Anda di halaman 1dari 21

BAB 2

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL


YANG MENDASARI AKUNTANSI
KEUANGAN

Jesslyn Angela
15611773
AKUNTANSI 3A
KEBUTUHAN AKAN KERANGKA
KERJA KONSEPTUAL
Kerangka kerja konseptual diperlukan karena:

• Agar bermanfaat,maka penetapan standar harus

berlandaskan dan berhubungan dengan serangkaian

konsep serta tujuan fundamental.

• Masalah-masalah praktis yang baru akan dapat

dipecahkan secara cepat jika mengacu pada kerangka

teori dasar yang telah ada.


PERKEMBANGAN KERANGKA KERJA
KONSEPTUAL
SFAC No.1, “Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises” yang
menyajikan tujuan dan sasaran akuntasi.
SFAC No.2,”Qualitative Characteristics of Accounting Information” yang
menjelaskan karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
SFAC No.3,”Elements of Financial Statements of Business Enterprises” yang
memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan,seperti
aktiva,kewajiban,pendapatan,dan beban.
SFAC No.5,”Recognition and Measurement in Financial Statements of Bussines
Enterprises” yang menetapkan criteria pengakuan dan pengukuran fundamental
serta pedoman tentang informasi apa yang biasanya harus dimasukkan dalam
laporan keuangan dan kapan waktunya.
SFAC No.6,”Elements of Financial Statements,”yang menggantikan SFAC No.3
dan memperluas lingkup SFAC No.3 dengan memasukkan organisasi-organisasi
nirlaba.
SFAC No.7,”Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting
Measurements”yang memberikan kerangka kerja bagi pemakai arus kas masa
depan yang diharapkan dan nilai sekarang sebagai dasar pengukuran.
KERANGKA KERJA
KONSEPTUAL UNTUK
PELAPORAN KEUANGAN

 Konsep-konsep Pengakuan 
dan Pengukuran
Tingkat ketiga:
“Bagaimana” - 
ASUMSI-ASUMSI   PRINSIP-PRINSIP  KENDALA-KENDALA implementasi

KARAKTERISTIK 
KUALITATIF  UNSUR-UNSUR 
dari informasi  laporan keuangan
Tingkat kedua: Jembatan 
akuntansi antara tingkat 1 dan 3

TUJUAN
pelaporan 
keuangan Tingkat pertama: “Mengapa” – tujuan 
dan sasaran akuntansi
TINGKAT PERTAMA : TUJUAN DASAR

Tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan


informasi:
(1) yang berguna bagi mereka yang memiliki pemahaman
memadai tentang aktivitas bisnis dan ekonomi untuk
membuat keputusan investasi serta kredit;
(2) untuk membantu investor yang ada dan potensial,
kreditor yang ada dan potensial, serta pemakai
lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan
ketidakpastian arus kas masa depan;
(3) tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap
sumber daya tersebut, dan perubahan di dalamnya.

Dalam menyediakan informasi kepada pemakai


laporan keuangan, profesi akuntansi mengandalkan
laporan keuangan bertujuan umum. Maksud dari
laporan keuangan semacam itu adalah menyediakan
informasi yang paling bermanfaat dengan biaya
minimal kepada berbagai kelompok pemakai.
TINGKAT KEDUA: KONSEP-KONSEP FUNDAMENTAL

Pengambilan Keputusan (Pemakai) dan Kemampuan Memahami


Agar informasi menjadi bermanfaat,harus ada hubungan antara
pemakai ini dengan keputusan yang mereka buat.Kaitan ini,yaitu
kemampuan memahami ,adalah kualitas informasi yang
memungkinkan pemakai merasakan signifikansi dari informasi
tersebut.

