Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH AKUNTANSI DARI SEBELUM MASEHI HINGGA ZAMAN MODERN DAN

PERTUMBUHAN AKUNTANSI DI INDONESIA

oleh,
1. Agviar Miftahul Hidayah (15312015)
2. Aprilian Tsalatsa (15312418)
3. Ananda Dhita Fauziah Iman (15312430)
4. Vivi Octavianti (15312437)

dosen,
Yuni Nustini Dra., MAFIS., Ak.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2017
A. SEJARAH AKUNTANSI SEBELUM MASEHI HINGGA ZAMAN MODERN

Perkembangan akuntansi dapat dikatakan terkait dengan perkembangan dalam dunia


usaha. Di mulai sejak manusia mengenal hitungan uang dan melakukan pencatatan hitungan itu.
Tepatnya pada pertengahan abad ke-14, di mana para pedagang di Genoa sering membuat
catatan harta yang selalu dibawa oleh mereka sewaktu berangkat berlayar beserta harta yang ada.
Mereka selanjutnya membandingkan hasilnya untuk menghitung laba atau rugi dari kegiatan
perdagangan tersebut.

Lucas Pacioli dikenal sebagai Bapak Akuntansi. Pada abad ke-19 berkembang revolusi
industri di daratan Eropa. Dengan adanya perubahan teknologi industri berdampak pada
perkembangan ilmu akuntansi yang akhirnya melahirkan konsep penyusutan (depresiasi).
Selanjutnya dengan adanya penemuan benua Amerika menyebabkan para pengusaha Eropa
tersebut hijrah ke Amerika. Pada akhir abad ke-19 berdiri dan berkembangnya banyak
perusahaan besar di Amerika yang turut pula mengembangkan konsep akuntansi.

Berikut merupakan kronologi perkembangan akuntansi dari zaman ke zaman, yaitu:

1. Zaman Pra Industrisasi Sebelum Masehi


Catatan tertua yang diketahui dari hasil penelitian sejarah adalah: a) Lembaran
dari tanah liat yang memuat catatan – catatan pembayaran upah di Babylonia pada sekitar
3.600 tahun sebelum masehi, b) Bermacam-macam bukti adanya pemeliharaan catatan
dan sitem-sistem kontrol akuntansi yang dijumpai di kerajaan mesir kuno dan yunani.
Saat terjadinya Perang salib yang dimulai pada abad ke-11 hingga akhir abad ke-
13, memberikan dorongan bagi perkembangan di Italia yang membuka hubungan baru ke
asia, lalu muncul agen-agen dan partnership.
Pada abad pertengahan, terdapat hal penting diantaranya adalah ilmu berhitung
dan dipergunakannya mata uang secara luas sebagai alat pertukaran, dikenalnya angka
arab yang lebih sederhana. Oleh karena itu dominasi angka-angka romawi yang telah
digunakan selama berabad-abad menjadi tenggelam dan banyak di tinggalkan setelah
ditemukannya sistem tata buku berpasangan. Tetapi sebaliknya pertumbuhan akuntansi
menjadi kian pesat.
Pada abad ke-17 sampai 18, berbagai buku teks mulai mempersonifikasikan
semua rekening dan transaksi, sebagai usaha dari penulis untuk merasionalisasikan
kaidah pendebetan dan pengkreditan rekening / perkiraan. Perkembangan lainnya adalah
dibuatnya perhitungan rugi laba pada setiap akhir tahun , dan tidak lagi dibuat pada setiap
akhir ventura sebagaimana sebelumnya.
2. Zaman Industrisasi Abad Ke-18 Hingga Abad Ke-20
Pada abad ke 18 di Eropa Barat terjadi revolusi industri, yaitu peralihan industri
yang awalnya segala sesuatunya dikerjakan dengan menggunakan tangan manusia secara
langsung (manual) ke sistem pabrik. Maka terbentuklah badan hukum, di balik
perkembangan badan usaha tersebut, muncul suatu kebutuhan baru dari kalangan
masyarakat yang berkepentingan terhadap perusahaan yang berupa pemeriksaan
akuntansi independen. Untuk melakukan peran tersebut, akuntan di tuntut harus
berwawasan luas, adil dan tidak memihak, sehingga pendapatnya dapat dipercaya.
Pada tahun 1887, para akuntan publik yang terdaftar mendirikan asosiasi akuntan
yang pertama di Amerika Serikat bernama American Association of Accountants. Di
tahun 1917 berganti menjadi American Institute of Certified Public Accountants
(AICPA).
Perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan internasional yang diwarnai
dengan pesatnya investasi antar negara, akhirnya tahun 1972 di Sydney, Australia
(International Congress Of Accounting) membentuk organisasi profesi akuntan
internasional guna mengembangkan standar-standar akuntansi yang patut diterima secara
global. Pada tahun 1973, menyusul kemudian terbentuknya International Coordinator
Committee Accounting Profession (ICCAP) dan International Acoounting Standars
Committee (IASC).
Pada tahun 1972&1973 terdapat suatu kemajuan bagi organisasi profesi akuntan
di Amerika Serikat yaitu saat didirikan dan di organisasikannya Financial Accounting
Standards Board (FASB) dan Financial Accounting Foundation (FAF).
3. Zaman Perang Dunia Ke-2
Awal sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia tidak lepas dari
perkembangan akuntansi di negara Belanda pada abad pertengahan. Dalam buku
Encyclopaedie van Nederlandsch Indie, D, G, Stible dan St. J. Stroomberg tercatat bahwa
akuntansi di Indonesia paling tidak sudah dikenal pada tahun 1642. Hal ini dibuktikan
adanya sebuah instruksi yang dikeluarkan oleh Gubernur Jendral mengenai pengurusan
pembukuan penerimaan uang, pinjaman-pinjaman, serta uang yang perlukan untuk
eksploitasi garnisun-garnisun galangan kapal yang ada di Batavia dan Surabaya. Bukti
lain yang diketahui adalah catatan pemukuan dari Amphioen Societeit (didirikan di
Batavia pada tahun 1747) yang dengan jelas menggambarkan pengaruh dari metode-
metode Italia.
Tanggal 8 Desember 1941 Jepang mencetuskan perang melawan sekutu. Pada
tanggal 9 Maret 1942 memaksa pemerintah Hindia Belanda untuk menyerah tanpa syarat
di Kalijati (Indonesia). Sejak tanggal tersebut, maka Jepang menggantikan kedudukan
Belanda sebagai penjajah di Indonesia.
Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
Praktek-praktek akuntansi Jepang terbatas hanya untuk mencatat kegiatan-kegiatan
mereka dan itu pun dilakukan dengan menggunakan huruf-huruf kanji.
4. Zaman Multinasional
Pada masa pemerintahan orde baru ditandai oleh keberhasilan pemerintah orde
baru di tahun 1969 membuat perekonomian Indonesia normal kembali, disamping
mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap mata uang rupiah, serta pemerintah mulai
melancarkan rencana pembangunan lima tahun (REPELITA 1).
Untuk melakukan REPELITA 1, membutuhkan modal yang sangat besar.
Karenanya pemerintah menggalang modal baik dari dalam negeri maupun dari luar
negeri. Kehadiran berbagai perusahaan PMA di Indonesia membawa praktik-praktik
akuntansi dari negara-negara tersebut. Adanya perusahaan amerika membuka celah bagi
masuknya kantor-kantor akuntan asing ke Indonesia guna mengatasi kelangkaan tenaga
kerja akuntan serta pesatnya perkembangan praktik akuntansi.
B. PERKEMBANGAN AKUNTANSI DI INDONESIA
Berikut merupakan penjelasannya penetapkan prinsip-prinsip akuntansi dan
perkembangan akuntansi di Indonesia.
 Pada masa penjajahan Belanda, akuntansi sudah mulai diterapkan di Indonesia
sejak tahun 1642. Tetapi jejak yang jelas baru dapat diketahui pada pembukuan
Amphioen Societeyt yang berdiri di Jakarta tahun 1747. Akhir tahun 1870-an,
ditemukanlah suatu metode pembukuan baru yang lebih efisien dari sebelumnya.
Tahun 1907 diperkenalkan teknik auditing (pemeriksaaan). Mulai saat itulah
muncul kantor-kantor akuntan di Indonesia.
 Pada masa penjajahan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang
akuntansi dan jabatan-jabatan tersebut kosong, untuk mengisi kekosongan itu
didirikan kursus-kursus akuntansi bagi orang-orang Indonesia.
 Masa setelah kemerdekaan, Indonesia masih tetap kekurangan tenaga di bidang
akuntansi. Pada tahun 1947 hanya ada seorang akuntan Indonesia yaitu Prof. Dr.
Aboetari. Lalu, didirikanlah kursus-kursus untuk mendidik tenaga di bidang
akuntansi bagi orang-orang Indonesia. Sedangkan di dalam negeri ilmu ini mulai
dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di perguruan-perguruan tinggi seperti
di Universitas Indonesia, Universitas Pajajaran, Universitas Gadjah Mada,
Universitas Sumatra Utara, Universitas Airlangga, dan Institut Ilmu Keuangan.
 Pada tanggal 23 Desember 1957 berdiri organisasi profesi akuntan yang diberi
nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Profesi di bidang akuntansi mulai
berkembang dengan pesat sejak tahun 1967 yaitu ketika dikeluarkannya Undang-
Undang Penanaman Modal Asing dan Undang-undang Penanaman Modal Dalam
Negeri di tahun 1968.
 Pada saat ini pemerintah sedang melakukan berbagai usaha untuk mempercepat
pertumbuhan tenaga akuntan di Indonesia. Pemerintah juga harus ikut berperan
dalam penerapan IFRS di Indonesia. Terutama di bidang perpajakan yang
berkaitan dengan revaluasi aktiva sebagai konsekuensi dari penerapan fair value.
Sejak tahun 2004, IAI telah melakukan konvergensi antara GAAP dan IFRS
untuk mencapai daya saing global dan bersifat universal.

Anda mungkin juga menyukai