Anda di halaman 1dari 6

Nama : Erika Nuraini

NIM : 7101418208
Rombel : P Akt IUP 2018

SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI

A. Perkembangan Awal Akuntansi


 Kemunculan Istilah Akuntansi
Pada tahun 1494, Luca Pacioli memublikasikan buku yang berjudul Summa de
Aritmatica, Geometrica Proortioniet Propotionallia. Dalam buku tersebut, terdapat
subjudul “Tractusde Computieset Scriptoris” yang mengajarkan sistem pembukuan
berpasangan. Subjudul inilah yang menjadi cikal bakal munculnya akuntansi.
Pada awal kemunculan akuntansi, masih belum diberi nama itu melainkan
disebut dengan istilah Sistem Pembukuan Berpasangan. Awal munculnya sistem ini
ditemukan pertama kali di Eropa Barat. Karena memang di sanalah si penemu
pertama menyebarkannya sebagai pembelajaran kepada pebisnis. Pengertian dari
sistem berpasangan adalah sistem pencatatan semua transaksi menjadi debit dan
kredit. Kedua bagian ini diatur agar selalu seimbang.
Setahun setelah buku tersebut dipublikasi, akuntansi mulai diterapkan di
Italia.Seiring berjalannya waktu, akuntansi mulai diakui sebagai disiplin ilmu
tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa di dunia
barat. Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar
dan praktek nasional yang melekat erat dengan hukum dan aturan profesional.Dari
sistem ini, pembukuan dan laporan keuangan dapat tersusun secara sistematis dan
terpadu karena dapat menggambarkan laba, rugi, kekayaan, serta hak milik
perusahaan.

 Pemberian Nama Sistem Akuntansi


Selanjutnya, sistem akuntansi diberi nama sesuai dengan nama orang yang
mengembangkannya atau dari nama negara masing-masing. Seperti misalnya,
Sistem Anglo Saxon di Amerika Serikat dan Inggris. Selain Amerika Serikat,
Belanda juga mengadopsi ilmu pembukuan berpasangan. Negara ini menamakannya
Pembukuan Sistem Kontinental. Sistem pembukuan berpasangan yang sudah
menyebar di Eropa barat mengalami perkembangan yang sangat signifikan.
Terutama di jaman-jaman pertengahan, yang mana di kala itu terjadi perpindahan
progres perdagangan dari Venesia Italia ke Eropa barat. Bahkan Inggris sempat
menjadi pusat perdagangan di masa revolusi industri ini.
Karena eksodus para pedagang yang terbiasa melakukan pencatatan
pembukuan, maka pembukuan mulai berkembang sistem akuntansi yang beredar di
Inggris di kala itu yaitu sistem pembukuan berpasangan. Karena perkembangan
inilah, maka muncul versi-versi baru dengan nama yang berbeda. Versi-versi inilah
yang sejatinya mulai dikenal dengan istilah kontinental di Belanda dan Anglo Saxon
2 di Amerika.

 Kemunculan Teori Akuntansi Modern


Di abad ke-19, Amerika Serikat mempatenkan teori Anglo  Saxon 2 menjadi
teori yang lebih komprehensif yang disebut dengan istilah Teori Akuntansi dan ini
yang dianggap cikal bakal lahirnya teori akuntasi modern. Teori ini mulai
berkembang pesat di awal abad 20, yang mana di kala itu, Amerika Serikat sudah
mengenal komputer, yang membuat pengaplikasian akuntansi menjadi lebih mudah.
Tak hanya itu, penambahan teori di dalam pembukuan tersebut juga semakin
diperkuat.
Maka dari itu, saat ini, bisa ditemukan teori akuntansi sebagai disiplin ilmu
pengelolaan keuangan yang kompleks dan seakan final. Karena segala bentuk
pengelolaan finansial dari yang tradisional hingga kontemporer ada di sana.Saat ini,
sistem akuntansi yang paling banyak digunakan adalah Anglo Saxon. Ini disebabkan
karena Anglo Saxon dapat mencatat berbagai macam transaksi secara lebih mudah.
Di samping itu, sistem Anglo Saxon melakukan pembukuan yang terdapat dalam
satu bagian akuntansi. Sedangkan sistem lain justru memisahkan antara pembukuan
dengan akuntansi.

B. Perkembangan Akuntansi di Indonesia


 Kemunculan Akuntansi di Indonesia
Sejarah akuntansi di Indonesia dinyatakan muncul pertama kali di tahun 1642,
yang mana di kala itu, masyarakat tradisional sudah mengenal pencatatan keuangan
termasuk kalkulasi laba rugi. Kemampuan ini dibawa oleh pedagang-pedagang dari
luar negeri yang memang menjajakan barang dagangannya di Indonesia.
Negara  yang dianggap pertama kali mengenalkan konsep akuntasi di
Indonesia adalah Belanda, Portugis dan Spanyol. Menurut kabarnya negara-negara
ini mendapatkan pengetahuan tersebut dari Romawi di abad sebelumnya.Pada zaman
penjajahan Belanda, perusahaan di Indonesia menggunakan sistem Kontinental atau
tata buku yang digagas oleh Luca Pacioli. Meskipun sama-sama berasal dari
pembukuan berpasangan, tetapi akuntansi berbeda dengan tata buku.
Sekalipun sudah lama masyarakat mengenal sistem pencatatan keuangan,
karena banyak belajar dari pedagang, tetapi ilmu ini benar-benar diterapkan pada
tahun 1642. Bahkan dari bukti-bukti sejarah yang ditemukan, ternyata akuntansi
pertama kali digunakan di Indonesia pada tahun 1747. Namun teori ini masih
dilaksanakan secara parsial saja. Bahkan dianggap teori akuntansi yang dipakai tidak
terlalu utuh dan jelas. Baru pada tahun 1870 akuntansi mulai dijalankan dengan
lebih serius pasca dihapuskannya PP Tanam Paksa. Ketika peraturan tersebut
dihapuskan, maka banyak sekali investor asing terutama Belanda yang menanamkan
modalnya di Indonesia. Maka dari itu, demi keteraturan finansial, teori akuntansi
pun mulai digunakan di tanah air.

 Perkembangan Akuntansi di Indonesia


Pengiriman Van Schagen ke Indonesia adalah titik tolak berdirinya Jawatan
Akuntan Negara (Government Accountant Dienst) yang terbentuk pada tahun 1915.
Akuntan publik yang pertama didirikan di Indonesia adalah Frese & Hogeweg pada
tahun 1918. Pendirian kantor ini diikuti kantor akuntan lain, yaitu kantor akuntan
H.Y.Voerens pada tahun 1920 dan pendirian Jawatan Akuntan Pajak (Belasting
Accountant Dienst). Pada era penjajahan, tidak ada orang Indonesia yang bekerja
sebagai akuntan publik. Orang Indonesa pertama yang bekerja di bidang
akuntansi adalah JD Massie sebagai pemegang buku pada Jawatan Akuntan Pajak
pada tanggal 21 September 1929. Kesempatan bagi akuntan lokal (Indonesia) mulai
muncul pada tahun 1942-1945 dengan mundurnya Belanda dari Indonesia.
Sejak saat itu, teori akuntansi mulai berkembang di Indonesia. Bahkan pada
tahun 1952, perguruan tinggi mulai mengajarkannya kepada mahasiswa. Yang mana
di kala itu masih satu universitas yang mengampu yaitu Universitas Indonesia.Pada
tanggal 17 Oktober 1957 Ikatan Akuntan Indonesia atau IAI resmi didirikan di aula
Universitas Indonesia untuk mewadahi dan membimbing perkembangan akuntansi
serta mempertinggi mutu pendidikan akuntan.
Sekalipun demikian dalam perkembangannya, mulai banyak universitas lain
yang juga mengampu disiplin ilmu akuntansi. Baik kampus negeri maupun yang
masih berstatus perguruan tinggi swasta.Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika
(Anglo Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Seiring berjalannya waktu,
akhirnya sistem pembukuan di Indonesia pun berganti dari Kontinental menjadi
Anglo Saxon.

 Penetapan PSAK dan Gelar Akuntan di Indonesia


Pada perkembangan berikutnya, akuntansi di Indonesia menerapkan Pedoman
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) sebagai upaya penyesuaian terhadap kondisi
global, peningkatan transparansi laporan keuangan, dan peningkatan kualitas laporan
keuangan di Indonesia.
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia berkembang pertama kali dimulai
sejak tahun 1973. Pada saat itu telah dibentuk sebuah panitia yang bernama Panitia
Penghimpunan Bahan-bahan dan Struktur GAAP dan GAAS. GAAP adalah
kependekan dari Generally Accepted Accounting Principles, sedangkan GAAS
adalah Generally Accepted Auditing Standards. Selanjutnya, karena pasar modal di
Indonesia akan segera diaktifkan kembali pada tahun 1974, IAI kemudian
membentuk sebuah komite yang bernama Komite Prinsip Akuntansi Indonesia
(Komite PAI) yang memilik tugas untuk melakukan kodefikasi prinsip akuntansi
yang berlaku di Indonesia. Dengan berbagai macam pertimbangan, akhirnya Komite
PAI memilih US GAAP sebagai acuan untuk membuat prinsip akuntansi yang
berlaku di Indonesia. Sekarang ini standar akuntansi yang disusun :
o PSAK IFRS
o PSAK ETAP
o PSAK Syariah
o PSAK EMKM
o SAP
Perkembangan ilmu akuntansi di Indonesia sudah semakin pesat. Bahkan
beberapa kampus sudah mulai mengajarkannya saat ini dan dipelopori oleh
Universitas Indonesia (UI). Menurut sejarahnya gelar pertama kali ini dimasukkan
ke dalam regulasi pada tanggal 23 Desember 1957. Ini termaktub di dalam UU
nomor 34 tahun 1954. Yang mana regulasi ini berfungsi untuk mengatur pemberian
gelar akuntan kepada sarjana akuntansi maupun para ahli sejenis. Yang menurunkan
regulasi tersebut bukan pemerintah, melainkan Ikatan Akuntan Indonesia atau IAI.
Organisasi inilah yang dalam perkembangan selanjutnya berhasil menjaga semua
aturan akuntansi di Indonesia tetap dilakukan dan dijaga entitas keilmuannya.
Bahkan dalam perkembangannya, organisasi ini juga membuka 2 organisasi baru
yang disebut Seksi Akuntan Publik. Ini dibuat pada tahun 1978. Sedangkan
organisasi yang kedua adalah Seksi Akuntan Pendidik yang dirilis pada tahun 1980.
Referensi :

Heryansyah, Tedy Rizkha. 2017. https://www.ruangguru.com/blog/sejarah-akuntansi-di-


dunia-dan-indonesia?hs_amp=true. (Diakses 19 Maret 2021)

Priharto, Sugi. 2020. https://accurate.id/akuntansi/mengetahui-sejarah-akuntansi-lengkap/.


(Diakses 19 Maret 2021)

Kusuma, Retno Ayu. 2019. https://dosenakuntansi.com/sejarah-akuntansi-di-indonesia/amp.


(Diakses 19 Maret 2021)

Admin. 2020. http://kelasekonomika.blogspot.com/2018/11/membahastuntas-sejarah-


standar-akunansi.html?m=1. (Diakses 19 Maret 2021)

Anda mungkin juga menyukai