Anda di halaman 1dari 39

AKUNTANSI PENSIUN

(Pengakuan,
Pengukuran,
Penyajian, dan
Pengungkapan)
PSAK 24 & PSAK 18
BY:

KYKY ENDAH W -11160560494

MARIA DANASTA P -11170500436


PSAK 24
IMBALAN KERJA
TUJUAN
 Mengatur akuntansi dan pengungkapan oleh pemberi kerja
(entitas) untuk imbalan kerja.
 Pernyataan ini mengharuskan entitas mengakui:
 Liabilitas jika pekerja telah memberikan jasanya dan
berhak memperoleh imbalan kerja yang akan dibayarkan di
masa depan; dan
 Beban jika entitas entitas menikmati manfaat ekonomis
yang dihasilkan dari jasa yang diberikan oleh pekerja yang
berhak memperoleh imbalan kerja
IMBALAN
KERJA L
RI
UN
PESANGON IMBALAN KERJA
IMBALAN KERJA IMBALAN PASCA
Pemutusan Kontrak JANGKA PANJANG
JANGKA PENDEK KERJA
Kerja LAINNYA

AG
IMBALAN KERJA
JANGKA PENDEK
BAGI HASIL ATAU
BONUS
MANFAAT PASTI
(IURAN)
KONTRIBUSI PASTI NK
G U
ABSEN ( CUTI )

Diterapkan oleh entitas dalam P


pencatatan seluruh imbalan BIAYA JASA LALU BIAYA JASA KINI

kerja, kecuali hal – hal yang telah


diatur dalam PSAK 53; Akuntansi
Kompensasi Berbasis Saham.
RUANG LINGKUP

IMBALAN KERJA

Imbalan kerja diberikan melalui;


 Program formal atau perjanjian formal lainnya antara entitas
dengan pekerja.
 peraturan perundang – undang atau peraturan industri
dimana entitas diwajibkan untuk ikut program nasional,
industri, atau program multipemberi kerja lainnya.
 Kebiasaan yang menimbulkan kewajiban konstruktif jika
entitas tidak memiliki alternatif realistis selain membayar
imbalan kerja.
RUANG LINGKUP

IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK


Imbalan kerja jangka pendek adalah imbalan kerja (selain dari pesangon PKK) yang jatuh tempo dalam
waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan jasa.
 Mencakup :
 Upah atau gaji dan iuran jaminan
 Cuti tahunan , Cuti sakit
 Iuran jaminan sosial
 Bonus
IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK
Pengakuan dan Pengukuran

Ketika pekerja telah memberikan jasanya, entitas harus mengakui imbalan kerja jangka pendek sebagai:
 Liabilitas setelah dikurangi yang telah dibayar, beban dibayar dimuka jika terjadi kelebihan
pembayaran.
 Beban atau pernyataan lain membolehkan sebagai biaya perolehan.
 Cuti Berimbalan Jangka Pendek
 Boleh diakumulasi:
• Diakui pada saat pekerja memberikan jasa
 Cuti yang tidak boleh diakumulasi:
• Diakui pada saat cuti tersebut terjadi
IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK
Pengakuan dan Pengukuran

 Entitas mengakui prakiraan biaya atas pembayaran bagi laba dan bonus jika, dan hanya jika;
 Entitas mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif atas pembayaran beban tersebut sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu.
 Kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal.
 Kewajiban kini timbul jika, dan hanya jika entitas tidak mempunyai alternative realistis lainnya kecuali
melakukan pembayaran.
Pengungkapan
Imbalan kerja jangka pendek untuk Manajemen sesuai dengan PSAK 7
RUANG LINGKUP

Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja (PKK)


Pesangon pemutusan kontrak kerja (PKK) adalah imbalan kerja yang diberikan dalam pertukaran atas pemutusan
kontrak kerja dengan pekerja sebagai akibat dari:
 Keputusan entitas untuk memberhentikan pekerja sebelum usia pensiun normal
 Keputusan pekerja menerima tawaran entitas untuk mengundurkan diri sukarela dengan imbalan tertentu.
PESANGON PEMUTUSAN KONTRAK
KERJA (PKK)
Pengakuan

