Anda di halaman 1dari 5

A.

Sejarah Uang
Dahulu kala, manusia tidak langsung mengenal pertukaran atau barter. Mereka akan
memenuhi kebutuhan hidup dengan usaha sendiri, misalnya, berburu hewan atau
tumbuhan ketika lapar dan membuat tempat tinggal maupun pakaian sendiri.
Kemudian, seiring berjalannya waktu, manusia mulai menyadari bahwa segala
kebutuhan tidak bisa dipenuhi hanya dengan mencari sendiri-sendiri..
Demi mendapatkan barang yang tidak bisa diperoleh, manusia mencari sesamanya
untuk bertukar barang. Sistem yang disebut barter ini pun semakin lama menampakkan
banyak kesulitan. Para manusia kesulitan menemukan konsumen, begitu pula sulit
mencari barang yang diinginkan. Oleh karena kendala tersebut, timbullah ide
penggunaan benda sebagai alat tukar di benak manusia.

Menurut Septi Wulan Sari (2016:14) "Pertukaran barter menandai adanya keinginan
yang sama pada saat yang bersamaan dari pihak-pihak yang melakukan pertukaran ini.
Namun ketika kebutuhan semakin kompleks semakin menciptakan double coincidence
of wants. Ketika seseorang membutuhkan beras sedangkan hanya memiliki garam dan
pihak yang lain tidak membutuhkan garam yang dibutuhkan daging. Sehingga syarat
terjadinya barter tidak terpenuhi. Karena itulah, diperlukannya alat tukar yang dapat
diterima oleh semua pihak. Alat tukar demikian disebut uang yang pertama kali dikenal
dalam perdaban Sumeria dan Babylonia. Uang kemudian berkembang dan
berevolusimengikuti perjalanna sejarah. Dari inilah uang kemudian dikategorikan dalam
tiga jenis yaitu uang barang, uang kertas dan uang giral atau uang kredit."
Septi Wulan Sari " Perkembangan dan pemiran uang dari masa ke masa" AN-NISBAH,
Vol. 03, No. 01, Oktober 2016, hal 14

B. Pengertian uang
Penemuan uang merupakan salah satu penemuan besar yang dicapai oleh manusia,
ketika seseorang mencermati lebih dalam kekurangan-kekurangan dalam sistem barter,
maka berbarengan denagn kemajuan yang begitu luas membuka jalan kepada manusia
untuk menggunakan uang. Menurut Solikin Suseno (2002: 2) "Uang adalah seperti yang
kita bayangkan, yaitu suatu benda yang dapat ditukarkan dengan benda lain, dapat
digunakan untuk menilai benda lain, dan dapat kita simpan. Selanjutnya, jangan lupa
bahwa uang dapatjuga digunakan untuk membayar utang di waktu yang akan datang.
Dengan kata lain, uang adalah suatu benda yang pada dasarnya dapat berfungsi sebagai:
(1) alat tukar (medium of exchange), (2) alat penyimpan nilai (store of value), (3) satuan
hitung (unit of account), dan (4) ukuran pembayaran yang tertunda (standard for
deffered payment)". 2
Solikin Suseno, UANG. Pengertian, Penciptaan, dan peranannya dalam perekonomian
(Jakarta: PPSK BANK INDONESIA, 2002) hlm, 2.
Dalam perkembangannya uang kemudian dikategorikan dalam tiga jenis yaitu uang
barang, uang kertas dan uang giral atau uang kredit.

Menurut septi wulan sari (2016: 45) tiga kategori tersebut adalah sebagai berikut:
1. Uang Barang (Commodity Money)
Uang barang adalah alat tukar yang memiliki nilai komoditas atau bisa diperjualbelikan
apabila barang tersebut digunakan bukan sebagai uang.
2. Uang kertas (Token Money)
Ketika uang logam masih digunakan sebagia uang resmi dunia, ada beberapa pihak yang
melihat peluang meraih keuntungan dari kepemilikan mereka atas emas dan perak.
Pihak-pihak ini adalah bank , sebagai orang yang meminjamkan uang dan pandai emas
atau toko perhiasan.
3. Uang Giral (Deposit Money)
Uang giral adalah uang yang dikeluarkan oleh bank-bank komersial melalui pengeluaran
cek dan alat pembayaran giro lainnya. Uang giral merupakan simpanan nasabah di bank
yang dapt diambil setiap saat dan dapat dipindahkan kepada orang lain untuk
melakukan pembayaran.
Septi Wulan Sari " Perkembangan dan pemiran uang dari masa ke masa" AN-NISBAH,
Vol. 03, No. 01, Oktober 2016, hal 45

C. Fungsi Uang
Fungsi Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang
dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter. Secara
lebih rinci, fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.
1. Fungsi uang asli
a. Sebagai Alat Tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah
pertukaran.
b. Sebagai Satuan Hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk
menunjukan nilai berbagai macam barang atau jasa yang diperjualbelikan,
menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman.
c. Sebagai Alat Penyimpan Nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk
mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang
2. Fungsi Turunan Uang
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi
turunan. Fungsi turunan tersebut diantaranya:
a. Sebagai Alat Pemindah Kekayaan: Seseorang yang hendak pindah dari suatu
tempat ke tempat lain dapat memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan
bangunan rumah ke dalam bentuk uang dengan cara menjualnya
b. Sebagai Pendorong Kegiatan Ekonomi: Apabila nilai uang stabil orang lebih
bergairah dalam melakukan investasi
c. Sebagai Alat Pembayaran yang Sah: Kebutuhan manusia akan barang dan jasa
yang semakin bertambah dan beragam tidak dapat dipenuhi melalui cara tukar-
menukar atau barter
d. Sebagai Alat Pembayaran Utang: Uang dapat digunakan untuk mengukur
pembayaran pada masa yang akan datang.
e. Sebagai Alat Penimbun Kekayaan: Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan
semua uang yang dimilikinya untuk keperluan konsumsi.
Ahmad, Pengertian Uang: Fungsi, Ragam, dan Teori Nilai Uang,
https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/literasi/uang/amp/, 3
desember 2021, 15.59

D. Nilai Uang
A. Nilai uang adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan sejumlah barang
tertentu.
Teori Kuantitas Uang (Quantity Theory of Money) Teori Kuantitas Uang dapat
diartikan sebagai persediaan uang dan tingkat harga dalam perekonomian yang
merupakan hubungan saling mempengaruhi secara langsung.
Riski rahma darmawan, TEORI KUANTITAS UANG DAN IMPLIKASINYA DALAM
JANGKA PANJANG PERIODE 1984-2014: STUDI KASUS DI INDONESIA ( Surabaya:
Univ. Airlangga, 2016) hlm, 11.
Nilai uang tersebut dapat dibedakan menjadi tiga macam:
a. Nilai Nominal
Nilai nominal uang adalah nilai yang tertera/tertulis pada setiap mata uang yang
bersangkutan. Contoh: pada uang Rp50.000,00 tertera angka lima puluh ribu rupiah,
maka nilai nominal uang tersebut adalah lima puluh ribu rupiah.
b. Nilai Intrinsik
Nilai intrinsik uang adalah nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang. Contoh:
untuk membuat uang kertas Rp50.000,00 diperlukan kertas dan bahan lainnya yang
harganya Rp3.000,00, maka nilai intrinsik uang tersebut adalah Rp3.000,00
c. Nilai Riil
Nilai riil uang adalah nilai yang dapat diukur dengan jumlah barang dan jasa yang
dapat ditukar dengan uang itu. Jika uang Rp1.000,00 dapat ditukar dengan satu gelas
minuman teh, maka dapat dikatakan bahwa nilai riil uang Rp1.000,00 adalah segelas
minuman teh.
Dilihat dari penggunaannya, nilai uang dibedakan menjadi nilai internal uang dan
nilai eksternal uang.
B. Dilihat dari penggunaannya, nilai uang dibedakan menjadi nilai internal uang dan
nilai eksternal uang.
1. Nilai internal uang
Nilai internal uang adalah daya beli uang terhadap barang dan jasa. Contoh: dengan
uang Rp5.000,00 kalian dapat membeli sebuah buku tulis, maka nilai internal uang
Rp5.000,00 tersebut adalah sebuah buku tulis.
2. Nilai eksternal uang
Nilai eksternal uang adalah nilai uang dalam negeri, jika dibandingkan dengan mata
uang asing, yang lebih dikenal dengan kurs. Kurs ada dua macam yaitu kurs jual dan
kurs beli. Kurs jual adalah kurs yang berlaku apabila bank menjual valuta asing.
Sedangkan kurs beli adalah kurs yang berlaku apabila bank membeli valuta asing.
Zein Sakti, Pengertian Nilai Uang dan Macamnya,
https://www.awalilmu.com/2017/01/pengertian-nilai-uang-dan-macamnya.html?
m=1, 3 desember 2021, 16.14
C.

Anda mungkin juga menyukai