NIM : 042215235
Matkul : Hubungan Industrial
1. Perjanjian kerja Bersama disusun oleh serikat kerja dan dilaksanakan secara
musyawarah.
2. Perjanjian kerja tersebut harus dibuat secara tertulis dengan huruf latin dan
menggunakan Bahasa Indonesia.
3. Apabila dalam perjanjian kerja Bersama tidak dapat dicapai kata sepakat maka
penyelesaiannya dilakukan dengan prosedur penyelesaian perselisihan
hubungan industrial.
4. Apabila dalam perusahaan hanya terdapat satu serikat buruh yang
beranggotakan lebih dari 50% karyawan di perusahaan tersebut, maka serikat
pekerja tersebut berhak mewakili pekerja dalam pembuatan perundingan
pembuatan perjanjian kerja Bersama dengan pengusaha. Namun demikian, bila
anggotanya kurang dari 50% pekerja di perusahaan tersebut maka serikat
pekerja tersebut tetap dapat mewakili perjanjian kerja asalkan mendapat
dukungan dari 50% karyawan tersebut.
5. Apabila dalam perusahaan terdapat lebih dari satu serikat pekerja, maka yang
berhak mewakili karyawan dalam melakukan perundingan dengan pengusaha
adalah serikat pekerja yang beranggotakan lebih dari 50% karyawan
perusahaan tersebut. Serikat kerja yang anggotanya kurang dari 50% dari
jumlah karyawan perusahaan tersebut dapat mengadakan koalisasi untuk
berhak mewakili dalam kesepakatan kerja Bersama dengan pengusaha. Apabila
hal tersebut tidak terpenuhi, maka dibuat tim perundingan yang anggotanya
ditentukan secara proporsional dengan jumlah keanggotaan dalam serikat
pekerja.
6. Perjanjian kerja Bersama berlaku selama dua tahun dan dapat diperpanjang
paling lama satu tahun.