Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SEJARAH PERKEMBANGAN PRAKTEK AKUNTANSI DUNIA DAN DI


INDONESIA

DOSEN PEMBIMBING
Dr. Inten Meutia.,SE.,Macc.,Ak.,CA.,CSRS
Emylia Yuniarti.,SE.,Msi.,Ak.,Ca.,CSRS
Aspahani.,SE.,MM.,Ak.,CA

DISUSUN OLEH
Wasiatur Risqiyah
Agustina Purnama Dewi
Alvin Edra Varian
Yogi Syaifulaah Abizar
Rama Pasal

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

0
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 2


A. Latar Belakang ............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Sejarah Perkembangan Akuntansi Di Indonesia .......................................... 3
1. Zaman Penjajahan Belanda ...................................................................... 3
2. Zaman Penjajahan Jepang ........................................................................ 3
B. Sejarah Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia ............ 4
C. Sejarah Perkembangan Akuntansi Internasional .......................................... 5
1. Sejarah Perkembangan Akuntansi ............................................................ 5
2. Akuntansi dan Double Entry .................................................................... 6
D. PERKEMBANGAN ILMU AKUNTANSI .......................................................... 10
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 13
A. Kesimpulan ................................................................................................ 13
B. Saran ........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntansi merupakan suatu ilmu yang di dalamnya berisi bagaimana
manusia berfikir sehingga menghasilkan suatu kerangka pemikiran konseptual
tentang prinsip, standar, asumsi, teknik, serta prosedur yang ada dijadikan landasan
dalam pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan tersebut harus berisi informasi-
informasi yang berguna dalam memantu pengambilan keputusan bagi para
pemakainya.
Seperti ilmu-ilmu lainya, ilmu akuntansi juga berkembang sesuai
perkembangan teknologi dan peradaban manusia. Selain itu, faktor kebutuhan juga
ikut serta dalam perkembangan akuntansi itu sendiri. Akan tetapi, baik akuntansi
maupun ilmu-ilmu lain tidak berkembang dengan sendirinya tanpa adanya hal yang
cukup berarti yang dapat mendorong akuntansi tersebut berkembang dan bertahan
hingga sekarang.
Apabila kita menelusuri asal mula sejarah ilmu akuntansi yang penting,
secara alamiah kita akan menganggap bahwa penemuan pertama akuntansi adalah
oleh para pedagang dan tidak ada orang yang memiliki klaim yang lebih utama
daripada bangsa Arabia, bangsa Mesir, yang selama berabad tahun menguasai
perdagangan dunia, menurunkan gagasan pertama tentang perdagangan dari
hubungan mereka dengan orang-orang jujur ini dan konsekuensinya mereka harus
menerima bentuk pertama dari perakuntanan, yang dalam cara perdagangan
alamiah, dikomunikasikan kepada semua kota Mediterania.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Akuntansi Di Indonesia


Sejarah akuntansi di Indonesia tentu tidak lepas dari perkembangan
akuntansi di negara asal perkembangannya. Dengan kata lain, negara luarlah yang
membawa akuntansi itu masuk ke Indonesia.
1. Zaman Penjajahan Belanda
Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di
Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku
walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat
luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960,
akuntansi cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi,
sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa
(Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo-Saxon).
Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun
1907, yaitu sejak seorang anggota NIVA, Van Schagen, menyusun dan
mengontrol pembukuan perusaan. Pengiriman Van Schagen ini merupakan
cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara (GAD–Government
Accountant Dients) yang resmi didirikan pada tahun 1915. Akuntan public
pertama adalah Frese & Hogeweg, yang mendirikan kantornya di Indonesia
tahun 1918.

2. Zaman Penjajahan Jepang


Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan
tenaga di bidang akuntansi. Jabatan-jabatan pimpinan dib Jawatan Keuangan
yang 90% dipegang oleh bangsa belanda, menjadi kosong. Dalam masa ini, atas
prakarsa Mr. Slamet, didirikan kusus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatab
tadi dengan tenaga-tenaga Indonesia. Pada tahun 1874, hanya ada seorang
akuntan berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari. Di Indonesia, pendidikan
akuntansi mulai dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini kemudian diikuti

3
Institut Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) tahun
1960 dan Fakultas-fakultas Ekonomi di Universitas Padjadjaran (1961),
Universitas Sumatera Utara (1964), Universitas Airlangga (1962), dan
universitas Gadjah Mada (1964).

Perkembangan akuntansi di Indonesia terjadi seiring dengan perkembangan


dunia bisnis baik dibidang industri jasa, manufaktur maupun perdagangan.
Akuntansi sebagai suatu aktifitas jasa, sangat bergantung perkembangannya pada
aktifitas ekonomi suatu komunitas. Bisnis di Indonesia dalam perkembangannya
mengalami kemajuan-kemajuan yang sangat beragam. Pengaruh perkembangan itu
sendiri membawa dampak yang sangat besar terhadap perkembangan akuntansi di
Indonesia. Semakin maju dunia bisnis, tentu akan berpengaruh terhadap semakin
kompleksnya transaksi yang terjadi baik dari sisi jenis maupun dari sisi jumlah
transaksi itu sendiri.
Pada akhirnya hal ini akan berpengaruh langsung bagi kemajuan disiplin
ilmu akuntansi itu sendiri. Untuk lebih jelasnya bagaimana perkembangan
akuntansi di Indonesia, berikut ini akan diuraikan beberapa informasi yang
menyangkut dengan sejarah, misi, dan visi perkembangan akuntansi yang diwakili
oleh organisasi akuntansi di Indonesia. Satu - satunya organisasi akuntansi di
Indonesia berada dibawah naungan Ikatan Akuntan Indonesia atau disingkat dengan
IAI.

B. Sejarah Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia


SAK yang berkualitas merupakan salah satu pedoman pokok untuk
menyusun dan menyajikan laporan keuangan bagi perusahaan. Dengan adanya
standar akuntansi yang baik, maka laporan keuangan dapat menjadi lebih berguna
dan menciptakan transparasi bagi perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
sebagai wadah profesi akuntansi di Indonesia, senantiasa berusaha untuk tanggap
terhadap perkembangan yang terjadi, baik dalam lingkup nasional, regional,
maupun global, khususnya dalam hal yang mempengaruhi dunia usaha dan profesi
akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari dinamika kegiatan pengembangan standar
akuntansi sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini.

4
Setidaknya, terdapat tiga tonggak sejarah yang pernah dicapai sebelumnya
dalam pengembangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (Prasetya, 2012):

1. Menjelang diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada tahun 1973.


Pada masa itu merupakan pertama kalinya IAI berhasil melakukan
kodifikasi prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dalam
suatu buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).” pada tahun 1973.

2. Tahun 1984.
Pada masa itu, komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI
1973 dan kemudian mengkondifikasikannya dalam buku ”Prinsip
Akuntansi Indonesia 1984” dengan tujuan untuk menyesuaikan ketentuan
akuntansi dengan perkembangan dunia usaha.

3. Tahun 1994
Setelah berlangsung selama 10 tahun IAI kembali melakukan revisi
total terhadap PAI 1984 dan melakukan kodifikasi dalam buku ”Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994.” IAI mengadopsi
pernyataan International Accounting Standard Committee (IASC) sebagai
dasar acuan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia

C. Sejarah Perkembangan Akuntansi Internasional


1. Sejarah Perkembangan Akuntansi
Mengetahui sejarah dan perkembangan akuntansi merupakan hal yang
sangat penting untuk memahami dan mengapresiasikan praktek akuntansi
saat ini, masa depan dan struktur institusional bidang ilmu akuntansi.
Sejarah perkembangan akuntansi berjalan secara menarik kalau kita
lihat dari awal terjadinya pencatatan. Dikatakan menarik karena orang
pertama yang melakukan pencatatan justru bukan dari seorang ahli
akuntansi pada saat itu, Melainkan dari seorang ahli matematika yang
bernama Luca Pacioli pada tahun 1494. Awal pencatatan dimulai dari
adanya dua kegiatan penting yang dilakukan oleh para bangsawan saat itu.

5
Kegiatan tersebut adalah kegiatan pencatatan penarikan pajak/pendapatan
sewa dan kegiatan pencatatan perjalanan perdagangan per 1 kali jalan.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan suatu pencatatan yang teratur dan
berkelanjutan. Hasil dari aktifitas inilah menjadi ilham bagi Luca Pacioli
untuk menghasilkan sebuah karangan yang berjudul: “Summa de
arithmetica, geometria, proportioni et proportionalita”.
Perkembangan akuntansi selanjutnya terjadi sangat drastis seiring
dengan perkembangan bisnis. Namun demikian karakter bentuk
perkembangan yang terjadi pada saat itu adalah perkembangan dunia bisnis
mendahului perkembangan akuntansi. Karakter ini sangat menarik untuk
dicermati, karena kita bisa menyimpulkan bahwa akuntansi berkembang
setelah adanya kebutuhan dunia bisnis. Bentuk karakter perkembangan
seperti ini sampai saat sekarang masih terjadi. Hal ini dapat dilihat dari
perkembangan jumlah PSAK dengan nomor urut, dimana urutan-urutan
tersebut memiliki interval waktu sesuai dengan perkembangan transaksi
yang terjadi. Apabila kita amati, maka loncatan perkembangan akuntansi
yang sangat besar terjadi pada saat terjadinya revolusi industri di tahun
1845. Pada saat terjadinya revolusi industri ini, akuntansi ikut berkembang
secara cepat mengikuti perkembangan industri.

2. Akuntansi dan Double Entry


Akuntansi yang ada saat ini merupakan hasil dari perkembangan
sistem pembukuan berpasangan. Berbagai usaha telah dilakukan untuk
mengidentifikasi tempat dan waktu lahirnya sistem pembukuan
berpasangan tersebut. Sebagian besar para ahli mengakui bahwa sistem
pencatatan sebenarnya telah ada dalam berbagai peradapan sejak kurang
lebih 3000 SM.
Diantara peradaban tersebut adalah peradaban Kaldea, Babilonia,
Asiria, dan Samaria yang merupakan pembentuk sistem pemerintahan
pertama didunia. Begitu juga dengan peradaban Mesir, China, Yunani, dll.
Praktek organisasi yang berkembang saat itu adalah:

6
a. Adanya pencatatan perbendaharaan, catatan akuntansi pada kulit kayu
(Papyri), manajer bernama My mencatat transaksi pada calamos reed
(sejenis kulit).
b. Adanya celah tempat berputarnya seluruh mesin keuangan dan
departemen di China, diperkenalkannya sistem akuntansi
pertanggungjawaban yang luas di Yunani, dan adanya kewajiban bagi
pembayar pajak untuk membuat laporan posisi keuangan di Roma.
c. Adanya berbagai peradaban tersebut diatas, umumnya disebabkan oleh
telah ditemukannya sistim penulisan, pengenalan angka arab dan sistim
desimal. Kemudian juga disebabkan oleh adanya penyebaran
pengetahuan aljabar, bahan-bahan penulisan yang murah dan adanya
medium pertukaran yang baku.

Berdasarkan perkembangan tersebut, C Littleton menyimpulkan


terdapat 7 faktor lahirnya pembukuan yang sistimatik. Ketujuh faktor
tersebut adalah:
a. Seni menulis, karena pembukuan pertama-tama adalah suatu pencatatan.
b. Arimetika, karena aspek-aspek mekanis pembukuan terdiri dari
serangkaian komputasi sederhana.
c. Kekayaan pribadi, karena pembukuan hanya berkaitan dengan
pencatatan fakta tentang kekayaan, dan hak atas kekayaan.
d. Uang, yaitu (perantara dalam perekonomian), karena pembukuan tidak
diperlukan kecuali transaksi dalam kekayaan dan hak atas kekayaan
dapat direduksi ke dalam denominator umum ini.
e. Kredit, yaitu (transaksi yang belum selesai), karena dorongan untuk
membuat catatan tidak begitu kuat jika semua transaksi pertukaran telah
selesai pada saat kejadian.
f. Perniagaan, karena pertukaran yang hanya bersifat local tidak cukup
memberi tekanan (volume usaha) untuk mendorong orang
mengkoordinasikan gagasan yang berbeda-beda ke dalam suatu sistem.
g. Modal, karena tanpa modal perniagaan akan tidak berarti dan kredit akan
tidak mungkin.

7
Masing–masing peradaban kuno yang disebutkan di atas mencakup
prasyarat-prasyarat tersebut, sehingga mendorong kehadiran berbagai
bentuk pembukuan.
Luca Pacioli seperti telah disebutkan di atas bukanlah seorang pakar
akuntansi, melainkan seorang rahib Franciscan yang menekuni bidang
matematika. Namun namanya lebih dikenal sebagai orang pertama yang
memperkenalkan sistim pembukuan berpasangan lewat bukunya yang
berjudul Summa de arithmetica, geometria, proportioni et proportionalita.
Dalam buku tersebut, dia merefleksikan praktek yang terjadi di
Venesia dan terkenal dengan nama metode Venesia/Italia. Dia menyatakan
bahwa tujuan pembukuan adalah untuk memberi informasi yang tepat waktu
bagi para pedagang mengenai aset dan kewajibannya. Dia mengatakan
bahwa semua pencatatan harus dilakukan secara berpasangan yang artinya
bahwa jika anda menjadikan debitor seseorang, maka anda harus
menjadikan kreditor orang lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan
berpasangan tersebut.
Persamaan akuntansi adalah persamaan untuk menggambarkan
hubungan antara elemen-elemen dalam laporan keuangan. Elemen-elemen
laporan keuangan yang utama ada 5, yaitu aset, kewajiban, ekuitas,
pendapatan, dan beban. Ketiga elemen laporan keuangan yang pertama
(aset, kewajiban ekuitas) berada di laporan laporan posisi keuangan (dulu
dikenal dengan nama "neraca"). Kedua elemen berikutnya (pendapatan dan
beban) berada di laporan laba rugi (dulu dikenal dengan nama "laporan rugi
laba").
Pengakuan transaksi lebih mudah dilakukan apabila pengguna
memahami persamaan akuntansi. Persamaan akuntansi dapat dibedakan
menjadi 2, yaitu persamaan akuntansi dasar dan persamaan akuntansi
ekstensi. Persamaan akuntansi dasar sangat sederhana, yaitu "Aset =
Liabilitas + Ekuitas". Sementara itu, persamaan akuntansi ekstensi ada 2,
yaitu persamaan akuntansi perspektif sejarah dan perspektif IFRS.

8
Persamaan akuntansi ekstensi perspektif sejarah adalah "Aset + Beban
= Liabilitas + Ekuitas + Penghasilan". Persamaan akuntansi ekstensi
perspektif IFRS adalah "Aset = Liabilitas + Ekuitas + (Penghasilan -
Beban)".
Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan
cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan
tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu
berasal dari Babilonia pada 3600 SM. Penemuan yang sama juga diperoleh
di Mesir dan Yunani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis
dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di
Italia setelah dikenal angka-angka desimal arab dan semakin
berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.
Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi
dan kegiatan suatu usaha, karena kehadirannya memerlukan pencatatan
sehingga seluruh kegiatan akan tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15
seorang ahli Matematika berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah menyusun
buku tentang akuntansi dengan judul “Tractatus de Cumputis at Scritorio”
buku ini berorientasi pada pembukuan berpasangan. Pembukuan
berpasangan (double entry bookkeeping) mencatat kedua aspek transaksi
sedemikian rupa yang membentuk suatu pemikiran yang berimbang.
Praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang
berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian dalam
double entry bookkeeping.
Menurut pendapat Mattessich, double entry sudah ada sejak 5000
tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata
buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double
entry accounting system telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan
oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun
1949 di Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometrica,
Proportioni et Proportionalita” yang berisi tentang pelajaran ilmu
pasti.(Harahap, 1997)

9
Inoue menyebutkan “Orang yang pertama-tama “menulis” (bukan
menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping system
adalah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku
Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573
atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini
maka pertentangan sebenarnya tidak ada.” (Harahap, 1997)
Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal
pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya
literatur belum banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi
pada zaman itu (± 570 Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel
(Rosjidi, 1999).
Sebenarnya orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan
sistem pembukuan berpasangan lengkap setelah terlebih dahulu digunakan
oleh saudagar-saudagar Muslim.

