Anda di halaman 1dari 2

Nama: Lilis Suganda

Nim: 90400119030
Kelas: Akuntansi. A
Tugas: Teori Akuntansi
Soal
1. Sebutkan perbedaan antara single entry, double entry, dan triple entry accounting
system?!
Jawab:
Single entry itu sistem pencatatan tunggal yang menggunakan metode pencatatan transaksi
keuangan yang dilakukan hanya satu kali. Sedangkan double entry metode pencatatan transaksi
keuangan yang harus dilakukan dua kali, yaitu pada sisi debit dan kredit. Dan sedangkan triple
entry accounting system ini adalah tipe pencatatan yang dilakukan tiga kali. yaitu yang pertama
di debit, yang kedua di kredit, yang ketiga di budget book.
2. Jelaskan bagaimana keadaan perkembangan sistem pencatatan pada zaman Belanda
sampai masuknya pengaruh Amerika!
Jawab:
Menelusuri dari jejak sejarah, perkembangan akuntansi di Indonesia dimulai sejak masa
penjajahan Belanda, yaitu pada tahun 1642. Namun, praktik akuntansi di Indonesia tersebut baru
ditemukan pada tahun 1747 di salah satu perusahaan di jakarta. Pada tahun 1747 sistem
akuntansi di Indonesia ditandai dengan ditemukannya sistem pembukuan pada perusahaan
Amphioen Societeit di Jakarta. Perusahaan tersebut menggunakan sistem pembukuan double
entry yang diterapkan pada masa penjajahan belanda. Akuntansi baru berkembang secara pesat
di Indonesia saat dihapuskannya undang-undang tanam paksa pada tahun 1870. Hal ini memicu
semakin banyaknya para investor Belanda yang menanamkan modalnya dan mengembangkan
bisnis di Indonesia. Sistem tata buku yang lengkap pada zaman penjajahan hanya diterapkan oleh
perusahaan Belanda. Perusahaan Indonesia belum mengenal sistem tata buku yang sistematis,
meskipun pada saat itu mulai ada pembukuan berpasangan. Dengan demikian, sistem akuntansi
berkembang pesat pada masa Belanda karena sistem Tanam Paksa dihapuskan pada tahun 1870,
dan masuknya banyak investor ke Indonesia untuk menanamkan modal serta mengembangkan
bisnis. Selain Amerika Serikat, Belanda juga mengadopsi ilmu pembukuan berpasangan. Negara
ini menamakannya Pembukuan Sistem Kontinental. Sesungguhnya sistem pembukuan
berpasangan yang sudah menyebar di Eropa barat mengalami perkembangan yang sangat
signifikan. Terutama di jaman-jaman pertengahan, yang mana di kala itu terjadi perpindahan
progres perdagangan dari Venesia Italia ke Eropa barat. Bahkan Inggris sempat menjadi pusat
perdagangan di masa revolusi industri ini.
3. Jelaskan berbagai temuan praktik akuntansi di Mesir!
Jawab:
Hal ini terbukti dari berbagai penemuan-penemuan seperti dikemukakan Ernest Stevelinck dalam
artikelnya yang berjudul Accounting in Ancient Times (The Accounting Historian Journal
Volume 12 No. 1 (1985)) sebagai berikut. Mesir memiliki sejarah akuntansi yang panjang.
Ribuan bukti ini catatan akuntansi dalam kulit kayu (papyri) yang ditemukanmi lebih lima belas
abad yang lalu dan menjelaskan bahwa akuntansi itu telah ada lebih daripada 3000 tahun yang
lalu dengan beberapa tingkat kejelasannya. Pada tahun 3200 Sebelum Masehi telah dikenal dua
macam teknik akuntansi secara simultan. Pertama, koin dengan bentuk tertentu disimpan dan
ditandai kemudian dimasukkan dalam amplop. Jenis lainnya, token disimpan dalam bentuk yang
lebih besar dengan berbagai variasi yang lebih kompleks. Pemisahan ini menggambarkan
perbedaan transaksi cash (Utang, Piutang, dan lain-lain) dengan transaksi noncash (Persediaan,
Peralatan, Tanah, dan lain-lain) (Mattessich, 1987: 79). Dari kisah penemuan ini jelas kita lihat
bahwa pada masa itu telah dikenal keberadaan fungsi akuntansi. Bahkan hal yang sama dalam
bentuk lain ditemukan dalam kerajaan Babylonia 2500 tahun yang lalu, pada tahun 1893
ditemukan lagi oleh seorang yang melakukan ekspedisi ke Amerika di Nippur sejenis batuan
dalam bentuk tablet yang dibuat 455 tahun Sebelum Masehi (Stevelinck, 1985). Bahan arkeologi
ini dapat ditemukan di Museum Archeological Museum of Constantinople, Museum University
of Pennsylvania, University of Jena.
4. Sebutkan Sejarah atau proses harmonisasi sistem akuntansi di Indonesia!
Jawab:
Pada tahun 1994, IAI telah melakukan berbagai langkah harmonisasi menggunakan standar
akuntansi internasional di dalam proses pengembangan standar akuntansi dan melakukan revisi
total pada PAI 1984 dan sejak itu mengeluarkan Standar Keuangan yang diberi nama Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan sejak 1 Oktober 1994. Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) ditetapkan sebagai standar akuntansi yang baku di Indonesia. Perkembangan
standar akuntansi ketiga ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan profesi
akuntansi dalam rangka mengikuti dan mengantisipasi perkembangan Internasional. Banyak
standar yang dikeluarkan itu sesuai atau sama dengan standar akuntansi internasional yang di
keluarkan oleh IASC.
Sekarang ini standar akuntansi yang disusun :
 PSAK IFRS
 PSAK ETAP
 PSAK Syariah
 PSAK EMKM
 SAP

Anda mungkin juga menyukai