TINJAUAN PUSTAKA
Konflik yang biasa terjadi adalah perusahaan yang terlambat atau dengan sengaja
menunda pengungkapan informasi keuangan yang relevan, agar mendapat
keuntungan sendiri, berupa mendapat insentif, dan menutupi kesalahan dalam laporan
keuangan, tentu hal ini sangat merugikan investor. Ketidakpastian atau keterlambatan
dalam audit mempengaruhi keyakinan investor pada kualitas informasi dari
perusahaan. Hal ini juga dapat mengakibatkan investor menunda atau mengurangi
investasinya.
Dalam hal ini auditor berperan sebagai penengah antara principal dan agent yang
memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Auditor harus bertindak secara independen
dan menjalankan tanggung jawab sesuai dengan standar audit yang berlaku. Publikasi
laporan keuangan secara tepat waktu dapat dinilai sebagai salah satu penentu utama
dari kualitas pelaporan keuangan yang meningkatkan kualitas pengambilan keputusan
dan mengurangi information asymmetry (Annisa et al. 2022).
Audit delay tidak dapat dipisahkan dari teori agensi. Audit delay berhubungan erat
dengan ketepatan waktu dalam mempublikasikan laporan keuangan. Namun
banyaknya anak perusahaan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan juga menjadi slaah
satu alasan perusahaan tersebut memerlukan waktu yang lebih lama untuk
menyelesaikan laporan keuangan pada masing-masing anak perusahaan, sehingga
audit delay yang diperlukan perusahaan juga semakin panjang.
Manfaat teori sinyal ini adalah akurasi dan ketepatan waktu penyajian laporan
keuangan ke publik. Sinyal dari perusahaan memberikan informasi yang bermanfaat
untuk pengambilan keputusan bagi para penggunanya antara lain investor. Semakin
panjang audit delay menyebabkan ketidakpastian pergerakan harga saham. Investor
dapat mengartikan lamanya audit delay dikarenakan perusahaan memiliki bad news
sehingga tidak segera mempublikasikan laporan keuangannya, yang kemudian akan
berakibat pada penurunan harga saham perusahaan. Jika suatu perusahaan ingin
sahamnya dibeli oleh investor maka perusahaan harus melakukan pengungkapan
laporan keuangan secara terbuka dan transparan.
Tujuan umum laporan keuangan menurut Sadeli (2011:18-19) adalah sebagai berikut:
1. Menyajikan informasi yang dapat diandalkan tentang kekayaan dan
kewajiban.
2. Menyajikan informasi yang dapat diandalkan tentang perubahan kekayaan
bersih perusahaan sebagai hasil dari kegiatan usaha.
3. Menyajikan informasi yang dapat diandalkan tentang perubahan kekayaan
bersih yang bukan berasal dari kegiatan usaha.
4. Menyajikan informasi yang membantu para pemakai dalam menaksir
kemampuan perusahaan memperoleh laba.
5. Menyajikan informasi lain yang sesuai atau relevan dengan keperluan para
pemakainya.
laporan keuangan merupakan produk akhir dari proses atau kegiatan akuntansi suatu
kesatuan usaha. Laporan itu diperlukan oleh pihak yang berkepentingan, antara lain:
manajer perusahaan, pemilik perusahaan, kreditor, investor, pemerintah dan lembaga
lainnya. Mengingat masing-masing pihak yang berhubungan dengan perusahaan
bersangkutan mempunyai kepentingan yang berbeda-beda maka laporan keuangan
harus disusun sedemikian rupa sehingga memenuhi kebutuhan semua pihak.
Menurut Tuanakotta (2011:236) Audit delay merupakan jarak antara tanggal tutup
tahun buku dengan laporan audit, atau waktu yang dibutuhkan untuk mengaudit
hingga terbitnya laporan keuangan hasil auditan. Menurut Kasmir (2016:7) laporan
keuangan digunakan salah satunya untuk melihat kondisi perusahaan pada saat ini
atau dalam periode tertentu. Perbedaan tanggal laporan keuangan dengan tangal
penandatanganan auditor mengindikasikan lamanya waktu yang dilakukan auditor,
atau bisa disebut juga audit delay.
