Anda di halaman 1dari 7

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA

USAHA TENUN CV. RANGKIANG

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Tim Penguji Tugas Akhir Program Studi Akuntansi (DIII)

Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

Hayatul Khairia

2018-18133043

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha tidak terlepas dari peranan pemerintah yang

memberikan kesempatan terutama pada perusahaan perusahaan untuk melakukan

pengembangan dengan seluas luas nya. Dengan berkembang nya usaha usaha di

Indonesia, dapat menaikan perekonomian di Indonesia dan menekan angka

pengangguran.

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari waktu ke waktu terus melakukan

perubahan dan mengalami perkembangan yang sangat bagus dan signifikan. Usaha

Mikro Kecil Menengah adalah salah satu sector ekonomi yang sangat memberikan

kontribusi terhadap perekonomian di Indonesia. UMKM mempunyai peran yang

strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Para pelaku bisnis nya pun

menghasilkan jenis produk yang beragam. Kemandirian masyarakat seperti pelaku

bisnis UMKM ini diharapkan akan mampu mengurangi angka pengangguran jika

melihat fakta lapangan pekerjaan yang semakin sulit dan sangat terbatas dengan

jumlah tenaga kerja yang belum terserap terus bertambah.

Berbagai produk yang dihasilkan oleh para pelaku bisnis UMKM memiliki

kualitas. Hal ini didasari keinginan mereka untuk mampu bersaing di pasar. Namun

dalam perkembangannya, UMKM masih banyak menghadapi berbagai permasalahan

“UMKM menghadapi berbagai kendala atau permasalahan yang disebabkan oleh (1)

rendahnya pendidikan (2) kurangnya pemahaman teknologi informasi dan (3) kendala

penyusunan laporan keuangan (Muchid, 2015)” (Ningtyas, 2017).


Laporan keuangan menurut PSAK 1 (revisi 2009) adalah suatu posisi

terstruktur dari proses keuangan dan kinerja keuangan melalui entitas. Laporan

keuangan dapat digunakan untuk menilai prestasi yang dicapai perusahaan pada saat

lampau, sekarang dan rencana pada waktu yang akan datang. Tujuan laporan

keuangan menurut PSAK 1 (revisi 2009) adalah memberikan informasi mengenai

posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian

besar pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan

keuangan juga menunjukan hasil pertanggung jawaban manajemen atas penggunaan

sumber daya perusahaan.

Laporan keuangan biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan

perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara. Misalnya,

sebagai laporan arus kas dan laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi

penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Penyusunan laporan keuangan harus disiapkan dengan baik, dari berbagai

sumber data perusahaan seperti: faktur pembelian, nota retur pembelian, nota kredit,

salinan data penjualan, laporan bank, pengeluaran kas kecil dan sebagainya.

Informasi yang dihasilkan akuntansi harus berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang

berlaku umum. Di Indonesia, prinsip akuntansi ini dikenal dengan Standar Akuntansi

Keuangan (SAK).

Pada tahun 2009 dikeluarkan SAK ETAP, Standar Akuntansi Keuangan untuk

Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dimaksudkan untuk digunakan oleh

Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas yang tidak memiliki

akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan


umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal (IAI, 2016).

(IAI, 2016) menyatakan “Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak

terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat

kredit”. Namun standar ini terlalu kompleks untuk digunakan oleh UMKM sehingga

perlu standar yang lebih sederhana. Pada tahun 2016 diterbitkan SAK EMKM, SAK

EMKM ditujukan untuk entitas yang tidak mampu memenuhi persyaratan akuntansi

yang diatur pada SAK ETAP dan berlaku efektif tanggal 1 januari 2018 (IAI, 2016).

Tenun CV. Rangkiang merupakan perusahaan yang bergerak pada industri

penghasil kain tenun yang kemudian diolah menjadi pakaian. Lokasi perusahaan

berada di Jorong Koto Baru Kenagarian Kubang Kec. Guguak Kab. Lima Puluh Kota.

Berdasarkan wawancara penulis dengan pemilik tenun, penjualan Tenun CV.

Rangkiang rata-rata perbulannya sekitar Rp.2.000.000,- sampai dengan

Rp.5.000.000,- .

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis, Tenun CV. Rangkiang

belum memiliki laporan keuangan. Mereka menghitung laba usaha hanya dengan

mengitung selisih kas masuk dan kas keluar saja. Mereka juga tidak menghitung

harga pokok produksi sehingga akan mempengaruhi harga pokok produksi dan akan

salah dalam menentukan nilai jual.

Setiap perusahaan harus memiliki laporan keuangan. Laporan keuangan

sangatlah penting untuk memantau hasil usaha dari waktu ke waktu. Mulai dari

memantau omset, laba rugi dan jumlah tagihan yang harus dibayar, faktur pajak dan

lain lain. Laporan keuangan merupakan syarat untuk peminjaman uang pada bank dan
untuk peningkatan penambahan modal dari pihak luar, agar dapat melihat sehat

tidaknya perusahaan.

Dari uraian yang telah dijelaskan sebelumnya dan melihat betapa pentingnya

laporan keuangan dalam suatu perusahaan, maka penulis tertarik untuk membahas

dan menyajikannya sebagai bahan penelitian yang dituangkan dalam bentuk Tugas

Akhir dengan judul “Penyusunan Laporan Keuangan Pada Tenun CV.

Rangkiang” .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah pada penulisan

ini yaitu “Bagaiman Penyusunan Laporan Keuangan Pada Tenun CV. Rangkiang

sesuai dengan SAK EMKM ?”.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas tujuan penulisan penelitian pada Tenun CV.

Rangkiang adalah menganalisis penyusunan laporan keuangan pada Tenun CV.

Rangkiang.

D. Mamfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini sebagai pengaplikasian teori-teori yang telah diterima di

perkuliahan dengan kenyataan di lapangan, serta diharapkan dapat menambah

pengetahuan dan pengalaman khususnya mengenai bagaimana penyusunan

laporan keuangan dengan baik.


2. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan ide, gagasan dan pemikiran

yang dapat diterapkan pada perusahaan tersebut, terkait dengan laporan keuangan.

3. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai acuan untuk menerapkan

teori yang diperoleh dalam perkuliahan, serta menambah pengalaman untuk

mengenal lebih jauh bagaimana sesungguhnya laporan keuangan.


DAFTAR PUSTAKA

IAI. (2016). Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(ETAP). Retrieved from SAK ETAP: http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/etap#

Kieso, D. E. (2007). Pengantar Akuntansi. Jakarta Selatan: Salemba Empat.

Martini, D. (2012). Akuntansi keuangan Menengah. Jakarta: Salemba Empat.

NARSA, I. M., WIDODO, A., & KURNIANTO, S. ( 2012). MENGUNGKAP KESIAPAN


UMKM DALAM IMPLEMENTASI STANDAR. Akuntansi keuangan , 205.

Ningtyas, J. D. (2017). Penyusunan Laporan Keuangan UMKM. JURNAL AKUNTANSI , 2, 11.

Anda mungkin juga menyukai