Anda di halaman 1dari 14

Indonesian Accounting Literacy Journal

Vol. 01, No. 03, July 2021, pp. 691 – 704


©Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bandung

Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Berdasarkan SAK EMKM


Berbantuan Microsoft Excel (Studi Kasus Pada UMKM Skinka)
Arrangement of MSME Financial Reports Based on SAK EMKM Assisted By Microsoft
Excel (Case Study on Skinka MSME)
Nisrina Nur Rohmah
Program Studi D3 Akuntansi, Politeknik Negeri Bandung
E-mail: nisrina.nur.akun18@polban.ac.id

Hastuti
Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bandung
E-mail: hastuti@polban.ac.id

Abstract: MSMEs (Micro, Small and Medium Enterprises) have a fairly important role in
developing the economy in Indonesia. Unfortunately, until now there are still problems that cause
MSMEs to not develop optimally, one of the reasons is the lack of attention to the importance of
compiling financial reports. Whereas financial reports will be very useful for evaluating the
performance of MSMEs. The purpose of this study is to determine the financial records that have
been carried out by MSME Skinka, then design financial reports with Microsoft Excel and prepare
financial reports based on SAK EMKM. The research method used is descriptive qualitative method.
Data collection techniques were carried out by interview and documentation. The preparation of
financial statements is made in accordance with SAK EMKM which consists of a profit and loss
statement, balance sheet and notes to financial statements.
Keywords: Arragement, Financial Statements, Financial Accounting Standards for Micro,
Small, and Medium Entities (SAK EMKM), Microsoft Excel

1. Pendahuluan
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memiliki pengaruh besar dan peran yang strategis bagi
perkembangan ekonomi Nasional. Bahkan dalam kondisi ekonomi krisis yang melanda Indonesia
pada 1997, hanya sektor UMKM yang tetap mampu berdiri kokoh dan meningkat
pertumbuhannya. “Jumlah pelaku UMKM sebanyak 64,2 juta atau 99,99% dari jumlah pelaku usaha
di Indonesia. Daya serap tenaga kerja UMKM adalah sebanyak 117 juta pekerja atau 97% dari daya
serap tenaga kerja dunia usaha.” [12] Fenomena ini menggambarkan bahwa UMKM adalah usaha
produktif yang memiliki pengaruh dalam membantu pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara
signifikan.
Ditengah meningkatnya sektor UMKM di Indonesia terdapat juga masalah yang
menyebabkan UMKM masih belum berkembang secara maksimal. Banyak UMKM yang belum
mampu memaksimalkan potensi dan peluang yang ada untuk mengembangkan usahanya. (Niode,
2009). Salahsatu faktor penyebab hal tersebut adalah kurangnya perhatian terhadap pentingnya
pengelolaan keuangan. Para pelaku UMKM cenderung mengabaikan standar yang telah ditetapkan
disebabkan karena minimnya pengetahuan terhadap pengelolaan keuangan. Padahal pengelolaan
keuangan dan pencatatan akuntansi akan sangat berguna untuk mengevaluasi kinerja UMKM.

