Anda di halaman 1dari 17

TUGAS 1 EKONOMI MONETER

DUE DATE 21 OKTOBER 2018 23.55


TUGAS 1 (ESPA4227 – EKONOMI MONETER)

1. Sebutkan empat fungsi uang ? (10)


2. Jelaskan proses penciptaan uang beredar ? (10)
3. Sebutkan fungsi Bank Umum ? (10)
4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank ? (15)
5. Sebutkan dan jelaskan tiga motif teori permintaan uang menurut Keynes ? (15)
6. Jelaskan perbedaan antara teori permintaan uang klasik dengan teori permintaan uang
Friedman ? (10)
7. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang ? (15)
8. Jelaskan ketiga determinasi faktor angka pelipat ganda uang ? (15)

KISI-KISI TUGAS 1 : Bacalah buku BMP Ekonomi Moneter modul 1, modul 2 dan modul 3
… SELAMAT MENGERJAKAN…

1. Sebagai satuan nilai

Salah satu fungsi asli uang yakni sebagai satuan nilai, dalam dunia perekonomian ada beberapa istilah tentang
hal ini yaitu satuan nilai (unit of value), satuan hitung (unit of account), standar nilai (standar ov value), nilai
ukur minumum (common measure of value), dan nilai denominasi umum (common denominator of value).
Pada dasarnya semua nama ini sama yaitu merujuk pada fungsi asli uang yang bisa menjadi patokan suatu
nilai baik barang atau jasa.

Dengan adanya uang kita bisa menentukan serta menerapkan nilai untuk barang atau jasa yang ada. Istilah
satuan nilai sering dikenal dengan satuan moneter karena setiap pembicaraan uang maka istilah moneter tidak
pernah hilang. Dengan adanya uang diharapkan pelaku ekonomi tidak kesulitan untuk menentukan nilai dari
produk yang ada, bisa kita bayangkan ketika tidak ada uang maka produk yang ada tidak akan ada nilainya,
kemudian pelaku ekonomi akan kebingungan dalam hal menentukan nilai serta situasi ekonomi secara
otomatis akan terganggu.

Untuk mempermudah pengertian tentang fungsi uang sebagai satuan nilai, kami akan memberikan beberapa
contoh, diantaranya : harga beras = Rp 10.000/ kg, harga buku tulis = Rp 3.000/ buah, harga jasa potong
rambut Rp 10.000 dan lain sebagainya. Itulah fungsi uang yang menjadi satuan nilai atau satuan hitung.
Dengan begitu suatu produk ada nilainya.

2. Sebagai alat tukar

Untuk fungsi satu ini mungkin sering kita lakukan dan mungkin yang kita fahami selama ini yakni sebagai alat
tukar. Selama ini kita menggunakan uang sebagai alat tukar untuk produk yang kita inginkan dan butuhkan
baik barang maupun jasa. Dalam dunia perekonomian alat tukar memiliki beberapa nama lain  yakni alat tukar
(medium of change), alat sirkulasi (sirculating medium), perantara pembayaran (medium of payment), dan alat
pembayaran (means of payment).
Mungkin inilah fungsi yang sering kita lakukan dan rasakan dimana kita berbelanja menggunakan uang untuk
membeli dan membayar barang atau benda yang kita beli, untuk membayar sekolah kita menggunakan uang
sebagai alat tukar pada pelayanan sekolah yang diberikan pada kita, kita menggunakan uang untuk membayar
tagihan listrik, dimana perusahaan listrik telah memberikan pelayanan dan jasa pada listrik dan kita menukar
jasa tersebut dengan uang, dan masih banyak lainnya.

Dengan hal ini membuktikan bahwa keberadaan uang memang sangat dibutuhkan oleh manusia. baik dalam
perspektif individu maupun sosial, sebagai individu manusia membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari misalkan untuk membeli sembako, mambayar tagihan liistrik, membayar tagihan sepeda
motor dan lain sebagainya. Dari sisi sosial manusia juga membutuhkan uang untuk tetap eksis dan medapat
keberadaannya di suatu komunitas, seperti masyarakat membutuhkan uang untuk iuran RT, untuk kas PKK
dan lain sebagainya. Hal ini merupakan pembayaran dalam sisi sosial atau kebersamaan bukan individu. Pada
intinya dengan fungsinya sebagai alat tukar maka keberadaan uang sangatlah dibutuhkan dalam kehidupan
manusia.

3. Sebagai gudang nilai (store of value)

Mungkin kita masih asing dengan istilah ini, apa yang dimaksud dengan gudang nilai. Pertama kita bahsa
tentang istilah gudang tersebut, pasti kita semua tahu dengan gudang. Gudang merupakan salah satu tempat
dimana manusia menyimpan barang atau benda mereka yang tak terpakai, dengan disimpan di gudang
barang-barang tersebut akan tetap ada hanya mungkin terkena debu. Pada pembahasan ini konsep gudang
yang berfungsi sebagai penyimpanlah yang kita pakai.

Uang sebenarnya memiliki fungsi sama dengan gudang, jika gudang menyimpan benda atau barang namun
jika uang menyimpan suatu nilai. Dimana nilai itu akan dipertahankan untuk tetap ada, memang jumlahnya bisa
fluktuatif naik dan turun menyesuaikan kondisi perekonomian suatu negara, namun eksistensinya sebagai
uang tetap ada, jadi aspek nilainya tetap ada. Untuk itulah uang disebut sebagai gudang nilai, dimana uang
bisa digunakan sebagai alat tukar atau sebagai media pembayaran sepanjang waktu baik sekarang atau masa
mendatang, baik untuk masa depan atau sewaktu-waktu.

Pada dasarnya uang berada untuk membantu manusia dalam menjalani kehidupannya, untuk itulah uang
selalu berusaha untuk menjadi teman yang mendampingi kehidupan sehari-harinya, untuk itulah dengan fungsi
gudang nilai ini, akan membuat pelaku ekonomi bisa selalu melakukan transaksi atau kegiatan lainnya dengan
nilai dari uang tersebut. Demikianlah fungsi asli uang sebagai gudang nilai atau sering disebut dengan istilah
store of value.

4. Sebagai alat penimbun kekayaan.

Fungsi asli uamg yang berikutnya adalah penimbun kekayaan, mengapa hal ini bisa menjadi salah satu fungsi
asli uang. Ketika kita berbicara tentang uang pasti hal tersebut berhubungan dengan kekayaan, orang yang
memiliki banyak uang mereka disebut dengan orang kaya, sedangkan di sisi lain orang yang tidak memiliki
uang dianggap kurang mampu atau miskin.

Banyak individu aatau perusahaan yang berlomba-lomba untuk mendapatkan uang banyak dari usahanya
yang bisa kita sebut dengan laba melimpah. Bagi individu mereka menyimpan uang penghasilan mereka
dengan dua cara yakni cara non formal dan formal, non formal mereka menyimpan dan menimbun hartanya di
rumah sedangkan untuk formal mereka menyimpannya di Bank. Sedangkan untuk perusahaan mereka lebih
sering menimbun uang melalui simpanan di Bank atau berupa saham yang dipinjamkan kepada pihak lain.

