Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, SOLVABILITAS DAN OPINI

AUDITOR TERHADAP AUDIT DELAY

Septiosa
Dr. Drs. Sugeng Riyadi, Ak., M.Si
asseptiosaa@gmail.com ; sugeng.riyadi@budiluhur.ac.id
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Budi Luhur

ABSTRACT
This study aims to analyze the factors that influence the company's audit delay, which
consists of company size, profitability, solvency, and audit opinion. The population in this study are
mining companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2013-2018. The sample used
in this study was selected by purposive sampling. Based on predetermined sample criteria from 43
mining companies listed on the Indonesia Stock Exchange, 23 mining companies were eliminated that
did not comply with the predetermined criteria and 10 companies that had not audited or financial
reporting so that the final process was only 10 mining companies that fulfilled the criteria.
qualification. To test how the influence of the independent variable on the dependent variable,
multiple linear regression analysis techniques are used. The results showed that company size and
profitability had a positive and significant effect on audit delay, while solvency and audit opinion had
no effect on audit delay.

Keywords: company size, profitability, solvency, audit opinion and audit delay.
PENDAHULUAN

Pada era globalisasi, perkembangan perusahaan publik di Indonesia telah mengalami


kemajuan yang pesat. Hal ini menimbulkan konsekuensi dibutuhkannya pendanaan yang lebih besar
bagi aktivitas investasi dan operasional perusahaan. Sumber pendanaan bagi perusahaan dapat
diperoleh dari investor dan kreditor, dimana kedua pihak membutuhkan informasi keuangan untuk
mengambil keputusan. Informasi tersebut dapat diperoleh dari laporan keuangan, karena dalam
laporan keuangan terdapat informasi mengenai kinerja keuangan, perubahan posisi keuangan, arus
kas, serta sumber daya yang dimiliki perusahaan (Ikatan Akuntansi Indonesia 2017).
Dalam Kerangka dasar penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan (2017) disebutkan
bahwa salah satu karakteristik kualitas laporan keuangan yaitu relevan. Laporan keuangan dikatakan
relevan bila penggunaan informasi akuntansi berguna dalam pengambilan keputusan berdasarkan
evaluasi peristiwa masalalu maupun sekarang. Disebutkan juga bahwa informasi akan kehilangan
kerelevanannya jika terjadi penundaan secara tidak seharusnya dalam pelaporannya.
Laporan keuangan digunakan oleh seorang investor untuk menilai prospek perusahaan dan
juga digunakan oleh seorang kreditor sebagai acuan untuk menilai kemampuan keuangan suatu
perusahaan dalam melunasi pinjaman sebelum memutuskan untuk memberikan pinjaman kepada
suatu perusahaan. Laporan keuangan perusahaan yang sudah go public diwajibkan untuk diaudit,
karena setiap perusahaan yang telah go public diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan
yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan telah diaudit oleh auditor independen
sesuai dengan peraturan OJK (Halim 2018).
Penyampaian laporan keuangan tahunan di Indonesia diatur secara khusus oleh Otoritas Jasa
Keuangan atau sebelumnya oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Seluruh
perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia wajib menyampaikan laporan
keuangan tahunan secara berkala. Jangka waktu pengumuman laporan keuangan tahunan diatur
dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-
346/BL/2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik.
Dinyatakan pada nomor 2 C bahwa laporan keuangan tahunanwajib disampaikan paling lambat pada
akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan (Ratnasari dan Ardiati 2016). Bagi
perusahaan yang terlambat melakukan menyampaikan laporan keuangan tahunan sesuai dengan
peraturan OJK Nomor X.K.2 akan diberikan sanksi berupa teguran dan denda sesuai peraturan
keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-307/BEJ/07-2004 (Halim 2018).
Pemeriksaan laporan keuangan oleh auditor independen yang bertujuan untuk menilai
kewajaran penyajian laporan keuangan memerlukan waktu yang cukup panjang. Hal ini disebabkan
karena terbatasnya jumlah karyawan yang akan melakukan audit, banyaknya transaksi yang harus
diaudit, kerumitan dari transaksi, pengendalian internal yang kurang baik, dan tertundanya
penyampaian laporan keuangan dapat dipengaruhi oleh jangka waktu pelaporan audit Arthaningrum,
et al. (2017). Hal inilah yang menyebabkan laporan audit dikeluarkan lebih lama dari batas yang
ditentukan karena adanya kinerja dan pengendalian baik dari dalam maupun luar perusahaan yang
diberlakukan secara kurang optimal sehingga dapat mengakibatkan proses pengauditan memerlukan
waktu yang cukup lama dari waktu yang telah ditentukan oleh BAPEPAM (Sastrawan dan Latrini
(2016).
Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi audit delay. Besar
kecilnya suatu ukuran perusahaan dapat diukur melalui nilai total aset, total penjualan dan sebagainya
yang dapat menggambarkan kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan (Clarissa, 2019).Perusahaan
yang memiliki aset lebih besar lebih cenderung lebih cepat melaporkan laporan keuangannya
dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki aset lebih kecil (Kuslihaniati dan Hermanto (2016).
Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramadhan, et al. (2018) yang menyatakan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit delay. Salah satu faktor yang diduga
mempengaruhi Audit Delay adalah Profitabilitas. Menurut Hanafi dan Abdul (2012: 81) rasio
profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada
tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Faktor lain yang mempengaruhi audit delay adalah
solvabilitas. Solvabilitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah debt to asset ratio. Solvabilitas
adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi atau melunasi semua kewajibannya, baik
kewajiban jangka panjang ataupun jangkapendek. Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan
yang total utangnyalebih besar dari total asetnya. Audit akun utang relatif membutuhkan waktu yang
lebih lama, khususnya apabila jumlah kreditornya banyak (Siregar 2019). Faktor terakhir yang diduga
dapat mempengaruhi audit delay adalah opini audit. Malinda Dwi Apriliane (2015) dalam
Dwiramdan (2019) menyatakan bahwa perusahaan yang diberikan qualified opinion cenderung
memiliki audit delay yang lebih panjang, karena secara logika dapat dikatakan bahwa auditor
membutuhkan waktu dan usaha untuk mencari prosedur audit ketika mengkonfirmasi kualifikasi
audit. Pendapat unqualified opinion umumnya diberikan kepada perusahaan yang terdaftar di BEI
guna menunjang pelaporan hasil kinerja perusahaan.

