Anda di halaman 1dari 13

ACCOUNTING THEORY

1. Jelaskan sejarah perkembangan akuntansi di dunia ini. Tunjukkan sumbernya!


Jawab:
Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu
dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai
saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 SM. Penemuan yang sama
juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis
dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah
dikenal angka-angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.
Pada abad ke-15 seorang ahli Matematika berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah
menyusun buku tentang akuntansi dengan judul Tractatus de Cumputis at Scritorio buku
ini berorientasi pada pembukuan berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry
bookkeeping) mencatat kedua aspek transaksi sedemikian rupa yang membentuk suatu
pemikiran yang berimbang. Praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian
yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian dalam double entry
bookkeeping.
Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah ada
sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata buku
berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double entry accounting system
telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi
36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul Summa de Arithmatica,
Geometrica, Proportioni et Proportionalita yang berisi tentang palajaran ilmu pasti.
Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan Orang yang pertama-tama menulis
(bukan menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping system adalah
Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku
Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit.
Dengan demikian penjelasan ini maka pertentangan sebenarnya tidak ada.
Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positif terhadap
perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan yang pertama di
Inggris dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan status perusahaan. Dalam
undang-undang tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaan meminjam uang,

mengeluarkan saham, membayar hutang, dan dapat bertindak sebagaimana halnya


perorangan. Keadaaan-keadaaan inilah yang menimbulkan perlunya laporan baik sebagai
informasi maupun sebagai pertanggungjawaban.
Dalam artikelnya, Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi
sebagai berikut.
a. Tahun 1775 pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik

yang

single entry

maupun double entry.


b.

Tahun 1800 masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan
dalam perusahaan.

c. Tahun 1825 mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).


d. Tahun 1850 laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap
lebih penting.
e. Tahun 1900 di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian
yang dilaksanakan secara nasional.
f. Tahun 1925 banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
1) Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan,
akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah.
2) Laporan keuangan mulai diseragamkan.
3) Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan. Dan
4) Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya
punch card record.
g. Tahun 1950 s/d 1975 Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan
akuntansi, yaitu sebagai berikut.
1) Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data.
2) Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
3) Analisis Cost Revenue semakin dikenal.

2. Jelaskan sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia!


Jawab:
Sejarah akuntansi di Indonesia tentu tidak bisa lepas dari perkembangan akuntansi di
Negara asal perkembangannya. Dengan perkataan lain, Negara luarlah yang membawa

akuntansi itu masuk ke Indonesia. Sukoharsono (1997) menilai akuntansi masuk ke Indonesia
melalui pedagang Arab yang melakukan transaksi bisnis di kepelauan Nusantara.
Periodisasi perkembangan akuntansi di Indonesia dapat dibagi atas zaman kolonial dan
zaman kemerdekaan.
1) Zaman Kolonial
Pada waktu orang-orang Belanda datang ke Indonesia kurang lebih abad ke-16, mereka
datang dengan tujuan untuk berdagang. Kemudian mereka membentuk perserikatan
Maskapai Belanda yang dikenal dengan nama Vereenidge Oost Indische Campagnie
(VOC), yang didirikan pada tahun 1602. Akhir abad ke-18 VOC mengalami kemunduran
dan akhirnya dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799. Dalam kurun waktu itu, VOC
memperoleh hak monopoli perdagangan rempah-rempah yang dilakukan secara paksa di
Indonesia, dimana jumlah transaksi dagangnya, baik frekuensi maupun nilainya terus
bertambah dari waktu ke waktu. Pada tahun itu bisa dipastikan Maskapai Belanda telah
melakukan pencatatan atas mutasi transaksi keuangan.
Dalam hubungan itu, Ans Saribanon Sapiie (1980), mengemukakan bahwa menurut
Stible dan Stroomberg, bukti autentik mengenai catatan pembukuan di Indonesia paling
tidak sudah ada menjelang pertengahan abad ke-17.
2) Zaman Penjajahan Belanda
Setelah VOC bubar pada tauhn 1799, kekuasaannya diambil alih oleh Kerajaan
Belanda,zaman penjajahan Belanda dimulai tahun 1800-1942. Pada waktu itu, catatan
pembukuannya menekankan pada mekanisme debet dan kredit, yang antara lain dijumpai
pada pembukuan Amphioen Socyteit bergerak dalam usaha peredaran candu atau morfin
(amphioen) yang merupakan usaha monopoli di Belanda. Catatan pembukuannya
merupakan modifikasi system Venesia-Italia, dan tidak dijumpai adanya kerangka
pemikiran konseptual untuk mengembangkan system pencatatan karena kondisinya
sangat menekankan pada praktik-praktik dagang yang semata-mata untuk kepentingan
perusahaan Belanda. Hadibroto (1992) mengikhtisarkan system pembukuan asal etnis
sebagai berikut.
a. System pembukuan Cina, terdiri dari lima kelompok, yaitu
1) System Hokkian (Amoy);
2) System Kanton;

3) System Hokka;
4) System Tio Tjoe atau System Swatow;
5) System gaya baru.
b. System pembukuan India atau system Bombay
c. System pembukuan Arab atau Hadramaut
3) Zaman Penjajahan Jepang
Pada masa penjajahan Jepang 1942-1945, banyak orang Belanda yang ditangkap dan
dimasukkan kedalam sel-sel oleh tentara Jepang. Hal ini menyebabkan kekurangan
tenaga kerja pada jawatan-jawatan negara termasuk Kementrian Keuangan. Untuk
mengatasi hal tersebut, diadakan latihan pegawai dan kursus-kursus pembukuan pola
Belanda.
Sejalan dengan itu, kondisi pembukuan pada masa pendudukan Jepang tidak mengalami
perubahan. Jepang juga mengajarkan pembukuan dengan menggunakan huruf Kanji,
namun tidak diajarkan pada orang-orang Indonesia.
4) Zaman Kemerdekaan
System akuntansi yang berlaku awalnya di Indonesia adalah system akuntansi
Belanda yang lebih dikenal system tata buku. Setelah pada tahun 1950-an perusahaan
milik Belanda dinasionalisasi dan modal asing pun mulai masuk, terutama dari Amerika
yang juga membawa system akuntansinya sendiri yang harus diikuti perusahaan miliknya
di Indonesia. Pada saat yang sama, perusahaan yang ada masih tetap menigkuti system
akuntansi Belanda yang sudah mapan. Sejak saat ini muncullah dualisme system
akuntansi di Indonesia.
Pada tahum 1980 atas bantuan pinjaman dari World Bank, pemerintah Indonesia
melakukan upaya harmonisasi system akuntansi sehingga diupayakan untuk menghapus
dualisme tadi sehingga berakhirlah dualisme system akuntansi di Indonesia.
a. Standar Prinsip Akuntansi di Indonesia
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), yaitu wadah wadah organisasi profesi akuntansi di
Indonesia, berdiri di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1957. Untuk memudahkan
pengkoordinasian akuntan di Indonesia didirikan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). IAI
berhasil menyusun dan menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) pada tahun
1973. Dengan maksud antara lain : menghimpun prinsip-prinsip yang lazim berlaku

di Indonesia dan sebagai prasarana bagi terbentuknya pasar uang dan modal di
Indonesia pada waktu itu, laporan keuangan dari perusahaan yang akan go public
harus disusun atas dasar prinsip-prinsip akuntansi di Indonesia.
Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk menghimpun prinsip akuntansi Indonesia
1973 antara lain:
1) Buku Prinsip-Prinsip Accounting yang diterbitkan oleh Direktorat Akuntan
Negara, Direktorat Jendral Pengawasan Keuangan Negara (DJPKN), Departement
Keuangan RI sekarang bernama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP).
2) Inventory of Generally Accepted Accounting Principles for Bussiness Enterprice,
oleh Paul Grady diterbitkan oleh AICPA.
3) Opinions of Australian Accounting Principles, diterbitkan oleh Accounting and
Auditing Research Committee dari Accounting Research Foundation
4) Kumpulan dari Accounting Research Bulletins diterbitkan oleh AICPA.
5) A Statement of Australian Accounting Principles, diterbitkan oleh NIVRA.
6) Wet op de Jaarekening Van Ondernemingen, diterbitkan oleh NIVRA.
PAI setelah berjalan selama satu dasawarsa, akhirnya disempurnakan pada tahun
1984. Hanya saja dalam PAI tahun1984 dibatasi pada hal-hal yang berhubungan dengan
akuntansi keuangan yang diungkapkan secara garis besar atau bersifat umum tidak
mencangkup praktik akuntansi untuk industri tertentu. Pada Prinsip Akuntansi Indonesia
1984 masih memerlukan penjabaran lebih lanjut diatur dengan pernyataan sendiri.
Sehubungan dengan itu, komite PAI-IAI mulai tahun 1986 menerbitkan serangkaian
pernyataan PAI dan interpretasi PAI untuk mengembangkan, menambah, mengubah,
serta menjelaskan standar akuntansi keuangan yang berlaku yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari PAI 1984.
Setelah berlangsung selama sepuluh tahun PAI 1984 diganti menjadi Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan 1994 (PSAK). PSAK 1994 ini mengadopsi pernyataan
resmi Internasional Accounting Standard Committee (IASC). IAI mengadopsi pernyataan
IASC sebagai dasar acuan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia,
kemuadian menerbitkan dua buah buku yaitu Standar Akuntansi Keuangan-Oktober
1994, Buku 1 dan Buku 2 yang berisi :

1) Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan.


2) Seperangkat Standar Akuntansi Keuangan, terdiri dari 35 pernyataan yang setaraf
dengan standar International.
Kerangka dasar dan seperangkat pernyataan tersebut merupakan landasan yang
dianggap kokoh untuk pengembangan lebih lanjut. Berlaku untuk penyususnan Laporan
Keuangan mencangkup periode laporan yang dimualai atau setelah tanggal 1 Januari
1995.
Sekarang ini standar akuntansi yang dikeluarkan oleh IAI disebut Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK). Namun dengan adanya standar akuntansi untuk entitas
Syariah, maka aka nada dua jenis standar akuntansi yaitu standar akuntansi konvensional
dan standar akuntansi syariah yang saling mendukung.
Organisasi akuntan yang paling tua dan berpengaruh di Indonesia adalah Amerikan
Institute of Certified Public Accountans (AICPA) dan American Accounting Association
(AAA). Dari tahun 1959-1973, Dewan Prinsip Akuntansi (Accounting Principles Boards
APB) telah banyak memberikan tuntunan dalam pengembangan prinsip-prinsip
akuntansi yang lazim. APB terdiri dari delapan belas akuntan, anggota AICPA.
Pada tahun 1973 APB digantikan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
(Financial Accounting Standards Boards FASB). Badan tersebut terdiri dari tujuh
anggota, empat diantaranya harus anggota CPA yang direkrut dari praktek umum FASB
dibantu oleh Dewan Pertimbangan dengan duapuluh anggota, yang tanggung jawab
utamanya ialah memberikan rekomendasi mengenai prioritas dan agenda kerja. Setelah
menerbitkan memo hasil diskusi dan usulan pendahuluan dan setelah mengevaluasi
tanggapan beberapa pihak, dewan tersebut mengeluarkan pernyataan standar akuntansi
keuangan yang merupakan bagian dari prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.
Beberapa lembaga pemerintah yang mempunyai andil dalam pengembangan prinsipprinsip akuntansi ialah komisi pasar modal. Komisi yang didirikan berdasarkan undangundang Kongres tahun 1934 ini mengeluarkan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi
dalam penyiapan laporan keuangan dan laporan lain yang diminta komisi. Direktorat
Pajak Amerika mengeluarkan peraturan yang mengatur perhitungan laba untuk keperluan
pajak penghasilan. Organisasi-organisasi lain yang mempengaruhi perkembangan prinsip
akuntansi di Indonesia antara lain, Institut Eksekutif Keuangan dengan mendorong dan

mensponsori penelitian akuntansi, Asosiasi Akuntansi Nasional dan Federasi Analisis


Keuangan.
b. Pendidikan Akuntansi
Sebelum dikeluarkannya UU No. 34/1954 tentang Gelar Akuntan , semua orang dapat
menyatakan dirinya selaku akuntan dan memakai gelar akuntan. Dengan dikeluarkannya
UU tersebut maka pemerintah mengatur mereka yang berhak memakai gelar akuntan
hanyalah mereka yang lulus dari Fakultas Ekonomi Negeri Jurusan Akuntansi dan
Swasta yang disamakan, diatur oleh panitia Persamaan Ijasah Akuntan. Dengan semakin
banyaknya fakultas ekonomi swasta maka pemerintah bersama IAI mengatur pelaksanaan
Ujian Negara Akuntan. Pelaksanaan ujian ini terus dibenahi sampai pada akhirnya
lulusan negeri dan swasta diwajibkan harus mengikuti ujian yang sama jika ingin
mendapatkan gelar akuntan.
Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru
ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.
Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang mangenai
tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum
pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya.
Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yang diajarkan oleh Luca
Pacioli.
Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan
tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari
pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik
pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai
diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah
dari

sistem

Eropa

(Kontinental)

ke

sistem

Amerika

(Anglo-Saxon).

Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun 1907, yaitu sejak
seorang anggota NIVA, Van Schagen, menyusun dan mengontrol pembukuan perusaan.
Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara
(GAD Government Accountant Dients) yang resmi didirikan pada tahun 1915. Akuntan
public pertama adalah Frese & Hogeweg, yang mendirikan kantornya di Indonesia tahun
1918.

Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang


akuntansi. Jabatan-jabatan pimpinan dib Jawatan Keuangan yang 90% dipegang oleh
bangsa Belanda, menjadi kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan
kusus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatan tadi dengan tenaga-tenaga Indonesia.
Pada tahun 1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr.
Abutari. Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai dirintis dengan dibukanya jurusan
akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini
kemudian diikuti Institut Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi Negara)
tahun 1960 dan Fakultas-fakultas Ekonomi di Universitas Padjadjaran (1961), Universitas
Sumatera Utara (1964), universitas Airlangga (1962), dan universitas Gadjah Mada
(1964).
Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan Indonesia bediri 23 Desember
1957. Organisasi ini diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan pendiri lima
orang akuntan Indonesia.profesi akuntan mulai berkembang dengan pesat sejak tahun
1967. Pada tahun itu juga dikeluarjannya undang-undang modal asing yang kemudian
disusul dengan undang-undang penanaman modal dalam negeri tahun 1968 yang
merupakan pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Setelah krisis ekonomi
Indonesia tahun 1997, peran profesi akuntan diakui semakin signifikan mengingat profesi
ini memiliki peranan strategis di dalam menciptakan iklim transparansi di Indonesia.

3. Jelaskan yang dimaksud dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Institute Akuntan
Publik Indonesia (IAPI). Jelaskan gambaran kepengurusan kedua asosiasi tersebut.

4. Kapan hari lahirnya IAI?


-

23 Desember 1957

5. Jelaskan landasan hukum lahirnya profesi akuntan di Indonesia!

6. Jelaskan pengaruh kebudayaan bangsa arab terhadap perkembangan akuntansi dewasa ini!

7. Jelaskan bidang-bidang akuntansi yang saudara ketahui!


Jawab:

a. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)


Bidang ini berkaitan dengan akuntansi untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan.
Berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak-pihak diluar perusahaan.
b. Auditing
Bidang ini berhubungan dengan audit secara bebas terhadap laporan yang dihasilkan oleh
akuntansi keuangan. Tujuan utama audit adalah agar informasi akuntansi yang dihasilkan
dapat lebih di percaya. Konsep yang mendasari auditing adalah objektivitas dan
independensi dari pemeriksa. Konsep lain yang di anut adalah kerahasiaan serta
pengumpulan bukti - bukti yang cukup dan relevan.
c. Akuntansi Manajemen ( Management Accounting )
Titik sentral dalam akuntansi manajemen adalah informasi untuk manaemen perusahaan.
Kegunaan dari akuntansi manajemen adalah mengendalikan kegiatan perusahaan,
memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan.
d. Akuntansi Biaya ( Cost Accounting )
Bidang ini menekankan pada penetapan dan kontrol atas biaya. Berhubungan dengan
biaya produksi suatu barang dan biaya distribusi. Bahkan akuntansi biaya telah mengarah
pada penetapan biaya berdasarkan aktivitas ( activity-based costing ). Fungsi utama
akuntansi biaya adalah mengumpulkan dan menganalisis data mengenai biaya. Informasi
yang dihasilkan berguna bagi manajemen.
e. Akuntansi Perpajakan ( Tax Accounting )
Laporan akuntansi yang digunakan untuk perpajakan berbeda dengan laporan lain, karena
berbedanya konsep tentang transaksi dan kejadian keuangan, metode pengukuran dan
cara pelaporan. Untuk pajak, konsep tentang transaksi dan kejadian keuangan serta
bagaimana mengukur dan melaporkannya ditetapkan oleh peraturan pajak.
f. Sistem Informasi (Information System)
Bidang ini menyediakan informasi keuangan maupun non keuangan yang diperlukan
untuk pelaksanaan kegiatan organisasi secara efektif.
g. Penganggaran (Budgetting)
Bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan
perusahaan untuk

jangka

waktu

tertentu dimasa

datang

serta

analisis

dan

pengontrolannya. Anggaran adalah sarana untuk menjabarkan tujuan perusahaan berisi

rencana-rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dimasa datang serta nilai uang yang
terlibat didalammya.
h. Akuntansi Pemerintah (Governmental Accounting)
Bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksi - transaksi
yang terjadi di badan pemerintahan. Menyediakan laporan akuntansi mengenai aspek
kepengurusan dari aadministrasi keuangan negara. Bidang ini mencakupi pengendalian
atas pengeluaran melalui anggaran negara. termasuk didalamnya adalah kesesuaian
dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.

8. Siapa penemu atau penggagas adanya persamaan dasar akuntansi? Bagaimana persamaan
dasar akuntansi tersebut. Jelaskan!
Jawab:
Luca Pacioli, sering disebut sebagai Bapak Akuntansi (Father of Accounting) merupakan
penemu persamaan dasar akuntansi. Pacioli menerbitkan sebuah buku yang menjadi hit
secara langsung yakni Summa de arithmetica, geometria, proportioni et proportionalita
(Kumpulan Pengetahuan Aritmatika, Geometri, Proporsi, dan Proporsional). Dalam bukunya
ia menyebutkan suatu praktek dagang baru yang dikenal bahkan hingga saat ini dipakai
jutaan perusahaan di dunia dengan nama double-entry system.
Sistem double entry menjelaskan bahwa untuk setiap transaksi pasti akan mempengaruhi
minimal dua akun nominal di buku besar (ledger). Dua akun nominal yang dimaksud adalah
debit dan kredit. Jika dilihat sekilas maka sistem ini menjunjung tinggi apa yang disebut
sebagai prinsip keseimbangan (balance) antara debit dan kredit yakni total akhir dari kedua
lajur ini di buku besar harus berjumlah nol (0).
Sistem ini menjamin keteraturan dan tidak adanya kesalahan dalam sistem pencatatan
karena apabila jumlah akhir debit berbeda dengan kredit maka telah terjadi kesalahan. Hal
ini digambarkan melalui prinsip emas (golden rule) yang selalu dipegang oleh akuntan
hingga saat ini yaitu
Asset = Hutang + Modal

9. Siapa yang terkenal dengan sebutan Bapak Akuntansi. Mengapa demikian?


Jawab:

Fra Luca Bartolomeo de Pacioli atau yang sering dikenal dengan Luca Pacioli, sering
disebut sebagai Bapak Akuntansi (Father of Accounting).
Sekitar tahun 1490 (umur 49 tahun), Pacioli menerbitkan sebuah buku yang menjadi hit
secara langsung yakni Summa de arithmetica, geometria, proportioni et proportionalita
(Kumpulan Pengetahuan Aritmatika, Geometri, Proporsi, dan Proporsional). Dalam bukunya
ia menyebutkan suatu praktek dagang baru yang dikenal bahkan hingga saat ini dipakai
jutaan perusahaan di dunia dengan nama double-entry system.
Persamaan dasar akuntansi adalah catatan tentang perubahan unsur-unsur dasar posisi
keuangan perusahaan (harta, utang, dan modal) akibat adanya transaksi dan kejadian.
Persamaan dasar akuntansi merupakan konsep dasar pencatatan akuntansi sistem
berpasangan (double entry) artinya setiap perusahaan pada satu akun akan mengakibatkan
perubahan pada akun yang lain dalam jumlah yang sama, yang dinyatakan dalam rumus
persamaan dasar akuntansi, yaitu:
HARTA = UTANG + MODAL

Harta adalah semua kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dapat dinilai dengan uang
yang terdiri dari Harta berwujud dan tak berwujud.

Utang adalah kewajiban yang harus dilunasi oleh perusahaan kepada pihak ketiga sebagai
akibat adanya transaksi masa lalu.

