Anda di halaman 1dari 18

E-JRA Vol. 09 No.

10 Agustus 2020
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN


WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2016-2018)

Yulia Ningsih*, Nur Diana**, M. Cholid Mawardi***


Email : yn08291@gmail.com
Universitas Islam Malang

ABSTRACT
The pupose of this study is to analyze the factors that influence the timeliness
of the delivery of financial statements of empiricial studies on manufacturing
companies listed on the Indonesian stock exchange for the period of 2016-2018. The
indicators in the study are debt to equity ratio (DER), profitability (profit), company
size (size), and auditor quality (KAP). Sampling in this study using purposive
sampling method. The sample of this reseach in 49 manufacturing companies listed
on the IDX in 2016-2018. Data analysis used logistic regression analysis with
descriptive statistic, normality test, classical assumption test, assessing model fit,
determination coefficient test, hosmer and lemeshow test, classification matrix test,
simultaneous test and partial test to determine the relationship between variables.by
using the SPSS statistical tools 14. The result of this study indicate that the debt to
equity ratio (DER), profitability (profit), auditor quality (KAP) do not affect the
timeliness of financial report submission, while firm size (size) affects the timeliness
of financial statement submission.

Keywords: debt to equity ratio (DER), profitability (profit), company size (size),
auditor quality (KAP), timeliness of financial statement submission on the IDX.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Laporan keuangan adalah salah satu sumber informasi penting bagi suatu
perusahaan untuk mengetahui dinamika pertumbuhan perusahaan ke arah positif atau
negatif. Laporan keuangan memberikan informasi yang dapat dijadikan sebagai
pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam standar
Akuntansi Keuangan (SAK): (2009:1)
“Laporan keuangan meliputi bagian dari proses laporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai
laporan arus kas/laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta

58
E-JRA Vol. 09 No. 10 Agustus 2020
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan


keuangan.”
Laporan keuangan sangat penting bagi perusahaan, karena suatu dokumen
penting perusahaan yang menyatakan kondisi keuangan perusahaan, banyak sekali
alasan kenapa laporan keuangan sangat penting bagi perusahaan maupun pihak-pihak
lain. Alasan kenapa laporan keuangan sangat penting bagi perusahaan karena bisa
memberikan informasi jelas tentang kondisi keuangan perusahaan, untuk calon
investor yang hendak melakukan investasi ke perusahaan tersebut.
Tujuan laporan keuangan menurut IAI (2012) adalah menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
Salah satu pemakai laporan keuangan serta kepentingannya terhadap laporan
keuangan adalah investor. Para investor membutuhkan informasi laporan keuangan
untuk membantu dalam pengambilan keputusan apakah harus membeli, menahan atau
menjual investasinya. Selain itu juga untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
membayar dividen (IAI, 2012).
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam
laporan keuangan menjadi berguna bagi pemakai laporan keuangan. Karakteristik
laporan keuangan sebagaimana yang dinyatakan dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan salah satunya adalah relevan (IAI, 2015). Agar bermanfaat, informasi
harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan
keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa
kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi, hasil evaluasi mereka di masa
lalu.
Salah satu cara untuk mengukur transparansi dan kualitas pelaporan keuangan
adalah ketepatan waktu (timeliness). Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
sangat diperlukan oleh pengguna laporan keuangan untuk bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan. Ketepatan waktu menunjukkan tentang waktu antara tanggal
laporan keuangan perusahaan dan tanggal ketika informasi keuangan diumumkan ke
publik. Ketepatan waktu diukur dengan variabel dummy, di mana kategori 1 untuk
perusahaan yang tepat waktu menyampaikan laporan keuangan dan sedangkan
kategori 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu menyampaikan laporan
keuangan.
Ketentuan Peraturan Ketepatan waktu Penyampaian Laporan Keuangan
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan
Keuangan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyampaikan Laporan
Keuangan Tahunan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat pada akhir bulan
Keempat (120 hari) setelah tahun buku berakhir. Perusahaan yang terlambat
menyampaikan laporan keuangan akan dikenakan sanksi administrasi dan denda
sesuai ketentuan yang ditetapkan, yang isinya: (a) Peringatan tertulis; (b) Denda yaitu
kewajiban untuk membayar sejumlah uang tertentu; (c) Pembatasan kegiatan usaha;

