Oktavia
Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Krida Wacana
Abstract
81
82 Jurnal Akuntansi, Volume 9, Nomor 1, Januari 2009 : 81 - 94
PENDAHULUAN
Babilonia pada tahun 3600 SM. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir
dan Yunani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan tidak
lengkap. Pada abad XV terjadilah perkembangan dan perluasan perdagangan
oleh pedagang-pedagang Venesia. Perkembangan per dagangan ini
menyebabkan orang pada waktu itu memerlukan suatu sistem pencatatan yang
lebih baik, sehingga dengan demikian akuntansi juga mulai berkembang.
Pada tahun 1494, Luca Paciolo, seorang ahli matematika mengarang
sebuah buku yang berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni
et Propotionalita, di mana dalam suatu babnya yang berjudul Tractatus de
Computies et Scriptoris memperkenalkan dan mengajarkan sistem pembukuan
berpasangan. Luca Paciolo membuat catatan yang lebih sistematis dari
sebelumnya dengan selalu menggunakan dua sisi (debet dan kredit). Di mana
istilah debet dan kredit ini diambil dari bahasa latin “Debere” dan “Credere”
yang berarti percaya dan mempercayai. Jadi, setiap catatan mengandung
pengertian saling percaya antara orang yang mengadakan transaksi.
Buku inilah yang kemudian tersebar di benua Eropa barat dan kemudian
dikembangkan kembali oleh para ahli akuntansi sehingga timbullah beberapa
sistem akuntansi dengan tetap mengacu pada metode yang digunakan oleh
Luca Paciolo. Sistem yang berkembang tersebut dinamakan sesuai dengan
nama yang mengembangkannya atau nama negaranya masing-masing. Misalnya
sistem Belanda (Sistem Continental) dan Amerika serikat (Sistem Anglo Saxon).
Sistem-sistem tersebut kemudian berjalan sesuai dengan perkembangannya.
Pada abad pertengahan, pusat perdagangan pindah dari Venesia ke
Eropa Barat. Pertengahan abad ke-18, Eropa Barat, terutama Inggris menjadi
pusat perdagangan pada masa revolusi industri. Pada waktu itu pula akuntansi
mulai berkembang dengan pesat. Sejalan dengan itu berkembanglah akuntansi
pada bidang khusus yaitu akuntansi biaya. Akuntansi biaya memfokuskan diri
pada pencatatan biaya produksi dan penyediaan informasi bagi manajemen.
Pada akhir abad ke-19, sistem Anglo Saxon berkembang di Amerika
Serikat. Akuntansi mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan
tumbuh dan berkembangnya bisnis surat-surat berharga khususnya bisnis saham
di pasar modal. Masyarakat Amerika sudah mengenal bisnis tersebut sejak
tahun 1900 (Belkaoui, 2007). Dalam bertransaksi, baik para investor maupun
calon investor telah menggunakan informasi keuangan perusahaan sebagai salah
satu pedoman dalam membuat prediksi-prediksi dan untuk mengambil keputusan
bisnis, yaitu investasi dalam surat-surat berharga, khususnya dalam saham.
Perkembangan positif yang terjadi terhadap bisnis saham di pasar modal Amerika
84 Jurnal Akuntansi, Volume 9, Nomor 1, Januari 2009 : 81 - 94
institusi baik swasta maupun pemerintah telah mengadopsi sistem Anglo Saxon.
Berkembangnya sistem akuntansi Anglo Saxon di Indonesia disebabkan adanya
penanaman modal asing di Indonesia yang membawa dampak positif terhadap
perkembangan akuntansi, karena sebagian besar penanaman modal asing
menggunakan sistem akuntansi Amerika Serikat (Anglo Saxon).
TABEL 1
RINGKASAN DARI PERKEMBANGAN LINGKUNGAN YANG
MEMPENGARUHI AKUNTANSI DI INDONESIA
Era Perkembangan politik Perkembangan ekonomi Perkembangan Akuntansi
Era Kolonial Belanda menaklukkan pulau Jawa East Indies Company, Belanda memperkenalkan
Belanda dan pulau lain di Indonesia. Pada perusahaan milik Belanda, akuntansi kepada Indonesia.
