yang
single entry
Tahun 1800 masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan
dalam perusahaan.
akuntansi itu masuk ke Indonesia. Sukoharsono (1997) menilai akuntansi masuk ke Indonesia
melalui pedagang Arab yang melakukan transaksi bisnis di kepelauan Nusantara.
Periodisasi perkembangan akuntansi di Indonesia dapat dibagi atas zaman kolonial dan
zaman kemerdekaan.
1) Zaman Kolonial
Pada waktu orang-orang Belanda datang ke Indonesia kurang lebih abad ke-16, mereka
datang dengan tujuan untuk berdagang. Kemudian mereka membentuk perserikatan
Maskapai Belanda yang dikenal dengan nama Vereenidge Oost Indische Campagnie
(VOC), yang didirikan pada tahun 1602. Akhir abad ke-18 VOC mengalami kemunduran
dan akhirnya dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799. Dalam kurun waktu itu, VOC
memperoleh hak monopoli perdagangan rempah-rempah yang dilakukan secara paksa di
Indonesia, dimana jumlah transaksi dagangnya, baik frekuensi maupun nilainya terus
bertambah dari waktu ke waktu. Pada tahun itu bisa dipastikan Maskapai Belanda telah
melakukan pencatatan atas mutasi transaksi keuangan.
Dalam hubungan itu, Ans Saribanon Sapiie (1980), mengemukakan bahwa menurut
Stible dan Stroomberg, bukti autentik mengenai catatan pembukuan di Indonesia paling
tidak sudah ada menjelang pertengahan abad ke-17.
2) Zaman Penjajahan Belanda
Setelah VOC bubar pada tauhn 1799, kekuasaannya diambil alih oleh Kerajaan
Belanda,zaman penjajahan Belanda dimulai tahun 1800-1942. Pada waktu itu, catatan
pembukuannya menekankan pada mekanisme debet dan kredit, yang antara lain dijumpai
pada pembukuan Amphioen Socyteit bergerak dalam usaha peredaran candu atau morfin
(amphioen) yang merupakan usaha monopoli di Belanda. Catatan pembukuannya
merupakan modifikasi system Venesia-Italia, dan tidak dijumpai adanya kerangka
pemikiran konseptual untuk mengembangkan system pencatatan karena kondisinya
sangat menekankan pada praktik-praktik dagang yang semata-mata untuk kepentingan
perusahaan Belanda. Hadibroto (1992) mengikhtisarkan system pembukuan asal etnis
sebagai berikut.
a. System pembukuan Cina, terdiri dari lima kelompok, yaitu
1) System Hokkian (Amoy);
2) System Kanton;
3) System Hokka;
4) System Tio Tjoe atau System Swatow;
5) System gaya baru.
b. System pembukuan India atau system Bombay
c. System pembukuan Arab atau Hadramaut
3) Zaman Penjajahan Jepang
Pada masa penjajahan Jepang 1942-1945, banyak orang Belanda yang ditangkap dan
dimasukkan kedalam sel-sel oleh tentara Jepang. Hal ini menyebabkan kekurangan
tenaga kerja pada jawatan-jawatan negara termasuk Kementrian Keuangan. Untuk
mengatasi hal tersebut, diadakan latihan pegawai dan kursus-kursus pembukuan pola
Belanda.
Sejalan dengan itu, kondisi pembukuan pada masa pendudukan Jepang tidak mengalami
perubahan. Jepang juga mengajarkan pembukuan dengan menggunakan huruf Kanji,
namun tidak diajarkan pada orang-orang Indonesia.
4) Zaman Kemerdekaan
System akuntansi yang berlaku awalnya di Indonesia adalah system akuntansi
Belanda yang lebih dikenal system tata buku. Setelah pada tahun 1950-an perusahaan
milik Belanda dinasionalisasi dan modal asing pun mulai masuk, terutama dari Amerika
yang juga membawa system akuntansinya sendiri yang harus diikuti perusahaan miliknya
di Indonesia. Pada saat yang sama, perusahaan yang ada masih tetap menigkuti system
akuntansi Belanda yang sudah mapan. Sejak saat ini muncullah dualisme system
akuntansi di Indonesia.
Pada tahum 1980 atas bantuan pinjaman dari World Bank, pemerintah Indonesia
melakukan upaya harmonisasi system akuntansi sehingga diupayakan untuk menghapus
dualisme tadi sehingga berakhirlah dualisme system akuntansi di Indonesia.
a. Standar Prinsip Akuntansi di Indonesia
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), yaitu wadah wadah organisasi profesi akuntansi di
Indonesia, berdiri di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1957. Untuk memudahkan
pengkoordinasian akuntan di Indonesia didirikan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). IAI
berhasil menyusun dan menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) pada tahun
1973. Dengan maksud antara lain : menghimpun prinsip-prinsip yang lazim berlaku
di Indonesia dan sebagai prasarana bagi terbentuknya pasar uang dan modal di
Indonesia pada waktu itu, laporan keuangan dari perusahaan yang akan go public
harus disusun atas dasar prinsip-prinsip akuntansi di Indonesia.
Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk menghimpun prinsip akuntansi Indonesia
1973 antara lain:
1) Buku Prinsip-Prinsip Accounting yang diterbitkan oleh Direktorat Akuntan
Negara, Direktorat Jendral Pengawasan Keuangan Negara (DJPKN), Departement
Keuangan RI sekarang bernama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP).
2) Inventory of Generally Accepted Accounting Principles for Bussiness Enterprice,
oleh Paul Grady diterbitkan oleh AICPA.
3) Opinions of Australian Accounting Principles, diterbitkan oleh Accounting and
Auditing Research Committee dari Accounting Research Foundation
4) Kumpulan dari Accounting Research Bulletins diterbitkan oleh AICPA.
5) A Statement of Australian Accounting Principles, diterbitkan oleh NIVRA.
6) Wet op de Jaarekening Van Ondernemingen, diterbitkan oleh NIVRA.
PAI setelah berjalan selama satu dasawarsa, akhirnya disempurnakan pada tahun
1984. Hanya saja dalam PAI tahun1984 dibatasi pada hal-hal yang berhubungan dengan
akuntansi keuangan yang diungkapkan secara garis besar atau bersifat umum tidak
mencangkup praktik akuntansi untuk industri tertentu. Pada Prinsip Akuntansi Indonesia
1984 masih memerlukan penjabaran lebih lanjut diatur dengan pernyataan sendiri.
Sehubungan dengan itu, komite PAI-IAI mulai tahun 1986 menerbitkan serangkaian
pernyataan PAI dan interpretasi PAI untuk mengembangkan, menambah, mengubah,
serta menjelaskan standar akuntansi keuangan yang berlaku yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari PAI 1984.
Setelah berlangsung selama sepuluh tahun PAI 1984 diganti menjadi Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan 1994 (PSAK). PSAK 1994 ini mengadopsi pernyataan
resmi Internasional Accounting Standard Committee (IASC). IAI mengadopsi pernyataan
IASC sebagai dasar acuan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia,
kemuadian menerbitkan dua buah buku yaitu Standar Akuntansi Keuangan-Oktober
1994, Buku 1 dan Buku 2 yang berisi :
sistem
Eropa
(Kontinental)
ke
sistem
Amerika
(Anglo-Saxon).
Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun 1907, yaitu sejak
seorang anggota NIVA, Van Schagen, menyusun dan mengontrol pembukuan perusaan.
Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara
(GAD Government Accountant Dients) yang resmi didirikan pada tahun 1915. Akuntan
public pertama adalah Frese & Hogeweg, yang mendirikan kantornya di Indonesia tahun
1918.
3. Jelaskan yang dimaksud dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Institute Akuntan
Publik Indonesia (IAPI). Jelaskan gambaran kepengurusan kedua asosiasi tersebut.
23 Desember 1957
6. Jelaskan pengaruh kebudayaan bangsa arab terhadap perkembangan akuntansi dewasa ini!
jangka
waktu
tertentu dimasa
datang
serta
analisis
dan
rencana-rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dimasa datang serta nilai uang yang
terlibat didalammya.
h. Akuntansi Pemerintah (Governmental Accounting)
Bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksi - transaksi
yang terjadi di badan pemerintahan. Menyediakan laporan akuntansi mengenai aspek
kepengurusan dari aadministrasi keuangan negara. Bidang ini mencakupi pengendalian
atas pengeluaran melalui anggaran negara. termasuk didalamnya adalah kesesuaian
dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.
8. Siapa penemu atau penggagas adanya persamaan dasar akuntansi? Bagaimana persamaan
dasar akuntansi tersebut. Jelaskan!
Jawab:
Luca Pacioli, sering disebut sebagai Bapak Akuntansi (Father of Accounting) merupakan
penemu persamaan dasar akuntansi. Pacioli menerbitkan sebuah buku yang menjadi hit
secara langsung yakni Summa de arithmetica, geometria, proportioni et proportionalita
(Kumpulan Pengetahuan Aritmatika, Geometri, Proporsi, dan Proporsional). Dalam bukunya
ia menyebutkan suatu praktek dagang baru yang dikenal bahkan hingga saat ini dipakai
jutaan perusahaan di dunia dengan nama double-entry system.
Sistem double entry menjelaskan bahwa untuk setiap transaksi pasti akan mempengaruhi
minimal dua akun nominal di buku besar (ledger). Dua akun nominal yang dimaksud adalah
debit dan kredit. Jika dilihat sekilas maka sistem ini menjunjung tinggi apa yang disebut
sebagai prinsip keseimbangan (balance) antara debit dan kredit yakni total akhir dari kedua
lajur ini di buku besar harus berjumlah nol (0).
Sistem ini menjamin keteraturan dan tidak adanya kesalahan dalam sistem pencatatan
karena apabila jumlah akhir debit berbeda dengan kredit maka telah terjadi kesalahan. Hal
ini digambarkan melalui prinsip emas (golden rule) yang selalu dipegang oleh akuntan
hingga saat ini yaitu
Asset = Hutang + Modal
Fra Luca Bartolomeo de Pacioli atau yang sering dikenal dengan Luca Pacioli, sering
disebut sebagai Bapak Akuntansi (Father of Accounting).
