Anda di halaman 1dari 31

KERTAS KERJA AUDIT

PT Unilever Indonesia Tbk

September 2023

Dosen Pengampu :
Choms Gary G.T Sibarani S.Pd, S.E, M.Si, Ak.CA

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Gilbert E Hutauruk (7203142014)
Paskah Ria April Yanti (7202442004)
Halawa Novia Inggit Kartika (7203142028)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FALKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
BERITA TEMUAN
Sumber : https://www.kompasiana.com/hos1311/6401782d4addee4fdb61f322/mengapa-
sekelas-unilever-indonesia-tergelincir-menjaga-pangsa-pasar
TEMUAN AWAL
Nama Perusahaan: PT Unilever Indonesia Tbk Periode Audit No. KKK
Program yang diaudit: Temuan dan Rekomendasi 2023

Komentar Manajemen Tanggapan


No. Kondisi Kriteria Penyebab Akibat Rekomendasi
Perusahaan Auditor

Lingkungan Pemasaran dan Fungsi Pemasaran (Kebijakan Penetapan Harga & Kebijakan Produk)

1 Unilever tidak Melakukan Kenaikan Harga Bahan Baku Laporan keuangan 2022 Mengembalikan Perusahaan Perusahaan harus
menyesuaikan evaluasi dan dan persaingan ketat Unilever Indonesia konsumen yang sudah sebaiknya mengoptimalisasikan
produknya tinjauan berkala (UNVR) menunjukkan beralih produk Mengidentifikasi bahan baku dan
dengan produk pada laporan laba turun menjadi Rp merupakan hal yang apa yang bagaimana brand PT
sejenis yang penjualan serta 5,36 triliun dibanding sulit, terutama jika menjadi Unilever
dimiliki oleh tren terbaru 2021 sebesar Rp 5,76 produk pesaing kelebihan- dibandingkan brand
competitor yang sangatlah triliun. berkualitas baik. kelebihan dari dengan para
bersaing dipasar penting. Meskipun Unilever produk yagn kometitor
(-) Trust in Inovation, ditawarkan
Perusahaan nasional dan
perusahaan global juga
mengelontarkan uang
cukup banyak untuk
inovasi produk.

Di tahun ini, kata Ira,


perusahaan akan
mengandalkan inovasi
yang tepat sasaran
memenuhi kebutuhan
konsumen saat ini dan
terus beriorientasi pada
pertumbuhan jangka
panjang, sehingga
perusahaan dapat dapat
mengatasi berbagai
tantangan dan siap
menyambut dengan
maksimal begitu
momentum pemulihan
ekonomi tiba.

2 Produk Unggulan Sesuai dengan Produk unggulan tersebut Pendapatan UNVR "Terlepas dari Produk Perusahaan harus
seperti Lifeboy strategi global mendominasi penjualan Meningkat persaingan yang ketat Unggulan mempertahankan
dan Pepsodent Unilever berupya dalam industri fast- tersebut tetap dan
mendominasi menang dengan moving consumer goods untuk di mengembangkan
penjualan (+) brand kami (FMCG) dan berbagai pertahanakan produk tersebut
didukung oleh tantangan seperti brandnya sehingga masyarakat
produk unggulan kenaikan harga mendapatkan model
komoditas dan bahan brand terbaru
bakar, daya saing kami
telah meningkat dengan
total pangsa pasar
Perseroan di 2022
menguat dibandingkan
2021," terang Ira,
dikutip dari keterangan
resmi, pada 9 Februari
2023 lalu

3 Unilever tidak Standar Karena adanya pesaing salah UNVR kesulitan Salah satu langkah Sebaiknya Perusahaan harus
menyusun harga Penentuan Harga satunya Paragon bersaing di pasar hand UNVR mengembalikan perusahaan lebih teliti dalam
bauran Jual : sanitizer dan pembersih pangsa pasar dengan menetapkan meyikapi daya beli
produknya (-) 1.Menggunakan lainnya (masyarakat mengoptimalkan harga pasar yang masyarakat
metode harga membeli dalam jumlah keunggulan kompetitif sesuai dengan
biaya plus (Cost- banyak sehingga di rantai distribusi, kondisi pasar
plus pricing memilih produk marketing on store, dan yang mana pada
method) berharga murah). lainnya sebagai saat kondisi
2.Dilakukan perusahaan masyarakat
peninjauan harga multinasional. keuangannya
yang disarankan menurun
pemasok
3.Adanya
perbedaan margin
keuntungan
setiap produk

Sumber : https://www.liputan6.com/saham/read/4987550/strategi-unilever-indonesia-hadapi-tantangan-di-2022?page=3
AUDIT PENDAHULUAN

Nama Perusahaan : PT Unilever Indonesia


Periode Audit No. KKA
Tbk
Program yang diaudit : Lingkungan
Pemasaran dan Fungsi Pemasaran
September 2023
(Kebijakan Penetapan Harga dan Kebijakan
Produk)

