Anda di halaman 1dari 18

1. A.

LATAR BELAKANG

Kerja merupakan kekhasan bagi manusia. Melalui kerja manusia mengekspresikan

dirinya, sehingga melalui kerja orang dapat lebih dikenal oleh orang lain. Kerja bukan hanya

sekedar untuk mendapat upah atau gaji, jabatan atau kekuasaan, dan berbagai maksud-

maksud lainnya. Dalam dan melalui kerja manusia mengungkapkan dirinya lebih otentik

sebagai manusia yang disiplin, bertanggung jawab, jujur, tekun, pantang menyerah, memiliki

visi dan misi atau sebaliknya. Dunia kerja merupakan sarana bagi perwujudan dan sekaligus

pelatihan diri untuk menjadi semakin baik.

Untuk lebih mendalami mengenai dunia kerja, perlu lebih mendalami topik-topik yang

berkaitan dengan peningkatan kualitas diri dan pribadi sebagai seorang pekerja maupun

sebagai seorang profesional. Dalam melaukukan perkerjaan perlu juga dibatasi dengan kode

etik, yang mana seorang pekerja dalam melakukan kinerjanya. Maka etika profesi seorang

pekerja yang dalam menjalankan tugas akan berjalan dengan secara profesional dan tepat

sesuai dengan tujuan pekerjaannya.

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau bersama-

sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan

mengobati penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, kelompok ataupun masyarakat.

Dalam pelayanan kesehatan tentu ada aturan-aturan yang berkaitan dengan kesehatan yaitu

bagaimana mengatur masalah-masalah itu tidak keluar dari etika dan hukum agar apa yang

dikerjakan tidak menimbulkan efek secara etika dan hukum terhadap diri sendiri dan orang

lain

Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang

dalam bahasa Yunani adalah"", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban

melakukan suatu tugas khusus secara tetap atau permanen". Profesi juga
sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap

suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta

proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi

adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik desainer, tenaga pendidik.

Kode etik profesi dalam bidang apapun merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik

profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan

dirumuskna dalam etika profesi. Kode etik lebih memperjelas, memepertegas, dan merinci

norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma tersebut

sudah tersira dalam etika profesi. Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan

khusus dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok.

B. RUMUSAN MASALAH

Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagaimana yang telah dijabarkan dalam

latar belakang diatas adalah :

1. Pengertian profesi dan lingkup etika

2. Pengertian etika profesi

3. Peranan dan prinsip etika profesi

4. Kode etik profesi dan standar profesi

C. TUJUAN
Tujuan penyusunan makalah ini bertujuan agar pembaca dapat mengetahui dan

memahami tentang pengertian profesi dan lingkup etika, pengertian etika profesi, peranan

dan prinsip etika profesi dan kode etik profesi serta standar profesi

BAB II

PEMBAHASAN

A. 1. PENGERTIAN PROFESI DAN LINGKUP ETIKA

a) Pengertian profesi

Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang

dalam bahasa Yunani adalah"", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban

melakukan suatu tugas khusus secara tetap atau permanen".

Profesi juga sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap

suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta

proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi

adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik desainer, tenaga pendidik.

Pengertian profesi menurut para ahli :

1) Peter Jarvis ( 1983: 21 ), profesi merupakan suatu pekerjaan yang didasarkan pada studi

intelektual dan latihaan yang khusus, tujuannya ialah untuk menyediakan pelayanan

ketrampilan terhadap yang lain dengan bayaran maupun upah tertentu.


2) Cogan (1983: 21 ), profesi merupakan suatu ketrampilan yang terdapat dalam prakteknya

didasarkan atas suatu struktur teoritis tertentu dari beberapa bagian pelajaran ataupun ilmu

pengetahuan

3) Dedi Supriyadi ( 1998: 95 ),profesi merupakan pekerjaan atau jabatan yang menuntut suatu

keahlian, tanggung jawab serta kesetiaan terhadap profesi.