Sifat alamiah manusia yang tidak pernah mengenal kata puas lah yang menjadikan uang ini memiliki fungsi
sebagai alat penghimpun kekayaan, baik individu ataupun perusahaan mereka akan menghimpun
kekayaannya melalui uang sampai mereka merasa cukup dan telah melampaui prioritas mereka baiik dari
penghasilan keamanan dan segi-segi lainnya.

5. Sebagai unit perhitungan


Fungsi asli uang yang terakhir adalah sebagai unit perhitungan. Memang kehadiran uang bisa menentukan
harga suatu produk. Uang menjadi magnet dalam kegiatan perekonomian terutama di pasar.

Dengan adanya uang maka para pelaku ekonomi akan mendapatkan sebuah kemudahan untuk menentukan
satuan hitung produk yang beredar dan diperjualkan. Fungsi ini merupakan salah satu fungsi yang memiliki
beberapa tantangan yang hebat bahkan fungsi ini pernah akan lepas dari uang. Yakni saat terjadinya inflasi
yang tinggi dimana tiap saat harga produk selalu naik karena nilai mata uang lokal selalu fluktuatif, sehingga
para produsen menggunakan sistem pembukuan valuta asing.

Valuta asing dipilih karena sistem ini cenderung memiliki sifat yang stabil dan memberikan laba besar bagi
produsen sehingga fungsi uang lokal yang menjadi satuan hitung tergeser oleh valuta asing. Sampai suatu
saat dengan latar belakang tersebut banyak sarjana dan ahli ekonomi lebih suka mennggunakan valuta asing
ketimbang uang lokal sendiri, mereka menganggap unit perhitungan tidak harus menjadi sifat atau kepemilikan
dari uang itu sendiri.

Namun hal tersebut tidak bisa dilakukan, satuan hitung sudah melekat pada uang, telah menjadi suatu fungsi
yang berarti, yakni sebagai penentu dan patokan sebagai perhitungan harga suatu produk, baik barang
maupun jasa. Bagaimanapun uang tetap menjadi satuan hitung yang paling baik.

Itulah sekilas tentang fungsi asli yang dimiliki oleh uang. Pada dasarnya semua fungsi tersebut membicarakan
tentang betapa pentingnya uang di kehidupan kita, tidak hanya di bidang ekonomi saja namun di semua bidang
pasti membutuhkan kehadiran uang, contohnya di bidang politik butuh uang untuk kampanye dan lain-lain, di
bidang pertahanan dan keamanan butuh uang untuk membeli segala jenis peralatan perang, di bidang
pendidikan butuh uang untuk memnuhi sarana prasarana, di bidang seni membutuhkan uang untuk membeli
alat dan bahan untuk kesenian dan masih banyak lainnya. Pada dasarnya uang hadir untuk membantu
manusia, tinggal melihat manusianya mampu memanfaatkan dengan baik atau malah terjerumus pada godaan
uang.

1. Terdiri dari tiga pelaku; bank sentral, bank umum dan sektor swasta domestik. Interaksi terjadi
antara penawaran uang oleh sistem moneter dan permintaan uang oleh sector swasta domestik.
2. Penciptaan uang primer oleh otoritas moneter.
Uang primer/inti (M0) adalah uang kartal dan simpanan giro bank umum. Disebut primer/inti
karena jenis uang ini merupakan inti atau “biang”dalam proses penciptaan uang beredar (C, D,
dan T). “Uangkartal adalah uang primer TETAPI tidak semua uang primer adalah uang kartal.”

Penciptaan Uang Oleh Bank Umum


Bank umum menciptakan uang giral dan kuasi melalui beberapa cara yaitu:
1. Substitusi; masyarakat menyetor uang kartal ke bank umum ke dalam simpanan giro,
tabungan, atau deposito.
2. Transformasi; bank umum membeli surat berharga dan kemudian membukukan dalam
bentuk simpanan giro, tabungan, atau deposito.
3. Pemberian kredit; bank umum memberikan kredit kepada nasabah dan membukukan kredit
tersebut ke rekening giro atas nama debitur yang menerima kredit tersebut.

•Hubungan M0, M1, M2


Otoritas moneter tidak sepenuhnya dapat mengendalikan uang beredar, sebab sangat
tergantung faktor bank umum dan perilaku masyarakat. Bank sentral hanya dapat
mengendalikan M0.

Money Multiplier (mm)


Konsep mm menjelaskan bagaimana proses penciptaan uang giral dan kuasi akibat adanya
perubahan M0. Berapa besar atau berapa kali perubahan uang beredar sebagai akibat
perubahan uang primer (M1).

Determinan mm adalah:
c (currency ratio) yaitu rasio uang giral terhadap uang kartal
t (time and savings deposits rasio) yaitu rasio tabungan dan deposito (uang kuasi) terhadap uang
giral.
r (reserve ratio) yaitu rasio cadangan bank terhadap total simpanan (giral + kuasi).

Currency Ratio (r)


r dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dalam memilih memegang uang kartal atau
giral. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat:
(1) Biaya penggunaan uang giral; biaya transportasi dan biaya administrasi simpanan
(2) Kenyamanan dan Keamanan; uang giral lebih aman dan nyaman dalam penyelesaian
transaksi yang relatif besar.

Time and savings deposits ratio (t)


Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat menentukan t, yaitu:
(1)opportunity cost; t berubah searah dengan suku bunga uang kuasi dan berlawanan arah
dengan suku bunga uang giral.
(2)pendapatan masyarakat; t berubah searah dengan perubahan tingkat pendapatan.
(3)kemajuan layanan sektor perbankan; t meningkat bila layanan sektor perbankan semakin
maju

Reserve ratio (r)


Di bank umum, r dibagi dua yaitu:
(1) legal reserve ratio; rasio cadangan resmi terhadap simpanan masyarakat yang dipengaruhi
oleh ketentuan bank sentral
(2) excess reserve ratio; rasio cadangan terhadap simpanan masyarakat yang dipengaruhi oleh
keperluan bank akan terhadap likuiditas jangka pendek (simpanan giro atau simpanan
tabungan).

Faktor yang mempengaruhi uang beredar, yaitu:


(1) faktor yang mempengaruhimm, yaitu c, t, dan r.
(2) faktor yang mempengaruhi perubahan uang primer.Hal ini terkait dengan perubahan
transaksi keuangan daerah yang tercermin pada pos-pos Neraca Otoritas Moneter baik dari sisi
penggunaan uang primermaupun faktor yang mempengaruhi uang primer (aktiva luar negeri
bersih, aktiva dalam negeri bersih, dan aktiva lainnya bersih).
Fungsi Bank Umum

1. Menghimpun dana dari masyarakat

Salah satu fungsi utama bank adalah untuk menghimpun dana dari masyarakat. Kegiatan ini dilakukan
dengan membuka berbagai produk tabungan, deposito, giro atau bentuk simpanan lain.

Tujuannya agar masyarakat lebih aman dalam menyimpan uang. Tiap produk juga memiliki bunga yang
berbeda-beda. Misalnya deposito bunganya lebih tinggi karena nasabah harus menyimpan uangnya
untuk jangka waktu tertentu. Sedangkan tabungan dapat ditarik kapan saja nasabah memerlukan uang.

Untuk menjalankan fungsi penghimpun dana maka bank memiliki beberapa sumber yang secara garis
besar dibagi menjadi tiga sumber yaitu:

Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu pendirian

Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha perbankan seperti usaha
simpanan giro, deposito dan tabanas

Dana yang bersumber dari Lembaga Keuangan yang diperoleh dari pinjaman dana yang berupa Kredit
Likuiditas dan Call Money (dana yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh bank yang meminjam) dan
memenuhi persyaratan

2. Menyalurkan dana kepada masyarakat

Setelah menghimpun dana dari masyarakat, bank akan menyalurkan dana ini kepada pihak-pihak yang
membutuhkan melalui sistem kredit atau pinjaman. Hal ini sesuai dengan fungsi perbankan yang
menyalurkan dana kepada masyarakat atau nasabah.

Selain kredit juga bisa berupa bentuk pembelian surat-surat berharga, penyertaan dan pemilikan harga
tetap. Ada banyak jenis kredit dan pinjaman lain di tiap-tiap bank.

Dengan memanfaatkan fasilitas tersebut, masyarakat diharapkan dapat menyejahterakan kehidupannya


dan menghasilkan usaha untuk mendukung pembangunan nasional.

3. Menyediakan layanan jasa bank

Bank juga berfungsi untuk menyediakan layanan jasa bank lainnya. Hal ini sesuai dengan peran dan
tugas pokok bank umum untuk menyediakan berbagai layanan perbankan.

Awalnya bank menyediakan layanan jasa transfer untuk memudahkan pengiriman uang dari satu daerah
ke daerah lain. Namun seiring waktu, layanan bank kini menjadi semakin beraneka ragam dan dapat
dinikmati masyarakat dari berbagai latar belakang.

Berbagai layanan bank yang disediakan juga beragam meliputi jasa dan transaksi pembayaran atau pun
pembelian. Misalnya kita sekarang bisa melakukan pembayaran rekening listrik atau telepon lewat
bank. Dengan layanan tersebut, alur pembayaran maupun menjadi lebih jelas dan aman.
Pelayan jasa bank dalam mengemban tugas sebagai pelayan lalu-lintas pembayaran uang melakukan
berbagai aktivitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan
lainnya. Fungsi dan tugas bank umum dalam menyediakan layanan jasa meliputi hal-hal berikut.

Mendukung kelancaran mekanisme pembayaran

Selain menghimpun dan menyalurkan dana, bank juga memiliki fungsi sampingan sebagai pendukung
kelancaran mekanisme transaksi dan pembayaran di masyarakat.

Jasa yang ditawarkan untuk menunjang fungsi ini termasuk transferdana antar rekening dalam negeri,
penyediaan fasilitas pembayaran secara kredit seperti kartu kredit, jasa pembayaran tagihan, sistem
pembayaran elektronik, sarana penyaluran gaji karyawan atau penghasilan lainnya.

Mendukung kelancaran transaksi internasional

Bank juga dibutuhkan untuk memperlancar transaksi internasional. Faktor jarak dan kebijakan moneter
antara dua negara yang berbeda tentu menambah tingkat kesulitan dalam transaksi internasional.
Disinilah dibutuhkan fungsi bank.

Kehadiran bank akan memudahkan penyelesaian transaksi internasional dengan lebih mudah, cepat dan
murah. Bank memastikan kelancarannya melalui jasa penukaran mata uang asing ataupun transfer dana
luar negeri untuk transaksi internasional.

Penciptaan uang

Bank juga memiliki fungsi layanan untuk menciptakan uang. Uang yang diciptakan oleh bank ini
merupakan uang giral yang berarti alat pembayaran lewat mekanisme pemindahbukuan atau kliring.

Proses penciptaan uang secara umum diregulasi oleh Bank Indonesia selaku bank sentral. Regulasi yang
ditetapkan di antaranya adalah pengaturan jumlah uang yang beredar karena jumlahnya dapat
mempengaruhi kondisi dan stabilitas ekonomi.

Sarana investasi

Bank juga berfungsi sebagai sarana investasi. Hal ini dapat diwujudkan melalui jasa reksa dana atau
produk investasi yang ditawarkan bank. Contohnya seperti derivatif, emas, mata uang asing, saham dan
lain-lain.

Penyimpanan barang berharga

Bank tentu juga berfungsi untuk penyimpanan barang berharga. Nasabah dapat menyimpan barang
berharganya seperti perhiasan, emas, surat-surat berharga dan barang berharga lainnya. Bank juga
dapat menyewakan safe deposit box.

1. Pegadaian
Lembaga keuangan bukan bank yang bernama pegadaian ini dikenal memiliki tagline ‘mengatasi
masalah tanpa masalah’. Pegadaian merupakan perusahaan umum milik pemerintah (BUMN) yang
memberikan pinjaman dengan jaminan dan tanpa jaminan non-bank yang diakui oleh negara melalui
OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Biasanya pegadaian banyak digunakan oleh orang yang ingin mengajukan
pinjaman dengan cara menjaminkan barang berharga seperti emas perhiasan hingga sertifikat
kepemilikan sepeda motor atau mobil. Saat ini PT Pegadaian juga membuka layanan syariah demi
melayani masyarakat yang menghindari praktik riba atau pinjaman yang sifatnya tidak wajar.

Pegadaian banyak digunakan oleh masyarakat kelas menengah ke bawah karena pegadaian tidak
merinci persoalan tentang penggunaan uang pinjaman. Ada setidaknya 5 produk dan layanan pegadaian
yang paling sering digunakan, yaitu:

Gadai konvensional merupakan layanan yang diberikan untuk mendapat fasilitas dana dengan cara
menggadaikan barang atau dokumen penting (surat berharga). Bunga yang diberikan mulai dari 0,75%
hingga 1,5% per bulan.

Gadai syariah merupakan produk atau layanan yang tidak jauh berbeda dengan gadai konvensional,
hanya saja gadai syariah menggunakan sisten ujrah atau sewa tempat, bukan sewa modal yang
digunakan untuk sistem bunga.

Gadai emas merupakan layanan yang diberikan pegadaian kepada kamu yang ingin memperoleh logam
mulia (emas) dalam bentuk tunai maupun dengan cara mencicil.

Jasa taksiran dan sertifikasi logam mulia merupakan produk pegadaian yang memberikan layanan
pengujian terhadap suatu barang bergerak maupun tidak bergerak dan memberikan sertifikasi seperti
sertifikasi untuk logam mulia agar terhindari dari praktik penipuan.

Jasa penitipan merupakan jasa menyimpan dan menitipkan suatu barang berharga seperti sertifikat dan
emas dengan membayar sewa tempat.

2. Koperasi Simpan Pinjam

Beralih ke koperasi simpan pinjam yang merupakan lembaga keuangan bukan bank berbentuk koperasi
yang menghimpun dana dari para anggotanya kemudian menyalurkannya kembali kepada anggota serta
non-anggota. Bunga yang diberikan oleh koperasi simpan pinjam umumnya lebih besar dibanding bank
dan pegadaian atau bank. Namun kamu akan menerima bagi hasil atau disebut Sisa Hasil Usaha (SHU)
atas keuntungan koperasi tersebut. Maklum, dalam koperasi, berlaku sistem keanggotaan. Layanan
pinjaman hanya diberikan kepada anggota.

Syarat mengajukan pinjamannya juga tidak repot, kamu hanya perlu mengisi formulir pinjaman dan
melampirkan fotokopi KTP, slip gaji, rekening listrik, dan agunan. Kekurangannya adalah kamu tidak bisa
meminjam jumlah dana dalam skala besar karena dana di koperasi simpan pinjam sangat terbatas.

3. Perusahaan Modal Ventura


Lembaga keuangan bukan bank yang satu ini merupakan perusahaan yang berperan untuk memberikan
modal kepada perusahaan lain yang memiliki kegiatan beresiko tinggi tetapi membutuhkan modal besar
untuk membangunnya dan memiliki prospek bisnis yang baik. Bentuk pembiayaannya bisa beragam,
mulai dari obligasi hingga pinjaman yang bersifat khusus. Tentunya peminjaman ini harus dengan syarat
pengembalian yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak.

4. Perusahaan Sewa Guna (leasing) atau Multifinance

Perusahaan sewa guna yang sering disebut dengan leasing ini adalah lembaga keuangan bukan bank
yang memiliki sistem kontrak sewa yang digabungkan dengan pembelian secara angsuran, baik itu
kepada perorangan maupun perusahaan. Meski semua fasilitas dan kegunaan barang bisa kamu
gunakan, tapi sebelum pembayaran lunas, hak barang masih menjadi pihak leasing.

Lembaga ini kadang disebut multifinance atau pembiayaan (finance). Perusahaan pembiayaan
yang cukup terkenal di Indonesia adalah:

PT. Adira Dinamika Multi Finance, Tbk

PT. Summit Oto Finance

PT. Astra Credit Companies (ACC)

PT. Federal International Finance (FIF)

PT. Indomobil Finance Indonesia

BCA Finance

BFI FInance

Smart Finance

Dan masih banyak lagi

Di HaloMoney.co.id kamu bisa membandingkan sekaligus mengajukan kredit multiguna dari BFI Finance


dan Smart Finance dengan cara mengagunkan surat kepemilikan mobil atau motor.

5. Dana Pensiun

Perusahaan dana pensiun merupakan jenis badan usaha yang memiliki kegiatan menyediakan dana
pensiun atau jaminan masa tua dengan cara mengumpulkan dana melalui pemotongan gaji pegawai
setiap bulannya ketika orang tersebut masih aktif bekerja, Dana yang terkumpul akan dibayarkan
kembali ketika kamu telah pensiun.

Dana pensiun ini bertujuan agar nantinya ketika kamu sudah pensiun, kamu tak perlu lagi memikirkan
uang ketika sudah tak lagi bekerja. Bisa dikatakan kalau dana pensiun ini sifatnya seperti tabungan
jangka panjang. Contoh perusahaan dana pensiun yang paling terkenal di Indonesia adalag PT Taspen
dan Perum Asabri.

6. Pasar Modal

Mungkin kamu lebih mengenal bursa efek dibanding pasar modal. Tapi keduanya sama saja kok. Pasar
modal merupakan lembaga keuangan bukan bank yang menjadi tempat jual beli surat-surat berharga
jangka panjang. Pasar modal akan mempertemukan para pencari dana (emiten) dan para penanam
modal (investor).

Di pasar modal, perusahaan yang mencari dana akan menjual surat berharga seperti surat penyertaan
modal (saham) dan obligasi (surat hutang jangka panjang) guna mendapatkan dana dari investor. Dan
investor perusahaan maupun individu akan membeli saham melalui perusahaan sekuritas.

Di Indonesia, sebelumnya ada dua pasar saham yang terpercaya yakni Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya. Sekarang sudah digabung menjadi satu, bernama Bursa Efek Indonesia yang berkantor di
komplek SCBD Sudirman.

7. Perusahaan Asuransi

Terakhir ada perusahaan asuransi yang menghimpun dana melalui penarikan premi atau sejumlah dana
setiap bulannya selama jangka waktu tertentu (masa kontrak) sesuai dengan perjanjian kedua belah
pihak yang tercantum dalam polis asuransi. Ketika terjadi suatu resiko kepada dirimu, maka kamu akan
mendapat ganti rugi (klaim) dana yang jumlahnya berbeda-beda tergantung dari besaran premi.

Tujuan utama dari adanya asuransi adalah agar keuanganmu tidak akan terganggu ketika terjadi suatu
resiko kepada dirimu. Jenis asuransi yang ada di Indonesia adalah asuransi kesehatan, asuransi
perjalanan, asuransi kendaraan, asuransi jiwa, asuransi pendidikan, asuransi kebakaran, dan asuransi
bangunan.

Teori Permintaan Uang Menurut Keynes

Pasar Uang adalah pertemuan antara permintaan akan uang (MD) dengan penawaran uang (MS). MD 
adalah kebutuhan masyarakat akan uang tunai untuk menunjang kegiatan ekonominya. MS adalah
jumlah uang yang disediakan oleh pemerintah dan bank-bank, yaitu seluruh uang Kartal dan uang Giral
yang beredar.

Teori keuangan yang dikemukakan Keynes pada umumnya menerangkan 3 hal, yaitu : (1) Tujuan-tujuan
masyarakat untuk meminta (menggunakan uang), (2) faktor-faktor yang menentukan tingkat bunga, (3)
efek perubahan penawaran uang terhadap kegiatan ekonomi negara.
a)    Terkait dengan tujuan-tujuan masyarakat untuk meminta (memegang) uang, maka dapat
diklasifikasikan atas 3 motif utama, yaitu :

1.    Motif transaksi (transaction motive), motif ini timbul karena uang digunakan untuk melakukan
pembayaran secara reguler terhadap transaksi yang dilakukan. Besarnya permintaan uang untuk tujuan
transaksi ini ditentukan oleh besarnya tingkat pendapatan (MDt = f(Y), artinya semakin besar tingkat
pendapatan yang dihasilkan, maka jumlah uang diminta untuk transaksi juga mengalami peningkatan
demikian sebaliknya.