 Entitas telah mengkomunikasikan kepada pekerja yang terkena dampak program pemutusan hubungan kerja
memenuhi semua kriteria berikut:
 Tindakan yang disyaratkan untuk menyelesaikan program menunjukkan bahwa tidak mungkin perubahan
signifikan terhadap program akan dibuat
 Program mengidentifikasi jumlah pekerja yang pekerjaannya akan dihentikan, klasifikasi pekerjaan mereka
atau klasifikasi fungsi dan lokasi mereka (tapi program tidak perlu mengidentifikasi setiap pekerja) dan tanggal
penyelesaian yang diharapkan.
 Program membentuk pesangon bahwa pekerja akan menerima rincian yang memadai sehingga pekerja dapat
menentukan jenis dan jumlah imbalan yang akan mereka terima ketika pekerjaan mereka dihentikan.
PESANGON PEMUTUSAN KONTRAK
KERJA (PKK)
Pengukuran

 Jika pesangon diharapkan akan diselesaikan seluruhnya sebelum 12 bulan setelah akhir periode
pelaporan tahunan dimana pesangon diakui, entitas harus menerapkan persyartaan untuk imbalan
kerja jangka pendek.
 Jika pesangon tidak diharapkan untuk dapat diselesaikan seluruhnya sebelum 12 bulan setelah akhir
periode pelaporan tahunan, entitas harus menerapkan persyaratan untuk imbalan kerja jangka panjang
lainnya.
Pengungkapan
 Liabilitas kontingensi jika terdapat ketidakpastian mengenai jumlah pekerja yang bersedia menerima tawaran
pesangon PKK.
RUANG LINGKUP

IMBALAN PASCA KERJA


 Imbalan pasca kerja meliputi;
 Tunjangan purnakarya seperti pensiun
 Imbalan pasca kerja lainnya seperti asuransi jiwa pasca kerja dan tunjangan pasca kerja.
 Program imbalan pascakerja dapat diklasifikasikan sebagai program iuran pasti atau program imbalan pasti,
bergantung pada substansi ekonomis dari setiap program tersebut.
Pemberi Kerja Iuran Dana Pensiun Imbalan Pekerja

Risko

Program Iuran
pemberi
kerja IMBALAN
Pasti
Pasti Tidak Pasti
PASCA
Risko
pemberi
KERJA
kerja
Program
Tidak Pasti Pasti
imbalan Pasti
RUANG LINGKUP

IMBALAN PASCA KERJA


 PROGRAM IURAN PASTI  PROGRAM IMBALAN PASTI
 Kewajiban hukum terbatas pada jumlah  Perusahaan wajib menyediakan
yang disepakati sebagai iuran yang imbalan yang dijanjikan kepada pekerja
terpisah. maupun mantan pekerja.
 Kewajiban sebesar jumlah yang harus  Resiko investasi dan aktuaria menjadi
dibayarkan pada periode tersebut. tanggungan perusahaan.
 Risiko aktuaria ditanggung pekerja.
IMBALAN PASCA KERJA
Program Iuran Pasti

Program Iuran Pasti adalah program imbalan pascakerja dimana entitas membayar iuran tetap kepada entitas terpisah
(entitas pengelolan dana), dan tidak memiliki kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif untuk membayar iuran lebih
lanjut jika dana tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan kerja terkait dengan jasa
yang diberikan oleh pekerja pada periode berjalan dan periode sebelumnya.

Liabilias (beban terakru)  Jika iuran tidak jatuh tempo seluruhnya


dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir
Ketika pekerja telah emberikan
jasa kepada entitas selama suatu Beban, kecuali PSAK lain periode saat pekerja memberikan jasanya
periode, maka entitas harus mensyaratkan atau maka, iuran tersebut didiskonto dengan
mengakui iuran terutang untuk mengizinkan biaya tersebut
masuk ke biaya perolehan. menggunakan tingkat diskonto.
program iuran pasti.
Iuran melebihi iuran terutang
Beban dibayar dimuka untuk jasa sebelum akhir
periode pelaporan
IMBALAN PASCA KERJA
Program Imbalan Pasti

 Program Imbalan Pasti merupakan kewajiban entitas untuk membayar sesuai dengan Imbalan yang disepakati
kepada pekerja saat ini dan sebelumnya.
 Risiko actuarial (imbalan lebih besar dari yang diharapkan) dan risiko investasi secara substansial ditanggung oleh
entitas, jika kedua risiko tersebut terjadi kewajiban entitas dapat meningkat.
 Akuntans untuk program imbalan pasti membutuhkan adanya Asumsi Aktuarial untuk mengukur kewajiban dan
beban dan menimbulkan kemungkinan adanya keuntungan dan kerugian actuarial.
 Kewajiban diukur dengan menggunakan dasar diskonto karena kemungkinan kewajiban tersebut baru
terselesaikan beberapa tahun setelah pekerja memberikan jaanya. Aset program diukur dengan nilai wajar.
IMBALAN PASCA KERJA
Program Imbalan Pasti

Faktor – faktor yang mempengaruhi Liabilitas dan Aset Program Imbalan Pasti :
 Biaya Jasa:
 Biaya jasa kini
 Biaya jasa lalu
Mempengaruhi Kewajiban
 Keutungan/kerugian atas penyelesaian Imbalan pasti
 Biaya bunga
PV
 Remeasurement (termasuk keuntungan/kerugian actuarial)
FV
 Pendapatan bunga
Mempengaruhi Aset
 Iuran dan penarikan
Program
 Remeasurement (termasuk keuntungan/kerugian actuarial)
IMBALAN PASCA KERJA
Program Imbalan Pasti

 Pengakuan di Neraca (Laporan Posisi Keuangan)  Ketika Entitas memiliki


surplus, nilai aset yang
Nilai kini kewajiban diakui di Neraca
Nilai wajar aset disesuaiakan terhadap
imbalan pasti pada
program pada tanggal Surplus
akhir periode batas atas aset (asset
pelaporan (FV Plan (DEFISIT)
pelaporan (PV defined
Assets) ceiling), jika batas atas
benefit obligation) aset tersebut lebih
rendah ->
Remeasurement
 Batas atas aset adalah nilai kini dari manfaat ekonomis masa depan yang tersedia untuk
entitas dalam bentuk pengurangan iuran dimasa depan atau pengembalian kas (ISAK 15).
 Kelebbihan pendanaan pada program imbalan pasti atau keuntungan actuarial dapat
menyebabkan meningkatnya nilai aset yang diakui entitas.
IMBALAN PASCA KERJA
Program Imbalan Pasti
 Pengakuan di Laba Rugi dan Pendapatan Komprehensif Lain (OCI)
Entitas mengakui komponen biaya imbalan pasti, kecuali PSAK lain mensyaratkan atau mengizinkan komponen
tersebut sebagai biaya perolehan aset, sebagai berikut:
 Biaya jasa laporan laba rugi.
 Bunga neto atas Liabilitas (aset) imbalan pasti neto laporan laba rugi
 Pengukuran kembali Liabilitas (aset) imbalan pasti neto Pendapatan komprehensif lain.
 Remeasurement
Pengukuran kembali dari Liabilitas (aset) imbalan pasti netoo terdiri atas:
 Keuntungan dan kerugian aktuarial.
 Imbalan hasil atas program, tidak termasuk jumlah yang dimasukan dalam bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto, dan
 Setiap perubahan atas dampak batas atas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukan dalam bunga neto atas liabilitas (aset)
imbalan pasti neto.
IMBALAN PASCA KERJA
Program Imbalan Pasti
 Contoh Soal
PT A memiliki program imbalan pasti untuk karyawannya. Berikut informasi terkait program tersebut (dalam juta rupiah):
Nilai kini atas kewajiban imbalan pasti, saldo awal 1,000

Beban bunga 50

Nilai wajar aset program, saldo awal 700

Biaya jasa 40

Imbal hasil atas aset program:

Pendapatan bunga 35

Lainnya 15 50

Keuntungan aktuarial 20

Diminta:
A. Tentukan saldo awal dan saldo akhir atas Liabilitas (aset) di neraca PT A
B. Beban di Laporan Laba/Rugi
A. PENYELESAIAN
B. PENYELESAIAN
IMBALAN PASCA KERJA
Metode Penilaian Aktuarial
 Entitas menggunakan metode Projected Unit Credit untuk menentukan :
 nilai kini kewajiban imbalan pasti,
 biaya jasa kini yang terkait terkait dan
 biaya jasa lalu (jika dapat diterapkan ).
 Metode PUC (sering kali disebut sebagai metode imbalan yang diakru yang diperhitungkan secara pro rata
sesuai jasa atau sebagai metode imbalan dibagi tahun jasa) menganggap setiap periode jasa akan men
ghasilkan satu unit tambahan imbalan
METODE PENILAIAN AKTUARIAL
Contoh Kasus
 Imbalan lumpsum terutang saat pekerja berhenti bekerja yaitu sebesar sebesar 1% dari gaji fi nal
untuk setiap tahun jasa.
 Gaji pada tahun pertama adalah 10.000 dan diasumsikan meningkat sebesar 7% (comp ) ound
setiap tahun.
 Tingkat diskonto yang digunakan adalah 10% per tahun.
 Tabel berikut ini menunjukkan bagaimana kewajiban timbul dari pekerja yang akan pensiun pada
akhir tahun ke-5, dengan asumsi tidak ada perubahan dalam asumsi aktuarial. Untuk alasan
kemudahan, contoh ini mengabaikan penyesuaian tambahan yang dibutuhkan untuk
menggambarkan kemungkinan bahwa pekerja akan berhenti bekerja sebelum atau sesudah tanggal
yang diasumsikan (akhir tahun kelima).
PENYELESAIAN

Catatan:
-Kewajiban awal adalah nilai kini imbalan yang dialokasikan pada tahun lalu.
-Biaya jasa kini adalah nilai kini imbalan yang dialokasikan pada tahun berjalan
-Kewajiban akhir adalah nilai kini imbalan yang dialokasikan pada tahun berjalan dan tahun lalu.
METODE PENILAIAN AKTUARIAL
Asumsi Aktuarial
 Jika jasa pekerja meningkat secara material di tahun – tahun belakangan:
 Alokasikan imbalan secara garis lurus sejak jasa pekerja pertama kali menghasilkan imbalan sampai dengan
tidak lagi menghasilkan tambahan imbalan yang material.
 Tidak boleh bias, harus cocok satu dengan yang lain (mutually compatible) Terdiri dari:
 Asumsi demografis (mortalitas, tingkat perputaran pekerja, proporsi dari peserta program dengan
tanggungannya, tingkat klaim program kesehatan), dan
 Asumsi keuangan (tingkat diskonto, tingkat gaji dan imbalan masa depan, jaminan kesehatan, tingkat hasil yang
diharapkan atas aset program)

–  
METODE PENILAIAN AKTUARIAL
Asumsi Aktuarial
Acuan tingkat diskonto :
• obligasi‐obligasi korporasi yang berkualitas tinggi.
• obligasi pemerintah (jika di nergara tersebut tidak ada pasar aktif obligasi)
• mata uang dan periode yang dipersyaratkan dalam obligasi tersebut diatas harus sesuai dengan mata uang dan
estimasi periode liabilitas imbalan pasca kerja
Tingkat diskonto diskonto yang sering kali diterapkan -> tingkat diskonto rata-rata tertimbang tunggal (single weighted
average discount rate).
Tingkat diskonto tersebut mencerminkan perkiraan jadwal pembayaran imbalan dan mata uang yang digunakan dalam
membayar imbalan.
RUANG LINGKUP
Biaya Jasa Lalu

Biaya jasa lalu (past service cost) adalah kenaikan nilai kini kewajiban imbalan pasti atas jasa pekerja pada periode
lalu, yang berdampak terhadap periode berjalan
 Diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak
atau vested.
 Apabila imbalan tersebut vested segera setelah program iimbalan pasti diperkenalkan atau program tersebut
diubah, perusahaan harus mengakui biaya jasa lalu pada saat itu juga.
 Pengukuran -> Nilai Wajar:  Tidak termasuk aktiva program:
 Nilai pasar, atau  Iuran yang masih harus dibayar oleh pemberi kerja
 Estimasi, misal berdasar arus kas kepada dana terpisah
 Instrumen keuangan pemberi kerja yang tidak dapat
dialihkan dan dikuasai oleh dana terpisah
BIAYA JASA LALU
Penyajian

Saling hapus antara aktiva terkait suatu program dengan kewajiban terkait program lainnya -> DIHARUSKAN, apabila
pemberi kerja:
 Memiliki hak secara hukum
 Mempunyai maksud untuk;
• Menyelesaikan kewajiban secara neto, atau
• Merealisasi surplus pada satu program sekaligus menyelesaikan kewajiban program yang lain
 Tidak ada ada ketentuan pembedaan aset dan kewajian lancar atau tidak lancar.
 Tidak ada ketentuan ketentuan penyajian biaya jasa kini, hasil program dan biaya bunga
BIAYA JASA LALU
Pengungkapan

 Kebijakan akuntansi perusahaan dalam mengakui keuntungan dan kerugian aktuarial;


 Gambaran umum jenis program;
 Rekonsiliasi rekonsiliasi aktiva dan kewajiban kewajiban yang diakui di neraca
 Jumlah nilai wajar, kategori utama, pengembalian aktualatas aset program, basis untuk menentukan pengembalian
aset program
 Rekonsiliasi yang menunjukkan mutasi nilai bersih kewajiban (aset) rekonsiliasi yang menunjukkan mutasi nilai
bersih kewajiban (aset) selama suatu periode di neraca;
 Total beban yang diakui di laporan laba rugi untuk beberapa hal dan jumlah yang dilaporkan dalam laporan laba
rugi komprehensif;
 Asumsi aktuarial utama
PSAK 18
DANA PENSIUN

 PSAK 18 tentang Akuntansi Dana Pensiun menjelaskan bahwa program manfaat purnakarya adalah perjanjian
untuk setiap entitas yang menyediakan manfaat purnakarya untuk karyawan pada saat atau setelah berhenti
bekerja (baik dalam bentuk iuran bulanan atau lumpsum) ketika manfaat semacam itu atau iuran selanjutnya untuk
karyawan, dapat ditentukan atau diestimasi sebelum purnakarya berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam
dokumen atau praktik entitas
 Tujuan pengelolaan dana pensiun adalah memberikan manfaat, kesejahteraan, dan jaminan kepada para
karyawannya. Dengan adanya program dana pensiun ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan
ketenagakerjaan sehingga dapat meningkatkan produktivitas para karyawannya, yang pada akhirnya dapat
memberikan keuntungan bagi perusahaan. Program dana pensiun ini merupakan tabungan bagi karyawan pada
masa yang akan datang.
PSAK 18
DANA PENSIUN
Ruang Lingkup

Program iuran pasti

Program Manfaat Purnakarya. Program imbalan pasti

Hybrid Plan
Dana Pensiun
Program Non Dana Pensiun.
 Program campuran (Hybrid Plan) jika
ada, maka diperlakukan sebagai
program manfaat pasti.
RUANG LINGKUP
Program Iuran Pasti

 Program iuran pasti adalah Program manfaat purnakarya dimana jumlah yang dibayarkan sebagai manfaat
purnakarya ditentukan oleh iuran kepada suatu dana bersama pendapatan investasi.
 Laporan keuangan program iuran pasti berisi laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dan penjelasan
mengenai kebijakan perdanaan.
Dalam program iuran pasti, jumlah manfaat masa depan yang diterima oleh peserta ditentukan dari jumlah iuran yang
dibayarkan entitas. Kewajiban entitas diselesaikan melalui iurannya kepada dana purnakarya.
Peserta berkepentingan mengetahui kegiatan program purnakarya karena secara langsung mempengaruhi tingkat
manfaat purnakarya yang akan diterima dimasa yang akan datang.
Tujuan pelaporan program iuran pasti adalah memberikan informasi secara periodik mengenai penyelenggaraan
program purnakarya dan kinerja investasinya.
RUANG LINGKUP
Program Imbalan Pasti
 Program imbalan pasti adalah program manfaat purnakarya dimana jumlah yang dibayarkan sebagai manfaat purnakarya
ditentukan dengan mengacu pada formula yang biasanya didasarkan pada penghasilan karyawan dan/atau masa kerja.
 Laporan keuangan program imbalan pasti mencakup:
 Laporan yang menyajikan
• aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
• Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji yang membedakan antara manfaat telah menjadi hak dan manfaat
belum menjadi hak.
• Surplus atau defisit
 Laporan aset neto tersdia untuk manfaat purnakarya termasuk salah satu dari:
• Catatan yang mengungkapkan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji, yang membedakan antara manfaat telah
menjadi hak dan manfaat belum menjadi hak, atau
• Acuan atas informasi aset neto tersedia untuk manfaat purnkarya disertakan dalam laporan aktuaris.
Nilai Kini Aktuaria dari Manfaat
Purnakarya Terjanji
 Pendekatan Gaji kini:  Pendekatan Gaji Proyeksi:
 Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji, merupakan  Informasi keuangan seharusnya disajikan atas dasar
penjumlahan dari seluruh gaji saat ini dapat distribusikan ke kelangsungan usaha, terlepas dari asumsi-asumsi dan
setiap peserta dalam program manfaat purnakarya, dapat estimasi yang harus dibuat;
dihitung lebih obyektif daripada tingkat gaji proyeksi karena  Pada pembayaran akhir program manfaat purnakarya,
melibatkan lebih sedikit asumsi;
manfaat ditentukan dengan mengacu pada gaji saat atau
 Peningkatan manfaat yang dapat diatribusikan ke dalam mendekati tanggal purnakarya; oleh karena itu gaji, tingkat
kenaikan gaji menjadi kewajiban program manfaat purnakarya iuran dan tingkat pengembalian harus diproyeksikan; dan
pada saat kenaikan gaji; dan  Gagal memasukkan proyeksi gaji, ketika sebagian besar
 Jumlah nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji pendanaan didasarkan proyek gaji, dapat mengakibatkan
menggunakan tingkat gaji kini yang secara umum lebih terkait pelaporan menampakkan kelebihan dana program tidak
erat dengan jumlah terutang pada peristiwa penghentian atau kelebihan dana atau kecukupan dana ketika program
pemutusan program purnakarya. kekurangan.
Nilai Kini Aktuaria dari Manfaat
Purnakarya Terjanji
Lanjutan…

 Penilaian Aktuaris
Jika penilaian aktuaris belum disajikan pada tanggal pelaporan keuangan, penilaian terakhir digunakan sebagai dasar
penyusunan laporan keuangan yang bersangkutan dan tanggal penilaian tersebut diungkapkan.
 Isi Laporan Keuangan
 Suatu laporan dimasukkan dalam laporan keuangan yang memperlihatkan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya.
 Laporan keuangan termasuk laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dan laporan perubahan aset
tersedia untuk manfaat purnakarya.
 Laporan keuangan termasuk laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dan laporan perubahan aset
neto tersedia untuk manfaat purnakarya dengan nilai kini aktuaria dari manfaat purnakarya terjanji yang
terdapat dalam laporan aktuaris terpisah.
RUANG LINGKUP
Program Purnakarya
 Penilaian Aset Program Purnakarya
Investasi program manfaat purnakarya harus diakui pada nilai wajar. Pada kasus surat berharga yang
diperdagangkan, maka nilai wajar adalah nilai pasar. Pada investasi program purnakarya yang dimiliki seandainya
estimasi nilai wajar tidak mungkin, maka pengungkapan harus dibuat berisi alasan mengapa nilai wajar tidak dapat
digunakan.
 Pengungkapan
Laporan keuangan program manfaat purnakarya yang berupa manfaat pasti atau iuran pasti, berisi informasi berikut
ini:
 Laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya;
 Ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan; dan
 Penjelasan mengenai program manfaat purnakarya dan dampak setiap perubahan program manfaat
purnakarya selama periode.
RUANG LINGKUP
Program Purnakarya
 Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya yang mengungkapkan:
 Aset pada akhir periode bersangkutan sesuai klasifikasinya
 Dasar penilaian aset
 Rincian setiap investasi tunggal yang melebihi 5% dari asset neto tersedia untuk manfaat purnakarya atau 5% untuk setiap
kelas atau jenis surat berharga
 Rincian setiap investasi pemberi kerja
 Liabilitas kecuali nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji
 Laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya menyajikan hal-hal sebagai sebagai berikut:
 Iuran pemberi kerja
 Iuran karyawan  Pendapatan investasi seperti bunga dan deviden
 Pendapatan lain-lain
RUANG LINGKUP
Program Purnakarya
Lanjutan…

 Manfaat yang dibayarkan dan terutang (analisis, misalnya purnakarya, kematian dan cacat, serta pembayaran
secara lumpsum)
 Beban administrasi
 Beban lain
 Pajak penghasilan
 Laba rugi pelepasan investasi dan perubahan nilai investasi;dan
 Pengalihan dari dan untuk program purnakarya lain;
-THANK YOU-

Anda mungkin juga menyukai