Sekitar tahun 1490 (umur 49 tahun), Pacioli menerbitkan sebuah buku yang menjadi hit
secara langsung yakni Summa de arithmetica, geometria, proportioni et proportionalita
(Kumpulan Pengetahuan Aritmatika, Geometri, Proporsi, dan Proporsional). Dalam bukunya
ia menyebutkan suatu praktek dagang baru yang dikenal bahkan hingga saat ini dipakai
jutaan perusahaan di dunia dengan nama double-entry system.
Persamaan dasar akuntansi adalah catatan tentang perubahan unsur-unsur dasar posisi
keuangan perusahaan (harta, utang, dan modal) akibat adanya transaksi dan kejadian.
Persamaan dasar akuntansi merupakan konsep dasar pencatatan akuntansi sistem
berpasangan (double entry) artinya setiap perusahaan pada satu akun akan mengakibatkan
perubahan pada akun yang lain dalam jumlah yang sama, yang dinyatakan dalam rumus
persamaan dasar akuntansi, yaitu:
HARTA = UTANG + MODAL
Harta adalah semua kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dapat dinilai dengan uang
yang terdiri dari Harta berwujud dan tak berwujud.
Utang adalah kewajiban yang harus dilunasi oleh perusahaan kepada pihak ketiga sebagai
akibat adanya transaksi masa lalu.
Modal adalah kewajiban perusahaan kepada pemilik atau hak pemilik atas perusahaan.
Modal dapat berubah antara lain karena adanya pendapatan dan beban. Pendapatan akan
menambah harta dan modal perusahaan atau Beban usaha akan mengurangi harta dan modal
perusahaan.
10. Menurut saudara apakah akuntansi lebih cocok disebut suatu seni, teknik atau ilmu? Jelaskan
dasarnya!
Jawab:
Akuntansi yang kita pelajari sampai saat ini, diklasifikasikan sebagai bagian dari ilmu
sosial. Muncul banyak pertanyaan apakah sebenarnya ilmu tersebut, ada berapa klasifikasi
ilmu, apakah akuntansi cocok dikatakan sebagai sebuah ilmu dalam artian ilmu pengetahuan
murni, kenapa disebut dengan sebutan teori akuntansi. Sebelum membahas apa itu ilmu, mari
kita telaah terlebih dahulu beberapa definisi dari akuntansi itu sendiri. Apabila kita
perhatikan telah banyak sekali definisi akuntansi yang diajukan oleh para ahli dan lembagalembaga terkait, di antaranya:
1) Defenisi menurut Accounting Principle Board (APB) dalam Statement No. 4 disebutkan:
Akuntansi adalah sebuah kegiatan jasa (service activity) fungsinya adalah untuk
memberikan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat finansial, tentang entitasentitas ekonomi yang dianggap berguna dalam pengambilan keputusan-keputusan
ekonomi, dalam penentuan pilihan-pilihan logis di antara tindakan-tindakan alternatif.
2) Institute of Certified Public Accountants (AICPA) dalam Accounting Terminology
Bulletin No. 1, tahun 1953 rnenyatakan:
Akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokkan dan pengikhtisaran dengan cara
yang berarti, atas semua transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan, serta penafsiran
hasil-hasilnya.
3) Paul Grady dalam ARS No. 7, AICPA, 1965, mendefenisikan:
Akuntansi merupakan suatu body of knowledge serta fungsi organisasi yang secara
sistematik,
orisinal
dan
autentik,
mencatat,
mengklasiflkasikan,
memproses,
sebuah sistem yang mengolah input berupa kejadian-kejadian ekonomi atau transaksitransaksi bisnis dari satu kesatuan usaha, sedemikian rupa melalui pengidentifikasian,
pengukuran, pencatatan, pengikhtisaran, dan pengkomunikasian hasilnya (output) berupa
informasi kepada pihak internal dan eksternal. Jadi kalau diperhatikan dari definisi tadi
sebenarnya akuntansi dapat dikatakan sebagai seperangkat pengetahuan (body of knowledge).
Menurut filsafat ilmu, pengetahuan (knowledge) merupakan bagian dari ilmu (science),
Pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode ilmiah dapat dikategorikan
kepada pengetahuan yang bersifat ihniah, atau (pengetahuan ilmiah), atau ilmu. Untuk
mengatakan akuntansi sebagai suatu ilmu dalam artian ilmu murni masih memerlukan
penelitian dan pengembangan lebih lanjut. Memang akuntansi belum dapat dikategorikan
sebagai ilmu dalam artian ilmu pengetahuan murni, tetapi akuntansi bukanlah pula sematamata sebagai pengetahuan teknik dan mekanik yang isinya hanya tentang bagaimana cara
mencatat dan menyusun laporan keuangan saja (Suwardjono), tetetapi di dalamnya terdapat
konsep-konsep yang fundamental, prinsip dan standar yang dihasilkan dari suatu proses
pemikiran yang ilmiah atau menggunakan rnetodologi yang ilmiah.