Indonesian Accounting Literacy Journal ISSN: 2747-1918 (Online) | 691


Nisrina Nur Rohmah, Hastuti

“Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang
diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) pada
2009 sebelumnya menjadi standar bagi UMKM. Namun standar ini dianggap terlalu kompleks
sehingga diperlukan standar yang lebih sederhana untuk digunakan oleh UMKM.” [2] Karena nya,
IAI merumuskan standar untuk UMKM hingga diterbitkannya Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Mikro, Kecil, Menengah (SAK EMKM) pada November 2016 dan diberlakukan efektif
pada 1 Januari 2018. Dalam SAK EMKM laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi, laporan
posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan. Harapannya SAK EMKM ini dapat dijadikan
panduan oleh para pelaku usaha UMKM untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
Adapun objek penelitian yang akan diteliti yaitu UMKM Skinka yang mana merupakan
UMKM yang bergerak di bidang manufaktur yang mana belum melakukan penyusunan laporan
keuangan. Pencatatan selama ini hanya dilakukan semampunya, menulis pengeluaran dan
pemasukkan secara manual dan sederhana yang tentunya belum mencerminkan kondisi keuangan
yang sebenarnya. Akibatnya pemilik pun tidak dapat mengetahui secara pasti berapa keuntungan
yang didapat oleh UMKM miliknya.
Dalam penelitian ini, penulis memilih UMKM Skinka karena UMKM Skinka memiliki
prospek bisnis yang bagus dimana target pasar sudah jelas dan penjualannya pun dilakukan secara
online, sangat mendukung dengan keadaan serba maju seperti ini ditambah lagi kondisi dunia yang
sedang dilanda pandemi memaksa semua orang melakukan kegiatan secara online, termasuk
berbelanja. Omzet perusahaan pun telah mencapai puluhan juta di tahun pertamanya. Bisnis
UMKM Skinka ini berpotensi untuk menjadi bisnis yang besar. Oleh karena itu, penulis
berkeinginan untuk membantu entitas dalam menyusun laporan keuangan berdsarkan SAK
EMKM. Penulis nilai penting untuk dilakukan pencatatan yang memadai agar UMKM dapat
mengetahui kondisi laporan keuangan setiap saat. Dan UMKM Skinka sangat layak jika memang
kedepannya menerapkan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM.
Penulis memilih menggunakan bantuan Microsoft Excel karena Microsoft Excel
merupakan software yang familiar dikalangan masyarakat luas, tidak terkecuali pengelola UMKM
Skinka yang sudah menggunakannya sehingga untuk pengaplikasiannya dapat dengan mudah
dipahami. Kapasitas Microsoft Excel pun terbilang cukup bagi perusahaan dengan skala kecil-
menengah.

2. Kajian Pustaka
2.1. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu unit usaha yang berperan
penting dan memberi pengaruh besar dalam perkembangan perekonomian Indonesia. “Jumlah
pelaku UMKM sebanyak 64,2 juta atau 99,99% dari jumlah pelaku usaha di Indonesia. Daya serap
tenaga kerja UMKM pun berjumlah 117 juta pekerja atau 97% dari daya serap tenaga kerja dunia
usaha” [12] yang artinya UMKM dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak dari perusahaan besar
sekalipun. Ini disebabkan karena perusahaan besar lebih memanfaatkan teknologi dibandingkan
menggunakan tenaga manusia. Dari fenomena ini terlihat bahwa UMKM merupakan usaha
produktif yang memiliki pengaruh dalam membantu pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara
signifikan.
Dalam SAK EMKM, IAI menjelaskan bahwa “Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah
(EMKM) adalah entitas tanpa akuntabilitas publik yang signifikan, sebagaimana didefinisikan dalam
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), yang memenuhi
kriteria usaha mikro, kecil, dan menengah sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia, setidaknya selama dua tahun berturut-turut.” [1] Dari
pengertian diatas dapat diketahui bahwa UMKM merupakan entitas atau perusahaan yang

Indonesian Accounting Literacy Journal ISSN: 2747-1918 (Online) | 692


Nisrina Nur Rohmah, Hastuti

membuat laporan keuangan bukan untuk tujuan umum dan memenuhi kriteria yang telah diatur
dalam undang-undang.
2.2. Siklus Akuntansi
Siklus Akuntansi merupakan sebuah gambaran yang menunjukkan tahapan/prosedur
bagaimana pelaporan keuangan dilakukan dan dihasilkan Siklus dimulai sejak transaksi terjadi
hingga penyusunan laporan keuangan yang berguna bagi pencatatan berikutnya. Ada delapan
proses tahapan siklus akuntansi yaitu :
a. Mengidentifikasi Transaksi
b. Mencatat Entri Jurnal
c. Posting Entri Buku Besar
d. Neraca Saldo belum disesuaikan
e. Neraca yang disesuaikan
f. Neraca saldo setelah penyesuaian
g. Laporan Keuangan
h. Jurnal Penutup
2.3. Laporan Keuangan berdasarkan SAK EMKM
Menurut IAI, “Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK
EMKM) disusun untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan entitas mikro, kecil, dan
menengah. Undang-Undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dapat
digunakan sebagai acuan dalam mendefinisikan dan memberikan rentang kuantitatif EMKM.
Standar ini ditujukan untuk digunakan oleh entitas yang tidak atau belum mampu memenuhi
persyaratan akuntansi yang diatur dalam SAK ETAP. SAK EMKM berlaku efektif tanggal 1 Januari
2018.” [2]
SAK EMKM diperuntukan bagi entitas mikro, kecil, dan menengah dalam memenuhi
kebutuhan pelaporan keuangan. Karenanya, SAK ini diharapkan bisa membantu UMKM dalam
penyusunan laporan keuangan karena SAK EMKM dirancang lebih sederhana, disesuaikan dengan
kondisi di UMKM. Laporan Keuangan Entitas menurut IAI dalam Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Mikro Kecil dan Menengah/SAK EMKM meliputi :