No Langkah-langkah Audit Pendahuluan Dilaksanakan oleh Waktu yang Diperlukan


Lingkungan Pemasaran
Tujuan:
1. Mendapatkan sumber informasi
mengenai Lingkungan Pemasaran oleh
PT Unilever Indonesia Tbk
2. Mengkaji masalah yang terkait dengan
Lingkungan Pemasaran di PT Unilever
Indonesia Tbk
3. Sebagai dasar penyusunan program
kerja audit tahap berikutnya, yaitu
pengujian dan review atas sistem
pengendalian manajemen.
Langkah-langkah Kerja :
1. Mendapatkan informasi dan
menganalisa bagaimana perusahaan Gilbert Exaudi
memanfaatkan kecenderungan Hutauruk
demografi untuk kemajuan perusahaan.
2. Menilai bagaimana perusahaan Paskah Ria April Yanti 60 Menit
memanfaatkan perubahan teknologi Halawa
produksi untuk peningkatan kinerja
perusahaan. Novia Inggit Kartika
3. Mendapatkan informasi dan
mengidentifikasi bagaimana perusahaan
menyesuaikan strategi dan taktik
pemasaran nya sesuai dengan perubahan
yang terjadi.
4. Mendapatkan informasi dan
menganalisa bagaimana perusahaan
mengadopsi gaya hidup dan nilai-nilai
pelanggan dalam upaya pemasarannya.
5. Menilai jawaban yang diperoleh,
kemudian auditor mengumpulkan bukti-
bukti pendukung untuk memperkuat
jawaban yang diterima.
Kebijakan Penetapan Harga
Tujuan: Gilbert Exaudi 60 Menit
1. Mendapatkan sumber informasi Hutauruk
mengenai Kebijakan Penetapan Harga
oleh PT Unilever Indonesia Tbk Paskah Ria April Yanti
2. Mengkaji masalah yang terkait dengan Halawa
Kebijakan Penetapan Harga di PT
Unilever Indonesia Tbk Novia Inggit Kartika
3. Sebagai dasar penyusunan program
kerja audit tahap berikutnya, yaitu
pengujian dan review atas sistem
pengendalian manajemen.
Langkah-langkah Kerja :
1. Memeriksa seberapa efektif tujuan,
kebijakan, strategi, dan prosedur
tersebut mendukung pencapaian tujuan
pemasaran perusahaan.
2. Mendapatkan dan mengidentifikasi
harga yang ditetapkan perusahaan
apakah mengadopsi kepentingan
pemerintah dalam mensejahterakan
masyarakat.
3. Menilai harga yang ditetapkan oleh
perusahan, apakah sudah realistis atau
tidak bagi pelanggan dan kontribusinya
terhadap keuntungan perusahaan.
4. Mendapatkan dan menganalisis, apakah
harga yang ditetapkan oleh perusahaan
dapat menjaga stabilitas margin
perusahaan dan distributor.
5. Menilai loyalitas saluran (distributor)
dalam menghantarkan produk
perusahaan ke pasar.
6. Menilai jawaban yang diperoleh,
kemudian auditor mengumpulkan bukti-
bukti pendukung untuk memperkuat
jawaban yang diterima.
Kebijakan Produk
Tujuan:
1. Mendapatkan sumber informasi
mengenai Kebijakan Produk oleh PT Gilbert Exaudi
Unilever Indonesia Tbk Hutauruk
2. Mengkaji masalah yang terkait dengan
Kebijakan Produk di PT Unilever Paskah Ria April Yanti 60 Menit
Indonesia Tbk Halawa
3. Sebagai dasar penyusunan program
kerja audit tahap berikutnya, yaitu Novia Inggit Kartika
pengujian dan review atas sistem
pengendalian manajemen.
Langkah-langkah Kerja :
1. Memeriksa dan mengidentifikasi
bagaimana rentang lini produknya dan
kesesuaiannya dengan strategi
pencapaian tujuan pemasaran.
2. Menilai kemampuan lini produk ini
dalam memuaskan kebutuhan pasar dan
kontribusinya pada laba perusahaan.
3. Mendapatkan informasi dan
menganalisis apa yang menjadi alasan
untuk menghapus lini produk tersebut
dan pengaruhnya terhadap kinerja lini
produk yang lain.
4. Memeriksa dan menganalisis apa yang
menjadi alasan untuk menambah lini
produk tersebut dan pengaruhnya
terhadap kinerja lini produk yang lain.
5. Menilai jawaban yang diperoleh,
kemudian auditor mengumpulkan bukti-
bukti pendukung untuk memperkuat
jawaban yang diterima.

Diaudit oleh : Jawaban Catatan Di-review oleh :


Gilbert Exaudi Hutauruk Ya Tidak

0 0
Paskah Ria April Yanti Halawa
Choms Gary G.T Sibarani S.Pd, S.E,
M.Si, Ak.CA
Novia Inggit Kartika

Tanggal 22 September 2023 Tanggal 22 September 2023


RIVIEW DAN PENGUJIAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN

Nama Perusahaan : PT Unilever Indonesia


Periode Audit No. KKA
Tbk
Program yang diaudit : Review dan
September 2023
Pengujian Sistem Pengendalian Manajemen

Nomor Internal Control Jawaban Komentar


Questionnaire dan ICQ
Langkah-langkah
ICQ LK Kerja Ya Tidak

1 Apakah departemen Ya. Tujuan Perusahaan PT Unilever Indonesia


perusahaan masih relavan dengan lingkungan bisnis saat
memiliki  ini. Dimana tujuan tertulis dalam visi-misi.
pernyataan tujuan Tujuan yang ditampilkan tersosialisasikan
secara tertulis? dengan baik. (Lampiran : Annual Report 48)
2 Apakah pemasaran Tidak. Karena PT Unilever menghadapi 2
perusahaan tantangan yaitu pertama tingginya inflasi akibat
menyesuaikan  gejolak dari harga-harga komoditas dan kedua
tujuan dengan ketatnya persaingan.
perubahan kondisi? (Lampiran : Annual Report 23)
3 Apakah perusahaan Program Mangun Karso adalah sebuah upaya
memiliki rencana dari Unilever Indonesia sebagai perusahaan
bisnis (business yang memiliki tanggung jawab sosial. Melalui
plan) aktual untuk Mangun Karso, Perseroan mendukung para
dibandingkan pekerja yang terdampak efisiensi dengan
nantinya dengan melakukan pendampingan agar mereka dapat
hasil yang dicapai berwirausaha (entrepreneurship).

Pendampingan awal berjalan sekitar enam
bulan, mulai dari inisiasi ide wirausaha sampai
penghitungan rencana bisnis. Kami juga
memiliki support group melalui channel
WhatsApp untuk terus mendampingi mereka
dalam perjalanan bisnisnya.
(Lampiran : Annual Report 90)
4 Apakah pemasaran Tidak pada saaat pandemi dikarenakan harga
melakukan studi bahan baku tinggi dan juga para pesaing ketat
terhadap keinginan,  sehingga tidak memnuhi keinginan konsumen
sikap, dan perilaku pada saat pandemi.
pelanggan, sebelum (www.kompasiana.com/hos1311/6401782d4addee4fdb61f322/mengapa-sekelas-unilever-indonesia-tergelincir-
menjaga-pangsa-pasar?page=2&page_images=1)
memutuskan upaya
pemasaran yang
akan dilakukan?
5 Apakah perusahaan Ya. Karena berupaya meningkatkan promosi
telah menyusun secara kompotitif dipasar. Pt Unilever
upaya  memanfaatkan kanal digital seperti instagram
pemasarannya dan tiktok.
secara sistematis? (Lampiran : Annual Report 128 dan 129)
6 Apakah perusahaan Tidak. Tidak dipaparkan secara khusus
memiliki prosedur

perencanaan pasar
secara tertulis?

Diaudit oleh : Jawaban Catatan Di-review oleh :


Gilbert Exaudi Hutauruk Ya Tidak

4 0
Paskah Ria April Yanti Halawa
Choms Gary G.T Sibarani S.Pd, S.E,
M.Si, Ak.CA
Novia Inggit Kartika

Tanggal 22 September 2023 Tanggal 22 September 2023


Nama Perusahaan : PT Unilever Indonesia Tbk Periode Audit No. KKA
Program yang diaudit : Lingkungan Pemasaran September 2023

Nomor Internal Control Jawaban ICQ Komentar


Questionnaire dan
ICQ LK Langkah-langkah Kerja Ya Tidak
Tujuan Review dan
Pengujian
Pengendalian
Manajemen:
Untuk mendapatkan
sumber informasi
mengenai
Lingkungan
Pemasaran PT
Unilever Indonesia
Tbk lalu mengkaji
masalah tersebut dan
menilai apakah ruang
lingkup Lingkungan
Pemasaran PT
Unilever Indonesia
Tbk sudah memenuhi
kriteria 3 E
(ekonomis, efektif
dan efisien). Maka
potensi-potensi
masalah yang sedang
terjadi dalam aktivitas
operasional
perusahaan dapat
diketahui dan
diselesaikan dengan
rekomendasi dari
auditor.
Lingkungan Makro
1 Apakah Karakteristik demografis di Indonesia sangatlah
Perkembangan dan ideal dan cocok dengan PT Unilever menurut
kecenderungan majalah business week, hal ini dapat dilihat dari
demografis utama produk yang dihasilkan PT Unilever Indonesia

memberikan yang memenuhi kebutuhan penduduk Indonesia
peluang atau yang produknya bisa kita nikmati di semua usia
ancaman, bagi dan kelas ekonomi.
perusahaan? (Lampiran : https://www.studocu.com/id/document/universitas-riau/manajemen/analisis-lingkungan-eksternal-pt-
unilever-indonesia/39044073)
2 Bagaimana posisi Kalau dilihat kondisi pasar pada Februari,
perusahaan saat ini? Maret, dan April 2023 growth nya turun sekitar
4-5 persen dibandingkan tiga bulan

sebelumnya, ungkap Presiden Direktur PT
Unilever Indonesia Tbk Ira Noviarti
(Lampiran: https://www.liputan6.com/saham/read/5326807/pasar-lesu-pada-awal-2023-unilever-indonesia-
optimistis-kinerja-moncer)

3 Bagaimana Saat pandemi terjadi, masyarakat Indonesia


tanggapan mengalami perubahan pola pembelian secara
masyarakat besar terutama di bagian hand sanitizer,
terhadap bisnis dan  masker, dan personal care lainnya. Dimana
produk perusahaan? masyarakat membeli produk lain dengan harga
yang murah dengan kualitas yang bagus.
(Lampiran : https://www.kompasiana.com/hos1311/6401782d4addee4fdb61f322/mengapa-sekelas-unilever-
indonesia-tergelincir-menjaga-pangsa-pasar?page=1&page_images=1)

Lingkungan Mikro
4 Bagaimana UNVR memiliki produk unggulan seperti
perusahaan pepsodent, citra, lifebuoy, vaseline, ponds,
mengidentifikasi molto, rinso, sunlight, rexona, dan lainnya.
kebutuhan Sayangnya UNVR terlalu percaya bahwa
pelanggan?  konsumennya akan tetap menggunakan produk
tersebut. Sehingga mereka kehilangan
konsumen akibat tidak melihat pola konsumen
yang tiba-tiba berubah.
(Lampiran : https://www.kompasiana.com/hos1311/6401782d4addee4fdb61f322/mengapa-sekelas-unilever-
indonesia-tergelincir-menjaga-pangsa-pasar?page=1&page_images=1)

