Anda di halaman 1dari 4

Selamat Malam Bapak/Ibu dan teman–teman semua, mohon izin saya menyampaikan

jawaban Diskusi 2.

SOAL :

Bagaimana keterkaitan antara fungsi sumber daya manusia dengan fungsi manajemen
stratejik?

Jawaban :

Fungsi sumber daya manusia (SDM) dan fungsi manajemen strategis memiliki keterkaitan
yang erat dalam konteks pengelolaan organisasi. Berikut adalah beberapa keterkaitan antara
keduanya:

1. Perencanaan SDM dan Perencanaan Strategis: Fungsi perencanaan SDM melibatkan


identifikasi kebutuhan tenaga kerja, pengembangan kebijakan SDM, dan perencanaan
rekrutmen dan seleksi. Fungsi perencanaan strategis melibatkan penetapan tujuan jangka
panjang dan strategi organisasi. Kedua fungsi ini saling terkait karena perencanaan SDM
harus didasarkan pada tujuan dan strategi organisasi yang telah ditetapkan.
Menurut Noe, et al (2000), da empat level keterkaitan/integrasi antara fungsi sumber daya
manusia dengan fungsi manajemen strategik.
a. Keterkaitan Administratif
Keterkaitan administratif merupakan level integrasi yang paling rendah. Pada level ini
perhatian fungsi sumber daya manusia difokuskan pada aktivitas sehari-hari. Eksekutif
sumber daya manusia tidak memiliki waktu atau kesempatan mengambil strategi isu-isu
sumber daya manusia keluar. Di sini ada fungsi perencanaan bisnis stratejik
perusahaan, tetapi tanpa masukan apapun dari departemen sumber daya manusia.
Dengan demikian, pada level integrasi ini, departemen sumber daya manusia terpisah
secara sempurna dari komponen proses manajemen stratejik apa pun baik pada
formulasi stratejik maupun pada implementasi stratejik. Departemen sumber daya
manusia hanya melakukan pekerjaan- pekerjaan adminsitratif yang tidak ada kaitannya
dengan kebutuhan bisnis inti perusahaan.
b. Keterkaitan Satu Arah (One-Way)
Pada pertalian level ini, fungsi perencanaan bisnis strategik perusahaan
mengembangkan rencana strategik dan kemudian mereka informasikan mengenai
rencana tersebut kepadafungsi SDM. Pada level ini organisasi melaksanakan
manajemen SDM strategik, yaitu peran fungsi SDM mendesain sistem dan/atau
program yang mengimplementasikan rencana strategik. Walaupun pada keterkaitan
satu arah ini mengakui pentingnya SDM dalam mengimplementasikan rencana
strategik, namun integrasi ini menghindarkan perusahaan untuk mempertimbangkan
isu-isu SDM ketika menyusun formulasi rencana strategik. Pada level integrasi ini
sering menghasilkan rencana strategik tetapi tidak bisa diimplementasikan oleh
perusahaan secara berhasil.
c. Keterkaitan Dua Arah (Two-Way)
Pada keterkaitan dua arah ini memungkinkan adanya pertimbangan isu-isu SDM
selama proses formulasi strategi. Integrasi ini terjadi dalam tiga langkah berurutan.
Pertama, tim perencana strategik menginformasikan kepada fungsi SDM mengenai
berbagai macam strategi yang sedang dipertimbangkan oleh perusahaan. Kemudian
eksekutif SDM menganalisis implikasi SDM dari berbagai macam strategi tersebut
dan mengemukakan hasil analisis tersebut kepada tim perencana strategik. Akhirnya,
setelah keputusan strategik diambil perencana strategik mengirimkannya kepada
eksekutif SDM yang akan mengembangkan programnya untuk mengimplementasikan
putusan strategik tersebut. Fungsi perencana strategik dan fungsi SDM saling
ketergantungan dalam keterkaitan dua arah ini.
d. Keterkaitan Integratif
Keterkaitan integratif adalah pertalian yang dinamis dan banyak segi dan berbasis
pada kontinyuitas daripada interaksi sekuensial. Dalam banyak kasus, eksekutif SDM
merupakan anggota integral dari tim manajemen senior. Perusahaan dengan
keterkaitan integratif memiliki fungsi SDM yang telah menyatu dengan proses
formulasi dan implementasi strategi. Dengan demikian dalam manajemen SDM
strategik, fungsi SDM terlibat baik dalam proses formulasi maupun implemetasi
strategi. Eksekutif SDM memberi informasi mengenai kapabilitas SDM perusahaan
kepada perencana strategik dan kapabilitas tersebut biasanya merupakan fungsi
langsung dari praktik-praktik SDM. Informasi tentang kapabilitas SDM tersebut
membantu manajer puncak dalam memilih strategi terbaik, karena mereka dapat
mempertimbangkan mengenai seberapa baik masing-masing alternatif strategik akan
dapat diimplementasikan. Sekali pilihan strategik ditentukan, maka peran SDM
berubah ke pengembangan dan penyelarasan praktek-praktek SDM yang akan
memberi perusahaan karyawan-karyawan yang memiliki keahlian yang diperlukan
untuk mengimplementasikan strategi.

2. Pengembangan SDM dan Implementasi Strategi: Fungsi pengembangan SDM melibatkan


pelatihan, pengembangan karyawan, dan manajemen kinerja. Fungsi implementasi strategi
melibatkan pelaksanaan strategi organisasi. Kedua fungsi ini saling terkait karena
pengembangan SDM harus mendukung implementasi strategi organisasi.
3. Manajemen Kinerja dan Evaluasi Strategis: Fungsi manajemen kinerja melibatkan
pengukuran dan penilaian kinerja karyawan. Fungsi evaluasi strategis melibatkan evaluasi
keberhasilan strategi organisasi. Kedua fungsi ini saling terkait karena manajemen kinerja
dapat memberikan informasi yang relevan untuk evaluasi strategis.
4. Kompensasi dan Insentif: Fungsi kompensasi melibatkan penggajian, tunjangan, dan
insentif bagi karyawan. Fungsi insentif strategis melibatkan pemberian insentif kepada
karyawan yang berkinerja tinggi atau berkontribusi pada pencapaian strategi organisasi.
Kedua fungsi ini saling terkait karena kompensasi dapat digunakan sebagai alat untuk
mendorong karyawan agar mencapai tujuan strategis.
Dalam kesimpulannya, fungsi sumber daya manusia dan fungsi manajemen strategis saling
terkait dan saling mempengaruhi dalam pengelolaan organisasi. Fungsi sumber daya manusia
harus didasarkan pada tujuan dan strategi organisasi, serta mendukung implementasi strategi
melalui pengembangan SDM, manajemen kinerja, kompensasi, dan insentif.

Sumber :
- BMP Manajemen Sumber Daya Manusia / EKMA4214 Edisi 3

Demikian jawaban saya, Mohon bimbingan dan arahannya. Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai