Merger dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris dan dalam
RUPS setiap Perseroan, serta bagi Perseroan tertentu perlu mendapat persetujuan dari
Instansi terkait sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Jadi menurut saya merger bisa dilakukan selama mendapat persetujuan komisaris dan
pemegang saham, dengan alasan menyelamatkan atau memperbesar dan menambah nilai
perusahaan tersebut.
Referensi :
- https://pustaka.ut.ac.id/reader/index.php?subfolder=EKMA431602/&doc=M3.pdf
- https://www.cnbcindonesia.com/market/20211227155255-17-302401/ini-dia-8-merger-
akuisisi-paling-fenomenal-sepanjang-2021
2. A. Sesuai dengan UU no.15 Tahun 2001 tentang Merek, Merek adalah tanda yang berupa
gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari
unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan
perdagangan barang atau jasa.
Sesuai dengan kasus diatas, menurut ayat 1 pasal 6 UU no.15 Tahun 2001 tentang Merek,
yang berbunyi :
(1) Permohonan harus ditolak oleh Direktorat Jenderal apabila Merek tersebut:
a. mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek milik
pihak lain yang sudah terdaftar lebih dahulu untuk barang dan/atau jasa yang
sejenis;
b. mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek yang
sudah terkenal milikpihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis;
c. mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan indikasi-
geografis yang sudah dikenal.
Maka Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual harus menolak pendaftaran Merek
Guchi yang diterima HKI pada tahun 2006 karena mempunyai persamaan pada pokoknya
dengan Merek Terkenal Gucci yang telah lebih dulu terdaftar di Direktorat Jenderal HKI
sejak tahun 1983.
B. Apabila mengalami seperti kasus diatas, sebagai pemilik atau kuasa pemilik Merek
yang sudah terdaftar adalah menyampaikan keberatan dan sanggahan tertulis kepada
Direktorat Jenderal HKI sesuai dengan ayat 1 dan 2 Pasal 24 UU no.15 Tahun 2001
tentang Merek yang berbunyi :
(1) Selama jangka waktu pengumuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, setiap
pihak dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Direktorat Jenderal atas
Permohonan yang bersangkutan dengan dikenai biaya.
(2) Keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diajukan apabila terdapat
alasan yang cukup disertai bukti bahwa Merek yang dimohonkan pendaftarannya
adalah Merek yang berdasarkan Undang-undang ini tidak dapat didaftar atau ditolak.
Jadi dengan melampirkan bukti yang cukup berupa sertifikat pendaftaran Merek dan
identifikasi kemiripan Merek baru yang didaftarkan, Direktorat Jenderal menggunakan
keberatan dan/atau sanggahan tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam pemeriksaan
kembali terhadap Permohonan karena melanggar ayat 1 pasal 6 UU no.15 Tahun 2001
tentang Merek.
Referensi :
- https://pustaka.ut.ac.id/reader/index.php?subfolder=EKMA431602/&doc=M4.pdf
- https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/37599/uu-no-15-tahun-2001