5 Siapa pesaing Perubahan pola dan daya beli konsumen tidak


utama Perusahaan? akan terjadi secara drastis jika tidak ada
pesaing. Shifting strategi bisnis pesaing produk

personal care UNVR sangat agresif. Salah satu
pesaing yang sangat agresif adalah Paragon.
(Lampiran : https://www.kompasiana.com/hos1311/6401782d4addee4fdb61f322/mengapa-sekelas-unilever-
indonesia-tergelincir-menjaga-pangsa-pasar?page=1&page_images=1)

Diaudit oleh : Jawaban Catatan Di-review oleh :


Gilbert Exaudi Hutauruk Ya Tidak

1 4
Paskah Ria April Yanti Halawa
Choms Gary G.T Sibarani S.Pd, S.E,
M.Si, Ak.CA
Novia Inggit Kartika

Tanggal 22 September 2023 Tanggal 22 September 2023


Nama Perusahaan : PT Unilever Indonesia
Periode Audit No. KKA
Tbk
Program yang diaudit : Fungsi Pemasaran
September 2023
(Kebijakan Penetapan Harga)

Nomor Internal Control Jawaban Komentar


Questionnaire dan ICQ
Langkah-langkah
ICQ LK Kerja Ya Tidak

Tujuan Review dan


Pengujian
Pengendalian
Manajemen:
Untuk mendapatkan
sumber informasi
mengenai
Lingkungan
Pemasaran PT
Unilever Indonesia
Tbk lalu mengkaji
masalah tersebut dan
menilai apakah ruang
lingkup Lingkungan
Pemasaran PT
Unilever Indonesia
Tbk sudah memenuhi
kriteria 3 E
(ekonomis, efektif
dan efisien). Maka
potensi-potensi
masalah yang sedang
terjadi dalam aktivitas
operasional
perusahaan dapat
diketahui dan
diselesaikan dengan
rekomendasi dari
auditor.
1 Apakah perusahaan Unilever Indonesia tidak menaikkan harga
memiliki: tujuan, secara merata (blanket price increase). Strategi
kebijakan, strategi,  ini dilakukan karena adanya kenaikan harga-
dan prosedur harga komoditas (inflasi) secara global
penetapan harga memaksa Unilever Indonesia untuk menaikkan
yang dinyatakan harga jual dengan tetap memperhitungkan daya
secara tegas? beli dari pelanggan. Oleh karena itu, Unilever
Indonesia terus memastikan produk-produk
merek besar yang menjadi bagian penting
keseharian masyarakat tersedia dengan
kemasan dan harga yang terjangkau (harga
rekomendasi Rp500, Rp1.000, dan Rp2.000).
Produk-produk tersebut adalah Royco, Bango,
Rinso, Sunlight, Sunsilk, Clear, Lifebuoy, dan
lain-lain.
(Lampiran : Annual Report PT Unilever
Indonesia Tbk 2022, Halaman 22+23)
2 Apakah harga Unilever Indonesia tidak berkompromi terhadap
ditetapkan biaya yaitu dengan berfokus untuk menjaga
berdasarkan biaya tetap kompetitif sementara efisiensi tetap
kriteria: biaya, meningkat, dalam proses dari hulu sampai hilir,
permintaan, untuk memastikan imbal hasil yang baik atas
persaingan? investasi pemasaran. Tetapi setelah dilakukan
perbandingan harga antara lini produk yang

sama dengan perusahaan pesaingnya (Wings)
maka disimpulkan bahwa harga unit/kuantitas
(ML & G) produk wings lebih murah daripada
produk Unilever Indonesia.
(Lampiran : Annual Report PT Unilever
Indonesia Tbk 2022, Halaman 169 dan Tabel
1.1)
3 Apakah manajemen Menurut Christine, Unilever Indonesia masih
mengetahui tentang akan selektif menerapkan kenaikan harga
elastisitas agar tidak kehilangan daya saing untuk
permintaan harga, mempertahankan pertumbuhan pasar. Pada
pengaruh kurva kuartal ketiga 2022, Unilever Indonesia
pengalaman, melakukan beberapa kali koreksi harga pada
kebijakan  beberapa produk produk Home Care yang
penetapan harga menghasilkan pangsa pasar yang lebih tinggi
pesaing? sebesar 250 basis poin (bps) QoQ. Strategi
Unilever Indonesia adalah menahan kenaikan
harga barang secara kompetitif sambil
memantau volume penjualan.
(Lampiran : https://www.google.com/amp/s/amp.kontan.co.id/news/kenaikan-harga-komoditas-menekan-bisnis-
unilever-simak-rekomendasi-saham-unvr)

4 Apakah kebijakan Portofolio produk Unilever Indonesia, yang


penetapan harga  terdiri dari 43 produk domestik utama,
telah disesuaikan dipasarkan melalui 605 jaringan distributor
dengan kebutuhan independen yang melayani ratusan ribu toko
distributor dan agen di seluruh Indonesia. Tetapi tidak semua
penjual, pemasok, produk unvr dapat bertahan di pasaran
serta peraturan seperti:
pemerintah? 1. Membeli sekaligus murah (low) yaitu
UNVR kesulitan bersaing di pasar hand
sanitizer dan pembersih lainnya (masyarakat
membeli dalam jumlah banyak sehingga
memilih produk berharga murah) dan mulai
memilih produk yang wangi dan berharga
terjangkau seperti Lervia
2. Membeli sekaligus produk bagus (middle).
Citra dan Ponds kalah saing dengan personal
care yang lebih hits seperti kahf, scarlett, dan
innisfree (masyarakat membeli dalam jumlah
sedikit langsung berharga mahal/mencoba
produk baru).
(Lampiran : Annual Report PT Unilever
Indonesia Tbk 2022, Halaman 59 dan Sumber :
https://www.kompasiana.com/hos1311/6401782d4addee4fdb61f322/mengapa-sekelas-unilever-indonesia-
tergelincir-menjaga-pangsa-pasar )

Diaudit oleh : Jawaban Catatan Di-review oleh :


Gilbert Exaudi Hutauruk Ya Tidak

2 2
Paskah Ria April Yanti Halawa
Choms Gary G.T Sibarani S.Pd, S.E,
M.Si, Ak.CA
Novia Inggit Kartika

Tanggal 22 September 2023 Tanggal 22 September 2023


Nama Perusahaan : PT Unilever Indonesia
Periode Audit No. KKA
Tbk
Program yang diaudit : Fungsi Pemasaran
September 2023
(Kebijakan Produk)

Nomor Internal Control Jawaban Komentar


Questionnaire dan ICQ
Langkah-langkah
ICQ LK Kerja Ya Tidak

Tujuan Review dan


Pengujian
Pengendalian
Manajemen:
Untuk mendapatkan
sumber informasi
mengenai
Lingkungan
Pemasaran PT
Unilever Indonesia
Tbk lalu mengkaji
masalah tersebut dan
menilai apakah ruang
lingkup Lingkungan
Pemasaran PT
Unilever Indonesia
Tbk sudah
memenuhi kriteria 3
E (ekonomis, efektif
dan efisien). Maka
potensi-potensi
masalah yang sedang
terjadi dalam
aktivitas operasional
perusahaan dapat
diketahui dan
diselesaikan dengan
rekomendasi dari
auditor.
1 Apakah perusahaan Unilever Indonesia memiliki beberapa segmen
menyatakan secara yaitu
tegas lini a. Segmen Home & Personal Care mewakili unit

produknya? bisnis Home Care, Beauty & Well-being, dan
Personal Care.
b. Segmen Foods & Refreshment terdiri dari
unit bisnis Nutrition dan Ice Cream.
Bauran produknya adalah Axe, Bango, Buavita,
Cif, Citra, Clear, Clear Men, Close Up,
Cornetto, Dove, Feast, Glow & Lovely,
Hellmann's, Jawara, Knorr, LUX, Lifebuoy,
Lipton, Love Beauty & Planet, Magnum, Molto,
Paddle Pop, Pepsodent, Pond's, Pond's Men,
Populaire Indonesia, Populaire, Rexona, Rinso,
Royco, SariWangi, Seru, Simple, St. Ives,
Sunlight, Sunsilk, Superpell, TRESemmé, The
Vegetarian Butcher, U Professional, Unilever
Professional, Vaseline Men, Viennetta, Vixal,
Wall's, Wipol dan Zwitsal.
(Lampiran : Annual Report PT Unilever
Indonesia Tbk 2022, Halaman 108-129) dan
Sumber :
https://www.unilever.co.id/brands/?pageSize=48
2 Apakah lini produk Laba Unilever Indonesia turun menjadi Rp 5,36
yang ada saat ini triliun dibanding 2021 sebesar Rp5,76 trilliun.
mampu mencapai Dan hanya produk unggulan seperti lifebuoy
tujuannya? dan pepsodent yang mendominasi penjualan

(pendapatan naik). Hal ini disebabkan Unilever
Indonesia kesulitan bersaing dengan perusahaan
pesaing akibat pandemic.
(Lampiran : https://www.kompasiana.com/hos1311/6401782d4addee4fdb61f322/mengapa-sekelas-unilever-
indonesia-tergelincir-menjaga-pangsa-pasar)

3 Apakah lini produk Unilever Indonesia lebih kuat pada segmen


yang ditetapkan harga menengah ke atas
perusahaan  (Lampiran : Annual Report PT Unilever
merentang: Indonesia Tbk 2022, Halaman 20-21)
Ke dua arah
4 Apakah perusahaan Terkhusus pada produk yang memiliki banyak
harus menghapus pesaing sehingga Unilever Indonesia akan
beberapa lini berfokus untuk berinovasi pada produk lain
produknya? yang telah dimiliki. Hal ini sesuai dengan

strategi Unilever Indonesia untuk menciptakan
produk yang berkelanjutan; berlandaskan tujuan
mulia dan mampu bersaing di masa depan.
Sumber: unilever.co.id
5 Apakah perusahaan Ya, karena Unilever Indonesia akan terus
harus menambah melakukan penelitian dan inovasi yang