Menurut Dyer & McHugh (1975) menggunakan tiga kriteria keterlambatan untuk
melihat ketepatan waktu dalam penelitiannya, yaitu sebagai berikut:
1. Preliminary lag, interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai
penerimaan laporan akhir preliminary oleh bursa.
2. Auditor’s report lag, interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai
tanggal laporan auditor ditandatangani.
3. Total lag, interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal
penerimaan laporan dipublikasikan di bursa. Audit delay juga dikenal dengan
istilah audit report lag.
Audit delay dilihat (dihitung) sejak tanggal tutup tahun buku perusahaan yaitu 31
Desember sampai tanggal yang penandatanganan laporan audit yang tertera pada
laporan auditor independen.
Pengukuran variabel audit delay ini mengacu pada penelitian Ebang et al (2019)
diukur dengan rumus sebagai berikut:
Notasi 1. Pengukuran Variabel Audit Delay ………………………………………. (1)
Sumber: Ebang et al, (2019).
Darsono & Ashari (2005:55) menyatakan pengukuran Debt to Equity Ratio diukur
dengan rumus sebagai berikut:
(Darsono & Ashari, 2005:52) menyatakan pengukuran Current Ratio diukur dengan
rumus sebagai berikut:
Adapun kriteria ukuran perusahaan yang diatur dalam UU No. 20 tahun 2008
diuraikan dalam tabel 2.1.
Tabel 2.1.
Kriteria Ukuran Perusahaan
Pandangan ini dikuatkan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Annisa et al.
(2022), Febriani, (2019), Saputri & Lestari (2018), Seli (2019) yang menyatakan
bahwa variabel Debt to Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay.
Gambar 2.1.
Hubungan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Audit Delay
H2
DER Audit Delay
Menurut Sudana (2011:22) perusahaan yang memilik rasio ROA tinggi berarti
memiliki kabar baik (good news) sehingga perusahaan akan segera menyampaikan
kabar baik ini ke publik dan penilaian atas kinerja pimpinan dan juga memberikan
sinyal positif kepada investor. Sehingga akan mengalami audit delay yang lebih
singkat.
Pandangan ini dikuatkan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gaol & Duha
(2021), Gustiani (2020), Saputri & Lestari (2018), Siregar & Harini (2022), Susanti
(2018) bahwa variabel Return on Assets (ROA) berpengaruh signifikan terhadap
Audit Delay.
H3
ROA Audit Delay
Sumber: Gaol & Duha (2021), Gustiani (2020), Saputri & Lestari
(2018), Siregar & Harini (2022), Susanti (2018).
Menurut Fahmi (2014:64) likuiditas yang diukur dengan current ratio, ketika current
ratio menunjukan rasio tinggi hal ini membuat perusahaan memiliki kabar baik (good
news) dan hal ini membuat perusahaan sesegera mungkin menyampaikan laporannya
dan menjadikan auditor dapat cepat dalam menyelesaikan laporan keuangan
auditannya, yang berarti akan semakin pendek Audit Delay.
Pandangan ini dikuatkan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Armando
(2019), Susanti (2018) bahwa variabel Current Ratio (CR) berpengaruh signifikan
terhadap Audit Delay.
H4
CR Audit Delay
Pandangan ini dikuatkan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Adiraya &
Sayidah (2018) Gaol & Duha (2021), Ginting, (2019), Saputri & Lestari (2018),
Setyawan (2020), Susanti, (2018), Wisesa (2020) bahwa variabel Ukuran Perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay.
H5
UP Audit Delay
Sumber: Adiraya & Sayidah (2018) Gaol & Duha (2021), Ginting,
(2019), Saputri & Lestari (2018), Setyawan (2020), Susanti,
(2018), Wisesa (2020).
2.3. Ringkasan Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian yang telah dilakukan dan menjadi rujukan utama dalam
penelitian untuk menguatkan teori dan hipotesis yang akan dibangun dalam penelitian
ini. Adapun ringkasan penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.2.
Ringkasan Penelitian Terdahulu
Model
No
Peneliti Variabel Penelitia Hasil
.
n
1. Saputri & Y: Audit Delay Analisis 1. Company Size
Lestari (2018). Regresi berpengaruh
X1: Company Linier signifikan terhadap
Tabel 2.1. (Lanjutan 1)
Size Berganda. Audit Delay.
Bersambung….