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Audit Delay
Keterlambatan waktu laporan Keuangan auditan yang disampaikan oleh auditor kepadaperusahaan
dapat memengaruhi kualitas informasi dari laporan tersebut karena panjangnya waktu tunda audit
menunjukkan bahwa informasi yang diberikan tidak out ofdate dan informasi yang lama
menunjukkanbahwa kualitas dari laporan Keuangan auditan tersebut buruk. Kerelevansian suatu
laporan keuangan auditan dapat diperoleh apabila laporan keuangan auditan tersebut dapat
diselesaikan secara tepat waktu pada saat dibutuhkan. Lamanya proses penyelesaian audit dapat
mempengaruhi audit delay dalam menyampaikan laporan keuangan auditan kepada publik sehingga
dapat berdampak buruk terhadap reaksi pasar serta menyebabkan ketidakpastian dalam hal
pengambilan keputusan ekonomi khususnya bagi pengguna laporan keuangan (Adiraya dan Sayidah,
2018).
Ukuran Perusahaan
Menurut Adiraya dan Sayidah (2018) perusahaan besar lebih konsisten untuk tepat waktu
dibandingkan perusahaan kecil dalam menginformasikan laporan keuangannya. Pengaruh ini
ditunjukkan dengan semakin besar nilai aktiva perusahaan maka semakin pendek audit delay
dansebaliknya. Perusahaan besar diduga akan menyelesaikan proses auditnya lebih cepat
dibandingkan perusahaan kecil
Profitabilitas
Profitabilitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba secara efektif
dan efisien.Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi cenderung membutuhkan proses
pengauditan laporan keuangan yang lebih cepat karena adanya tuntutan untuk segera menyampaikan
kabar baik (good news) secepatnya kepada publik.
Solvabilitas
Menurut Suginam (2016) solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua
kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan yang tidak
solvable adalah perusahaan yang total utangnya lebih besardibandingkan dengan total asetnya.
Perusahaan yang kondisi rasio hutang terhadapasetnya yang tinggi akan terlambat dalam
penyampaian pelaporan keuangan, karena waktu yang ada digunakan untuk menutupi kondisi dan
melakukan segala cara agar kondisi tersebut tidak diketahui oleh pihak yang berkepentingan dalam
laporan keuangan.
Opini Auditor
Menurut Agoes (2015:75-78) ada lima jenis opini audit yang dapat diberikan oleh auditor sesuai
dengan Standar Profesional Akuntan Publik per 31 Maret 2011 (PSA29) atau SA Seksi 508 yaitu:
1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)
Pendapat wajar tanpa pengencualian yang diberikan oleh auditor, menyatakan bahwa laporan
keuangan telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material dan berarti bahwa
unsur-unsur dalam laporan keuangan seperti posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas,
dan arus kas suatu perusahaan sudah sesuai dengan SAK/ETAP/IFRS.
2. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Bahasa Penjelasan yang ditambahkan dalam
Laporan Audit Bentuk Baku (Unqualified Opinion With Explanatory Language).
Pendapat ini dikeluarkan oleh auditor jika terdapat keadaan tertentu yang mengharuskan
auditor menambahkan paragraf penjelas (atau bahasa penjelasan lain) dalam laporan audit.
Meskipun demikian, tambahan paragraf penjelas disini tidak akan mempengaruhi pendapat
wajar tanpa pengecualian yang telah dikeluarkan oleh auditor. Keadaan tersebut meliputi:
a. Pendapat wajar sebagian didasarkan pada laporan auditor independen lain.
b. Untuk mencegah supaya laporan keuangan tidak menyesatkan karena keadaan-keadaan
yang luar biasa, laporan keuangan disajikan menyimpang dari suatu standar akuntansi
yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.
c. Jika terjadi suatu kondisi dan peristiwa yang semula menyebabkan auditor yakin
d. Diantara dua periode akuntansi terdapat suatu perubahan yang material dalam
penggunaan standar akuntansi atau dalam metode penerapannya.
3. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)
Kondisi tertentu mungkin memerlukan pendapat wajar dengan pengecualian. Pendapat wajar
dengan pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar dalam
semua hal yang material.Unsur-unsurseperti posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas,
dan arus kas telah sesuai dengan SAK/ETAP/IFRS, kecuali untuk dampak hal yang berkaitan
dengan yang dikecualikan. Pendapat ini dinyatakan bilamana:
a. Ketiadaan bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan terhadaplingkup audit
yang mengakibatkan auditor berkesimpulan bahwa ia tidak dapat menyatakan pendapat
wajar tanpa pengecualian dan ia berkesimpulan tidak menyatakan tidak memberikan
pendapat.
b. Auditor yakin atas dasar auditnya bahwa laporan keuangan berisipenyimpangan
SAK/ETAP/IFRS, yang berdampak material, dan iaberkesimpulan untuk tidak
menyatakan pendapat tidak wajar.
4. Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion)
Pendapat ini menyatakan bilamana menurut auditor, laporan keuangan secara keseluruhan
yang mencakup posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas tidak disajikan
secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia antara lain
SAK/ETAP/IFRS.
5. Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer Opinion)
Auditor dapat tidak menyatakan suatu pendapat apabila ia tidak dapat merumuskan suatu
pendapat tentang kewajaran laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia antara lain SAK/ETAP/IFRS. Jika auditor menyatakan tidak memberikan
pendapat. Laporan auditor harus memberikan semua alasan subtantif yang mendukung
pernyataannya tersebut.

Penelitian Sebelumnya
Beberapa factor penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay
diantaranya dikutip dari beberapa sumber. Eksandy (2017) melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, Profitabilitas, dan Komite Audit terhadap Audit Delay”
pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015.
Metode pengambilan data menggunakan purposive sampling jumlah sampel sebanyak 9 perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit
delay. Solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay. Profitabilitas berpengaruh positif terhadap
audit delay. Komite audit berpengaruh positif terhadap audit delay.
Slyviana (2019) penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Solvabilitas, Pergantian Auditor dan
Opini Audit Terhadap Audit Delay”. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2017. Teknik analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda dan sampel yang diperoleh berjumlah 105
perusahaan observasi menggunakan metode purposive sampling. Hasil dari penelitian ini dapat
membuktikan bahwa solvabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit delay, opini audit
berpengaruh signifikan negatif terhadap audit delay, sedangkan pergantian auditor tidak berpengaruh
signifikan positif terhadap audit delay.
Amani (2016) penelitian dengan judul Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Opini
Audit, Dan Umur Perusahaan Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Property Dan
Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014). Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Opini Audit, dan Umur Perusahaan
terhadap Audit Delay pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2012-2014. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling berjumlah
41 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, uji asumsi klasik,
analisis regresi linier sederhana, dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian, menunjukkan
bahwa (1) Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay. (2) Profitabilitas
berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay. (3) Opini Audit berpengaruh signifikan terhadap Audit
Delay. (4) Umur Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay.
Bahri dan Amnia (2020) Penelitian dengan judul Effects of Company Size, Profitability,
Solvability and Audit Opinion on Audit Delay. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan
menguji pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, dan opini audit terhadap audit delay.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
2017-2018. Sampel dalam penelitian ini adalah 31 perusahaan yang terdaftar di BEI. Jenis data
penelitian adalah data kuantitatif dan sumber data sekunder dengan analisis statistik deskriptif, teknik
asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, koefisien determinasi R² dan uji t. Hasil penelitian
variabel solvabilitas mempengaruhi audit delay dengan nilai signifikan 0,000. Variabel ukuran
perusahaan tidak berpengaruh pada audit delay dengan nilai signifikan 0,490. Variabel profitabilitas
tidak mempengaruhi audit delay dengan nilai signifikan 0,098. Variabel opini audit tidak
mempengaruhi penundaan audit dengan nilai signifikan 0,313.
Hipotesis
H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap audit delay.
H2 : Profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap audit delay.
H3 : Solvabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit delay.
H4 : Opini audit berpengaruh negatif terhadap audit delay.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel


Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai
karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik
kesimpulannya Sujarweni (2016:4). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013 sampai dengan tahun
2018. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penarikan sampel non-probabilitas
(nonprobability sampling), yaitu suatu prosedur penarikan sampel yang bersifat subjektif, dalam hal
ini probabilitas pemilihan elemem-elemen populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk diambil
sebagai sampel. Adapun kriteria pemilihan sampel pada peneiltian ini adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-
2018;
b. Perusahaan sektor pertambangan yang memiliki data laporan keuangan lengkap, telah diaudit,
dan konsisten mempublikasikan laporan keuangan berturut-turut per 31 Desember selama
periode 2013-2018;
c. Perusahaan sektor pertambangan yang laporan keuangannya menggunakan mata uang rupiah
selama periode 2013-2018.
Berdasarkan kriteria di atas maka perusahaan yang memenuhi syarat dan termasuk dalam
Nonprobability sampling dalam penelitiang sebanyak 43 perusahaan.

Identifikasi dan Pengukuran Variabel

Variabel Dependen (AUDIT DELAY)


Audit delay merupakan lamanya waktu yang dibutuhkan auditor dalam melakukan proses audit suatu
laporan keuangan. Audit delay diukur secara kuantitatif dalam jumlah hari, dengan jangka waktu
antara tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal yang tertera pada laporan auditor independen
Irwan Adiraya dan Nur Sayidah (2018).

Variabel Independen
1. UKURAN PERUSAHAAN
Ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya sebuah perusahaan. Indikator dilihat dari
beberapa sudut pandang, seperti total nilai aset, total penjualan, jumlah tenaga kerja, anak
perusahaan, dan sebagainya. Besar kecilnya ukuran perusahaan juga dipengaruhi oleh
kompleksitas operasional variabel dan intensitas transaksi penjualan.
2. PROFITABILITAS
Profitabilitas diukur berdasarkan nilai ROA (Return On Asset) yaitu Net Profit dibagi dengan
Total Asset. Perusahaan yang tingkat profitabilitasnya tinggi diduga waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan audit akan lebih cepat.
3. SOLVABILITAS
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untukmemenuhi semua kewajibannya, baik
kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan yang tidak solvable adalah
perusahaan yang total utangnya lebih besardibandingkan dengan total asetnya.
4. OPINI AUDITOR
Opini audit merupakan pernyataan ataupendapat yang diberikan oleh auditor mengenai
kewajaran laporan keuangannyaperusahaan yang dievaluasi selama melaksanakan tugasnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean),
standar deviasi, minimum, dan maksimum. Jumlah data dalam penelitian adalah 60 data. Berikut
adalah hasil penelitian statistif deskriptif:
Tabel 1
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Descriptive Statistics
N Minimu Maximu Mean Std.
m m Deviation
Ukuran 60 25.57 31.14 28.4787 1.66021
Perusahaan
Profitabilitas 60 -.72 .21 -.0106 .14329
Solvabilitas 60 .04 2.26 .8568 .45223
Opini_Audit 60 .00 1.00 .4667 .50310
Audit_Delay 60 17.00 172.00 72.6333 25.30959
Valid N (listwise) 60

Tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai nilai audit delay antara 17 hari hingga 172 hari dengan rata-
rata sebesar 72,63 hari dan standart deviasi sebesar 1,6602. Tampak bahwa rata-rata audit delay
perusahaan sampel masih dibawah 90 hari kalender yang merupakan batas yang ditetapkan oleh OJK
dalam penyampaian laporan keuangan atau tanggal 31 maret pada tiap tahunnya. Ukuran perusahaan
mempunyai rentang nilai antara 25,57 sampai 31,14 dengan rata-rata sebesar 28,4787 dan standart
deviasi sebesar 0,14329. Tampak bahwa terdapat fluktuasi dalam hal ukuran perusahaan pada
perusahaan sampel yang diukur dengan total aktiva perusahaan. Rasio profitabilitas berkisar antara -
0,72 sampai dengan 0,21 dengan rata-rata -0,0106 dengan standart deviasi 0,14329. Nilai yang negatif
berarti perusahaan mengalami kerugian sebesar 72% dibandingkan total aktivanya. Rata-rata sampel
mendapatkan profitabilitas sampai dengan -0,0106 dibandingkan nilai aktivanya. Rata-rata rasio
solvabilitas sebesar 0,8568 dengan kisaran 0,04 sampai dengan 2,26 dan standart deviasi sebesar
0,45223. Tampak bahwa pada umumnya perusahaan mempunyai hutang jangka pendek sebesar
85,6% dibandingkan total aktiva perusahaan, bahkan yang mempunyai kewajiban jangka panjang
sampai dengan 45,22% dibandingkan total aktiva perusahaan.
Pengujian Asumsi Klasik
Analisis regresi linear berganda memerlukan beberapa asumsi agar model tersebut layak
dipergunakan. Asumsi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Uji Normalitas, Uji
Heteroskedastisitas, Uji Multikolinearitas, Uji Autokorelasi.
Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dipergunakan untuk menentukan apakah data terdistribusi secara normal atau
tidak. Uji normalitas yang dipergunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Penentuan normal atau
tidaknya suatu distribusi data ditentukan berdasarkan taraf signifikansi hasil hitung. Jika taraf
signifikansi di atas 0,05 maka data diinterprestasikan normal, dan sebaliknya jika taraf signifikansi
hasil hitung dibawah 0,05 maa diinterpretasikan bahwa data tidak normal.
Tabel 2
One Sample Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardi
zed
Residual
N 60
Mean .0000000
Normal Parametersa,b Std. 19.1149581
Deviation 4
Absolute .140
Most Extreme
Positive .140
Differences
Negative -.098
Kolmogorov-Smirnov Z 1.081
Asymp. Sig. (2-tailed) .193
Tabel diatas menunjukkan bahwa taraf signifikansi adalah sebesar 0,193 yang berada di atas 0,05.
Maka nilai residual terdistribusi normal sehingga model penelitian dinyatakan telah memenuhi
asumsi normalitas.
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan meplotkan grafik antara SRESID dengan ZPRED dimana
gangguan heteroskedastisitas akan tampak dengan adanya pola tertentu pada grafik. Berikut adalah
Uji Heteroskedastisitas pada model dalam penelitian ini:
Gambar 1
Uji Heteroskedastisitas
Grafik scatterplot di atas memperlihatkan bahwa tidak terdapat pola tertentu pada grafik. Titik pada
grafik relative menyebar secara merata yang bermakna tidak ada gangguan heteroskedastisitas pada
model penelitian ini.
Uji Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas dapat diketahui melalui nilai Tolerance dan Variance Inflation Factors
(VIF) seperti yang ditunjukkan melalui tabel 3 di bawah ini:

Tabel 3
Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF
(Constant)
UkuranPerusahaan .730 1.370
1 Profitabilitas .712 1.405
Solvabilitas .817 1.223
Opini_Audit .914 1.094
Tabel di atas menggambarkan semua nilai VIF dibawah 10 atau nilai tolerance di atas 0,1. Berarti
tidak terdapat gejala muultikolinearitas pada model penelitian ini.
Uji Autokorelasi
Hasil uji autokorelasi dengan uji Durbin-Watson dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4
dibawah ini:
Tabel 4
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-
Square the Estimate Watson
a
1 .655 .430 .388 19.79785 2.367
Berdasarkan tabel 4.10, diketahui nilai uji Durbin-Watson menunjukkan angka sebesar 2,367 dimana
nilai ini akan dibandingkan dengan menggunakan derajat kepercayaan 5%, jumlah sampel (n)
sebanyak 60 data, dan terdapat 4 variabel independen (k). Hasil tabel Durbin-Watson menunjukkan
bahwa nilai dL = 1,4443 dan nilai dU = 1,727. Hal tersebut menggambarkan bahwa nilai DW (2,367)
lebih besar dari nilai dU (1,727) atau kurang dari 2,273 (4 - dU) atau dU < DW < 4 - dU = 1,727 <
2,367 > 2,273. Dengan melihat nilai DW yang berada di arah autokorelasi negatif, sehingga dilakukan
uji Run Test untuk mengatasi adanya autokorelasi. Hasil uji run test autokeralsi dapat dilihat dalam
tabel 5
Tabel 5
Uji Run Test
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea .54302
Cases < Test Value 30
Cases >= Test Value 30
Total Cases 60
Number of Runs 32
Z .260
Asymp. Sig. (2-tailed) .795

Berdasarkan hasil dari Uji Run Test di atas diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,795 > 0,05. Hal
ini membuktikan bahwa tidak tedapat autokorelasi di dalam penelitian ini.
Uji F
Uji F simultan digunakan untuk melihat pengaruh keempat variabel independen (bebas) terhadap
variabel dependen (terikat). Berikut ini disajikan informasi mengenai data tersebut dan analisisnya:
Tabel 6
Uji Statistik F
ANOVAa
Model Sum of df Mean Square F Sig.
Squares
Regression 16236.417 4 4059.104 10.356 .000b
1 Residual 21557.516 55 391.955
Total 37793.933 59
a. Dependent Variable: Audit_Delay
b. Predictors: (Constant), Opini_Audit, Solvabilitas, UkuranPerusahaan, Profitabilitas
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai F hitung lebih besar dari F tabel (10,356 > 2,39) dan nilai
Sig. < 0,05. Artinya semua variabel independel mempengaruhi variabel dependen.

