Anda di halaman 1dari 9

TEORI AKUNTANSI

Sejarah Perkembangan Akuntansi, Aspek Lembaga Dan Penyusunan


Standar Akuntansi Di Indonesia

Nama Anggota Kelompok 5 :


Ni Putu Ayu Sintya Agustini ( 1902622010017)
Kadek Kartika Nurjayanti (1902622010030)

Kelas Akuntansi A Pagi

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Mahasaraswati Denpasar


Tahun 2021
1. Menjelaskan Sejarah Perkembangan Akuntansi Dan Organisasi Profesi Di
Indonesia

1.1. Sejarah Perkembangan Akuntansi di Indonesia

Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642, akan tetapi bukti yang
jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta sejak 1747.
Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang setelah UU Tanah paksa dihapuskan pada
tahun 1870. Hal ini mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta Belanda yang
menanamkan modalnya di Indonesia.

Praktik Akuntansi di Indonesia dapat ditelusuri pada era Penjajahan Belanda sekitar abad 17
atau sekitar tahun 1642 (Soemarso, 1995). Jejak yang jelas berkaitan dengan praktik
akuntansi di Indonesia dapat di temui pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang
dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang berkedudukan di Jakarta (Soemarso, 1995). Pada era
ini Belanda mengenalkan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping)
sebagaimana yang dikembangkan oleh luca pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda yang
merupakan organisasi komersial utama selama masa penjajahan memainkan peranan penting
dalam praktik bisnis di Indonesia selama era ini (Diga dan Yunus, 1997)

Berikut ini adalah perkembangan standar akuntansi Indonesia mulai dari awal sampai dengan
saat ini yang menuju konvergensi dengan IFRS (sumber: Ikatan Akuntansi Indonesia, 2008) :

 Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia : Indonesia memakai standar akuntansi


Belanda (Sound Business Practices).
 Tahun 1955 : Indonesia belum mempunyai undang-undang resmi/ peraturan tentang
standar keuangan.
 Tahun 1974 : Indonesia mengikuti standar akuntansi Amerika yang dibuat oleh IAI
yang disebut dengan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).
 Tahun 1984 : PAI ditetapkan menjadi standar akuntansi Indonesia .
 Akhir tahun 1984 : PAI mengikuti standar yang bersumber dari IASC (International
Accounting Standart Committee).
 Tahun 1994 : PAI sudah Committed mengikuti IASC/IFRS
 Tahun 2008 : SAK mengacu kepada IFRS
 Tahun 2012 : IFRS mulai diresmikan dan diterapkan

Awal sejarah adanya standar akuntansi keuangan di Indonesia adalah ketika menjelang
diadakan pasar modal aktif di Indonesia tahun 1973. Pada tahun 1973 terbentuk panitia
penghimpunan bahan-bahan dan struktur GAAP dan GAAS. Pada tahun tersebut juga
dibentuk komite prinsip akuntansi Indonesia (komite PAI) yang bertugas menyusun standar
keuangan. Ini merupakan masa awal IAI menerapkan sistem standar akuntansi di Indonesia
yang dituangkan di dalam buku berjudul “Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)”. Komite PAI
telah bertugas selama empat periode kepengurusan  IAI sejak tahun 1974 hingga 1994
dengan susunan personel yang selalu di perbarui. Selanjutnya pada periode kepengurusan IAI
tahun 1994 – 1998 nama komite PAI diubah menjadi komite standar akuntansi keuangan
(komite SAK), kemudian pada kongres VIII, tanggal 23 – 24 September 1998 di Jakarta,
komite SAK diubah menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan untuk masa bakti 1998 –
2000 dan diberikan otonomi untuk menyusun dan mengesahkan PSAK.

Pada tahun 1984, komite PAI membuat sebuah revisi standar akuntansi dengan cara lebih
mendasar jika dibandingkan PAI 1973 dan mengkondisikan ke dalam sebuah buku berjudul
“Prinsip Akuntansi Indonesia 1984” Prinsip tersebut memiliki tujuan untuk membuat suatu
kesesuaian terhadap ketentuan akuntansi yang dapat diterapkan di dalam dunia bisnis.

