Dosen pengampu :
Noviansyah Rizal,S.E., M.M., Ak., CA
Oleh :
Kelompok I
5 Akuntansi B1
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang
“Kertas Kerja Audit” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
kami ucapkan terima kasih kepada Bpk. Noviansyah Rizal, S.E., M..M., Ak., CA
yang telah membimbing dan memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat untuk
pembaca. Namun dalam pembuatan makalah ini tentu masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
perbaikan makalah kami dimasa yang akan datang.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Cover ........................................................................................................................i
BAB I Pendahuluan
Daftar Pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Auditing adalah suatu proses dengan apa seseorang yang mampu dan
independen dapat menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti dari keterangan
yang terukur dari suatu kesatuan ekonomi dengan tujuan untuk
mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuaian dari keterangan yang
terukur tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Untuk melaksanakan suatu
audit atau pemeriksaan, selalu diperlukan keterangan dalam bentuk yang dapat
dibuktikan dan standar-standar atau kriteria yang dapat dipakai oleh auditor
sebagai pegangan untuk mengevaluasi keterangan tersebut.
Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu
organisasi, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten,
objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk
melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan
sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima.
1
2
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian dari Kertas Kerja Audit ?
2. Mengetahui Manfaat Kertas Kerja Audit ?
3. Mengetahui Apa saja Faktor faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan
kertas kerja yang baik ?
4. Mengetahui Tipe Kertas Kerja Audit ?
5. Menegtahui Susunan Kertas Kerja Audit ?
6. Mengetahui Pedoman Pembuatan Kertas Kerja yang Baik ?
7. Mengetahui Hubungan Antar Kertas Kerja ?
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
3. Bukti audit telah diperoleh, prosedur pemeriksaan yang telah di terapkan dan
pengujian yang telah dilaksanakan, yang memberikan bukti yang kompeten yang
cukup sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan
keuangan auditan, yang menunjukan dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan
yang ketiga.
a. Rencana audit
b. Pemeriksaan dan evaluasi kecukupan dan efektivitas system control internal
c. Prosedur-prosedur audit yang dilakukan, informasi yang diperoleh dan
kesimpulan yang dicapai.
d. Penelahaan kertas kerja audit oleh penyedia
e. Laporan audit
f. Tindak lanjut dari tindakan perbaikan
bentuk pendek dan bentuk panjang, harus tersedia atau didokumentasikan pada
suatu kertas kerja, dan dari kertas kerja inilah auditor menyusun laporannnya.
Karena hasil akhir hampir dari semua jenis audit adalah laporan auditor yang
disusun berdasarkan dengan apa yang ada pada kertas kerja audit. Maka sudah
selayaknya jika kertas kerja itu harus dirancang dan dibuat dengan sebaik-
baiknya.
Sebagai pendukung pendapat auditor
Laporan auditor disusun berdasarkan kertas kerja audit, ini berarti bahwa
kertas kerja merupakan alat untuk membuktikan dan menjelaskan kesimpulan-
kesimpulan yang ada pada laporan tersebut. Pada suatu ketika kemungkinan
auditor diminta oleh pengadilan untuk memberikan kesaksian mengenai peristiwa
keuangan kliennya atau mungkin dia diminta untuk mempertahankan tentang
ketelitian atau kewajaran laporan tersebut. Dalam hal lain, auditor setelah
memahami pengendalian intern kliennya dia akan menyusun surat rekomendasi
kepada manajemen tentang pengendalian intern tersebut. Dalam mengidentifikasi
kelemahan-kelemahan yang ada pada suatu pengendalian intern, demikian juga
dalam menyusun rekomendasi perbaikannya auditor akan menggunakan kertas
kerja audit sebagai sumber informasi yang utama.
Dalam kaitannya dengan tujuan kertas kerja audit ini, Arens secara lebih spesifik
menjelaskan tujuan-tujuan tersebut sebagai berikut:
dengan baik, bukti-bukti yang kompeten telah dikumpulkan secara cukup, dan
laporan auditor telah disusun dengan mempertimbangkan hasil auditnya.
Sebagai data untuk menyususun laporan auditor
Kertas kerja merupakan sumber penting untuk membantu auditor di dalam
menentukan atau mengambil hasil keputusan untuk menerbitkan laporan auditor
sesuai dengan situasinya. Data dalam kertas kerja berguna untuk menilai cukup
tidaknya luasnya audit dan kewajaran laporan keuangan. Selain itu, informasi
yang ada dalam kertas kerja audit diperlukan dalam penyusunan laporan keuangan
(yang akan dilampirkan dalam laporan auditor).