59
E-JRA Vol. 09 No. 10 Agustus 2020
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

(d) Pembekuan kegiatan usaha; (e) Pencabutan izin usaha; (f) Pembatalan
Persetujuan; dan (g) Pembatalan pendaftaran (www.ojk.go.id).
Penelitian ini akan membuktikan kembali apakah variabel-variabel yang telah
diteliti berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Penelitian ini penting karena mengingat masih banyak perusahaan-perusahaan yang
tidak melakukan penyampaian laporan keuangan dengan tepat waktu sehingga
laporan keuangan tersebut, tidak hanya untuk pertanggungjawaban tetapi juga harus
disampaikan kepada publik untuk mengetahui sumber informasi penting dalam
pengambilan keputusan. Peneliti menggunakan penelitian sekunder berupa laporan
keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2016-2018. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengambil
judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di BEI 2016-2018)”.

Rumusan Masalah
Bedasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana pengaruh debt to equity ratio (DER), profitabilitas (profit), ukuran
perusahaan (size), dan kualitas auditor (KAP) terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2016-2018.

Tujuan penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan yang dipatuhi oleh perusahaan-perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kontribusi Penelitian
Teoritis
Diharapkan dapat menjadi tambahan informasi bagi pihak akademisi untuk
menambah wawasan dan pengetahuan di bidang akuntansi, khususnya mengenai
pengaruh debt to equity ratio (DER), profitabilitas (profit), ukuran perusahaan (size)
dan kualitas auditor (KAP) terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
dan dapat bermanfaat bagi perkembangan studi akuntansi yang berkaitan dengan
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

Praktisi
Untuk praktisi manajemen perusahaan, analis laporan keuangan, investor, dan
kreditur, hasil penelitian ini akan memberikan gambaran serta temuan-temuan
tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan.

60
E-JRA Vol. 09 No. 10 Agustus 2020
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN


Hasil Penelitian Terdahulu
Andriana (2015) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Profitabilitas
Kepemilikan Publik Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan”.
Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh profitabilitas dan kepemilikan publik
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik. Hasil penelitian menyatakan
bahwa profitabilitas memiliki berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan. Sementara kepemilikan publik tidak berpengaruh terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Yennisa (2017) melakukan penelitian dengan judul “Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Pelaporan Keuangan
pada Perusahaan Sub Sektor Bank di Bursa Efek Indonesia”. Penelitian menyatakan
bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan. Sedangkan profitabilitas, leverage, dan struktur kepemilikan tidak
berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Rini (2018) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan”. Berdasarkan
hasil penelitian menyatakan bahwa return on asset (ROA) berpengaruh terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan variabel size, solvabilitas, dan
struktur kepemilikan pihak luar tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan.

Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan bagi perusahaan sangat penting karena merupakan suatu alat penguji untuk
menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan, Laporan keuangan disusun dan
disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah
besar pemakai. Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi
keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Maksud laporan
keuangan yang menunjukkan kondisi perusahaan saat ini merupakan kondisi terkini.
Kondisi perusahaan terkini perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan
periode tertentu (untuk laporan laba rugi). (Kasmir, 2017:7).
Menurut Hery (2016:10), Secara umum, laporan keuangan bertujuan untuk
memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun
pada periode tertentu. Laporan juga dapat disusun secara mendadak sesuai dengan
kebutuhan perusahaan maupun secara berkala. Jelasnya adalah laporan keuangan
mampu memberikan informasi keuangan kepada pihak luar perusahaan yang
memiliki kepentingan terhadap perusahaan.

