Hastuti
Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bandung
E-mail: hastuti@polban.ac.id
Abstract: MSMEs (Micro, Small and Medium Enterprises) have a fairly important role in
developing the economy in Indonesia. Unfortunately, until now there are still problems that cause
MSMEs to not develop optimally, one of the reasons is the lack of attention to the importance of
compiling financial reports. Whereas financial reports will be very useful for evaluating the
performance of MSMEs. The purpose of this study is to determine the financial records that have
been carried out by MSME Skinka, then design financial reports with Microsoft Excel and prepare
financial reports based on SAK EMKM. The research method used is descriptive qualitative method.
Data collection techniques were carried out by interview and documentation. The preparation of
financial statements is made in accordance with SAK EMKM which consists of a profit and loss
statement, balance sheet and notes to financial statements.
Keywords: Arragement, Financial Statements, Financial Accounting Standards for Micro,
Small, and Medium Entities (SAK EMKM), Microsoft Excel
1. Pendahuluan
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memiliki pengaruh besar dan peran yang strategis bagi
perkembangan ekonomi Nasional. Bahkan dalam kondisi ekonomi krisis yang melanda Indonesia
pada 1997, hanya sektor UMKM yang tetap mampu berdiri kokoh dan meningkat
pertumbuhannya. “Jumlah pelaku UMKM sebanyak 64,2 juta atau 99,99% dari jumlah pelaku usaha
di Indonesia. Daya serap tenaga kerja UMKM adalah sebanyak 117 juta pekerja atau 97% dari daya
serap tenaga kerja dunia usaha.” [12] Fenomena ini menggambarkan bahwa UMKM adalah usaha
produktif yang memiliki pengaruh dalam membantu pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara
signifikan.
Ditengah meningkatnya sektor UMKM di Indonesia terdapat juga masalah yang
menyebabkan UMKM masih belum berkembang secara maksimal. Banyak UMKM yang belum
mampu memaksimalkan potensi dan peluang yang ada untuk mengembangkan usahanya. (Niode,
2009). Salahsatu faktor penyebab hal tersebut adalah kurangnya perhatian terhadap pentingnya
pengelolaan keuangan. Para pelaku UMKM cenderung mengabaikan standar yang telah ditetapkan
disebabkan karena minimnya pengetahuan terhadap pengelolaan keuangan. Padahal pengelolaan
keuangan dan pencatatan akuntansi akan sangat berguna untuk mengevaluasi kinerja UMKM.
“Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang
diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) pada
2009 sebelumnya menjadi standar bagi UMKM. Namun standar ini dianggap terlalu kompleks
sehingga diperlukan standar yang lebih sederhana untuk digunakan oleh UMKM.” [2] Karena nya,
IAI merumuskan standar untuk UMKM hingga diterbitkannya Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Mikro, Kecil, Menengah (SAK EMKM) pada November 2016 dan diberlakukan efektif
pada 1 Januari 2018. Dalam SAK EMKM laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi, laporan
posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan. Harapannya SAK EMKM ini dapat dijadikan
panduan oleh para pelaku usaha UMKM untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
Adapun objek penelitian yang akan diteliti yaitu UMKM Skinka yang mana merupakan
UMKM yang bergerak di bidang manufaktur yang mana belum melakukan penyusunan laporan
keuangan. Pencatatan selama ini hanya dilakukan semampunya, menulis pengeluaran dan
pemasukkan secara manual dan sederhana yang tentunya belum mencerminkan kondisi keuangan
yang sebenarnya. Akibatnya pemilik pun tidak dapat mengetahui secara pasti berapa keuntungan
yang didapat oleh UMKM miliknya.
Dalam penelitian ini, penulis memilih UMKM Skinka karena UMKM Skinka memiliki
prospek bisnis yang bagus dimana target pasar sudah jelas dan penjualannya pun dilakukan secara
online, sangat mendukung dengan keadaan serba maju seperti ini ditambah lagi kondisi dunia yang
sedang dilanda pandemi memaksa semua orang melakukan kegiatan secara online, termasuk
berbelanja. Omzet perusahaan pun telah mencapai puluhan juta di tahun pertamanya. Bisnis
UMKM Skinka ini berpotensi untuk menjadi bisnis yang besar. Oleh karena itu, penulis
berkeinginan untuk membantu entitas dalam menyusun laporan keuangan berdsarkan SAK
EMKM. Penulis nilai penting untuk dilakukan pencatatan yang memadai agar UMKM dapat
mengetahui kondisi laporan keuangan setiap saat. Dan UMKM Skinka sangat layak jika memang
kedepannya menerapkan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM.
Penulis memilih menggunakan bantuan Microsoft Excel karena Microsoft Excel
merupakan software yang familiar dikalangan masyarakat luas, tidak terkecuali pengelola UMKM
Skinka yang sudah menggunakannya sehingga untuk pengaplikasiannya dapat dengan mudah
dipahami. Kapasitas Microsoft Excel pun terbilang cukup bagi perusahaan dengan skala kecil-
menengah.
