Anda di halaman 1dari 43

Sesi 14

Motivasi Karyawan dan


Kepemimpinan dalam Organisasi
Presentad by :
Rusman Effendi, Ak.,CA
MOTIVASI
INTRODUCTION
Setiap organisasi pasti ingin mencapai tujuan
tertentu melalui sejumlah orang yang saling be-
kerja sama. Peranan manusia yang terlibat di da-
lamnya sangat penting, agar tujuan yang telah di-
tetapkan dapat tercapai. Untuk bisa menggerakan
manusia agar sesuai dengan yang dikehendaki
organisasi, maka manajer/ pimpinan harus mema-
hami motivasi karyawan yang bekerja dalam orga-
nisasi tersebut. Hal ini dikarenakan, motivasi inilah
yang menentukan “perilaku” orang-orang yang be-
kerja. Agar perilaku manusia sesuai dengan tujuan
organisasi, maka harus ada perpaduan antara
motivasi karyawan dengan kebutuhan organisasi.
Untuk meningkatkan kerja sama yang baik,
semua unsur dalam organisasi harus dapat meli-
batkan diri dan memiliki dorongan yang kuat untuk
mencapai apa yang menjadi tujuan akhir dari orga-
nisasi dimana mereka bergabung. Tidak terke-
cuali, pemimpin yang memiliki peranan yang san-
gat kuat dalam menentukan dan menggerakan
orang-orang (bawahan) termasuk dirinya sendiri.
Mengapa seorang pemimpin harus melibatkan diri
dalam mendorong bawahannya untuk bisa bekerja
secara baik ? Apa yang menyebabkan seseorang
berperilaku tertentu, sementara mereka harus taat
mengikuti prosedur dan sistem kerja yang telah
ditetapkan organisasi ?
MENGAPA MOTOVASI DIPERLUKAN
DALAM ORGANISASI

Terdapat 3 alasan yang mendorong motivasi


dalam organisasi sangat diperlukan :
1. Untuk mengamati dan memahami tingkah laku
karyawan (bawahan);
2. Mencari dan menentukan apa penyebab dari
tingkah laku bawahan tersebut.
3. Mengawasi, mengubah dan mengarahkan ting-
kah laku dari karyawan (bawahan).
Pengertian Motivasi
“Sebuah akibat dari suatu hasil yang ingin diraih
atau dicapai oleh seseorang”
(Vroom, Victor H, 1984)
“Keadaan dalam diri pribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan
kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai
suatu tujuan” (Handoko, 1986)
“Proses psikologis yang meningkatkan dan
mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan”
(Kreitner and Kinicki, 2000)
“Keinginan yang terdapat pada individu yang
merangsangnya untuk melakukan tindakan-
tindakan”. (George R Terry, 2000)

“Hasrat di dalam diri seseorang yang


menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan”
(Mathis, Robert L and John. H. Jackson, 2006)

“suatu proses yang menjelaskan intensitas, arah


dan ketekunan individu agar dapat mencapai
tujuannya” (Robbins, Stephen P and Judge, 2008)
Kesimpulan :
Motivasi sebagai “suatu perilaku seseorang yang
ditandai oleh aktivitas atau kegiatan melalui proses
psikologis, baik yang dipengaruhi oleh faktor intrin-
sic (pendidikan, pengalaman dan kebutuhan) mau-
pun extrinsic (lingkungan kerja, rekan sejawat, ke-
pemimpinan dan kompensasi) untuk mencapai tu-
juan yang diinginkannya”.
“Motivasi Kerja sebagai suatu kondisi yang
berpengaruhi membangkitkan,
mengarahkan dan memelihara perilaku yang
berhubungan dengan lingkungan kerja “
Istilah-istilah Motivasi

1. Kebutuhan (Need)
2. Desakan (Urge)
3. Keinginan (Wish)
4. Dorongan (Desire)
PENDEKATAN TERHADAP
MOTIVASI

1. Model Tradisional [ traditional approach ]


 Tokohnya : Frederick Winslow Taylor dan
aliran manajemen ilmiah.
Pendekatan klasik yang memandang bahwa : «Motivasi
para pekerja hanya dipandang dari sudut pemenuhan
kebutuhan fisik/ biologi saja. Kebutuhan ini dpenuhi
melalui insentif, upah dan gaji yang diberikan».
Model ini mengisyaratkan bahwa manajer melalui sistem
pengupahan untuk memotivasi para pekerja, lebih
banyak produksi, lebih banyak menerima pengha-
silan»
2. Model Hubungan Manusiawi [ human
relation approach ]
 Tokohnya : Elton Mayo, Psikolog dari Har-
vard University.
«Manajer/ pimpinan dapat memotivasi pekerja
(bawahan) melalui pemenuhan kebutuhan2
sosial mereka dan membuat mereka merasa
senang, berguna dan penting dilingkungan ker-
janya». Para karyawan diberi kebebasan untuk
membuat keputusan sendiri dalam pekerjaan,
karena uang tidak segalanya juga membu-
tuhkan interaksi dengan orang lain.
3. Model Sumber Daya Manusia [ human
resources approach ]
 Tokoh : Douglas Mc.Gregor dan Mas-
low (teoritis), Argys dan Likert (peneliti)
«Para karyawan dimotivasi oleh banyak
faktor, tidak hanya uang dan hubungan
sosial untuk mencapai kepuasan, tetapi
juga untuk memperoleh karir dan ber-
prestasi.»
PRINSIP UTAMA DALAM
PENDEKATAN SDM

Terdapat 3 prinsip utama dalam pendekatan


sumber daya manusia, yakni :
1. Karyawan cendrung memperoleh kepuasan
dari prestasi yang baik;
2. Mereka berprestasi bukan karena insentif dan
pengakuan sosial;
3. Adanya kesadaran untuk meraih prestasi kerja
itu sendiri.
MEMAHAMI KEBUTUHAN KARYAWAN

Sebagian besar dari kita, termasuk pimpinan,


karyawan mencari kepuasan dari kebutuhan ini di
tempat kerja. A.H. Maslow menggambarkan hie-
rarki kebutuhan dasar ini sebagai berikut :
1. Kebutuhan bertahan hidup
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan sosial
4. Kebutuhan penghargaan
5. Kebutuhan aktualisasi diri
CARA MANAJER MEMOTIVASI KARYAWAN

“Memberikan motivasi kepada karyawan sangat


penting, karena dengan motivasi yang tinggi
karyawan akan lebih giat dalam bekerja bahkan
berprestasi”

Cara memberikan motivasi


kepada karyawan :
1) Menjadi atasan yang dapat dipercaya;
 Seorang pemimpin yang memperlakukan para kar-
yawannya dengan layak, selalu mendukung dan bisa
dipercaya, tentunya dapat memotivasi karyawannya
untuk memenuhi tujuan perusahaan.
2) Mengakui pekerjaan karyawan;
 Pekerjaan sekecil apa pun yang dilakukan
oleh karyawan harus diapresiasi/ mengakuinya,
sehingga karyawan berusaha untuk bekerja le-
bih giat dan baik lagi.

3) Berikan kesempatan bagi karyawan untuk me-


ningkatkan karier;
 Memberikan kesempatan bagi karyawan un-
tuk meningkatkan kariernya, sehingga sejak
awal direncana program-program peningkatan
karier.
4) Buatlah karyawan bahagia
 Pimpinan yang baik akan membuat karya-
wannya bahagia dan puas dengan pekerjaan
mereka. Cara membuat karyawan bahagia den-
gan memberikan bonus atau kejutan lainnya.

5) Kenaikan gaji
 Cara yang terbaik untuk memotivasi karya-
wan adalah dengan pemberian uang. Namun
jika uang tambahan menjadi satu-satunya moti-
vator, maka tidak akan bertahan lama.
6) Memberikan rasa takut
 Menakuti karyawan atau mencoba membuat
mereka berada pada keadaan yang paling sulit
dengan memarahi atau mengancam. Karyawan
yang takut, bukanlah karyawan yang inovatif