61
E-JRA Vol. 09 No. 10 Agustus 2020
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu menunjukkan tentang waktu antara tanggal laporan
keuangan perusahaan dan tanggal ketika informasi keuangan diumumkan ke publik.
Ketepatan waktu diukur dengan variabel dummy, di mana kategori 1 untuk
perusahaan yang tepat waktu menyampaikan laporan keuangan dan sedangkan
kategori 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu menyampaikan laporan
keuangan. Mekanisme tepat waktu adalah jika laporan keuangan disampaikan
sebelum bulan April, maka masih termasuk tepat waktu, sedangkan jika disampaikan
lebih dari bulan April, maka termasuk tidak tepat waktu.
Batas Waktu Penyampaian Laporan Keuangan
Pelaporan laporan keuangan terdiri dari beberapa kuartal, yang mana kuartal I
diterbitkan pada tanggal per 1 Maret dan berakhir di akhir April. Laporan keuangan
kuartal II diterbitkan pada tanggal 1 Juni dan berakhir di akhir Juli. Laporan
keuangan kuartal III diterbitkan pada tanggal 1 September dan berakhir di bulan
Oktober. Laporan keuangan kuartal IV diterbitkan pada tanggal awal Desember
sampai dengan berakhir pada tanggal akhir Maret dan diikuti dengan laporan
konsolidasi.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun faktor-faktor tersebut di
antaranya:
Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to equity ratio adalah ukuran yang dipakai dalam menganalisis laporan
keuangan untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditur
(Irham Fahmi, 2011:128). Sedangkan, Harahap (2011:303) menyatakan rasio ini
menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik menutupi utang-utang kepada
pihak luar. Semakin kecil rasio ini, semakin baik. Rasio ini disebut juga rasio
leverage. Untuk keamanan pihak luar, rasio terbaik jika modal lebih besar dari jumlah
utang atau minimal sama. Namun, bagi pemegang saham atau manajemen rasio
leverage ini sebaiknya besar.
Profitabilitas (Profit)
Rasio profitabilitas adalah rasio yang menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan. Rasio ini dapat juga memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh adanya laba yang dihasilkan
dari penjualan dan pendapatan investasi. Inti dari pengguna rasio ini adalah untuk
menunjukkan efisiensi perusahaan. Laba juga sering dibandingkan dengan kondisi
keuangan lainnya seperti penjualan, aktiva, dan ekuitas. Return on asset (ROA)
menurut Kasmir (2016:201) digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki. Return on asset
(ROA) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva
yang digunakan.

62
E-JRA Vol. 09 No. 10 Agustus 2020
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

Ukuran Perusahaan (Size)


Menurut Mufqi (2015) ukuran perusahaan adalah ukuran yang
menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan. Besar kecilnya ukuran perusahaan
(size) dapat didasarkan pada total nilai aset, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah
tenaga kerja, dan sebagainya. Semakin besar nilai item-item tersebut, maka semakin
besar pula ukuran perusahaan tersebut. Ukuran perusahaan (size) dalam penelitian ini
diukur dari total aset yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan juga
menunjukkan informasi sekaligus mencerminkan kesadaran oleh pihak manajemen
mengenai informasi, baik berupa pihak internal ataupun pihak eksternal perusahaan.
Perusahaan yang memiliki sumber daya yang berkualitas dan banyak sumber
informasi, memiliki banyak staf, memiliki pengendalian internal yang kuat, memiliki
pengawasan investor, dan sistem informasi yang canggih, maka hal ini akan
memungkinkan perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangan secara tepat
waktu (Pradipta, 2017).

Kualitas Auditor (KAP)


Kualitas audit dimaknai sebagai probabilitas seorang auditor dalam
menemukan dan melaporkan suatu kekeliruan atau penyelewengan yang terjadi dalam
suatu sistem akuntansi klien (Tandiontong, 2016:157). Para pengguna laporan
keuangan berpendapat bahwa kualitas audit yang dimaksud terjadi apabila auditor
dapat memberikan jaminan bahwa tidak ada salah saji yang material atau fraud dalam
laporan keuangannya. Sedangkan, auditor sendiri memandang kualitas audit terjadi
apabila mereka bekerja sesuai dengan standar profesional yang ada, dapat menilai
risiko bisnis auditee dengan tujuan untuk meminimalisasi risiko litigasi, dapat
meminimalisasi ketidakpuasan auditee dan menjaga reputasi auditor.
Kerangka Konseptual