(1609 - 1942) era ini, Indonesia dikuasai oleh memonopoli perdagangan di Peraturan pencatatan
pemerintahan Belanda Indonesia. Etnis Cina akuntansi pertama di
diberikan hak istimewa atas Indonesia diterbitkan pada
perdagangan retail. tahun 1642 oleh pemerintah
Kesejahteraan rakyat tidak Belanda. Peraturan tersebut
tercapai, justru timbul mengatur mengenai
penderitaan rakyat terutama administrasi dari
bagi kuli kontrak. penerimaan kas dan piutang
Era Jepang berhasil mengalahkan Pemerintah militer Jepang Karena Jepang lebih fokus
Penjajahan Belanda dan merebut Indonesia. menerapkan suatu kebijakan terhadap perang Pasifik,
Jepang Pada era ini, Indonesia dikuasai pengerahan sumber daya maka mereka tidak
(1942 - 1945) oleh Jepang ekonomi mendukung gerak memperhatikan hal apapun
maju pasukan Jepang dalam di luar kepentingan perang,
perang Pasifik. termasuk sistem akuntansi.
Kesejahteraan rakyat Sistem akuntansi yang
merosot tajam dibandingkan dianut oleh Indonesia pada
pada masa pendudukan era ini, masih sama dengan
Belanda dan terjadi bencana era kolonial Belanda.
kekurangan pangan, karena
produksi bahan makanan
untuk memasok pasukan
militer dan produksi minyak
jarak untuk pelumas
pesawat tempur Jepang
86 Jurnal Akuntansi, Volume 9, Nomor 1, Januari 2009 : 81 - 94
Era Orde Indonesia memperoleh Keadaan ekonomi pada Sistem akuntansi Amerika
Lama kemerdekaan pada tahun 1945. masa awal kemerdekaan Serikat diperkenalkan. Baik
(1945 - 1966) Sukarno menjadi presiden RI amat buruk, antara lain sistem akuntansi Belanda
pertama dan menjabat presiden disebabkan oleh maupun Amerika Serikat
sampai dengan tahun 1966. Inflasi yang sangat tinggi. digunakan bersama-sama.
Sistem pemerintahan yang dianut Pada tahun 1950 sampai Pada tahun 1957 IAI
adalah sistem demokrasi. 1957, Indonesia menganut dibentuk. Pada tahun 1960,
sistem ekonomi liberal. STAN mengganti program
Pada tahun 1957 sampai akuntansi sistem Belanda
1966, Indonesia menganut menjadi sistem Amerika
sistem ekonomi etatisme. Serikat.
Akan tetapi, kebijakan-
kebijakan ekonomi yang
diambil pemerintah di masa
ini belum mampu
memperbaiki keadaan
ekonomi Indonesia
Era Orde Baru Pada tahun 1966, Soeharto Pada era ini, Indonesia Pada tahun 1973, pertama
(1966 - 1998) dilantik menjadi presiden RI menganut sistem ekonomi kalinya IAI melakukan
menggantikan Soekarno dan campuran. Ini adalah awal kodifikasi prinsip dan
menjabat presiden selama 32 era Keynes di Indonesia. standar akuntansi yang
tahun. Kebijakan-kebijakan berlaku di Indonesia dalam
pemerintah mulai berkiblat suatu buku ”Prinsip
pada teori-teori Keynesian. Akuntansi Indonesia (PAI).”
Kebijakan ekonominya Pada tahun 1984, komite
diarahkan pada PAI melakukan revisi secara
pembangunan di segala mendasar atas PAI 1973 dan
bidang. ketika terjadi krisis mengkondifikasikannya
yang merupakan imbas dari dalam buku ”Prinsip
ekonomi global, Indonesia Akuntansi Indonesia 1984” .
merasakan dampak yang Berikutnya pada tahun
paling buruk. Harga-harga 1994, IAI kembali
meningkat secara drastis, melakukan revisi total
nilai tukar rupiah melemah terhadap PAI 1984 dan
dengan cepat, dan melakukan kodifikasi dalam
menimbulkan berbagai buku ”Standar Akuntansi
kekacauan di segala bidang, Keuangan (SAK) per 1
terutama ekonomi. Oktober 1994.” Sejak tahun
1994, IAI juga telah
memutuskan untuk
melakukan harmonisasi
dengan standar akuntansi
internasional dalam
pengembangan standarnya.
Pada Era ini, SAK telah
direvisi sebanyak 2 kali
yaitu pada tanggal 1
Oktober 1995 & 1 Juni
1996.
