Anda di halaman 1dari 5

1.1 Sejarah perkembangan akuntansi.

Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik sekarang dikenal sebagai
pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada
saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo,
mempublikasikan bukunya yang berjudul Summa de Arithmatica Geomaria, Proportioni et
Proportionalita di Venice, Italia. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London
oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543.
Pendapat mayoritas ilmuwan menyebutkan bahwa sistem pencatatan sederhana telah ada kurang
lebih tahun 3000 SM. Pada waktu tersebut sudah terbentuk peradaban tua yaitu peradapan KaldeaBabilonia, Asiria, dan Samaria yang dikenal sebagai pembentuk sistem pemerintahan pertama di dunia,
pembentuk sistem bahasa tulisan tertua, dan pembuat catatan tertua. Terdapat juga peradapan Mesir
yang terkenal dengan sistem perputaran mesin keuangan dan departemen. Peradaban lain yaitu Cina,
dengan akuntansi pemerintahan yang memainkan peran kunci dalam dinasti Chao (1122 256 SM).
Kemudian peradapan Yunani dengan manajer estat Appoloniusnya yang bernama Zenon yang
memperkenalkan sistem akuntansi pertanggungjawaban yang luas pada tahun 256 SM. Peradaban
Roma juga turut andil dalam pengembangan sistem pembukuan yang ditunjukkan dengan hukum yang
menentukan bahwa pembayar pajak harus membuat laporan posisi keuangan dan hak warga negara
tergantung pada tingkat kekayaan.
Luca Pacioli saat ini dianggap sebagai bapak Akuntansi. Pada tahun 1949 Pacioli menerbitkan buku
yang berjudul Summa de Arithmatica, Geometrica, proportioni at Proportionalita di Venice, Italia.
Buku tersebut memuat 36 bab yang diantaranya terdapat dua bab dengan judul De Computis et
Scripturis yang menyebutkan double entry bookkeeping system.
1.2 Sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia.
Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada
pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747. Perkembangan akuntansi yang
mencolok baru muncul setelah undang-undang mangenai tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan
dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk

menanamkan modalnya. Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yang diajarkan
oleh Luca Pacioli.
1.3 Perkembangan akuntansi jaman penjajahan belanda .
Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku.
Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan.
Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi
cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai
di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo-Saxon).
Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun 1907, yaitu sejak seorang anggota
NIVA, Van Schagen, menyusun dan mengontrol pembukuan perusaan. Pengiriman Van Schagen ini
merupakan cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara (GAD Government Accountant Dients)
yang resmi didirikan pada tahun 1915. Akuntan publik pertama adalah Frese & Hogeweg, yang
mendirikan kantornya di Indonesia tahun 1918.
1.4 Sejarah akuntansi Jaman penjajahan jepang
Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang akuntansi. Jabatan-jabatan pimpinan dib
Jawatan Keuangan yang 90% dipegang oleh bangsa belanda, menjadi kosong. Dalam masa ini,
atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan kusus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatab tadi dengan
tenaga-tenaga Indonesia. Pada tahun 1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia, yaitu
Prof. Dr. Abutari. Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai dirintis dengan dibukanya jurusan
akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini kemudian
diikuti Institut Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) tahun 1960 dan
Fakultas-fakultas Ekonomi di Universitas Padjadjaran (1961), Universitas Sumatera Utara
(1964), universitas Airlangga (1962), dan universitas Gadjah Mada (1964). Perkembangan
akuntansi di Indonesia terjadi seiring dengan perkembangan dunia bisnis baik dibidang industri
jasa, manufaktur maupun perdagangan. Akuntansi sebagai suatu aktifitas jasa, sangat bergantung
perkembangannya pada aktifitas ekonomi suatu komunitas. Bisnis di Indonesia dalam
perkembangannya mengalami kemajuankemajuan yang sangat beragam. Pengaruh perkembangan
itu sendiri membawa dampak yang sangat besar terhadap perkembangan akuntansi di Indonesia.

