PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
THESAR JUNIARDI
NIM. B1032131005
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pencatatan akuntansi ada dua yaitu cash basis dan acrual basis, Dalam akuntansi
berbasis kas (Cash Basis) tidak akan mencatat suatu transaksi jika belum ada uang kas
yang diterma atau dikeluarkan. Sedangkan berbasis akrual (Acrual basis) suatu transaksi
berbasis akrual suatu transaksi langsung diakui pada saat terjadinya tanpa
memperhatikan uang kas sudah diterima atau belum.
Berikut ini penjelasan mengenai tahapan Siklus Akuntansi:
1. Dimulai dari mendokumentasi transaksi transaksi keuangan dalam bukti transaksi
dan melakukan Analisis transaksi keuangan tersebut.
2. Mencatat transaksi keuangan dalam Buku Jurnal. Tahapan ini disebut menjurnal.
3. Meringkas, dalam Buku Besar, transaksi transaksi keuangan yang sudah dijurnal.
Tahapan ini disebut posting atau mengakunkan.
4. Menentukan saldo saldo buku besar di akhir periode dan menuangkannya dalam
Necara Saldo.
5. Menyesuaikan buku besar berdasar pada informasi yang paling up to
date (mutakhir).
6. Menentukan saldo saldo buku besar setelah penyesuaian dan menuangkannya dalam
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian (NSSP).
7. Menyusun Laporan Keuangan berdasar NSSP.
8. Menutup Buku Besar.
9. Menentukan saldo saldo buku besar dan menuangkannya dalam Neraca Saldo
Setelah tutup buku.
Disamping itu terdapat 2 prosedur yang sifatnya tidak wajib yaituneraca lajur dan
jurnal pembalikan. Neraca lajur digunakan untuk mempermudah tahapan tahapan
berikut : penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laporan keuangan, dan
penutupan buku. Apabila neraca lajur dibuat maka akan masuk sebelum tahapan nomor
5 karena neraca lajur digunakan untuk mempermudah proses pembuatan laporan
keuangan.
Siklus akuntansi pada periode tertentu berakhir di tahap 9, dan akan dimulai lagi
pada tahap 1 pada periode selanjutnya. Namun ada prosedur atau tahapan yang disebut
jurnal pembalikan yang sifat nya tidak wajib. Tahapan ini hanya untuk mempermudah
tahapan akuntansi untuk periode selanjutnya sebelum dilakukan penjurnalan transaksi.
1. Analisis Transaksi Keuangan (Bukti transaksi)
Analisis transaksi keuangan merupakan penentuan pengaruh terhadap elemen
elemen laporan keuangan, dengan menganalisa bukti dokumen atau bukti transaksi yang
terjadi didalam sebuah perusahaan dan kemudian dapat di catat di dalam jurnal.
transaksi adalah suatu aktivitas dalam perusahaan yang akan mengakibatkan
bertambah atau berkurangnya harta perusahaan. Transaksi dapat dilakukan secara tunai
maupun kredit sesuai dengan bukti transaksi yang ada, bukti transaksi adalah
kumpulkan atau dokumentasi yang dilakukan dengan baik, bukti transaksi juga
diperlukan untuk keperluan audit (pemeriksaan) perusahaan.
2. Jurnal transaksi
Jurnal merupakan catatan akuntansi yang pertama kali dibuat yang gunanya untuk
melakukan pencatatan seluruh transaksi berdasarkan bukti bukti transaksi,
mengklasifikan dan meringkas data keuangan serta data data lainnya.
Menurut Surya (2013: 30) jurnal adalah catatan akuntansi pertama (book of original
entry) yang digunakan oleh entitas untuk mencatat dan mengklasifikasikan pengaruh
peristiwa ekonomi yang terjadi bertahap akun akun entitas secara kronologis
(berurutan menurut tanggal terjadinya).
a. Jurnal Umum
Pencatatan ke dalam jurnal umum meliputi tanggal transaksi, nama-nama rekening dan
jumlah yang didebit, nama-nama rekening yang dikredit dan penjelasan singkat
menyangkut transaksi yang terkait. Jurnal umum digunakan untuk mencatat semua
transaksi yang terjadi dalam suatu periode.
b. Jurnal Khusus
Jurnal khusus digunakan untuk transaksi yang sejenis dan sering terjadi. Jurnal-jurnal
khusus yang biasanya diselenggarakan dan sifat serta tipe-tipe transaksi yang dicatat
pada masing-masing jurnal khusus diantaranya adalah Jurnal penerimaan kas, jurnal
pengeluaran kas, jurnal penjualan(kredit), dan jurnal pembelian(kredit).
3. Buku Besar
Buku besar (ladger) merupakan buku (catatan) akuntansi yang permanen yang berisi
kumpulan akun terpadu yang biasa disebut dengan rekening atau perkiraan (Sodikin dan
Riyono, 2014: 73). Maksudnya adalah di dalam buku besar ini kita memindahkan
seluruh transaksi yang sudah kita catat di jurnal dengan cara memindahkan pencatatan
yang terjadi pada setiap kolom di jurnal ke masing masing rekening buku besar sesuai
nama akun.
4. Neraca Saldo
Setelah memindahkan atau memposting jurnal ke buku besar selanjutnya
diperlukan penyusunan neraca saldo pada akhir periode, dimana saldo akun yang di
ambil pada buku besar adalah saldo terakhir dari setiap akun. Menurut Harrison et
al (2012: 84) Neraca Saldo (trial balance) adalah daftar semua akun beserta saldonya
yang pertama adalah aset, kemudian kewajiban dan ekuitas pemegang saham.
Penyusunan neraca saldo mempunyai tujuan yaitu untuk membuktikan kesamaan
matematis dari debet maupun kredit setelah posting di lakukan pada buku besar.
5. Jurnal Penyesuaian
Menurut Sumarsan (2013 : 92) Jurnal penyesuaian disusun untuk menyesuaikan
saldo saldo perkiraan buku besar yang terdapat pada neraca saldo menjadi saldo
perkiraan buku besar yang sebenarnya. Pada dasarnya ada dua ragam penyesuaian
yaitu penyesuaian yang berkaitan dengan transaksi transaksi yang sudah terjadi tetapi
belum dicatat dan penyesuaian yang berkaitan dengan transaksi - transaksi yang sudah
dicatat di akun, tetapi perlu diperbaharui sehingga menunjukkan keadaan yang
sebenarnya. Penyesuaian dibuat pada akhir periode akuntansi dan dibuat setelah neraca
saldo yang belum disesuaikan ini memastikan bahwa posisi aset, kewajiban dan ekuitas
serta pendapatan dan beban telah memungkinkan untuk dilaporkan secara wajar.
6. Neraca saldo setelah penyesuaian
Setelah membuat jurnal penyesuaian dan ayat jurnal penyesuaian tersebut diposting lagi
ke buku besar, maka neraca saldo berikutnya dibuat dari saldo terakhir pada akun buku
besar, neraca saldo ini dinamakan neraca saldo setelah penyesuaian. Neraca saldo ini
menunjukkan saldo dari semua akun, termasuk akun akun yang telah disesuaikan pada
akhir periode akuntansi.
7. Laporan Keuangan
Sesuai dengan siklus selanjutnya neraca saldo setelah penyesuaian diolah menjadi
suatu laporan keuangan. Secara umum laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan atau neraca, laporan arus kas dan
catatan atas laporan keuangan.
Menurut IAI dalam SAK EMKM (2016:9) Laporan keuangan entitas meliputi:
1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode;
2. Laporan laba rugi selama periode;
3. Catatan atas laporan keuangan, yang berisi tambahan dan rincian akun-akun tertentu
yang relevan.
8. Jurnal penutup
Proses penutupan hanya akan dilakukan pada akun nominal. Dimana proses
penutupan akun melalui empat tahap yaitu menutup akun pendapatan ke akun ikhtisar
laba rugi, menutup akun beban ke akun ikhtisar laba rugi, menutup akun ikhtisar laba
rugi ke akun ekuitas, dan menutup akun prive ke akun ekuitas. Saldo yang ditutup
adalah saldo terakhir yang terdapat di akun setelah menerima posting dari jurnal
penyesuaian.
