Anda di halaman 1dari 16

SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI

Disusun oleh :
Dhea Intan Lestari
Jupelila
Ulfa Novianti
Akuntansi dan Double Entry
• Praktek Akuntansi
Praktik pencatatan akuntansi sudah dimulai sejak lama. Hal ini terbukti dari
berbagai penemuan-penemuan seperti dikemukakan Ernest Stevelinck dalam
artikelnya yang berjudul American in Ancient Times (The Accounting Historian
Journal Volume 12.1 (1985))
Pengertian Pencatatan Double Entry

Double entry system atau yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sebagai
sistem pembukuan ganda adalah sebuah sistem pencatatan dengan serangkaian
aturan untuk mencatat informasi keuangan yang didalam setiap transaksi atau
kejadian akan merubah setidaknya dua sisi buku besar.
Sejarah Metode Pencatatan Double Entry
Penelitian terhadap sejarah akuntansi sudah semakin semarak dan publikasi yang khusus
menganalisa dan mempelajari sejarah akuntansi ini dimuat melalui berbagai publikasi akuntansi
umumnya
Untuk mempelajari sejarah Akuntansi kita harus dapat membedakan antara praktek akuntansi itu
sendiri sebagai pencatatan transaksi dengan system pembukuan yang sekarang dikenal dengan
double entry accounting system
Perkembangan Ilmu Akuntansi
• Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry maupun double entry.
• Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neracasebagai laporan yang utama digunakan dalam perusahaan.
• Tahun 1825 : mulai dikenakan pemeriksaan keuangan.
• Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagia laporan yang dianggap lebih penting.
• Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.
• Tahun 1925 : banyak perkembangan yang terjadi tahun ni, antara lain :
1. Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi pemerintahan serta
pengawasan dana pemerintahan.
2. Teknik – teknik analisis biaya juga mulai diperkenalkan
3. Laporan keuangan mulia diseragamkan.
4. Norma pemeriksaan akuntan juga mulai dirumuskan
5. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya “punch card record”
6. Akuntansi untuk perpajakan mulai di perkenalkan
• Tahun 1950 s/d 1975 : banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan akuntansi, yaitu sbb :
1. Pada periode ini akuntansi sudah menggunakan computer untuk pengelolaan dtata.
2. Sudah dilakukan perumusan prinsip akuntansi (GAAP)
3. Analisi Cost Revenue semakin dikenal.
4. Jasa-jasa perpajakan seperti konsultan pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan profesi akuntansi.
5. Manajement accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk kepentingan manajemen mulai dikenal dan
berkembang cepat.
6. Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.
7. Perencanaan manajemen serta manajemen auditing mulai diperkenalkan.

• Tahun 1975 : akuntansi semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang lainnya, perkembangan itu meliputi :
1. Timbulnya management science yang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-usaha menemukan dan
menyempurnakan kekurangan-kekurangannya.
2. Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-model organisasi, perencanaan organisasi,
teori pengambilan keputusan, dan analisis cost benefit.
3. Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics.
4. Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal.
5. Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi
lingkungan masyarakat.
Sejarah Akuntansi di Indonesia
• Zaman Kolonial

Pada waktu orang-orang Belanda datang ke


Indonesia kurang lebih abad ke-16, mereka datang
dengan tujuan untuk berdagang. Kemudian mereka
membentuk perserikatan VOC, yang didirikan pada
tahun 1602. Akhir abad ke-18 VOC mengalami
kemunduran dan akhirnya dibubarkan pada tanggal
31 Desember 1799. Pada tahun itu bisa dipastikan
Maskapai Belanda telah melakukan pencatatan atas
mutasi transaksi keuangan.
Zaman Penjajahan Belanda

Setelah VOC bubar pada tahun 1799, kekuasaannya diambil alih oleh Kerajaan
Belanda, zaman penjajahan Belanda dimulai tahun 1800-1942. Pada waktu itu, catatan
pembukuannya menekankan pada mekanisme debet dan kredit, yang antara lain
dijumpai pada pembukuan Amphioen Socyteit bergerak dalam usaha peredaran candu
atau morfin (amphioen) yang merupakan usaha monopoli di Belanda.
Catatan pembukuannya merupakan modifikasi system Venesia-Italia, dan tidak
dijumpai adanya kerangka pemikiran konseptual untuk mengembangkan system
pencatatan karena kondisinya sangat menekankan pada praktik-praktik dagang yang
semata-mata untuk kepentingan perusahaan Belanda.
Zaman Penjajahan Jepang