MD = k . P . Q

2.    Motif berjaga-jaga (precautionary motive), selain untuk membiayai transaksi, maka uang diminta
pula oleh masyarakat untuk keperluan di masa mendatang yang sifatnya berjaga-jaga. Besarnya
permintaan uang untuk berjaga-jaga ditentukan oleh besarnya tingkat pendapatan pula. Semakin besar
tingkat pendapatan permintaan uang untuk berjaga-jaga pun semakin besar. MDp = f(Y)

3.    Motif spekulasi (speculation motive), pada suatu sistem ekonomi modern diman lembaga keuangan
masyarakat sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat mendorong masyarakatnya untuk
menggunakan uangnya bagi kegiatan spekulasi, yaitu disimpan atau digunakan untuk membeli surat-
surat berharga, seperti obligasi pemerintah, saham, atau instrumen lainnya. Faktor yang mempengaruhi
besarnya permintaan uang dengan motif ini adalah besarnya suku bunga, dividen surat-surat berharga,
ataupun capital gain, fungsi permintaannya adalah MDs = f(i).

Permintaan untuk spekulasi (yang membedakan teori keynes dengan teori kuantitas) adalah permintaan
akan uang tunai untuk tujuan memperoleh keuntungan. Caranya adalah dengan “berspekulasi” dalam
pasar obligasi (surat berharga). Apabila harga obligasi diharapkan untuk naik untuk naik di masa
mendatang, maka orang akan membeli obligasi dengan uang tunainya hari ini. Ini berarti uang tunai
yang saat ini untuk berspekulasi akan berkurang. Sebaliknya, apabila harga obligasi diharapkan turun,
maka permintaannya akan uang tunai saat ini akan bertambah (obligasi dijual).

K  =  i . P    atau  P = K/i

Hubungan antara harga obligasi dan tingkat bunga yang berlaku adalah berkebalikan. Harga obligasi naik
sama saja artinya dengan tingkat bunga turun. Sebaliknya, harga obligasi turun berarti tingkat bunga
naik. Bila harga obligasi diharapkan naik, ini berarti bahwa harga obligasi saat ini dianggap terlalu
rendah. Bila harga obligasi diharapkan turun, ini berarti bahwa harga obligasi saat ini dirasa terlalu
tinggi.
Dari ketiga motif diatas, maka formula untuk permintaan uang menurut Keynes adalah:

 MD = MDt + MDp + MDs

Teori Klasik

Teori ini sebenarnya adalah teori mengenai permintaan dan penawaran akan uang, beserta interaksi antara
keduanya. Fokus dari teori ini adalah pada hubungan antara penawaran uang atau jumlah uang beredar
dengan nilai uang atau tingkat harga. Hubungan dua variable dijabarkan lewat konsepsi teori mereka
mengenai permintaan akan uang. Perubahan akan jumlah uang beredar atau penawaran uang berinteraksi
dengan permintaan akan uang dan selanjutnya menentukan nilai uang.
  Irving Fisher
MVt = PT
Dalam setiap transaksi selalu ada pembeli dan penjual. Jumlah uang yang dibayarkan oleh pembeli harus
sama dengan uang yang diterima oleh penjual. Hal ini berlaku juga untuk seluruh perekonomian: didalam
suatu periode tertentu nilai dari barang-barang atau jasa-jasa yang dibeli harus sama dengan nilai dari barang
yang dijual. Nilai dari barang yang dijual sama dengan volume transaksi (T) dikalikan harga rata-rata dari
barang tersebut (P). Dilain pihak nilai dari barang yang ditransaksikan ini harus sama dengan volume uang
yang ada dimasyarakat (M) dikalikan berapa kali rata-rata uang bertukar dari tangan satu ke tangan yang lain,
atau rata “perputaran uang”, dalam periode tersebut (Vt). MVt = PT adalah suatu identitas, dan pada dirinnya
bukan merupakan suatu teori moneter. Identitas ini bisa dikembangkan, seperti oleh Fisher, menjadi teori
moneter sebagai berikut:
  Vt, atau “transaction velocity of circulation” adalah suatu variable yang ditentukan oleh faktor-faktor
kelembagaan yang ada didalam suatu masyarakat, dan dalam jangka pendek bisa dianggap konstan. T, atau
volume transaksi, dalam periode tertentu ditentukan oleh tingkat output masyarakat (pendapatan nasional).
Identitas tersebut diberi “nyawa” dengan mentransformasikannya dalam bentuk: Md = 1/Vt PT
  Permintaan atau kebutuhan akan uang dari masyarakat adalah suatu proporsi tertentu 1/Vt dari nilai transaksi
(PT). Persamaan 2, bersama dengan persamaan yang menunjukkan posisi equilibrium di sektor moneter
  Md = Ms
Dimana Ms = supply uang beredar (yang dianggap ditentukan oleh pemerintah) menghasilkan
  Ms = 1/Vt PT……………………………………..(4)
  Persamaan (4) berbunyi: dalam jangka pendek tingkat harga umum (P) berubah secara proporsional dengan
perubahan uang yang diedarkan oleh pemerintah. Dalam teori ini T ditentukan oleh tingkat output
equilibrium masyarakat, yang untuk Fisher dan para ahli ekonomi Klasik, adalah selalu pada posisi “full
employment” (Hukum Say atau Say’s Law). Vt atau transaction velocity of circulation, Fisher mengatakan
bahwa permintaan akan uang timbul dari penggunaan uang dalam proses transaksi. Besar-kecilnya Vt
ditentukan oleh sifat proses transaksi yang berlaku di masyarakat dalam suatu periode (Boediono,2005 : 18). 
  1.2 Teori Cambridge (Marshall-Pigou)
Teori ini seperti halnya teori Fisher dan teori-teori klasik lainnya, berpangkal pokok pada fungsi uang sebagai
alat tukar umum (means of  25 exchange). Karena itu, teori-teori Klasik melihat kebutuhan uang atau
permintaan akan uang dari masyarakat sebagai kebutuhan akan alat tukar yang likuid untuk tujuan transaksi.
Perbedaan utama antara teori ini dengan Fisher, terletak pada tekanan dalam teori permintaan uang
Cambridge pada perilaku individu dalam mengalokasikan kekayaannya antara berbagai kemungkinan bentuk
kekayaan, yang salah satunya berbentuk uang. Perilaku ini dipengaruhi oleh pertimbangan untung-rugi dari
pemegang kekayaan dalam bentuk uang. Teori Cambridge lebih menekankan faktor-faktor perilaku
(pertimbangan untung-rugi) yang menghubungkan antara permintaan akan uang seseorang dengan volume
transaksi yang direncanakannya. Teoritisi Cambridge mengatakan bahwa permintaan akan uang selain
dipengaruhi oleh volume transaksi dan faktor kelembagaan (Fisher), juga dipengaruhi oleh tingkat bunga,
besar kekayaan warga masyarakat, dan ramalan/harapan dari masyarakat mengenai masa mendatang.
  Jadi dalam jangka pendek, teoritisi Cambridge menganggap bahwa jumlah kekayaan, volume transaksi dan
pendapatan nasional mempunyai hubungan yang proporsional-konstan satu sama lainnya. Teori Cambridge
menganggap bahwa, ceteris paribus permintaan akan uang adalah proporsional dengan tingkat pendapatan
nasional.
  Md = k PY………………………………………(1)
  dimana Y adalah pendapatan nasional riil.
  Supply akan uang (Ms) dianggap ditentukan oleh pemerintah. Dalam posisi keseimbangan maka :
  Ms = Md………………………………………...(2)
  sehingga :
  Ms = k PY………………………………………(3)  atau :
  P = 1/k Ms Y…………………………………....(4)
  Jadi ceteris paribus tingkat harga umum (P) berubah secara proporsional dengan perubahan volume uang yang
beredar. Tidak banyak berbeda dengan teori Fisher, kecuali tambahan ceteris paribus  (yang berarti tingkat
harga, pendapatan nasional riil, tingkat bunga dan harapan adalah konstan). Perbedaan ini cukup penting,
karena teori Cambridge tidak menutup kemungkinan bahwa faktor-faktor seperti tingkat bunga dan
expectation berubah, walaupun dalam jangka pendek. Dan kalau faktor-faktor berubah maka k juga berubah.
Teori Cambridge mengatakan kalau tingkat bunga naik, ada kecenderungan masyarakat mengurangi uang
yang ingin mereka pegang, meskipun volume transaksi yang mereka rencanakan tetap. Demikian juga
faktorexpectation mempengaruhi: bila seandainya masa datang tingkat bunga akan naik (yang berarti
penurunan surat berharga atau obligasi) maka orang akan cenderung untuk mengurangi jumlah surat
berharga yang dipegangnya dan menambah jumlah uang tunai yang mereka pegang, dan ini pun bisa
mempengaruhi “k” dalam jangka pendek (Boediono, 2005: 23). 
  Milton Friedman (Monetaris)
Kepakaran Friedman dalam bidang ekonomi tak ada yang meragukan. Ia disebut-sebut sebagai orang kedua
yang paling berpengaruh sepanjang sejarah ekonomi setelah Adam Smith. Yang lain mengatakan, setelah
John Maynard Keynes, tak ada lagi ekonom yang sanggup mengubah cara berpikir dan bagaimana
menggunakan perangkat ilmu ekonomi selain Friedman. Puncaknya, pada 1976, ia dianugerahi hadiah nobel
ekonomi dari pemerintah Swedia. Dalam pernyataan ketika mengantar kemenangan Friedman, panitia Nobel
mengatakan, Friedman adalah “salah satu ekonom, komentator politik, dan esais yang paling berpengaruh
pada abad ini. Milton mungkin adalah ekonom yang diketahui hidup dengan makmur.”
 Dua tema pokok dalam karya Friedman adalah pentingnya arti uang dan kebebasan.
 Tiga aspek pemikiran Friedman adalah:
a)     Study tentang fungsi konsumsi
b)     Argumennya tentang kesulitan dan permasalahan dalam penerapan kebijakan stabilitas
c)      Konstribusinya pada teori dan sejarah moneter
Teori konsumsi sederhana, yang dikemukakan Keynes, menyatakan bahwa pengeluaran konsumsi terutama
dipengaruhi oleh penghasilan saat sekarang. Sedangkan menurut Friedman, yang dikemukakan dikenal
dengan hipotesa pendapatan permanen,  berpendapat bahwa konsumsi menyesuaikan pengeluaran mereka
dengan ekspektasinya tentang pendapatan selama periode yang lebih lama.
Berlawanan dengan penekanan kebijakan fiscal yang dilakukan oleh ahli ekonomi Keynesian, Friedman
menyatakan bahwa uang dan kebijakan moneter berperan penting dalam menentukan aktifitas ekonomi.
Argumennya tentang pentingnya arti uang berasal dari teori uang kuantitatif  (MV=PQ), yang berarti bahwa
jumlah uang dalam perekonomian (M) dikalikan jumlah waktu yang digunakan tiap dolar dalam satu tahun
untuk membeli barang (V) harus sama dengan output ekonomi yang terjual tahun itu (PQ).
Friedman berpendapat bahwa kecepatan ini tergantung pada faktor ekonomi seperti suku bunga dan
perkiraan inflasi. Selain itu Friedman mengakui bahwa daripada membeli barang orang-orang lebih suka
memegang uang karena alas an lain yaitu karena keamanan atau karena mereka berpikir bahwa harga
persedian dan harga aset-aset yang lain mungkin akn turun. Namun studi empiris yang dilakukan Friedman
menemukan bahwa faktor-faktor ekonomi ini hanya berdampak kecil pada keceptan dan dampaknya ini
cenderung menurun dari waktu ke waktu. Karena kecepatan uang relative stabil, maka jumlah uanglah yang
terutama berdampak pada tingkat aktivitas ekonomi.
Friedman menyatakan bahwa ketika mungkin uang berpengaruh pada aktivitas ekonomi dalam jangka
pendek, dalam jangka panjang uang bisa nertal dan bisa tidak memiliki dampak ekonomis. Ketika ahli
ekonomi secara tradisional membedakan inflasi karana dorongan biaya dengan inflasi karena dorongan
permintaan, Friedman justru menyatakan bahwa semua inflasi berasal dari terlalu banyaknya permintaan
barang ketika terlalu banyak uang yang diciptakan. Karena inflasi menurut Friedman adalah semata-mata
fenomena moneter, satu-satunya solusi masalah inflasi adalah harus mengendalikan pertumbuhan
persediaan uang. Friedman menunjukan bahwa otoritas moneter dapat menciptakan depresi, inflasi dan
hasil-hasil ekonomi yang tidak diharapkan melalui kesalahan mereka dalam mengelola persediaan
uang. Menurut Friedman, karena bank sentral tidak dapat dipercaya untuk mengambil kebijakan yang tepat,
maka bank sentral seharusnya dipaksa mengikuti aturan moneter daripada dibiarkan melakukan
mismanajemen dalam persediaan uang. Kebijakan moneter sering salah, kata Friedman, karena penjangnya
variable penundaan atau kelambanan atar masalah ekonomi saat ini dan ketika perubahan dalam persediaan
uang akan mempengaruhai persediaan uang. Frieaman mengidentifikasi ketiga penundaan
tersebut. Friedman menyatakan bahwa otoritas moneter terlalu dipengaruhi oleh otoritas fiskal dan
Departemen Keuangan Negara. Aliran monetaris pada prinsipnya menekankan bahwa perkembangan
moneter merupakan unsur penting dalam perkembangan produksi, kesempatan kerja dan harga – harga.
Pertumbuhan jumlah uang beredar merupakan unsur yang paling dapat diandalkan dalam perkembangan
moneter dan bahwa perilaku otoritas moneter menentukan jumlah uang beredar. Kelompok monetaris
berasumsi bahwa mekanisme pasar di dalam perekonomian dapat berjalan secara otomatis sehingga harga –
harga dapat segera menyesuaikan (naik atau turun) apabila terjadi perbedaan (lebih besat atau lebih kecil)
antara permintaan dan penawaran pasar.Kelompok monetaris berpendapat bahwa uang hanya
berpengaruuh pada tingkat inflasi dan tidak pada pertumbuhan ekonomi. Implikasinya adalah bahwa
kebijakan moneter tersebut perlu dilakukan dengan rules yang dibakukan dan diarahkan untuk
mengendalikan inflasi. Kebijakan moneter tidak dapat dipergunakan secara aktif mempengaruhi kegiatan
ekonomi riil, dalam arti dapat dilonggarkakn apabila sektor riil sedang lesu dan diketatkan apabila terjadi
peningkatan kegiatan ekonomi secara berlebihan. Tokoh aliran monetaris Milton Friedman menekankan
bahwa perilaku dalam pertumbuhan jumlah uang beredar sangat mempengaruhi aktivitas – aktivotas
ekonomi. Stok jumlah uang beredar dalam perekonomian akan menentukan laju inflasi dalam jangka
panjang. Ada keterkaitan antara perubahan dalam jumlah uang beredar dengan perubahan tingkat aktivitas
ekonomi. Fluktuasi ekonomi yang terjadi menuruut pandangan Friedman lebih disebabkan oleh perubahan
jumlah uang beredar, dan yakin bahwa gangguan moneter merupakan faktor penting yang menyebabkan
perubahan – perubahan dalam tingkat aktivitas ekonomi. Ketidakstabilan laju pertumbuhan jumlah uang
beredar akan tercermin pada berbagai aktivitas ekonomi. Pemerintah perlu memperhatikan naik turunnya
laju pertumbuhan uang beredar. Karena pergerakan laju pertumbuhan uang beredar mempunyai pengaruh
penting terhadap jalannya perekonomian di masa depan. Laju pertumbuhan uang beredar yang tidak
menentu akan menghasilkan laju pertumbuhan ekonomi yang tidak menentu pula. Secara umum laju
pertumbuhan uang beredar yang tinggi akan menyebabkan terjadinya boom inflasi. Sedangkan laju
pertumbuhan jumlah uang beredar yang rendah akan mendorong terjadinya resesi. Friedman menyarankan
agar jumlah uang beredar tidak boleh bertambah cepat dari seharusnya. Pedoman moneter yang dianjurkan
Friedman untuk mengatasi hal ini adalah bahwa jumlah uang beredar ditambah setiap tahunnya sebesar laju
pertumbuhan ekonomi.

1. Kebijakan Moneter Bank Sentral


Bank sentral memiliki peran penting dalam menentukan berbagai macam kebijakan yang ditujukan untuk
kestabilan ekonomi negara, termasuk pada penentuan arah kebijakan moneter. Kebijakan moneter bertujuan
untuk mencapai dan mempertahankan kestabilan nilai mata uang. Selain itu bank sentral melalui kebijakan
moneter melakukan pengaturan pada persediaan uang negara, mengendalikan inflasi dan berperan dalam
mengatur jumlah uang yang beredar atau sering disebut dengan istilah penawaran uang. Berkaitan dengan
penawaran uang, bank sentral melakukan pengawasan agar besar kecilnya jumlah penawaran uang di
masyarkat agar tetap stabil. Inilah pentingnya dari penerapan kebijakan moneter. Jenis-jenis kebijakan
moneter yang dijalankan oleh bank sentral, yaitu.

 Kebijakan pasar terbuka, yaitu kebijakan yang bertujuan untuk pembelian dan penjualan surat
berharga.
 Kebijakan diskonto, yaitu kebijakan untuk menentukan kenaikan dan penurunan suku bunga.
 Kebijakan cadangan kas, yaitu kebijakan yang bertujuan untuk menaikkan dan menurunkan cadangan
kas minimum.
 Kebijakan kredit selektif dan kredit longgar.
 Kebijakan mencetak uang baru dan menarik uang lama.

2. Tingkat Pendapatan Masyarakat


Tingkat kestabilan ekonomi suatu negara memiliki peran penting bagi terciptanya peluang kerja yang lebih
banyak, yang mana dengan adanya hal tersebut akan berdampak pada meratanya pendapatan masyarakat.
Tingkat pendapatan masyarakat akan menentukan jenis perilaku dalam kehidupan sosial. Perilaku ini akan
terus berubah, karena ketika terjadi perubahan tingkat pendapatan kemungkinan besar dalam kegiatannya
masyarakat membutuhkan beragam jenis produk barang dan jasa yang terus berubah-ubah sesuai dengan
tingkat pendapatan mereka.

Ketika masyarakat memiliki daya beli atas kebutuhan produk barang dan jasa, maka secara langsung maupun
tidak langsung dengan adanya kondisi yang seperti ini akan mempengaruhi pada jumlah penawaran uang.
Semakin meningkatnya pendapatan masyarakat kemungkinan masyarakat dalam melakukan kegiatan jual beli
juga akan semakin meningkat, sehingga peredaran uang juga meningkat seiring meningkatnya kegiatan
tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika pendapatan masyarakat menurun kemampuan atau daya beli juga
menurun, sehingga peredaran uang juga menurun.

3. Tingkat Harga
Harga pasar berkaitan dengan banyaknya faktor jumlah produksi barang dan jasa yang ada di pasar dan faktor
jumlah permintaan akan kebutuhan masyarakat. Dua faktor tersebut memiliki peran dalam menentukan
terbentuknya sebuah nilai harga yang terjadi di pasar. Ini sesuai dengan hukum penawaran dan permintaan
(supply and demand law) yang mana jika permintaan lebih sedikit dari jumlah produksi maka harga akan
murah, sedangkan jika permintaan meningkat dan produksi yang tersedia sedikit maka harga akan meningkat
pula.

Tingkat harga suatu produk barang dan jasa akan mempengaruhi besar kecilnya kemampuan masyarakat
dalam menjalankan kegiatan jual beli, karena untuk menebus harga tersebut dibutuhkan nilai tukar yang
sesuai. Sehingga jika terjadi peningkatan harga produk barang dan jasa, maka akan berdampak pada
meningkatnya jumlah kebutuhan akan penawaran uang di masyarakat untuk menyeimbangkan kemampuan
atau daya beli masyarakat.

4. Gaya Hidup Masyarakat yang Berubah


Pola kehidupan masyarakat akan terus mengalami perubahan seiring dengan kemajuan zaman. Gaya hidup
baru akan terus muncul dan berubah-ubah sesuai dengan kecenderungan perilaku masyarakat. Adanya gaya
hidup baru akan menimbulkan permintaan terhadap produk yang lebih up to date,  permintaan ini akan terus
meningkat seiring dengan pemenuhan kebutuhan masyarkat

Permintaan yang meningkat akan mempengaruhi harga produk yaitu produk akan semakin mahal. Ketika
masyarakat memiliki kemampuan dalam memenuhi nilai harga produk tersebut, tentu akan terjadi peningkatan
jumlah uang yang beredar di masyarakat. Jika masyarakat tidak mampu mengimbangi kenaikan harga tersebut
maka pemerintah akan berperan dalam menentukan kebijakan yang berupaya dalam menambah uang yang
beredar agar memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus mengalami peningkatan.