Pada tahun 1994, IAI telah melakukan berbagai langkah harmonisasi menggunakan standar
akuntansi internasional di dalam proses pengembangan standar akuntansi dan melakukan
revisi total pada PAI 1984 dan sejak itu mengeluarkan Standar Keuangan yang diberi nama
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan sejak 1 Oktober 1994. Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) ditetapkan sebagai standar akuntansi yang baku di Indonesia.
Perkembangan standar akuntansi ketiga ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha
dan profesi akuntansi dalam rangka mengikuti dan mengantisipasi perkembangan
Internasional. Banyak standar yang dikeluarkan itu sesuai atau sama dengan standar
akuntansi internasional yang di keluarkan oleh IASC.

Sekarang ini standar akuntansi yang disusun :

 PSAK IFRS
 PSAK ETAP
 PSAK Syariah
 PSAK EMKM
 SAP

1.2. Perkembangan Organisasi Profesi Akuntan

Sampai dengan tahun 1950an, di Indonesia belum ada profesi akuntansi lulusan
universitas lokal. Hampir semua akuntan memiliki kualifikasi professional yang berasal dari
Belanda. Munculnya Undang-Undang No. 34/1954 tentang Pemakaian Gelar Akuntan
merupakan fondasi lahirnya akuntan yang berasal dari universitas local. Pada tahun 1957,
kelompok pertama mahsiswa akuntansi lulus dari Universitas Indonesia. Namun demikian,
kantor akuntan publik milik Belanda tidak mengakui kualifikasi mereka. Atas dasar
kenyataan tersebut, akuntan lulus Universitas Indonesia bersama dengan akuntan senior
lulusan Belanda mendirikan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) pada tanggal 23 Desember
1957. Professor Soemardjo Tjitrosidojo-akademisi berpendidikan Belanda adalah Ketua
Umum IAI yang pertama (Yunus 1990). Tujuan didirikannya IAI antara lain untuk
mempromosikan status profesi akuntansi, mendukung pembangunan nasional dan
meningkatkan keahlian serta kompetensi akuntan.
Selama tahun 1960an, menurutnya peran kegiatan keuangan mengakibatkan
penurunan pemerintahan jasa akuntansi dan kondisi ini berpengaruh pada perkembangan
profesi akuntansi di Indonesia. Namun demikian, perubahan kondisi ekonomi dan politik
yang terjadi pada akhir era tersebut, telah mendorong pertumbuhan profesi akuntansi. Profesi
akuntansi mulai berkembang cepat sejak tahun 1967 yaitu setelah dikeluarkannya Undang-
Undang Penanaman Modal Asing dan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri
1968 (Soemarso 1995).
Yayasan Perkembangan Ilmu Akuntansi Indonesia (YPIAI) didirikan pada tahun
1974 untuk mendukung pengembangan profesi melalui program pelatihan dan kegiatan
penelitan. Selanjutnya pada 1985 dibentuk Tim Koordinasi Pengembangan Akuntansi
(TKPA). Kegiatan TKPA ini didukung sepenuhnya oleh IAI dan didanai oleh Bank Dunia
sampai berakhir tahun 1993. Misalnya adalah untuk mengembangkan pendidikan akuntansi,
profesi akuntansi, standar profesi dank ode etika profesi.
Kemajun selanjutnya dapat dilihat pada tahun 1990an ketika Bank Dunia
mensponsori Proyek Pengembangan Akuntansi (PPA). Melalui proyek ini, berbagai standar
akuntansi dan auditing dikembangkan, standar profesi diperkuat dan Ujian Sertifikasi
Akuntan Publik (USAP) mulai dikenal. Ujian Sertifikasi Akuntan Publik berstandar
Internasional diberlakukan sebagai syarat wajib bagi akuntan publik yang berpraktik sejak
tahun 1997 (akuntan yang sudah berpraktik sebagai akuntan publik sebelum 1997 tidak wajib
mengikuti USAP). Hal ini dapat dilihat dari SK Menteri Keuangan No.43/KMK.017/1997
yang berisi ketentuan tentang prosedur perizinan, pengawasan dan sanksi bagi akuntan publik
yang bermasalah (SK ini kemudian diganti dengan SK No. 470/KMK.017/1999.
Profesi akuntansi menjadi sorotan publik ketika terjadi kritis keuangan di Asia pada
tahun 1997 yang ditandai dengan bangkrutnya berbagai perusahaan dan bank Indonesia. Hal
ini disebabkan perusahaan yang mengalami kebangkrutan tersebut, banyak yang mendapat
opini wajar tanpa pengecualian dari akuntan publik. Pada bulan Juni 1998 Financial
Governance Reform Sector Delvelopment Program (FGRSDP) disetujui pemerintah adalah
usaha untuk menyusun peraturan yang memuat:
1.              Auditor bertanggung jawab atas kelalaian dalam melaksanakan audit.
2.              Direktur bertanggung jawab atas informasi yang salah dalam laporan keuangan dan
informasi publik lainnya.
Tahun 2001, Departemen Keuangan mengeluarkan Draft Akademik tentang
Rencana Undang-Undang Akuntan Publik (RUUAP) yang membahas isu berkaitan dengan
Undang-Undang Akuntan Publik yang baru. Hal penting dalan RUU AP ini adalah ketentuan
yang menyebutkan bahwa akuntan publik dan kantor akuntan publik dapat di tuntut dengan
saksi pidana.

