Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : PUTRI ASTINA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043746111

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4214/Manajemen Sumber Daya Manusia

Kode/Nama UPBJJ : 20/BANDAR LAMPUNG

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
EKMA4214-3

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA SEMESTER: 2022/23.2 (2023.1)

Fakultas : FE/Fakultas Ekonomi


Kode/Nama MK : EKMA4214/Manajemen Sumber Daya Manusia
Tugas 1

No. Soal
1. Keberhasilan proses manajemen strategik sangat ditentukan oleh sejauhmana fungsi-
fungsi Manajemen SDM diikutsertakan dalam proses perencanaan startegik organisasi.
Dalam proses perencanaan strategik tersebut, ada 4 level integrasi antara fungsi
manajemen SDM dengan fungsi manajemen strategik seperti pada gambar di bawah
ini.

Perencanaan Perencanaan Perencanaan Perencanaan


Stratejik Stratejik Stratejik Stratejik

Fungsi Sumber
Fungsi Sumber Fungsi Sumber Fungsi Sumber
Daya Manusia
Daya Manusia Daya Manusia Daya Manusia

Sempurnakan gambar di atas dan jelaskan masing-masing keempat level integrasi


tersebut!
2. Mathis dan Jackson (2001) mendefinisikan analisis jabatan sebagai suatu cara
sistematis untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang isi pekerjaan dan
kebutuhan tenaga manusia, serta konteks pelaksanaan pekerjaan. Selanjutnya, Mathis
dan Jackson membagi analisis jabatan menjadi dua jenis, yaitu analisis jabatan berbasis
tugas dan analisis jabatan berbasis kompetensi. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah
analisis jabatan berbasis kompetensi!
JAWABAN

1. Proses pengambilan keputusan manajemen strategik perusahaan pada umumnya


berada di level puncaknya. Di situ terdapat kelompok perencana strategik yang
meliputi CEO, CFO, presiden, dan wakil presiden. Masing- masing komponen
melibatkan isu-isu bisnis berkaitan dengan orang lain. Oleh karena itu, fungsi-fungsi
SDM perlu dilibatkan pada setiap komponen tersebut. Menurut Noe, et al.(2000), ada
empat level keterkaitan/integrasi antara fungsi sumber daya manusia dengan fungsi
manajemen strategik.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai 4 level integrasi:
a. Keterkaitan Administratif
Keterkaitan administratif merupakan level integrasi paling rendah. Pada level ini
perhatian fungsi sumber daya manusia difokuskan pada aktivitas sehari- hari.
Eksekutif SDM tidak memiliki waktu atau kesempatan mengambil strategi isu-isu
SDM keluar organisasi. Meskipun di sini ada fungsi perencanaan bisnis strategik
perusahaan, namun tanpa ada masukan apapun dari departemen SDM. Dengan
demikian, pada level integrasi ini, departemen SDM terpisah secara sempurna dari
komponen proses manajemen strategik apa pun, baik pada formulasi strategik
maupun pada implementasi strategik. Departemen SDM hanya melakukan
pekerjaan- pekerjaan adminsitratif yang tidak ada kaitannya dengan kebutuhan
bisnis inti perusahaan.
b. Keterkaitan Satu Arah (One-Way)
Pada pertalian level ini, fungsi perencanaan bisnis strategik perusahaan
mengembangkan rencana strategik dan kemudian mereka informasikan mengenai
rencana tersebut kepadafungsi SDM. Pada level ini organisasi melaksanakan
manajemen SDM strategik, yaitu peran fungsi SDM mendesain sistem dan/atau
program yang mengimplementasikan rencana strategik. Walaupun pada
keterkaitan satu arah ini mengakui pentingnya SDM dalam mengimplementasikan
rencana strategik, namun integrasi ini menghindarkan perusahaan untuk
mempertimbangkan isu-isu SDM ketika menyusun formulasi rencana strategik.
Pada level integrasi ini sering menghasilkan rencana strategik tetapi tidak bisa
diimplementasikan oleh perusahaan secara berhasil.
c. Keterkaitan Dua Arah (Two-Way)
Pada keterkaitan dua arah ini memungkinkan adanya pertimbangan isu-isu SDM
selama proses formulasi strategi. Integrasi ini terjadi dalam tiga langkah
berurutan. Pertama, tim perencana strategik menginformasikan kepada fungsi
SDM mengenai berbagai macam strategi yang sedang dipertimbangkan oleh
perusahaan. Kemudian eksekutif SDM menganalisis implikasi SDM dari berbagai
macam strategi tersebut dan mengemukakan hasil analisis tersebut kepada tim perencana
strategik. Akhirnya, setelah keputusan strategik diambil perencana strategik
mengirimkannya kepada eksekutif SDM yang akan mengembangkan programnya untuk
mengimplementasikan putusan strategik tersebut. Fungsi perencana strategik dan fungsi
SDM saling ketergantungan dalam keterkaitan dua arah ini.

d. Keterkaitan Integratif
Keterkaitan integratif adalah pertalian yang dinamis dan banyak segi dan berbasis pada
kontinyuitas daripada interaksi sekuensial. Dalam banyak kasus, eksekutif SDM
merupakan anggota integral dari tim manajemen senior. Perusahaan dengan keterkaitan
integratif memiliki fungsi SDM yang telah menyatu dengan proses formulasi dan
implementasi strategi. Dengan demikian dalam manajemen SDM strategik, fungsi SDM
terlibat baik dalam proses formulasi maupun implemetasi strategi. Eksekutif SDM
memberi informasi mengenai kapabilitas SDM perusahaan kepada perencana strategik
dan kapabilitas tersebut biasanya merupakan fungsi langsung dari praktik-praktik SDM.
Informasi tentang kapabilitas SDM tersebut membantu manajer puncak dalam memilih
strategi terbaik, karena mereka dapat mempertimbangkan mengenai seberapa baik
masing-masing alternatif strategik akan dapat diimplementasikan. Sekali pilihan strategik
ditentukan, maka peran SDM berubah ke pengembangan dan penyelarasan praktek-
praktek SDM yang akan memberi perusahaan karyawan-karyawan yang memiliki
keahlian yang diperlukan untuk mengimplementasikan strategi

Keterkaitan Administratif Keterkaitan one-way Keterkaitan two-way Keterkaitan Integratif

Perencanaan Perencanaan Perencanaan Perencanaan


strategjik strategjik strategjik Strategik

Fungsi sumber Fungsi sumber Fungsi sumber Fungsi


SDM
Daya Manusia Daya Manusia Daya Manusia
2. Jelaskan langkah-langkah analisis jabatan berbasis kompetensi menurut Mathis
dan Jason
1. Planning the Job Analysis
Sebelum mengumpulkan data dari para manajer dan karyawan adalah penting
untuk melakukan proses perencanaan terhadap analisis jabatan. Permasalahan
utama dalam perencanaan analisis jabatan adalah menjawab dan mengidentifikasi
sasaran dan analisis jabatan. Selanjutnya perencana meminta persetujuan dan
dukungan dari manajemen puncak untuk menghindari munculnya keresahan dan
resistensi manajerial dan karyawan.
2. Preparing and Communication the Job Analysis
Pada tahap ini, pegawai yang akan dilibatkan dalam melakukan analisis jabatan
dan metode yang akan digunakan harus diidentifikasi.
3. Conducting the Job Analysis
Pada tahap ini analisis sudah dapat dilakukan. Berbagai data yang diperlukan
dikumpulkan melalui sebuah angket yang disertai dengan sebuah surat yang
menjelaskan proses dan instruksi untuk pengisian dan mengembalikan angket
analisis jabatan itu. Setelah data terkumpul, kegiatan berikutnya adalah
melakukan pemilahan (sortir) menurut kelompok atau unit-unit. Bila perlu untuk
mencocokan data perlu digunakan wawancara atau pertanyaan tambahan.
4. Developing Job Descriptions and Job Specifications
Apabila data yang dikumpulkan sudah sesuai, maka selanjutnya menyiapkan draft
uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Begitu draft tersebut rampung diisi,
selanjutnya ditinjau ulang oleh manajer. Setelah selesai ditinjau oleh manajer,
uraian pekerjaan kemudian didistribusikan oelh bagian SDM ke para manajer,
supervisor, dan pegawai.
5. Maintaining and Updating Job
Description and Job Specification Begitu uraian pekerjaan dan spesifikasi
pekerjaan telah selesai dan ditinjau ulang oleh semua individu yang sesuai, sebuah
system harus dikembangkan untuk menjaga keakuratannya. Satu cara efekitf
untuk menjamin terjadinya tinjauan ulang yang akurat adalah menggunakan
uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan dalam aktivitas SDM lainnya.
Misalnya, setiap kali terjadi kekosongan, uraian dan spesifikasi pekerjaan harus
ditinjau ulang dan direvisi secara tepat sebelum kegiatan perekrutan dan seleksi
dimulai.

Anda mungkin juga menyukai