Anda di halaman 1dari 12

BAB II

SEJARAH PERKEMBANGAN
AKUNTANSI

SEJARAH AKUNTANSI
Sejarah akuntansi penting bagi kebijakan dan

praktik akuntansi.
Dengan mengetahui sejarah memungkinkan kita
untuk dapat lebih baik memahami masa kini
dan meramalkan atau mengendalikan masa
depan.
Belkoui (2007), sejarah akuntansi adalah studi
atas evolusi yang terjadi pada pemikiran,
praktikpraktik dan institusi akuntansi sebagai
respon dari perubahan-perubahan lingkungan
dan kebutuhan sosial.

Akuntansi dan Double Entry


Untuk mempelajari sejarah akuntansi kita

harus dapat membedakan 3 hal:


Sejarah lahirnya praktik akuntansi itu
dalam kehidupan manusia
Sistem
pencatatan
akuntansi
itu
sendiri sebagai pencatatan transaksi
dengan sistem pembukuan yang disebut
Double entry accounting system
Sejarah
perkembangan
ilmu
akuntansi itu sendiri.

Praktik Akuntansi
Para

ahli sepakat apabila dikatakan praktik pencatatan


akuntansi
dalam
arti
pencatatan
kejadian
yang
berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya
kehidupan sosial ekonomi manusia.

Dibuktikan
oleh berbagai penemuan seperti Ernest
Stevelinck dalam artikelnya yang berjudul Accounting in
Ancient Times (The Accounting Historians Journal Volume 12
No.1 (1985)), sebagai berikut:
Mesir memiliki sejarah akuntansi yang panjang. Ribuan bukti
catatan akuntansi dalam kulit kayu (papyri) yang ditemukan
lebih lima belas abad yang lalu dan menjelaskan bahwa
akuntansi itu telah ada lebih daripada 3000 tahun yang lalu
dengan beberapa tingkat kejelasan.
Pada masa lampau akuntansi hanya digunakan untuk aspek
yang sifatnya terbatas pada operasi keuangan perusahaan milik
negara. Akuntansi yang lengkap untuk perusahaan kemudian
baru timbul di dunia usaha karena adanya dorongan kebutuhan

Sejarah Metode
Pencatatan Double Entry
Dalam

berbagai literatur akuntansi konvensional banyak ditulis


akuntansi lahir dari seorang pendeta Itali, yaitu Lucas Pacioli
dengan bukunya Summa de Arithmatica, Geometrica Proportioni
Et Proportionalita yang diterbitkan pada tahun 1949 di Venice.
Pacioli menjelaskan pencatatan transaksi perdagangan italia dalam bab
yang berjudul
De Cumputis et Scripturis dengan double entry
bookkeeping
Double entry accounting system telah disepakati para ahli mula-mula
diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang
terbit pada tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul Summa de
Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita yang berisi
tentang palajaran ilmu pasti.
Menurut Kiyoshi Inoue (Harahap, 1997) menyebutkan Orang yang
pertama-tama menulis (bukan menerbitkan seperti Pacioli) tentang
double entry adalah Benedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun
sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru
terbit pada tahun 1573 atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit.
Dengan demikian penjelasan ini maka pertentangan sebenarnya tidak
ada.

Temuan Double Entry Pre Pacioli


Pencatatan dengan sistem buku berpasangan yang merupakan

bangunan
dasar
akuntansi
modern
tidak
terlepas
dari
berkembangnya ilmu aritmatika, yaitu yang dikembangkan dari
persamaan aljabar, aritmatika dan temuan angka nol (logaritma)
pada abad ke-9 M.
Dari sisi budaya, bangsa Arab waktu itu sudah memiliki
administrasi yang cukup maju.Majunya peradaban sosial budaya
masyarakat Arab tidak hanya pada aspek ekonomi atau
perdagangan saja tetapi juga pada proses tranformasi ilmu
pengetahuan yang berjalan dengan baik. Tranformasi ilmu
pengetahuan dan teknologi ini menarik bagi sejumlah kalangan
ilmuwan dari Eropa. Maka jelas sekali selain bangsa Eropa yang
belajar ke Timur Tengah, pedagang pedagang Muslimpun tak
kalah andilnya dalam menyiarkan (transformasi) ilmu pengetahuan.
Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal
pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi,
sayangnya literatur belum banyak menganalisis bagaimana rupa
eksistensi akuntansi pada zaman itu ( 570 Masehi).

Perkembangan ilmu akuntansi


( Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi sebagai berikut:

Tahun 1775 :Pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik


yangsingle entry maupun double entry.
Tahun 1800 :Masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama
digunakan
dalam perusahaan.
Tahun 1825 :Mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
Tahun 1850 :Pada tahun ini laporan Laba / Rugi menggantikan posisi
neraca sebagai laporan yang dianggap lebih penting. Pada periode ini
perkembangan ilmu auditing semakin cepat dan audit dilakukan atas
catatan pembukuan dan laporan
Tahun 1900 :Di USA mulai diperkenalkan Sertifikasi Profesi yang dilakukan
melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional. Kemudian dalam periode
ini
juga akuntansi sudah dianggap dapat memberikan laporan tentang
pajak. Cost Accounting mulai dikenal termasuk laporan dan statistik biaya
dan produksi
Tahun 1925 : Banyak perkembangan yang terjadi tahun ini
Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam
perkembangan akuntansi,
Tahun 1975 : Mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan
meliputi bidang- bidang lainnya,

Sejarah Akuntansi di Indonesia


1. Pada Zaman Kolonial
2. Zaman penjajahan belanda
3. Zaman penjajahan jepang
4. Zaman kemerdekaan

Zaman Kolonial
Pada waktu orang-orang Belanda datang ke Indonesia kurang lebih

abad ke-16, mereka datang dengan tujuan untuk berdagang.


Kemudian mereka membentuk perserikatan Maskapai Belanda yang
dikenal dengan nama Vereenidge Oost Indische Campagnie (VOC),
yang didirikan pada tahun 1602. Akhir abad ke-18 VOC mengalami
kemunduran dan akhirnya dibubarkan pada tanggal 31 Desember
1799.
Dalam kurun waktu itu, VOC memperoleh hak monopoli
perdagangan rempah-rempah yang dilakukan secara paksa di
Indonesia, dimana jumlah transaksi dagangnya, baik frekuensi
maupun nilainya terus bertambah dari waktu ke waktu. Pada tahun
itu bisa dipastikan Maskapai Belanda telah melakukan pencatatan
atas mutasi transaksi keuangan. Dalam hubungan itu, Ans
Saribanon Sapiie (1980), mengemukakan bahwa menurut Stible dan
Stroomberg, bukti autentik mengenai catatan pembukuan di
Indonesia paling tidak sudah ada menjelang pertengahan abad ke17.

Zaman Penjajahan
Belanda
Setelah VOC bubar pada tauhn 1799, kekuasaannya diambil alih

Belanda,zaman penjajahan Belanda dimulai tahun 1800-1942.


Pada waktu itu, catatan pembukuannya menekankan pada
mekanisme debet dan kredit, yang antara lain dijumpai pada
pembukuan Amphioen Socyteit bergerak dalam usaha peredaran
candu atau morfin (amphioen) yang merupakan usaha monopoli di
Belanda.
Pada zaman ini untuk segmen bisnis menengah kebawah dikuasai
oleh pedagang keturunan. Sejalan dengan itu, ada kebebasan
dalam
penyelenggaraan
pembukuan
sehingga
praktik
pembukuannya
menggunakan
sistem
asal
etnis
yang
bersangkutan.
Hadibroto (1992) mengikhtisarkan system pembukuan asal etnis
sebagai berikut:
System pembukuan Cina, terdiri dari lima kelompok, yaitu:
System Hokkian (Amoy); System Kanton; System Hokka;
System Tio Tjoe atau System Swatow; dan System gaya baru.

Zaman Penjajahan Jepang


Pada masa penjajahan Jepang 1942-1945, banyak orang

Belanda yang ditangkap dan dimasukkan kedalam selsel oleh tentara Jepang. Hal ini menyebabkan
kekurangan tenaga kerja pada jawatan-jawatan negara
termasuk Kementrian Keuangan. Untuk mengatasi hal
tersebut, diadakan latihan pegawai dan kursus-kursus
pembukuan pola Belanda.
Sejalan

dengan itu, kondisi pembukuan pada masa


pendudukan Jepang tidak mengalami perubahan. Jepang
juga mengajarkan pembukuan dengan menggunakan
huruf Kanji, namun tidak diajarkan pada orang-orang
Indonesia.

Zaman Kemerdekaan
System akuntansi yang berlaku awalnya di Indonesia

adalah system akuntansi Belanda yang lebih dikenal


system tata buku. Setelah pada tahun 1950-an
perusahaan milik Belanda dinasionalisasi dan modal
asing pun mulai masuk, terutama dari Amerika yang
juga membawa system akuntansinya sendiri yang harus
diikuti perusahaan miliknya di Indonesia. Pada saat
yang sama, perusahaan yang ada masih tetap
menigkuti system akuntansi Belanda yang sudah
mapan. Sejak saat ini muncullah dualisme system
akuntansi di Indonesia.
Pada tahum 1980 atas bantuan pinjaman dari World

Anda mungkin juga menyukai