Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH/TUGAS TUTORIAL

UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER:

Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA4316/Hukum Bisnis
Tugas : 1
Penulis Soal/Institusi : Etty Susanty, S.E, M.Si
Penelaah Soal//Institusi : Hery Susanto, S.E, M.M
TIK : Memberikan pemahaman tentang hukum bisnis, hukum perjanjian dan
asuransi terkait dengan dasar hubungan hukum yang timbul dalam
kegiatan bisnis
Pokok Bahasan : Mengenal Hukum Bisnis, Hukum Perjanjian dan Asuransi

No Soal Skor
1. Jelaskan subyek dan obyek hukum bisnis! Buat contoh kasus subyek dan obyek
30
hukum!
2. Apa arti pengertian Wan Prestasi? Apa akibatnya? 30
3. Jelaskan prinsip dasar asuransi! Berikan contoh-contohnya! 40
Skor Total 100

Jawab :

1.Jelaskan subyek dan obyek huku bisnis dan beri contoh

a. Subjek Hukum
Subyek hukum ialah pemegang hak dan kewajiban menurut hukum. Dalam kehidupan sehari-
hari, yang menjadi subyek hukum dalam sistem hukum Indonesia, yang sudah barang tentu
bertitik tolak dari sistem hukum Belanda, ialah individu (orang) dan badan hukum (perusahaan,
organisasi, institusi).

- Manusia
Manusia sebagai subyek hukum yaitu : Pertama, manusia mempunyai hak-hak subyektif dan
kedua, kewenangan hukum, dalam hal ini kewenangan hukum berarti, kecakapan untuk menjadi
subyek hukum yaitu sebagai pendukung hak dan kewajiban

-Badan Hukum
Terjadi banyak perdebatan mengenai bagaimana badan hukum dapat menjadi subyek hukum, dan
memiliki sifat-sifat hukum seperti manusia. Banyak sekali teori yang ada dan digunakan dalam
dunia akademis untuk menjelaskan hal tersebut, akan tetapi menurut Salim HS, SH, Ms; Teori
yang paling berpengaruh dalam hukum positif adalah teori konsensi dimana pada intinya
berpendapat badan hukum dalam negara tidak dapat memliki kepribadian hukum (hak dan
kewajiban dan harta kekayaan) kecuali diperkenankan oleh hukum dalam hal ini berarti negara
sendiri.

Contoh subjek hukum dan badan usaha


Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu odang saja.
Individu dapat membuat badan usaha tanpa izin dan tata cara tertentu. Semua orang bebas
membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya. Pada umumnya perusahaan
perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja /
buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi sederhana.

Contoh perusahaan perseorangan seperti toko kelontong, tukang bakso keliling, pedagang
asongan, dan lain sebagainya.

b. Objek Hukum
Objek hukum adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek hukum dan dapat menjadi
objek dalam suatu hubungan hukum. Misalkan benda-benda ekonomi, yaitu benda-benda yang
untuk dapat diperoleh manusia memerlukan “pengorbanan” dahulu sebelumnya. Hal
pengorbanan dan prosedur perolehan benda-benda tersebut inilah yang menjadi sasaran
pengaturan hukum dan merupakan perwujudan dari hak dan kewajiban subjek hukum yang
bersangkutan sehingga benda-benda ekonomi tersebut menjadi objek hukum. Sebaliknya benda-
benda non ekonomi tidak termasuk objek hukum karena untuk memperoleh benda-benda non
ekonomi tidak diperlukan pengorbanan mengingat benda-benda tersebut dapat diperoleh secara
bebas.

Bagian-Bagian Objek hukum dapat dibedakan menjadi :


1. Benda bergerak
Pengertian benda bergerak adalah benda yang menurut sifatnya dapat berpindah sendiri ataupun
dapat dipindahkan. Benda bergerak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

- Benda bergerak karena sifatnya


Contoh : perabot rumah, meja, mobil, motor, komputer, dll
- Benda bergerak karena ketentuan UU
Benda tidak berwujud, yang menurut UU dimasukkan ke dalam kategori benda bergerak .
Contoh : saham, obligasi, cek, tagihan – tagihan, dsb

2. Benda tidak bergerak


Pengertian benda tidak bergerak adalah Penyerahan benda tetapi dahulu dilakukan dengan
penyerahan secara yuridis. Dalam hal ini untuk menyerahkan suatu benda tidak bergerak
dibutuhkan suatu perbuatan hukum lain dalam bentuk akta balik nama. dapat dibedakan menjadi
tiga, yaitu :

- Benda tidak bergerak karena sifatnya,


Tidak dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain atau biasa dikenal
dengan benda tetap.
- Benda tidak bergerak karena tujuannya.
2. Apa arti pengertian Wan Prestasi? Apa akibatnya?

Wanprestasi adalah kondisi dimana debitur tidak dapat melaksanakan kewajiban prestasinya
yang ditentukan di dalam perikatan khususnya perjanjian. Sehingga tindakan wanprestasi
tersebut bisa digolongan sebagai pelanggaran kewajiban kontraktual.

Akibat wanprestasi
- Membayar kerugian yang diderita oleh kreditur atau dinamakan ganti-rugi;
- Pembatalan perjanjian atau pemecahan perjanjian
- Peralihan resiko
- Membayar biaya perkara, jika diperkarakan di depan hakim

3.Jelaskan prinsip dasar asuransi! Berikan contoh-contohnya!

1. Insurable Interest(Kepentingan untuk Diasuransikan)


Yaitu seseorang yang mengasuransikan harus mempunyai kepentingan (interest) atas harta
benda (objek) yang dapat diasuransikan (insurable). Objek yang diasuransikan juga harus legal
dan tidak melanggar hukum serta masuk dalam kategori layak.

Contoh:
· Hubungan keluarga, seperti suami, istri, anak, ayah atau ibu.
· Hubungan bisnis, seperti kreditur dengan debitur, perusahaan dengan orang penting di
perusahaan.

2.Utmost Good Faith (Itikad Baik)


Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta-fakta material
(material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya,
seorang penanggung harus dengan jujur dan terbuka menerangkan secara jelas serta benar atas
segala sesuatu tentang objek yang diasuransikan.

Prinsip asuransi yang satu ini juga menjelaskan tentang risiko-risiko yang dijamin maupun yang
dikecualikan termasuk segala persyaratan dan kondisi pertanggungan secara jelas dan teliti.

3. Proximate caus (Kausa Proximal)


Suatu penyebab utama aktif dan efisien yang menimbulkan suatu kerugian dalam sebuah
rangkaian kejadian. ketentuan klaim dalam prinsip asuransi ini adalah apabila objek yang
diasuransikan mengalami musibah atau kecelakaan, maka pertama yang kali harus dan akan
dilakukan pihak perusahaan asuransi adalah mencari penyebab utama aktif dan efisien yang
dapat menggerakan suatu rangkaian perustiwa tanpa terputus yang mana akhirnya menimbulkan
kecelakaan tersebut. Dari pertimbangan tersebut baru dapat ditentukan jumlah klaim yang
diterima oleh pemegang polis.
4.Indemnity (Ganti Rugi)
Suatu mekanisme yang mengharuskan penanggung menyediakan kompensasi finansial (ganti
rugi) dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat
sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal 278).

Contohnya, jika terjadi musibah sakit, maka perusahaan asuransi akan membayarkan atau
reimburse biaya rumah sakit sesuatu dengan tagihan yang telah dibayarkan sebelumnya.

5.Subrogation (Pengalihan Hak atau Perwalian)


Yaitu pengalihan hak dari tertanggung kepada penanggung jika si penanggung telah membayar
ganti rugi terhadap si tertanggung.

6.Contribution (Kontribusi)

Yaitu bila pihak tertanggung mengasuransikan suatu objek ke beberapa perusahaan asuransi,
maka akan ada apa yang dinamakan kontribusi dalam pemberian proteksi dari masing-masing
perusahaan tersebut.

Contohnya, jika sang tertanggung mengasuransikan satu unit beserta isi kendaraan dengan total
nilai Rp 200 juta kepada 3 perusahaan asuransi, dengan nilai asuransi ke perusahaan A Rp 200
juta, perusahaan B Rp 100 juta dan perusahaan C Rp 100 juta, maka jika terjadi kecelakaan atau
hal lain yang dapat membuat kendaraan tersebut rusak atau hancur, maka jumlah total ganti rugi
yang akan didapatkan sang tertanggung menurut prinsip asuransi ini adalah;

Perusahaan A : Rp200 juta / Rp400 juta x Rp 200 juta = Rp 100 juta

Perusahaan B : Rp100 juta / Rp 400 juta x Rp 200 juta = Rp 50 juta

Perusahaan C : Rp100 juta / Rp 400 juta x Rp 200 juta = Rp 50 juta

Anda mungkin juga menyukai