Kualitas Primer: Relevansi dan Reliabilitas


Relevansi . Agar relevan,informasi akuntansi harus mampu
membuat perbedaan dalam sebuah
Reliabilitas. Informasi akuntansi dianggap handal jika dapat
diverifikasi,disajikan secara tepat,serta bebas dari kesalahan
dan bias.Reliabilitas sangat diperlukan oleh individu-individu
yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk mengevaluasi isi
factual dari informasi.
Daya Uji ditunjukkan ketika pengukur-pengukur independen,dengan
menggunakan metode pengukuran yang sama,mendapatkan hasil yang
serupa.
Ketepatan penyajian berarti bahwa angka-angka dan penjelasan dalam
laporan keuangan mewakili apa yang betul-betul ada dan terjadi.
Netralitas berarti bahwa informasi tidak dapat dipilih untuk
kepentingan sekelompok pemakai tertentu. Informasi yang disajikan
harus factual,benar dan tidak bias. Netralitas dalam penetapan
standar terus mendapat kencaman. Beberapa pihak berpendapat bahwa
standar tidak boleh diterbitkan jika hanya akan menimbulkan pengaruh
ekonomi yang tidak diinginkan terhadap industri atau perusahaan.
Kualitas Sekunder: Komparabilitas dan Konsistensi
Informasi tentang sebuah perusahaan akan lebih berguna jika bisa
diperbandingkan dengan informasi serupa menyangkut perusahaan lain dan
dengan informasi serupa dari perusahaan yang sama pada periode waktu yang
berbeda.
Komparabilitas
Informasi dari berbagai perusahaan dipandang memiliki komparabilitas jika
telah diukur dan dilaporkan dengan cara yang sama.
Konsistensi
Apabila sebuah entitas mengaplikasikan perlakuan akuntansi yang sama untuk
kejadian-kejadian yang serupa, dari periode ke periode, maka entitas
tersebut dianggap konsisten dalam menggunakan standar akuntansi
UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Aktiva : Manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan,yang
diperoleh atau dikendalikan oleh sebuah entitas sebagai hasil dari
transaksi-transaksi atau kewajiban-kewajiban masa lalu.
Kewajiban : Pengorbanan ekonomi yang mungkin terjadi di masa
depan,yang timbul dari kewajiban berjalan sebuah entitas tertentu-
kewajiban yang ditimbulkan oleh transaksi atau kejadian masa lalu untuk
mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas-entitas lain di
masa depan.
Ekuitas : Kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas,setelah
dikurangi dengan
Investasi oleh pemilik : Kenaikan aktiva bersih sebuah perusahaan yang
ditimbulkan oleh transfer sesuatu yang bernilai dari entitas lain kepada
perusahaan tersebut untuk mendapatkan atau menaikkan kepentingan
kepemilikan di dalamnya
Distribusi Kepada Pemilik : Penurunan aktiva bersih sebuah perusahaan
yang diakibatkan oleh pemindahan aktiva,penyedia jasa,atau penciptaan
kewajiban oleh perusahaan kepada pemilik.Distribusi kepada pemilik akan
menurunkan kepentingan kepemilikkan dalam perusahaan.
Laba Komprehensif : Perusahaan ekuitas sebuah entitas selama suatu
periode yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian lain yang bukan
bersumber dari pemilik.Hal ini ternasuk semua perubahan ekuitas selama
suatu periode kecuali perubahan yang diakibatkan oleh investasi oleh
pemilik dan distribusi kepada pemilik.
Pendapatan : Arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuah
entitas atau pelunasan kewajiban selama satu periode dari pengiriman
atau produksi barang,penyediaan jasa,atau aktivitas-aktivitas lain yang
emrupakan operasi utama atau operasi sentral perusahaan.
Beban : Arus keluar atau penggunaan lainnya atas aktiva sebuah entitas
atau terjadinya kewajiban selama suatu periode dari pengiriman atau
produksi barang,penyediaan jasa,atau aktiva lain yang merupakan operasi
utama atau operasi sentral perusahaan.
Keuntungan : Kenaikan ekuitas sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh
transaksi peripheral atau insidentil dan dari semua transaksi serta
kejadiaan lainnya dan situasi yang mempengaruhi perusahaan selama suatu
periode kecuali yang berasal dari pendaptan atau investasi oleh pemilik.
Kerugian : Penurunan ekuitas sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh
transaksi peripheral atau incidental dan dari semua transaksi serta
kejadian lainnya dan situasi yang mempengaruhi perusahaan selama suatu
periode kecuali yang berasal dari beban atau distribusi kepada pemilik.
TINGKAT KETIGA : KONSEP-KONSEP PENGAKUAN DAN
PENGUKURAN

Asumsi-asumsi Dasar
1. Asumsi Entitas Ekonomi
mengandung arti bahwa aktivitas ekonomi dapat diidentifikasi
dengan unit pertanggungjawaban tertentu
2. Asumsi Kelangsungan Hidup
sebagian besar metode akuntansi didasarkan atas asumsi
kelangsungan hidup yaitu perusahaan bisnis akan memiliki umur
yang panjang.
3. Asumsi Unit Moneter
mengandung arti bahwa uang adalah denominator umum dari
aktivitas ekonomi dan merupakan dasar yang tepat bagi
pengukuran dan analisis akuntansi.
4. Asumsi Perioditas
cara yang paling akurat untuk mengukur hasil operasi
perusahaan adalah dengan mengukurnya pada saat perusahaan
tersebut dilikuidasi.
PRINSIP-PRINSIP DASAR AKUNTANSI

Prinsip Biaya Historis


GAAP mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban diperlakukan dan
dilaporkan berdasarkan harga akuisisi.Hal ini seringkali disebut dengan
prinsip biaya historis.Biaya memiliki keunggulan yang penting dibandingkan
penilaian yang lainnya.Yaitu,dapat diandalkan.

Secara umum,pengguna laporan keuangan lebih memilih menggunakan biaya


historis karena memberikan tolok ukur yang dapat dipercaya untuk
mengukur tren historis.Akan tetapi,informasi nilai wajar mungkin lebih
berguna bagi jenis aktiva dan kewajiban tertentu serta dalam industri
tertentu.

Pada akuisisi awal, biaya historis sama dengan nilai wajar. Dalam periode
selanjutnya,ketika kondisi pasar dan ekonomi berubah,biaya historis dan
nilai wajar sering kali berbeda. Akibatnya,ukuran atau estimasi nilai wajar
sering kali menyajikan informasi yang lebih relevan tentang arus kas masa
depan yang diharapkan terkait dengan aktiva atau kewajiban.
Prinsip Pengakuan Pendapatan

Pendapatan umumnya diakui jika telah direalisasikan atau dapat


direalisasikan dan telah dihasilkan. Pendekatan ini sering kali dipandang
sebagai prinsip pengakuan pendapatan.

Pendapatan dikatakan telah direalisasi jika produk,barang dagang,atau


aktiva lainnya telah dipertukarkan dengan kas atau klaim atas kas.
Pendapatan dikatakan dapat direalisasi apabila aktiva yang diterima
atau dipegang dapat segera dikonversikan menjadi kas atau klaim atas
kas. Aktiva dikatakan dapat dikonversi menjadi kas apabila dapat dijual
atau dipertukarkan dalam pasar aktif pada harga yang dapat ditentukan
dengan mudah tanpa biaya tambahan yang signifikan.

Ringkasannya, pendapatan dicatat pada periode ketika pendapatan itu


direalisasi atau dapat direalisasi dan dihasilkan. Biasanya, hal ini terjadi
pada tanggal penjualan. Tetapi, keadaannya mungkin mengharuskan
pemakaian metode persentase-penyelesaian, metode akhir-produksi,
atau pendekatan penerimaan-kas.
Prinsip Penandingan

Dalam mengakui beban,pendekatan yang dipakai adalah “biarkan beban


mengikuti pendapatan.” Beban diakui bukan pada saat upah
dibayarkan,atau ketika pekerjaan dilakukan, atau pada saat produk
diproduksi, tetapi ketika pekerjaan (jasa) atau produk secara actual
memberikan kontribusi terhadap pendapatan. Praktek ini disebut sebagai
prinsip penandingan karena menyatakan usaha ditandingkan dengan
pencapaian sepanjang hal ini rasional dan dapat diterapkan.
Beberapa biaya bisa langsung dibebankan ke periode berjalan sebagai
beban hanya karena tidak diasosiaikan dengan pendapatan
Prinsip Pengungkapan Penuh

Pengungkapan bukan merupakan pengganti akuntansi yang baik.Seperti yang


dikatakan oleh mantan akuntan kepala SEC:”Pengkungkapan yang baik tidak
menyembuhkan akuntanasi yang buruk,seperti halnya kata sifat atau kata
keterangan yang tidak dapat digunakan tanpa,atau untuk menggantikan,kata
benda atau kata
Catatan atas laporan keuangan umumnya ditunjukan untuk memperkuat
atau memperjelas pos-pos yang disajikan dalam bagian utama laporan
keuangan.
Informasi suplementer, Informasi ini bisa berupa informasi kuantitatif
yang sangat relevan tetapi reliabilitasnya rendah. Informasi suplementer
bisa juga mencakup penjelasan manajemen tentang informasi keuangan dan
pembahasan tentang signifikasi dari informasi keuangan tersebut.
Kendala
Dalam menyediakan informasi yang mengandung karakteristik kualitatif
agar membuatnya menjadi berguna, dua kendala yang dominan harus
diperhitungkan:
(1) Hubungan Biaya-Manfaat
Sering kali, pemakai mengasumsikan bahwa informasi adalah komoditas
bebas-biaya. Namun para pembuat dan penyedia informasi akuntansi
mengetahui bahwa hal itu salah. Karena itu,ada hubungan biaya-manfaat
yang harus diperhitungkan: Biaya penyediaan informasi harus ditimbang
terhadap manfaat yang bisa diperoleh dari pemakaian informasi itu.
Badan-badan pembuat standard an badan-badan pemerintah kini
menggunakan analisis biaya-manfaat sebelum menetapkan persyaratan
informasional. Dalam rangka menjustifikasi penerbitan suatu standar
pengukuran atau pengungkapan tertentu,manfaat yang bisa didapat dari
standar harus melampaui biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi
persyaratan tersebut.
(2) Materialitas
Kendala materialitas berhubungan dengan dampak suatu item terhadap
operasi keuangan perusahaan secara keseluruhan.Suatu item akan dianggap
material jika pencantuman atau pengabaian item tersebut mempengaruhi
atau mengubah penilaian seorang pemakai laporan keuangan.Karena
itu,tidaklah material dan juga tidak relevan jika pencantuman atau
pengabaian suatu item tidak memiliki dampak terhadap pengambilan
keputusan.Singkatnya,suatu item harus membuat perbedaan atau,jika
tidak,tidak perlu diungkapkan. Jadi aspek yang terlibat disini adalah ukuran
dan kepentingan
(3) Praktek Industri
Pertimbangan praktis lainnya adalah praktek-praktek.Sifat unik dari sejumlah
industry dan perusahaan kadang-kadang memerlukan penyimpangan dari teori
dasar.Dalam industry utilitas public,aktiva tidak lancer dilaporkan terlebih
dahulu dalam neraca untuk menunjukkan karakteristik industry utilitas yang
padat modal.Tanaman pertanian umumnya dilaporkan pada nilai pasar karena
sulit untuk menentukan angka-angka biaya yang akurat atas tanaman individual
itu.Variasi dari teori dasar semacam ini tidak banyak,tetapi ada.Setiap kali
menemukan pelanggaran atas teori dasar,kita harus menentukan terlebih
dahulu apakah pelanggaran tersebut dapat dijelaskan oleh sejumlah
karakteristik unik dari industry sebelum mengkritik prosedur yang dipakai
(4) Konservatisme
Konservatisme berarti jika ragu,maka pilihlah solusi yang sangat
kecil kemungkinannya akan menghasilkan penetapan yang terlalu
tinggi bagi aktiva dan laba. Contoh-contoh konservatisme dalam
akuntansi adalah pemakaian metode yang terendah antara biaya
atau harga pasar ketika menilai persediaan dan aturan yang
mengharuskan kerugian bersih akrual diakui atas komitmen
pembelian barang untuk persediaan oleh
THANKYOU FOR YOUR
KIND ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai