Anda di halaman 1dari 2

Nama : Putri Astina

Nim : 043746111
Upbjj : Bandar Lampung
Prodi : SI Manajemen
Matkul : Hukum Bisnis

TUGAS 1

SOAL 1
Rudi merupakan pengguna mobil mewah yang seenaknya
memarkirkan mobil mewah di pinggir jalan raya yang mana
bukan tempat untuk parker sehingga mengakibatkan kemacetan
dan mengganggu ketertiban lalulintas serta melanggar
peraturan di kota Surabaya.
a. Dari kasus diatas mana yang merupakan objek hukum.
Coba Anda analisis!
b. Akibat hukum apa yang akan diterima oleh Rudi dari kasus
diatas?
JAWAB :
a. Objek hukum dari kasus diatas adalah parkir secara sembarangan, dan mobil Rudi,
di mana merupakan hak benda berwujud yang menjadi pokok masalah dalam kasus
ini. Rudi sebagai pemegang kewajiban dan masyarakat Kota Surabaya sebagai pem
egang hak dalam kasus ini. Subyek hukum dalam kasus ini adalah Rudi dikarenakan
Rudi seenaknya memarkirkan mobil mewah di pinggir jalan raya yang mana bukan
tempat untuk parkir sehingga mengakibatkan kemacetan dan mengganggu ketertiban
lalulintas serta melanggar peraturan di kota Surabaya.
b. Akibat hukum yang diterima Rudi adalah dikenakan Pasal 287 ayat ( 1 ) tetang
melanggar rambu-rambu atau marka dipidana dengan pidana kurungan paling lama
2 bulan atau denda sebesar Rp 500.000

SOAL 2
Amir memiliki rumah yang akan disewakan kepada Lina , Lina
sudah menyetujui harga yang ditetapkan oleh Amir satu
bulannya sebesar 500 ribu rupiah secara lisan, lalu tanpa
sepengetahuan Lina, satu bulan kemudian Amir menyewakan
rumahnya kepada orang lain.
a) Menurut saudara apakah perbuatan Amir ini sesuai dengan
kebebasan berkontrak. Coba Anda analisis!
b) Analisislah kebebasan dalam membuat kontrak dalam
kasus diatas?
JAWAB :
a. Perbuatan Amir tidak mencermninkan asas dalam kebebasan berkontrak, walaupun
menggunakan lisan Amir telah melanggar perjanjian yang sudah sebelumnya
ditetipkan dengan Lina.
b. Dari kasus diatas dapat dianalisiskan perjanjian kontrak yang dilakukan oleh Amir
dengan Lina merupakan Salah satu asas hukum yang dianut dalam hukum perjanjian
yaitu mengenai “asas kebebasan berkontrak”, mempunyai artian bahwa setiap orang
bebas untuk mengadakan suatu perjanjian yang memuat syarat-syarat perjanjian
dengan model dan bentuk apapun, sepanjang perjanjian itu dibuat secara sah dan
beritikad baik, serta tidak melanggar ketertiban umum dan saling merugikan satu
dengan yang lain, akan tetapi dalam kasus Amir merupakan salah satu sifat yang
yang tidak dapat dicontoh dalam sebuah perjanjian, walaupun dengan lisan perjanjian
tersebut dapat dikatakan sah karena sudah saling menyetujui diantara keduanya.

Anda mungkin juga menyukai