Anda di halaman 1dari 46

Likuidasi Perseroan

Prepared by Kuwat Slamet, PKN STAN


1. Equity Insolvency
Keadaan dimana perusahaan tidak mampu membayar
utang dalam waktu yang telah ditetapkan.

2. Bankruptcy Insolvency
Suatu keadaan dimana perusahaan memiliki utang
yang nilainya lebih besar dibandingkan dengan fair
value asetnya.
• Voluntary bankruptcy proceedings (Sukarela)
– Diajukan oleh Debitur/ Pihak yang berutang
• Involuntary bankruptcy proceedings (Tidak Sukarela)
– Diajukan oleh Kreditur (Pihak Pemberi Utang) atau grup
kreditor
• Court action
– Membebaskan/menghilangkan kasusnya
– Menerima surat permohonan
– Berubah bentuk
 Trustee adalah pihak ketiga yang mengurusi proses likuidasi
perusahaan (ganti rugi dan sebagainya)
 Kewajiban trustee adalah:
• Dalam kasus likuidasi
 Menyelidiki urusan keuangan debtor (pihak yang berhutang)
 Menyediakan informasi
 Memeriksa klaim dari kreditor
 Melaporkan berkas-berkas dalam perwalian
 Jika diotorisasi untuk menjalankan bisnis debtor, maka
dibutuhkan laporan di periode selanjutnya
• Dalam kasus reorganisasi, sebagai tambahan kewajiban trustee
untuk yang di atas adalah:
 Mengarsipkan rencana reorganisasi atau pernyataan
mengapa salah satu tidak bisa terpenuhi
 Undang-Undang yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan kepailitan adalah Undang-Undang Nomor
37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (“UU Kepailitan”).
 Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan
Debitor Pailit yang pengurusan dan pemberesannya
dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim
Pengawas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
Syarat dan Putusan Kepailitan
• Menurut UU Kepailitan adalah jika suatu perusahaan memenuhi
syarat-syarat yuridis kepailitan.
• Syarat-syarat tersebut menurut Pasal 2 UU Kepailitan meliputi:
 adanya debitor yang mempunyai dua atau lebih kreditor dan tidak
membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan
dapat ditagih.
 dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan.
Kreditor dalam hal ini adalah kreditor baik konkuren, kreditor separatis
maupun kreditor preferen.
Sedangkan utang yang telah jatuh waktu berarti kewajiban untuk
membayar utang yang telah jatuh waktu, baik karena telah
diperjanjikan, karena percepatan waktu penagihan sesuai perjanjian
ataupun karena putusan pengadilan, arbiter atau majelis arbitrase.
• Permohonan pailit menurut UU Kepailitan dapat diajukan oleh
debitor, satu atau lebih kreditor, jaksa, Bank Indonesia, Perusahaan
Efek atau Perusahaan Asuransi.
Prosedur permohonan Pailit pada Pengadilan Niaga sebagai
berikut:
1. Permohonan pernyataan pailit diajukan kepada Ketua
Pengadilan melalui Panitera. (Pasal 6 ayat 2).
2. Panitera menyampaikan permohonan pernyataan pailit
kepada Ketua Pengadilan paling lambat 2 (dua) hari setelah
tanggal permohonan didaftarkan. Dalam jangka waktu 3
(tiga) hari setelah tanggal permohonan didaftarkan,
pengadilan menetapkan hari sidang.
3. Sidang pemeriksaan dilakukan dalam jangka waktu paling
lambat 20 (dua puluh) hari setelah tanggal permohonan
didaftarkan (pasal 6).
4. Pengadilan wajib memanggil Debitor jika permohonan pailit
diajukan oleh Kreditor, Kejaksaan, Bank Indonesia, Badan
Pengawas Pasar Modal atau Menteri Keuangan (Pasal 8).
Prosedur permohonan Pailit sebagai berikut:
5. Pengadilan dapat memanggil Kreditor jika pernyataan pailit diajukan
oleh Debitor dan terdapat keraguan bahwa persyaratan pailit telah
dipenuhi (Pasal 8).
6. Pemanggilan tersebut dilakukan oleh juru sita dengan surat kilat
tercatat paling lama 7 hari sebelum persidangan pertama
diselenggarakan (Pasal 8 ayat 2).
7. Putusan Pengadilan atas permohonan pailit harus dikabulkan apabila
terdapat fakta terbukti bahwa persyaratan pailit telah terpenuhi dan
putusan tersebut harus diucapkan paling lambat 60 (enam puluh) hari
setelah didaftarkan (Pasal 8).
8. Putusan atas permohonan pernyataan pailit tersebut harus memuat
secara lengkap pertimbangan hukum yang mendasari putusan
tersebut berikut pendapat dari majelis hakim dan harus diucapkan
dalam sidang yang terbuka untuk umum dan dapat dilaksanakan
terlebih dahulu, sekalipun terhadap putusan tersebut ada upaya
hukum (Pasal 8 ayat 7).
Prosedur permohonan Pailit oleh Debitur sebagai berikut:
• Menyerahkan dokumen:
 Surat permohonan bermaterai yang ditujukan kepada
ketua pengadilan negeri/niaga yang bersangkutan;
 Izin pengacara yang telah dilegalisasi
 Surat kuasa khusus;
 Kartu Identitas Penduduk (KTP) dari suami atau istri yang
masih berlaku;
 Persetujuan dari suami atau istri yang dilegalisasi;
 Daftar asset dan tanggung jawab; dan
 Neraca pembukuan terakhir (dalam hal perseorangan
memiliki perusahaan).
Prosedur permohonan Pailit oleh Kreditur sebagai berikut:
• Menyerahkan dokumen:
 Surat permohonan bermaterai yang ditujukan kepada ketua
pengadilan negeri/niaga yang bersangkutan;
 Izin pengacara yang dilegalisasi/kartu pengacara;
 Surat kuasa khusus;
 Akta pendaftaran/yayasan/asosiasi yang dilegalisasi oleh kantor
perdagangan paling lambat satu minggu sebelum permohonan
didaftarkan;
 Surat perjanjian utang;
 Perincian utang yang tidak dibayar;
 Nama serta alamat masing-masing debitor;
 Tanda kenal debitor;
 Nama serta alamat mitra usaha;
 Terjemahan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris oleh
penerjemah resmi (jika menyangkut unsur asing);
LIKUIDASI
Tugas Kurator dalam Kasus Likuidasi