D. PERKEMBANGAN ILMU AKUNTANSI


Revolusi industri di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek
positif terhadap perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang
perusahaan yang pertama di Inggris dikeluarkan untuk mengatur tentang
organisasi dan status perusahaan. Dalam undang-undang tersebut, diatur tentang
kemungkinan perusahaan meminjam uang, mengeluarkan saham, membayar
hutang, dan dapat bertindak sebagaimana halnya perorangan. Keadaaan-
keadaaan inilah yang menimbulkan perlunya laporan baik sebagai informasi
maupun sebagai pertanggungjawaban.
Dalam artikelnya, Herbert (Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan
akuntansi sebagai berikut.
1. Tahun 1775: pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang
single entry maupun double entry.
2. Tahun 1800: masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama
digunakan dalam perusahaan.
3. Tahun 1825: mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial
auditing).

10
4. Tahun 1850: laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai
laporan yang dianggap lebih penting.
5. Tahun 1900: di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang
dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.
6. Tahun 1925: banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
a. Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk
perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana
pemerintah;
b. Laporan keuangan mulai diseragamkan;
c. Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
d. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai
dikenalkannya “punch card record”.
7. Tahun 1950 s/d 1975: Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam
perkembangan akuntansi, yaitu sebagai berikut:
a. Pada periode ini akuntansi sudah menggunakan computer untuk
pengolahan data.
b. Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
c. Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
d. Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak
mulai ditawarkan profesi akuntan.
e. Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk
kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.
f. Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan
pengawasan.
g. Perencanaan manajemen serta management auditing mulai
diperkenalkan.
8. Tahun 1975: mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan
meliputi bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:
a. Timbulnya management science yang mencakup analisis proses
manajemen dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan
kekurangan-kekurangannya;

11
b. Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan
model-model organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan
keputusan, dan analisis cost benefit;
c. Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori
cybernetics;
d. Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif
mulai dikenal; dan
e. Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap
transaksi perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa orang yang pertama kali menulis buku tentang double entry bookkeeping
system adalah Bonedetto Cotrugli dan orang yang pertama kali menerbitkan
buku tentang double entry bookkeeping system adalah Luca Pacioli. Sedangkan
di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru
ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun
1747.
Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain meskipun
hal itu tidak selalu berhubungan, terutama di zaman modern ini yang
pertarungan bisnis dan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat
menuntut semua kegiatan menggunakan ilmu akuntansi meskipun terkadang
tidak dilakukan persis sesuai dengan aturan dan kian terus berubah seiring
perkembangan zaman dan ekonomi yang ada.

B. Saran
Penulis mengharapkan kepada semua pihak yang terutama pihak yang
menggunakan agar dapat menerapkan akuntansi sebagaimana mestinya sesuai
aturan dan mengikuti tata caranya sesuai kesepakatan. Lebih dari itu, penulis
mengharapkan agar tidak lengah dan terus melihat perkembangan zaman karena
ilmu akuntansi merupakan ilmu yang dinamis dan dapat berubah sewaktu waktu
sesuai dengan permintaan zaman yang makin hari makin maju dan berkembang.

13
DAFTAR PUSTAKA

Moechtar, H. Z. . (1995). Dasar-Dasar Akuntansi. Surabaya: Institut Dagang


Muchtar.

Prasetya, F. D. (2012). Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.


Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, 1, 1–7.

Harahap, S. S. (1997). Teori Akuntansi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kusnadi, H., Samsudin, L., & Kertahadi. (2000). Teori Akuntansi. Malang:
Universitas Braiwjaya.

Ahmad Riahi, B. (2000). Teori Akuntansi Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Rosjidi. (1999). Teori Akuntansi: Tinjauan, Konsep, dan Struktur. Jakarta:


Lembaga Penerbitan FE-UI.

Hendriksen, E. S., & Breda, M. F. (2000). Teori Akunting. Jakarta: Interaksa.

14

Anda mungkin juga menyukai