a. Laporan Posisi Keuangan


Laporan Posisi Keuangan atau neraca merupakan laporan yang menyajikan keadaan aset,
kewajiban, dan ekuitas. Laporan posisi keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM
terdiri dari aset, liabilitas, dan ekuitas. Dalam SAK EMKM (2016), dijelaskan bahwa
laporan keuangan entitas mencakup akun-akun berikut ini:
1) Kas dan Setara Kas;
2) Piutang;
3) Persediaan;
4) Aset Tetap;
5) Utang Usaha;
6) Utang Bank;
7) Ekuitas
b. Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi menggambarkan kinerja keuangan entitas dalam suatu periode, yang
menjelaskan apakah entitas mendapat laba ataukah rugi. Laporan Laba Rugi menurut
SAK EMKM terdiri dari pendapatan dan beban. Pendapatan yang timbul dalam
Laporan Laba Rugi terdiri dari setiap penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan
aktivitas entitas yang normal, yang biasa juga disebut penjualan, imbalan, bunga, deviden,
royalti, dan sewa.

Indonesian Accounting Literacy Journal ISSN: 2747-1918 (Online) | 693


Nisrina Nur Rohmah, Hastuti

c. Catatan Atas Laporan Keuangan


Catatan Atas Laporan Keuangan berisi informasi tambahan dan rincian akun tertentu
yang telah disesuaikan dengan SAK EMKM. Menurut IAI dalam SAK EMKM “Catatan
Atas Laporan Keuangan disajikan secara sistematis sepanjang hal tersebut praktis
dimana setiap akun dalam laporan keuangan menunjukkan informasi terkait dalam
catatan atas laporan keuangan.” [1] Informasi yang disajikan oleh entitas memuat :
1) Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAK
EMKM
2) Ikhtisar kebijakan akuntansi
3) Informasi tambahan dan rincian pos tertentu yang menjelaskan transaksi
penting dan material sehingga bermanfaat bagi pengguna untuk memahami
laporan keuangan

2.4. Excel For Accounting


Microsoft Excel merupakan suatu program aplikasi lembar kerja elektronik yang canggih dan
mudah dioperasikan. Dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft Corporation, perusahaan perangkat
lunak terbesar didunia untuk sistem operasi Microsoft Windows dan Mac OS. Ada beberapa
kelebihan Microsoft Excel apabila dibandingkan dengan aplikasi pengolah angka lainnya yaitu
sebagai berikut:

a. Microsoft Excel memiliki format yang fleksibel sehingga sebagian besar software data entry
memiliki fasilitas konversi ke format excel atau format lain yang bisa dibaca excel. Bahkan
bisa konversi balik dari excel ke software statistik lainnya
b. Microsoft Excel membantu penggunanya dalam menghitung, menganalisa,
memproyeksikan juga dapat membantu mempresentasikan data dalam bentuk chart
maupun berbagai macam tabel
c. Microsoft Excel mempunyai program penggunaan rumus yang sangat lengkap sehingga
mempermudah pengolahan angka untuk menghasilkan dokumen yang lebih canggih

Melihat kelebihan Microsoft Excel yang dapat membantu dalam hal menghitung sampai
mempresentasikan data dalam bentuk informasi, maka dengan kemampuan ini Microsoft Excel
dapat membantu juga dalam sistem akuntansi.