7) Mengadakan kompetisi
 Memberikan motivasi bagi karyawan bisa
dilakukan dengan mengadakan kompetisi. Kom-
petisi harus dilakukan dengan tepat untuk me-
motivasi karyawan saja. Kompetisi tidak pernah
ada di dalam tim anda sendiri.
TEORI MOTIVASI
1. Teori Petunjuk (prescriptive theories)
 Mengemukakan bahwa bagaimana memotivasi
para karyawan, yang didasarkan pada pengalaman
coba-coba.
2. Teori Isi / teori kebutuhan(content / need theories)
 Berkenaan dengan pertanyaan apa penyebab-pe-
nyebab perilaku atau memusatkan pada pertanyaan
apa dari motivasi.
Teori ini sangat terkenal dengan :
a. Hierarki kebutuhan dari Abraham H Maslow;
b. Teori prestasi dari David McClelland;
c. Teori motivasi pemeliharaan atau motivasi-higenis-
Frederick Herzberg.
3. Teori Proses (proses theories)
 Berkenaan bagaimana perilaku dimulai dan
dilaksanakan atau menjelaskan aspek bagai-
mana dari motivasi.
Yang termasuk dalam teori proses, yakni :
a. Teori pengharapan;
b. Pembentukan perilaku (operant conditioning);
c. Teori keadilan-teori porter-lawler.
Motivasi Adalah Lebih Dari Sekedar
Teknik-teknik
apa
maknanya?
artinya?

Menggambarkan bahwa motivasi


adalah lebih inklusif dari sekedar
aplikasi berbagai peralatan atau
cara tertentu untuk mendorong
peningkatan keluaran [output].
KEPEMIMPINAN
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Menurut “Stoner”
Kepemimpinan Manajerial : suatu proses pengarahan
dan pemberian pengaruh pada kegiatan2 dari sekelompok
anggota yang saling berhubungan tugasnya.
3 Implikasi :
Pertama : kepemimpinan menyangkut orang lain –
bawahan atau pengikut
Kedua : kepemimpinan menyangkut suatu pembagian
kekuasaan yg tidak seimbang diantara para
pemimpin dan anggota kelompok
Ketiga : selain memberikan pengarahan, pemimpin juga
mempergunakan “pengaruh”.
Apa yang membuat seorang
Pemimpim Efektif ?

Jika pemimpin memiliki :


Kharisma, berpandangan ke depan,
intensitas dan keyakinan diri
Kemampuan dan ketrampilan
kepemimpinan dalam pengarahan
adalah faktor penting efektifitas
manajer
PENDEKATAN-PENDEKATAN
STUDI KEPEMIMPINAN

1. Pendekatan-pendekatan Kesifatan
Para pemimpinan memiliki ciri-ciri atau sifat-sifat ter-
tentu yang menyebabkan mereka dpt memimpin
para pengikutnya”.
Misalnya : energi, pandangan, pengetahuan, kecer-
dasan, imajinasi, kepercayaan diri, integritas, kepan-
dangan bicara , pengendalian dan keseimbangan
mental maupun emosional. Dll.
Penelitian Awal tentang
Sifat-sifat Kepemimpinan

Berusaha memahami dan mengidentifikasi sifat-sifat


pemimpin. Sebagian besar maksud penelitian adalah :
1. Membandingkan sifat-sifat orang yang menjadi
pemimpin dengan sifat-sifat yang menjadi pengikut

2. Mengidentifikasi ciri-ciri dan sifat yang dimiliki oleh


para pemimpin efektif.
Hasil Penelitian tentang
Sifat-sifat Kepemimpinan

• Menemukan bahwa pemimpin cenderung


lebih tinggi , memiliki tingkat kecerdasan lebih
tinggi, lebih ramah, dan lebih percaya diri dan
mempunyai kebutuhan akan kekuasaan lebih
besar.
• Kombinasi sifat2 tertentu yang membedakan
antara pemimpin/calon pemimpin dengan
pengikut belum pernah ditemukan
• Timbul kesimpulan : bahwa pemimpin itu
dilahirkan, bukan dibuat.
Hasil Penemuan Lanjutan
Sifat-sifat Kepemimpinan Efektif
Peneliti : Edwin Ghiselli
Hasil Penemuan Lanjutan
4 Sifat-sifat Kepemimpinan Efektif

Peneliti : Keith Davis


Pendekatan Perilaku
KEPEMIMPINAN
Perilaku Pemimpin Efektif
Pendekatan perilaku tidak lagi mencoba men-
cari jawab sifat-sifat pemimpin, tetapi men-
coba menemukan apa yang dilakukan oleh
para pemimpin efektif :
1. Bagaimana mereka mendelegasikan
tugas;
2. Bagaimana mereka berkomunikasi den-
gan dan memotivasi bawahan mereka;
3. Bagaimana mereka menjalankan tugas-
tugas dan sebagainya.
Fungsi-Fungsi Kepemimpinan