Debt to Equity Ratio


(X1)

Profitabilitas (X2)
Ketepatan waktu penyampaian Laporan
Keuangan di Bursa Efek Indonesia
(BEI) (Y)
Ukuran Perusahaan
(X3)

Kualitas Auditor
(X4)
Gambar 1 Kerangka Konseptual

63
E-JRA Vol. 09 No. 10 Agustus 2020
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

Hipotesis Penelitian
H1 = Debt to equity ratio (DER), profitabilitas (profit), ukuran perusahaan (size),
dan kualitas auditor (KAP) berpengaruh terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
H1a = Debt to equity ratio (DER) berpengaruh terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
H1b = Profitabilitas (profit) berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
H1c = Ukuran perusahaan (size) berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
H1d = Kualitas auditor (KAP) berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Menurut
Sugiyono (2015:13) metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
ditetapkan. Data ini diambil dari Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (BEI)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang.

Populasi dan Sampel


Populasi yang digunakan adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2018. Metode pengambilan
sampel menggunakan purposive sampling dengan menggunakan kriteria berikut:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
periode 2016-2018 berturut-turut.
2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan selama tahun 2016-2018.
3. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian selama tahun 2016-2018 berturut-
turut.
4. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dalam satuan mata uang
rupiah (IDR).
Berdasarkan ukuran yang dipakai dalam menentukan sampel, didapatkan
sampel yakni sebanyak 49 sampel perusahaan.

Definisi Operasional Variabel


Dalam penelitian terdapat sebuah variabel dependen dan empat variabel
independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), sedangkan variabel

64
E-JRA Vol. 09 No. 10 Agustus 2020
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

independen dalam penelitian adalah debt to equity ratio (DER), profitabilitas (profit),
ukuran perusahaan (size), dan kualitas auditor (KAP).
a) Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan di BEI diukur dengan variabel
dummy.
b) Debt to equity ratio (DER) diukur menggunakan skala rasio dengan rumus
sebagai berikut:

c) Profitabilitas (profit) dalam penelitian ini menggunakan return on asset (ROA),


dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

d) Ukuran perusahaan (size) pada penelitian ini diproksikan dengan menggunakan


Ln total aset, dapat dirumuskan sebagai berikut:

e) Kualitas auditor (KAP) diukur dengan menggunakan variabel dummy.

Metode Analisis Data


Penelitian ini menguji debt to equity ratio (DER), profitabilitas (profit),
ukuran perusahaan (size), dan kualitas auditor (KAP) terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan
alat analisis regresi logistik. Teknik analisis regresi logistik adalah pengujian yang
menggunakan lebih dari satu variabel independen serta variabel independen
menggunakan variabel dummy. Rumus Analisis Regresi Logistik yang digunakan
adalah sebagai berikut:
TIME = α + β0 + β1X1 DER + β2X2 Profit + β3X3 SIZE + β4X4 KAP + ε
Keterangan:
TIME : Variabel dependen (ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
di Bursa Efek Indonesia (BEI)).
α : Konstanta (bila nilai X = 0, maka Y = α )
β1, β2, β3, β4 : Koefisien regresi masing-masing regresi independen (nilai
peningkatan atau penurunan)
X1, X2, X3,X4 : Variabel independen (debt to equity ratio (DER) (X1), profitabilitas
(profit) (X2), ukuran perusahaan (size) (X3), kualitas auditor (KAP)
(X4)
ε : error

65
E-JRA Vol. 09 No. 10 Agustus 2020
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

Tabel 1 Statistik Deskriptif

Sumber: Data Output SPSS, 2020


Hasil pengujian statistik deskriptif tabel 1 bahwa di peroleh data variabel debt
to equity ratio (DER) memiliki nilai minimum adalah sebesar 0, maximum adalah 1,
mean 0,8 dengan standar deviasi 0,401. Variabel profitabilitas setelah dilakukan uji
statistic descriptive memiliki nilai minimum adalah sebesar 0, maximum adalah 1,
mean 0,4 dengan standar deviasi 0,491. Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai
minimum sebesar 1, dengan nilai maksimum sebesar 3, memiliki nilai mean 0,780 dan
standar deviasi sebesar 0,809. Variabel kualitas auditor memiliki nilai minimum
adalah sebesar 0, maximum adalah 1, mean 0,067 dengan standar deviasi 0,251.
Variabel ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yang merupakan variabel
dummy memiliki nilai minimum adalah sebesar 0, maximum adalah 1, mean 0,006
dengan standar deviasi 0,250.

Uji Normalitas
Tabel 2 Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data Output SPSS, 2020

66
E-JRA Vol. 09 No. 10 Agustus 2020
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

Hasil pengujian normalitas tabel 2 diperoleh informasi bahwa data variabel


DER menghasilkan statistik uji Kolmogorov Smirnov dengan nilai sebesar 0,830 dan
probabilitas sebesar 0,497. Hal ini berarti probabilitas > level of significance (α=5%)
maka data variabel DER dinyatakan berdistribusi normal.
Hasil pengujian normalitas di atas diperoleh informasi bahwa data variabel
ROE menghasilkan statistik uji Kolmogorov Smirnov dengan nilai sebesar 1,063 dan
probabilitas sebesar 0,208. Hal ini berarti probabilitas > level of significance (α=5%)
maka data ROE dinyatakan berdistribusi normal.
Hasil uji variabel ukuran perusahaan menghasilkan statistik uji Kolmogorov
Smirnov dengan nilai sebesar 1,205 dan probabilitas sebesar 0,109. Hal ini berarti
probabilitas > level of significance (α=5%), maka data variabel ukuran perusahaan
dinyatakan berdistribusi normal.
Untuk variabel kualitas auditor dan ketepatan waktu dalam penelitian ini tidak
dilakukan pengujian normalitas karena variabel yang bersifat dummy.

Uji Asumsi Klasik


Uji Multikolinieritas
Tabel 3 Uji Multikolinieritas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF
1 (Constant)
DER ,945 1,058
ROE ,982 1,018
UP ,809 1,235
KualitasAuditor ,797 1,254
Sumber:Data Output SPSS, 2020
Hasil pengujian pada tabel 3 menunjukkan bahwa nilai tolerance lebih dari
0.01 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari
95%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan nilai
VIF kurang dari 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar
variabel dalam model regresi di penelitian ini.

67
E-JRA Vol. 09 No. 10 Agustus 2020
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

Uji Heterokidastisitas
Tabel 4 Uji Heterokidastisitas

Sumber: Data Output SPSS, 2020


Gambar 4 Grafik Scatterplot
Hasil analisis pada gambar 4 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara
acak dan dalam penyebarannya tidak membentuk pola tertentu. Hal ini menunjukkan
bahwa tidak terdapat indikasi adanya heteroskedastisitas pada model yang diuji,
sehingga asumsi ini terpenuhi dan layak digunakan untuk memprediksi ketepatan
waktu berdasarkan variabel yang mempengaruhi yaitu debt to equity ratio (DER),
profitabilitas (profit), ukuran perusahaan (size) dan kualitas auditor (KAP).

Uji Autokorelasi
Tabel 5 Nilai Durbin Watson
R Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R Square Square the Estimate Watson

1 ,274(a) ,175 ,149 ,138338 1,877

Tabel 6 Implementasi Uji Durbin Watson


Dl 4-dL Du 4-Du dW Interpretasi

1,6750 2,325 1,7866 2,2134 1,877 Tidak terjadi autokorelasi

Sumber: Data Output SPSS, 2020

68
E-JRA Vol. 09 No. 10 Agustus 2020
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

Hasil uji autokorelasi terhadap model regresi mempunyai nilai dW = 1,994


berada di antara (1,7866 < 1,877 < 2,2134), maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi autokorelasi pada model regresi.

Uji Analisis Regresi Logistik


Pengujian Model Fit

Tabel 7 Hasil Uji Model Fit

Tabel 8 Hasil Transformasi

Hasil pengujian tabel 7didapatkan nilai -2Log L dari pengolahan data adalah
sebesar 29,289, sedangkan pada tabel 8nilai -2Log L untuk model yang memasukkan
konstanta beserta variabel bebas didapatkan sebesar 16,604. Penurunan nilai yang
diperoleh -2Log L dari 29,289 menjadi 16,604 mengindikasikan bahwa model fit
dengan data penelitian.

Koefisien Determinasi (Nagelkerke’s R Square)


Tabel 9 Uji Koefisien Determinasi

69
E-JRA Vol. 09 No. 10 Agustus 2020
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

Tampilan output SPSS pada tabel 9 juga menjelaskan tentang hasil


Negelkerke R square. Nilai yang diperoleh adalah sebesar 0,458 yang
mengindikasikan bahwa ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan mampu
dijelaskan oleh variabel debt to equity (DER), profitabilitas (profit), ukuran
perusahaan (size), dan kualitas auditor (KAP) sebesar 45,8%, adapun sisanya sebesar
54,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain.

Uji Hosmer and Lemeshow Test


Tabel 10 Uji Hosmer and Lemeshow’s Test

Hasil uji pada tabel 10 didapat nilai signifikansi Hosmer and Lemeshow’s
goodness of fit statistic > 0,05 (1,000 > 0,05), maka hipotesis diterima yang berarti
model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat
diterima karena cocok dengan data observasinya.

Uji Simultan (Omnibus Test)


Tabel 11 Uji Simultan (Omnibus Test)

Uji simultan variabel bebas menggunakan omnibus test yang ditampilkan


pada tabel 11 memperoleh nilai sig model sebesar 0,013 (0,013 < 0,05). Hal ini
mengindikasikan bahwa variabel bebas yang digunakan dalam penelitian yaitu debt to
equity (DER), profitabilitas (profit), ukuran perusahaan (size), dan kualitas auditor
(KAP) berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan di
Bursa Efek Indonesia (BEI).

70
E-JRA Vol. 09 No. 10 Agustus 2020
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

Uji Parsial
Tabel 12 Hasil Uji Wald (Uji Parsial)

Y = 0,213 – 1,164DER + 3,010 ROE +1,592UP – 20,099KA + e


Berdasarkan tabel 12 didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Hasil pengujian pada tabel 4.13 ditemukan bahwa variabel DER (debt to
equity ratio) menghasilkan nilai wald sebesar 0,219 dengan nilai sig 0,640 yang lebih
besar dari 0,05 (5%), sehingga dapat simpulkan H1a ditolak dan H0 diterima, yang
menunjukkan bahwa debt to equity ratio (DER) tidak berpengaruh secara parsial
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Debt to equity ratio (DER)
memilikin odds ratio sebesar 0,312 dengan nilai B sebesar 1,164 yang merupakan
logaritma natural dari 0,312 hal ini menunjukkan hubungan negatif antara debt to
equity ratio (DER) dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan di Bursa
Efek Indonesia (BEI).
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh
Oktahamikga (2017) dan Sintya (2018) yang menyatakan bahwa debt to equity ratio
(DER) tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
2. Pengaruh Profitabilitas (Profit) terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Hasil pengujian pada tabel 4.13 ditemukan bahwa variabel profitabilitas
(profit) menghasilkan nilai wald sebesar 0,063 dengan nilai sig 0,802 yang lebih
besar dari 0,05 (5%), sehingga dapat disimpulkan H1b ditolak dan H0 diterima. yang
menunjukkan bahwa profitabilitas (profit) tidak berpengaruh secara parsial terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Profitabilitas (profit) memiliki odds
ratio sebesar 20,295 dengan nilai B sebesar 3,010 yang merupakan logaritma natural
dari 20,295 hal ini menunjukkan hubungan negatif antara profitabilitas (profit)
dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia
(BEI).
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh
Oktahamikga (2017) yang menyatakan bahwa profitabilitas (profit) tidak berpengaruh

