Anda di halaman 1dari 5

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT DELAY

Almira Nadya Ramadhanti

Prodi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom

almiranadya@student.telkomuniversity.ac.id

ABSTRAK
Penyusunan dan penyajian laporan keuangan harus bermanfaat serta dapat dipercaya oleh
pengguna maka diperlukan menyeimbangkan manfaat relevan antara pelaporan tepat waktu dan
ketentuan informasi yang andal. Ketepatan waktu dapat dilihat dari audit delay yaitu perbedaan waktu
antara tanggal diterbitkannya laporan audit dengan tanggal penutupan tahun buku. Publikasi laporan
keuangan tanpa diikuti dengan ketepatwaktuan yang memadai akan mengurangi relevansi dan
reabilitas laporan keuangan itu sendiri. Namun, masih terdapat beberapa perusahaan yang mengalami
keterlambatan dalam menerbitkan laporan keuangan. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay antara lain pergantian auditor, profitabilitas, solvabilitas
dan ukuran perusahaan. Semakin panjang audit delay akan membuat investor berpikir perusahaan
memiliki masalah dalam laporan keuangannya sehingga tidak dapat segera mempublikasikannya,
yang kemudian dapat menyebabkan ketidakpastian pergerakan harga saham. Untuk itu, perusahaan
harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan penyampaian laporan
keuangan.

Kata Kunci : Audit Delay, Pergantian Auditor, Profitabilitas, Slovabilitas, Ukuran Perusahaan

I. PENDAHULUAN

Perusahaan yang menerbitkan saham di bursa efek diwajibkan untuk menyampaikan


laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit setiap akhir tahun. Laporan keuangan
merupakan salah satu informasi yang memiliki peran penting yaitu sebagai bentuk
pertanggungjawaban perusahaan atas pendanaan yang telah diberikan oleh para stakeholder
dan untuk memberikan informasi kepada calon investor, calon kreditur, dan pengguna
laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Ketepatan waktu dalam penyampaian
laporan keuangan kepada publik di Indonesia telah diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan
Publik bahwa laporan keuangan tahunan harus disampaikan dalam bentuk laporan keuangan
auditan, selambat-lambatnya pada akhir bulan keempat atau 120 hari setelah tahun buku
berakhir. (Rizqullah & Nurbaiti, 2020)
Faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay pada laporan keuangan hingga kini
masih belum terungkap secara konsisten. Oleh karena itu, artikel ini dimaksudkan untuk
membahas kembali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi audit delay.

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Audit Delay

Audit delay merupakan rentang waktu penyelesaian audit yang dibutuhkan auditor
untuk menghasilkan laporan audit atas kinerja laporan keuangan suatu perusahaan, yang
diukur dari akhir tahun fiskal perusahaan sampai tanggal laporan audit dikeluarkan. (K et al.,
2019)

2.2. Pergantian Auditor

Pergantian auditor merupakan pergantian auditor antara tahun berjalan dengan tahun
sebelumnya. (Primsa et al., 2012)

2.3. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan rasio untuk menggambarkan kemampuan perusahaan dalam


menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset dan ekuitas pada periode
tertentu. (Kasmir, 2014)

2.4. Solvabilitas

Solvabilitas merupakan rasio untuk menggambarkan kemampuan perusahaan dalam


menggunakan sumber daya yang dimiliki seperti piutang, aktiva dan modal untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjangnya. (Sujarweni, 2017)

2.5. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan klasifikasi besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat
dinyatakan dalam total aset, nilai pasar saham, dll. (Nurainun & Mahardika, 2020)

III. PEMBAHASAN
Terdapat variasi yang sangat luas mngenai faktor-faktor yang mempengaruhi audit
delay. Faktor-faktor tersebut meliputi :

3.1. Pergantian Auditor

Pergantian auditor pada suatu perusahaan dilakukan dengan tujuan untuk menjaga
independensi dari auditor agar tetap bersikap objektif dalam melakukan tugasnya sebagai
auditor. Pergantian akuntan publik juga dilakukan karena telah berakhirnya kontrak kerja
yang disepakati antara Kantor Akuntan Publik dengan pemberi tugas dan telah
memutuskan untuk tidak memperpanjang dengan penugasan baru. Dalam proses
pengauditan memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan jika auditor tersebut
melanjutkan penerimaan penugasan. Hal ini bisa mengakibatkan lamanya pengauditan
yang berakibat juga pada penundaan penyampaian laporan keuangan auditan (Maria,
2012). (Verawati & Wirakusuma, 2016)

3.2. Profitabilitas

Perusahaan yang mendapatkan keuntungan memiliki kecenderungan untuk


menyampaikan laporan keuangan tepat waktu sebab laba dianggap sebagai berita baik
sehingga perusahaan ingin segera menyampaikan berita tersebut kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Sedangkan, jika manajemen dalam kondisi kinerja yang buruk akan lebih
memilih untuk membatasi akses informasi akuntansi dan mengulur waktu untuk
mengumumkan laporan keuangan. (Singvi dan Desai, 1971)

Salah satu penjelasan dari tindakan ini didasarkan pada teori sinyal. Teori sinyal
menyatakan bahwa dalam situasi perusahaan mendapatkan keuntungan manajemen
perusahaan tersebut akan menggunakan informasi tersebut untuk memberikan sinyal kepada
investor agar mendukung kelangsungan posisi manajemen saat ini dan komensasi yang lebih
tinggi pada manajemen. (Srimindarti, 2008)

3.3. Solvabilitas

Tingginya rasio debt to equity mencerminkan tingginya resiko keuangan perusahaan.


Tingginya resiko ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa perusahaan tersebut tidak
bisa melunasi kewajiban atau hutangnya baik berupa pokok maupun bunga. Resiko
perusahaan yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan.
Kesulitan keuangan merupakan berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan di
mata masyarakat. Pihak manajemen cenderung menunda penyampaian laporan keuangan
berisi berita buruk. (Kartika, 2011)

3.4. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan lebih disebabkan oleh ketersediaan informasi yang terpubliksai.


Jumlah informasi yang terpublikasi untuk perusahaan eningkat seiring dengan ukuran
perusahaan. Perusahaan besar lebih banyak disorot oleh masyarakat dibandingkan perusahaan
kecil. Oleh karena itu perusahaan besar cenderung menjaga image perusahaan di mata
masyarakat. Untuk menjaga image tersebut perusahaan berusaha menyampaikan laporan
keuangan secara tepat waktu. (Srimindarti, 2008)

Terdapat hubungan positif antara ukuran perusahaan dan pengungkapan laporan


keuangan secara tepat waktu. Teori yang mendasari pernyataan tersebut adalah teori
keagenan.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Laporan keuangan meberikan informasi penting mengenai perusahaan yang dapat


dinyatakan secara kuantitatif dalam satuan uang. Laporan keuangan memiliki nilai yang
sangat penting bagi pengguna yang akan mengambil keputusan dengan mendasarkan pada
informasi dari laporan keuangan tersebut. Para pengguna laporan keuangan meliputi kreditur,
pemegang saham, dan manajemen. Mengingat pentingnya informasi yang terkandung dalam
laporan keuangan maka ketepatan waktu pelaporan memegang peranan penting.
DAFTAR PUSTAKA

K, A. F., Deannes, & Triyanto, D. N. (2019). Analisis Determinan Income Smoothing (Studi
Empiris pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2014-2016). E-Proceeding of Management : Vol.6, No.1, ISSN : 2355-9357, 732.

Kartika, A. (2011). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan


Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Dinamika Keuangan Dan Perbankan, Vol. 3, No. 2,
ISSN :1979-4878.

Kasmir. (2014) Analisis Laporan Keuangan. Jakarta, Rajawali Pers

Nurainun, D., & Mahardika, D. P. K. (2020). Pengaruh Solvabilitas, Profitabilitas dan


Ukuran Perusahan Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor
Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2018).

Primsa, Subagyo dan Malem. 2012. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag
pada Perusahaan yang Listed di BEI. Pekan Ilmiah Dosen FEB.

Rizqullah, F., & Nurbaiti, A. (2020). Analisis Faktor Profitabilitas, Tingkat Solvabilitas,
Kompleksitas Operasi Perusahaan dan Opini Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan
Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2018).

Singvi S. S., dan H. B. Desai, 1971, An Empirical Analysis of the Quality of Corporate
Financial Disclousure, The Accounting Review 46.

Srimindarti, C. (2008). Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Fokus Ekonomi (FE), Vol.7,
No. 1, ISSN: 1412-3851.

Sujarweni, V. W. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Verawati, N. M. A., & Wirakusuma, M. G. (2016). Pengaruh Pergantian Auditor, Reputasi


Kap, Opini Audit, Dan Komite Audit Dalam Audit Delay. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Vol.17.2. ISSN: 2302-8556.

Anda mungkin juga menyukai