2. Kajian Pustaka
2.1. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu unit usaha yang berperan
penting dan memberi pengaruh besar dalam perkembangan perekonomian Indonesia. “Jumlah
pelaku UMKM sebanyak 64,2 juta atau 99,99% dari jumlah pelaku usaha di Indonesia. Daya serap
tenaga kerja UMKM pun berjumlah 117 juta pekerja atau 97% dari daya serap tenaga kerja dunia
usaha” [12] yang artinya UMKM dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak dari perusahaan besar
sekalipun. Ini disebabkan karena perusahaan besar lebih memanfaatkan teknologi dibandingkan
menggunakan tenaga manusia. Dari fenomena ini terlihat bahwa UMKM merupakan usaha
produktif yang memiliki pengaruh dalam membantu pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara
signifikan.
Dalam SAK EMKM, IAI menjelaskan bahwa “Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah
(EMKM) adalah entitas tanpa akuntabilitas publik yang signifikan, sebagaimana didefinisikan dalam
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), yang memenuhi
kriteria usaha mikro, kecil, dan menengah sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia, setidaknya selama dua tahun berturut-turut.” [1] Dari
pengertian diatas dapat diketahui bahwa UMKM merupakan entitas atau perusahaan yang
membuat laporan keuangan bukan untuk tujuan umum dan memenuhi kriteria yang telah diatur
dalam undang-undang.
2.2. Siklus Akuntansi
Siklus Akuntansi merupakan sebuah gambaran yang menunjukkan tahapan/prosedur
bagaimana pelaporan keuangan dilakukan dan dihasilkan Siklus dimulai sejak transaksi terjadi
hingga penyusunan laporan keuangan yang berguna bagi pencatatan berikutnya. Ada delapan
proses tahapan siklus akuntansi yaitu :
a. Mengidentifikasi Transaksi
b. Mencatat Entri Jurnal
c. Posting Entri Buku Besar
d. Neraca Saldo belum disesuaikan
e. Neraca yang disesuaikan
f. Neraca saldo setelah penyesuaian
g. Laporan Keuangan
h. Jurnal Penutup
2.3. Laporan Keuangan berdasarkan SAK EMKM
Menurut IAI, “Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK
EMKM) disusun untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan entitas mikro, kecil, dan
menengah. Undang-Undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dapat
digunakan sebagai acuan dalam mendefinisikan dan memberikan rentang kuantitatif EMKM.
Standar ini ditujukan untuk digunakan oleh entitas yang tidak atau belum mampu memenuhi
persyaratan akuntansi yang diatur dalam SAK ETAP. SAK EMKM berlaku efektif tanggal 1 Januari
2018.” [2]
SAK EMKM diperuntukan bagi entitas mikro, kecil, dan menengah dalam memenuhi
kebutuhan pelaporan keuangan. Karenanya, SAK ini diharapkan bisa membantu UMKM dalam
penyusunan laporan keuangan karena SAK EMKM dirancang lebih sederhana, disesuaikan dengan
kondisi di UMKM. Laporan Keuangan Entitas menurut IAI dalam Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Mikro Kecil dan Menengah/SAK EMKM meliputi :
a. Microsoft Excel memiliki format yang fleksibel sehingga sebagian besar software data entry
memiliki fasilitas konversi ke format excel atau format lain yang bisa dibaca excel. Bahkan
bisa konversi balik dari excel ke software statistik lainnya
b. Microsoft Excel membantu penggunanya dalam menghitung, menganalisa,
memproyeksikan juga dapat membantu mempresentasikan data dalam bentuk chart
maupun berbagai macam tabel
c. Microsoft Excel mempunyai program penggunaan rumus yang sangat lengkap sehingga
mempermudah pengolahan angka untuk menghasilkan dokumen yang lebih canggih
Melihat kelebihan Microsoft Excel yang dapat membantu dalam hal menghitung sampai
mempresentasikan data dalam bentuk informasi, maka dengan kemampuan ini Microsoft Excel
dapat membantu juga dalam sistem akuntansi.
3. Metode Penelitian
Penelitian dilakukan di UMKM Skinka yang berlokasi di Komplek Matahari Asri Blok 99N
Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Metode Penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Jenis data yang digunakan yaitu jenis data subjek
dan dokumenter dimana sumbernya yaitu data primer dan sekunder. Data primer diambil dengan
melakukan wawancara serta observasi langsung ke perusahaan sedangkan data sekunder diperoleh
dari dari buku, sumber internet, dan literatur lainnya yang menunjang penelitian ini.
