Anda di halaman 1dari 3

Tugas 1 Manajemen Sumber Daya Manusia

Nama : Tania Garcia Ritonga


Nik : 043885473

1. Keberhasilan proses manajemen strategik sangat ditentukan oleh sejauhmana fungsi-fungsi


manajemen SDM diikutsertakan dalam proses perencanaan startegik organisasi. Dalam proses
perencanaan strategik tersebut, ada 4 level keterkaitan/ integrasi antara fungsi manajemen SDM
dengan fungsi manajemen strategik. Gambarkan dan jelaskan masing-masing keempat level
integrasi tersebut!
2. Mathis dan Jackson (2001) mendefinisikan analisis jabatan sebagai suatu cara sistematis untuk
mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang isi pekerjaan dan kebutuhan tenaga manusia,
serta konteks pelaksanaan pekerjaan. Selanjutnya, mereka membagi analisis jabatan menjadi dua
jenis, yaitu analisis jabatan berbasis tugas dan analisis jabatan berbasis kompetensi. Tolong
sebut dan jelaskan langkah-langkah analisis jabatan berbasis tugas!
Jawaban:
1. Berikut ini adalah penjelasan mengenai 4 level integrasi:
1. Keterkaitan Administratif
 Keterkaitan administratif merupakan level integrasi paling rendah. Pada level ini perhatian
fungsi sumber daya manusia difokuskan pada aktivitas sehari-hari. Eksekutif SDM tidak
memiliki waktu atau kesempatan mengambil strategi isu-isu SDM keluar organisasi. Meskipun
di sini ada fungsi perencanaan bisnis strategik perusahaan, namun tanpa ada masukan apapun
dari departemen SDM. Dengan demikian, pada level integrasi ini, departemen SDM terpisah
secara sempurna dari komponen proses manajemen strategik apa pun, baik pada formulasi
strategik maupun pada implementasi strategik. Departemen SDM hanya melakukan pekerjaan-
pekerjaan adminsitratif yang tidak ada kaitannya dengan kebutuhan bisnis inti perusahaan.
 2. Keterkaitan Satu Arah (One-Way)
 Pada pertalian level ini, fungsi perencanaan bisnis strategik perusahaan mengembangkan
rencana strategik dan kemudian mereka informasikan mengenai rencana tersebut kepadafungsi
SDM. Pada level ini organisasi melaksanakan manajemen SDM strategik, yaitu  peran fungsi
SDM mendesain sistem dan/atau program yang mengimplementasikan rencana strategik.
Walaupun pada keterkaitan satu arah ini mengakui pentingnya SDM dalam
mengimplementasikan rencana strategik, namun integrasi ini menghindarkan  perusahaan untuk
mempertimbangkan isu-isu SDM ketika menyusun formulasi rencana strategik. Pada level
integrasi ini sering menghasilkan rencana strategik tetapi tidak bisa diimplementasikan oleh
perusahaan secara berhasil.
 3. Keterkaitan Dua Arah (Two-Way)
 Pada keterkaitan dua arah ini memungkinkan adanya pertimbangan isu-isu SDM selama  proses
formulasi strategi. Integrasi ini terjadi dalam tiga langkah berurutan. Pertama, tim  perencana
strategik menginformasikan kepada fungsi SDM mengenai berbagai macam strategi yang sedang
dipertimbangkan oleh perusahaan. Kemudian eksekutif SDM menganalisis implikasi SDM dari
berbagai macam strategi tersebut dan mengemukakan hasil analisis tersebut kepada tim
perencana strategik. Akhirnya, setelah keputusan strategik diambil perencana strategik
mengirimkannya kepada eksekutif SDM yang akan mengembangkan programnya untuk
mengimplementasikan putusan strategik tersebut. Fungsi perencana strategik dan fungsi SDM
saling ketergantungan dalam keterkaitan dua arah ini.
 4. Keterkaitan Integratif
 keterkaitan integratif adalah pertalian yang dinamis dan banyak segi dan berbasis pada
kontinyuitas daripada interaksi sekuensial. Dalam banyak kasus, eksekutif SDM merupakan
anggota integral dari tim manajemen senior. Perusahaan dengan keterkaitan integratif memiliki
fungsi SDM yang telah menyatu dengan proses formulasi dan implementasi strategi. Dengan
demikian dalam manajemen SDM strategik, fungsi SDM terlibat baik dalam proses formulasi
maupun implemetasi strategi. Eksekutif SDM memberi informasi mengenai kapabilitas SDM
perusahaan kepada perencana strategik dan kapabilitas tersebut biasanya merupakan fungsi
langsung dari praktik-praktik SDM. Informasi tentang kapabilitas SDM tersebut membantu
manajer puncak dalam memilih strategi terbaik, karena mereka dapat mempertimbangkan
mengenai seberapa baik masing-masing alternatif strategik akan dapat diimplementasikan. Sekali
pilihan strategik ditentukan, maka peran SDM berubah ke pengembangan dan penyelarasan
praktek-praktek SDM yang akan memberi perusahaan karyawan-karyawan yang memiliki
keahlian yang diperlukan untuk mengimplementasikan strategi.
 
2. langkah-langkah analisis jabatan berbasis tugas ;
a.langkah 1.mengidentifikasi untuk apa informasi yang akan disampaikan dalam suatu jabatan
dan menentukan apa dan bagaimana data akan dikumpulkan.bebrapa metode pengumpulan data
seperti wawancara ,kuisioner,dan penilaian jabatan akan bermanfaat untuk menyusun data
jabatan baik secara kuantitatif maupun secara kualikatif
b.langkah 2 mengkaji informasi dasar yang relevan seperti bagan informasi bagan proses dan
dekskripsi jabatan.bagan organisasi menunjukkan oembagian tugas secara umum,hubungan
antara satu tugas dengan tugas yang lain serta kesesuaian suatu tugas dalam struktur organisasi
secara keseluruhan.
c.langkah 3 memilih tugas-tugas yang mewakili jabatan dalam organisasi untuk dianalisis.hal ini
dilakukan apabila terdapat banyak jabatan yang serupa untuk dianalisis dan tentu membutuhkan
waktu yang relatif lama.
d.langkah 4 menganalis jabatan yang sebenarnya melalui pemgumpulan data pada tugas tugas
tertentu,persyaratan perilaku,kondisi kerja,sifat manusia dan kemampuan yang diperlukan untuk
melakukan tugas.
e.langkah 5 mengkaji informasi dengan pemegang jabatan.informasi analisis jabatan perlu
diverifikasi dengan pelaksanaan tugas termasuk supervisinya.hal ini akan membantu
memperjelas kebenaran dan kelengkapan informasi.
d.langkah 6 mengembangkan deksripsi jabatan dan spesifikasi jabatan sebagai tindak lanjut dari
proses analisis jabatan .informasi yang diperoleh dari hasil analisis jabatan,selanjutnya
dimanfaatkan sebagai dasar aktivitas manajemen sumber daya manusia yang meliputi rekrutmen
dan seleksi,pelatih dan pengembagan,penilaian kinerja,penegmbagan jalur karir dan kompensasi.

Anda mungkin juga menyukai