satu
negatif terhadap audit delay. faktor pertimbangan dalam pengambilan
3. Komite audit tidak berpengaruh keputusan.
terhadap audit delay. 3) Bagi peneliti selanjutnya
4. Komisaris independen tidak a. Bagi peneliti selanjutnya
berpengaruh terhadap audit delay. diharapkan dapat memperluas
5. Ukuran perusahaan memperkuat jumlah sampel penelitian. Tidak
pengaruh profitabilitas tehadap audit hanya meneliti satu sektor saja,
delay tetapi dapat juga meneliti seluruh
6. Ukuran perusahaan memperkuat perusahaan yang terdaftar di Bursa
pengaruh leverage terhadap audit Efek Indonesia (BEI) supaya hasil
delay. yang didapat lebih akurat dan
7. Ukuran perusahaan tidak dapat mencerminkan keadaan yang
memperkuat pengaruh komite audit sebenarnya.
terhadap audit delay.

11
Oktober 2018 Pratiwi

b. Peneliti selanjutnya Auditor Pada Timeliness of Financial


menggabungkan antara faktor Reporting. E-Jurnal Akuntansi
intenal dan eksternal yang dapat Universitas Udayana. ISSN:2302-8556.
mempengaruhi audit delay, supaya Karang, Ni Made Dwi Umidyathi,
bisa membandingkan faktor utama Yadnyana, I Ketut, dan Ramantha, I
yang menjadi penyebab audit Wayan. 2015. Pengaruh Faktor Internal
delay. dan Eksternal Pada Audit Delay. E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
DAFTAR PUSTAKA ISSN: 2337-3067.
Arifuddin, Kartini Hanafi, dan Asri Khoufi Nouha & Khoufi Walid. 2018. An
Usman. 2017. Company Size, Empirical Examination of the
Profitability, and Auditor Opinion Determinants of Audit Report Delay in
Influence to Audit Report Lag on France. Managerial Auditing Journal.
Registered Manufacturing Company in MAJ-02-2017-1518.
Indonesia Stock Exchange. International Lestari, Syarifah Yunindiah & Nuryanto,
Journal of Applied Business and Muhammad. 2018. Factors affecting the
Economic Research. ISSN:0972-7302. audit delay and its impact on abnormal
Arofah, Umi, Dewi, Saptantinah Puji, dan return in Indonesia Stock Exchange.
Harimurti, Fadjar. 2017. Ukuran International Journal of Economics and
Perusahaan Sebagai Pemoderasi Finance Vol 10. ISSN:1916-971X.
Pengaruh Kepemilikan Publik, Komite Miradhi, Made Devi & Juliarsa, Gede.
Audit, dan Laba Rugi Terhadap Audit 2016. Ukuran Perusahaan Sebagai
Delay. Jurnal Akuntansi dan Sistem Pemoderasi Pengaruh Profitabilitas dan
Teknologi Informasi Vol.13 No.2. Opini Auditor Pada Audit Delay. E-
Dewi, Ni Made Wulan Paramita dan Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Wiratmaja, I Dewa Nyoman. 2017. Vol.16.1. ISSN:2302-8556.
Pengaruh Profitabilitas dan Solvabilitas Oussii, Ahmed Atef & Taktak, Neila
Pada Audit Delay Dengan Ukuran Boulila. 2016. Audit Committee
Perusahaan Sebagai Variabel Effectiveness and financial reporting
Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi timliness: The Case of Tunisian Listed
Universitas Udayana. ISSN:2302-8556. Companies. African Journal of
Faishal, Muhammad dan Hadiprajitno P. Economic and Managemnet Studies.
Basuki. 2015. Pengaruh Mekanisme AJEMS-11-2016-0163.
Good Corporate Governance Terhadap Ovan, Putu Gede Subawa Putra dan I
Audit Report Lag. Diponegoro Jounal of Made Pande Dwiana Putra.2016.
Accounting. ISSN:2337-3806. Ukuran Perusahaan sebagai Pemoderasi
Hassan, Mohammed Yousef. 2016. Pengaruh Opini Auditor, Profitabilitas,
Determinants of Audit Report Lag: dan Debt to Equity Ratio terhadap
Evidence From Palestine. Journal of Audit Delay. E-Jurnal Akuntansi
Accounting in Emerging Economies. Universitas Udayana Vol.14, No.3
JAEE-05-2013-0024. ISSN: 2302-8559
Jensen, M. C and Meckling, W.H. 1976. Putra, Rediyanto, Sutrisno, dan Mardiati,
Theory of the Firm: Managerial Endang. 2017. Determinant of Audit
Behavior, Agency Costs and Ownership Delay: Evidance From Public
Structure. Journal of Financial Companies in Indonesia. International
Economics Oktober 1976. 3(4): h:305- Journal of Business and Management
360. Invention. ISSN:2319-8028.
Joened, Jovi Aryadi dan Damayanthi, I Sanjaya, I Made Dwi Marta dan Wirawati,
Gusti Ayu Eka. 2016. Pengaruh Ni Gusti Putu. 2016. Analisis Faktor-
Karakteristik Dewan Komisaris, Opini Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan
Auditor, Profitabilitas dan Reputasi Waktu Pelaporan Keuangan Pada

12
Oktober 2018 Pratiwi

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Universitas Udayana Vol.17.2.


di BEI. E-Jurnal Akuntansi Universitas ISSN:1083-1111.
Udayana Vol.15.1. ISSN:2302-8556. Vuko, Tina & Cular, Marco. 2014. Finding
Sidharta, R.Yudi & Nurdina. 2017. determinants of audit delay by pooled
Pengaruh Penerapan Good Corporate OLS regression analysis. Croatian
Governance Terhadap Audit Delay Pada Operational Research Review.
Perusahaan Otomotif dan Wiryakriyana, Anak Agung Gede &
Komponennya di Bursa Efek Indonesia. Widhiyani, Ni Luh Sari. 2017.
Global Vol.02 No.01. ISSN:2540-959X. Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Verawati, Ni Made Adhika, dan Leverage, Auditor Switching, dan
Wirakusuma, Made Gede. 2016. Sistem Pengendalian Internal Pada
Pengaruh Pergantian Auditor, Reputasi Audit Delay. E-Jurnal Akuntansi
KAP, Opini Audit, dan Komite Audit Universitas Udayana. ISSN: 2302-
Pada Audit Delay. E-Jurnal Akuntansi 8556.19(1).

13

Anda mungkin juga menyukai