Kelompok 4:
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021
Soal:
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep “Scarcity ”dalam ekonomi dan berikan
dan berikan penjelas anda?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kutukan sumber daya alam atau the curse of
natural resources?jawaban merunjuk pada ilustrasi contoh kasus.
Jawaban:
II. Adam Smith
Ilmu ekonomi menurut Adam Smith, merupakan ilmu sistematis yang mempelajari
tingkah laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber daya yang
terbatas untuk mencapai tujuan tertentu.
III. M. Manullang
Menurut M. Manullang ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang
bagaimana memenuhi keinginan manusia atau masyarakat demi tercapainya
kemakmuran. Kemakmuran adalah kondisi dimana manusia bisa memenuhi
kebutuhannya, baik berupa barang atau jasa.
Karena ilmu ekonomi mempelajari pendapatan individu, perusahaan, hingga negara dan harga
saham hingga ketidakseimbangan ekonominya. Dengan mempelajari Ilmu ekonomi akan
membantu seseorang dalam memahami bagaimana perilaku ekonomi masyarakat tertentu,
memberi masukan dalam pengambilan keputusan, memberi pengertian pada potensi dan
keterbatasan kebijakan ekonomi yang diambil, hingga meningkatkan kepekaan manusia pada
berbagai masalah ekonomi dan global.
2. Perbedaan ekonomi makro dan mikro
I. Ekonomi mikro
Ekonomi mikro berfokus di lingkup perspektif individu pada tingkat konsumen.
Dengan pendekatan bottom up, studi ekonomi mikro berfokus pada elemen dasar,
termasuk unsur yang memengaruhi keputusan seseorang serta dampaknya terhadap
pasar secara umum. Sedangkan
II. Ekonomi makro
Studi ekonomi makro memiliki cakupan pembahasan lebih luas. Studi ekonomi
makro menggunakan strategi top down dengan berupaya memahami perubahan
dalam siklus ekonomi suatu negara serta kaitannya dalam perumusan kebijakan.
● Perbedaan Utama Ekonomi Mikro dan Makro
Secara garis besar, ekonomi mikro dan makro sebenarnya mengeksplorasi elemen
yang sama dengan sudut pandang yang berbeda. Perbedaan utamanya adalah ekonomi
makro berupaya menemukan perspektif umum, di tingkat nasional, sementara ekonomi
mikro berfokus pada perspektif individu, di tingkat konsumen.Meskipun penawaran dan
permintaan berlaku untuk kedua bidang ekonomi, ekonomi mikro didasarkan pada tren
pembeli dan penjual, di mana ekonomi makro berfokus pada berbagai siklus ekonomi,
seperti siklus utang jangka pendek dan jangka panjang, dan siklus bisnis.
4. Kutukan Sumber Daya Alam (the curse of natural resources)adalah suatu paradoks yang
dikenal dalam ilmu ekonomi ketika negara negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam
ternyata justru memiliki kesejahteraan masyarakat yang buruk serta pertumbuhan ekonomi
yang lebih rendah dibandingkan negara negara lainnya
Dengan contoh :
Di negara Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang melimpah
kenyataannya kesejateran masyarakat buruk dengan contoh di provinsi papua
yang memiliki sumber daya alam berupa emas yang melimpah namun
kesejateraan rakyat dan perekonomian buruk,berbeda dengan negara amerika
yang memiliki sumber daya alam yang terbatas namun mereka memiliki
perekonomian dan sumber daya manusia yang baik sehingga terciptanya
kesejateraan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Sakinah, tiara. 2019. Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli. Diakses pada
26 September 2021, dari https://www.stiepasim.ac.id/pengertian-ilmu-ekonomi-
menurut-para-ahli/amp/
Ahmad. 2020. Pengertian Ilmu Ekonomi: Tujuan, Bidang, dan Prinsip –
Prinsipnya. Diakses pada 26 September 2021, dari
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-ilmu-ekonomi/
Putri, ayuluqyana farizqa. 2021. Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro, serta
Ruang Lingkup Mikroekonomi. Diakses pada 26 September 2021, dari
https://tirto.id/f85G
Winastya, pinta khulafa. 2020. Perbedaan Ekonomi Makro dan Mikro, Ketahui
Pengaruhnya. Diakses pada 26 September 2021, dari
https://m.merdeka.com/trending/perbedaan-ekonomi-makro-dan-mikro-
ketahui-pengaruhnya-kln.html?page=4
Article,33 Indonesia. 2017. FENOMENA KUTUKAN SUMBER DAYA ALAM
“MENGELOLA KUTUKAN MENIMBANG MASA DEPAN”.
Diakses pada 26 September 2021, dari
https://article33.or.id/en/berita/fenomena-kutukan-sumber-daya-alam-
mengelola-kutukan-menimbang-masa-depan-2