X2: CPA Firm 2. CPA Firm tidak
X3: ROA berpengaruh
X4: DER signifikan terhadap
Audit Delay.
3. ROA berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Delay.
Bersambung….
4. DER berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Delay.
2. Adiraya & Y: Audit Delay Analisis 1. UP berpengaruh
Sayidah 2018). Regresi signifikan terhadap
X1: UP Linear Audit Delay.
X2: Berganda. 2. Profitabilitas tidak
Profitabilitas berpengaruh
X3: Solvabilitas signifikan terhadap
X4: Opini Audit Delay.
Auditor 3. Solvabilitas tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Delay.
4. Opini Auditor tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Delay.
3. Susanti (2018). Y: Audit Delay Analisis 1. CR berpengaruh
Regresi signifikan terhadap
X1: CR Linear Audit Delay.
X2: ROA Berganda 2. ROA berpengaruh
X3: DER signifikan terhadap
X4: UP Audit Delay.
3. DER tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Delay.
4. UP berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Delay.
4. Olivia (2019). Y: Audit Analisis 1. Likuiditas tidak
Report Lag Linear berpengaruh
Berganda signifikan terhadap
X1: Likuiditas Audit Report Lag.
X2: 2. Profitabilitas tidak
Tabel 2.1. (Lanjutan 2) Profitabilitas berpengaruh
X3: Leverage signifikan terhadap
Bersambung….
X4: Opini Audit Report Lag.
3. Leverage tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Report Lag.
4. Opini berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Report Lag.
5. Armando Y: Audit Analisis 1. ROA tidak
(2019). Report Lag Regresi berpengaruh
Linear signifikan terhadap
X1: Berganda Audit Report Lag.
Profitabilitas 2. CR berpengaruh
X2: Likuiditas signifikan terhadap
X3: Solvabilitas Audit Report Lag.
3. DER tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Report Lag.
6. Ginting (2019). Y: Audit Delay Analisis 1. Profitabilitas (ROA)
Regresi tidak berpengaruh
X1: Linear signifikan terhadap
Profitabilitas Berganda Audit Delay.
X2: Solvabilitas 2. Solvabilitas (DAR)
X3: Ukuran berpengaruh
Perusahaan signifikan terhadap
Audit Delay.
3. Ukuran Perusahaan
berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Delay.
7. Seli (2019). Y: Audit Delay Analisis 1. Profitabilitas tidak
Regresi berpengaruh
X1: Linear signifikan terhadap
Profitabilitas Berganda Audit Delay.
X2: Solvabilitas 2. Solvabilitas
X3: Aktivitas berpengaruh
Persediaan signifikan terhadap
Audit Delay.
3. Aktivitas Persediaan
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
Tabel 2.1. (Lanjutan 3) Audit Delay.
8. Febriani (2019). Y: Audit Analisis 1. ROA tidakBersambung….
Deport Lag Regresi berpengaruh
Linear signifikan terhadap
X1: ROA Berganda Audit Report Lag.
X2: DER 2. DER berpengaruh
X3: Ukuran signifikan terhadap
Perusahaan Audit Report Lag.
3. Ukuran Perusahaan
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Report Lag.
9. Ebang et al Y: Audit Delay Analisis 1. Ukuran Perusahaan
(2019). Regresi tidak berpengaruh
X1: Ukuran Linear signifikan terhadap
Perusahaan Berganda Audit Delay.
X2: 2. Profitabilitas tidak
Profitabilitas berpengaruh
X3: Solvabilitas signifikan terhadap
X4: Opini Audit Audit Delay.
X5: Ukuran 3. Solvabilitas tidak
KAP berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Delay.
4. Opini Audit tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Delay.
5. Ukuran KAP tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Delay.
10. Wisesa (2020). Y: Audit Delay Analisis 1. Profitabilitas
Regresi berpengaruh positif
X1: Logistik terhadap Audit Delay.
Profitabilitas 2. Solvabilitas
X2: Solvabilitas berpengaruh positif
X3: Ukuran terhadap Audit Delay.
Perusahaan 3. Ukuran Perusahaan
X4: Kualitas berpengaruh negatif
Auditor terhadap Aduit Delay.
4. Kualitas Auditor
berpengaruh positif
Tabel 2.1. (Lanjutan 4) terhadap Audit Delay.