71
E-JRA Vol. 09 No. 10 Agustus 2020
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian yang


dilakukan berbeda dengan penelitian yang dilangsungkan oleh Choiruddin (2015) dan
Yennisa (2018) di mana pada penelitian tersebut dinyatakan bahwa variabel
profitabilitas (profit) berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan.
3. Ukuran Perusahaan (Size) Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian
Laporan Keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Hasil pengujian pada tabel 4.13 ditemukan bahwa variabel ukuran perusahaan
(size) menghasilkan nilai wald sebesar 3,482 dengan nilai sig 0,003 yang lebih kecil
dari 0,05 (5%) sehingga dapat disimpulkan H1c diterima dan H0 ditolak, yang
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Nilai exp (B) menunjukkan nilai
0,913 yang menunjukkan pengaruh positif. Ukuran perusahaan (size) memiliki odds
ratio sebesar 0,913 dengan nilai B sebesar 1,592 yang merupakan logaritma natural
dari 0,913. Hal ini menunjukkan hubungan positif antara ukuran perusahaan (size)
dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia
(BEI).
Ukuran perusahaan juga menunjukkan informasi sekaligus mencerminkan
kesadaran oleh pihak manajemen mengenai informasi, baik berupa pihak internal
ataupun pihak eksternal perusahaan. Perusahaan yang memiliki sumber daya yang
berkualitas dan banyak sumber informasi, memiliki banyak staf, memiliki
pengendalian internal yang kuat, memiliki pengawasan investor, dan sistem
informasi yang canggih, maka hal ini akan memungkinkan perusahaan untuk
menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu (Pradipta, 2017). Semakin besar
ukuran perusahaan, semakin meningkat ketepatan waktu perusahaan dalam
menyampaikan laporan keuangan.
Hasil penelitian yang dilakukan mendukung penelitian yang telah
dilangsungkan oleh Yennisa (2017) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan
(size) berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil
penelitian yang dilakukan berbeda dengan penelitian yang dilangsungkan oleh Rini
(2018), di mana dalam penelitian tersebut dinyatakan bahwa ukuran perusahaan (size)
tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
4. Kualitas Auditor (KAP) Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan
Keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Hasil pengujian pada tabel 4.13 ditemukan bahwa variabel kualitas auditor
menghasilkan nilai wald sebesar 0,000 dengan nilai sig 0,996 yang lebih besar dari
0,05 (5%) sehingga dapat disimpulkan H1d ditolak dan H0 diterima, yang
menunjukkan bahwa kualitas auditor tidak berpengaruh secara parsial terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Kualitas auditor memiliki odds ratio
sebesar 0,000 dengan nilai B sebesar 20,099 yang merupakan logaritma natural dari
0,000. Hal ini menunjukkan hubungan negatif antara kualitas auditor (KAP) dengan
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

72
E-JRA Vol. 09 No. 10 Agustus 2020
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh


Oktahamikga (2017) yang menyatakan bahwa kualitas auditor (KAP) tidak
berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
Simpulan
Kesimpulan yang di peroleh dari menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan di Bursa Efek
Indonesia (BEI) adalah sebagai berikut:
1. Hasil uji model menggunakan omnibus test menunjukkan bahwa debt to
equity (DER), profitabilitas (profit), ukuran perusahaan (size), dan kualitas
auditor (KAP) berpengaruh simultan terhadap ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Hasil Negelkerke R square adalah sebesar 0,458 yang mengindikasikan bahwa
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan mampu dijelaskan oleh
variabel debt to equity (DER), profitabilitas (profit), ukuran perusahaan (size),
dan kualitas auditor (KAP) sebesar 45,8%, adapun sisanya sebesar 54,2%
dijelaskan oleh faktor-faktor lain.
3. Variabel DER (debt to equity ratio) secara parsial tidak berpengaruh terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian ini menolak
hipotesis 1a yang menyatakan bahwa debt to equity ratio (DER) berpengaruh
secara parsial terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
4. Variabel profitabilitas (profit) secara parsial tidak berpengaruh terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian ini menolak
hipotesis 1b yang menyatakan bahwa profitabilitas (profit) berpengaruh secara
parsial terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
5. Variabel ukuran perusahaan (size) secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil
penelitian ini menerima hipotesis 1c yang menyatakan bahwa ukuran
perusahaan (size) berpengaruh secara parsial terhadap ketepatan waktu
penyampaian laporan keuangan.
6. Variabel kualitas auditor (KAP) secara parsial tidak berpengaruh terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hasil penelitian ini menolak
hipotesis 1d yang yang menyatakan bahwa kualitas auditor berpengaruh secara
parsial terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.

