Anda di halaman 1dari 3

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Diskusi 1

Nama: Herdina Asri

Nim: 049765458

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM SARJANA ILMU MANAJEMEN

UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA


SOAL
Menurut Noe, et al. (2000), ada empat level keterkaitan/integrasi antara fungsi sumber daya
manusia dengan fungsi manajemen strategik. Gambarkan dan jelaskan keempat level integrasi
tersebut.
JAWABAN
Secara umum strategi di defenisikan sebagai penyelenggara dan koordinasi taktik dengan penuh
kelihaian serta perencanaan dan manajemen penuh seni. Noe, et al. Menyatakan bahwa
manajemen stratejik adalah sebuah proses, suatu pendekatan untuk mengatasi tantangan
kompetitif yang di hadapi organisasi. Menurut Noe, et al. (2000), ada empat level
keterkaitan/integrasi atau fungsi manajemen stratejik.
a. Keterkaitan administratif
Ini merupakan level yang paling rendah. Pada level ini perhatian fungsi sumber daya
manusia di fokuskan pada aktifitas sehari-hari. Disini ada fungsi perencanaan bisnis stratejik
perusahaan tanpa masukan apapun dari departemen sumber daya manusia. Pada level
integrasi ini, departemen sumber daya manusia terpisah secara sempurna dari komponen
proses manajemen stratejik apa pun baik pada formulasi stratejik maupun pada implementasi
stratejik. Departemen sumber daya manusia hanya melakukan pekerjaan-pekerjaan
administratif yang tidak ada kaitannya dengan kebutuhan bisnis inti perusahaan
b. Keterkaitan satu arah (one way)
Fungsi perencanaan stratejik perusahaan mengembangkan rencana stratejik dan kemudian
mereka informasikan mengenai rencana tersebut kepada fungsi sumber daya manusia.
Banyak yang percaya bahwa pada level ini ada yang melaksanakan manajemen sumber daya
manusia stratejik, yaitu peran fungsi sumber daya manusia mendesain sistem atau program
yang mengimplementasikan rencana stratejik. Walaupun pada keterkaitan satu arah ini
mengakui pentingnya sumber daya manusia dalam mengimplementasikan rencana stratejik,
namun integrasi ini menghindarkan perusahaan untuk mempertimbangkan isu-isu sumber
daya manusia ketika menyusun informasi rencana stratejik. Pada level ini integrasi ini sering
menghasilkan rencana stratejik yang perushaaan tidak bisa mengimplementasikan secara
berhasil.
c. Keterkaitan dua arah (two way)
Pada keterkaitan dua arah ini memungkinkan adanya pertimbangan isu-isu SDM selama
proses formulasi strategi. Integrasi ini terjadi dalam tiga langkah berurutan. Pertama, tim
perencana strategik menginformasikan kepada fungsi SDM mengenai berbagai macam
strategi yang sedang dipertimbangkan oleh perusahaan. Kemudian eksekutif SDM
menganalisis implikasi SDM dari berbagai macam strategi tersebut dan mengemukakan
hasil analisis tersebut kepada tim perencana strategik. Akhirnya, setelah keputusan strategik
diambil perencana strategik mengirimkannya kepada eksekutif SDM yang akan
mengembangkan programnya untuk mengimplementasikan putusan strategik tersebut.
Fungsi perencana strategik dan fungsi SDM saling ketergantungan dalam keterkaitan dua
arah ini.
d. Keterkaitan integratif
Keterkaitan integratif adalah pertalian yang dinamis dan banyak segi dan berbasis pada
kontinyuitas daripada interaksi sekuensial. Dalam banyak kasus, eksekutif SDM merupakan
anggota integral dari tim manajemen senior. Perusahaan dengan keterkaitan integratif
memiliki fungsi SDM yang telah menyatu dengan proses formulasi dan implementasi
strategi. Dengan demikian dalam manajemen SDM strategik, fungsi SDM terlibat baik
dalam proses formulasi maupun implemetasi strategi. Eksekutif SDM memberi informasi
mengenai kapabilitas SDM perusahaan kepada perencana strategik dan kapabilitas tersebut
biasanya merupakan fungsi langsung dari praktik-praktik SDM. Informasi tentang
kapabilitas SDM tersebut membantu manajer puncak dalam memilih strategi terbaik, karena
mereka dapat mempertimbangkan mengenai seberapa baik masing-masing alternatif
strategik akan dapat diimplementasikan. Sekali pilihan strategik ditentukan, maka peran
SDM berubah ke pengembangan dan penyelarasan praktek-praktek SDM yang akan
memberi perusahaan karyawan-karyawan yang memiliki keahlian yang diperlukan untuk
mengimplementasikan strategi.

Sumber: EKMA 4212 (Modul 2)

Anda mungkin juga menyukai