4) SCHEIN, E.H (1962)

Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang

sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat

5) HUGHES, E.C (1963)

Perofesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang diderita

atau terjadi pada kliennya

6) DANIEL BELL (1973)

Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang diselenggarakan

secara formal ataupun tidak formal dan memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh

sekelompok / badan yang bertanggung jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani

masyarakat, menggunakan etika layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi

mencetuskan ide, kewenangan ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat

mengasumsikan adanya tingkatan dalam masyarakat.

7) PAUL F. COMENISCH (1983)

Profesi adalah komunitas moral yang memiliki cita-cita dan nilai bersama.
8) KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA

Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan,

dan sebagainya) tertentu.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat diartikan bahwa profesi

merupakan suatu pekerjaan , jabatan yang menuntut suatu keahlian , yang didapat melalui

pendidikan serta latiahan tertentu, menuntut persyaratan khusus , memiliki tanggung jawab

serta kode etik tertentu.

b) Lingkup etika

Ruang lingkup etika sangat luas sehingga terbagi atau terpecah menjadi beberapa bagian

atau bidang atau bidang seperti :

- Etika terhadap sesama

- Etika keluarga

- Etika Profesi

- Etika Politik

- Etika Lingkungan

- Etika Ideologi

2. PENGERTIAN ETIKA PROFESI

a) Pengertian etika profesi


Etika profesi berasal terdiri atas etika dan profesi. Istilah Etika berasal dari bahasa

Yunani kuno. Bentuk tunggal kata etika yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta

etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput,

kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta

etha yaitu adat kebiasaan.

Menurut Brooks (2007), etika adalah cabang dari filsafat yang menyelidiki penilaian

normatif tentang apakah perilaku ini benar atau apa yang seharusnya dilakukan. Kebutuhan

akan etika muncul dari keinginan untuk menghindari permasalahan permasalahan di dunia

nyata. Kata etika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan, 1988 mengutip dari Bertens 2000), mempunyai arti :

1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral

(akhlak);

2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;

3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

Istilah etika menghubungkan penggunaan akal budi perseorangan dengan tujuan untuk

menentukan kebenaran atau kesalahan dan tingkah laku seseorang terhadap orang lain. Dalam

bahasa Indonesia perkataan etika lazim juga disebut susila atau kesusilaan yang berasal dari

bahasa Sanskerta yaitu dari kata su yang artinya indah dan kata indah yang artinya kelakuan.

Jadi kesusilaan mengandung arti kelakuaan yang baik yang berwujud kaidah, norma

(peraturan hidup kemasyaratan).

Sedangkan dalam bahasa agama Islam, istilah etika ini merupakan bagian dari
akhlak. Dikatakan merupakan bagian dari akhlak, karena akhlak bukanlah sekedar

menyangkut perilaku manusia yang bersifat perbuatan yang lahiriah saja, akan tetapi

mencakup hal- hal yang lebih luas, yaitu meliputi bidang akidah, ibadah, dan syariah.

Profesi sendiri berasal dari bahasa latin Proffesio yang mempunyai dua pengertian

yaitu janji atau ikrar dan pekerjaan, dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang

dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan

norma-norma sosial dengan baik. Profesi merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus

melaksanakan kegiatan yang memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi

kebutuhan yang rumit dari manusia.

Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam

menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi. Etika profesi adalah cabang filsafat yang

mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada

bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia. Etika Profesi adalah konsep etika yang

ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu. Etika profesi

Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sehingga sangatlah perlu

untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek).

Menurut para ahli, sebagai berikut :

1. Drs. O.P. SIMORANGKIR, etika atau etik sebagai pandangan manusia

dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.


2. Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku

perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh

akal.

3. Keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) merupakan suatu sikap hidup berupa keadilan

untuk dapat memberikan pelayanan yang professional terhadap masyarakat dengan penuh

ketertiban serta keahlian ialah sebagai pelayanan didalam rangka melaksanakan suatu tugas

yang berupakan kewajiban terhadap masyarakat.

4. Menurut Anang Usman, SH., MSi

Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan

kehidupan sebagai pengemban profesi.

Etika profesi adalah cabang filsafat yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar

atau norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia

Etika profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau

lingkup kerja tertentu. Contoh : pers dan jurnalistik, engineering (rekayasa),

science,medis/dokter,dsb.

Etika profesi berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sehingga

sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien

atau objek).

Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional

dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban

masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para angglta masyarakat yang membutuhkannya

dengan disertai refleksi yang seksama.


Jadi menurut kami etika profesi adalah aturan-aturan atau norma standar perilaku serta

tanggung jawab yang ditetapkan pada profesi tersebut agar tidak terjadi penyimpangan atau

penyalahgunaan oleh orang-orang di bidang profesi tersebut.

5. PERANAN DAN PRINSIP ETIKA PROFESI

a) Peranan etika profesi

Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan orang saja,

tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil yaitu keluarga

sampai satu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok diharapakan akan

mempunyai tata nilai untuk mengtur kehidupan bersama. Salah satu golongan masyarakat

yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok

atau masyarakat umumnya maupun dengan sesama anggotanya, yaitu masyarakat

profesional. Golongan ini sering menjadi pusat perhatian karena adanya tata nilai yang

mengatur dan tertuang secara tidertulis (yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi

pegangan para anggotanya.

Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku sebagian para

anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati

bersama (tertuang dalam kode etik profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada

masyarakat profesi tersebut. Sebagai contohnya adalah pada profesi hukum dikenal adanya

maia peradilan,demikian juga pada profesi dokter dengan pendirian klinik super spesialis

didaerah mewah, sehingga masyarakat miskin tidak mungkin menjamahnya.

b) Prinsip etika profesi


1) Tanggung jawab

Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.

Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada

umumnya.

2) Keadilan

Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.

3) Otonomi

Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri kebebasan dalam

menjalankan profesinya.

4) Prinsip Kompetensi

Prinsip ini menuntut untuk melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya, kompetensi

dan ketekunan.

5) Prinsip Perilaku Profesional

Prinsip ini menuntut kita untuk berprilaku konsisten dengan reputasi profesi

6) Prinsip kerahasiaan

Prinsip ini menuntut untuk menghormati kerahasiaan informasi.

6. KODE ETIK PROFESI DAN STANDAR PROFESI

a) Kode Etik Profesi


Kode etik profesi adalah suatu sistem norma, nilai serta aturan professsional tertulis yang

dengan secara tegas menyatakan apa yang benar serta baik, dan juga apa yang tidak benar

serta tidak baik bagi professional. Kode etik tersebut menyatakan perbuatan apa yang benar

atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan serta juga apa yang harus dihindari.

Tujuan kode etik

Supaya dapat professional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau

juga kustomernya. Dengan adanya kode etik tersebut akan dapat melindungi perbuatan yang

tidak professional.

Fungsi kode etik

Menurut Biggs dan Blocher (1986:10) mengemukakan tiga fungsi kode etik yaitu :

1. Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah

2. Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi

3. Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi

Sifat dan susunan kode etik

1) Harus rasional

2) Harus konsisten, tetapi tidak kaku

3) Harus bersifat universal

Kode etik profesi terdiri atas :


1. Aturan kesopanan

2. Aturan kelakuan, dan

3. Sikap antara para anggota profesi

b) Standar profesi

Standar adalah nilai atau acuan yang menentukan level praktek terhadap staf atau

sistem yang telah ditetapkan untuk dapat diterima sampai pada wewenang tertentu

(schroeder, 1991).

Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai dasar untuk

pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan

pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan fokus utama

pada pelayanan (Winsley, 1964).

Dalam melaksanakan kewajibannya para profesional harus mengacu pada standar

profesi menurut bidangnya masing-masing. Standar profesi adalah pedoman yang harus

digunakan sebagai petunjuk dalam menjalankan profesi secara baik (Komalawati, 2002:17)

Menurut KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO

377/MENKES/SK/III/2007, Standar profesi ini disusun sebagai pedoman bagi tenaga

profesi manaajemen informasi kesehatan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia

dalam memberikan pelayanan kesehatan di Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA

https://for7delapan.wordpress.com/2012/06/22/definisi-etika-profesi-menurut-
para-ahli/

http://nurmaliaandriani95.blogspot.co.id/2015/06/etika-profesi-hukum-manusia-etika-
moral.html

http://www.pengertianpakar.com/2015/04/pengertian-etika-menurut-pakar.html
ETIKA, MORAL,KODE ETIK PROFESI, NORMA

Mengenai Norma, Etika, Moral, Kode Etik


Profesi
A. Pengertian Norma
adalah aturan yang berlaku di kehidupan bermasyarakat. Aturan
yang bertujuan untuk mencapai kehidupan masyarakat yang aman,
tertib dan sentosa. Namun masih ada segelintir orang yang
masih melanggar norma-norma dalam masyarakat, itu dikarenakan
beberapa faktor, diantaranya adalah faktor pendidikan, ekonomi
dan lain-lain.
Norma terdiri dari beberapa macam/jenis, antara lain yaitu :
1. Norma Agama
2. Norma Kesusilaan
3. Norma Kesopanan
4. Norma Kebiasaan (Habit)
5. Norma Hukum
Penjelasan dan Pengertian Masing-Masing Jenis/Macam Norma Yang
Berlaku Dalam Masyarakat :
1. Norma Agama
Adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran aqidah suatu agama.
Norma ini bersifat mutlak yang mengharuskan ketaatan para
penganutnya. Apabila seseorang tidak memiliki iman dan
keyakinan yang kuat, orang tersebut cenderung melanggar norma-
norma agama.
2. Norma Kesusilaan
Norma ini didasarkan pada hati nurani atau ahlak manusia.
Melakukan pelecehan seksual adalah salah satu dari pelanggaran
dari norma kesusilan.
3. Norma Kesopanan
Adalah norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku yang
berlaku di masyrakat. Cara berpakaian dan bersikap adalah
beberapa contoh dari norma kesopanan.
4. Norma Kebiasaan (Habit)
Norma ini merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan secara
berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi
kebiasaan. Orang-orang yang tidak melakukan norma ini dianggap
aneh oleh anggota masyarakat yang lain. Kegiatan melakukan
acara selamatan, kelahiran bayi dan mudik atau pulang kampung
adalah contoh dari norma ini.
5. Norma Hukum
Adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang
mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara). Sangsi
norma hukum bersifat mengikat dan memaksa. Melanggar rambu-
rambu lalulintas adalah salah satu contoh dari norma hukum.
B. Pengertian Etika
Pengertian Etika Dalam pergaulan hidup bermasyarakat,
bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di
perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya
manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi
saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun,
tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan
tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang
terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa
merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang
tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku
dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal
itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat
kita. Untuk itu perlu kiranya bagi kita mengetahui tentang
pengertian etika serta macam-macam etika dalam kehidupan
bermasyarakat.
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani
adalah Ethos, yang berarti watak kesusilaan atau adat
kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan
perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin,
yaitu Mos dan dalam bentuk jamaknya Mores, yang berarti
juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan
perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal
tindakan yang buruk.Etika dan moral lebih kurang sama
pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat
perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian
perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk
pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu: usila
(Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip,
aturan hidup (sila) yang lebih baik (su). Dan yang kedua
adalah Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu
akhlak.
C. Moral
Kata Moral berasal dari kata latin mos yang berarti
kebiasaan. Moral berasal dari Bahasa Latin yaitu Moralitas
adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya
dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang
tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral
dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya.
Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh
manusia.
Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan
proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa
melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang
mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang mempunyai
moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit.
Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan
manusia harus mempunyai moral jika ia ingin dihormati oleh
sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan
bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur
dari kebudayaan masyarakat setempat. Moral adalah
perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam berinteraksi
dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai
dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan
dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya,
maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga
sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Moral
juga dapat diartikan sebagai sikap, perilaku, tindakan,
kelakuan yang dilakukan seseorang pada saat mencoba melakukan
sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati, serta
nasihat, dll.
Menurut Immanuel Kant, moralitas adalah hal kenyakinan
dan sikap batin dan bukan hal sekedar penyesuaian dengan
aturan dari luar, entah itu aturan hukum negara, agama atau
adat-istiadat. Selanjutnya dikatakan bahwa, kriteria mutu
moral seseorang adalah hal kesetiaannya pada hatinya sendiri.
Moralitas adalah pelaksanaan kewajiban karena hormat terhadap
hukum, sedangkan hukum itu sendiri tertulis dalam hati
manusia. Dengan kata lain, moralitas adalah tekad untuk
mengikuti apa yang dalam hati disadari sebagai kewajiban
mutlak.
Adapun pengertian moral dalam kamus filsafat dapat dijabarkan
sebagai berikut:
a. Menyangkut kegiatan-kegiatan yang dipandang baik atau buruk,
benar atau salah, tepat atau tidak tepat.
b. Sesuai dengan kaidah-kaidah yang diterima, menyangkut apa yang
dianggap benar, baik, adil dan pantas.
c. Memiliki:
Kemampuan untuk diarahkan oleh (dipengaruhi oleh) keinsyafan
benar atau salah.
Kemampuan untuk mengarahkan (mempengaruhi) orang lain sesuai
dengan kaidah-kaidah perilaku nilai benar dan salah.
d. Menyangkut cara seseorang bertingkah laku dalam berhubungan
dengan orang lain

D.Kode Etik Profesi


1. Pengertian dan Cakupan Etika Profesi
Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani)
yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai
suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki
oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-
tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk
atau baik.Etika merupakan sebuah cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan
perilaku manusia dalam hidupnya.
Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok
untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu
keahlian. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dijelaskan
bahwa etika profesi dalah keterampilan seseorang dalam suatu
pekerjaan utama yang diperoleh dari jalur pendidikan atau
pengalaman dan dilaksanakan secara kontinu yang merupakan
sumber utama untuk mencari nafkah.

2. Tujuan Kode Etik Profesi


Etika profesi merupakan standar moral untuk profesional
yaitu mampu memberikan sebuah keputusan secara obyektif bukan
subyektif, berani bertanggung jawab semua tindakan dan
keputusan yang telah diambil, dan memiliki keahlian serta
kemampuan. Terdapat beberapa tujuan mempelajari kode etik
profesi adalah sebagai berikut.
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin
erat.
8. Menentukan baku standarnya sendiri

3. Pengertian Kode Etik Profesi


Kode etik profesi merupakan bagian dari etika profesi. Kode
etik profesi merupakanlanjutan dari norma-norma yang lebih
umum yang telah dibahas dan dirumuskan dalam etika profesi.
Kode etik ini lebih memperjelas, mempertegas dan merinci
norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya
norma-norma tersebut sudah tersirat dalam etika profesi.
Kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis
secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik
dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan
perbuatan apa yang dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh
seorang professional. Kode etik yang ada dalam masyarakat
indonesia cukup banyak dan bervariasi. Umumnya pemilik kode
etik adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat nasional,
misalnya ikatan penerbit indonesia (IKAPI), kode etik ikatan
penasehat hukum indonesia, kode etik jurnalistik indonesia,
kode etik advokasi indonesia dan lain-lain.

4. Kode Etik Berdasarkan ABET


ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology)
adalah organisasi yang bertanggung jawab untuk memantau,
menilai, dan mensertifikasi kualitas pendidikan di bidang ilmu
terapan, komputasi, rekayasa dan teknologi di USA. Dengan
adanya Washington Accord, yang saat ini telah disepakati oleh
14 negara, maka ABET juga dipercaya untuk memberikan penilaian
akreditasi secara internasional. Pada tahun 1985, lembaga ini
mengemukakan serta mempublikasikan kode etik insiyur mengenai
prinsip etika profesi dasar ketehnikan, yaitu
a. Seorang insinyur dapat memajukan integritas dan menegakan
kehormatan dan martabat tingkat profesi dengan menggunakan
keterampilan untuk peningkatan kesejahteraan manusia.
b. Menjadikan pribadi jujur dan bersifat adil, melayani dengan
kesetian masyarakat, pengusaha dan klien.
c. Bekerja keras dan berusaha meningkatkan kemampuan
kompetensi dari tingkat profesi.
d. Mendukung masyarakat professional dan teknis dari disiplin
mereka.

Anda mungkin juga menyukai