Pada masa penjajahan Jepang 1942-1945, banyak orang Belanda yang ditangkap
dan dimasukkan kedalam sel-sel oleh tentara Jepang. Hal ini menyebabkan
kekurangan tenaga kerja pada jawatan-jawatan negara termasuk Kementrian
Keuangan. Untuk mengatasi hal tersebut, diadakan latihan pegawai dan kursus-
kursus pembukuan pola Belanda.
Sejalan dengan itu, kondisi pembukuan pada masa pendudukan Jepang tidak
mengalami perubahan. Jepang juga mengajarkan pembukuan dengan menggunakan
huruf Kanji, namun tidak diajarkan pada orang-orang Indonesia.
Zaman Kemerdekaan

System akuntansi yang berlaku awalnya di Indonesia adalah system akuntansi Belanda yang lebih
dikenal system tata buku. Setelah pada tahun 1950-an perusahaan milik Belanda dinasionalisasi
dan modal asing pun mulai masuk, terutama dari Amerika yang juga membawa system
akuntansinya sendiri yang harus diikuti perusahaan miliknya di Indonesia. Pada saat yang sama,
perusahaan yang ada masih tetap mengikuti system akuntansi Belanda yang sudah mapan. Sejak
saat ini munculah dualisme system akuntansi di Indonesia.
Pada tahun 1980 atas bantuan pinjaman dari World Bank, pemerintah Indonesia melakukan upaya
harmonisasi system akuntansi sehingga diupayakan untuk menghapus dualisme tadi sehingga
berakhirlah dualisme system akuntansi di Indonesia.
Pengaruh Pola Belanda Pengaruh Pola Amerika

Sebagai daerah bekas jajahan Belanda, kondisi Pada tahun 1905 dengan ditetapkannya
praktik pembukuan dan perkembangan kebijaksanaan pintu terbuka beberapa
pemikiran akuntansinya adalah bagian sejarah perusahaan asing selain Belanda mulai masuk
perkembangan profesi akuntan Belanda yang dan beroperasi di Indonesia, antara lain Shell
berpengaruh cukup kuat sampai dengan (Inggris), Caltex dan Stavank (Amerika
desawarsa 1960an. Serikat), maka nuansa baru praktik pembukuan
mulai timbul di Indonesia, namun masih
terbatas sekali pengaruhnya.
Standar Akuntansi Indonesia
IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia) berhasil menyusun dan menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia
(PAI) tahun 1973, dengan maksud: menghimpun prinsip-prinsip yang lazim berlaku di Indonesia
dan sebagai prasarana bagi terbentuknya pasar uang dan modal di Indonesia, laporan keuangan
dari perusahaan yang akan go public, harus disusun atas dasar prinsip-prinsip akuntansi tersebut.
Sekarang ini Standar Akuntansi yang dikeluarkan IAI disebut Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK).
Pendidikan Akuntansi
Sebelum dikeluarkannya UU No. 34/1954 tentang Gelar Akuntan, semua orang dapat menyatakan
dirinya selaku akuntan dan memakai gelar akuntan. Dalam rangka meningkatkan penguasaan
akuntansi terhadap pengetahuan dan kompetensi teknis di bidang akuntansi, maka IAI dengan
dukungan Departemen Keuangan RI menyelenggarakan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP),
dengan tujuan untuk menguji kemampuan akuntan untuk berpraktik sebagai akuntan public.
Tantangan Baru Akuntansi
Pada era globalisasi ini akuntansi juga terpengaruh. Kemajuan teknologi
komunikasi dan computer, semakin meluasnya pasar global menyebabkan
akuntansi juga sudah memerlukan standar universal yang berlaku global.
Globalisasi menimbulkan Global Market dimana investor sudah tidak memikirkan
tempat atau Negara lagi yang akhirnya mempengaruhi sifat akuntansi yang mereka
butuhkan.

Anda mungkin juga menyukai