IMPLIKASI DAN KETERBATASAN


Implikasi
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:
1. Perusahaan ini hanya menggunakan perusahaan manufaktur.
2. Penelitian ini menggunakan data sekunder hanya dalam periode 2016-2018.

73
E-JRA Vol. 09 No. 10 Agustus 2020
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

3. Variabel dalam penelitian hanya menggunakan variabel debt to equity ratio


(DER), profitabilitas (profit), ukuran perusahaan (size), dan kualitas auditor
(KAP).
4. Nilai Negelkerke R square sebesar 45,8%.

Saran
Saran berdasarkan hasil analisis, pembahasan, keterbatasan peneliti dan
kesimpulan yang diberikan adalah:
1. Sebaiknya peneliti selanjutnya menambah perusahaan manufaktur yang diteliti
seperti perusahaan perbankan, properti, pertambangan dll.
2. Untuk periode waktu penelitian selanjutnya diharapakan menjadi lima tahun atau
lebih agar penelitian yang dihasilkan memiliki cakupan yang luas untuk
mengambil keputusan dan keperluan peneliti selanjutnya.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan variabel yang berpengaruh
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan seperti solvabilitas,
likuiditas, struktur kepemilikan publik, current ratio (CR), dan opini audit.
4. Maka untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan variabel yang
mampu meningkatkan nilai R square seperti variabel solvabilitas, likuiditas,
curret ratio (CR), dan opini audit.

DAFTAR PUSTAKA
Andriana, dkk. 2015. “Pengaruh Profitabilitas dan Kepemilikan Publik Terhadap
Ketepatan Waktu Penyampian Laporan Keuangan”. Jurnal Riset Akuntansi dan
Keuangan, 3 (2), 2015. 675-687.
Fahmi, Irham, 2011. Analisis Laporan Keuangan: Alfabeta.
Harahap Sofyan Syafri. 2011. “Teori Akuntansi Edisi Revisi 2011”. Jakarta: Rajawali
Pers.
Hery, 2016. “Analisis Laporan Keuangan”: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia,
Jakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2015. “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan”.
Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia.
Kasmir, 2017. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Mufqi, Irvan Maulana. 2015. “Pengaruh Debt To Equity Ratio, Profitabilitas,
Kepemilikan Pihak Luar, Kualitas Auditor, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Ketepatan Waktu Penyampian Laporan Keuangan. Universitas Riau. Vol. 2. No.
2. Oktober 2015.
Pradipta, D. N., dan Suryono, B. 2017.” Analisis Faktor-Faktor Mempengaruhi
Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan”. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 6(3),
1201-1216.
Rini, A. Septiningtias. 2018. “Analisis Fakto-faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan
waktu Penyampian Laporan Keuanga. (Studi Empiris Pada Perusahaan

74
E-JRA Vol. 09 No. 10 Agustus 2020
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

Manufaktur Yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2016)”.


Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Kuatitatif, Kualitatif R&B. Bandung: Alfabeta.
Toding, Merlina dan Made Gede Wirakusuma 2013. “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan”. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana.
Yennisa, D. Utami, 2017. “Faktor-faktor Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Pada Perusahaan Sub Sektor Bank di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal.
UST. Jogya.
www.ojk.go.id

*) Yulia Ningsih adalah Alumni Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Malang.
**) Nur Diana adalah Dosen tetap Universitas Islam Malang.
***) M. Cholid Mawardi adalah Dosen tetap Universitas Islam Malang.

75

Anda mungkin juga menyukai