beberapa lini bertanggung jawab, aman dan berkelanjutan,
produknya? yang sepenuhnya memperhatikan apa yang
menjadi kekhawatiran konsumen dan
masyarakat. Dalam memenuhi kebutuhan
konsumen, Unilever melakukan inovasi
berdasarkan pada ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dapat dipertanggungjawabkan;
dan mencerminkan standar dan etika tinggi.
Unilever memiliki standar global yang berlaku
untuk semua penelitian dan inovasi, termasuk
untuk: desain produk baru yang aman dan
berkelanjutan, proses dan kemasan; produk dan
pengembangan merek; kolaborasi inovasi
terbuka; dan publikasi atas penelitian ilmiah.
(Lampiran : Pedoman Prinsip-Prinsip Bisnis dan
Kebijakan Pedoman, Halaman 32)
6 Apakah perusahaan Awalnya Unilever Indonesia percaya produk
telah memahami mereka khususnya Home Care, Beauty & Well-
dengan baik sikap being, dan Personal Care seperti pepsodent,
pembeli terhadap citra, lifebuoy, Vaseline, sunlight dan lainnya
kualitas produk telah memahami dengan baik sikap pembeli
perusahaan dan terhadap produk mereka. Sayangnya mereka
pesaing, tampilan, terlalu percaya bahwa konsumennya akan tetap
gaya, merek, dan menggunakan produknya. Tetapi saat pandemi
karakteristik  terjadi, masyarakat indonesia mengalami
lainnya? perubahan pola pembelian secara besar terutama
di bagian hand sanitizer, masker dan personal
care lainnya. Shifting strategi bisnis pesaing
produk personal care Unilever Indonesia sangat
agresif. Salah satu pesaing yang sangat agresif
adalah Paragon, melalui produknya wardah,
emina, dan make over.
(Lampiran : https://www.kompasiana.com/hos1311/6401782d4addee4fdb61f322/mengapa-sekelas-unilever-
indonesia-tergelincir-menjaga-pangsa-pasar)

7 Apakah strategi Tidak, terbukti dari pemasaran yang dilakukan


produk dan merek Unilever Indonesia melalui iklan dagang; segala
membutuhkan bentuk iklan termasuk televisi, radio, cetak,
peningkatan? media digital, kegiatan promosi dan acara.
 Seperti Lifebuoy dan pepsodent yang menjadi
salah satu penyebab pendapatan naik.
(Lampiran : Pedoman Prinsip-Prinsip Bisnis dan
Kebijakan Pedoman, Halaman 33 dan Sumber :
https://www.kompasiana.com/hos1311/6401782d4addee4fdb61f322/mengapa-sekelas-unilever-indonesia-
tergelincir-menjaga-pangsa-pasar )

Diaudit oleh : Jawaban Catatan Di-review oleh :


Gilbert Exaudi Hutauruk Ya Tidak

5 2
Paskah Ria April Yanti Halawa
Choms Gary G.T Sibarani S.Pd, S.E,
M.Si, Ak.CA
Novia Inggit Kartika

Tanggal 22 September 2023 Tanggal 22 September 2023


DAFTAR RINGKASAN AKHIR

Kondisi Penyebab Akibat

Perusahaan gagal dalam Masyarakat lebih memilih Karena tidak mampu


mempertahankan pangsa untuk membeli produk bersaing maka Citra dan
pasarnya. dengan harga mahal Ponds yang menjadi
dengan motif mencoba produk unggulan mulai
produk baru yang lebih ditinggalkan karena middle
hits. consumer lebih memilih
produk personal care yang
lebih hits seperti kahf,
scarlett, dan Innisfree.

Unilever tidak menyusun Karena adanya kenaikan Unilever Indonesia


harga bauran produknya harga-harga komoditas/ mengalami sedikit
bahan baku (inflasi) secara penurunan laba bruto yaitu
global memaksa sekitar -2.9%, dimana pada
departemen produksi untuk tahun 2022 adalah
menaikkan harga jual di 19,064,937 sedangkan
beberapa lini produk tahun 2021 adalah
Unilever Indonesia. 19,626,387
AUDIT LANJUTAN

Nama Perusahaan : PT Unilever Indonesia Tbk Periode Audit No. KKA


Program yang diaudit : Lingkungan Pemasaran September
dan Strategi Pemasaran 2023

Temuan yang Dikembangkan dan Pelaksana Langkah-langkah


Nomor
Langkah-langkah Kerja Audit Kerja
Temuan LK Waktu
Dilaksanakan
yang
Oleh
Diperlukan
Tujuan Audit Lanjutan:
Audit lanjutan dilaksanakan untuk Gilbert Exaudi
menganalisis masalah yang ada Hutauruk
dalam ruang lingkup dan
Paskah Ria April
mempermudah manajemen dan Yanti Halawa
60 Menit
auditor untuk menemukan akar
masalahnya serta memberikan solusi Novia Inggit
Kartika
atau rekomendasi atas permasalahan
tersebut.
Lingkungan Pemasaran
Judul Temuan:
Gilbert
Perusahaan gagal dalam
Exaudi
mempertahankan pangsa pasarnya.
Hutauruk
Langkah Kerja
1. Menilai kebijakan
manajemen pemasaran.
Paskah Ria
2. Mengidentifikasi segmentasi 60 Menit
April Yanti
pasar.
Halawa
3. Mengamati perilaku dan
daya beli konsumen.
4. Menilai kemampuan pesaing
Novia Inggit
(kompetitor) yang
Kartika
menawarkan produk sejenis.
Fungsi Pemasaran
Judul Temuan: Gilbert
Beberapa lini produk Unilever Exaudi
belum mampu menghasilkan laba Hutauruk
secara maksimal. 60 Menit
Langkah Kerja
1. Menilai kebijakan Paskah Ria
manajemen perusahaan April Yanti
dalam penetapan harga Halawa
pokok penjualan.
2. Menilai harga komoditas
bahan baku, karena Novia Inggit
berpengaruh terhadap harga Kartika
jual produk.
3. Memeriksa lini produk yang
tidak laku dipasaran.
4. Menilai kebermanfaatan
produk dalam kebutuhan
sehari-hari konsumen.

Diaudit oleh : Jawaban Catatan Di-review oleh :


Gilbert Exaudi Hutauruk Ya Tidak

0 0
Paskah Ria April Yanti Halawa Choms Gary G.T Sibarani
S.Pd, S.E, M.Si, Ak.CA

Novia Inggit Kartika

Tanggal 22 September 2023 Tanggal 22 September 2023


LAPORAN HASIL AUDIT
Medan, 23 September 2023

No : 001/KAP/I/2023
Lampiran : 3 eksemplar
Perihal : Laporan Hasil Audit Manajemen

Kepada
Yth, Direktur Utama PT Unilever Indonesia Tbk

Kami telah melakukan audit atas Pemasaran pada PT Unilever Indonesia Tbk untuk
periode tahun 2021/2022. Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas
kewajaran laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan
pendapat atas laporan keuangan tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang pemasaran
yaitu: Home & Personal Care dan Foods & Refreshment. Audit tersebut dimaksudkan untuk
menilai ekonomisasi (kehematan), efisiensi (daya guna), dan efektivitas (hasil guna).
Pengelolaan Pemasaran yang dilakukan dan memberikan saran perbaikan atas kelemahan
pelayanan yang ditemukan selama audit, sehingga diharapkan di masa yang akan datang
dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat beroperasi dengan
lebih ekonomis, efisien, dan lebih efektif dalam mencapai tujuannya.

Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi:
Bab I : Informasi Latar Belakang
Bab II : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit
Bab III : Rekomendasi
Bab IV : Ruang Lingkup Audit

Dalam melaksanakan audit, kami telah memperoleh banyak bantuan, dukungan, dan
kerja sama dari berbagai pihak baik jajaran direksi maupun staf yang berhubungan dengan
pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang telah
terjalin dengan baik ini.
Kantor Akuntan Publik
Gilbert Exaudi Hutauruk

Paskah Ria April Yanti


Halawa

Novia Inggit Kartika


Bab I
Informasi Latar Belakang
Latar Belakang Unilever Indonesia
Unilever Indonesia pertama kali didirikan pada 5 Desember 1933 dengan nama
“Lever’s Zeepfabrieken N.V.” yang bertempat di daerah Angke, Jakarta Utara berdasarkan
akta No. 23 dari Mr. A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Jenderal
Geoual van Nederlandsch-Indie berdasarkan surat No. 14 pada 16 Desember 1933, terdaftar
di Raad van Justitie, Batavia No. 302 pada 22 Desember 1933 dan diterbitkan dalam Javasche
Courant pada 9 Januari 1934, tambahan No. 3.
Pada 22 Juli 1980, Perusahaan berganti nama menjadi “PT Unilever Indonesia”
dengan akta No. 171 dari notaris Ny. Kartini Muljadi SH. Perubahan nama pun kembali
terjadi pada 30 Juni 1997 menjadi “PT Unilever Indonesia, Tbk.” dengan akta No. 92 notaris
publik Bp. Mudofir Hadi SH. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan surat
keputusan No.C2-1.049HT.01.04 TH.98 tanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan dalam
Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998, tambahan No. 39.
Pada 22 November 2000, Unilever Indonesia mengadakan perjanjian dengan PT
Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yaitu PT Anugrah Lever (PT AL)
yang bergerak di bidang manufaktur, pengembangan, pemasaran dan penjualan dari kecap,
saus cabai serta saus lainnya seperti Bango dan merek lain di bawah lisensi perusahaan untuk
PT AL.
Berselang dua tahun, tepatnya pada 3 Juli 2002, Unilever Indonesia kembali
mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad untuk mendirikan perusahaan
baru yaitu PT Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-
barang dengan merek dagang Domestos Nomos. Pada 7 November 2003, Texchem
Resources Berhad menandatangani perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore
Pte. Ltd, di mana Texchem Resources Berhad setuju untuk menjual semua sahamnya di PT
Technopia Lever ke Technopia Singapore Pte. Ltd.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Perusahaan pada 8 Desember 2003, Unilever
Indonesia menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi
saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait).
Akuisisi ini efektif berjalan pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara
perusahaan dan Unilever Overseas Holdings Limited pada 21 Januari 2004.
Pada 30 Juli 2004, Unilever Indonesia bergabung dengan PT KI. Merger dicatat
dengan menggunakan metode yang mirip dengan metode penyatuan kepemilikan. Perusahaan
adalah perusahaan yang bertahan dan setelah merger PT KI tidak lagi sebagai badan hukum
yang terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) dalam surat No. 740 / III / PMA / 2004 tanggal 9 Juli 2004.

Struktur organisasi Unilever Indonesia


Presiden Direktur : Ira Noviarti
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Sanjiv Mehta
Komisaris Independen : Alissa Wahid
Komisaris Independen : Debora Herawati Sadrach
Komisaris Independen : Fauzi Ichsan
Komisaris Independen : Ignasius Jonan
Komite Audit
Ketua : Alexander Steven Rusli
Anggota : Nita Skolastika Ruslim
Anggota : Aria Farah Mita
Komite Nominasi

Ketua : Ignasius Jonan


Anggota : Sanjiv Mehta
Anggota : Aditya Arisusetio

Bidang Usaha
Unilever Indonesia adalah Perusahaan manufaktur yang memiliki beberapa segmen yaitu
a. Segmen Home & Personal Care mewakili unit bisnis Home Care, Beauty & Well-being,
dan Personal Care.
b. Segmen Foods & Refreshment terdiri dari unit bisnis Nutrition dan Ice Cream.

Sedangkan tujuan dilakukannya audit adalah untuk :


1. Menilai kemampuan perusahaan dalam bersaing dengan kompetitornya, mengukur
dan kemampulabaan perusahaan
2. Menilai ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas dalam memasarkan produknya kepada
konsumen.
Bab II
Kesimpulan Audit
Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan, kami dapat
menyimpulkan sebagai berikut.
Kondisi :
1. Perusahaan gagal dalam mempertahankan pangsa pasarnya.
2. Beberapa lini produk Unilever belum mampu menghasilkan laba secara maksimal.
Kriteria :
1. Menurut UUD RI No. 5 Tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha
tidak sehat pada pasal 9 menyatakan bahwa Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian
dengan pelaku usaha pesaingnya yang bertujuan untuk membagi wilayah pemasaran atau
alokasi pasar terhadap barang dan atau jasa sehingga dapat mengakibatkan terjadinya
praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. Dan pada pasal 11 menyatakan
bahwa Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian, dengan pelaku usaha pesaingnya, yang
bermaksud untuk mempengaruhi harga dengan mengatur produksi dan atau pemasaran suatu
barang dan atau jasa, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau
persaingan usaha tidak sehat.
2. Yang menjadi acuan tingkat laba yang harus dicapai oleh perusahaan adalah harus lebih besar
dari laba perusahaan pada tahun sebelumnya yaitu laba tahun 2021 adalah 19,626,387 (rasio
profitabilitas)
Penyebab :
1. Masyarakat lebih memilih untuk membeli produk dengan harga mahal dengan motif mencoba
produk baru yang lebih hits.
2. Karena adanya kenaikan harga-harga komoditas/ bahan baku (inflasi) secara global memaksa
departemen produksi untuk menaikkan harga jual di beberapa lini produk Unilever Indonesia.
Akibat :
1. Karena tidak mampu bersaing maka Citra dan Ponds yang menjadi produk unggulan mulai
ditinggalkan karena middle consumer lebih memilih produk personal care yang lebih hits
seperti kahf, scarlett, dan Innisfree.
2. Unilever Indonesia mengalami sedikit penurunan laba bruto yaitu sekitar -2.9%, dimana pada
tahun 2022 adalah 19,064,937 sedangkan tahun 2021 adalah 19,626,387
Bab III
Rekomendasi
Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi perhatian
manajemen di masa yang akan datang. Kelemahan ini dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu :
1. Kelemahan perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasarnya.
2. Kelemahan pada beberapa lini produk Unilever dalam menghasilkan laba secara
maksimal.
Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi. Maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi atau
Langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.
Rekomendasi :
1. Perusahaan Unilever Indonesia dapat menerapkan beberapa strategi yaitu Pertama,
dengan iklan yaitu perusahaan dapat memaksimalkan pemasarannya dengan
meningkatkan pengenalan kelebihan dari produknya kepada masyarakat secara luas
melalui penayangan iklan secara masif sehingga konsumen yang sebelumnya tidak
mengetahui eksistensi dari produk tersebut akan beralih dan mencoba menggunakan
produk tersebut. Kedua, Strategi defensif atau strategi berbalik (turn around) atau
(reorganisasi, rasionalisasi biaya dirancang untuk memperkuat kompetensi pembeda
dasar organisasi) yaitu dengan menjalankan strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau
likuidasi. Rasionalisasi biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi
melalui penghematan biaya dana untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba
yang sedang menurun. Sehingga harga jual produk dapat ditekan dan dapat bersaing
dengan harga pasar pada produk sejenis dari perusahaan kompetitor lainnya.
2. Untuk meningkatkan laba perusahaan dapat melakukan beberapa cara yaitu Pertama,
meningkatkan harga jual produk jadi dengan mempertimbangkan harga produk
sejenis dari perusahaan kompetitor lainnya yang ada di segmen pasar produk tersebut.
Kedua, memaksimalkan margin kontribusi dengan menekan biaya. Biaya dapat
ditekan dengan subtitusi biaya bahan baku yaitu penggantian bahan baku yang
biasanya digunakan dalam produksi dengan bahan baku alternatif yang lebih
ekonomis namun memiliki kualitas yang setara atau hampir sama. Misal : gandum
merupakan bahan baku dari mie dan roti. Subtitusi dari gandum adalah sorgum, maka
sorgum dapat digunakan untuk sebagai alternatif untuk bahan baku roti dan mie yang
tentunya dengan terlebih dahulu mempertimbangkan harga dan kualitasnya.

Keputusan untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada manajemen,
tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki kami mengkhawatirkan terjadi akibat yang
lebih buruk pada lingkungan pemasaran dan fungsi pemasaran di PT Unilever Indonesia Tbk
dimasa yang akan mendatang.
Bab IV
Ruang Lingkup Audit

Sesuai dengan penugasan yang kami terima, Audit yang kami lakukan meliputi masalah
lingkungan pemasaran dan fungsi pemasaran PT Unilever Indonesia Tbk untuk periode 2021-
2022, Audit kami mencakup Fungsi Pemasaran.

Anda mungkin juga menyukai