Perkembangan Akuntansi di Indonesia 87
Era Reformasi Soeharto dipaksa mundur dari Pemerintahan presiden Sejak tahun 1998 sampai
(1998 - jabatannya sebagai presiden pada BJ.Habibie yang mengawali dengan sekarang, SAK telah
sekarang) tahun 1998. Sampai dengan tahun masa reformasi belum mengalami 4 kali revisi,
2009, Indonesia mengalami melakukan manuver- yaitu pada tanggal 1 Juni
pergantian presiden sebanyak 4 manuver yang cukup tajam 1999, 1 April 2002, 1
kali dalam bidang ekonomi. Oktober 2004, dan 1
Pada masa kepemimpinan September 2007. Buku
presiden Abdurrahman Standar Akuntansi
Wahid, belum ada tindakan Keuangan per 1 September
yang cukup berarti untuk 2007 ini di dalamnya sudah
menyelamatkan negara dari bertambah dibandingkan
keterpurukan. Pada masa revisi sebelumnya yaitu
kepemimpinan Megawati, tambahan KDPPLK
kebijakan-kebijakan yang Syariah, 6 PSAK baru, dan
ditempuh juga belum dapat 5 PSAK revisi. Secara garis
mengatasi permasalahan besar, sekarang ini terdapat
ekonomi Indonesia. Pada 2 KDPPLK, 62 PSAK, dan
masa kepemimpinan Susilo 7 ISAK. Peraturan
Bambang Yudhoyono, diperketat untuk
dikeluarkan kebijakan meningkatkan financial
mengurangi subsidi BBM disclosure.
dan BLT.
2. Akun Buku Besar Menggunakan akun cadangan dan dicatat kredit Menggunakan akun beban penyusutan
a. Penyusutan dan dicatat di sisi debet
Menggunakan akun campuran
Tidak menggunakan akun
b. Akun campuran Terdapat penyetoran prive
Tidak terdapat penyetoran prive
c. Prive
Arsip disimpan sebagai dokumen
Arsip tidak disimpan karena hanya
3. Neraca Lajur sebagai alat bantu
Terdiri atas :
Neraca Terdiri atas :
4. Laporan Keuangan Laporan perhitungan laba rugi Neraca
Laporan perubahan modal Laporan perhitungan laba rugi
Laporan perubahan modal
Laporan arus kas
Catatan atas laporan keuangan
88 Jurnal Akuntansi, Volume 9, Nomor 1, Januari 2009 : 81 - 94
lainnya untuk menanyakan pendapat mereka. Dalam Panitia itu Prof. Soemardjo
duduk sebagai ketua, Go Tie Siem sebagai penulis, Basuki Siddharta sebagai
bendahara sedangkan Hendra Darmawan dan Tan Tong Djoe sebagai komisaris.
Surat yang dikirimkan Panitia kepada 6 akuntan lainnya memperoleh jawaban
setuju.
Perkumpulan yang akhirnya diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI) akhirnya berdiri pada 23 Desember 1957, yaitu pada pertemuan ketiga
yang diadakan di aula UI pada pukul 19.30. Susunan pengurus pertama terdiri
dari:
Ketua : Prof. Dr. Soemardjo Tjitrosidojo
Panitera : Drs. Mr. Go Tie Siem
Bendahara : Drs. Sie Bing Tat (Basuki Siddharta)
Komisaris : Dr. Tan Tong Djoe
Komisaris : Drs. Oey Kwie Tek (Hendra Darmawan)
DAFTAR PUSTAKA
Belkaoui, Ahmed Riahi. Teori Akuntansi. Edisi Keempat, Buku Satu, Jakarta:
Salemba Empat, 2006
Garner, Paul dan Atsuo Tsuji. Studies in Accounting History: Tradition and
Innovation for the Twenty-First Century. Westport: Greenwood Press,
1995
Perkembangan Akuntansi di Indonesia 93
Pierre Van Der Eng. Accounting for Indonesia’s economic growth: Recent
past and near future. Brisbane, Australia: Paper to be presented at
the Seminar on World Economic Performance: Past, Present and Future,
Long Term Performance and Prospects of Australia and Major Asian
Economies, 2006
Warren, Carl S., James M. Reeve, dan Jonathan Duchac. Accounting. Edisi
22. Ohio: Thomson South-Western, 2008
94 Jurnal Akuntansi, Volume 9, Nomor 1, Januari 2009 : 81 - 94