2.5. Harga Pokok Produksi


“Harga Pokok Produksi atau disebut harga pokok adalah pengorbanan sumber ekonomi yang
diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan terjadi untuk memperoleh
penghasilan.” [5] Harga pokok produksi dapat disimpulkan adalah kumpulan biaya yang akan
dikeluarkan perusahaan dalam rangka menghasilkan produk/jasa yang akan dijual.
Manfaat dari penentuan Harga Pokok Produksi menurut Mulyadi (2015) antara lain adalah
sebagai berikut :
a. Menentukan Harga Jual Produk
b. Memantau Realisasi Biaya Produksi
c. Menghitung Laba Rugi Periodik
d. Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi dan Produk Dalam Proses yang
disajikan dalam neraca

Indonesian Accounting Literacy Journal ISSN: 2747-1918 (Online) | 694


Nisrina Nur Rohmah, Hastuti

3. Metode Penelitian
Penelitian dilakukan di UMKM Skinka yang berlokasi di Komplek Matahari Asri Blok 99N
Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Metode Penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Jenis data yang digunakan yaitu jenis data subjek
dan dokumenter dimana sumbernya yaitu data primer dan sekunder. Data primer diambil dengan
melakukan wawancara serta observasi langsung ke perusahaan sedangkan data sekunder diperoleh
dari dari buku, sumber internet, dan literatur lainnya yang menunjang penelitian ini.

4. Hasil dan Pembahasan


4.1 Gambaran Perusahaan
Skinka merupakan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) yang berbentuk home industry
bidang manufaktur, yang didirikan pada 20 Juni 2021. Dari hasil wawancara dan observasi di
UMKM Skinka menunjukkan bahwa entitas belum menerapkan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM). Pencatatan kondisi keuangan dilakukan oleh
pemilik dikarenakan UMKM Skinka tidak memiliki karyawan yang khusus bertugas untuk
mencatat kondisi keuangan perusahaan. Pada akhirnya pencatatan keuangan yang dilakukan
hanyalah pencatatan keuangan sederhana yang berisi informasi yang dianggap penting oleh pemilik
sehingga masih terbilang jauh dari standar yang berlaku. Hal ini terjadi karena keterbatasan
pemahaman pemilik tentang pencatatan keuangan menyebabkan kebijakan yang diterapkan di
perusahaan hanya sebatas pemahaman pemilik saja.
UMKM Skinka melakukan pencatatan pemasukan kas hanya dari jumlah/hasil penjualan setiap
harinya. Sedangkan pencatatan pengeluaran kas dari setiap pembelian bahan baku dan penolong.
UMKM Skinka juga tidak melakukan pencatatan keluar masuknya persediaan bahan baku dan
penolong secara berkala. Sehingga pembelian bahan baku dan penolong hanya dilakukan ketika
stok terlihat sudah hampir habis. Pencatatan aset pada saat barang-barang tersebut dibeli.
Pencatatannya pun hanya sebatas menulis harga-harga dari barang yang dibeli.
4.2 Perancangan Laporan Keuangan dengan Microsoft Excel
Penulis membuat rancangan format laporan keuangan dengan bantuan Microsoft Excel.
Rancangan yang dibuat akan membentuk siklus akuntansi yang pada akhirnya menghasilkan
laporan keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM yaitu terdiri dari laporan posisi keuangan,
laporan laba rugi, dan catatan atas laporan keuangan. Berikut langkah yang penulis lakukan dalam
menyusun rancangan siklus akuntansi menggunakan Microsoft Excel:
a. Menentukan Daftar Akun
Daftar Akun sendiri merupakan daftar nama dan nomor akun yang digunakan dalam
menjalankan siklus akuntansi. Dalam daftar akun terdapat nomor akun yang dibuat untuk
memudahkan proses pencatatan. Nomor akun sendiri dapat terdiri dari 3 atau 4 digit,
tergantung dari jenis akun yang timbul akibat transaksi yang terjadi pada periode
akuntansi. Dalam pembuatan nomor akun, penulis menggunakan 3 digit nomor. Digit
pertama menunjukkan pengelompokkan akun aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, harga
pokok dan beban dengan rincian nomor akun.

Indonesian Accounting Literacy Journal ISSN: 2747-1918 (Online) | 695


Nisrina Nur Rohmah, Hastuti

Gambar 1. Rancangan Daftar Akun

b. Membuat Rancangan Neraca Awal


Neraca Awal dibuat untuk menunjukkan saldo awal harta perusahaan pada bulan Januari
2021. Pembuatan Neraca Awal didapat dari hasil pengumpulan data melalui wawancara
dan observasi yang dilakukan di UMKM Skinka diantaranya data Kas di Bank, Kas Di
Tangan, Persediaan, Perlengkapan, Peralatan, dan Modal Pemilik. Karena pemilik hanya
mencatat data aset tetap tanpa data akumulasi penyusutan aset tetap maka penulis pun
melakukan perhitungan terhadap biaya penyusutan aset tetap.