2. Menunjukkan Struktur Organisasi IAI

2.1. Struktur organisasi Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)


 Susunan Organisasi IAI terdiri atas Dewan Pengurus Nasional, Majelis Kehormatan dan
Dewan Penasehat.
 Dewan Pengurus Nasional IAI yang selanjutnya disingkat DPN adalah struktur
kepengurusan di tingkat Nasional.
 DPN IAI mengorganisasi dan membawahi badan dan alat Kelengkapan Kepengurusan,
Kompartemen dan Pengurus Wilayah.
 Majelis Kehormatan adalah badan peradilan tingkat banding yang bertanggung jawab
kepada Kongres.
 Dewan Penasehat adalah badan yang memberikan arahan dan nasehat kepada DPN IAI,
serta bertanggungjawab kepada Kongres
 BADAN-BADAN DAN ALAT KELENGKAPAN KEPENGURUSAN
Badan-badan terdiri dari:
a. Dewan Standar Profesi;
b. Dewan Konsultatif Standar;
c. Dewan Sertifikasi Akuntan Profesional;
d. Dewan Penegakan Disiplin Anggota;
e. Komite Etika; dan
f. Badan Khusus.
 Manajemen Eksekutif adalah alat kelengkapan kepengurusan.
Manajemen Eksekutif adalah kelengkapan organisasi IAI yang secara permanen
melaksanakan fungsi administratif dan operasional IAI secara keseluruhan dalam rangka
mengemban amanah anggota untuk mencapai tujuan organisasi.
 KOMPARTEMEN
Kompartemen adalah bagian organisasi IAI yang dibentuk berdasarkan bidang kerja anggota
IAI untuk meningkatkan profesionalisme, menjalankan kegiatan profesional, dan fungsi
ilmiah di dalam suatu bidang kerja.
Kompartemen IAI mengorganisasikan anggota IAI berdasarkan klasifikasi latar belakang
tugas dan bidang pengabdiannya.
 WILAYAH
IAI Wilayah adalah kelengkapan organisasi yang merupakan perpanjangan tangan DPN
dalam menjalankan kegiatan dan fungsi organisasi IAI di Daerah-daerah.
Pengurus Wilayah adalah struktur organisasi di tingkat Daerah dan mengorganisasi seluruh
anggota IAI di wilayah kerjanya.

3. Menguraikan Proses Penyusunan Standar Akuntansi Di Indonesia

3.1. Penyusunan Standar Akuntansi Di Indonesia


Ikatan Akuntan Indonesia adalah organisasi profesi akuntan yang juga merupakan
badan yang menyusun standar akuntansi keuangan di Indonesia. Organisasi profesi ini terus
berusaha menanggapi perkembangan akuntansi keuangan baik di tingkat nasional, regional
maupun global, khususnya yang mempengaruhi dunia usaha dan profesi akuntansi sendiri.
Perkembangan standar akuntansi keuangan sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini
terus dilakukan secara terus menerus. Pada tahun 1973 terbentuk Panitia Penghimpun Bahan
-bahan dan Struktur GAAP dan GAAS. Dan pada tahu 1974 dibentuk Komite Prinsip
Akuntansi Indonesia (Komite PAI) yang bertugas menyusun standar keuangan. Komite PAI
telah bertugas selama 4 periode kepengurusan IAI sejak tahun 1974 hingga 1994 dengan
susunan personel yang terus diperbaharui. Pada kepengurusan IAI tahun 1994-1998 nama
Komite PAI diubah menjadi Komiter Standar Akuntansi Keuangan (Komite SAK), kemudian
pada kongres VIII, tanggal 23-24 September 1998 di Jakarta, Komite SAK diubah menjadi
dewan Standar Akuntansi Keuangan untuk masa bakti 1998-2000 dan diberikan otonomi
untuk menyusun dan mengesahkan PSAK Sejak IAI berdiri telah dihasilkan 3 standar
akuntansi keuangan sebagai berikut :
 1. Pada tahun 1973 untuk pertama kali IAI menerbitkan suatu buku Prinsip Akuntansi
Indonesia (PAI) yang sebagian besar merupakan terjemahan buku Paul grady, penerbitan ini
dipicu oleh diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada tahun 1973.
2. Pada tahun 1984 buku Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 yang menggantikan PAI 1973
diterbitkan. Komite PAI melakukan revisi secara mendasar terhadap PAI 1973.
3. pada tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total PAI 1984 dan sejak itu mengeluarkan
standar keuangan yang diberi nama Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan
sejak 1 Oktober 1994. Pengembangan standar akuntansi ketiga ini ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan dunia usaha dan profesi akuntansi dalam rangka mengikuti dan mengantisipasi
perkembangan internasional. Banyak standar yang dikeluarkan itu sesuai atau sama dengan
standar akuntansi internasional yang dikeluarkan oleh IASC.

4. Membedakan Dan Memberikan Contoh Standar Akuntansi Di Indonesia

4.1. Perbedaan Standar Akuntansi Di Indonesia Dan Contohnya


Ada 4 macam standar akuntansi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Ikatan Akuntan
Indonesia (DSAK IAI) dan 1 acuan standar yang dikeluarkan oleh Komite Standar Akuntansi
Pemerintahan (KSAP). Standar yang telah ditetapkan ini banyak dipakai oleh kebanyakan
entitas, baik swasta maupun lembaga negara.
Berikut adalah standar akuntansi yang berlaku di Indonesia:
1. PSAK-IFRS
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah standar praktik akuntansi yang
digunakan di Indonesia, yang disusun dan diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan yang dibentuk oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar ini adalah aturan baku
yang mengatur pencatatan, penyusunan, perlakuan, dan penyajian laporan keuangan dan
digunakan untuk entitas atau perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik yaitu entitas
terdaftar atau dalam proses pendaftaran di pasar modal atau entitas fidusia (yang
menggunakan dana masyarakat seperti asuransi, perbankan dan dana pensiun).
2. SAK-ETAP
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas
yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan menerbitkan laporan keuangan
untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh
pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha,
kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit. SAK ETAP bertujuan untuk menciptakan
fleksibilitas dalam penerapannya dan diharapkan memberi kemudahan akses ETAP kepada
pendanaan dari perbankan. SAK ETAP merupakan SAK yang berdiri sendiri dan tidak
mengacu pada SAK Umum, sebagian besar siklus akuntansinya menggunakan konsep biaya
historis; mengatur transaksi yang dilakukan oleh ETAP; bentuk pengaturan yang lebih
sederhana dalam hal perlakuan akuntansi dan relatif tidak berubah selama beberapa tahun.
3. Standar Akuntansi Syariah (SAS)
Standar Akuntansi Syariah (SAS) adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
Syariah yang ditujukan untuk entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas lembaga
syariah maupun lembaga non syariah. Pengembangan SAS dilakukan dengan mengikuti
model SAK umum namun berbasis syariah dengan mengacu kepada fatwa MUI.
SAS ini mencakup kerangka konseptual; penyajian laporan keuangan syariah; akuntansi
murabahah; musyarakah; mudharabah; salam; istishna. Contoh lembaga keuangan syariah
adalah lembaga keuangan yang berlandaskan prinsip syariah islam seperti bank maupun non
bank (asuransi, pegadaian, reksa dana, pasar modal, BPRS/Bank Perkreditan Rakyat Syariah,
dan BMT/koperasi syariah) dan untuk lembaga keuangan non syariah adalah lembaga
keuangan yang tanpa berlandaskan prinsip syariah islam contohnya Bank, asuransi,
pegadaian,reksa dana, pasar modal.
4. SAK EMKM
Exposure Draft Standar Akuntabilitas Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah atau
ED SAK EMKM disusun untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan entitas mikro,
kecil, dan menengah. Undang-Undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah dapat digunakan sebagai acuan dalam mendefinisikan dan memberikan rentang
kuantitatif EMKM. ED SAK ditujukan untuk digunakan oleh entitas yang tidak atau belum
mampu memenuhi persyaratan akuntansi yang diatur dalam SAK ETAP. Entitas yang laporan
keuangannya telah menggunakan SAK EMKM sebagai pedoman, maka entitas membuat
secara eksplisit dan tanpa terkecuali tentang kepatuhan terhadap SAK EMKM dalam catatan
atas laporan keuangan.
5. Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
Standar Akuntansi Pemerintah atau SAP adalah aturan baku yang dibuat oleh Komite
Standar Akuntansi Pemerintahan atau KSAP. Aturan ini adalah prinsip-prinsip akuntansi
yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah yang
terdiri atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan
Permerintah Daerah (LKPD). Laporan keuangan pokok menurut Standar Akuntansi
Pemerintah adalah Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan
Atas Laporan Keuangan.
Keseluruhan standar akuntansi keuangan tersebut banyak dipakai oleh perusahaan atau entitas
di Indonesia namun standar – standar ini tidak berlaku secara langsung untuk akuntansi
manajemen.
Kesimpulan
Akuntansi mulai diterapkan di indonesia sejak 1946, kemudian standar akuntansi keuangan
muncul ketika menjelang diadakan pasar modal aktif di Indonesia tahun 1973. Pada tahun
1994 IAI telah melakukan berbagai langkah harmonisasi menggunakan standar akuntansi
internasional di dalam proses pengembangan standar akuntansidan melakukan revisi total
pada PAI 1984 dan sejak saat itu telah mengeluarkan standar keuangan yang diberi nama
stadar akuntansi keuangan (SAK) yang diterbitkan tanggal 1 oktober 1994. Ada 4 standar
akuntansi keuangan PSAK IFRS, PSAK ETAP, PSAK Syariah, PSAK EMKM dan SAP.
Lalu profesi akuntansi sendiri berkembang sejak tahun 1967 yaitu setelah dikeluarkannya
Undang - undang Penanaman Modal Asing dan Undang -Undang Penanaman Modal dalam
Negeri 1968. Kemudian di dalam struktur organisasi IAI terdapat Dewan Pengurus Nasional,
Majelis Kehormatan dan Dewan Penasihat. Jadi masing - masing pengurus tersebut memiliki
tugas yang berbeda pula. Dan untuk penyusunan Standar Akuntansi di Indonesia dimulai dari
tahun 1973 sampai tahun 1994 yang akhirnya pada tahun 1994 telah diterbitkan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK). Lalu adapun perbedaan standar akuntansi yang ada di indonesia,
yang mana PSAK IFRS digunakan untuk perusahaan yang memiliki akuntabilitas lalu untuk
SAK ETAP digunakan oleh suatu entitas tanpa akuntanbilitas publik, kemudian SAS
ditujukan untuk lembaga keuangan non syariah dan lembaga keuangan syariah dan untuk
SAK EMKM digunakan oleh entitas mikro kecil atau umkm dan yang terakhir ada SAP yang
diterapkan dalam laporan keuangan pemeritah.
Daftar Pustaka

https://solusiakuntansiindonesia.com/perkembangan-akuntansi-di-indonesia/
https://www.academia.edu/24095194/
PENDIDIKAN_PROFESI_AKUNTANSI_DAN_SEJARAH_PERKEMBANGAN_AKUNT
AN_DI_INDONESIA
http://iaiglobal.or.id/v03/tentang_iai/struktur-organisasi
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/765-mengetahui-standar-akuntansi-yang-
berlaku-di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai