Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN

1. Untuk bisa melaksanakan komunikasi lintas budaya atau komunikasi antarbudaya yang
efektif, McNab (2006) memberikan beberapa saran seperti berikut ini:
(a) Mengembangkan pengertian yang mendasar tentang keragaman budaya;
(b) Keterbukaan terhadap perspektif yang berbeda;
(c) Bisa menerima dan menyesuaikan dengan berbagai komunikasi; dan
(d) Memiliki keterampilan menyimak dan bertanya yang efektif.
McNab (2006) menyebutkan ada 7 keterampilan yang diperlukan untuk menjadi anggota tim
lintasbudaya yakni :

(a) Mencoba untuk menjadi orang yang mampu melakukan refleksi diri sehingga bisa
menyadari kesulitan-kesulitan komunikasi yang dirasakan sendiri;
(b) Memiliki kepekaan terhadap kenyataan bahwa bahasa tertentu merupakan bahasa
asing bagi orang lain;
(c) Berupaya agar komunikasi yang kita lakukan itu bisa menyampaikan pesan yang
jelas, sederhana dan tidak bermakna ganda;
(d) Mencoba bersikap inklusif sehingga kita membangkitkan suasana yang dirasakan
anggota tim yang berbeda budayanya itu merasa sebagai orang yang dihargai
perspektifnya;
(e) Mendorong adanya pengungkapan sudut pandang yang berbeda dan perdebatan
mengenai sesuatu;
(f) Menyadari adanya perbedaan waktu dan cara kerja guna menjaga perasaan setiap
orang bahwa dirinya dilibatkan dan ada penghargaan terhadap berbagai perbedaan
yang ada; dan
(g) Menyediakan waktu untuk memahami ketersediaan, kemudahan penggunaan dan
dampak media komunikasi dalam memilih anggota tim.

Sedangkan untuk negosiasai antarbudaya ada 3 hal yang penting diperhatikan yaitu :
(a) Landasan hubungan atau basis relasi;
(b) Soal informasi saat negosiasi, dan
(c) Gaya negosiasi.

2. Beberapa jebakan komunikasi yaitu :


(a) Etnosentrisme;
Etnosentrisme merupakan penilaian terhadap kebudayaan lain dengan menggunakan
sudut pandang budayanya sebagai tolak ukur. Dalam konteks berbangsa dan
bernegara, etnosentrisme bisa dipandang sebagai fanatisme, yaitu kecintaan
berlebihan terhadap suku/budaya sendiri, sehingga menimbulkan penilaian yang lebih
rendah kepada individu/kelompok lain yang tidak satu kelompok dengannya.
Implementasi : Seorang pedagang dari Eropa yang memandang rendah produk dari
China yang dianggap murah dan berkualitas buruk, hingga membawa budaya Eropa
yang semakin modern dibandingkan budaya China.
(b) Diskriminasi;
Diskriminasi menurut KBBI Kemdikbud adalah pembedaan perlakuan terhadap
sesama warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan
sebagainya). Selanjutnya, jika mengacu pada Oxford Learner's Dictionaries, maka
pengertian dari diskriminasi adalah mengenali adanya perbedaan antara orang-orang
atau hal-hal.
Arti lain dari diskriminasi menurut Oxford Learner's Dictionaries adalah sikap
menunjukkan perbedaan antara orang-orang atau hal-hal. Jadi, diskriminasi jika
menurut Oxford Learner's Dictionaries dapat menjadi sikap yang netral ataupun
buruk, tergantung pada perilaku diskriminasinya seperti apa.
Implementasi : Amerika menolak keras memakai produk dari China karena berbeda
golongan dengan budaya mereka. Dan semua produk China di Amerika di tolak untuk
masuk ke negaranya.

(c) Stereotip;
Stereotip adalah asumsi terhadap seseorang berdasarkan pengalaman atau keyakinan
yang dimiliki sebelumnya. Jika dibiarkan, stereotip sangat bisa memunculkan sikap
diskriminatif.
Implementasi : Seorang pengusaha A pernah bekerja sama dengan perusahaan B,
karena pengusaha A dan B berbeda pendapat, maka si A memutuskan kontrak
kerjasama. Dengan begitu, si A selalu memberikan keterangan buruk tentang si B
karena merasa dirugikan oleh si B, padahal si B tidak merasa merugikan siapapun.

(d) Buta budaya;


Buta budaya adalah ketidakpekaan terhadap budaya orang lain atau sekitar. Buta
budaya menjadi berbahaya apabila ketika orang dengan budaya yang berbeda,
menjadikan kita diacuhkan karena dianggap tidak menghormati budaya lain.
Implementasi : Seorang pengusaha menjalankan perjalanan bisnis menuju kota B. Di
kota B ada budaya daerah dimana orang dating harus menundukkan kepala kepada
penduduk sekitar untuk menyapa. Namun, karena si pengusaha tidak tahu budaya
tersebut, si pengusaha kemudian diacuhkan dan orang dikunjungi tidak menerima
keberadaan si pengusaha. Karena pengusaha sakit hati, maka pengusaha tidak ingin
menjalankan bisnis di daerah tersebut

(e) Pemaksaan budaya.


Pemaksaan budaya adalah kondisi dimana seseorang dipaksa untuk mengikuti suatu
kebudayaan asing. Adanya pemaksaan budaya ini menjadikan pendatang tidak
nyaman dan harus mengikuti budaya yang ada supaya diterima.
Implementasi : Seorang pengusaha menjalankan perjalanan bisnis menuju kota A. Di
daerah kota tersebut ada budaya dimana pendatang harus mengikuti upacara dan
memakai baju adat daerah tersebut untuk mengasumsikan bahwa orang tersebut harus
menjadi bagian dari daerah kota A.

Anda mungkin juga menyukai