Gambar 2. Daftar Aset Tetap

Indonesian Accounting Literacy Journal ISSN: 2747-1918 (Online) | 696


Nisrina Nur Rohmah, Hastuti

Dalam tabel penyusutan aset tetap, data nomor, keterangan, tanggal perolehan, unit,
harga, jumlah perolehan, nilai sisa dan umur ekonomis semua diinput secara manual baik
peralatan produksi maupun peralatan kantor. Dari data penyusutan aset tetap diatas dapat
dibuat tabel rancangan neraca awal. Berikut rancangan Neraca Awal yang dibuat penulis :

Gambar 3. Neraca Awal

c. Rancangan Jurnal Umum


Untuk mencegah terjadinya kesalahan pencatatan, setiap transaksi perlu dicatat kedalam
jurnal terlebih dahulu. Format rancangan jurnal umum yang telah dibuat adalah berikut

Gambar 4. Rancangan Jurnal Umum

Indonesian Accounting Literacy Journal ISSN: 2747-1918 (Online) | 697


Nisrina Nur Rohmah, Hastuti

d. Membuat Rancangan Buku Besar


Setelah transaksi dicatat kedalam jurnal tahap selanjutnya adalah melakukan posting ke
buku besar. Dalam buku besar akan dilakukan pengelompokkan berdasarkan akun yang
mana akan menunjukkan saldo pada setiap akun.

Gambar 5. Rancangan Buku Besar


e. Membuat Rancangan Neraca Saldo
Neraca saldo berisi daftar seluruh akun yang telah tercantum di buku besar. Neraca saldo
berfungsi untuk memastikan tidak ada kesalahan posting jumlah debit kredit dari jurnal
ke buku besar. Saldo yang ada di buku besar bersifat sementara dan menjadi dasar untuk
penyusunan neraca saldo.

Gambar 6. Rancangan Neraca Saldo

f. Membuat Rancangan Jurnal Penyesuaian


Setelah menyusun neraca saldo diperlukan pembuatan jurnal penyesuaian. Hal ini
dikarenakan neraca saldo yang ada belum menggambarkan kondisi keuangan yang
sebenarnya. Beberapa akun perlu disesuaikan di akhir periode. Salah satu nya melalui
wawancara, diketahui persediaan bahan baku UMKM Skinka pada akhir bulan Januari
2021 adalah Rp. 7.260.000,- dan untuk persediaan bahan penolong akhir sebesar Rp.

Indonesian Accounting Literacy Journal ISSN: 2747-1918 (Online) | 698


Nisrina Nur Rohmah, Hastuti

9.730.000,-. Perlu dilakukan penyesuaian untuk mengalokasikan pemakaian persediaan


awal selama bulan Januari dan mengalokasikan sisa persediaan yang belum di produksi
kedalam akun persediaan.

Gambar 7. Rancangan Jurnal Penyesuaian

g. Membuat Rancangan Neraca Lajur


Untuk menganalisis saldo yang ada dibuat neraca lajur. Penulis membuat Rancangan
Neraca Lajur yang terdiri dari beberapa kolom yaitu kolom neraca awal, buku besar,
penyesuaian, neraca saldo, harga pokok produksi, laba rugi dan neraca akhir periode.

Gambar 8. Rancangan Neraca Lajur

h. Membuat Rancangan Laporan Keuangan


Setelah selesai dibuat neraca lajur selanjutnya adalah membuat rancangan untuk laporan
keuangan. Laporan keuangan yang akan dibuat terdiri dari laporan laba rugi, laporan posisi
keuangan atau neraca, dan terakhir catatan atas laporan keuangan. Format laporan laba
rugi yang dibuat adalah sebagai berikut

Indonesian Accounting Literacy Journal ISSN: 2747-1918 (Online) | 699


Nisrina Nur Rohmah, Hastuti

SKINKA
LAPORAN LABA RUGI
JANUARI 2021
PENDAPATAN
411 Penjualan Barang Dagang

TOTAL PENDAPATAN

HARGA POKOK PRODUKSI


511 Ikhtisar Beban Pokok Produksi

TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI


LABA (RUGI) USAHA

BEBAN
611 Beban Penyusutan Peralatan Kantor
612 Beban lain-lain

TOTAL BEBAN
LABA BERSIH

TOTAL LABA (RUGI)


Gambar 9. Format Rancangan Laporan Laba Rugi

Selanjutnya hasil nilai laba atau rugi pada laporan laba rugi akan digunakan dalam
pembuatan laporan posisi keuangan. Rancangan laporan posisi keuangan yang penulis
buat adalah sebagai berikut

SKINKA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 JANUARI 2021

AKTIVA PASIVA
ASET PER 31 JAN 2021 KEWAJIBAN DAN EKUITAS PER 31 JAN 2021
ASET LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
111 Kas di tangan 211 Hutang Dagang
112 Persediaan Bahan Baku
113 Persediaan Bahan Penolong TOTAL KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

TOTAL KEWAJIBAN JANGKA PANJANG


TOTAL ASET LANCAR TOTAL KEWAJIBAN

ASET TETAP EKUITAS


121 Peralatan Produksi 311 Modal
122 Peralatan Kantor
123 Akumulasi Penyusutan Peralatan Produksi
123 Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor

TOTAL ASET TETAP TOTAL MODAL

TOTAL AKTIVA TOTAL PASIVA


Gambar 10. Format Rancangan Laporan Posisi Keuangan

Selanjutnya setelah laporan posisi keuangan dibuat Catatan Atas Laporan Keuangan
(CALK) yang menyajikan gambaran umum perusahaan, ikhtisar kebijakan akuntansi yang
diterapkan, dan informasi-informasi perusahaan lainnya.

Indonesian Accounting Literacy Journal ISSN: 2747-1918 (Online) | 700


Nisrina Nur Rohmah, Hastuti

Gambar 11. Format Rancangan Catatan Atas Laporan Keuangan

4.3 Laporan Keuangan UMKM Skinka Berdasarkan SAK EMKM


a. Laporan Harga Pokok Produksi
UMKM Skinka adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, yang mana
perusahaan manufaktur mengolah bahan mentah menjadi barang jadi yang siap untuk
dijual. Biaya-biaya yang dikeluarkan selama perjalannya aktivitas produksi disebut
harga pokok produksi. Penulis menyusun laporan harga pokok produksi agar dapat
mengetahui harga pokok produksi selama periode berjalan. Laporan harga pokok
produksi terdiri dari biaya pembelian bahan baku dan biaya overhead.

Gambar 12. Laporan Harga Pokok Produksi UMKM Skinka

b. Laporan Laba Rugi


Laporan Laba Rugi disusun untuk mengetahui pendapatan dan beban perusahaan yang
pada akhirnya akan menunjukkan perolehan laba/rugi selama periode tertentu.
Laporan ini dibuat dengan menjumlahkan pendapatan, harga pokok produksi, dan
beban selama satu periode. Berikut ini adalah laporan laba rugi untuk periode Januari
2021 yang telah dibuat berdasarkan SAK EMKM

Indonesian Accounting Literacy Journal ISSN: 2747-1918 (Online) | 701


Nisrina Nur Rohmah, Hastuti

Gambar 13. Laporan Laba Rugi UMKM Skinka

c. Laporan Posisi Keuangan


Laporan Posisi Keuangan menampilkan informasi mengenai kondisi harta, kewajiban,
dan ekuitas pada akhir periode. Selama bulan Januari 2021 UMKM Skinka memiliki
asset lancer berupa kas, persediaan bahan baku, dan persediaan bahan penolong.
Untuk Aset tetap nya terdiri dari peralatan produksi dan peralatan kantor dengan
masing masing akumulasi penyusutannya. UMKM Skinka tidak memiliki hutang
dagang sehingga kelompok akun kewajiban bernilai nol. Untuk ekuitas bersumber dari
modal pemilik. Berikut laporan posisi keuangan untuk periode Januari 2021 yang telah
dibuat berdasarkan SAK EMKM

Gambar 14. Laporan Posisi Keuangan UMKM Skinka

d. Catatan Atas Laporan Keuangan


Catatan Atas Laporan Keuangan disusun untuk memberikan informasi tambahan
mengenai laporan yang telah disusun. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
menurut SAK EMKM memuat informasi umum perusahaan, ikhtisar kebijakan
akuntansi, serta informasi dan rincian akun tertentu yang bermanfaat bagu pengguna
untuk memahami laporan keuangan.

Indonesian Accounting Literacy Journal ISSN: 2747-1918 (Online) | 702


Nisrina Nur Rohmah, Hastuti

Gambar 15. Catatan Atas Laporan Keuangan UMKM Skinka

5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
a. UMKM Skinka melakukan pencatatan yang masih sangat sederhana dan kurang
lengkap untuk menampilkan informasi keuangan perusahaan. Pencatatan yang
dilakukan yaitu hanya mencatat pemasukan dari jumlah penjualan barang dagang juga
pengeluaran dari beban dan pembelian bahan saja yang mana itu belum mencerminkan
kondisi keuangan yang sebenarnya. Catatan lain yang entitas buat yaitu daftar harga
dari aset yang dibeli (belum dilakukan perhitungan penyusutan). Pemilik belum
mengetahui pentingnya pencatatan keuangan sehingga catatan yang dilakukan selama
ini dilakukan seadanya, sesuai kemampuan pemilik.
b. Melalui penelitian ini penulis menggunakan aplikasi Microsoft Excel untuk membantu
menyusun laporan keuangan karena selain penggunaannya yang mudah dan sudah
sangat populer, UMKM Skinka pun telah memasang Microsoft Excel pada
komputernya sehingga tidak diperlukan biaya tambahan untuk membeli aplikasi.
Rancangan format laporan keuangan yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan usaha
pada UMKM Skinka. Penyusunan laporan keuangan dengan menggunakan Microsoft
Excel dilakukan dengan mengikuti tahap tahap yang ada pada siklus akuntansi yaitu
mulai dari pembuatan daftar akun, daftar aset tetap, neraca awal, jurnal umum, buku

Indonesian Accounting Literacy Journal ISSN: 2747-1918 (Online) | 703


Nisrina Nur Rohmah, Hastuti

besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian, neraca lajur, laporan keuangan, juga laporan
harga pokok produksi. Penyusunan laporan keuangan dibuat sesuai dengan SAK
EMKM yang terdiri dari laporan laba rugi, laporan neraca dan catatan atas laporan
keuangan dengan tujuan agar entitas mengetahui seberapa banyak laba atau rugi yang
diperoleh karena selama ini UMKM Skinka masih belum mengetahui keuntungan dari
penjualan yang dilakukan.

Daftar Pustaka
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2018): Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah.
Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
Ikatan Akuntan Indonesia. (2021). Page 9-SAK_EMKM. from
http://iaiglobal.or.id/v03/files/file_sak/emkm/files/basic-html/page9.html
Ilham, I., & Sudarno, S. (2013). Penentuan Harga Pokok Produksi Percetakan Sablon
“OTAKKANAN Production” di Yogyakarta (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan
Bisnis).
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 476/KMK.01/1991

Mulyadi. (2015). Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen YKPN.
Niode, I. Y. (2009). Sektor UMKM di Indonesia: Profil, masalah, dan strategi
pemberdayaan. Jurnal kajian ekonomi dan bisnis OIKOS-NOMOS, 2(1), 1-10.
Reza Rahman, M., & Rizki Oktavianto, M. (2021). Perkembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil
Menengah) Di Indonesia. Jakarta : Universitas Tarumanegara
Sastroatmodjo, S., & Purnairawan, E. (2021). PENGANTAR AKUNTANSI. Media Sains
Indonesia.
Suci, Yuli Rahmini. (2017). "Perkembangan UMKM (Usaha mikro kecil dan menengah) di
Indonesia." Cano Ekonomos 6.1 : 51-58.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis ( Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif dan R&D).
Alfabeta, Bandung.
Undang-Undang No.20 Pasal 1 dan Pasal 6 Tahun 2008
https://hukumonline.com/pusatdata/detail/28029/undangundang-nomor-20-tahun-
2008/document (diakses 12/5/2021)
UP Nainggolan, E. (2021). UMKM Bangkit, Ekonomi Indonesia Terungkit. from
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13317/UMKM-Bangkit-Ekonomi-
Indonesia-Terungkit.html
Wijaya, H. (2015). Excel Akuntansi. Elex Media Komputindo.

Indonesian Accounting Literacy Journal ISSN: 2747-1918 (Online) | 704

Anda mungkin juga menyukai