Sebagai dasar penilaian oleh pimpinan tim pemeriksa
Kertas kerja audit adalah merupakan referensi utama atau sumber data
bagi auditor senior, pimpinan tim audit, pimpinan kantor akuntan atau anggota
lainnya untuk menilai apakah bukti yang kompeten dan cukup telah dikumpulkan
untuk menyusun laporan auditor.
Selain tujuan-tujuan di atas, kertas kerja audit juga dapat digunakan sebagai:
b. Tidak memerlukan tambahan penjelasan secara lisan. Artinya kertas kerja harus
jelas dapat berbicara sendiri, harus berisi imformasi yang lengkap, tidak berisi
imformasi yang belum jelas atau pertanyaan yang belum dijawab.
2. Teliti
Dalam pembuatan kerja, akuntan harus memperhatikan ketelitian dalam
penulisan dan perhitungan sehingga kertas kerjanya bebas dari kesalahan tulis dan
perhitungan.
3. Ringkas
Kertas kerja harus dibatasi pada imformasi yang pokok-pokok saja yang
relevan dengan tujuan pemeriksaan yang dilakukan serta disajikan dengan ringkas
. untuk menghindari rincian-rincian yang tidak perlu. Analisis yang perlukan oleh
seorang akuntan harus merupakan peringkasan dan penapsiran data dan bukan
hanya merupakan penyalinan catatan klien kedalam kertas kerja.
4. Jelas
Kejelasan dalam imformasi kepada pihak-pihak yang akan memeriksa
kertas kerja perlu diusahakan oleh akuntan. Penggunaan ini istilah yang
menimbulkan arti ganda perlu dihindari. Penyajian imformasi secara sistematik
perlu dilakukan.
5. Rapi
Kerapian dalam pembuatan kertas kerja dan keteraturan penyusunan kertas
kerja akan membantu akuntan senior dalam menela’ah hasil pekerjaan stafnya
serta memudahkan memperoleh imformasi dari kertas kerja tersebut.
indeks kertas kerja yang dihasilkan. Dengan demikian, program audit berfungsi
sebagai suatu alat yang bermanfaat untuk menetapkan jadwal pelaksanaan dan
pengawasan pekerja audit. Program audit dapat digunakan untuk merencanakan
jumlah orang yang diperlukan untuk melaksanakan audit beserta komposisinya,
jumlah asisten dan auditor junior yang akan ditugasi, taksiran jam yang akan
dikonsumsi, serta untuk memungkinkan auditor yang berperan sebagai supervisor
dapat mengikuti program audit yang sedang berlangsung.
4. Skedul Utama
Skedul utama adalah kertas kerja yang digunakan untuk meringkas informasi
yang dicatat dalam skedul pendukung untuk akun-akun yang berhubungan. Skedul
utama ini digunakan untuk menggabungkan akun-akun buku besar yang sejenis,
yang jumlah saldonya akan dicantumkan dalam laporan keuangan dalam satu
jumlah. Skedul utama memiliki kolom yang sama dengan kolom-kolom yang
terdapat dalam working trial balance. Jumlah total tiap-tiap kolom dalam skedul
utama dipindahkan ke dalam kolom yang berkaitan dengan working trial balance.
5. Skedul Pendukung
Pada waktu auditor melakukan verifikasi terhadap unsur-unsur yang
tercantum dalam laporan keuangan klien, ia membuat berbagai macam kertas
kerja pendukung yang menguatkan informasi keuangan dan operasional yang
dikumpulkannya. Dalam setiap skedul pendukung harus dicantumkan pekerjaan
yang telah dilakukan oleh auditor dalam memverifikasi dan menganalisis unsur-
unsur yang dicantumkan dalam daftar tersebut, metode verifikasi yang digunakan,
pertanyaan yang timbul dalam audit, serta jawaban atas pertanyaan tersebut.
Skedul pendukung harus memuat juga berbagai simpulan yang dibuat oleh
auditor.
Analisis
Suatu analisis dirancang untuk menunjukkan atau menggambarkan
aktivitas akun-akun neraca yang terjadi selama periode yang diaudit, baik
untuk menyimpulkan saldo akhir maupun saldo awal. Jenis skedul ini biasanya
dipakai untuk akun-akun seperti: Surat Berharga, Piutang Wesel, Cadangan
Kerugian Piutang, Aktiva Tetap, Utang Jangka Panjang, dan seluruh rekening
modal sendiri. Karakteristik umum dari akun-akun ini adalah makna atau
12
kepentingan dari aktivitas atau mutasi pada akun-akun selama tahun yang
bersangkutan. Dalam banyak hal kertas kerja analisis mempunyai referensi
silang (cross reference) dengan kertas kerja yang lain.
Neraca Saldo atau Daftar
Daftar jenis ini terdiri dari susunan secara lengkap dari saldo-saldo
akun baik akun-akun secara neraca maupun akun-akun laba rugi. Hal ini
berbeda dengan suatu analisis yang hanya meliputi hal-hal yang mempunyai
saldo akhir periode. Contoh umum dari neraca saldo ini adalah daftar yang
mendukung piutang dagang, utang dagang, biaya reparasi dan pemeliharaan,
dan bermacam-macam penghasilan.
Rekonsiliasi
Suatu rekonsiliasi mendukung suatu jumlah tertentu yang pada
umumnya berupa pencocokan suatu jumlah yang tercatat pada catatan klien
dengan sumber informasi lain. Misalnya, rekonsiliasi antara saldo bank
menurut catatan lien dengan saldo bank menurut laporan bank, rekonsiliasi
antara saldo akun pembantu piutang dengan jawaban konfirmasi dari debitur,
dan rekonsiliasi antara saldo utang dengan laporan kreditur.
Pengujian Kepantasan
Skedul ini berisi informasi yang dapat digunakan untuk menilai apakah
saldo yang dicantumkan oleh klien mengandung kesalahan yang perlu
dipertimbangkan sesuai dengan keadaan dalam penugasan itu, atau untuk
menentukan cukup tidaknya suatu cadangan yang ditentukan oleh klien. Pada
umumnya auditor mengadakan pengujian terhadap biaya depresiasi , cadangan
pajak penghasilan, dan cadangan kerugian piutang dengan pengujian
kepantasan atau kewajaran tersebut.
Ikhtisar Hasil Prosedur Audit
Yaitu suatu prosedur audit tertentu yang telah dilaksanakan oleh
auditor. Misalnya, ikhtisar mengenai hasil konfirmasi piutang dagang, dan
ikhtisar hasil observasi persediaan.
Pembuktian Dokumen Pendukung
Skedul ini tidak menunjukkan suatu jumlah dan juga tidak mengkaitkan
dengan buku besar, sebab memang hanya digunakan untuk
13
mendokumentasikan hasil cut off, skedul ini harus menyatakan secara jelas
kesimpulan positif atau negatif tentang hasil pengujian tersebut.
Dokumen dari Pihak Luar
Sebagian dari kertas kerja audit terdiri dari dokumen-dokumen yang
berasal dari pihak luar yang dikumpulkan auditor seperti: jawaban konfirmasi
dan salinan surat perjanjian. Walaupun dokumen ini bukan merupakan skedul
dalam arti yang sebenarnya, tetapi dokumen ini harus diberi indek dan di arsip
dengan prosedur yang sama dengan skedul yang lain.
Untuk mencapai mutu kertas kerja yang baik seperti yang diharapkan,
maka berikut uraian pedoman dasar pembuatan kertas kerja:
a. Setiap kertas kerja harus bertujuan, dalam arti bahwa sebelum auditor yang
bersangkutan membuat kertas kerja terlebih dahulu ditetapkan tujuan yang ingin
dicapai, informasi yang ingin dikumpulkan dalam kertas kerja yang bersangkutan,
kemudian merencanakan atau merancang bentuk atau format kertas kerja tersebut.
b. Setiap topik dibuatkan kertas kerja tersendiri dan hanya satu muka yang
digunakan (tidak bolak-balik), hal ini dengan tujuan untuk menghindari adanya
informasi penting yang tercatat di halaman sebaliknya yang terlewatkan oleh
pengkaji.
c. Adanya identitas yang benar untuk setiap kertas kerja terutama mengenai judul
kertas kerja. Kertas kerja tersebut harus mencantumkan nama perusahaan klien,
tanggal audit, periode yang tercakup, penjelasan atau uraian mengenai informasi
yang disajikan, uraian mengenai prosedur uraian yang telah dilakukan, serta
adanya tanda tangan atau paraf dari pembuat kertas kerja.
d. Setiap kertas kerja harus diberi indek atau indek silang terhadap kertas kerja
neraca saldo atau skedul pertama yang bersangkutan. Jika memang diperlukan
maka diberi pula indek atau indek silang di antara kertas kerja satu terhadap kertas
kerja lainnya.
e. Semua langkah-langkah atau prosedur audit yang telah dilakukan harus
dinyatakan pada kertas kerja yang bersangkutan dan atau pada catatan akuntansi
perusahaan klien. Misalnya pengkajian atau review terhadap faktur pembelian
yang telah dibayar, dapat didukung dengan audit terhadap order pembelian dan
dokumen penerimaan barang untuk menguatkan atau membuktikan kebenaran dan
keabsahan dari faktur-faktur yang diperiksanya.
15
f. Dalam kertas kerja harus termasuk pula komentar auditor yang mencerminkan
kesimpulan terhadap setiap aspek pekerjaan. Dengan kata lain semua informasi
atau bukti yang diperoleh selama melakukan audit harus dituangkan dalam suatu
kertas kerja.
g. Hindarilah pekerjaan menulis kertas kerja kembali karena hal ini hanya akan
membuang waktu dan menambah biaya audit.
h. Kertas kerja yang sudah selesai pekerjaannya harus disimpan tersendiri dan
terpisah dengan kertas kerja yang belum selesai segera setelah kertas kerja
tersebut diselesaikan
Program Audit
PT BAHAGIA
Working Trial Balance
31 Desember 2012
No. Nama Indeks Saldo Adjustment Saldo
Akun Akun Kertas Kerja Menurut Setelah
Buku Adjustment
100 Kas F 14.000.000 500.000 15.000.000
110 Piutang G 55.000.000 (10.000.000) 45.000.000
PT BAHAGIA
Ringkasan Jurnal Adjustment
31 Desember 2012
Debit Kredit
Jurnal Adjustment #1
450 Hasil Penjualan
111 Piutang Dagang 6.000.000
Untuk mengoreksi penjualan 6.000.000
konsinyasi yang barangnya belum
laku dijual pada tanggal neraca
Jurnal Adjustment #2
210 Investasi 4.000.000
112 Piutang Wesel 4.000.000
Koreksi investasi dalam wesel tagih
yang dicatat sebagai piutang wesel
19
Skedul Utama :
PT BAHAGIA
Piutang
31 Desember 2012
No. Nama Akun Indeks Saldo Adjustment Saldo
Akun Kertas Menurut Setelah
Kerja Buku Adjustment
111 Piutang Dagang G-1 41.000.000 (6.000.000) 35.000.000
112 Piutang wesel G-2 19.000.000 (4.000.000) 15.000.000
113 Piutang Lain G-3 2.000.000 2.000.000
114 Cad Kerugian G-4 (7.000.000) (7.000.000)
Piutang
55.000.000 (10.000.000) 45.000.000
Skedul Pendukung :
PT BAHAGIA
Piutang Wesel
31 Desember 2012
Jangka Waktu
Pembuat Dari Sampai Saldo
Wesel
Eliona Sari 12/09/2011 12/01/2012 10.000.000
Rissa Rimendi 15/11/12011 15/02/2012 5.000.000 √
Oki Sasongko 14/02/2011 14/02/2012 4.000.000 √
Jumlah 19.000.000 √√
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kertas kerja didefinisikan sebagai catatan-catatan yang diselenggarakan
oleh auditor mengenai prosedur audit yang ditempuh, pengujian yang dilakukan,
informasi yang diperoleh, dan simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan
pelaksanaan penugasan audit yang dilakukannya.
Kertas kerja audit berfungsi sebagai jembatan/mata rantai
yangmenghubungkan antara catatan auditi dengan laporan hasil audit, dan
dapatpula dipergunakan auditor untuk mempertanggung jawabkan
prosedur/langkahaudit yang dilakukannya, mengkoordinir dan mengorganisir
semua tahap auditmulai dari perencanaan sampai pelaporan, dan sebagai dokumen
yang dapatdigunakan oleh auditor berikutnya.
Kertas kerja yang baik harus lengkap, teliti, ringkas, jelas dan rapi, disimpan
dan dijaga kerahasiannya. Agar mudah diakses, lazimnya kertas kerja audit
dikelompokkan dalam berkas permanen (permanent file), berkas berjalan (current
file), berkas lampiran dan berkas khusus.
4.2 Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
21