Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tuti Alawiyah

NIM : 043975897
Mata Kuliah : Manajemen Sumber Daya Manusia
TUGAS 1

Jawaban
1. Proses pengambilan keputusan manajemen strategik perusahaan pada umumnya berada di
level puncaknya. Di situ terdapat kelompok perencana strategik yang meliputi CEO, CFO,
presiden, dan wakil presiden. Masing-masing komponen melibatkan isu-isu bisnis berkaitan
dengan orang lain. Oleh karena itu, fungsi-fungsi SDM perlu dilibatkan pada setiap komponen
tersebut. Menurut Noe, et al.(2000), ada empat level keterkaitan/integrasi antara fungsi sumber
daya manusia dengan fungsi manajemen strategik. Berikut ini adalah penjelasan mengenai 4
level integrasi
1. Keterkaitan Administratif Keterkaitan administratif merupakan level integrasi paling
rendah. Pada level ini perhatian fungsi sumber daya manusia difokuskan pada aktivitas
sehari-hari. Eksekutif SDM tidak memiliki waktu atau kesempatan mengambil
strategi isu-isu SDM keluar organisasi. Meskipun di sini ada fungsi perencanaan
bisnis strategik perusahaan, namun tanpa ada masukan apapun dari departemen
SDM. Dengan demikian, pada level integrasi ini, departemen SDM terpisah secara
sempurna dari komponen proses manajemen strategik apa pun, baik pada formulasi
strategik maupun pada implementasi strategik. Departemen SDM hanya melakukan
pekerjaan-pekerjaan adminsitratif yang tidak ada kaitannya dengan kebutuhan bisnis inti
perusahaan.
2. Keterkaitan Satu Arah (One-Way) Pada pertalian level ini, fungsi perencanaan bisnis
strategik perusahaan mengembangkan rencana strategik dan kemudian mereka
informasikan mengenai rencana tersebut kepadafungsi SDM. Pada level ini
organisasi melaksanakan manajemen SDM strategik, yaitu peran fungsi SDM
mendesain sistem dan/atau program yang mengimplementasikan rencana strategik.
Walaupun pada keterkaitan satu arah ini mengakui pentingnya SDM dalam
mengimplementasikan rencana strategik, namun integrasi ini menghindarkan
perusahaan untuk mempertimbangkan isu-isu SDM ketika menyusun formulasi rencana
strategik. Pada level integrasi ini sering menghasilkan rencana strategik tetapi tidak
bisa diimplementasikan oleh perusahaan secara berhasil.
3. Keterkaitan Dua Arah (Two-Way) Pada keterkaitan dua arah ini memungkinkan adanya
pertimbangan isu-isu SDM selama proses formulasi strategi. Integrasi ini terjadi
dalam tiga langkah berurutan. Pertama, tim perencana strategik menginformasikan
kepada fungsi SDM mengenai berbagai macam strategi yang sedang
dipertimbangkan oleh perusahaan. Kemudian eksekutif SDM menganalisis implikasi
SDM dari berbagai macam strategi tersebut dan mengemukakan hasil analisis tersebut
kepada tim perencana strategik. Akhirnya, setelah keputusan strategik diambil
perencana strategik mengirimkannya kepada eksekutif SDM yang akan
mengembangkan programnya untuk mengimplementasikan putusan strategik tersebut.
Fungsi perencana strategik dan fungsi SDM saling ketergantungan dalam keterkaitan dua
arah ini.
4. Keterkaitan Integratif Keterkaitan integratif adalah pertalian yang dinamis dan
banyak segi dan berbasis pada kontinyuitas daripada interaksi sekuensial. Dalam
banyak kasus, eksekutif SDM merupakan anggota integral dari tim manajemen
senior. Perusahaan dengan keterkaitan integratif memiliki fungsi SDM yang telah
menyatu dengan proses formulasi dan implementasi strategi. Dengan demikian dalam
manajemen SDM strategik, fungsi SDM terlibat baik dalam proses formulasi maupun
implemetasi strategi. Eksekutif SDM memberi informasi mengenai kapabilitas SDM
perusahaan kepada perencana strategik dan kapabilitas tersebut biasanya merupakan
fungsi langsung dari praktik-praktik SDM. Informasi tentang kapabilitas SDM tersebut
membantu manajer puncak dalam memilih strategi terbaik, karena mereka dapat
mempertimbangkan mengenai seberapa baik masing-masing alternatif strategik akan
dapat diimplementasikan. Sekali pilihan strategik ditentukan, maka peran SDM berubah
ke pengembangan dan penyelarasan praktek-praktek SDM yang akan memberi
perusahaan karyawan-karyawan yang memiliki keahlian yang diperlukan untuk
mengimplementasikan strategi
2. sebut dan jelaskan langkah-langkah analisis jabatan berbasis tugas Pengertian tugas menurut
Mathis dan Jackson (2001) adalah aktivitas pekerjaan yang khusus dan dapat identifikasi
yang mencakup gerakan-gerakan yang dapat diamati, untuk pekerjaan yang tetap berdasarkan
tugas, proses analisis jabatan dapat dilakukan sesuai standar yang telah ditetapkan. Analisis
jabatan yang berdasarkan pada tugas akan lebih memperjelas apa yang dilakukan secara
spesifik pada suatu pekerjaan. Selanjutnya dalam pengembangan deskripsi jabatan, tugas
digunakan untuk mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan dan membuat daftar fungsi
pekerjaan.

Proses analisis jabatan berdasarkan pendekatan tugas dikemukakan oleh Dessles dalam
Iswanto (2007) dengan langkah -langkah sebagai berikut
1. Mengidentifikasi untuk apa informasi yang akan disampaikan dalam suatu jabatan dan
menentukan apa dan bagaimana data akan dikumpulkan.
2. Mengkaji informasi dasar yang relevan seperti bagan organisasi, bagan proses dan
deskripsi jabatan.
3. Memilih tugas-tugas yang mewakili jabatan dalam organisasi untuk dianalisis.
4. Menganalisis jabatan yang sebenarnya melalui pengumpulan data pada tugas-tugas
tertentu, persyaratan perilaku, kondisi kerja, sifat manusia, dan kemampuan yang
diperlukan untuk melakukan tugas.
5. Mengkaji informasi dengan pemegang jabatan. Informasi analisis jabatan perlu
diverifikasi dengan pelaksana tugas termasuk supervisinya.
6. Mengembangkan deskripsi jabatan dan spefisifikasi jabatan sebagai tindak lanjut dari
proses analisis jabatan

Sumber : https://id.scribd.com/document/434924890/Manajemen-Sdm-Tugas-2 Inisiasi Pertama


Keunggulan Kompetitif dan SDM Strategik EKMA4214 https://brainly.co.id/tugas/18075725

Anda mungkin juga menyukai