Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Hukum Bisnis


Kode Mata Kuliah : EKMA4316
Jumlah sks : 2 SKS
Edisi Ke- : Kedua
Nama : Bayu Sidiq Wicaksono
NIM : 045321003

No Tugas Tutorial Skor Maksimal


Pada dasarnya merger adalah suatu keputusan untuk
mengkombinasikan atau menggabungkan dua atau lebih perusahaan
menjadi satu perusahaan baru. Dalam konteks bisnis, merger adalah
suatu transaksi yang menggabungkan beberapa unit ekonomi
menjadi satu unit ekonomi yang baru. Proses merger umumnya
memakan waktu yang cukup lama, karena masing-masing pihak
perlu melakukan negosiasi, baik terhadap aspek-aspek permodalan
maupun aspek manajemen, sumber daya manusia serta aspek
hukum dari perusahaan yang baru tersebut. Oleh karena itu,
1 penggabungan usaha tersebut dilakukan secara drastis yang dikenal 50
dengan akuisisi atau pengambilalihan suatu perusahaan oleh
perusahaan lain.

a .Menurut analisis saudara bisakan perusahaan melakukan merger,


berikan alasan saudara !

b. Berikan 3 contohnya perusahan yang merger!

Seiring dengan terjadi perkembangan dan globalisasi


perdagangan, maka mengakibatkan semakin banyaknya dipoduksi
barang dan jasa yang didistribusikan lintas Negara. Ragam barang
dan jasa tersebut salah satunya adalah di bidang HKI. Indonesia
sebagai Negara yang meratifikasi Konvensi Paris wajib
melindungi keberadaan merek terkenal yang masuk dalam wilayah
hukum Indonesia. Dalam kasus ini, Merek Terkenal Gucci telah
terdaftar di Direktorat Jenderal HKI sejak tahun 1983 dan di pihak
lain Merek Guchi diterima HKI diterima pendaftaran merek pada
2 tahun 2006. 50

a. Analisislah kasus diatas hubungakan dengan bagaimana


Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual terhadap
Pendaftaran Merek Terkenal ditinjau dari Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek!
b. Menurut pendapat saudara tindakan apa yang saudara
lakukan apabila saudara menggalami seperti kasus diatas. !
* coret yang tidak sesuai
JAWABAN

1. A. Merger merupakan salah satu alternatif untuk mempertahankan PT yang bersangkutan


apabila suatu PT tidak dapat memperoleh keuntungan yang memadai atau untuk
memperluas jangkauan perusahaan, memperluas ke segmen baru, atau mendapatkan
pangsa pasar.

Merger dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris dan dalam
RUPS setiap Perseroan, serta bagi Perseroan tertentu perlu mendapat persetujuan dari
Instansi terkait sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Jadi menurut saya merger bisa dilakukan selama mendapat persetujuan komisaris dan
pemegang saham, dengan alasan menyelamatkan atau memperbesar dan menambah nilai
perusahaan tersebut.

B. 3 contoh perusahaan yang melakukan merger :

- PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I)


- Merger Gojek dan Tokopedia
- Penggabungan Bank Syariah milik BUMN Indonesia menjadi BSI

Referensi :

- https://pustaka.ut.ac.id/reader/index.php?subfolder=EKMA431602/&doc=M3.pdf
- https://www.cnbcindonesia.com/market/20211227155255-17-302401/ini-dia-8-merger-
akuisisi-paling-fenomenal-sepanjang-2021

2. A. Sesuai dengan UU no.15 Tahun 2001 tentang Merek, Merek adalah tanda yang berupa
gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari
unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan
perdagangan barang atau jasa.

Sesuai dengan kasus diatas, menurut ayat 1 pasal 6 UU no.15 Tahun 2001 tentang Merek,
yang berbunyi :

(1) Permohonan harus ditolak oleh Direktorat Jenderal apabila Merek tersebut:
a. mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek milik
pihak lain yang sudah terdaftar lebih dahulu untuk barang dan/atau jasa yang
sejenis;
b. mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek yang
sudah terkenal milikpihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis;
c. mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan indikasi-
geografis yang sudah dikenal.

Maka Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual harus menolak pendaftaran Merek
Guchi yang diterima HKI pada tahun 2006 karena mempunyai persamaan pada pokoknya
dengan Merek Terkenal Gucci yang telah lebih dulu terdaftar di Direktorat Jenderal HKI
sejak tahun 1983.

B. Apabila mengalami seperti kasus diatas, sebagai pemilik atau kuasa pemilik Merek
yang sudah terdaftar adalah menyampaikan keberatan dan sanggahan tertulis kepada
Direktorat Jenderal HKI sesuai dengan ayat 1 dan 2 Pasal 24 UU no.15 Tahun 2001
tentang Merek yang berbunyi :

(1) Selama jangka waktu pengumuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, setiap
pihak dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Direktorat Jenderal atas
Permohonan yang bersangkutan dengan dikenai biaya.
(2) Keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diajukan apabila terdapat
alasan yang cukup disertai bukti bahwa Merek yang dimohonkan pendaftarannya
adalah Merek yang berdasarkan Undang-undang ini tidak dapat didaftar atau ditolak.

Jadi dengan melampirkan bukti yang cukup berupa sertifikat pendaftaran Merek dan
identifikasi kemiripan Merek baru yang didaftarkan, Direktorat Jenderal menggunakan
keberatan dan/atau sanggahan tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam pemeriksaan
kembali terhadap Permohonan karena melanggar ayat 1 pasal 6 UU no.15 Tahun 2001
tentang Merek.
Referensi :
- https://pustaka.ut.ac.id/reader/index.php?subfolder=EKMA431602/&doc=M4.pdf
- https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/37599/uu-no-15-tahun-2001

Anda mungkin juga menyukai