 Menyelidiki masalah keuangan yang dialami debitur


 Memberikan informasi mengenai harta debitur dan
administrasinya kepada pihak yang berkepentingan
 Memeriksa klaim kreditur dan menolak klaim yang
tidak sesuai
 Jika diotorisasi untuk mengoperasikan bisnis debitur,
kurator harus memberikan laporan periodik dan
ikhtisar operasi, laporan penerimaan dan pengeluaran,
serta informasi lain seperti yang ditentukan pengadilan
 Mengajukan laporan akhir menyangkut trusteeship
seperti yang diminta oleh pengadilan
Biaya dalam proses Likuidasi

 Terdapat beban administratif yang dikeluarkan


dalam proses mempertahankan dan
melikuidasi perusahaan, termasuk biaya
kurator dan biaya hukum serta akuntansi.
PERINGKAT KLAIM DALAM
KASUS LIKUIDASI
Peringkat 1: Klaim yang Dijamin

• Yaitu klaim yang dijamin dengan suatu agunan


yang valid, misalnya: aset tetap (tanah/
bangunan)
Peringkat 2:
Klaim Prioritas yang Tidak Dijamin
1. Klaim yang terjadi antara tanggal pengajuan
petisi tidak sukarela dengan tanggal kurator
ditunjuk.
2. Klaim atas upah, gaji, dan komisi yang dihasilkan
dalam waktu 90 hari dari pengajuan petisi dan
tidak melampaui nilai tertentu (sesuai peraturan
yang berlaku) per individu.
3. Klaim kontribusi bagi rencana imbalan karyawan
yang berasal dari jasa yang diberikan dalam 180
hari sejak pengajuan petisi dan dibatasi sebesar
nilai tertentu per karyawan (sesuai peraturan).
Peringkat 2:
Klaim Prioritas yang Tidak Dijamin
4. Klaim individu, yang tidak melampaui nilai
tertentu (sesuai peraturan), yang berasal dari
pembelian, lease, atau sewa properti yang
belum dikirimkan atau pembelian jasa yang
belum diserahkan oleh debitur
5. Klaim pemerintah atas pajak.
Peringkat 3:
Klaim Nonprioritas yang Tidak Dijamin
1. Klaim yang diajukan tepat waktu.
2. Klaim yang bukti klaimnya terlambat diajukan.
3. Klaim (dijamin atau tidak dijamin) untuk semua
bentuk denda yang berasal dari perintah
pembebasan atau penunjukan kurator.
4. Klaim terhadap bunga atas klaim prioritas yang
tidak dijamin atau nonprioritas yang tidak
dijamin.
Peringkat 4: Klaim Pemegang Saham
• Aset yang tersisa dikembalikan ke korporasi
atau pemegang sahamnya.
Ilustrasi Kasus Likuidasi
Cam Corporation menderita kerugian besar pada tahun
2011 dan pada semester I tahun 2012. Pada Juli 2012
seluruh utang dagangnya jatuh tempo serta piutang dagang
yang dijaminkan kepada bank terancam default. Para
kreditur tidak bersedia untuk memberikan tambahan
pinjaman maupun memperpanjang/ reskedul tagihannya.
Pada tanggal 1 Agustus 2012 Cam Corporation mengajukan
voluntary petition – under bankruptcy act.
Catatan : Mortgage payable ditambah $5,000 interest
payable dijamin dengan land dan building. Seluruh piutang
dagang dijaminkan untuk bank loan, ditambah $2,000
interest payable.
Statement of Affairs
• Statement of affairs disusun pada tanggal tertentu
dan menunjukkan informasi neraca dengan aset
yang dinilai dengan expected net-realizable values
dan diklasifikasikan berdasarkan pada :
1. Availability for fully secured
2. Partially secured
3. Priority and unsecured creditors.
• Liabilities diklasifikasikan berdasarkan :
1. Fully Secured
2. Partially Secured
3. Priority
4. Unsecured
• Diperkirakan asset Cam Corporation dapat dicairkan
menjadi uang tunai dalam tempo 3 bulan dengan realizable
value sbb :

• Dalam statement of affairs, asset yang dijaminkan kepada


creditor, langsung di offset dengan tagihan yang
dijaminkan, sisanya (jika ada) untuk melunasi unsecured
creditors. Jika ada priority/partially secured maka
deficiency 8.000 (159.000 – 167.000) ditanggung prorata
oleh unsecured creditors, stockholders tidak menerima
sama sekali.
TRUSTEE ACCOUNTING
 Trustee akan mengambil alih assets
debitur sebelum dibagikan kepada yang
berhak melalui keputusan Pengadilan.

 Biasanya trustee membuat satu set


catatan akuntansi dari pengambilalihan
assets debitur.
Jurnal yang dibukukan Trustee atas pengambil-
alihan assets perusahaan sbb :
Selanjutnya setiap transaksi yang terkait dengan
operasional perusahaan pailit dicatat, transaksi
tersebut antara lain:

1. Penjualan harta pailit


2. Penghapusan aktiva yang tidak dapat
direalisasi dari pembukuan
3. Pembayaran biaya operasional perusahaan
pailit
4. Pembayaran kepada kreditur
5. Pembayaran honorarium tim likuidasi (trustee)
Jurnal bulan Agustus 2012
Untuk memonitor transaksi di atas maka
trustee membuat 3 jenis laporan:

 Statement of cash receipts and


disbursements
 Statement of changes in estate equity
 Statement of realization & liquidation
SELESAI
Winding Up The Case (Penyelesaian Kasus)

Selama September 2012 Trustee Perusahaan


menagih piutang sebesar $ 18,000, menjual surat
berharga $ 7,300, menjual perlengkapan
(termasuk beban dibayar di muka) seharga $995,
menghapus sisa beban dibayar di muka , dan
mendistribusikan kas dalam likuidasi akhir
perusahaan.
Ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut
adalah sebagai berikut:
Saldo akun setelah ayat jurnal tersebut akan
dicantumkan dalam catatan trustee sbb :
Untuk mencatat distribusi kas

Untuk mencatat akun2 yang tersisa


Home Assignment
Beams – Chapter 18

P 18-4

Anda mungkin juga menyukai