AGAR KELOMPOK BERJALAN EFEKTIF


GAYA-GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya Orientasi Tugas (Task Oriented)
• Mengarahkan dan mengawasi bawahan secara tertutup utk
menjamin bahwa tugas dilaksanakan dengan sesuai yang
diinginkannya
• Lebih memperhatikan pekerjaan dari pada pengembangan
dan pertumbuhan karyawan

Gaya dengan Orientasi Karyawan (Employee


oriented)
• Manajer memotivasi bawahan dibanding mengawasi mereka
• Memberikan kesempatan pada bawahan utk berpartisipasi
dlm pengambilan keputusan, menciptakan suasana
persahabatan serta hubungan saling mempercayai
PENDEKATAN
KEPEMIMPINAN MODERN

Pendekatan komtemporer di bidang ke-


pemimpinan teridiri atas :
1. Kepemimpinan Transformasional-Transa-
ksional;
2. Kepemimpinan Kharismatik-Visioner;
3. Kepemimpinan Tim.
1. Kepemimpinan Transformasional-Transaksional
 Pemimpin Transaksional  Pemimpin yang
memberi inspirasi kepada pengikutnya untuk
bertindak melebihi kepentingan pribadi me-
reka demi kebaikan organisasi dan mampu
memberi dampak yang dalam dan luar biasa
bagi pengikutnya.
 Pemimpin Transaksional  Pemimpin yang
membimbing atau memotivasi kepada pengi-
kutnya menuju ke sasaran yang ditetapkan
dengan memperjelas peran dan persyaratan
tugas.
Kepemimpinan transformasional di bangun di
atas kepemimpinan transaksional. Kepemimpinan
transformasional lebih dari sekedar kharisma, ka-
rena pemimpin transformasional berusaha untuk
menanamkan pada pengikutnya kemampuan ber-
tanya terhadap segala sesuatu yang diyakini oleh
pemimpin.
2. Kepemimpinan Kharisma-Visioner
Pemimpin Kharisma  Pemimpin yang antusias
dan percaya diri yang keperibadian dan tindak-
annya mempengaruhi orang lain untukl berpe-
rilaku dengan cara tertentu.
Karakteristik Pemimpin Kharismatik :
 Mempunyai visi yang jelas;
 Mampu menyampaikan visi dan misi;
 Bersedia mengambil risiko untuk mencaai visi;
 Sensitif terhadap lingkungan dan kebutuhan pengi-
kutnya
 Menunjukkan perilaku di luar kebiasaan.
Pemimpin Visoner  Pemimpin untuk menyatakan
visi yang realitis, layak dipercaya, dan mengenai
masa depan yang tumbuh dari keadaan sekarang
dan memperbaiki keadaan sekarang.

Visi menawarkan gambaran yang jelas dan


mendorong yang menggerakan emosi orang dan
menginspirasikan antusiasme dan tenaga untuk
mengejar sasaran organisasi.
3. Kepemimpinan Tim
 semakin banyak organisasi yang mengguna-
kan tim, maka peran pemimpin dalam membim-
bing anggota tim akan semakin penting.

Peran Pemimpin Tim, antara lain :


a. Sebagai penghubung dengan pihak luar
b. Sebagai penyelesaian masalah
c. Sebagai manajer konfliks
d. Sebagai pembina.
Selamat Belajar
Semoga Sukses

TUGAS TERSTRUKTUR UAS-[3]
1. Apa isi teori X dan Y ? Bagaimana masing-masing teori
tersebut dapat menciptakan gaya manajemen yang
berbeda ? Jelaskan !
2. Bagaimana pendapatan anda terhadap tiga pende-
katan dalam motivasi ? Jelaskan !
3. Apa yang dimaksud dengan pendekatan dua faktor dari
Hezberg terhadap kepuasan dan ketidakpuasan kerja ?
4. Jika anda sebagai manajer atau pimpinan sebuah
perusahaan, bagaimana cara Anda memotivasi karya-
wan dalam tingkatan kebutuhan A.H. Maslow ?
5. Bagaimana pendapat anda terhadap kebijakan Pemda
DKI yang menaikkan gaji pegawai dengan maksud
agar para pegawai dapat termotivasi untuk mening-
katkan kinerjanya ? Jelaskan !

Anda mungkin juga menyukai