5. Bertambahnya Jumlah Produksi Barang dan Jasa


Ketika jumlah populasi golongan menengah mengalami peningkatan maka perilaku manusia di masyarakat
cenderung lebih konsumtif. Bagi para produsen meningkatnya jumlah golongan masyarakat yang seperti ini
merupakan potensi dalam memperoleh keuntungan financial dengan cara mengenalkan beragam varian
produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan selera golongan tersebut. Semakin banyak produsen
yang menyadari hal ini, kemungkinan terjadinya persaingan dalam kegiatan produksi akan meningkat. Kondisi
ini akan menciptakan kondisi pasar yang penuh dengan berbagai jenis produk barang dan jasa yang terus
mengalami peningkatan.

Peningkatan produk barang dan jasa yang masih bisa diimbangi dengan kemampuan daya beli masyarakat
memungkinkan kecenderungan harga yang stabil. Namun ketika produksi barang dan jasa tidak sesuai dengan
kebutuhan permintaan masyarakat maka akan menimbulkan potensi terjadinya deflasi. Deflasi akan
menimbulkan kerugian bagi kegiatan produksi dan perekonomian negara, sehingga dengan melihat kondisi ini
diperlukan peran pemerintah dalam mengendalikan potensi deflasi dengan cara meningkatkan penawaran
uang di masyarakat.

6. Penerapan Kebijakan Anggaran

Kebijakan anggaran adalah suatu kebijakan yang ditentukan dan dijalankan oleh pemerintah yang bertujuan
untuk menggerakkan kegiatan ekonomi dengan cara mengendalikan pengeluaran pemerintah dan pengaturan
pajak. Setiap negara memiliki kebijakan yang berbeda-beda, hal ini berkaitan dengan tujuan perekonomian
masing-masing negara dan desakan pemenuhan kebutuhan produk barang dan jasa yang tidak bisa diimbangi
dengan kemampuan produksi dalam negeri itu sendiri.

Penerapan kebijakan anggaran berkaitan dengan pengeluaran atau belanja negara, jika kebutuhan dalam
negeri tidak terpenuhi maka pemerintah akan melakukan belanja negara, meningkatnya kegiatan belanja
negara ini tentu akan mempengaruhi peningkatan penawaran uang. Dengan kondisi semacam ini maka
pemerintah melalui bank sentral akan menyediakan jumlah uang yang lebih banyak agar mampu memenuhi
kebutuhan tersebut dengan cara melakukan pencetakan uang baru untuk menambah jumlah uang yang
beredar.

Faktor penawaran uang memiliki banyak manfaat untuk kegiatan dan kestabilan ekonomi. Banyak sekali faktor
yang mempengaruhi tingkat besar kecilnya jumlah penawaran uang yang dibutuhkan di masyarakat. Karena
tidak hanya dipengaruhi oleh kebijakan yang diambil oleh pemerintah yang kaitannya dengan arah kegiatan
ekonomi, namun dari sisi pola kehidupan masyarakat itu sendiri juga menimbulkan pengaruh yang tidak kalah
penting dengan pengaruh pemerintah.
(Perilaku manusia memberikan perubahan yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi baik itu dalam
kaitannya dengan kegiatan produksi barang maupun jasa. Perubahan ini menimbulkan kebutuhan baru yang
lebih besar dan beragam dan kemungkinan dengan perubahan ini akan menjadi pemicu bagi kegiatan ekonomi
untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih sesuai dengan perilaku dan kebutuhan pasar yang telah
berubah. Hadirnya penawaran uang bertujuan untuk menjaga stabilitas nilai mata uang dan harga yang ada di
pasar, yang mana hal ini terjadi karena perubahan perilaku dan meningkatnya kebutuhan-kebutuhan baru.

Proses pelipatan uang (Money Multiplier) merupakan proses pasar (penyesuaian antara


permintaaan dan penawaran uang).Proses pelipatan itu dimungkinkan karena adanya lembaga
yang disebut bank,yang tidak harus menjamin secara penuh uang giral yang diciptakannya
dengan uang tunai.Seandainya cash ratio yang dipegang bank adalah 100%,maka proses
pelipatan uang tidak akan terjadi.
Uang giral (demand deposit,time deposit dan saving deposit) tidak harus dijamin secara
penuh dalam bentuk uang tunai pada bank.Uanggiral sebesar Rp.10.000 misalnya bank hanya
perlu menyimpan uang tunai (cadangan bank) sebesar Rp.500 (jika cash ratio yang berlaku
5% ).Artinya dengan memegang uang inti sebesar Rp.500 bank bias menciptakan uang giral
sebesar Rp.10.000.Jadi bank menciptakan uang giral Rp.9.500 (Rp.10.000 – Rp. 500).Oleh
karena, itu setiap tambahan uang inti sebesar Rp.1 akan dapat menciptakan tambahan uang -
beredar yang lebih besar daripada Rp.1.Dalam kenyataanya uang yang diciptakan bank,tidak
hanya bergantung pada kemauan bank semata,tetapi tergantung pula pada hasil interaksi para
pelaku pasar.Pelipat/angka pengganda uang biasanya nilainya lebih besar dari 1. Sebagai contoh:

1.    Untuk Uang Kartal

M1 =          1               B
             c + r(1 – c)

Keterangan :
c=C/M
C = uang kartal yang dipegang oleh masyarakat umum di luar bank-bank
M = Jumlah Uang Beredar
r=R/D
R = reserve bank
D = uang giral yang diciptakan oleh bank – bank umum
B = uang inti

2.    Untuk Uang Giral


Multiplier juga digunakan untuk defenisi uang secara luas, yakni mencakup deposito
berjangka atau time deposit (T).Jadi, M1 = M + T = C + D + T, dan multiplier uangnya adalah :

M1 =          1    +    t           B


                               c + r1  (1 – c) + r2 t
Keterangan :
t=T/M
T = Time Deposit
M = Jumlah Uang Beredar
r1 = reserve yang dipegang bank untuk menjamin
          = rekening koran
r2 = reserve yang dipegang bank untuk
          = deposito berjangka
c=C/M
C = uang kartal yang dipegang oleh masyarakat umum di luar bank-bank
B = uang inti

Perbedaan dari kedua multiplier di atas (multiplier sederhana / kartal dan uang secara luas
/ giral) adalah adanya variabel t dan r2.
Variabel t => ditentukan oleh perilaku masyarakat dalam hal berapa besar dari kekeyaannya
akan dipegang dalam bentuk deposito berjangka (time deposit).Tentu tingkat bunga yang
diperoleh dari deposito berjangka dan tingkat inflasi akan mempengaruhi variabel ini.(Tingkat
inflasi merupakan kerugian yang harus ditanggung oleh pemegang asset finansial termasuk
deposito dan uang tunai).
Variabel r2 => ditentukan oleh perilaku bank.Dipengaruhi juga oleh faktor-faktor seperti tingkat
bunga pinjaman bank, tingkat inflasi, cash ratio yang ditentukan oleh bank sental untuk deposito
berjangka.

Anda mungkin juga menyukai