Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SAVISTA PENTURY

NIM : 9114151031
SEMESTER : 3

TUGAS RESUME : UANG


Pengertian Uang
Uang adalah suatu benda dengan satuan hitung tertentu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang
sah dalam berbagai teransaksi dan berlaku di dalam wilayah tertentu. Demikian pentingnya fungsi uang,
sehingga keberadaan uang di suatu Negara diatur dengan undang undang.
Beberapa pengertian uang yang dikutip oleh beberapa ahli :
Albert Gailort Hart
Dalam bukunya yang berjudul Money Debt And Economic Activity, ia mendefinisikan uang sebagai suatu
kekeyaan yang dimilki untuk dapat melunasi utang dalam jumlah tertentu dan pada waktu yang tertentu
pula.
A. C. Pigou
Dalam bukunya yang berjudul The Veil Of Money, ia mengatakan bahwa uang adalah segala sesuatu yang
umum digunakan sebagai alat tukar menukar.
H. Robertson
Dalam bukunya yang berjudul Money, ia mengatakan bahwa uang adalah segala sesuatu yang umum di
terima dalam pembayaran barang dan jasa.
R. S. Sayers
Dalam bukunya Modern Banking, ia menyebutkan bahwa uang adalah segala sesuatu bagi pembayaran
utang.
Rollin G. Thomas
Dalam bukunya yang berjudul Our Modern Banking and Monetary System, ia menyebutkan bahwa uang
adalah segala sesuatu yang tersedia dan umumnya diterima umum sebagai alat pembayaran untuk
pembelian barang dan jasa, serta untuk pelunasan utang.
Walker
Ia mendefinisikan uang dengan mengatakan Money is what money does artinya uang adalah semua hal
yang dapat dilakukan oleh uang itu. Dengan kata lain, uang adalah uang karena fungsinya sebagai uang
dan bukan karena fungsi fungsi lain.
Menurut Ensiklopedia Indonesia, uang adalah segala sesuatu yang biasanya digunakan dan diterima secara
umum sebagai alat penukar atau standar penukar nilai, yaitu standar daya beli, standar uang dan garansi
menanggung utang.
Sejarah Lahirnya Uang
Uang yang kita kenal sekarang mempunyai sejarah yang panjang. Perkembangan uang dapat dibagi dalam tiga
tahap. Tahap pertama, denga cara barter, tahap kedua, dengan menggunakan benda uang, tahap ketiga dengan
menggunakan uang sebagai alat tukar. Dahulu manusia hidup secara nomaden (berpindah-pindah) atau semi
nomaden. Segala kebutuhan hidupnya diperoleh dari alam, baik langsung maupun tidak langsung. Kebudayaan
masyarakat masih sangat sederhana, sehingga hasil kebudayaannya pun sangat terbatas. Di dalam masyarakat
yang sangat sederhana (primitif), orang belum mengenal atau menggunakan uang sebagai alat tukar. Pada
masyarakat tradisional itu tiap orang berusaha menghasilkan sendiri apa yang dibutuhkannya. Sesuatu yang
dihasilkan dari berburu, menangkap ikan, mengambil hasil hutan, dan bertani, langsung dikonsumsi oleh
anggota keluarganya. Dengan kata lain, antara produksi dan konsumsi tidak ada pemisahan. Mereka bertindak
sebagai produsen (penghasil) sekaligus sebagai konsumen (pemakai). Setiap orang berusaha memenuhi
kebutuhannya dengan kemampuannya sendiri. Kebudayaan manusia lambat laun berkembang. Seiring dengan
perkembangan itu, berkembang pula kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia semakin beraneka ragam
bentuknya. Akibatnya, manusia tidak lagi mampu memenuhi seluruh kebutuhannya dengan hasil karyanya
sendiri, apalagi tidak semua kebutuhan dapat langsung diambil dari alam. Ketidakmampuan untuk memenuhi
semua kebutuhan sendiri mendorong orang untuk berpikir, bagaimana caranya agar kebutuhannya dapat
dipenuhi. Itulah sebabnya orang mulai mencari partner kerja sama, dengan tujuan untuk saling menguntungkan.
Mereka saling menukarkan harta miliknya sehingga kebutuhannya dapat terpenuhi. Orang yang mempunyai telur
dan memerlukan beras, mencari partner yang mempunyai beras dan sekaligus memerlukan telur. Bila pemilik
telur yang memerlukan beras itu menemukan orang yang mempunyai beras dan membutuhkan telur, maka

TUGAS RESUME : UANG

NAMA : SAVISTA PENTURY


NIM : 9114151031
SEMESTER : 3
terjadilah tukar-menukar barang antara orang satu dengan orang yang lain. Dengan demikian, kegiatan
perekonomian dilakukan dengan cara langsung tukar-menukar barang. Dalam perekonomian disebut sistem
barter. Jadi, barter adalah sistem tukar antara barang dengan barang.
Perekonomian barter merupakan suatu sistem kegiatan ekonomi masyarakat di mana kegiatan produksi dan
perdagangan masih sangat sederhana, kegiatan tukar-menukar masih terbatas dan jual beli dilakukan dengan
tukar-menukar barang. Dalam kenyataannya perekonominan barter menghadapi banyak kesulitan yang dapat
menghambat perkembangan perekonomian.
Syarat Uang
Suatu benda yang dapat diterima sebagai uang harus memenuhi beberapa syarat yang berlaku umum. Artinya,
syarat itu harus diterima masyarakat yang menggunakan benda tersebut sebagai uang. Syarat-syarat uang
adalah sebagai berikut.
Diterima umum (acceptability)..
Mudah disimpan.
Mudah diangkut atau mudah dibawa (portable).
Mudah dibagi-bagi.
Tidak mudah rusak (durability).
Mempunyai kestabilan nilai (stability of value),
Harus ada kontinuitas.
Fungsi Uang
Dalam kehidupan masyarakat dewasa ini, uang memegang peranan yang sangat penting. Bahkan uang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan. Sulit membayangkan orang dapat hidup tanpa uang.
Dalam sistem perekonomian, uang mempunyai tujuan pokok, yaitu:
Memudahkan pertukaran barang dan jasa,
Dapat menghemat waktu dan tenaga untuk melangsungkan perdagangan.
Fungsi uang, berarti kegunaan uang itu bagi setiap orang, organisasi atau masyarakat yang memilikinya. Fungsi
uang yang sedemikian penting itu dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: fungsi primer, fungsi sekunder, dan fungsi
dinamis.
Fungsi Primer
Fungsi asli uang dapat dibedakan menjadi dua yaitu: uang sebagai alat tukar umum dan uang sebagai
alat satuan hitung atau pengukur nilai :
1. Uang sebagai alat tukar umum ( medium of change)
2. Uang sebagai alat satuan hitung (unit of account) atau pengukur nilai (standard of value)
Fungsi Sekunder
Dengan adanya fungsi asli uang, muncullah fungsi-fungsi lain yang disebut fungsi turunan. Fungsi
turunan dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Uang sebagai alat pembayaran yang sah (means of payment)
2. Uang sebagai alat untuk menabung
3. Uang sebagai alat menimbun kekayaan (store value)
4. Uang sebagai alat untuk menciptakan kesempatan kerja.
5. Standar pembayaran utang (standard of deffered payment)
6. Penunjuk harga
7. Alat pembentuk modal.
Fungsi Dinamis
Uang dapat menentukan kegiatan perekonomian terutama dalam kegiatan moneter dan fiskal di mana
kebijakan yang dapat ditempuh oleh suatu negara maupun oleh seseorang kadang-kadang dipengaruhi oleh
beredarnya uang di masyarakat, sehingga pada gilirannya akan timbul kecenderungan - kecenderungan
terhadap pengaruh naiknya barang-barang atau sebaliknya mungkin akan berakibat turunnya harga barangbarang tersebut. Sebagai contoh, kebijakan pemerintah dalam bidang moneter dan fiskal untuk mengatasi inflasi
jelas sebagai akibat dari pengaruh uang secara dinamis, yang mengakibatkan harga-harga barang kebutuhan

TUGAS RESUME : UANG

NAMA : SAVISTA PENTURY


NIM : 9114151031
SEMESTER : 3
pokok naik secara drastis. Sebaliknya, pemerintah akan melakukan kebijakan terhadap arus beredarnya barang
atau jasa di masyarakat. Dengan demikian, pemerintah selalu berupaya menstabilkan lalu lintas uang dan
barang agar dampak negatif dari fungsi uang secara dinamis dapat digunakan sebagai salah satu derajat
perkembangan perekonomian bangsa secara positif.
Jenis Uang
Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dikelempokkan menjadi beberapa jenis :
1) Berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuat uang, uang dibedakan menjadi berikut :
Uang Kertas
Uang kertas (di Indonesia) adalah uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai alat tukar dan alat
pembayaran. Pecahan uang kertas yang dikeluarkan Bank Indonesia saat ini bernilai nominal Rp 2000,00 Rp
5.000,00; Rp 10.000,00; Rp 20.000,00; Rp 50.000,00; dan Rp 100.000,00. Dewasa ini umumnya negara-negara
di dunia memilih kertas sebagai bahan pembuat uang, dengan alasan :
Uang kertas mudah dibawa bepergian.
Ongkos pembuatan mata uang kertas lebih murah dibandingkan uang logam.
Jika kebutuhan negara akan uang bertambah mudah, dipenuhi karena kertas mudah didapat.
Uang kertas mempunyai nilai nominal lebih rendah dibandingkan nilai intrinsiknya. Masyarakat pada
Uang Logam
Sama halnya dengan uang kertas, Bank Indonesia juga mengeluarkan uang logam sebagai alat tukar dan alat
pembayaran yang sah. Bahan yang digunakan untuk membuat uang logam terdiri dari emas, perak, perunggu,
dan aluminium. Pecahan uang logam yang beredar di Indonesia adalah Rp 5,00; Rp 10,00; Rp 25,00; Rp 50,00;
Rp 100,00; Rp 500,00 dan Rp 1.000,00. Secara praktis uang logam Rp 5,00 telah hilang dari peredaran tapi
secara teoritis masih digunakan.
2)

Berdasarkan lembaga yang mengeluarkannya, uang dibedakan menjadi :

Uang Kartal
Uang kartal adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau bank sirkulasi. Yang termasuk uang kartal
adalah uang kertas dan uang logam yang berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.
Uang Giral
Uang giral adalah alat pembayaran yang sah berupa surat-surat berharga. Surat-surat berharga itu adalah saldo
rekening koran (rekening badan usaha atau perorangan) di bank yang dapat digunakan sebagai alat
pembayaran sewaktu-waktu. Dua bentuk uang giral yang paling banyak ditemui adalah cek atau giro. Cek
adalah surat perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah uang kepada orang yang namanya ditunjuk
pada surat tersebut. Giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank untuk memindahkan sejumlah uang
rekening orang atau badan yang ditunjuk oleh nasabah tersebut. Dengan mengeluarkan cek atau giro, uang giral
dapat diubah menjadi uang kartal.
3)

Berdasarkan nilainya, uang dibedakan menjadi :


Uang bernilai penuh, yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) sama dengan nilai nominalnya.
Pada umumnya, uang yang bernilai penuh terbuat dari logam.
Uang tidak bernilai penuh, yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) lebih rendah daripada nilai
nominalnya. Pada umumnya, uang yang tidak bernilai penuh terbuat dari kertas.

TUGAS RESUME : UANG

NAMA : SAVISTA PENTURY


NIM : 9114151031
SEMESTER : 3
Nilai Uang
Uang merupakan salah satu benda ekonomi. Setiap benda ekonomi mempunyai nilai. Masyarakat
memberikan nilai kepada suatu benda, karena benda tersebut memberikan manfaat. Hanya benda yang
mempunyai manfaat bagi masyarakatlah yang mempunyai nilai. Uang mempunyai nilai, karena uang memberi
manfaat. Ada tiga macam nilai uang, yaitu nilai intrinsik, nilai nominal, dan nilai riil atau nilai tukar.
Nilai Instrinsik
Nilai instrinsik adalah nilai atau harga nyata dari bahan yang digunakan untuk membuat uang. Kalau uang dibuat
dari emas, maka nilai intrinsiknya adalah emas yang terkandung di dalam mata uang tersebut. Sehingga, uang
yang terbuat dari emas atau perak mempunyai nilai lebih tinggi dari nilai uang yang terbuat dari benda lain
seperti kuningan dan tembaga.
Nilai Nominal
Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada tiap mata uang baik logam maupun kertas. Jadi, nilai yang tertulis
pada mata uang erat hubungannya dengan fungsi uang sebagai satuan hitung. Contoh: Pada sebuah mata uang
tertulis Rp 500; atau Rp 1.000; berarti nilai nominalnya adalah lima ratus rupiah atau seribu rupiah walaupun
bahan untuk membuatnya sama.
Nilai ril / Nilai Tukar
Nilai riil/nilai tukar uang adalah nilai uang yang diukur dengan daya beli atau kemampuan uang tersebut untuk
membeli berbagai barang dan jasa sesuai dengan harga yang berlaku. Daya beli tergantung pada tingkat harga
yang berlaku. Berdasarkan daya belinya uang dibedakan menjadi:
Nilai internal uang, yaitu daya beli uang dalam hubungannya dengan sejumlah barang atau jasa dalam
negeri.
Nilai ekternal uang, yaitu nilai uang dalam negeri terhadap nilai uang luar negeri (kurs mata uang asing).
Nilai internal uang berbanding terbalik dengan harga barang. Artinya, jika harga barang dan jasa naik, maka nilai
internal uang akan turun sehingga menyebabkan inflasi. Inflasi adalah keadaan di mana harga barang
mengalami kenaikan terus menerus karena jumlah uang yang beredar melebihi kebutuhan. Kebalikan dari inflasi
adalah deflasi. Deflasi adalah keadaan yang menunjukkan harga barang di masyarakat cenderung turun karena
uang yang beredar terlalu sedikit.
Standar Uang
Standar uang adalah satuan perbandingan untuk uang. Yang menentukan standar uang adalah pemerintah. Ada
negara yang menggunakan standar uang emas dan perak atau hanya salah satu di antaranya. Suatu negara
yang menggunakan satu macam logam sebagai standar uang berarti negara tersebut menggunakan standar
tunggal (monometalisme). Jika emas digunakan sebagai standar, maka disebut standar emas. Jika perak
digunakan sebagai standar, maka disebut standar perak. Suatu negara yang menggunakan dua macam logam
(emas dan perak) sebagai standar uang, maka negara tersebut menggunakan standar kembar (bimetalisme).
Dalam praktik ada negara yang menetapkan satu macam logam sebagai standar uang, misalnya emas. Tetapi di
samping mata uang emas tersebut, juga beredar jenis logam lain yaitu perak sebagai alat pembayaran yang sah
untuk jumlah yang terbatas. Pembuatan perak sebagai alat pembayaran yang sah biasanya sangat terbatas.
Dalam situasi semacam ini, mata uang perak hanya sebagai mata uang tanda, yaitu sebagai alat bayar yang sah
dalam jumlah yang terbatas. Apabila emas dipakai sebagai standar mata uang dan sekaligus perak beredar
sebagai alat bayar yang sah, maka yang demikian disebut standar pincang. Di Indonesia sistem keuangan
berasas pada sistem a-metalistis atau bahan bukan logam, yaitu sistem bahan kertas yang pengeluarannya
dibatasi oleh suatu ikatan bahan emas yang disebut jaminan emas bagi peredaran.
Faktor faktor yang mempengaruhi nilai uang
Beberapa faktor yang mempengaruhi naik turunnya nilai uang ialah permintaan, penawaran, uang yang beredar,
dan kebijakan pemerintah.
- Faktor Permintaan
Beberapa faktor yang mempengaruhi naik turunnya nilai uang ialah permintaan, penawaran, uang yang beredar,
dan kebijakan pemerintah.
- Faktor Penawaran
Beberapa faktor yang mempengaruhi naik turunnya nilai uang ialah permintaan, penawaran, uang yang beredar,
dan kebijakan pemerintah.
- Faktor uang yang beredar

TUGAS RESUME : UANG

NAMA : SAVISTA PENTURY


NIM : 9114151031
SEMESTER : 3
Uang beredar adalah semua jenis uang yang beredar di masyarakat. Semakin besar uang yang beredar di
masyarakat, harga barang akan semakin naik sehingga nilai uang akan turun. Apabila jumlah uang yang beredar
di masyarakat semakin berkurang, harga barang akan turun dan nilai uang naik.
- Faktor kebijakan pemerintah
Pemerintah dan Bank Indonesia akan senantiasa mengeluarkan kebijakan untuk menjaga kestabilan uang yang
beredar di masyarakat. Jumlah uang yang beredar di masyarakat sangat erat hubungan dengan nilai/harga
uang. Peredaran uang yang tidak diimbangi dengan arus barang dan jasa akan menimbulkan inflasi. Kebijakan
pemerintah yang berhubungan dengan uang disebut kebijakan moneter.
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Peredaran Uang di Masyarakat
Peredaran uang dalam masyarakat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: permintaan akan uang,
transaksi perdagangan, dan kebijakan pemerintah.
1. Permintaan akan uang
Permintaan masyarakat akan uang yang tinggi menyebabkan arus uang ke masyarakat mengalir dengan cepat.
Menurut Milton Friedman (seorang ahli ekonomi dari Universitas Chicago) besarnya permintaan akan uang pada
suatu waktu dapat ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
- Jumlah Kekayaan
- Perubahan Harga di masa depan
Apabila muncul ramalan bahwa di masa yang akan datang akan terjadi kenaikan harga, masyarakat akan
cenderung tidak menyimpan kekayaannya dalam bentuk uang.
2. Transaksi Perdagangan
Bila perekonomian sangat memerlukan lebih banyak uang yang beredar untuk mengadakan transaksi
perdagangan, Bank Sentral akan menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan jalan
memberikan pinjaman atau kredit. Apabila jumlah uang yang beredar di masyarakat telah melampaui ambang
batas kerawanan, akan terjadi nilai uang menurun, karena uang yang beredar tidak sebanding dengan arus
barang. Agar tidak terjadi kenaikan atas harga, harus dijaga agar jumlah uang yang beredar tetap.
3. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan moneter merupakan sebagian kebijakan pemerintah dan Bank Sentral untuk menjaga kestabilan,
mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pemerataan pendapatan. Dengan kata lain, kebijakan
moneter mencakup segala tindakan pemerintah dan Bank Sentral untuk mengatur keadaan keuangan, dengan
tujuan menjaga kestabilan harga dan mendorong usaha pembangunan nasional. Peredaran uang di masyarakat
berkaitan erat dengan nilai atau harga uang. Peredaran uang tanpa diimbangi arus barang atau jasa, akan
menyebabkan terjadinya inflasi. Dalam masa inflasi, nilai uang merosot dan nilai barang naik. Untuk menjaga
agar nilai uang tetap stabil, pemerintah mengatur peredaran uang dengan kebijakan moneter.

TUGAS RESUME : UANG

Anda mungkin juga menyukai