9. Neraca saldo setelah penutupan
Neraca saldo setelah penutupan hanya menunjukkkan perkiraanrill Setelah membuat
jurnal penutup dan memposting jurnal penutup tersebut ke dalam rekening buku besar,
maka selanjutnya membuat neraca saldo setelah penutupan. Pada neraca saldo setelah
penutupan yang tampak pada neraca saldo tersebut adalah akun aktiva, kewajiban dan
ekuitas saja, sedangkan untuk akun pendapatan dan beban serta prive sudah di tutup ke
ekuitas sehingga tidak tampak pada neraca saldo setelah penutupan, dengan penyusunan
neraca saldo setelah penutupan, akan tampak bahwa akun akun perusahaan sudah siap
untuk di gunakan kembali pada periode akuntansi berikutnya.
memproses produk, dimana proses produk diawali dengan perolehan dan pemakaian
bahan baku, bersama tenaga kerja serata overhead pabriknya dalam kegaiatan produksi,
setelah selesai di proses akan diperoleh barang jadi yang selanjutnya di masukkan dalam
gudang dan siap dijual. Sikus akuntansi biaya perusahaan manufaktur dapat dilihat
sebagai berikut:
BAB 3
METODE PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, L et al. (2014). Analisis Penerapan Pencatatan Keuangan Berbasis SAK ETAP
Pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) (Sebuah Studi Intrepetatif Pada Peggy
Salon). Universitas Pendidikan Genesha. Volume
2,No.1.http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/s1ak/article/download/2254/1951, 2
September 2016.
Creswell, J.W. (2014). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hermawan, S. (2013). Akuntansi Perusahaan Manufaktur. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hery. (2012). Akuntansi Keuangan Menengah 1. Jakarta: Bumi Aksara.
Horrison Jr., Walter T., et al. (2012). Akuntansi Keuangan IFRS Edisi Kedelapan Jilid
1. Jakarta: Erlangga.
Hutagaol, R.M.N. (2012). Penerapan Akuntansi Pada Usaha Kecil Menengah. Fakultas
Bisnis Unika Widya Mandala. Volume1,
No.2. http://journal.wima.ac.id/index.php/JIMA/article/view/217/212, 14 Oktober 2016.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2016). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan
Menengah. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia.
Kartikahadi, H et al. (2012). Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK berbasis IFRS. Jakarta:
Salemba Empat.
Kurniawati, E.P et al. (2012). Penerapan Akuntansi Pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM). Informatics and Business Institute Darmajaya. Volume 10,
No.2.https://jurnal.darmajaya.ac.id/index.php/jmk/article/download/332/pdf,14 Oktober
2016.
Purwanti, A. (2015). Penerapan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) Boutique Save
Fashion. Skripsi. Pontianak: Fakutas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura.
Rudianto. (2012). Pengantar Akuntansi Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan
Adaptasi IFRS. Jakarta: Erlangga.
Rudiantoro, R dan S.V Siregar. (2012). Kualitas Laporan Keuangan UMKM Serta Prospek
Implementasi SAK ETAP. Universitas Indonesia. Volume 9,
No.1. http://jaki.ui.ac.id/index.php/home/article/viewFile/141/132, 14 Oktober 2016.
Sirait, P. (2014). Pelaporan dan Laporan Keuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sodikin, S.S dan B.A Riyono. (2014). Akuntansi Pengantar 1 Edisi 9.Yogyakarta: UPP STIM
YKPN.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, V.W. (2015). Akuntansi Biaya Teori dan Penerapannya.Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.
Sumarsan, T. (2013). Akuntansi Dasar dan Aplikasi Dalam Bisnis Versi IFRS Jilid 1. Jakarta:
Indeks.
Sumarsan, T. (2015). Pengantar Praktikum Akuntansi Versi IFRS Kasus dan Kertas
Kerja. Jakarta: Indeks.
Surya, R.A.S. (2013). Pengantar Akuntansi Berbasis IFRS. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Susanti, K. (2015). Analisis Penerapan Akuntansi Pada Usaha Kecil Menengah (Studi Pada
Usaha Fotocopy di Kota Pontianak). Skripsi. Pontianak: Fakutas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Tanjungpura.
TMbooks. (2015). Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Penerapan.Yogyakarta: Andi.
Umar, H. (2014). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah.http://www.hukumonline.com/pusatdata/download/fl56047/node/28029, 23
September 2016.
Wibisono, D. (2013). Panduan Penyusunan Skripsi, Tesis & Disertasi.Yogyakarta: Andi.
Zuwinda, R. (2011). Tujuan Laporan
Keuangan.http://rahmiyatizuwinda.blogspot.co.id/2011/03/tujuan-laporan-
keuangan.html. 14 Oktober 2016 (09:07).