Semakin maju dunia bisnis, tentu akan berpengaruh terhadap semakin kompleksnya transaksi
yang terjadi baik dari sisi jenis maupun dari sisi jumlah transaksi itu sendiri. Pada akhirnya hal ini
akan berpengaruh langsung bagi kemajuan disiplin ilmu akuntansi itu sendiri.Untuk lebih
jelasnya bagaimana perkembangan akuntansi di Indonesia, berikut ini akan diuraikan beberapa
informasi yang menyangkut dengan sejarah, misi, dan visi perkembangan akuntansi yang
diwakili oleh organisasi akuntansi di Indonesia. Satusatunya organisasi akuntansi di Indonesia
berada dibawah Sejarah,naungan Ikatan Akuntan Indonesia atau disingkat dengan IAI. Visi,
dan Misi Perkembangan akuntansi di Indonesia di indikasikan oleh jumlah akuntan orang
Indonesia pada waktu tertentu. Dimulai pada waktu Indonesia merdeka, pada waktu itu hanya ada
satu orang akuntan pribumi yakni Prof. Dr. Abutari. Jumlah tersebut baru bertambah setelah 10
tahun berikutnya yakni dengan lulusnya Prof. Soemardjo dari belanda pada tahun 1956. Jumlah
akuntan yang sangat minim tersebut terus diupayakan jumlahnya dari tahun ketahun. Usaha
tersebut akhirnya berhasil meluluskan beberapa akuntan yang tamat dalam negeri seperti Basuki
Siddharta, Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go Tie Siem. Mereka-mereka inilah akuntan
pertama yang lulus di Indonesia pada tahun 1957an. Keempat mereka ini bersama Prof.
Soemardjo mengambil inisiatif untuk mendirikan organisasi akuntan khusus untuk bangsa
Indonesia saja, dengan alasan bahwa mereka ini tidak mungkin menjadi anggota organisasi
akuntan milik belanda yang dinamakan dengan NIVA (Nederlands Institu Institut Van
Accountans) atau VAGA (Vereniging Academisch Gevormd Accountants). Mereka juga berfikir
bahwa tidak mungkin kedua organisasi akuntan milik belanda ini akan mau memikirkan
perkembangan akuntansi di Indonesia. Inilah yang melatarbelakangi mereka untuk mendirikan
organisasi akuntan di Indonesia. Pada hari kamis, 17 Oktober 1957 kelima akuntan tadi
mengadakan pertemuan di aula Universitas Indonesia (UI), dan sepakat untuk mendirikan
perkumpulan akuntan Indonesia. Setelah mengalami beberapa hambatan teknis, akhirnya
terbentuk juga organisasi profesi akuntan yang diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada
tanggal 23 desember 1957.

1.5 Perkembangan akuntansi pada abad abad selanjutnya.


Pada abad 16 para pedagang melakukan perubahan dengan penerapan sistem pembukuan. Pada abad ini
larir pencatatan jurnal khusus. Jurnal khusus berisi transaksi yang khusus terkait dengan satu jenis
pencatatan. , misalnya jurnal khusus pembelian dan jurnal jhusus pengeluaran kas.
Pada abad 16 -17 terjadi revolusi besar dalam pembuatan laporan periodik. Jenis jenis akun pun
mulai beragam dan kompleks karena akuntansi sudah mulai digunakan di perusahaan perusahaan
dengan metode perdagangan yang beragam.
Perkembangan akuntansi tidak terlepas dari berkembangnyaEast India Company pada abad ke 17, ilmu
akuntansi sangat dibutuhkan dalam transaksi perdagangan sehingga para akuntan memiliki status yang
baik dan ilmu akuntansi semakin berkembang.
Selanjutnya pada abad 17 18 para cendekiawan akuntansi ilmu akuntansi melakukan suatu evolusi
personifikasi seluruh akun dan jenis transaksi. Evolusi tersebut dilakukan sebagai langkah resionalisasi
aturan pendebetan dan pendebitan bagi akun akun tertentu. Pencatatan aktiva tetap dan harta tetap juga
mengalami evolusi.
Seiring dengan terjasinya revolusi industri di inggris pada abad ke 19 akuntansi biaya yang sebelumnya
hanya berupa gagasan pada periode ini mulai muncul dan di pergunakan oleh perusahaan perusahaan
industry an perusahaan dagang. Selanjutnya teknik pembayaran akuntansi mengalami perubahan pada
periode ini sudah dikenal teknik pembayaran dimuka. Pencatatan laporan dana dan laporan laba juga
mengalami revolusi kearah yang positif.
Pada abad ke 20 perkembangan akuntansi semakin kompleks. Akuntansi tidak hanya digunakan oleh
perusahaan dagang dan industry. Tetapi juga digunakan untuk menghitung laba saham, membuat
pencatatan laba saham, mem buat pencatatan keuangan perusahaan jasa, menghitung inflasi, dana
pensiunana, hingga rekayasa keuangan.

1.7 Sejarah dan perkembangan akuntansi era computer akuntansi.


Perkembangan teknologi pada abad ke 20 membawa perkembangan yang begitu pesat terhadap
perkembangan akuntansi. Seiring dengan menjamurnya penggunaan computer di perusahaan
perusahaaan sejak abad ke 20 posisis akuntan semakin dimudahkan dengan perangkat lunak yang pada
dasrnya berfungsi memudahkan akuntan dalam membuat laporan keuangan. Kelebihan dari peneraman
system computer adalah dapat meminimalisir terjadinya human error yang mungkin terjadi pada saat
pencataan atau penjurnalan.penerapan system ini sangat efektif untuk meningkatkan produtivitas kerja.

Anda mungkin juga menyukai