11. Setyawan Y: Audit Analisis 1. LikuiditasBersambung….
tidak
(2020). Report Lag Regresi berpengaruh
Linear signifikan terhadap
X1: Likuiditas Berganda Audit Report Lag.
X2: Solvabilitas 2. Solvabilitas
X3: Ukuran berpengaruh
Perusahaan signifikan terhadap
Audit Report Lag.
3. Ukuran Perusahaan
berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Report Lag.
12. Gustiani (2020). Y: Audit Delay Analisis 1. Ukuran Perusahaan
Regresi tidak berpengaruh
X1: Ukuran Linear signifikan terhadap
Perusahaan Berganda Audit Delay.
X2: 2. Profitabilitas
Profitabilitas berpengaruh
X3: Solvabilitas signifikan terhadap
X4: Jenis Audit Delay.
Industri 3. Solvabilitas tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Delay.
4. Jenis Industri
berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Delay.
13. Gaol & Duha Y: Audit Delay Analisis 1. Opini Auditor
(2021). Regresi berpengaruh
X1: Opini Linear signifikan terhadap
Auditor Berganda Audit Delay.
X2: 2. Profitabilitas
Profitabilitas berpengaruh
X3: Ukuran signifikan terhadap
Perusahaan Audit Delay.
3. Ukuran Perusahaan
berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Delay.
14. Damanik et al Y: Audit Delay Analisis 1. Profitabilitas tidak
(2021). Regresi berpengaruh
X1: Linear signifikan terhadap
Tabel 2.1. (Lanjutan 5) Profitabilitas Berganda Audit Delay.
X2: Ukuran 2. Ukuran Perusahaan
Bersambung….
Perusahaan tidak berpengaruh
X3: Leverage signifikan terhadap
X4: Umur Audit Delay.
Perusahaan 3. Leverage tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Delay.
4. Umur Perusahaan
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Delay.
15. Tumanggor & Y: Aduit Delay Analisis 1. Likuiditas tidak
Mahmuddin Regresi berpengaruh
(2022). X1: Likuiditas Linear signifikan terhadap
X2: Berganda Audit Delay.
Profitabilitas 2. Profitabilitas tidak
X3: Solvabilitas berpengaruh
X4: Ukuran signifikan terhadap
Perusahaan Audit Delay.
3. Solvabilitas tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Delay.
4. Ukuran Perusahaan
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Delay.
16. Zulaikha Y: Audit Delay Analisis 1. Profitabilitas
(2022). Regresi berpengaruh
X1: Linear signifikan terhadap
Profitabilitas Berganda Audit Delay.
X2: Solvabilitas 2. Solvabilitas tidak
X3: Ukuran berpengaruh
Perusahaan signifikan terhadap
X4: Opini Audit Audit Delay.
X5: Ukuran 3. Ukuran Perusahaan
KAP tidak berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Delay.
4. Opini Audit
berpengaruh
signifikan terhadap
Tabel 2.1. (Lanjutan 6) Audit Delay.
5. Ukuran KAP
berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Delay.
17. Annisa et al Y: Audit Delay Analisis 1. Profitabilitas tidak
(2022). Regresi berpengaruh
X1: Linear signifikan terhadap
Profitabilitas Berganda Audit Delay.
X2: Solvabilitas 2. Solvabilitas
X3: Reputasi berpengaruh
KAP signifikan terhadap
Audit Delay.
3. Reputasi KAP
berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Delay.
18. Siregar & Y: Audit Delay ? 1. ROA berpengaruh
Harini (2022). signifikan terhadap
X1: ROA Audit Delay.
X2: UP 2. UP tidak berpengaruh
X3: CR signifikan terhadap
Audit Delay.
3. CR tidak berpengaruh
signifikan terhadap
Audit Delay.
2.4. Kerangka Pemikiran Teoritis
Berdasarkan pada landasan teori dan hasil penelitian terdahulu serta permasalahan
yang telah dikemukakan, maka sebagai dasar perumusan hipotesis berikut disajikan
kerangka pemikiran yang dituangkan dalam model penelitian dapat dilihat pada
Gambar 2.5. berikut:
Gambar 2.5.
Kerangka Pemikiran Teoritis