Uji T
Uji T digunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikatnya.
Berikut ini disajikan informasi mengenai data tersebut dan analisisnya:
Tabel 7
Uji T
Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 210.746 52.177 4.039 .000
UkuranPerusahaa -4.996 1.817 -.328 -2.750 .008 .730 1.370

1 Profitabilitas -49.491 21.320 -.280 -2.321 .024 .712 1.405

Solvabilitas 9.025 6.304 .161 1.432 .158 .817 1.223

Opini_Audit -8.780 5.359 -.175 -1.638 .107 .914 1.094


a. Dependent Variable: Audit_Delay
Berdasarkan output di atas, pengujian hipotesis dijabarkan sebagai berikut:

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay


Hasil perhitungan ukuran perusahaan (SIZE) menunjukkan bahwa nilai signifikasi lebih kecil dari
0,05 (0,008 < 0,05) dan nilai t hitung lebih besar dari nilai tabel t (-2,750 < -2,001) sehingga dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak, artinya variabel ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh
signifikan mempengaruhi terhadap audit delay. Hasil peneltian ini konsisten dengan hasil penelitian
Amani dan Waluyo (2016) yang menyatakan bahwa ukuran perusahan berpengaruh signifikan
terhadap audit delay, sedangkan hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Eksandy (2017); Bahri dan Amnia(2020) yang membuktikan bahwa
ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay .
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit Delay
Hasil perhitungan profitabilitas menunjukkan bahwa nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 (0,024 <
0,05) dan nilai t hitung lebih besar dari nilai tabel t (2,321 > 2,001) sehingga dapat disimpulkan bahwa
H0 ditolak, artinya variabel proitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap audit delay.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Eksandy (2017); Amani dan Waluyo (2016) yang
menyatakan profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay , sedangkan hasil penelitian ini tidak
konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bahri dan Amnia (2020) yang
membuktikan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh dengan audit delay.
Pengaruh Solvabilitas Terhadap Audit Delay
Hasil perhitungan solvabilitas menunjukkan bahwa nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 (0,158>
0,05) dan nilai t hitung lebih kecil dari nilai tabel t (1,432 < 2,001) sehingga dapat disimpulkan bahwa
H0 diterima, artinya variabel solvabilitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap audit
delay. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Eksandy (2017) yang menyatakan bahwa
solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay , sedangkan haasil penelitian ini tidak
konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Slyvian (2019); Bahri dan Amnia
(2020) yang membuktikan bahwa solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap audit delay.
Pengaruh Opini Auditor Terhadap Audit Delay
Hasil perhitungan opini audit menunjukkan bahwa nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 (0,107 >
0,05) dan nilai t hitung lebih kecil dari nilai tabel t (1,638 < 2,001) sehingga dapat disimpulkan
bahwa H0 diterima, artinya variabel opini audit secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
audit delay. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Bahri dan Amnia (2020) yang
menyatakan opini audit tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay , sedangkan hasil penelitian
ini tidak konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Eksandy (2017); Sylvian
(2019); Amnia dan Waluyo (2016) yang membuktikan bahwa opini audit berpengaruh terhadap audit
delay

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas,
Dan Opini Audit Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2018)”. Alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah regresi linier barganda dengan menggunakan program Statistical Package for
The Social Science (SPSS) versi 20.0. Setelah melakukan pengujian, diperoleh simpulan sebagai
berikut:
a. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap audit delay
b. Profitabilitas berpengaruh negative dan signifikan terhadap audit delay
c. Solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay
d. Opini Publik tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay

Implikasi Hasil Penelitian


Adapun implikasi manajerial dalam penelitian ini, yaitu:
a. Untuk Perusahaan
1) Perusahaan diharapkan untuk mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit
dengan tepat waktu supaya informasi yang terdapat dilaporan keuangan dapat digunakan
oleh pihak-pihak yang berkepentingan;
2) Perusahaan dengan total aset yang relatif lebih kecil diharapkan agar dapat meningkatkan
kinerja keuangan perusahaan sehingga proses audit dapat berjalan lebih cepat dan tepat
waktu;
3) Perusahaan harus melihat tingkat solvabilitas, karena solvabilitas yang tinggi akan
memiliki kerugian yang lebih besar, maka diharapkan dapat mengevaluasi kinerja
manajemen mengenai seberapa besar proporsi kewajiban yang dapat dibiayai oleh aset
4) Perusahaan sebaiknya meminta auditor independen untuk mengaudit laporan keuangan
perusahaan dengan baik dan menyeluruh.
b. Untuk Auditor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses
audit dengan mengendalikan variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas , opini
publik, terhadap audit delay sehingga keterlambatan publikasi laporan keuangan dapat
diminimalisir.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Soekrisno. 2016. Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Oleh Akuntan Publik. Edisi-4 Buku
1. Jakarta: Salemba Empat
Apriyana Nurahman, 2017. Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran Perusahaan, Dan kuran Kap
Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2015 Jurnal Nominal / Volume Vi Nomor 2 / Tahun 2017
Arens, Alvin A, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. 2015. Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan
Terintegrasi. Edisi Kelima Belas- Jilid 1 . Jakarta: Erlangga.
Artaningrum, Rai Gina, I Ketut Budiartha, dan Made Gede Wirakusuma. 2017. “Pengaruh
Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Pergantian Manajemen Terhadap Audit
Report Lag Pada Perusahaan Manufaktuur”. Dalam E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.
8, No. 2, h. 217-230, Bali.
Bahri Syaiful; Amnia Rifa. 2020. Effects of Company Size, Profitability, Solvability and Audit
Opinion on Audit Delay, Journal Of Auditing, Finance, And Forensic Accounting, E-ISSN: 2461-
0607 ISSN: 2339-2886, Vol. 8, No. 1, April, 2020
Clarissa Saskya, Pangerapan Sonny. 2019. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, Profitabilitas,
Dan Ukuran Kap Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi. Vol 7, No 3
(2019)
Dwiramdan. 2019. Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran Perusahaan, Opini Audit Dan
Reputasi Auditor Terhadap Audit Delay (Study Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang
Terdaftar Di Burssa Efek Indonesia Periode 2015-2017)
Gani Petrus.2019. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, dan Profitabilitas terhadap Audit Delay
di Indonesia pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah
Core It e-ISSN: 2548-3528 p-ISSN: 2339-1766I
Halim, Yansen Cristian. 2018. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag Periode 2013-
2016 Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis. Vol. 2, No. 1, h. 54-63,
April. Jakarta.
Hariani, Diana dan Darsono. 2014. “Faktor-faktor Pemengaruh Audit Report Lag”. Dalam
Diponegoro Journal of Accounting”. Vol. 3, No. 2, Semarang.
Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan Integrated and Comprehensive Edition. Jakarta : Grasindo
Hasanah.2019. Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay
Pada Perusahaan Sektor Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Kasmir. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Depok : PT. Rajagrafindo Persada
Kuslihaniati, Desi Fia dan Suwardi Bambang Hermanto. 2016. “Pengaruh Praktik Corporate
Governance dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Audit Report Lag”. Dalam Jurnal Ilmu dan
Riset Akuntansi. Vol. 5, No. 2, Februari. Surabaya.
Messier, William F, Steven M. Glover dan Douglas F. Prawitt. 2014. Jasa Audit dan Assurance:
Pendekatan Sistematis. Edisi-8 Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.
Nila Aprila,Fachruzzaman, dan Desi Siska Pratiwi. (2017). Pengaruh Opini Audit Dan Kualitas
Auditor Terhadap Audit Delay Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Indonesia. Jurnal Akuntansi
ISSN 2303-0356 Vol. 7, No.3, Oktober 2017 Hal. 75-86
Pratama, Ridho Akbar, dan Fernando Africano. 2018. “Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Leverage, Profitabilitas, dan Likuiditas terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2016)”.STIE
Multi Data Palembang.
Sastrawan, I Putu dan Made Yenni Latrini. 2016. “Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Manufaktur”. Dalam E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana. Vol. 17, No. 1, h. 311-337, Oktober. Bali.
Suginam. 2016. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag pada Perusahaan Sektor
Perdagangan Jasa dan Investasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Dalam Majalah Ilmiah
Informasi dan Teknologi Ilmiah. Vol. 11, No. 1, September, Sumatera Utara.
Siregar Imbalo Sakti Tunggal. 2019. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, dan
Opini Audit Terhadap Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2014-2016
Wiryakriyana, Anak Gedung Gede dan Ni Luh Sari Widhiyani. 2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Leverage, Auditor Switching, dan Sistem Pengendalian Internal Pada Audit Delay. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 19.1 Hal. 771-798.

Anda mungkin juga menyukai