Dalam tabel penyusutan aset tetap, data nomor, keterangan, tanggal perolehan, unit,
harga, jumlah perolehan, nilai sisa dan umur ekonomis semua diinput secara manual baik
peralatan produksi maupun peralatan kantor. Dari data penyusutan aset tetap diatas dapat
dibuat tabel rancangan neraca awal. Berikut rancangan Neraca Awal yang dibuat penulis :
SKINKA
LAPORAN LABA RUGI
JANUARI 2021
PENDAPATAN
411 Penjualan Barang Dagang
TOTAL PENDAPATAN
BEBAN
611 Beban Penyusutan Peralatan Kantor
612 Beban lain-lain
TOTAL BEBAN
LABA BERSIH
Selanjutnya hasil nilai laba atau rugi pada laporan laba rugi akan digunakan dalam
pembuatan laporan posisi keuangan. Rancangan laporan posisi keuangan yang penulis
buat adalah sebagai berikut
SKINKA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 JANUARI 2021
AKTIVA PASIVA
ASET PER 31 JAN 2021 KEWAJIBAN DAN EKUITAS PER 31 JAN 2021
ASET LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
111 Kas di tangan 211 Hutang Dagang
112 Persediaan Bahan Baku
113 Persediaan Bahan Penolong TOTAL KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Selanjutnya setelah laporan posisi keuangan dibuat Catatan Atas Laporan Keuangan
(CALK) yang menyajikan gambaran umum perusahaan, ikhtisar kebijakan akuntansi yang
diterapkan, dan informasi-informasi perusahaan lainnya.
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
a. UMKM Skinka melakukan pencatatan yang masih sangat sederhana dan kurang
lengkap untuk menampilkan informasi keuangan perusahaan. Pencatatan yang
dilakukan yaitu hanya mencatat pemasukan dari jumlah penjualan barang dagang juga
pengeluaran dari beban dan pembelian bahan saja yang mana itu belum mencerminkan
kondisi keuangan yang sebenarnya. Catatan lain yang entitas buat yaitu daftar harga
dari aset yang dibeli (belum dilakukan perhitungan penyusutan). Pemilik belum
mengetahui pentingnya pencatatan keuangan sehingga catatan yang dilakukan selama
ini dilakukan seadanya, sesuai kemampuan pemilik.
b. Melalui penelitian ini penulis menggunakan aplikasi Microsoft Excel untuk membantu
menyusun laporan keuangan karena selain penggunaannya yang mudah dan sudah
sangat populer, UMKM Skinka pun telah memasang Microsoft Excel pada
komputernya sehingga tidak diperlukan biaya tambahan untuk membeli aplikasi.
Rancangan format laporan keuangan yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan usaha
pada UMKM Skinka. Penyusunan laporan keuangan dengan menggunakan Microsoft
Excel dilakukan dengan mengikuti tahap tahap yang ada pada siklus akuntansi yaitu
mulai dari pembuatan daftar akun, daftar aset tetap, neraca awal, jurnal umum, buku
besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca lajur, laporan keuangan, juga laporan
harga pokok produksi. Penyusunan laporan keuangan dibuat sesuai dengan SAK
EMKM yang terdiri dari laporan laba rugi, laporan neraca dan catatan atas laporan
keuangan dengan tujuan agar entitas mengetahui seberapa banyak laba atau rugi yang
diperoleh karena selama ini UMKM Skinka masih belum mengetahui keuntungan dari
penjualan yang dilakukan.
Daftar Pustaka
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2018): Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah.
Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
Ikatan Akuntan Indonesia. (2021). Page 9-SAK_EMKM. from
http://iaiglobal.or.id/v03/files/file_sak/emkm/files/basic-html/page9.html
Ilham, I., & Sudarno, S. (2013). Penentuan Harga Pokok Produksi Percetakan Sablon
“OTAKKANAN Production” di Yogyakarta (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan
Bisnis).
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 476/KMK.01/1991
Mulyadi. (2015). Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen YKPN.
Niode, I. Y. (2009). Sektor UMKM di Indonesia: Profil, masalah, dan strategi
pemberdayaan. Jurnal kajian ekonomi dan bisnis OIKOS-NOMOS, 2(1), 1-10.
Reza Rahman, M., & Rizki Oktavianto, M. (2021). Perkembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil
Menengah) Di Indonesia. Jakarta : Universitas Tarumanegara
Sastroatmodjo, S., & Purnairawan, E. (2021). PENGANTAR AKUNTANSI. Media Sains
Indonesia.
Suci, Yuli Rahmini. (2017). "Perkembangan UMKM (Usaha mikro kecil dan menengah) di
Indonesia." Cano Ekonomos 6.1 : 51-58.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis ( Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif dan R&D).
Alfabeta, Bandung.
Undang-Undang No.20 Pasal 1 dan Pasal 6 Tahun 2008
https://hukumonline.com/pusatdata/detail/28029/undangundang-nomor-20-tahun-
2008/document (diakses 12/5/2021)
UP Nainggolan, E. (2021). UMKM Bangkit, Ekonomi Indonesia Terungkit. from
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13317/UMKM-Bangkit-Ekonomi-
Indonesia-Terungkit.html
Wijaya, H. (2015). Excel Akuntansi. Elex Media Komputindo.