Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MUKHAMMAD LUDZFI FADLI

PRODI : MANAJEMEN

1. Bila organisasi ukuran sederhana, bagaimana posisi atau keadaan dimensi-dimensi birokrasi
yang terjadi pada organisasitersebut? Anda bisa menyebutkan satu persatu dimensi
birokrasinya dan selanjutnya dianalisis satu per satu.

Jawab:
A. Diferensiasi Horizontal
Menjelaskan seberapa banyak pekerjaan harus dilakukan oleh karyawan, tingkat
kebutuhan akan profesi dan spesialisasi karyawan, kebutuhan akan training dan
pendidikan karyawan dalam kaitannya dengan tugas dan pekerjaan yang harus mereka
kerjakan dan tingkat departementalisasi organisasi. Semakin banyak pekerjaan, profesi
dan spesialisasi, semakin banyak kebutuhan akan training khusus dan semakin banyak
departementalisasi maka akan semakin kompleks organisasi tersebut.
B. Diferensiasi Vertikal
Berkaitan dengan banyaknya level/tingkatan didalam organisasi. Semakin sedikit level
organisasi maka semakin lebar rentang kendali yang harus dijalankan seorang manajer.
Sebaliknya semakin banyak level organisasi semakin senpit rentang kendalinya.
C. Diferensiasi Spasial
Diferensiasi spasial berkaitan dengan lokasi organisasi. Semakin jauh jarak antar unit
organisasi, departemen dan orang-orang yang bekerja didalamnya, organisasi tersebut
menjadi semakin kompleks
D. Formalisasi
Formalisasi dalam organisasi sebenarnya dapat dilakukan dengan dua pola yaitu melalui
aturan, prosedur, dan sanksi-sanksi regulatif yang disusun oleh pengelola organisasi,
atau melalui rekrutmen terhadap tenaga-tenaga profesional yang telah terdidik dengan
nilai-nilai, norma-norma, dan pola perilaku sesuai profesi mereka.Teknik-teknik
formalisasi antara lain:
a. Seleksi. Para pelamar diproses melalui sejumlah rintangan yang dirancang untuk
membedakan para individu yang mungkin dapat berprestasi dengan baik dari
mereka yang mungkin tidak akan berhasil.
b. Persyaratan peran. Setiap pekerjaan membawa serta harapan mengenai bagaimana
si pemegang peranseharusnya berperilaku. Dengan melepas atau memperketat
harapan mengenai peran, organisasi sebenarnya mengurangi atau memperketat
tingkat formalisasi.
c. Peraturan, prosedur dan kebijaksanaan.
d. Pelatihan. Organisasi memberikan pelatihan kepada pegawai baik dalam bentuk on
the job training (tugas, coatching, dan magang) maupun of the job training (kuliah
dalam kelas, film, demonstrasi, latihan simulasi, serta pengajaran yang terpogram).
e. Ritual. Digunakan sebagai teknik formalisasi terhadap para anggota yang
diperkirakan akan mempunyai dampak yang kuat dan lama terhadap organisasi.

Sentralisasi
Senralisasi adalah sejauh mana otoritas formal untuk membuat pilihan-pilihan bebas
terkonsentrasi ada seseorang, sebuah unit, atau suatu level, sedemikian rupa sehingga
para pegawai hanya dimungkinkan memberikan input seminimal mungkin dalam
pekerjaan. Sentralisasi kadang-kadang terkait juga dengan masalah kecenderungan
personal. Hal ini terutama pada perusahaan-perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya
sendiri. Ketika ukuran organisasi semakin besar dan menuntut pendelegasian keputusan
yang lebih banyak, tidak jarang pemilik sekaligus pengelola tersebut merasa enggan.

Fungsi atau Kegunaan Struktur dalam Organisasi

a. Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab dan
apa yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus
bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan,
karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan
b. Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi
sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena
adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang.
c. Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat
membantu pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian, dan
bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan
karena uraiannya yang jelas.

SUMBER : EKMA4157/Modul 4

2. Kompleksitas organisasi menunjukkan derajat diferensiasi (perbedaan) yang terjadi dalam


sebuah organisasi. Coba Anda analisis menggambarkan apa bila diferensiasi ke arah
horizontal?

Jawab :
Diferensiasi horizontal adalah ketika pelanggan memilih antara produk secara subjektif,
karena mereka tidak memiliki ukuran objektif untuk membedakan antara yang terbaik atau
yang terburuk.

Misalnya, tidak ada pengukuran kualitatif untuk menentukan peringkat rasa es krim. Apakah
Anda memilih cokelat, vanila, atau stroberi sepenuhnya masalah selera pribadi.
Jika sebagian besar produk di pasar harganya hampir sama dan memiliki banyak fitur atau
kualitas yang sama, keputusan pembelian tergantung pada preferensi subjektif.

Diferensiasi sosial merupakan pembedaan anggota masyarakat secara horizontal, artinya


pembedaan ini masih memiliki derajat atau tingkatan yang sama. Sebagai contoh,
pembedaan masyarakat yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis suku bangsa, agama,
pekerjaan, dan jenis kelamin tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah antara satu
dengan lainnya.

Menurut Soerjono Soekanto, hal ini merupakan bentuk dari variasi pekerjaan, prestise, dan
kekuasaan kelompok dalam masyarakat. Artinya, diferensiasi itu bisa menunjukkan
keragaman yang dimiliki suatu bangsa. Contohnya saja di Indonesia, ada banyak keragaman
yang sangat banyak dan bisa menjadi potensi dalam pembangunan baik dari suku,
adatistiadat, bahasa, budaya, agama, dan lain sebagainya. Sampai sini kita ketahui bahwa
konsep ini lebih diartikan sebagai keberagaman yang bersifat horizontal, bukan sebagai
pembeda kelas yang bersifat vertikal.

SUMBER : EKMA4157/ Modul 5

3. Coba Anda analisis dengan memberikan contoh bahwa faktor jenis pekerjaan berpengaruh
terhadap derajat formalitas?

Jawab:
Faktor jenis pekerjaan berpengaruh terhadap derajat formalitas apabila dianalisa derajat
formalitas merupakan cara pandang terhadap suatu pekerjaan yang dilakukan oleh
seseorang berdasarkan pekerjaan apa yang dilakukan dari cara berpakaian, jenis pekerjaan,
bahasa yang digunakan dan lainnya.

- Contohnya adalah seorang driver ataupun kurir akan dipandang sebagai seseorang yang
mempunyai rutinitas atau kegiatan yang itu-itu saja karena sudut pandang orang akan
beranggapan pekerjaan seorang driver atau kurir tidaklah mencerminkan kesuksesan,
begitu pula dengan OB, seorang office boy mempunyai derajat formalitas yang rendah
apabila dilihat dari pekerjaannya dalam melayani karyawan atau staf perusahaan,
sehingga formalitas derajat mempunyai nilai yang tinggi apabila pekerjaan tersebut
dimiliki oleh seorang manajer ataupun staf keuangan diperusahaan.

SUMBER : EKMA4157/Modul 6

Anda mungkin juga menyukai