Modal adalah kewajiban perusahaan kepada pemilik atau hak pemilik atas perusahaan.
Modal dapat berubah antara lain karena adanya pendapatan dan beban. Pendapatan akan

menambah harta dan modal perusahaan atau Beban usaha akan mengurangi harta dan modal
perusahaan.
10. Menurut saudara apakah akuntansi lebih cocok disebut suatu seni, teknik atau ilmu? Jelaskan
dasarnya!
Jawab:
Akuntansi yang kita pelajari sampai saat ini, diklasifikasikan sebagai bagian dari ilmu
sosial. Muncul banyak pertanyaan apakah sebenarnya ilmu tersebut, ada berapa klasifikasi
ilmu, apakah akuntansi cocok dikatakan sebagai sebuah ilmu dalam artian ilmu pengetahuan
murni, kenapa disebut dengan sebutan teori akuntansi. Sebelum membahas apa itu ilmu, mari
kita telaah terlebih dahulu beberapa definisi dari akuntansi itu sendiri. Apabila kita

perhatikan telah banyak sekali definisi akuntansi yang diajukan oleh para ahli dan lembagalembaga terkait, di antaranya:
1) Defenisi menurut Accounting Principle Board (APB) dalam Statement No. 4 disebutkan:
Akuntansi adalah sebuah kegiatan jasa (service activity) fungsinya adalah untuk
memberikan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat finansial, tentang entitasentitas ekonomi yang dianggap berguna dalam pengambilan keputusan-keputusan
ekonomi, dalam penentuan pilihan-pilihan logis di antara tindakan-tindakan alternatif.
2) Institute of Certified Public Accountants (AICPA) dalam Accounting Terminology
Bulletin No. 1, tahun 1953 rnenyatakan:
Akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokkan dan pengikhtisaran dengan cara
yang berarti, atas semua transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan, serta penafsiran
hasil-hasilnya.
3) Paul Grady dalam ARS No. 7, AICPA, 1965, mendefenisikan:
Akuntansi merupakan suatu body of knowledge serta fungsi organisasi yang secara
sistematik,

orisinal

dan

autentik,

mencatat,

mengklasiflkasikan,

memproses,

mengikhtisarkan, menganalisis, menginterpretasikan seluruh transaksi dan kejadian


serta karakter keuangan yang terjadi dalam operasi entitas akuntansi dalam rangka
menyediakan informasi yang berarti yang dibutuhkan manajemen sebagai laporan dan
pertanggungjawaban atas kepercayaan yang diterimanya.
4) Kieso and Weygandt, menyatakan:
Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat dan
mengomunikasikan kejadian ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak yang
berkepentingan.
Dari deflnisi-definisi di atas, dapat kita simpulkan bahwa defmisi yang pertama
menekankan pada akuntansi sebagai alat (tools) untuk penyediaan informasi. Definisi yang
kedua menekankan pada akuntansi sebagai seni untuk rnencatat, mengelompokkan dan
mengikhtisarkan, sampai pada seni menafsirkan hasil dari transaksi keuangan. Sementara
deiinisi akuntansi yang ketiga, penekanannya sebagai body of knowledge atau seperangkat
pengetahuan yang dihasilkan dari suatu proses pemikiran yang menghasilkan konsep, prinsip,
standar, prosedur, teknik dalam rangka menyediakan informasi yang berarti, sebagai
pertanggungjawaban manajemen. Sedangkan definisi yang terakhir, penekanannya sebagai

sebuah sistem yang mengolah input berupa kejadian-kejadian ekonomi atau transaksitransaksi bisnis dari satu kesatuan usaha, sedemikian rupa melalui pengidentifikasian,
pengukuran, pencatatan, pengikhtisaran, dan pengkomunikasian hasilnya (output) berupa
informasi kepada pihak internal dan eksternal. Jadi kalau diperhatikan dari definisi tadi
sebenarnya akuntansi dapat dikatakan sebagai seperangkat pengetahuan (body of knowledge).
Menurut filsafat ilmu, pengetahuan (knowledge) merupakan bagian dari ilmu (science),
Pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode ilmiah dapat dikategorikan
kepada pengetahuan yang bersifat ihniah, atau (pengetahuan ilmiah), atau ilmu. Untuk
mengatakan akuntansi sebagai suatu ilmu dalam artian ilmu murni masih memerlukan
penelitian dan pengembangan lebih lanjut. Memang akuntansi belum dapat dikategorikan
sebagai ilmu dalam artian ilmu pengetahuan murni, tetapi akuntansi bukanlah pula sematamata sebagai pengetahuan teknik dan mekanik yang isinya hanya tentang bagaimana cara
mencatat dan menyusun laporan keuangan saja (Suwardjono), tetetapi di dalamnya terdapat
konsep-konsep yang fundamental, prinsip dan standar yang dihasilkan dari suatu proses
pemikiran yang ilmiah atau menggunakan rnetodologi yang ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai